Penentuan Kandungan Nitrogen Dari Beberapa Jenis Pupuk Urea Menggunakan Metode Kjeldahl

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pupuk
Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun
yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam
tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor
keliling atau lingkungan yang baik ( Sutejo, 1999 ).

Pupuk didefenisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang
paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu
( Novizan, 2005 ).

Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih
unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Pupuk mengenal istilah
makro dan mikro. Meskipun belakangan ini jumlah pupuk cenderung makin beragam
dengan aneka merek, kita tidak akan terkecoh dan tetap berpedoman kepada
kandungan antara unsur makro dan mikro yang digunakan ( Lingga, 2001 ).


Pupuk bagi tanaman sama seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman,
pupuk digunakan untuk hidup, tumbuh, dan berkembang. Jika dalam makanan
manusia dikenal ada istilah gizi maka dalam pupuk yang beredar saat ini terdiri dari
bermacam-macam jenis, bentuk, warna, dan merek. Namun, berdasarkan cara

Universitas Sumatera Utara

aplikasinya hanya ada dua jenis pupuk akar dan pupuk daun. Manfaat pupuk adalah
menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah untuk
mendukung pertumbuhan tanaman. Namun, secara lebih terinci manfaat pupuk ini
dapat dibagi dalam dua macam, yaitu yang berkaitan dengan perbaikan sifat fisik dan
kimia tanah. ( Marsono, 2005 ).

2.2 Klasifikasi pupuk
Pupuk diklasifikasikan menjadi dua yakni sisa-sisa atau seresah tanaman,
limbah atau kotoran hewan, demikian pula kompos, yang dapat diubah di dalam tanah
menjadi bahan-bahan organik tanah, lazim disebut pupuk alam atau pupuk organik.
Sedangkan pupuk yang dibuat di pabrik disebut pupuk buatan atau pupuk anorganik.

2.2.1 Pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang
diolah melalui proses pem-busukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya
adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa
tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai
komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara
tersebut rendah.
Ada beberapa kelebihan dari pupuk organik ini sehingga sangat disukai oleh
petani, di antaranya sebagai berikut :
1. Memperbaiki struktur tanah, terjadi karena organisme tanah pada saat
penguraian bahan organik dalam pupuk bersifat sebagai perekat dan dapat
mengikat butir-butir tanah menjadi butiran yang lebih besar.

Universitas Sumatera Utara

2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air, bahan organik memiliki daya serap
yang besar terhadap air tanah.
3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah, disebabkan oleh organisme
dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.
4. Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman, pupuk organik mengandung zat
makanan yang lengkap meskipun kadarnya tidak setinggi pupuk anorganik.


2.2.2. Jenis-jenis Pupuk Organik
Jenis pupuk organik sangat beragam. Kalau jenis pupuk anorganik ditentukan
oleh kadar haranya maka jenis pupuk organik ini ditentukan oleh asal bahan
terbentuknya.
a. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik
berupa kotoran padat (feses) yang tercampur sisa makanan maupun air kencing
(urine). Kadar hara kotoran ternak berbeda-beda karena masing-masing ternak
mempunyai sifat khas tersendiri.
b. Kompos
Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan,
jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota, dan sebagainya. Proses
pelapukan bahan-bahan tersebut dapat dipercepat melalui bantuan manusia.
c. Pupuk hijau
Disebut pupuk hijau karena yang dimanmfaatkan sebagai pupuk adalah
hijauan, yaitu bagian-bagian seperti daun, tangkai, dan batang tanaman tertentu yang
masih muda. Tujuannya, untuk menambah bahan organik dan unsur-unsur lainnya ke
dalam tanah, terutama nitrogen ( Sutejo, 2002 ).


Universitas Sumatera Utara

d. Pupuk Bokashi
Bokashi adalah pupuk kompos yang dibuat dengan proses peragian bahan
organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisme 4) atau disebut dengan
hasil fermentasi. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik dapat
dihasilkan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional.
EM4 (Effective Microorganisme 4) mengandung ragi, bakteri fotosintetik,
jamur pengurai, selulosa Azotobacter sp. Dan Lactobacillus sp. Bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan
pertanian seperti jerami, sekam (kulit padi), dan seterusnya. Tetapi yang paling baik
digunakan sebagai bahan pokok adalah dedak (bekatul) karena kandungan zat gizinya
sangat baik untuk mikro-organisme. Ada beberapa jenis pupuk Bokashi yaitu :
1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk Kandang
Bokashi Jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan
mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi Jerami juga sesuai untuk
diaplikasikan di lahan sawah. Sedangkan penggunaan Bokashi pupuk kandang baik
digunakan dalam pembibitan tanaman. Dan dapat diaplikasikan dengan tanah pada
perbandingan 1:1.
2. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Arang

Pembuatan Bokashi model ini sangat mudah dilakukan di lingkungan
pertanian dan peternakan. Jadi, mudah untuk mendapatkan bahan yaitu kotoran hewan
(pupuk kandang) dan Sekam (kulit Gabah Beras), dimana untuk Sekam diarangkan
terlebih dahulu. Beberapa cara untuk membuat Arang Sekam diantaranya yaitu :
-

Pembuatan Arang Sekam dengan cara dibakar dalam tong

-

Pembuatan Arang Sekam dengan cara disangrai.

Universitas Sumatera Utara

3. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Tanah
Bokashi pupuk kandang tanah dapat dipergunakan di dalam pembuatan
tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan tanah
pada perbandingan 1:1.
4. Bokashi Pupuk Kandang Ekspres (24 jam)
Bokashi ekspres sangat baik untuk dijadikan mulsa pada pertanaman sayuran

dan buah-buahan. Cara pembuatan bokashi ekspres hanya bahan-bahan yang akan
difermentasikan dicampur dengan bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata.
Proses fermentasi hanya berlangsung selama 24 jam dan sesudah itu bahan dapat
diaplikasikan sebagai pupuk organik (www.deptan.go.id/feati/teknologi/bokashi.pdf).

2.2.3 Pupuk anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh
pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase ,
misalnya, pupuk urea berkadar nitrogen 45-46%, (setiap 100 kg urea terdapat 45-46
kg hara nitrogen). Jenis-jenis pupuk anorganik menurut unsur hara yang
dikandungnya dapat dibagi menjadi dua yaitu, pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
a.

Pupuk tunggal
Dikatakan pupuk tunggal karena hara yang dikandungnya hanya satu. Ke

dalam kelompok pupuk tunggal ini ada tiga macam pupuk yang dikenal dan banyak
beredar di pasaran, yaitu pupuk yang berisi hara utama nitrogen (N), hara utama fosfor
(P), dan hara utama kalium (K). Selain itu, ada pula pupuk yang berisi hara utama
magnesium (Mg).


Universitas Sumatera Utara

b. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh pabrik
dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsur hara. Misalnya, pupuk Nitrogen
dicampurkan dengan Phospat menjadi pupuk NP, dan dicampur lagi dengan Kalium
menjadi pupuk NPK. Kandungan hara dari pupuk ini lebih lengkap dibandingkan
dengan pupuk tunggal.

2.3 Jenis-jenis Pupuk Anorganik
2.3.1 Pupuk Sumber Nitrogen

a.

Amonium nitrat

Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan
daerah panas. Amonium nitrat bersifat higroskopis sehingga tidak dapat disimpan
terlalu lama.

b. Amonium sulfat (NH 4 ) 2 SO 4
Pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZA. Mengandung 21% nitrogen dan
26% sulfur (S), berbentuk kristal dan bersifat kurang higroskopis.
c. Kalsium nitrat
Pupuk ini berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut dalam air, dan
sebagai sumber kalsium yang baik karena mengandung 19% Ca. Sifat lainnya adalah
bereaksi basa dan higroskopis.
d. Urea (CO(NH2 ) 2 )
Pupuk urea mengandung 45-46% nitrogen (N). Karena kandungan N yang
tinggi menyebabkan pupuk ini menjadi sangat higroskopis. Urea sangat mudah larut
dalam air dan bereaksi cepat, juga mudah menguap dalam bentuk amonia. Urea dibuat

Universitas Sumatera Utara

dari gas amoniak dan gas asam arang. Sifat lainya adalah mudah tercuci oleh air dan
mudah terbakar oleh sinar matahari. Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah
mudah diserap tanaman. Selain itu, kandungan N yang tinggi pada urea sangat
dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya bila diberikan ke dalam
tanah yang miskin hara akan berubah ke wujud atau bahan awalnya, yakni amonia dan
karbondioksida yang mudah menguap. Berdasarkan bentuk fisiknya maka urea dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu urea prill dan urea nonprill

d.1 Urea prill
Urea prill merupakan urea yang berbentuk butiran halus berwarna putih.
Dibandingkan dengan bentuk lainnya, urea prill mempunyai beberapa kelebihan
yakni:
a. Dikenal luas di kalangan petani sehingga menjadi prioritas utama pemupukan.
b. Mudah didapatkan di Koperasi Unit Desa (KUD), pengecer pupuk dan kios
petani.
c. Harga terjangkau petani.
d. Mudah diaplikasikan, yaitu dengan disebar atau dilarutkan.
e. Kandungan N cukup tinggi, yaitu sekitar 46%
f. Dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti memupuk tambak, untuk
campuran ransum atau pakan ternak.
Selain kelebihan yang dimilikinya, urea bentuk prill mempunyai kekurangan
sebagai berikut :
a. Sangat higroskopis sehingga unsur hara mudah hilang.
b. Sangat mudah larut sehingga unsur hara mudah dicuci.

Universitas Sumatera Utara


c. Mudah basah dan hancur sehingga butuh perlakuan khusus dalam
penyimpanan dan packing.
d. Unsur hara yang termanfaatkan hanya 30-50% saja.

d.2 Urea nonprill
Urea nonprill terdiri dari beberapa jenis, diantaranya ialah urea ball fertilizer,
urea super granule, urea briket, dan urea tablet.
1. Urea ball fertilizer
Pupuk urea dengan bentuk bola-bola kecil ini memiliki daya respon cukup
tinggi terhadap pertumbuhan tanaman unsur N-nya dapat dilepas secara lambat
dan diikat kuat oleh partikel tanah dan kemudian akan diserap akar tanaman.
2. Urea super granule (USG)
Bentuk USG hampir sama dengan urea prill hanya ukuran butirannya sedikit
lebih besar. USG mampu meningkatkan produksi tanaman (padi) 3,4-20,4%
lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan urea prill.
3. Urea briket
Urea

briket


dihasilkureaan

dari

proses

pemadatan

urea

prill

dan

penyempurnaan urea super granule. Bentuknya pipih seperti cakram, bersifat
rapuh, mudah pecah, dan cepat lengket. Kelebihan urea briket, yaitu mudah
larut dan unsur hara cepat tersedia. Sementara kekurangan urea ini diantaranya
rapuh, lengket, dan harganya relatif mahal.
4. Urea tablet
Urea tablet juga berbahan dasar dari urea prill. Dengan proses pengempaan
bertekanan tinggi, urea prill berubah bentuk menjadi tablet. Bila dibandingkan
dengan urea prill, urea tablet lebih banyak memiliki keunggulan seperti efisien,

Universitas Sumatera Utara

gulma, mengurangi terjadinya pencemaran mikro, dan menciptakan usaha baru
bagi usahawan pupuk.

2.3.2 Pupuk Sumber Fosfor
a.

SP36

Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P 2 O 5 . Pupuk ini terbuat dari fosfat
alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut di
dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi
kimianya tergolong netral, tidak higroskopis, dan tidak bersifat membakar.
b.

Amonium phosphat

Pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman
(starter fertilizer). Bentuknya berupa butiran berwarna coklat kekuningan. Reaksinya
termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak higroskopis
sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak bersifat membakar karena indeks
garamnya rendah.

2.3.3 Pupuk Sumber Kalium
a. Kalium klorida (KCl)
Mengandung 45%

K2 O dan khlor, bereaksi agak asam, dan bersifat

higroskopis. Khlor berpengaruh negatif pada tanaman yang tidak membutuhkannya,
misalnya kentang, wortel, dan tembakau.
b.

Kalium sulfat (K 2 SO 4 )

Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K 2 O-nya sekitar 48-52%.
Bentuknya berupa tepung putih yang larut di dalam air, sifatnya agak mengasamkan
tanah. Dapat digunakan untuk pupuk dasar sesudah tanam.

Universitas Sumatera Utara

c.

Kalium nitrat (KNO 3 )

Mengandung 13% N dan 44% K 2 O. Berbentuk butiran berwarna putih yang
tidak bersifat higroskopis dengan reaksi yang netral.

2.3.4

Pupuk sumber unsur hara makro sekunder
a. Kapur dolomit
Rumus kimianya adalah CaCO 3 .MgCO3. Berasal dari hasil penambangan

bahan galian batuan dolomit. Kelarutannya dalam air cukup baik. Berbentuk bubuk
berwarna putih kekuningan. Bersifat basa sehingga kalau rutin digunakan dapat
meningkatkan pH tanah. Dolomit adalah sumber Ca (30%) dan Mg (19%) yang cukup
baik. Semakin halus butirannya akan semakin baik kualitasnya.
b. Magnesium-sulfat (kiserit)
Rumus kimianya adalah MgSO 4 .H2 O. Bahan dasar yang digunakan dalam
pembuatan pupuk ini adalah Mg(OH) 2 yang disebut brucit dan MgCO 3 yang disebut
magnesit. Kandungan kiserit murni terdiri dari 29% MgO dan 23% S. Kiserit
berbentuk hablur berwarna putih keabu-abuan dan agak sukar larut dalam air. Sifatnya
asam sehingga bila digunakan terus-menerus dapat menyebabkan tanah bereaksi asam.

2.4 Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yaitu untuk
pembentukan asam amino yang akan diubah menjadi protein. Kekurangan nitrogen
akan mengurangi efisiensi pemanfaatan sinar matahari dan ketidakseimbangan
serapan unsur hara. Tanaman yang kekurangan nitrogen ditandai oleh daun-daun tua
berwarna hijau pucat kekuning-kuningan dan kecepatan produksi daun menurun.
Sebaliknya kelebihan nitrogen menghasilkan daun yang lebih besar, batang menjadi

Universitas Sumatera Utara

lunak dan berair sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit, serta
pematangan buah juga terhambat.
Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,
2. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun,
3. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman,
4. Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan,
5. Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah.

Gejala kekurangan unsur hara nitrogen
1. Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini
dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun
bagian bawah terus ke bagian atas
4. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak
sebelum waktunya

2.5

Metode Analisa Kandungan Nitrogen

2.5.1 Metode Kjeldahl
Metode kjeldahl merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kadar
nitrogen. Pada dasarnya analisa nitrogen cara kjeldahl dapat dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu proses destruksi, destilasi, dan titrasi.

Universitas Sumatera Utara

a.

Prinsip Dasar
Metoda Kjedahl berdasarkan pada destruksi basah pada sampel, yakni dengan

memanaskan sampel dengan asam sulfat pekat dengan menggunakan suatu katalis
dimana hasil destruksi yang diperoleh dibasakan terlebih dahulu, lalu didestilasi.
Amonia yang dibebaskan ditampung dalam suatu larutan asam sulfat 0,25 N. Jumlah
amonia diketahui dengan cara menitrasi destilat tersebut dengan suatu larutan basa
dengan menggunakan indikator campuran (merah metil + metil biru).
Cara Kjedahl umumnya dapat dibedakan atas dua cara, yaitu cara makro dan
semimikro. Cara makro digunakan untuk contoh yang sukar dihomogenisasi dan
berukuran besar, sedang cara semimikro dirancang untuk sampel yang berukuran kecil
yaitu kurang dari 300 mg dari bahan yang homogen.

b. Prosedur Kjedahl
Metoda ini pada dasarnya dibagi atas tiga tahapan, yaitu :
-

Tahap destruksi

Pada tahap ini sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi
destruksi menjadi unsur-unsurnya. Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi
CO, CO 2 , dan H2 O sedangkan nitrogennya berubah menjadi ammonium sulfat,
(NH4 ) 2 SO 4 . Asam sulfat yang digunakan 25 ml. Sampel yang dianalisa sebanyak
5 gram. Suhu destruksi berkisar antara 370-410oC.

Proses destruksi sudah selesai apabila larutan menjadi jernih atau tidak
berwarna. Agar analisa lebih tepat maka pada tahap destruksi ini dilakukan pula
perlakuan blanko yaitu untuk koreksi adanya senyawa N yang berasal dari reagen
yang digunakan. Tahap destruksi dapat dilihat pada reaksi berikut :
Katalis (Se)

N Organik + H2 SO 4(p)

(NH4 ) 2 SO 4 + SO 2

+ CO 2

+H2 O

Universitas Sumatera Utara

-

Tahap destilasi

Pada tahap ini, ammonium sulfat dipecah menjadi amonia (NH 3 ) dengan
penambahan NaOH 40% sampai alkalis lalu dipanaskan. Agar selama destilasi tidak
terjadi superheating ataupun pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang
besar maka dapat ditambahkan logam Zinkum (Zn). Amonia yang dibebaskan
selanjutnya akan ditangkap oleh larutan standar asam. Asam standar yang dapat
digunakan adalah asam sulfat 0,25 N dalam jumlah lebih. Untuk mengetahui jika asam
dalam keadaan berlebih maka diberi indikator campuran (merah metil + metil biru).
Destilasi diakhiri bila semua amonia sudah terdestilasi sempurna yang ditandai destilat
tidak lagi bersifat basa. Tahap destilasi dapat dilihat pada reaksi berikut :
(NH4 ) 2 SO 4 + 2NaOH
2NH3(aq) + H2 SO 4(aq)

-

2NH3

+ 2H2 O + Na 2 SO 4

(NH4 ) 2 SO 4

Tahap titrasi

Apabila penampung destilasi digunakan asam sulfat 0,25 maka sisa asam yang
tidak bereaksi dengan ammonia dititrasi dengan NaOH standar. Selisih jumlah titrasi
blanko dan sampel merupakan jumlah ekuivalen nitrogen. Apabila penampung
destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang bereaksi dengan
ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam. Selisih jumlah titrasi
sampel dan blanko merupakan jumlah ekuivalen nitrogen.

2.5.2 Metode Lowry
Protein dengan asam fosfotungstat-fosfomolibdat pada suasana alkalis akan
memberikan warna biru yang intensitasnya bergantung pada konsentrasi protein yang
ditera. Konsentrasi protein diukur berdasarkan optikal density pada panjang

Universitas Sumatera Utara

gelombang 600 nm. Larutan lowry ada dua macam yaitu larutan A yang terdiri dari
fosfotungstat-fosfomolibdat (1:1) dan larutan B yang terdiri Na-karbonat 2%, dalam
NaOH 0,1 N, kupri sulfat dan Na-K-tartrat 2%.

2.5.3 Metode Biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan
CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa-senyawa yang
mengandung gugus amida asam (-CONH 2 ) yang berada bersama gugus amida asam
yang lain atau gugus yang lain. Penentuan protein secara Biuret adalah dengan
mengukur optical density pada panjang gelombang 560-580 nm.

2.5.4 Metode Spektrofotometer UV
Kebanyakan protein mengabsorbsi sinar ultraviolet maximum pada 280 nm.
Hal ini terutama oleh adanya asam amino tirosin triptophan dan fenilalanin yang ada
pada protein tersebut. Pengukuran protein berdasarkan absorbsi sinar UV adalah
cepat, mudah dan tidak merusak bahan.

2.5.5 Metode Turbidimeter atau Kekeruhan
Kekeruhan akan terbentuk dalam larutan yang mengandung protein apabila
ditambahkan bahan pengendap protein misalnya Tri Chloro Acetic acid (TCA).
Tingkat kekeruhan diukur dengan alat Turbidimeter.

2.5.6 Metode Pengecatan
Beberapa bahan pewarna misalnya Orange G, Orange 12 dan Amido Black
dapat membentuk senyawaan berwarna dengan protein dan menjadi tidak larut.

Universitas Sumatera Utara

Dengan mengukur sisa bahan pewarna yang tidak bereaksi dalam larutan (dengan
colorimeter), maka jumlah protein dapat ditentukan dengan cepat. Penentuan protein
dengan titrasi formol dinetralkan dengan basa (NaOH), kemudian ditambahkan
formalin akan membentuk dimethilol. Dengan terbentuknya dimethilol berarti gugus
aminonya sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi reaksi antara asam (gugus
karboksil) dengan basa (NaOH) sehingga akhir titrasi dapat diakhiri dengan tepat
(Sudarmadji, 1989).

Universitas Sumatera Utara