Gaya kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja dan motivasi kerja - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

Studi Kasus Pada Balai Pemantapan Kawasan Hutan

Wilayah XI Yogyakarta

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh :

  Melia Lestari Palete 022214077

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

Studi Kasus Pada Balai Pemantapan Kawasan Hutan

Wilayah XI Yogyakarta

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh :

  Melia Lestari Palete 022214077

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Halaman Persembahan Dedicated to:

   Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Santa Agnes pelindungku yang selalu membimbingku dan menjagaku.

   Mama ‘n Babam yang selalu ada disampingku setiap waktu, inilah bukti baktiku (I Love You, Mom and Bam).

   Kakak ku tercinta (Aristo Morgan Palete).

  All of my Grandpa’s and my Grandma’s, my Uncle and my Auntie, thanks for the unless support.

   My best friends (Titin & Chies).Someone special in my life (Nicodemus Putro Agustioko).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Halaman Motto

The Gift You have

I look at some gifted people, some GOD-given gifted people, and often

times I wish I could do what they do. But GOD does not want us to

feel guilty.

  

Use the gifts you have, because GOD never calls us to do more than

that!!

For which he has equipped us.

  As soon as a prayer, from your heart has been given. It’s heard and recorded by your Father in heaven. For prayer travels faster, than light, it is true. And will always be answered in the right time for you.

  ~Maryann V. Shue~ Thank You for everyone that come into my life, thanks for being there for me. Thanks for all the love that You all share with me, I’m blessed to have it all, I could not say anything else just:

T-H-A-N-K Y-O-U!!!!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

  Studi Kasus Pada Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta

  

Melia Lestari Palete

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk 1) mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, 2) mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, dan 3) mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja.

  Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner, dokumentasi, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dan responden yang diteliti berjumlah 47 orang yang merupakan pegawai tetap. Teknik analisis data yang digunakan adalah SEM

  

(Structural Equation Modelling) dan Sturges. Sedangkan gaya kepemimpinan

  yang diteliti digolongkan menjadi 3 berdasarkan hasil studi Iowa University, yaitu : otokratik, demokratik, dan laissez faire.

  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 1) gaya kepemimpinan

  2

  berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, hal ini dapat dilihat dari nilai R sebesar 0,91, 2) gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi

  2

  kerja, hal ini dapat dilihat dari nilai R sebesar 0,96, dan 3) kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien variabel kepuasan kerja terhadap motivasi kerja sebesar -0,16. sedangkan gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratik, hal ini ditunjukkan dengan nilai total skor rata-rata sebesar 72,02 yang masuk pada skala gaya demokratik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE TOWARDS JOB

SATISFACTION AND MOTIVATION

  A Case Study at Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta

  

Melia Lestari Palete

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  The aims of this research were to know 1) whether or not the leadership style has significant influence toward job satisfaction, 2) whether or not the leadership style has significant influence toward job motivation, 3) whether or not job satisfaction has significant influence toward job motivation.

  The data collection techniques used in this research were questionnaires, documentation, observation, and library study. The sampling technique used was purposive sampling, and the number of the respondents was 47 permanent employees of the institution. The data analysis techniques which were used were SEM (Structural Equation Modeling) and Sturges. While the leadership styles were classified into three types based on the study result of IOWA university that were: Autocratic, Democratic, and Laissez faire.

  The result of the research showed that 1) the leadership style had

  2

  significant influence toward job satisfaction, it can be seen from the R value obtained was 0,91, 2) the leadership style had significant influence toward job

  2

  motivation, it can be seen from the R value obtained is 0,96, 3) job satisfaction did not have significant influence toward job motivation. It can be seen from the variable coefficient of job satisfaction toward job motivation that was -0, 16. While the leadership style which applied was the democratic style, it can be seen from the average total score that was 72, 02 included in democratic style scale.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Gaya Kepemimpinan dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja”, studi kasus pada Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI, Jl. Argolobang no. 17 Baciro Yogyakarta.

  Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si, selaku Kaprodi Manajemen.

  3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen penguji yang dengan sabar telah bersedia meluangkan waktunya untuk menguji penulis dan memberikan masukan yang sangat bermanfaat.

  6. Bapak Theo Simbolon yang telah membantu penulis untuk mengadakan penelitian di Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta.

  7. Seluruh karyawan kantor Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

  8. My parents Mama ‘n Babam, thanks for your love, prayers, kindness, care and

  support in my life. For that I would never be grateful enough. I love you ma…bam…

  9. My Brother (Morgan “Kamboti”) thanks for your attention, support and prayers. You’re the greatest brother for me I’m so blessed to have you.

  10. For Nicodemus Putro Agustioko (Iput), thanks for your kindness, support,

  carefulness and your love. God sent you to accompany me to face all the hardest time and I made it!!!!

  11. My best friends ‘Titin and Chies’, thanks for the joy we share together, I know

  where to go when I’m down…That’s what friends are for!!!!!

  12. Temen-temenku khususnya Man B ’02 mari berjuang untuk masa depan!!!! 13. Temen-temen seperjuangan MPT ku thanks ya dukungannya.

  14. Temen-temen kos ku Bromo 4 (M’Noi, Mira, Tata, Rani, Elka, Dian ‘NOE’, Rossa) mungkin ini salah satu kost paling ”sempurna” untuk ditempati (ribut, nangis, ketawa, berantem) semuanya ada, sweet memories for me.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Semoga Allah Bapa yang maha baik selalu melimpahkan kasih Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 2007 Melia Lestari Palete

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman Judul....................................................................................................... i Halaman Persetujuan ............................................................................................ ii Halaman Pengesahan ............................................................................................ iii Halaman Persembahan .......................................................................................... iv Halaman Motto...................................................................................................... v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ......................................................... vi Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................... vii Abstrak .................................................................................................................. viii Abstract ................................................................................................................. ix Kata Pengantar ...................................................................................................... x Daftar Isi................................................................................................................ xiii Daftar Gambar....................................................................................................... xvi Daftar Tabel .......................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah..........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................

  4 C. Batasan Masalah......................................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian.....................................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................................

  5 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................

  7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Kepemimpinan ........................................................................................

  8 C. Kepuasan Kerja .......................................................................................

  18 D. Pengertian Motivasi dan Jenis-jenis Teori Motivasi ...............................

  21 E. Penelitian Terdahulu................................................................................

  34 F. Kerangka Konseptual...............................................................................

  36 G. Hipotesis..................................................................................................

  36 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................

  36 A. Jenis Penelitian........................................................................................

  36 B. Waktu dan Lokasi Penelitian...................................................................

  36 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................

  36 D. Variabel Penelitian ..................................................................................

  38 E. Jenis Data.................................................................................................

  40 F. Populasi dan Sampel ................................................................................

  40 G. Teknik Sampling .....................................................................................

  41 H. Instrumen Penelitian................................................................................

  41 I. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................

  41 J. Teknik Pengujian Instrumen....................................................................

  42 K. Teknik Analisis Data...............................................................................

  44 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...............................................

  48 A. Sejarah Organisasi...................................................................................

  48 1.Visi .......................................................................................................

  48 2. Misi .....................................................................................................

  48

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Struktur Organisasi..................................................................................

  49 1. Sub bagian Tata Usaha........................................................................

  49 2. Seksi Pemolaan Kawasan Hutan ........................................................

  49 3. Seksi Informasi Sumberdaya Hutan....................................................

  50 4. Kelompok Jabatan Fungsional ............................................................

  50 C. Tugas Balai Pemantapan Kawasan Hutan...............................................

  51 D. Fungsi Balai Pemantapan Kawasan Hutan..............................................

  51 E. Tata Kerja Balai Pemantapan Kawasan Hutan .......................................

  52 F. Sarana Pendukung Balai Pemantapan Kawasan Hutan ...........................

  53 G. Output yang Dihasilkan Balai Pemantapan Kawasan Hutan ..................

  55 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................

  56 A. Hasil Pengujian Instrumen dengan Analisis Validitas dan Reliabilitas..

  56 B. Analisis Data ...........................................................................................

  61 C. Pembahasan .............................................................................................

  69 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN ...

  73 A. Kesimpulan .............................................................................................

  73 B. Saran ........................................................................................................

  74 C. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................

  75 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

  77 LAMPIRAN..........................................................................................................

  80

  DAFTAR GAMBAR Gambar II. 1 Kerangka Konseptual ......................................................................

  36 Gambar V. 1 Model AMOS yang Belum Fit ...................................................................................

  62 Gambar V. 2 Model AMOS yang Fit....................................................................

  63 Gambar V. 3 Model Hipotesis ..............................................................................

  69 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL Tabel V.1 Hasil Pengujian Validitas....................................................................

  57 Tabel V.2 Hasil Pengujian Validitas....................................................................

  58 Tabel V.3 Hasil Pengujian Validitas....................................................................

  59 Tabel V.4 Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................

  60 Tabel V.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................

  60 Tabel V.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................

  60 Tabel V.7 Analisis AMOS……………………………………………………….

  66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada suatu organisasi terdapat bermacam-macam fungsi manajemen yaitu

  perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Keempat fungsi manajemen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  Jika salah satu fungsi manajemen tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, akan dapat menimbulkan ketimpangan-ketimpangan dalam suatu kegiatan, sehingga akan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Agar fungsi manajemen dapat dilaksanakan, maka diperlukan seorang pemimpin yang berkualitas dengan gaya kepemimpinan yang mampu mengendalikan kelangsungan hidup suatu organisasi.

  Oleh karena itu kepemimpinan memiliki peranan penting dalam penggunaan kekuasaan dan menjalankan wewenang, serta ditampilkan pada tingkatan yang berbeda. Pada tingkat individu, misalnya, kepemimpinan melibatkan pemberian nasihat, bimbingan, inspirasi, dan motivasi. Menurut Kreitner dan Kinicki (2005: 299) kepemimpinan secara jelas melibatkan lebih dari sekadar tim, menciptakan kesatuan, dan menyelesaikan perselisihan di tingkat kelompok. Akhirnya, para pemimpin membangun budaya dan menciptakan perubahan di tingkat organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Kepemimpinan organisasi tidak sama dengan manajemen, oleh karena itu tidak semua pemimpin adalah manajer, dan juga tidak semua manajer adalah pemimpin. Manajer cenderung memandang kerja sebagai suatu proses yang memungkinkan, mencakup suatu kombinasi dari orang dan gagasan yang berinteraksi untuk menetapkan strategi dan mengambil keputusan.

  Sedangkan pemimpin bekerja dari posisi berisiko tinggi dan memang mereka secara temperamental ingin mencari risiko dan bahaya, teristimewa bila kesempatan dan ganjaran tampak tinggi (Suwarto, 1999: 180).

  Menurut Silalahi (2001: 20-21), kualitas kepemimpinan yang baik dari seorang pemimpin dapat membawa perusahaan meraih “competitive success”.

  Namun tidak semua gaya kepemimpinan dapat mencapai “competitive

  

success ” tersebut. Seorang pemimpin harus dapat memahami gaya

  kepemimpinannya, dan berupaya mencegah para pekerjanya menjadi korban pekerjaan. Pemimpin akan mengembangkan tekad dan komitmen pribadi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Dengan komitmen, pekerja akan termotivasi untuk bekerja dengan kualitas optimal, dan menjadikan pekerjaan sebagai tantangan yang menghasilkan nilai, bukan sebagai beban.

  Menurut Pekerti (2002: 27), konsultan manajemen dan mantan Direktur Utama Lembaga Manajemen PPM, seorang pemimpin harus menciptakan ruang untuk berekspresi dan menyediakan peluang supaya orang bisa berprestasi. Selain itu juga, pemimpin harus menciptakan suasana supaya orang yang bekerja akrab satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 Tantangan berat yang dihadapi oleh setiap pimpinan ialah bagaimana setiap unsur pimpinan dapat menggerakkan orang lain, baik bawahan, kolega maupun atasannya, sehingga dengan sadar mereka secara bersama-sama bersedia berperilaku untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Itulah sebabnya kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasannya. Dengan demikian keberhasilan mendorong bawahan mencapai produktivitas kerja melalui pemahaman motivasi yang ada pada diri pegawai dan pemahaman motivasi yang ada di luar diri pekerja, akan sangat membantu mencapai produktivitas kerja secara optimal. Dengan memahami peranan penting motivasi, manajer akan dapat mengembangkan prestasi kerja bawahannya dan dapat meningkatkan kepuasan kerja dari pemimpin maupun bawahannya.

  Pada dasarnya gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam suatu organisasi juga akan mempengaruhi kepuasan kerja dari para pekerjanya, hal ini tercermin dalam pemberian nasehat, bimbingan, inspirasi, dan motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada karyawannya. Semakin solid kepemimpinan organisasi, maka kinerja karyawan diharapkan dapat meningkat pula sehingga para karyawan dapat merasa puas dengan hasil kerjanya dan memperoleh ganjaran berupa penghargaan atas hasil kerjanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 Selain itu ada keterkaitan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja yaitu motivasi yang diberikan oleh pemimpin akan memicu kepuasan kerja karyawan dan dapat membantu perkembangan sebuah organisasi. Di dalam memberikan motivasi, pemimpin perlu merencanakan secara matang mengenai alat-alat motivasi yang akan digunakan serta mengetahui secara jelas faktor-faktor motivasi kerja. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan motivasi karena pemberian motivasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan karyawan akan menciptakan mutu hubungan kerja yang baik antara sesama maupun antara karyawan dengan pihak pimpinan. Proses untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain motivasi yang diberikan secara maksimal sehingga mereka merasa diperhatikan.

  Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik mengambil topik

  Gaya Kepemimpinan dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja”.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja?

  2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja?

  3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 C. Batasan Masalah Di sini penulis membatasi masalah pada: 1. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

  2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja.

  3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja

  D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

  2. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja.

  3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan referensi dan pertimbangan dalam pengembangan gaya kepemimpinan manajemen dalam organisasi atau perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.

  2. Bagi Penulis Memberikan kesempatan yang sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan teori yang didapat dari perkuliahan, khususnya teori manajemen sumber daya manusia kedalam dunia praktik yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan gaya kepemimpinan manajemen dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia

  1. Manajemen

  Menurut Griffin (2004: 7), manajemen (management) adalah suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Efektif berarti membuat keputusan yang tepat dan mengimplementasikannya dengan sukses, dan efisien berarti menggunakan sumber-sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya.

  Definisi lain menurut Simamora (2004 : 4) manajemen merupakan proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

  2. Manajemen Sumberdaya Manusia

  Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan/ organisasi, karena organisasi harus dijalankan oleh orang-orang terpilih yang memiliki kualitas terbaik agar dapat menghasilkan sebuah organisasi yang unggul. Manajemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan (Simamora, 2004: 4-5).

  Menurut Suryasudarma (2003: 1), manajemen sumberdaya manusia merupakan kegiatan mengelola, yaitu kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol atas pengadaan, pengembangan dan evaluasi, pemberian imbalan dan perlindungan, serta memelihara relasi yang baik dengan para pekerja atau serikat pekerja (sumberdaya manusia) di dalam suatu lembaga bisnis (pencari laba) atau non-bisnis (nirlaba) demi tujuan-tujuan organisasional, individual dan kemasyarakatan.

B. Kepemimpinan

1. Pengertian kepemimpinan

  Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan (Robbins, 1996: 39). Sedangkan menurut Kreitner dan Kinicki (2005: 299) kepemimpinan adalah mempengaruhi karyawan untuk secara sukarela mengejar tujuan organisasi. Dari definisi di atas, kepemimpinan secara jelas melibatkan labih dari sekedar menggunakan kekuasaan dan menjalankan wewenang, serta ditampilkan pada tingkatan yang berbeda. Pada tingkat individu, misalnya kepemimpinan melibatkan pemberian nasihat, bimbingan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kesatuan, dan menyelesaikan perselisihan di tingkat kelompok. Akhirnya, para pemimpin membangun budaya dan menciptakan perubahan di tingkat organisasi.

  Kepemimpinan berbeda dari manajemen, walaupun kepemimpinan dan manajemen saling tumpang tindih, masing-masing melibatkan sekelompok aktivitas atau fungsi yang unik. Secara luas, manajer biasanya melaksanakan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian, sementara pemimpin berurusan dengan aspek-aspek antar pribadi dari pekerjaan seorang manajer. Pemimpin memberikan inspirasi kepada orang lain, memberikan dukungan emosional, dan mencoba untuk membuat para karyawan bergerak ke arah tujuan umum. Para pemimpin juga memainkan suatu peranan kunci dalam menciptakan suatu visi dan rencana strategis untuk suatu organisasi. Manajer, selanjutnya bertugas untuk menerapkan visi dan rencana strategis tersebut (Kreitner dan Kinicki, 2005 : 300 - 301).

2. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

  Gaya kepemimpinan ada beberapa macam yaitu antara lain (O’Leary, 2001: 17) :

  a. Gaya kepemimpinan diktator Pemimpin jenis ini melakukan segala sesuatu berdasarkan paksaan atau secara kekuasaan mutlak. Tegasnya pemimpin menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sedangkan orang yang dipimpinnya hanya menerima instruksi, pemberitahuan, tugas serta perintah yang harus dikerjakan, tanpa boleh membantah. Gaya kepemimpinan diktator sering juga disebut otoriter, totaliter, dan tirani. Ciri-ciri kepemimpinan diktator adalah: 1) Tidak diperkenankan bertanya.

  Diktator menetapkan hukum di dalam kelompoknya dan mengharapkan setiap orang melakukannya tanpa mempertanyakan kewenangannya. 2) Pengetahuan adalah kekuatan.

  Diktator dengan tepat mempercayai pengetahuan adalah salah satu kunci kekuasaan. Karena alasan ini, diktator seringkali menyimpan sendiri pengetahuan yang sangat penting dari suatu unit atau organisasi dan menyebarkan bagian-bagian informasi hanya pada basis yang perlu diketahui. 3) Tidak boleh ada kesalahan.

  Diktator selalu mengharapkan kualitas kerja yang paling tinggi. Kesalahan tidak akan ditoleransi. Kesalahan biasanya berakhir dengan penghentian atau suatu bentuk hukuman lain terhadap pribadi pelaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kelemahan gaya kepemimpinan diktator : 1) Gaya kepemimpinan diktator dapat menyulitkan pemimpin maupun para anggota tim. Diktator tidak biasa menciptakan lingkungan kerja yang kreatif dan pasti. Diktator juga terbuka terhadap risiko yang sangat tinggi dibenci oleh unitnya.

  2) Diktator juga tidak akan mengenyam manfaat kreativitas timnya.

  Jika seorang pengawas tidak tahu apa-apa tentang status dan sasaran-sasaran tim, para anggota tim tidak akan mampu memperlihatkan kemampuan terbaik mereka.

  b. Gaya kepemimpinan demokratis Pemimpin berusaha memastikan bahwa kelompoknya mendapatkan informasi memadai dan berpartisipasi dalam tujuan tim sebagai satu kesatuan. Artinya, sang pemimpin melakukan suatu kebijakan tidak cukup hanya berbicara, tetapi berdasarkan konstitusi atau peraturan yang telah disepakati bersama bukan berdasarkan kemauan sendiri atau kekuatan sendiri (kekerasan).

  Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut : 1) Partisipasi.

  Pemimpin melibatkan tim di dalam sebagian besar aspek bisnis, memastikan bahwa setiap anggota tim sama-sama menyadari apa yang sedang terjadi di seluruh unit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Mendorong perdebatan.

  Pemimpin mengakui nilai perdebatan dan kompetisi dan mendorong para anggota tim untuk berperan serta dalam menyusun arah baru untuk unit mereka. 3) Kekuasaan memveto

  Kekuasaan mutlak sang pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan ini mendapatkan tambahan sebutan “relatif”.

  Meskipun pemimpin mendorong adanya partisipasi, pada akhirnya dirinyalah yang membuat keputusan akhir atas semua hal yang penting bagi unit

  c. Gaya kepemimpinan kemitraan Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah : 1) Kesejajaran

  Pemimpin tidak lebih daripada anggota kelompok yang lain, seseorang yang mungkin memiliki pengalaman lebih, tentu saja, tetapi juga seorang yang tidak menarik bobot yang lebih besar dibandingkan pribadi-pribadi lain dalam kelompok.

  2). Visi kelompok Semua anggota kelompok berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan dalam menetapkan arah untuk unit.

  3). Berbagi tanggung jawab Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas hasil-hasil dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut studi kepemimpinan Universitas Iowa ada beberapa gaya kepemimpinan yang sering dianut oleh para manajer dalam sebuah perusahaan/ organisasi. Liipit dan White (dalam Sutarto, 1989: 72) berpendapat bahwa ada tiga macam gaya kepemimpinan yaitu :

  1. Gaya kepemimpinan otokratik Tannenbaum dan Schmidt (Dharma, 1998: 102) mendefinisikan gaya kepemimpinan otokratik sebagai gaya kepemimpinan yang menekankan pada tugas dan kekuasaannya berpusat pada satu ujung, sehingga semua kebijaksanaan ditentukan sendiri oleh pemimpin sedangkan definisi gaya kepemimpinan otokratik yang lain adalah sebagai berikut : Gaya kepemimpinan otokratik adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan diputuskan oleh pimpinan (Sutarto, 1989: 73).

  Dalam gaya kepemimpinan otokratik ini pemimpin atau manajer bersikap sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai, sehingga pemimpin memegang kekuasaan mutlak. Hal ini mengakibatkan kreativitas karyawan terkunci dan segala kegiatan tergantung manajer. Gaya kepemimpinan otokratik sangat cocok untuk digunakan dalam situasi- situasi kritis dimana ada masalah yang menuntut penyelesaian dengan tegas dan tepat. Menurut gaya kepemimpinan otokratik ini, semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tugas dan pekerjaan dari manajer mereka. Karyawan hanya melaksanakannya saja (Mangunhardjana, 1999: 28).

  Gaya kepemimpinan otokratik ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Wewenang mutlak terpusat pada manajer.

  b. Keputusan dibuat oleh manajer.

  c. Kebijaksanaan dibuat oleh manajer.

  d. Komunikasi berjalan searah.

  e. Pengawasan terhadap tingkah laku, perbuatan atau kegiatan karyawan diawasi dengan ketat.

  f. Prakarsa harus selalu dari manajer.

  g. Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan ide, pendapat, pertimbangan dan saran.

  h. Tugas bagi karyawan diberikan secara instruksi. i. Lebih banyak kritik daripada pujian. j. Manajer menuntut prestasi sempurna dari karyawan tanpa syarat. k. Manajer menuntut kesetiaan karyawan secara mutlak. l. Cenderung ada paksaan, ancaman dan hukuman. m. Kasar dalam bertindak dan kaku dalam bersikap. n. Tanggung jawab keberhasilan perusahaan/ organisasi dipikul oleh manajer.

  Kelebihan dari gaya kepemimpinan otokratik adalah pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan tegas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tampak tegang dan kaku, menimbulkan ketidakpuasan karyawan karena dalam pengambilan keputusan karyawan tidak dilibatkan sehingga keputusan yang diambil manajer terkadang bagi karyawan dirasa sebagai suatu hal yang dipaksakan, selain itu bisa juga merusak morak karyawan, meniadakan inisiatif, sering menimbulkan permusuhan dan keluhan.

  2. Gaya kepemimpinan demokratik Para ahli manajemen banyak mengemukakan pendapat mengenai pengertian gaya kepemimpinan demokratik. Menurut Tannenbaum dan Schmidt (dalam Dharma, 1998: 103). Gaya kepemimpinan demokratik didefinisikan sebagai gaya kepemimpinan yang menekankan hubungan manusia. Kepuasan pemimpin berasal dari kelompok yang dipimpin, yang pada dasarnya dapat menggerakkan diri dan kreatif di tempat kerja, sehingga kebijaksanaan terbuka bagi kelompok. Para ahli yang lain berpendapat bahwa gaya kepemimpinan demokratik didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara manajer dan karyawan (Sutarto, 1989: 75).

  Dalam gaya kepemimpinan demokratik ini manajer berusaha membawa karyawannya menuju ke tujuan dan cita-cita dengan memperlakukan karyawan sejajar dengan manajer sehingga karyawan dapat menyumbangkan ide dan pendapat, pertimbangan dan saran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diterapkan apabila perusahaan tersebut menghadapi masalah yang membutuhkan pemikiran yang banyak dan keterlibatan tinggi dari karyawan dalam pelaksanaannya. Menurut gaya kepemimpinan demokratik, perincian tugas dan pekerjaan itu tersusun melalui pembicaraan bersama dan dilaksanakan sesuai dengan pembicaraan bersama itu tanpa menutup kemungkinan untuk terjadi perubahan dalam pelaksanaannya (Mangunhardjana, 1999: 28). Adapun ciri dari gaya kepemimpinan demokratik ini adalah sebagai berikut: a. Wewenang manajer tidak mutlak.

  b. Manajer bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada karyawan.

  c. Keputusan dibuat bersama antara manajer dan karyawan.

  d. Kebijaksanaan dibuat bersama antara manajer dan karyawan.

  e. Komunikasi berjalan dua arah.

  f. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku dan kegiatan karyawan dilakukan secara wajar.

  g. Prakarsa dapat datang dari manajer maupun karyawan.

  h. Banyak kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan ide, pendapat, pertimbangan dan saran. i. Tugas dari manajer bersifat permintaan. j. Pujian dan kritik seimbang. k. Manajer mendorong prestasi sempurna dari karyawannya. l. Manajer memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  n. Terdapat rasa saling percaya, saling menghormati dan menghargai. Setiap gaya kepemimpinan mempunyai kelebihan serta kekurangan, demikian juga gaya kepemimpinan demokratik ini. Kelebihan yang ada pada gaya kepemimpinan demokratik adalah tumbuhnya rasa ikut memiliki, karena manajer selalu berusaha melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan selain itu juga akan terbina moral yang tinggi. Adapun kekurangan dari gaya kepemimpinan demokratik ini adalah pengambilan keputusan dan tindakan kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang, keputusan yang dibuat pun terkadang bukan merupakan keputusan yang baik.

  3. Gaya kepemimpinan laissez faire Sutarto (1989: 77) mendefinisikan gaya kepemimpinan laissez faire sebagai berikut : Gaya kepemimpinan laissez faire atau gaya kepemimpinan kebebasan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan.

  Pemimpin kebebasan ini berpandangan bahwa pada umumnya perusahaan/ organisasi akan berjalan dengan sendirinya, karena para karyawan terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa, yang mengetahui apa yang menjadi tujuan dari perusahaan, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing karyawan dan seorang manajer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Adapun ciri-ciri dari gaya kepemimpinan laissez faire ini adalah sebagai berikut : a. Manajer melakukan peranannya secara pasif.

  b. Manajer memberikan kebebasan penuh kepada para karyawannya.

  c. Manajer menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada karyawan dalam artian manajer menginginkan agar karyawan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.

  d. Karyawan dituntut untuk memiliki keahlian yang tinggi. Adapun kelebihan dari gaya kepemimpinan laissez faire ini adalah karyawan akan dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Sedangkan kekurangannya adalah berupa kekacauan karena tiap pejabat bekerja menurut selera mereka masing-masing (Sutarto, 1989: 79).

C. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

  Kepuasan kerja yang dirasakan oleh para karyawan dalam sebuah organisasi adalah salah satu faktor penting yang memicu para karyawan bekerja secara maksimal, sehingga dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Ada beberapa definisi mengenai kepuasan kerja, antara lain:

  Menurut Hopel (dalam Anoraga, 2001 : 81) kepuasan kerja adalah penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kepuasan kerja menurut Handoko (2000: 193) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.

  Kepuasan kerja menurut Robbins (1996: 69) : "Job satisfaction refers

  

to an individual's general attitude toward his or her job. A person with a high

level of job satisfaction holds positive attitudes toward the job, while a person

who is dissatisfied with his or her jobs holds negative attitudes about the job" .

  Dari definisi di atas, dapat dilihat bahwa kepuasan kerja dinilai oleh masing-masing karyawan sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya masing-masing. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Burt (dalam As'ad, 2001: 50) yaitu: a. Faktor hubungan antar karyawan

  Kepuasan kerja yang dirasakan oleh para pegawai dalam suatu perusahaan berkaitan dengan hubungan antara manajer dengan para pegawai, hubungan kerja antar para pegawai, emosi dan situasi kerja, faktor fisis dan kondisi kerja, sugesti dari teman kerja.

  b. Faktor individual Kepuasan kerja yang dirasakan oleh para pegawai dalam suatu perusahaan yang berkaitan dengan sikap para pegawai terhadap pekerjaannya, umur dari para pegawai dan jenis kelamin.

  c. Faktor-faktor luar (ekstern) Kepuasan kerja yang dirasakan oleh para pegawai dalam suatu perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Selain faktor-faktor yang mempengaruhi terdapat pula beberapa faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja menurut Ghislli dan Brown (dalam As'ad, 2001: 55) yaitu:

  a. Kedudukan (Posisi) Banyak orang berpendapat bahwa pekerjaan yang lebih tinggi akan membuat pegawai merasa lebih puas dibandingkan dengan orang yang pekerjaannya lebih rendah. Sedangkan hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh tingkat pekerjaan.

  b. Pangkat (Golongan) Seseorang yang mendapatkan kenaikan pangkat secara otomatis akan mengalami kenaikan gaji dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itulah yang akan membuat perubahan pada perilaku dan perasaan mcrcka.

  c. Umur Kepuasan kerja juga mempunyai hubungan dengan umur pegawai.

  Pegawai yang berumur 25 sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah umur yang dapat menyebabkan timbulnya perasaan tidak puas terhadap pekerjaannya.

  d. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial Jaminan finansial dan jaminan sosial sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Jaminan finansial merupakan jaminan yang diberikan kepada para pegawai dalam bentuk material, misalnya: gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan lembur, dan tunjangan bonus. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kepada para pegawai dalam bentuk non-material, misalnya: cuti tahunan, cuti besar, asuransi kesehatan, dan asuransi kecelakaan.

  e. Mutu Pengawasan Hubungan antar pegawai dengan pimpinan tempat mereka bekerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja, sebab dengan adanya perhatian dan hubungan yang baik antara pimpinan dengan pegawai akan membuat mereka merasa menjadi bagian yang penting dari organisasi kerja tersebut.

D. Pengertian Motivasi Dan Jenis-Jenis Teori Motivasi

1. Pengertian Motivasi Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi.

  Banyak psikolog-psikolog yang memakai istilah-istilah yang berbeda-beda dalam menyebut sesuatu yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang menyebut sebagai motivasi (motivation) atau motif, kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini akan digunakan istilah motivasi.

  Menurut Nasution (2000: 191-192), motivasi diartikan sebagai alat pembangkit, penguat dan penggerak seseorang karyawan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan hasil. Karena tujuan dan hasil yang dicari karyawan inilah sebagai motivasi kerja. Tercapainya tujuan karyawan akan sekaligus mengurangi kebutuhan yang belum terpenuhi.

  Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berbeda karena setiap anggota adalah “unik” secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.

  Manajer organisasi perusahaan penting untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan dan bawahannya, sebab faktor ini akan menentukan jalannya organisasi dalam pencapaian tujuan (Sukanto & Handoko, 1997: 252).

  Untuk dapat memberikan motivasi terhadap karyawan, pimpinan perusahaan perlu mengambil tindakan, antara lain: a. Perhatian terhadap karyawan