Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Sosio Teologis terhadap Makna Pembagian Daging Babi Menurut Warga Gereja Toraja Jemaat Lebo-Lebo, Simbuang
Abstrak
Pembagian daging babi dengan potongan yang berbeda-beda adalah tradisi
yang dilaksanakan oleh masyarakat Simbuang Tana Toraja, termasuk di dalamnya Gereja
Toraja Jemaat Lebo-Lebo. Potongan daging babi yang berbeda-beda tersebut menjadi hal
yang menarik untuk diteliti. Oleh karenanya sangat penting untuk memahami makna dan
manfaat dari potongan daging babi yang berbeda-beda tersebut. Upaya pemahaman terhadap
pembagian daging babi kemudian dibandingkan dengan argumen para ahli, terlebih khusus
yang berkaitan dengan Stratifikasi Sosial, Simbol, Ritus dan Identitas Sosial.
Ketertarikan untuk memahami makna dan manfaat pembagian daging babi dengan
potongan yang berbeda-beda tentu menyebabkan penulis harus hadir untuk menyaksikan
secara langsung pelaksanaan tradisi tersebut. Oleh karenanya di dalam penelitian yang
dilaksanakan, wawancara secara mendalam terhadap tokoh masyarakat, Pendeta, Majelis
Jemaat dan Warga Jemaat perlu untuk dilakukan.
Setelah melaksanakan hal di atas, maka pembagian daging babi dengan potongan
yang berbeda-beda dapat dipahami sebagai bentuk penghargaan kepada orang yang
mempunyai kedudukan dalam masyarakat dan dalam gereja. Selanjutnya, pembagian daging
babi menjadi tradisi yang harus tetap dipertahankan oleh masyarakat Simbuang.
Kata kunci : Daging babi, pengucapan syukur (rambu tuka’), Stratifikasi Sosial, Simbol,
Ritus, Identitas Sosial
i
Pembagian daging babi dengan potongan yang berbeda-beda adalah tradisi
yang dilaksanakan oleh masyarakat Simbuang Tana Toraja, termasuk di dalamnya Gereja
Toraja Jemaat Lebo-Lebo. Potongan daging babi yang berbeda-beda tersebut menjadi hal
yang menarik untuk diteliti. Oleh karenanya sangat penting untuk memahami makna dan
manfaat dari potongan daging babi yang berbeda-beda tersebut. Upaya pemahaman terhadap
pembagian daging babi kemudian dibandingkan dengan argumen para ahli, terlebih khusus
yang berkaitan dengan Stratifikasi Sosial, Simbol, Ritus dan Identitas Sosial.
Ketertarikan untuk memahami makna dan manfaat pembagian daging babi dengan
potongan yang berbeda-beda tentu menyebabkan penulis harus hadir untuk menyaksikan
secara langsung pelaksanaan tradisi tersebut. Oleh karenanya di dalam penelitian yang
dilaksanakan, wawancara secara mendalam terhadap tokoh masyarakat, Pendeta, Majelis
Jemaat dan Warga Jemaat perlu untuk dilakukan.
Setelah melaksanakan hal di atas, maka pembagian daging babi dengan potongan
yang berbeda-beda dapat dipahami sebagai bentuk penghargaan kepada orang yang
mempunyai kedudukan dalam masyarakat dan dalam gereja. Selanjutnya, pembagian daging
babi menjadi tradisi yang harus tetap dipertahankan oleh masyarakat Simbuang.
Kata kunci : Daging babi, pengucapan syukur (rambu tuka’), Stratifikasi Sosial, Simbol,
Ritus, Identitas Sosial
i