SMI Perubahan Progres

Makalah
Studi Masyarakat
Indonesia
1

Perubahan Masyarakat Sebagai
Kemajuan
(Progress)
Disusun Oleh :

Faisal Andrean
Maria Maghdalena
Siti Yulia

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
1B

Reguler


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga Kami penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Perubahan
Masyarakat Sebagai Kemajuan (Progress)”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia.
Selaras dengan maksud pembelajaran mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia
makalah ini difokuskan pada upaya pengembangan kemampuan pemahaman tentang
Perubahan yang terjadi di masyarakat sebagai kemajuan. Di dalam makalah ini disajikan
tentang penjelasan mengenai pengertian perubahan sosial, proses perubahan sosial, faktor
pendorong perubahan sosial, faktor penghambat perubahan sosial, dampak dari perubahan
sosial, serta perubhan sebagai kemajuan.
Diharapkan isi makalah ini dapat berguna dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Makalah ini dibuat untuk membantu mengembangkan kemampuan pembaca
mengenai perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat, khusunya yang membawa keamajuan
bagi masyarakat (progress).
Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih terhadap pembaca yang bersedia
membaca makalah ini dan sudi kiranya memberikan sumbang saran dan kritik terhadap
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi Anda yang membacanya.

Medan, Februari 2015


Penulis

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................2
1.1

Latar Belakang Masalah................................................................................ 2

1.2

Identifikasi Masalah...................................................................................... 2

1.3


Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1

Pengertian Perubahan Sosial...........................................................................2

2.2

Proses Perubahan Sosial.....................................................................................................3

2.3

Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Proses Perubahan Sosial..........................4

2.4

Faktor-Faktor yang Menghambat Terjadinya Perubahan Sosial.........................7


2.5

Dampak Perubahan Sosial.................................................................................................8

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................................11
3.1

Kesimpulan................................................................................................ 11

3.2

Saran........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11

BAB 1
PENDAHULUAN
2

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap saat masyarakat selalu mengalami perubahan. Jika dibandingkan
apa yang tejadi saat ini dengan beberapa tahun yang lalu. Maka akan
banyak ditemukan perubahan baik yang direncanakan atau tidak, kecil
atau besar, serta cepat atau lambat. Perubahan-perubahan tersebut
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sosial yang
ada. Dimana manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya. Oleh karena itu manusia selalu mencari sesuatu agar
hidupnya lebih baik.
Sebagai contoh kasus, dahulu keluarga sepenuhnya berfungsi sebagai
tempat perlindungan bagi anak-anak yang belum dewasa, sumber
pengetahuan (pendidikan) dan keterampilan serta sumber ekonomi.
Namun, pada masa sekarang, fungsi keluarga mengalami perubahan.
Anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan dari keluarga, tetapi
juga melalui berbagai media massa, seperti televisi, radio, koran dan
internet.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat di identifikasi beberapa masalah berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan Sosial?
2. Bagaimana proses perubahan sosial?
3. Apa apa saja faktor pendorong perubahan sosial?

4. Apa saja faktor penghambat perubahan sosial?
5. Apa dampak dari perubahan sosial?
6. Apakah perubahan menyebabkan kemajuan masyarakat?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
2. Untuk mengetahui bagaimana proses perubahan sosial?
3. Untuk mengetahui apa apa saja faktor pendorong perubahan sosial?
4. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat perubahan sosial?
5. Untuk mengetahui apa dampak dari perubahan sosial?
6. Untuk mengetahui apakah perubahan menyebabkan kemajuan masyarakat?

3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu menjadi
keadaan sosial yang lain . Secara sosiologis , dapat dikatakan bahwa perubahan sosial akan

selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu yang dapat dipelajari
Definisi perubahan sosial menurut para ahli antara lain sebagai berikut :


Selo Soemardjan , yaitu menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahanperubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi sistem ,termasuk didalamnya nilai-nilai sikap dan
pola-pola perilaku kelompok dalam masyarakat



Kingslay davis , mengartikan bahwa perubahana sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dalam masyarakat . Misalnya ,
timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan
perubahan-perubahan dalam organisasi politik dan ekonomi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi
pada masyarakat dan pada lembaga lembaga sosial termasuk didalamnya perubahan sikap
dan pola pola prilaku masyrakat.
Perubahan yang palingawal muncul adalah adanya kebutuhan setiap individu sebagai
anggota masyarakat dalam menanggapi lingkungan . Hal itu mengakibatkan terjadinya
interaksi masyarakat sosial antar individu , baik anatar warga masyarakat setempat maupun

dengan warga masyarkat lain yang saling mempengaruhi .
Secara umum , faktor- faktor yang mempengaruhi perubahan sosial adalah sebagai
berikut :
a) Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
b) Timbulnya keinginan untuk melakukan perbaikan.
c) Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk
memperbaiki
d) Adanya usaha untuk menyesuaikan dengan keperluan , keadaan , dan kondisi baru yang
timbul seiring dengan pertumbuhan masyarakat .
e) Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk dapat
mengatasinya .

4

Dan hambatan yang menghambat perubahan sosial pada masyarakat antara lain :
a) Adanya unsur yang mrmpunyai fungsi tertentu dan sudah diterima masyarakat secara luas
contohnya : sistem kekrabatan dan solidaritas suku bangsa atau etnis tertentu yang
mempunyai fungsi tertentu .
b) Adanya unsur-unsur yang diperoleh melalui sosialisasi sejak kecil . misalnya mayoritas
makanan pokok rakyat indonesia adalah Nasi , dan walaupun telah mengenal berbagai

jenis makanan yang lebih lezat , masyarakat cenderung lebih mempertahan Nasi sebagai
makanan pokoknya.
Sebuah perubahan bisa terjadi karena sebab dari dalam (intern) atau sebab dari luar (ekstern).
Dalam sebuah masyarakat, perubahan sosial dan budaya bisa terjadi karena sebab dari
masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a) Sebab Intern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
 Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat
tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar
karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan
sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan
urbanisasi.
 Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan
yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat
menyempurnakan dari bentuk penemuan lama(invention)
 Munculnya berbagai bentuk pertentangan(conflict) dalam masyarakat.
 Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya
perubahan- perubahan besar.
b) Sebab Ekstern

Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
 Adanya pengaruh bencana alam
 Terjadi peperangan
 Adanya pengaruh kebudayaan lain
2.2 Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan suatu proses yang selalu terjadi dalam setiap kehidupan.
Suatu proses perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu tidak mungkin berhenti pada
satu titik karena perubahan di bidang lain akan segera mengikutinya. Hal ini disebabkan
struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan sifatnya saling terjalin. Misalnya, apabila suatu
negara mengubah undang-undang atau bentuk pemerintahannya, perubahan yang kemudian
terjadi tidak hanya terbatas pada lembaga-lembaga politik.

5

Dewasa ini proses-proses perubahan sosial dapat diketahui dengan adanya ciri-ciri tertentu,
antara lain sebagai berikut.
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat akan
mengalami perubahan, baik yang terjadi secara lambat maupun secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Lembaga-lembaga sosial

tadi sifatnya interdependen sehingga sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada
lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutnya
merupakan suatu mata rantai.
3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang
bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan
diikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilainilai lain yang baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang
spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan dan timbal balik yang
sangat kuat.

2.3 Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Proses Perubahan Sosial
Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya proses perubahan sosial, antara lain sebagai
berikut.
2.3.1 Kontak dengan Masyarakat Lain
Adanya interaksi dengan masyarakat di luar masyarakatnya sendiri akan menimbulkan
komunikasi yang saling mempengaruhi. Hal tersebut berakibat terjadinya penyebaran atau
difusi suatu gagasan atau teknologi, dari masyarakat satu ke masyarakat lain yang dilakukan
secara perorangan ataupun kelompok.
2.3.2 Difusi dalam Masyarakat
Proses penyebaran suatu gagasan atau hasil dari proses (produksi) dari dalam masyarakat
itu sendiri, kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat yang bersangkutan.Difusi adalah proses
penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat
kebudayaan itu timbul. (Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar, 1990)
2.3.3 Difusi Antar Masyarakat
Penyebaran unsur-unsur baru di masyarakat dapat berasal dari pengaruh masyarakat yang
lain. Misalnya, adanya proyek percontohan di masyarakat petani dengan menerapkan sistem
diversifikasi tanaman. Adanya sistem rotasi tanaman dengan beragam tanaman pada setiap
musim berpengaruh terhadap kondisi kesuburan tanah dan hasil yang dicapai dapat melebihi
6

hasil sebelumnya. Dengan adanya diversifikasi tanaman, harga dapat dipertahankan sehingga
memberi keuntungan bagi petani. Difusi antar masyarakat dapat terjadi apabila proyek
diversifikasi tanaman ini dicontoh oleh petani-petani dari daerah lain.

2.3.4 Sistem Pendidikan yang Maju
Kemajuan suatu bangsa atau masyarakat dapat dilihat dari sistem pendidikan yang
dilaksanakan. Perkembangan zaman akan membutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang tidak lain dipenuhi melalui bidang pendidikan. Berkembangnya pendidikan
akan mendorong terjadi perubahan sosial. Pendidikan membuat seorang individu mengetahui
banyak hal dan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada kehidupan
masyarakat lain, melalui pola pikir yang maju dan terpelajar. Pendidikan dapat menyejajarkan
masyarakat yang sedang berkembang dengan masyarakat yang maju.
2.3.5 Sikap
Masyarakat atau seorang in dividu yang memiliki keinginan untuk maju akan menghargai
karya yang dihasilkan oleh masyarakat atau orang lain. Jika sikap tersebut telah tertanam
dengan baik, akan mendorong munculnya penemuan-penemuan baru atau berusaha untuk
membuat karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, pemerintah memberikan
penghargaan Kalpataru terhadap orang yang berjasa dalam bidang lingkungan hidup, LIPI
menyelenggarakan lomba karya ilmiah remaja sebagai awal dari usaha penemuan baru di
kalangan remaja, setiap pengajar di perguruan tinggi wajib melakukan penelitian sebagai
perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi (Penelitian, Pengabdian, dan Pengajaran).
Adanya penelitian dan penemuan unsur-unsur baru merupakan sikap kepedulian terhadap
masyarakat dan sebagai usaha mempersiapkan dan mengisi pembangunan nasional.
2.3.6 Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka
Masyarakat yang memiliki stratifikasi (lapisan) sosial terbuka memungkinkan terjadinya
mobilitas (perpindahan) sosial antar lapisan. Seseorang yang berada pada lapisan yang paling
bawah dapat berpindah ke lapisan yang lebih atas apabila yang bersangkutan berusaha dan
bekerja keras untuk mencapainya.
2.3.7 Penduduk yang Heterogen
Penduduk Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa, ras, agama, dan budaya
merupakan masyarakat heterogen atau disebut juga masyarakat majemuk. Jika di antara
mereka ada yang merasa lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain, hal ini mudah memicu
konflik yang dapat mengakibatkan munculnya masalah sosial atau kegoncangan masyarakat.
Keadaan yang demikian berakibat terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakat
terutama dalam rangka mencapai suatu integrasi yang dapat diterima oleh berbagai pihak.
2.3.8 Ketidakpuasan terhadap Kondisi Kehidupan
7

Masyarakat yang tidak puas dengan keadaan sosial, akibat adanya tekanan dari pihak
lain atau kekecewaan, maka masyarakat menginginkan ada perubahan agar lepas dari
penderitaan yang lama.

2.3.9 Orientasi ke Masa Depan
Masa depan merupakan tumpuan harapan, masa sekarang merupakan masa berusaha.
Masa lalu dapat menjadi pengalaman untuk memperbaiki masa sekarang sehingga hasilnya
dapat dipetik dan dinikmati di kemudian hari.
2.3.10 Nilai yang Menyatakan bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki
Nasibnya
Hidup ini tidak semata-mata ditentukan oleh yang Mahakuasa, tetapi hasil usaha yang
dicapai manusia itu sendiri. Agar manusia dapat mengubah nasibnya, manusia harus berusaha
untuk mencapainya. Setiap perubahan yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha, tetapi
besar kecilnya hasil bergantung pada kemampuan manusia itu sendiri.
2.3.11 Disorganisasi Keluarga
Kehidupan keluarga yang sering terjadi percekcokan atau konflik di antara anggotanya
menyebabkan berkurangnya keharmonisan dan keutuhan rumah tangga sehingga anak
menjadi korban dan mencari pelarian di luar kehidupan keluarga. Beberapa anak yang
memiliki perilaku menyimpang berawal dari rasa kesal, kecewa, atau tidak puas tinggal di
rumah yang kemudian melampiaskannya dalam pergaulan yang negatif. Disorganisasi atau
perpecahan dalam sebuah keluarga merupakan jalan ke arah perubahan karena di antara satu
sama lain sudah tidak ada lagi kecocokan.
2.3.12 Sikap Mudah Menerima Hal-Hal yang Baru
Penemuan baru merupakan langkah menuju perubahan karena yang bersangkutan harus
menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi, atau barang yang diterimanya. Keadaan tersebut
merupakan perubahan hasil adaptasi terhadap lingkungan dan barang baru yang dimilikinya.
Contohnya, seorang individu yang selalu mengikuti perkembangan dunia mode atau fashion,
menyebabkan yang bersangkutan harus selalu mengikuti perubahan mode dalam masyarakat.
2.4 Faktor-Faktor yang Menghambat Terjadinya Perubahan Sosial
Dorongan terjadinya perubahan sosial senantiasa terdapat di dalam setiap kehidupan,
terutama ditunjang oleh keinginan untuk berubah. Adapun faktor penghambat atau yang
menghalangi terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut.
2.4.1 Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat yang Lain
8

Akibat kurangnya hubungan dengan masyarakat luar sehingga informasi yang dapat
menunjang pembangunan pada masyarakat tidak dapat diterima dengan baik.
2.4.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Latar belakang pendidikan masyarakat yang rendah menyebabkan sempitnya pola
pikir seorang individu. Akibatnya, masyarakat tidak mengalami kemajuan. Perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri karena merasa
cukup dengan pengetahuan yang dimilikinya, masyarakat tidak siap menerima perubahan.

2.4.3 Sikap Masyarakat yang Tradisional
Sikap masyarakat ini lebih memihak masa lampau karena masa tersebut merupakan
masa yang penuh kemudahan menurut beberapa kelompok. Tradisi yang berlaku sebagai
warisan masa lampau tidak dapat diubah dan harus terus dilestarikan. Hal ini dapat
menghambat perubahan, terutama beberapa kelompok yang konservatif dan ingin tetap
bertahan dalam kepemimpinan masyarakat.
2.4.4 Adat atau Kebiasaan
Adat atau keyakinan masyarakat terhadap norma-norma yang berlaku turun-temurun
merupakan pegangan hidup yang harus tetap berlaku dan dijalankan. Kebiasaan-kebiasaan
yang turun-temurun merupakan suatu hal yang sulit diubah pada masyarakat. Masyarakat
sendiri tidak mau mengubahnya karena takut terjadi bencana atau berkurangnya
keberuntungan yang ada dalam kehidupan mereka. Masyarakat yang memegang teguh adat
istiadat lama umumnya hidup dan bertahan pada masyarakat tradisional.
2.4.5 Rasa Takut akan Terjadinya Disintegrasi
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dianggap mengganggu tatanan sosial yang
telah berjalan. Hal tersebut disebabkan masuknya unsur perubahan dari luar yang dapat
menggoyahkan pola-pola kehidupan dan pada akhirnya masyarakat tidak lagi mempercayai
pemimpin mereka bahkan akan meninggalkan tradisi yang telah lama dianut.
2.4.6 Sikap yang Tertutup
Unsur-unsur perubahan yang datangnya dari luar dianggap berbahaya. Masyarakat
yang demikian umumnya masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain sehingga setiap
unsur-unsur yang berbau negara penjajah akan ditolak dan dianggap tidak sesuai dengan
kepribadian masyarakat pada sebuah bangsa.
2.4.7 Hambatan yang Bersifat Ideologi
Setiap unsur perubahan yang berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan
masyarakat akan ditolak karena dianggap berlawanan dengan ideologi mereka. Misalnya,
masyarakat percaya bahwa pembangunan sebuah jembatan harus diadakan selamatan terlebih
9

dahulu. Akan tetapi, perencana proyek pembangunan tidak percaya akan hal tersebut
sehingga perencana akan ditolak keberadaannya oleh masyarakat.
2.4.8 Hakikat Hidup
Ada masyarakat yang memiliki keyakinan bahwa baik buruknya kehidupan ini ada
yang mengatur. Dorongan terjadinya perubahan dan penghambat perubahan senantiasa ada di
setiap masyarakat, bergantung besar kecilnya kekuatan dalam menanggapi perubahan
tersebut. Apabila dorongan lebih kuat daripada hambatan perubahan sosial akan terjadi.
Namun, apabila hambatan lebih kuat daripada dorongan, perubahan akan terhambat atau
tidak terjadi.
Hakikat dan sifat manusia menurut kerangka analisis Kluckhon dan Strodtbeck (1961),
bahwa hidup itu buruk dan hidup itu baik. Hidup itu buruk tetapi harus diperbaiki. (Sumber:
Pengantar Sosiologi, 2001)
2.5 Dampak Perubahan Sosial
Adanya suatu perubahan dalam masyarakat akibat perubahan sosial bergantung pada
keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan. Dengan kata lain, perubahan
sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat pula sebagai
suatu kemunduran (regress) masyarakat. Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda
bergantung pada dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan
tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari.
Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai akibat dari perubahan sosial yang
menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau
ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan.
Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka
anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam,
sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang
diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan
dianggapnya akan menggoncangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya,
setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan
kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti
tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Perubahan juga dianggap membawa
nilai-nilai baru yang modern.
4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengabakan seseorang
ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.

10

5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi
dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang
terbatas, akibatnya ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi.
Perubahan sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sosial, seperti kejahatan,
atau kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada masyarakat
disebut masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah
sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut.
1. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan
kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara
langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak
memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan
akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial) yang
menyebabkan terjadinya masalah sosial.
3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial
atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.
4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang
tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan
masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilainilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan
yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.
5. Adanya perhatian masyarakat terhadap masalah-masalah sosial. Masalah sosial
merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan
suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial.
Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam
pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial
atau rusaknya ikatan sosial.
2.6 Perubahan Masyarakat menjadi Kemajuan Masyarakat
Telah dinyatakan bahwa perubahan masyarakat dalam abad ke 20 ini terutama disebabkan
oleh kemajuan teknologi yang tidak lain merupakan kemajuan ilmu pengetahuan (mental)
manusia juga. Apa yang diperlukan sekarang ialah menemukan suatu pola masyarakat yang
sesuai bahkan dapat menguasai kemjuan-kemajuan teknologi yang merupakan hasil manusia
sendiri, dengan menghindari degradasi martabatnya.
Frankel seorang tokoh perubahan masyarakat menyatakan, bahwa kemajuan teknologi
tidak saja merupakan modifikasi dari suatu bagian ilmu pengetahuan, akan tetapi mempunyai
akibat mengubah pola hidup masyarakat dan mengubah struktur sosial secara keseluruhan.

11

Dari pernyatan diatas jelas bahwa yang menjadi persoalan sekarang ialah, agar penilaian
terhadap diri manusia sendiri, dengan perkataan lain : apa yang kita cari sekarang ialah suatu
technological civilization atau peradaban teknologi tanpa membiadabkan manusia.
Jadi sekarang manusia harus berusaha mengikuti perubahan teknologi dengan akibat
peradaban masyarakt tanpa mengarahkannya ke arah kemunduran (regress) tetapi
menjadikannya suatu kemajuan (progress) untuk manusia. Agar supaya penemuan baru
dipergunakan dalam arah kemajuan, diharapkan bahwa inovasi akan dibawa/terjadi pada
masyarakt yang siap (mempunyai predisposisi) untuk mengadakan kemajuan terhadap
masyarakat yang diinginkan. Tanpa pradisposisi, tidak mudah untuk mengarahkan kemajuan
teknik ke arah kemajuan masyarakat.
Jadi inti dari proses perubahan masyarakat adalah perubahan norma-norma masyarakat.
Karena perubahan norma dan proses pembentukan norma baru merupakan inti dari usaha
mempertahankan persatuan hidup kelompok,
dengan sendirinya proses perubahan
masyarakat menjadi proses disentegrasi dalam banyak bidang, sehingga demi kemajuan harus
diusahakan adanya re-integrasi yaitu penampungan kembali dalam suatu kehidupan
bermasyarakat yang lebi cocok dengan kebutuhan masyarakat di mana norma-norma yang
lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari masyarakat yang lebih baru/luas.
Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan
membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena
kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia.
Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih
sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang
memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan
pembangunan yang membawa kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat
merupakan bentuk perubahan ke arah kemajuan (progress).
Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alatalat transportasi, dan penemuan alat-alat komunikasi. Masuknya jaringan listrik
membuat kebutuhan manusia akan penerangan terpenuhi; penggunaan alat-alat
elektronik meringankan pekerjaan dan memudahkan manusia memperoleh hiburan
dan informasi; penemuan alat-alat transportasi memudahkan dan mempercepat
mobilitas manusia proses pengangkutan; dan penemuan alat-alat komunikasi modern
seperti telepon dan internet, memperlancar komunikasi
jarak jauh.

12

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dan pada
lembaga lembaga sosial termasuk didalamnya perubahan sikap dan pola pola prilaku
masyrakat.
 Perubahan sosial merupakan suatu proses yang selalu terjadi dalam setiap kehidupan.
Suatu proses perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu tidak mungkin
berhenti pada satu titik karena perubahan di bidang lain akan segera mengikutinya. Hal
ini disebabkan struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan sifatnya saling terjalin.



Faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan sosial diantaranya kontak dengan
masyarakat lain, difusi dalam masyarakat, sistem pendidikan, sikap dan lain-lain.
Faktor-faktor penghambat terjadinya perubahan sosial diantaranya kurangnya
hubungan masyarakat yang lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat, sikap
masyarakat tradisional, adat atau kebiasaan, dan lain-lain.

13



Telah dinyatakan bahwa perubahan masyarakat dalam abad ke 20 ini terutama
disebabkan oleh kemajuan teknologi yang tidak lain merupakan kemajuan ilmu
pengetahuan (mental) manusia juga. Apa yang diperlukan sekarang ialah menemukan
suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemjuan-kemajuan
teknologi yang merupakan hasil manusia sendiri, dengan menghindari degradasi
martabatnya.

3.2 Saran
Kepada pembaca, setelah membaca makalah ini diharapkan untuk
lebih mengetahui dan lebih memahami mengenai perubahan yang terjadi
dimasyarakat yang akhirnya dapat menambah wawasan para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

file:///G:/Try%20to%20keep%20sharing%20%20BENTUKBENTUK%20PERUBAHAN
%20SOSIAL%20BUDAYA.htm
(Sabtu, 14 Februari 2015 Pukul 10.00 WIB)

file:///G:/PERUBAHAN SOSIALCatatan Sosiologi TUGAS 6 MATERI.htm
(Sabtu, 14 Februari 2015 Pukul 10.30 WIB)

file:///G:/abdilah%20khusu%20%20Perubahan%20Sosial%20Dan%20Pembangunan.htm
14

(Sabtu ,14 Februari 2015 Pukul 10.45 WIB)

Dr. Phil Astrid S. Susan, 1883. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Binacipta.

Soekanto, Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo.

Maryati, Kun, Suryaw, Juju. 1999. Sosiologi 2 untuk SMU Kelas 3.

15

Dokumen yang terkait

Efektifitas Terapi Autogenic Training Terhadap Perubahan Kualitas Tidur Mahasiswa Penderita Insomnia (Studi Kasus Di Fakultas Teknik Dan Informatika Umm Angkatan 2011)

11 76 18

Uji Banding Pemberian Terapi Tambahan Steroid Dan Terapi Konservatif Dalam Perubahan Hemokonsentrasi Pada Penderita DBD Di RSUD Mojokerto Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2010

0 20 7

MAKNA LOGO BARU INDOSAT MENTARI (Analisis Semiotika Pada Perubahan Logo Baru Kartu Selular Indosat Mentari)

13 66 15

Konstruksi Sosial Atas Perubahan Lahan Bukit Menjadi Pemukiman”Studi Pada Masyarakat Jl. Ki Ageng Gribig 999, Kelurahan Madyopuro, Malang”

2 46 35

Perbedaan Berpikir Kreatif Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran PBL dan STM Pada Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah

1 30 322

Uji Stabilitas Obat Spironolakton Terhadap Perubahan pH Dengan Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 46 61

Perubahan pelaksanaan khataman al-Qur'an dalam adat perkawinan Betawi : studi kasus di Rw 02 kelurahan Ceger Jakarta Timur

3 11 50

Perubahan hubungan militer dengan umat Islam di Indonesia Periode 1990-1998

0 29 140

Pengaruh Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan Sesuai UU NO. 36 Tahun 2008 dan Upaya Perencanaan Pajak Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Kanwil DJP Jabar I)

6 67 50

Analisis Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan dan Implikasinya Pada Tax Coverage Income Ratio (Studi Kasus pada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I)

0 2 1