Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Esmaket: Peranan Esmaket Bagi Masyarakat Desa Mepa di Tinjau dari Perspektif Sosio-Teologis T2 752013010 BAB V

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhir dari penulisan ini, maka secara konseptual penulis

akan

mengemukanan kontribusi pikir dalam bentuk pikiran yang dapat digunakan
melalui kesimpulan dan saran pada bagian ini. Bentuk dan dari pikiran ini memuat
kesimpulan tentang pemaknaan terhadap ritus Esmaket. Berdasarkan data dan
hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Ritus Esmaket di desa Mepa merupakan adat istiadat atau tradisi yang
dilakukan oleh setiap generasi dan berhubungan dengan seseorang yang
memangku jabatan tertentu di desa Mepa. Sebagai sebuah ritus dalam
masyarakat, pelaksanaan Esmaket menjadi suatu kewajiban bagi anggota
masyarakat

sebagai pendukung ritus tersebut. Hal ini dikarenakan,

masyarakat Mepa memiliki persepsi yang sama mengenai ritus Esmaket.

Masyarakat memahami pelaksanaan ritus Esmaket sebagai suatu tradisi,
tidak terlepas dari peran leluhur yang dilihat bukan hanya sebagai person
tetapi juga lewat karya yang telah dibuat dan diwariskan bagi masyarakat
secara turun-temurun, sehingga persepsi masyarakat ini terkait pada tradisi
yang diwariskan kepada generasi Mepa selanjutnya, selain itu juga,
masyarakat melihat bahwa di dalam ritus Esmaket, terkandung nilai-nilai
dan makna tertentu yang dapat dijadikan sebagai pedoman kehidupan
masyarakat. Dengan demikian ritus Esmaket perlu dipertahankan oleh

103

setiap generasi Mepa karena sifatnya mengikat hubungan antar sesama
dalam masyarakat sebagai wujud persekutuan hidup.
2. Masyarakat juga memahami pelaksanaan ritus Esmaket karena ada makna
nilai-nilai positif yang berguna bagi masyarakat yaitu nilai kekerabatan,
persekutuan, gotong royong, saling menghargai, tanggung jawab dan
sebagainya. Nilai-nilai tersebut sangat membantu pembentukan karakter
yang dapat dikembangkan dalam masyarakat, jika mereka memaknai nilai
tersebut. Nilai-nilai tersebut dapat membentuk moralitas masyarakat
kearah yang lebih baik karena nilai-nilai itu sejalan dengan nilai-nilai yang

ditawarkan oleh kekristenan. Selain itu apa yang dikehendaki oleh leluhur
melalui ritus Esmaket juga sejalan dengan apa yang dikehendaki oleh
kekristenan.

Konsep ritus Esmaket termanifestasi dalam sistem

kepercayaan dan juga ritual, serta pengalaman hidup masyarakat setiap
hari. Oleh karena itu hal-hal ini mesti dipahami sebagai kesatuan
menyeluruh yang mempengaruhi tindakan sosial masyarakat Mepa dalam
hubungannya dengan kehidupan konkrit mereka.

B. Saran
Karena melihat salah satu bentuk adat-istiadat sebagai simbol kebudayaan
dan memiliki nilai-nilai positif dan makna yang sangat baik untuk dikembangkan
dalam pembentukan moralitas masyarakat, maka dalam rangka ke araah itu,
penulis menyarankan :

104

a. Bagi generasi muda putra-putri daerah masyarakat desa Mepa bahkan

seluruh masyarakat Buru Selatan secara umum agar dapat memperhatikan
dan mengembangkan nilai-nilai positif dalam pelaksanaan ritus Esmaket
untuk memperkuat persekutuan dan kebersamaan serta membentuk moral
yang baik, tidak hanya sebatas melaksanakan tradisi leluhur. Nilai-nilai
tersebut harus dipertahankan keberadaannya supaya tidak terjadi
pergeseran nilai yang memuat ritus Esmaket.
b. Bagi badan pemerintah desa Mepa maupun Buru Selatan secara umum,
agar perlu membina, mengawasi dan memperlihatkan adat-istiadat yang
berlaku sehingga pelaksanaan ritus Esmaket tidak akan luntur dari
pengaruh luar yang dapat mengakibatkan hilangnya adat isti-adat tersebut
di daerah ini. Hal ini disebabkan karena adat isti-adat merupakan aturan
yang esensial, yang mengatur hubungan antar manusia dengan manusia.
Apalagi pelaksanaan Esmaket lebih mempererat hubungan perekutuan dan
kekeluargaan dalam masyarakat.
c. Bagi pihak gereja sebagai pendukung adat ini, agar dapat menjadikan ritus
Esmaket sebagai media untuk menyampaikan misi tentang nilai-nilai
kekristenan dalam rangka pembentukan moralitas pemimpin.

105