Perlindungan Hukum Terhadap Hak Tertanggung dalam Asuransi Jiwa Pada PT. Axa Financial Indonesia (Agency Medan)

ABSTRAK
Rizka Arfita *
Sinta Uli **
Zulfi Chairi ***

Kehidupan masyarakat pada zaman modern yang sarat dengan beragam
macam
risiko dan bahaya ini membuat masyarakat ingin mendapatkan
perlindungan terhadap diri mereka. Asuransi merupakan salah satu bentuk
perlindungan yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Pengaturan asuransi pada umumnya dijelaskan dalam KUH Perdata dan KUH
Dagang dan pengaturannya lebih khusus dijelaskan dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. Salah satu lembaga asuransi yang
berada di Indonesia adalah PT. Axa Financial Indonesia, pelayanan perlindungan
perusahaan asuransi ini terhadap nasabahnya tidak selamanya berjalan dengan
baik. Judul skripsi ini adalah “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Tertanggung
dalam Asuransi Jiwa Pada PT. Axa Financial Indonesia (Agency Medan).
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam skripsi ini diangkat tiga permasalahan
yaitu pertama bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap hak tertanggung di
PT. Axa Financial Indonesia, kedua peranan agen asuransi dalam menjalankan
prinsip Utmost Good Faith (Itikad Baik), dan ketiga bagaimana tanggung jawab

perusahaan asuransi terhadap premi tertanggung apabila perusahaan asuransi
dinyatakan pailit.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
Yuridis Normatif dengan sifat penelitian Deskriptif Analitis. Data yang digunakan
adalah Data Sekunder dengan metode pengumpulan data Penelitian Kepustakaan
dan Penilitian Lapangan dengan cara melakukan wawancara langsung. Analisa
data yang digunakan adalah Analisa Kualitatif dengan penarikan kesimpulan
secara induktif.
Perlindungan hak pemegang polis/tertanggung yang dilakukan PT. Axa
Financial Indonesia adalah dengan melaksanakan kegiatan perasuransiannya
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan yang tertera dalam polis. Peranan agen
dalam menjalankan prinsip Utmost Good Faith adalah memberikan informasi
mengenai produk dan isi polis asuransinya dengan itikad baik. Apabila ada agen
yang tidak menjalankan prinsip Utmost Good Faith ini maka pihak PT. Axa
Financial Indonesia akan memberikan sanksi berupa pemecatan atau penuntutan.
Tanggung jawab PT. Axa Financial Indonesia terhadap pemegang
polis/tertanggung
apabila
perusahaannya
dinyatakan

pailit
yaitu
memindahtangankan seluruh polis pemegang polis kepada perusahaan reasuransi.
Sehingga perusahaan reasuransi inilah yang nantinya akan membayar ganti
kerugian apabila pemegang polis/tertanggung mengajukan klaim.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Hak Tertanggung, Asuransi Jiwa
*
**
***

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

vi

Universitas Sumatera Utara