CONTOH KASUS BIMBINGAN KONSELING (1)
CONTOH KASUS BIMBINGAN KONSELING
Contoh kasus :
Asmara adalah anak kedua dari 3 bersaudara.Saat ini dia kelas 6 SD di salah satu
Sd Negeri di Kotanya.Setiap hari dia selalu membantu orangtuanya memasak,mencucui
pakaian dan mencuci piring.Dia juga kadang-kadang bermain dengan teman-temannya.Saat
pulang sekolah dia selalu belajar mengulng kembali materi yang disampaikan oleh gurunya
sehingga prestasi di sekolahannyapun bagus dan selalu masuk 10 besar.
Kakak pertama Asmara adalah Kak Tina,saat ini dia berusia 20 tahun dan adiknya
laki-lakinya berumur 9 tahun kelas 4SD.Setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk
menjadi TKI di Arab,kini Asmara tinggal dengan adik dan kakaknya.
Asmara sebenarnya tidak suka jika kakaknya setiap hari membawa pacarnya untuk
menginap dirumahnya.Dan pada suatu malam sekitar pukul 11 malam,Kakaknya pulang
dengan pacarnya,Kakaknya tampak lemas dan tidak sadar seperti mabuk.Malam itu ketika
semua sudah tertidur tiba-tiba pacar kakaknya Asmara menghampiri Asmara mencoba
merayu dan memegang rambutnya.Dengan kaget Asmara berteriak namun dengan cepat
Asmara dipukul dan tidak sadrkan diri.
Keesokan harinya saat Asmara bangun,ia melihat gumpalan darah dicelananya.Ia pun
kaget karena dia juga tidak sedang mengalami menstruasi.Sejak kejadian malam itu ia mulai
berubah,Asmara tampak murung dan sedih.Ia juga jarang bergaul dengan teman-temannya
lagi.Disekolah prestasinya menurun.Saat ditanya oleh gurunya kenapa beberapa hari tidak
masuk? Ia hanya menjawab sedang sakit dan tidak mau menceritakan tentang masalah yang
sedang dialaminya
Dua bulan berlalu Asmarapun akan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada
kakaknya karena sudah satu bulan lebih ia tidak mengalami menstruasi.Ternyata saat
kakaknya mengajaknya untuk periksa ke dokter,ternyata Asmara hamil.Kehidupan
Asmarapun berubah.Ia dikeluarkan dari Sekolah.Setelah orang tuanya mengetahui bahwa
Asmara hamil tanpa seorang suami karena laki-laki yang menghamili Asmara telah melarikan
diri setelah kakaknya juga dihamili oleh dia.Kini keluarga Asmara menjadi berantakan.Ayah
dan ibunya tidak perah pulang lagi ke Indonesia karena malu mempunyai 2 anak yang sedang
hamil tanpa suami.Adik Asmara pun menjadi liar dan ikut bergabung dengan geng-geng
nakal.Sehingga ia juga dikeluarkan dari sekolah.
A.IDENTIFIKASI MASALAH
-Gejala yang Nampak
a. anak menjadi minder
b. anak menjadi murung
c. berdiam diri tidak mau menceritakan apaa yang terjadi
d. keadaan fisiknya mulai berubah
e. prestasi belajarnya menurun
B.DIAGNOSIS
Jenis masalah Bentuk masalah
Keluuarga
a. kurangnya perhatian dari orangtua
b. orangtua malah meninggalkannya ketika ia sedang membutuhkan bantuan
c. kurang akrab dengan kakaknya
Lingkungan
a. dikeluarkan dari sekolah
b. menjadi minder dan pendiam
C.PROGNOSIS
Dalam permasalahan ini bentuk bantuannya dengan menggunakan strategi
interaktif.Dilaksanakan dalam bentuk interaksi langsung antar siswa dengan anak yang
menghadapi masalah,baik dengan pendekatan individual maupun kelompok.Bentuk bantuan
ini misalnya nasihat,konseling,konsultasi atau pengajaran individual.Tapi tidak dengan
strategi interaktif saja tetapi juga membutuhkan bantuan yang disebut referral atau alih
tangan.Pada kasus ini yaitu anak yang mengalami gangguan moral dan mental maka
penanganannya diserahkan ke dokter dan psikolog.Langkah-langkahnya dapat ditempuh
sebagai berikut:
1.
Jenis masalah : masalah keluarga
Bentuk masalah: kurangnya perhatian keluarga
2. Intensitas masalah yang lebih besar adalah Asmara dan kakaknya hamil dan ditinggal oleh
orangtuanya.
3. Urutan prioritas sesuai dengan intensitas masalah.
a. Setelah ditinggal orangtuanya anak kurang perhatian
b. Setelah kejadian pemerkosaan itu anak menjadi minder
c. Perubahan fisik anak yang drastis
d. Dikucilkan keluarganya dan lingkungannya
e. Hidupnya menjadi berantakan
4. Alternatif yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan masalah tersebut.
a. Dengan pendekatan agar anak itu mau berbicara tentang masalah yang sedang dihadapinya
b. Mengajak anak untuk konsultasi di bimbingan konseling yang ada disekolahnya
5. a. Dengan melakukan pendekatan karena dengan cara ini anak akan lebih diperhatikan dan
mau memberitahukan tentang apa yang sedang dialaminya.
b. Dengan mengajak anak konsultasi membuat anak semakin terbuka dan membantu untuk
memecahkan masalahnya.
6. Rencana pemberian bantuan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Kapan dilaksanakannya?
Saat jam pulang sekolah guru dapat memberikan pendekatan terhadap anak sehingga
anak akan lebih terbuka
b. Dimana tempatnya?
Diruang BK yang khusus untuk konsultasi
c. Siapa yang melaksanakan?
Anak yang mempunyai masalah dan guru Bk maupun wali kelas
d. Bagaimana pengelolaannya?
Guru melakukan pendekatan terhadap anak,lalu mencoba memecahkan masalahnya dengan
berbagai strategi yang dilakukan dan beberapa pendekatan interaksi setelah itu dilakukan
konferensi kasus.
4. PEMBERIAN BANTUAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pemberian bantuan antara
lain:
a.
Perencanaan program
Program apa saja yang harus dilakukan oleh guru BK dalam menangani kasus
tersebut.
Seperti program temu wali murid untuk mendekatkan siswa dengan orangtua serta
teman-temannya.
b.
Pengorganisasian
Sistem organisasinya harus jelas agar pelaksanaan pemberian bantuan dapat
mencapai hasil yang maksimal.
c.
Pengaturan dan pembagian tugas diantara personal yang terkait
Pembagian tugas harus jelas diantara para personal yang akan menghadapi berbagai macam
masalah.
d. Pendekatan dan teknik yang digunakan
Dengan menggunakan pendekatan dan teknik emosional gejala jiwa yang ada di
dalam diri seseorang.Emosi berhubungan dengan masalahnperasaan.Seseorang yang
mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu,baik perasaan jasmaniah maupun
perasaan rohaniah.Perasaan rohaniah di dalamnya ada perasaan intelektual,perasaan
estetis,perasaan etis,perasaan social,dan perasaan harga diri.
d.
Koordinasi
Dengan melakukan pembagian dan koordinasi yang jelas diantara personil yang
terkait.
e.
Pemantauan dan evaluasi
Melakukan evaluasi setelah permasalahan itu diselesaikan apakah masih berdampak
pada anak ataupun tidak.
5.EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Langkah evaluasi dan tindak lanjut dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan
tindakan dan hasil pelaksanaan bantuan yang diberikan pada kasus tersebut sehingga setelah
permasalahan itu selesai dapat diketahui sejauh mana upaya dan pemberian bantuan itu dapat
mencapai hasil yang maksimal.
Contoh kasus :
Asmara adalah anak kedua dari 3 bersaudara.Saat ini dia kelas 6 SD di salah satu
Sd Negeri di Kotanya.Setiap hari dia selalu membantu orangtuanya memasak,mencucui
pakaian dan mencuci piring.Dia juga kadang-kadang bermain dengan teman-temannya.Saat
pulang sekolah dia selalu belajar mengulng kembali materi yang disampaikan oleh gurunya
sehingga prestasi di sekolahannyapun bagus dan selalu masuk 10 besar.
Kakak pertama Asmara adalah Kak Tina,saat ini dia berusia 20 tahun dan adiknya
laki-lakinya berumur 9 tahun kelas 4SD.Setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk
menjadi TKI di Arab,kini Asmara tinggal dengan adik dan kakaknya.
Asmara sebenarnya tidak suka jika kakaknya setiap hari membawa pacarnya untuk
menginap dirumahnya.Dan pada suatu malam sekitar pukul 11 malam,Kakaknya pulang
dengan pacarnya,Kakaknya tampak lemas dan tidak sadar seperti mabuk.Malam itu ketika
semua sudah tertidur tiba-tiba pacar kakaknya Asmara menghampiri Asmara mencoba
merayu dan memegang rambutnya.Dengan kaget Asmara berteriak namun dengan cepat
Asmara dipukul dan tidak sadrkan diri.
Keesokan harinya saat Asmara bangun,ia melihat gumpalan darah dicelananya.Ia pun
kaget karena dia juga tidak sedang mengalami menstruasi.Sejak kejadian malam itu ia mulai
berubah,Asmara tampak murung dan sedih.Ia juga jarang bergaul dengan teman-temannya
lagi.Disekolah prestasinya menurun.Saat ditanya oleh gurunya kenapa beberapa hari tidak
masuk? Ia hanya menjawab sedang sakit dan tidak mau menceritakan tentang masalah yang
sedang dialaminya
Dua bulan berlalu Asmarapun akan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada
kakaknya karena sudah satu bulan lebih ia tidak mengalami menstruasi.Ternyata saat
kakaknya mengajaknya untuk periksa ke dokter,ternyata Asmara hamil.Kehidupan
Asmarapun berubah.Ia dikeluarkan dari Sekolah.Setelah orang tuanya mengetahui bahwa
Asmara hamil tanpa seorang suami karena laki-laki yang menghamili Asmara telah melarikan
diri setelah kakaknya juga dihamili oleh dia.Kini keluarga Asmara menjadi berantakan.Ayah
dan ibunya tidak perah pulang lagi ke Indonesia karena malu mempunyai 2 anak yang sedang
hamil tanpa suami.Adik Asmara pun menjadi liar dan ikut bergabung dengan geng-geng
nakal.Sehingga ia juga dikeluarkan dari sekolah.
A.IDENTIFIKASI MASALAH
-Gejala yang Nampak
a. anak menjadi minder
b. anak menjadi murung
c. berdiam diri tidak mau menceritakan apaa yang terjadi
d. keadaan fisiknya mulai berubah
e. prestasi belajarnya menurun
B.DIAGNOSIS
Jenis masalah Bentuk masalah
Keluuarga
a. kurangnya perhatian dari orangtua
b. orangtua malah meninggalkannya ketika ia sedang membutuhkan bantuan
c. kurang akrab dengan kakaknya
Lingkungan
a. dikeluarkan dari sekolah
b. menjadi minder dan pendiam
C.PROGNOSIS
Dalam permasalahan ini bentuk bantuannya dengan menggunakan strategi
interaktif.Dilaksanakan dalam bentuk interaksi langsung antar siswa dengan anak yang
menghadapi masalah,baik dengan pendekatan individual maupun kelompok.Bentuk bantuan
ini misalnya nasihat,konseling,konsultasi atau pengajaran individual.Tapi tidak dengan
strategi interaktif saja tetapi juga membutuhkan bantuan yang disebut referral atau alih
tangan.Pada kasus ini yaitu anak yang mengalami gangguan moral dan mental maka
penanganannya diserahkan ke dokter dan psikolog.Langkah-langkahnya dapat ditempuh
sebagai berikut:
1.
Jenis masalah : masalah keluarga
Bentuk masalah: kurangnya perhatian keluarga
2. Intensitas masalah yang lebih besar adalah Asmara dan kakaknya hamil dan ditinggal oleh
orangtuanya.
3. Urutan prioritas sesuai dengan intensitas masalah.
a. Setelah ditinggal orangtuanya anak kurang perhatian
b. Setelah kejadian pemerkosaan itu anak menjadi minder
c. Perubahan fisik anak yang drastis
d. Dikucilkan keluarganya dan lingkungannya
e. Hidupnya menjadi berantakan
4. Alternatif yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan masalah tersebut.
a. Dengan pendekatan agar anak itu mau berbicara tentang masalah yang sedang dihadapinya
b. Mengajak anak untuk konsultasi di bimbingan konseling yang ada disekolahnya
5. a. Dengan melakukan pendekatan karena dengan cara ini anak akan lebih diperhatikan dan
mau memberitahukan tentang apa yang sedang dialaminya.
b. Dengan mengajak anak konsultasi membuat anak semakin terbuka dan membantu untuk
memecahkan masalahnya.
6. Rencana pemberian bantuan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Kapan dilaksanakannya?
Saat jam pulang sekolah guru dapat memberikan pendekatan terhadap anak sehingga
anak akan lebih terbuka
b. Dimana tempatnya?
Diruang BK yang khusus untuk konsultasi
c. Siapa yang melaksanakan?
Anak yang mempunyai masalah dan guru Bk maupun wali kelas
d. Bagaimana pengelolaannya?
Guru melakukan pendekatan terhadap anak,lalu mencoba memecahkan masalahnya dengan
berbagai strategi yang dilakukan dan beberapa pendekatan interaksi setelah itu dilakukan
konferensi kasus.
4. PEMBERIAN BANTUAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pemberian bantuan antara
lain:
a.
Perencanaan program
Program apa saja yang harus dilakukan oleh guru BK dalam menangani kasus
tersebut.
Seperti program temu wali murid untuk mendekatkan siswa dengan orangtua serta
teman-temannya.
b.
Pengorganisasian
Sistem organisasinya harus jelas agar pelaksanaan pemberian bantuan dapat
mencapai hasil yang maksimal.
c.
Pengaturan dan pembagian tugas diantara personal yang terkait
Pembagian tugas harus jelas diantara para personal yang akan menghadapi berbagai macam
masalah.
d. Pendekatan dan teknik yang digunakan
Dengan menggunakan pendekatan dan teknik emosional gejala jiwa yang ada di
dalam diri seseorang.Emosi berhubungan dengan masalahnperasaan.Seseorang yang
mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu,baik perasaan jasmaniah maupun
perasaan rohaniah.Perasaan rohaniah di dalamnya ada perasaan intelektual,perasaan
estetis,perasaan etis,perasaan social,dan perasaan harga diri.
d.
Koordinasi
Dengan melakukan pembagian dan koordinasi yang jelas diantara personil yang
terkait.
e.
Pemantauan dan evaluasi
Melakukan evaluasi setelah permasalahan itu diselesaikan apakah masih berdampak
pada anak ataupun tidak.
5.EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Langkah evaluasi dan tindak lanjut dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan
tindakan dan hasil pelaksanaan bantuan yang diberikan pada kasus tersebut sehingga setelah
permasalahan itu selesai dapat diketahui sejauh mana upaya dan pemberian bantuan itu dapat
mencapai hasil yang maksimal.