Prosedur Penetapan Dan Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah satu cara kerja yang
langsung dapat membimbing kita ke dalam dunia kerja yang nyata guna memberikan
kita arah dan cara yang baik dalam melakukan pekerjaan PKLM yang dilakukan oleh
mahasiswa secara mandiri yang langsung berhubungan dengan teori - teori yang
diterima dari dosen jurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Penerimaan dari sektor pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam
membiayai pelaksanaan pembangunan nasional, disamping penerimaan negara dari
sektor minyak dan gas alam. Menurut Undang - Undang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang - Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. Oleh
karena itu, pemerintah terus mengupayakan pemungutan pajak agar setiap tahunnya
semakin meningkat dan meluas serta diharapkan mampu mengurangi ketergantungan
negara terhadap pinjaman luar negeri (Waluyo, 2010:23).
Berdasarkan sistem pemungutan pajak di Indonesia, yaitu Self Assessment
System, Wajib Pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung,
1
Universitas Sumatera Utara
2
memperhitungkan, memotong, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
yang terutang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Penetapan dan pengenaan pajak penghasilan atas Wajib Pajak berdasarkan
penghasilan yang diperoleh baik di Indonesia maupun di luar negeri dalam satu tahun
pajak, bagian tahun pajak, atau tahun buku. Biasanya pajak penghasilan disebut juga
pajak langsung karena dikenakan langsung atas penghasilan sesuai dengan daya
pikulnya.
Pada prinsipnya Orang Pribadi yang menjadi Subjek Pajak dalam negeri
adalah Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk
dalam pengertian Orang Pribadi yang bertempat di Indonesia adalah mereka yang
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan Orang Pribadi di
Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari tidaklah harus berturut turut, tetapi ditentukan oleh jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak kedatangannya di Indonesia. Sebagai Subjek
Pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar negeri.
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak atau bagian tahun
pajak. Undang - Undang ini menganut prinsip pemajakan atas penghasilan dalam
pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang dapat
dipergunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3
Sebagaimana diketahui juga, pemerintah telah mengeluarkan Undang Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
bahwa penetapan pengenaan pajak penghasilan orang pribadi diatur berdasarkan
jumlah penghasilan, daya pikulnya, dan disesuaikan dengan tarif pengenaannya yang
berlaku. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mempelajari dan memahaminya yang
akan penulis tuangkan dalam laporan tugas akhir penulis dengan judul “PROSEDUR
PENETAPAN DAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) ORANG
PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA
BINJAI”.
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
1.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan salah satu syarat yang
wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan
Mandiri (PKLM) ini adalah sebagai berikut :
1.1
Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai prosedur penetapan Pajak
Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Binjai.
Universitas Sumatera Utara
4
1.2
Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai tata cara pengenaan Pajak
Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Binjai.
1.3
Untuk mengetahui kendala - kendala yang terjadi dalam penetapan dan
pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Binjai.
2.
Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tentunya sangat bermanfaat bagi
semua pihak, diantaranya adalah :
2.1 Bagi Mahasiswa
a.
Sebagai sarana bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu secara langsung
pada bidang yang ditekuni sehingga dapat membandingkan antara teori yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan praktik di lapangan.
b.
Menambah wawasan dan pengalaman serta mengembangkan keterampilan
dan kreativitas dalam menghadapi berbagai macam masalah di bidang
perpajakan yang akan dijadikan modal penting untuk bekerja di perusahaan.
c.
Melatih mahasiswa untuk berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diberikan serta mengembangkan dan mengubah sikap,
kemampuan, keterampilan dalam berkomunikasi di lingkungan instansi
pemerintahan.
Universitas Sumatera Utara
5
d.
Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam bidang perpajakan seiring
dengan adanya undang - undang perpajakan yang sewaktu - waktu dapat
berubah dan memperoleh prestasi terbaik.
e.
Menyiapkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah menamatkan
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dan memperoleh karir
melalui penilaian yang terbaik.
2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai
a.
Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan dengan instansi pemerintah khususnya
Kantor Pelayanan Pajak.
b.
Dapat menjadi sumbang saran dan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak
khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.
c.
Menyediakan mutu program kerja jangka pendek di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Binjai.
d.
Membangun citra instansi pemerintahan yang baik khususnya citra
Direktorat Jenderal Pajak.
2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a.
Menjalin hubungan baik antara fakultas dengan instansi pemerintahan
khususnya KPP Pratama Binjai.
b.
Mempromosikan sumber - sumber potensi dari Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan.
c.
Upaya melakukan revisi kurikulum guna meningkatkan pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
6
d.
Sebagai bahan masukan guna melakukan evaluasi sejauh mana kualitas teori
yang diberikan bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu yang berada
dalam praktik di lapangan.
e.
Mendorong kemajuan alumni di masa akan datang.
C. Uraian Teoritis
1.
Defenisi Pajak
Menurut Feldmann dalam Waluyo (2010:2) Pajak adalah prestasi yang
dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada pengusaha (menurut norma – norma
yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata – mata
digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluran umum.
Menurut Soeparman Soemahamidjaja dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah
iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan
norma – norma hukum, guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa – jasa
kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
Menurut Smeets dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah prestasi kepada
pemerintah yang terutang melalui norma – norma umum dan yang dapat
dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal
individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Menurut Rochmat Soemitro dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah iuran
kepada kas negara berdasarkan Undang - Undang yang dapat dipaksakan dengan
Universitas Sumatera Utara
7
tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
2.
Fungsi Pajak
Pajak yang dikenakan kepada masyarakat menurut Fidel (2008:3) mempunyai
2 (dua) fungsi, yaitu :
2.1 Fungsi Finansial (Budgeter)
Fungsi pajak adalah untuk mengumpulkan dana yang diperlukan pemerintah
untuk membiayai pengeluaran belanja Negara guna kepentingan dan keperluan
seluruh masyarakat. Tujuan ini disebut revenue adequacy, yaitu bahwa
pemungutan pajak tersebut ditujukan untuk mengumpulkan penerimaan yang
memadai atau yang cukup untuk membiayai belanja Negara.
2.2 Fungsi Mengatur (Regulerend)
Sebenarnya fungsi mengatur adalah tujuan agar memberikan kepastian
hukum. Terutama dalam menyusun undang – undang pajak senantiasa perlu
diusahakan,
agar
ketentuan
yang
dirumuskan
jangan
sampai
dapat
menimbulkan interprestasi yang berbeda, antar Fiskus dan Wajib Pajak.
3. Pajak Penghasilan
Menurut Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal (4) tentang Pajak
Penghasilan, Penghasilan adalah setiap tambahan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,
yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Universitas Sumatera Utara
8
Pajak Penghasilan dalam Mardiasmo (2009:129) adalah pajak yang dikenakan
terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun
pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh
penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam
Undang – Undang PPh diebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula
dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak
subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
Orang Pribadi yang menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri adalah Orang Pribadi
yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk dalam pengertian Orang
Pribadi yang bertempat di Indonesia adalah mereka yang mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan Orang Pribadi di Indonesia lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari tidaklah harus berturut - turut, tetapi ditentukan oleh
jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan sejak kedatangannya di Indonesia. Sedangkan Orang Pribadi yang menjadi
Subjek Pajak Luar Negeri adalah Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan dan yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia, serta yang dapat menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia (Undang - Undang PPh Nomor 36 Tahun
2008 Pasal 2 Ayat 1).
Universitas Sumatera Utara
9
Pajak penghasilan didasarkan atas peralihan kekayaan dari sektor publik tanpa
jasa timbal balik. Pajak penghasilan merupakan salah satu dari sumber pajak yang
dikelola oleh negara sebagai salah satu sumber keuangan bagi kas negara.
Berdasarkan Undang - Undang Pajak Penghasilan, pajak penghasilan dinyatakan
sebagai pajak yang dikenakan atas penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi berupa
gaji, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang berhubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan seperti yang dinyatakan dalam Undang Undang Pajak Penghasilan.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
`
Adapun ruang lingkup dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah sebagai
berikut :
1.
Prosedur penetapan Pajak Penghasilan (PPh) terhadap Orang Pribadi pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratam Binjai.
2.
Prosedur pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi berdasarkan
besarnya penghasilan atau pun jabatan/usaha Wajib Pajak Orang Pribadi pada
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.
3.
Kendala - kendala yang timbul dalam penetapan dan pengenaan Pajak
Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Binjai.
Universitas Sumatera Utara
10
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, maka Penulis menggunakan metode
pengumpulan data lain sebagai berikut :
1.
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini Penulis melakukan beberapa persiapan yang dimulai
dari pengenalan objek yang akan dibahas, pengajuan judul kepada Ketua
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, penentuan/persetujuan
judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, menyusun
proposal hingga diseminarkan, dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
2.
Studi Literatur
Penulis mencari berbagai sumber bacaan seperti buku, Undang - Undang,
maupun literature lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan
Mandiri (PKLM).
3.
Observasi Lapangan
Penulis melakukan observasi lapangan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Binjai. Dalam observasi ini penulis melakukan pemberian surat
pengantar PKLM, melakukan pengamatan tentang data yang akan diminta
mengenai objek Praktik Kerja Lapangan itu sendiri.
4.
Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan penulis mengumpulkan
data melalui :
Universitas Sumatera Utara
11
4.1
Data Primer yaitu data - data yang diperoleh dari pihak yang kompeten dan
memahami bidangnya, terutama Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.
4.2
Data Sekunder yaitu data – data yang diperoleh dari sumber - sumber
informasi lain yang digunakan sebagai tambahan.
5.
Analisis dan Evaluasi Data
Pada tahap ini setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap, maka
penulis menuliskan data – data yang diperoleh secara sistematis, kemudian
penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap data atau keterangan mengenai
Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendukung metode tersebut, penulis juga menggunakan beberapa
tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
1.
Daftar Pertanyaan (Interview Guide)
Yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada pihak Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai yang dianggap mampu memberikan
masukan data dan informasi bagi penyusunan laporan ini.
2.
Daftar Observasi (Observation Guide)
Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan langsung maupun tidak
langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati,
mendengar, dan bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
Universitas Sumatera Utara
12
pihak instansi dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh
melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki resiko tinggi.
3.
Daftar Dokumentasi (Optional Guide)
Dalam metode ini penulis meminta dokumen yang berhubungan dengan objek
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) berupa lampiran – lampiran struktur
organisasi.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah Praktik
Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), tujuan dan manfaat Praktik
Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), uraian teoritis, ruang lingkup
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), metode Praktik Kerja
Lapangan Mandiri (PKLM), metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM).
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II
: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat berdirinya Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai, struktur organisasi dan
personalia Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai, tugas
dan fungsi masing - masing seksi.
BAB III
: GAMBARAN DATA OBJEK
Dalam bab ini diuraikan tentang defenisi, ketentuan - ketentuan,
objek dan subjek Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi, tarif
pajak, Dasar Pengenaan Pajak (DPP), cara perhitungan, serta
prosedur penetapan dan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh)
Orang Pribadi.
BAB IV
: ANALISA DAN EVALUASI
Dalam bab ini diuraikan mengenai analisa data yang diperoleh,
yaitu mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi. Kemudian
mengadakan evaluasi serta memberikan interpretasi mengenai
prosedur penetapan dan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh)
Orang Pribadi.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.
Yaitu
menguraikan
secara
garis
besarnya
saja
dari
pembahasan permasalahan mengenai Prosedur Penetapan dan
Universitas Sumatera Utara
14
Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi, serta berisikan
saran - saran yang dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah satu cara kerja yang
langsung dapat membimbing kita ke dalam dunia kerja yang nyata guna memberikan
kita arah dan cara yang baik dalam melakukan pekerjaan PKLM yang dilakukan oleh
mahasiswa secara mandiri yang langsung berhubungan dengan teori - teori yang
diterima dari dosen jurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Penerimaan dari sektor pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam
membiayai pelaksanaan pembangunan nasional, disamping penerimaan negara dari
sektor minyak dan gas alam. Menurut Undang - Undang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang - Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. Oleh
karena itu, pemerintah terus mengupayakan pemungutan pajak agar setiap tahunnya
semakin meningkat dan meluas serta diharapkan mampu mengurangi ketergantungan
negara terhadap pinjaman luar negeri (Waluyo, 2010:23).
Berdasarkan sistem pemungutan pajak di Indonesia, yaitu Self Assessment
System, Wajib Pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung,
1
Universitas Sumatera Utara
2
memperhitungkan, memotong, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
yang terutang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Penetapan dan pengenaan pajak penghasilan atas Wajib Pajak berdasarkan
penghasilan yang diperoleh baik di Indonesia maupun di luar negeri dalam satu tahun
pajak, bagian tahun pajak, atau tahun buku. Biasanya pajak penghasilan disebut juga
pajak langsung karena dikenakan langsung atas penghasilan sesuai dengan daya
pikulnya.
Pada prinsipnya Orang Pribadi yang menjadi Subjek Pajak dalam negeri
adalah Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk
dalam pengertian Orang Pribadi yang bertempat di Indonesia adalah mereka yang
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan Orang Pribadi di
Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari tidaklah harus berturut turut, tetapi ditentukan oleh jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak kedatangannya di Indonesia. Sebagai Subjek
Pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar negeri.
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak atau bagian tahun
pajak. Undang - Undang ini menganut prinsip pemajakan atas penghasilan dalam
pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang dapat
dipergunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3
Sebagaimana diketahui juga, pemerintah telah mengeluarkan Undang Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
bahwa penetapan pengenaan pajak penghasilan orang pribadi diatur berdasarkan
jumlah penghasilan, daya pikulnya, dan disesuaikan dengan tarif pengenaannya yang
berlaku. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mempelajari dan memahaminya yang
akan penulis tuangkan dalam laporan tugas akhir penulis dengan judul “PROSEDUR
PENETAPAN DAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) ORANG
PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA
BINJAI”.
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
1.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan salah satu syarat yang
wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan
Mandiri (PKLM) ini adalah sebagai berikut :
1.1
Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai prosedur penetapan Pajak
Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Binjai.
Universitas Sumatera Utara
4
1.2
Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai tata cara pengenaan Pajak
Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Binjai.
1.3
Untuk mengetahui kendala - kendala yang terjadi dalam penetapan dan
pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Binjai.
2.
Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tentunya sangat bermanfaat bagi
semua pihak, diantaranya adalah :
2.1 Bagi Mahasiswa
a.
Sebagai sarana bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu secara langsung
pada bidang yang ditekuni sehingga dapat membandingkan antara teori yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan praktik di lapangan.
b.
Menambah wawasan dan pengalaman serta mengembangkan keterampilan
dan kreativitas dalam menghadapi berbagai macam masalah di bidang
perpajakan yang akan dijadikan modal penting untuk bekerja di perusahaan.
c.
Melatih mahasiswa untuk berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diberikan serta mengembangkan dan mengubah sikap,
kemampuan, keterampilan dalam berkomunikasi di lingkungan instansi
pemerintahan.
Universitas Sumatera Utara
5
d.
Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam bidang perpajakan seiring
dengan adanya undang - undang perpajakan yang sewaktu - waktu dapat
berubah dan memperoleh prestasi terbaik.
e.
Menyiapkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah menamatkan
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dan memperoleh karir
melalui penilaian yang terbaik.
2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai
a.
Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan dengan instansi pemerintah khususnya
Kantor Pelayanan Pajak.
b.
Dapat menjadi sumbang saran dan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak
khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.
c.
Menyediakan mutu program kerja jangka pendek di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Binjai.
d.
Membangun citra instansi pemerintahan yang baik khususnya citra
Direktorat Jenderal Pajak.
2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a.
Menjalin hubungan baik antara fakultas dengan instansi pemerintahan
khususnya KPP Pratama Binjai.
b.
Mempromosikan sumber - sumber potensi dari Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan.
c.
Upaya melakukan revisi kurikulum guna meningkatkan pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
6
d.
Sebagai bahan masukan guna melakukan evaluasi sejauh mana kualitas teori
yang diberikan bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu yang berada
dalam praktik di lapangan.
e.
Mendorong kemajuan alumni di masa akan datang.
C. Uraian Teoritis
1.
Defenisi Pajak
Menurut Feldmann dalam Waluyo (2010:2) Pajak adalah prestasi yang
dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada pengusaha (menurut norma – norma
yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata – mata
digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluran umum.
Menurut Soeparman Soemahamidjaja dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah
iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan
norma – norma hukum, guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa – jasa
kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
Menurut Smeets dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah prestasi kepada
pemerintah yang terutang melalui norma – norma umum dan yang dapat
dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal
individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Menurut Rochmat Soemitro dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah iuran
kepada kas negara berdasarkan Undang - Undang yang dapat dipaksakan dengan
Universitas Sumatera Utara
7
tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
2.
Fungsi Pajak
Pajak yang dikenakan kepada masyarakat menurut Fidel (2008:3) mempunyai
2 (dua) fungsi, yaitu :
2.1 Fungsi Finansial (Budgeter)
Fungsi pajak adalah untuk mengumpulkan dana yang diperlukan pemerintah
untuk membiayai pengeluaran belanja Negara guna kepentingan dan keperluan
seluruh masyarakat. Tujuan ini disebut revenue adequacy, yaitu bahwa
pemungutan pajak tersebut ditujukan untuk mengumpulkan penerimaan yang
memadai atau yang cukup untuk membiayai belanja Negara.
2.2 Fungsi Mengatur (Regulerend)
Sebenarnya fungsi mengatur adalah tujuan agar memberikan kepastian
hukum. Terutama dalam menyusun undang – undang pajak senantiasa perlu
diusahakan,
agar
ketentuan
yang
dirumuskan
jangan
sampai
dapat
menimbulkan interprestasi yang berbeda, antar Fiskus dan Wajib Pajak.
3. Pajak Penghasilan
Menurut Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal (4) tentang Pajak
Penghasilan, Penghasilan adalah setiap tambahan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,
yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Universitas Sumatera Utara
8
Pajak Penghasilan dalam Mardiasmo (2009:129) adalah pajak yang dikenakan
terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun
pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh
penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam
Undang – Undang PPh diebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula
dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak
subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
Orang Pribadi yang menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri adalah Orang Pribadi
yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk dalam pengertian Orang
Pribadi yang bertempat di Indonesia adalah mereka yang mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan Orang Pribadi di Indonesia lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari tidaklah harus berturut - turut, tetapi ditentukan oleh
jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan sejak kedatangannya di Indonesia. Sedangkan Orang Pribadi yang menjadi
Subjek Pajak Luar Negeri adalah Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan dan yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia, serta yang dapat menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia (Undang - Undang PPh Nomor 36 Tahun
2008 Pasal 2 Ayat 1).
Universitas Sumatera Utara
9
Pajak penghasilan didasarkan atas peralihan kekayaan dari sektor publik tanpa
jasa timbal balik. Pajak penghasilan merupakan salah satu dari sumber pajak yang
dikelola oleh negara sebagai salah satu sumber keuangan bagi kas negara.
Berdasarkan Undang - Undang Pajak Penghasilan, pajak penghasilan dinyatakan
sebagai pajak yang dikenakan atas penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi berupa
gaji, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang berhubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan seperti yang dinyatakan dalam Undang Undang Pajak Penghasilan.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
`
Adapun ruang lingkup dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah sebagai
berikut :
1.
Prosedur penetapan Pajak Penghasilan (PPh) terhadap Orang Pribadi pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratam Binjai.
2.
Prosedur pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi berdasarkan
besarnya penghasilan atau pun jabatan/usaha Wajib Pajak Orang Pribadi pada
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.
3.
Kendala - kendala yang timbul dalam penetapan dan pengenaan Pajak
Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Binjai.
Universitas Sumatera Utara
10
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, maka Penulis menggunakan metode
pengumpulan data lain sebagai berikut :
1.
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini Penulis melakukan beberapa persiapan yang dimulai
dari pengenalan objek yang akan dibahas, pengajuan judul kepada Ketua
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, penentuan/persetujuan
judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, menyusun
proposal hingga diseminarkan, dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
2.
Studi Literatur
Penulis mencari berbagai sumber bacaan seperti buku, Undang - Undang,
maupun literature lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan
Mandiri (PKLM).
3.
Observasi Lapangan
Penulis melakukan observasi lapangan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Binjai. Dalam observasi ini penulis melakukan pemberian surat
pengantar PKLM, melakukan pengamatan tentang data yang akan diminta
mengenai objek Praktik Kerja Lapangan itu sendiri.
4.
Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan penulis mengumpulkan
data melalui :
Universitas Sumatera Utara
11
4.1
Data Primer yaitu data - data yang diperoleh dari pihak yang kompeten dan
memahami bidangnya, terutama Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.
4.2
Data Sekunder yaitu data – data yang diperoleh dari sumber - sumber
informasi lain yang digunakan sebagai tambahan.
5.
Analisis dan Evaluasi Data
Pada tahap ini setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap, maka
penulis menuliskan data – data yang diperoleh secara sistematis, kemudian
penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap data atau keterangan mengenai
Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendukung metode tersebut, penulis juga menggunakan beberapa
tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
1.
Daftar Pertanyaan (Interview Guide)
Yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada pihak Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai yang dianggap mampu memberikan
masukan data dan informasi bagi penyusunan laporan ini.
2.
Daftar Observasi (Observation Guide)
Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan langsung maupun tidak
langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati,
mendengar, dan bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
Universitas Sumatera Utara
12
pihak instansi dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh
melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki resiko tinggi.
3.
Daftar Dokumentasi (Optional Guide)
Dalam metode ini penulis meminta dokumen yang berhubungan dengan objek
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) berupa lampiran – lampiran struktur
organisasi.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah Praktik
Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), tujuan dan manfaat Praktik
Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), uraian teoritis, ruang lingkup
Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), metode Praktik Kerja
Lapangan Mandiri (PKLM), metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM).
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II
: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat berdirinya Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai, struktur organisasi dan
personalia Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai, tugas
dan fungsi masing - masing seksi.
BAB III
: GAMBARAN DATA OBJEK
Dalam bab ini diuraikan tentang defenisi, ketentuan - ketentuan,
objek dan subjek Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi, tarif
pajak, Dasar Pengenaan Pajak (DPP), cara perhitungan, serta
prosedur penetapan dan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh)
Orang Pribadi.
BAB IV
: ANALISA DAN EVALUASI
Dalam bab ini diuraikan mengenai analisa data yang diperoleh,
yaitu mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi. Kemudian
mengadakan evaluasi serta memberikan interpretasi mengenai
prosedur penetapan dan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh)
Orang Pribadi.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.
Yaitu
menguraikan
secara
garis
besarnya
saja
dari
pembahasan permasalahan mengenai Prosedur Penetapan dan
Universitas Sumatera Utara
14
Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi, serta berisikan
saran - saran yang dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara