PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN NASIHAT KYAI TERHADAP ETOS BELAJAR SANTRI( Studi Atas Pondok Pesantren At-thoyyib Dusun Kembaran, Kecamatan, Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN NASIHAT

KYAI TERHADAP ETOS BELAJAR SANTRI

( Studi Atas Pondok Pesantren At-thoyyib Dusun Kembaran,

  

Kecamatan, Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014 )

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

Akhmad Kafi

  

NIM 11110052

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN NASIHAT

KYAI TERHADAP ETOS BELAJAR SANTRI

( Studi Atas Pondok Pesantren At-thoyyib Dusun Kembaran,

  

Kecamatan, Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014 )

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

Akhmad Kafi

  

NIM 11110052

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  MOTTO

  )ىقهيبّلا هاور( َك ْهِلّ َفَت ا َس ِما َخ ْن ُك َت ا َل َو ا ًبّ ِح ُم ْو َأ ا ًع َتِم ْس ُم ْو َأ ا ًم َعِلّ ُمَت ْو َأ ا ًم ِلا َع ْنُك

  "Jadilah Kamu Pengajar, Pelajar, Pendengar Atau Penggemar, Dan Janganlah Kamu Jadi Orang Yang Kelima, Maka Kamu Akan Binasa”

  “HR. al-Baihaqi”

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk : 1.

   Ayah dan Ibu yang selama ini telah mencurahkan doa dan kasih sayang kepadaku, dan memberikan dukungan, sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Seluruh keluarga besar yang telah memberi motivasi dan semangat.

  3. Kepada Siti Fatimah yang selalu memberi semngat untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Santri-santri Pondok At-thoyyib yang sudah memberikan dukungan.

  5. Teman-teman PAI B dan teman-teman IAIN Salatiga yang tidak bias aku sebut satu persatu, terimakasih karena kalian telahmembuatku mengerti arti persahabatan.

  

ABTRAK

  Kafi, Akhmad.2015. Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Nasihat Kyai Terhadap

  Etos Belajar Santri (Studi Atas Pondok Pesantren At-thoyyib Dusun, Kembaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014) .Skripsi, Progam studi Pendidikan Agama Islam, fakultasTarbiyah, IAIN Salatiga.

  Kata Kunci: Motivasi Orang Tua, Nasihat Kyai, Etos Belajar Santri.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh motivasi orang tua dan nasihat kyai terhadap etos belajar santri di pondok Pesantren At- thoyyib Dusun, Kembaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah 1) menganalisis pengaruh motivasi orang tua terhadap etos belajar santri di pondok Pesantren At-thoyyib Dusun, Kembaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014. 2) menganalisis pengaruh nasihat kyai terhadap etos belajar santri di pondok Pesantren At-thoyyib Dusun, Kembaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014. 3) menganalisis pengaruh secara bersama-sama pengaruh motivasi orang tua dan nasihat kyai terhadap etos belajar santri di pondok Pesantren At- thoyyib Dusun, Kembaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014.

  Peneliti ini menggunakan rancangan penelitian regresi linear sederhana dengan pendekatan kuantitatif. Populasi sebanyak 120 santri , sedangkan sampel yang diambil adalah 29 siswa yang diambil menggunakan random sampling dimana semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Data yang dibutuhkan digali melalui angket yang dikembangkan dan disusun oleh peneliti atas dasar bimbingan dari pembimbing serta hasil diskusi teman-teman. Data penelitian ini di analisis dengan teknik regresi. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Terdapat kontribusi positif dan signifikan motivasi orang tua terhadap eos belajar santri, hal ini ditujukkan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probabilitas sebesar 0,001> 0,05, 2) Terdapat Kontribusi pengaruh positif dan signifikan nasihat kyai terhadap etos belajar santri, hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil uji t dengan perolehan hasil uji t denag nilai probabilitas sebesar 0,000 > 0,05, dan 3) Motivasi orang tua dan nasihat kyai secara simultan memiliki kontribusi signifikan dan positif terhadap etos belajar. Hal ini diperoleh dari hasil uji Anova atau F test, didapat nilai F hitung adalah 32,511, dengan tingkat signifikansi 0,002. Nilai probabilitas 0,002< 0,05.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

  “ Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Nasihat Kyai

  Terhadap Etos Belajar Santri

  ”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.

  3. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikan nasihat, arahan serta masukan-masukan yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  5. Seluruh dosen dan petugas Akademik IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... vi

MOTTO ...................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

  BAB I PENDUHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Hipotesis ............................................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6 F. Definisi Operasional .......................................................................... 7 G. Metode Penelitian ............................................................................ 11 H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Orang Tua .......................................................................... 19

  1. Pengertian Motivasi Orang Tua ............................................ 19

  2. Kebutuhan Dan Teori Motivasi ............................................ 23

  3. Macam-macam Motivasi ...................................................... 24

  4. Fungsi Motivasi .................................................................... 26

  B. Nasihat Kyai ..................................................................................... 29

  1. Hubungan Kyai Dengan Santri ............................................. 30

  2. Perlunya Nasehat Kyai .......................................................... 36

  C. Etos Belajar Santri ........................................................................... 38

  1. Pengertian Etos Belajar Santri .............................................. 38

  2. Tujuan Belajar ....................................................................... 40

  3. Faktor-faktor Yang Mendorong Etos Belajar ...................... 44

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren At-thoyyib Dusun Kembaran ............................................................................ 48 B. Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Nasehat Kyai Terhadap Etos Belajar Santri ......................................................... 61 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Etos Belajar Santri .................................................................................. 75 B. Analisis Pengaruh Nasehat Kyai Terhadap Etos Belajar Santri .............................................................................................. 77 C. Analisis Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Nasehat Kyai Terhadap Etos Belajar Santri .......................................................... 79 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 82 B. Saran .............................................................................................. 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Daftar Nilai Hasil Angket Tentan Motivasi Orang Tua Tahun 2014..................................................................................................11

  2. Tabel 3.2 Daftar Tentag Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang Motivasi Orang Tua Tahun 2014.................................................................13

  3. Tabel 3.3 Tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Orang Tua Ponpes At-thoyyib Tahun 201................................................................................14

  4. Tabel 3.4 Daftar Nilai Hasil Angket Nasiht Kyai Pondok At-hyyib Tahun 2014..................................................................................64

  5. Tabel 3.5 Daftar Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang Nasihat Kyai di Ponpes At-thoyyib Tahun 2014 ........................................65

  6. Tabel 3.6 Tabel Distribusi Nasehat Kyai di Ponpes At-thoyyib Tahun 2014.................................................................................................66

  7. Tabel 3.7 Daftar Nilai Hasil Angket Etos Belajar Santri At-thoyyib Tahun 2014 ............................................................................................. ...67

  8. Tabel 3.8 Daftar Tentang Distribusi Frekuensi Jawaban Etos Belajar Santri Ponpes At-thoyyib Tahun 201.........................................................67

  9. Tabel 3.9 Tabel Frekuensi Etos Belajar Santri Tahun 2014.................................................................................................68

  10. Tabel 4.1 Persiapan Analisis Satatistik X dan Y......................................72

1

  11. Tabel 4.2 Hasil Analisis Data Motivasi Orang Tua....................................76

  12. Tabel 4.3 Persiapan Analisis X 2 dan Y.....................................................82

  13. Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Hipotesis Nasehat Kyai.................................83

  14. Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Motivasi Orang Tua dan Nasihat Kyai Terhadap Etos Belajar...........................................................87

DAFTAR LAMPIRAN

  1. HASIL OUTPUT SPSS 16.0FOR WINDOWS

  2. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  3. LEMBAR KONSULTASI

  4. SURAT TUGAS PENELITIAN

  5. SURAT PEMBIMBING

  6. DAFTAR SKK

  7. SURAT BALASAN PENELITIAN

  8. SOAL ANGKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi bangsa Indonesia, sebagian tanggung jawab untuk menghadirkan

  pendidikan yang berkualitas, berada di pundak lembaga pendidikan Islam, yang sekaligus bagian Integral dari sistem pendidikan Nasional di Negara ini.

  Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar akan tujuan, maksudnya tidak lain bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan (Sardirman 2009:57). Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik kalau siswa tekun dan mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada suatu yang rutinitas dan mekanis (Sardirman 2009:84).

  Sebenarnya bukan hanya lembaga pendidikan saja yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Keluarga mempunyai peranan dan tanggung jawab yang penting atas perawatan anak sejak dini sampai remaja, pengenalan anak kepada kebudayaan, pendidikan, nilai norma-norma kehidupan masyarakat dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik (Hasan, 1990:30).

  Komunikasi orang tua dengan anak mempunyai peran penting dalam membina hubungan keduanya, hal ini dapat dilihat ketika orang tua membimbing, membantu mengarahkan, menasehati dan lain sebagainya. Orang tua yang kurang bias berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan kerenggangan hubungan, sebaliknya orang tua yang dapat berkomunikasi dengan anaknya, maka anak tersebut cenderung dapat berkembang, menumbuhkan semangat belajar mereka, kreatif, dan lain sebagainya.

  Tantangan orang tua dalam mengasuh anak remaja (mengubah perilaku anak) mensyaratkan perubahan perilaku mereka terlebih dahulu. Para orang tua melaporkan anak remaja mereka kurang motivasi belajar dalam sekolah, pemuda-pemuda tersebut sebenarnya menaruh perhatian besar kepada orang tua, yang justru meragukan kemampuan mereka sehingga mempengaruhi anaknya dan merasa kecewa terhadap masa depan mereka.

  Orang tua merupakan sumber utama pemberi semangat, walaupun keinginan mereka kadang-kadang tidak sejalan dengan pemikiran orang tua tersebut. Membantu anak agar memiliki kepercayaan kepada diri sendiri menjadi tugas dan kewajiban orang tua. Motivasi di balik semua perilaku adalah keinginan untuk diberi peranan, untuk diterima dalam keluarga dan untuk dapat memainkan fungsi yang kontruktif dalam kelompok (Maurice remaja mencakup sikap yang terlalu ambisius, harapan yang negatif, membanding bandingkan dengan teman sebaya, terlalu menaruh perhatian kepada kedudukan, terlalu terpaku kepada pendekatan atau penerimaan remaja dengan bersyarat (tidak menerima apa adanya). (Balson, 1987:152).

  Karena masalah tersebut maka penulis disini sangat tertarik meneliti betapa besar pengaruh motivasi orang tua dan nasehat kiai terhadap etos belajar santri dalam sebuah pondok pesantren. Oleh karena itu penulis memberikan judul dalam penelitian ini adalah PENGARUH MOTIVASI

  ORANG TUA DAN NASIHAT KYAI TERHADAP ETOS BELAJAR SANTRI (Studi Atas Pondok Pesantren AT-THOOYIB Dusun Kembaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan, Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014).

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang sebagaimana sudah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana variasi motivasi orang tua terhadap santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

  2. Bagaimana variasi nasehat Kyai terhadap santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

  3. Bagaimana variasi Etos Belajar santri pada Pondok Pesantren At-

  4. Adakah pengaruh persepsi santri atas motivasi orang tua terhadap etos belajar santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

  5. Apakah pengaruh persepsi santri atas nasehat kyai terhadap Etos Belajar santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang, Tahun 2014.

  6. Adakah pengaruh secara bersama-sama persepsi santri atas motivasi orang tua dan nasehat kyai terhadap Etos Belajar santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah disebutkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana variasi persepsi santri atas motivasi orang tua pada motivasi orang tua dan nasehat kyai terhadap etos belajar santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

  2. Bagaimana variasi persepsi santri atas nasehat kyai pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

  3. Bagaimana variasi Etos Belajar santri pada Pondok Pesantren At-

  4. Adakah pengaruh persepsi santri atas motivasi orang tua terhadap etos belajar santri santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

  5. Apakah pengaruh persepsi santri atas nasehat Kyai terhadap etos belajar santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang, Tahun 2014.

  6. Adakah pengaruh secara bersama-sama persepsi santri atas motivasi orang tua dan nasehat kyai terhadap etos belajar santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

  permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010:110). Adapun dugaan atau jawaban sementara pada penelitian ini dapat penulis kemukakan bahwa : 1). Ada pengaruh antara persepsi santri atas motivasi orang tua dengan etos belajar santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014. 2). Ada pengaruh persepsi santri atas nasehat Kyai dengan etos belajar santri pada Pondok At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.. 3). Ada pengaruh secara bersama-sama antara persepsi santri atas pengaruh motivasi orang tua dan nasehat Kiai terhadap etos belajar santri santri pada Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang Tahun 2014.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wacana keilmuan terutama tentang pengaruh motivasi orang tua atas etos belajar santri di pondok pesantren dan nasehat Kyai terhadap etos belajar santri di pondok pesantren. Dengan penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran baru, yang terkait dengan motivasi orang tua dan nasehat Kyai terhadap etos belajar santri. Adapun manfaat dan kegunaan dari teori ini adalah sebagai berikut : 1.

   Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan adanya kajian ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, menambah bahan bacaan dan sebagai referensi bagi mahasiswa STAIN yang terkait dengan pengaruh motivasi orang tua dan nasehat kyia terhadap etos belajar santri pada pondok pesantren. Diharapkan penelitian ini dapat menjadikan masukan dan pertimbangan bagi keberlangsungan pendidikan di pesantren, khususnya bagi pendidikan dan kepatuhan serta memperkaya ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan Islam.

2. Manfaat Praktis

  Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengasuh dan para pengurus dalam membimbing, mengasuh, dan mengajarkan kepada santri, dengan memberikan teladan serta mengajak santri senantiasa meningkatkan ibadah, dan selalu patuh.

F. Definisi Operasional

  Untuk menyamakan persepsi dan menghindari adanya perbedaan pemahaman beberapa istilah dalam penelitian ini, perlu adanya definisi dan batasan istilah sebagai berikut :

  1. Motivasi Orang Tua

  a. Motivasi Secara etimologi motif berasal dari kata motion, yang artinya gerakan atau sesuatu yang bergerak. Jadi, istilah motif erat kaitannya dengan gerak, yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia, atau disebut gerakan tingkah laku.

  Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai tenaga penggerak yang mempengaruhi kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku (Moh, 2009:156). Motivasi menurut Sumadi suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu

  Jadi motivasi merupakan sebuah dorongan yang timbul dari dalam diri manusia baik berupa tingkah laku maupun sikap, yang dorongan tersebut mengarah ke suatu hal untuk melakukan kegiatan.

  b. Orang Tua Pengertian orang tua adalah ibu bapak kandung kita yaitu orang tua yang tinggal bersamaan dan tidak hanya ayah dan ibu melainkan juga orang tua yang bertanggung jawab terhadap pendidikan, pengajaran, dan perkembangan perilaku serta akhlak anak (Senja, tt :602).

  Jadi orang tua merupakan bapak ibu atau orang tua yang merawat dan memberikan pendidikan serta yang memberikan kita pengajaran tentang akhlak dan perilaku yang baik sejak kita masih kecil.

  Indikator-indikator dari motivasi orang tua adalah 1) Orang tua mengarahkan anak belajar di pondok pesantren 2) Orang tua memberi dorongan untuk giat belajar di pondok pesantren 3) Orang tua memberi bimbingan saat anak mengalami kesulitan belajar di pondok pesantren 4) Orang tua mencukupi kebutuhan anak yang terkait dengan sarana belajar di pondok pesantren

  2. Nasehat Kyai

  a. Nasehat Menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah ajaran atau pelajaran baik, anjuran (petunjuk peringatan, teguran) (Poerwa

  Darminto, 1982 :672).

  Jadi nasehat adalah bimbingan rohani untuk membawa orang yang dinasehati mendapat jalan yang baik b. Kyai

  Kiai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:565) adalah sebutan bagi alim ulama (cerdik pandai dalam agama Islam).

  Sedangkan menurut Dhofier (1982:55) kiai merupakan gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi pimpinan pesantren dan mengajar kitab-kitab Islam klasik kepada para santrinya.

  Menurut asal usulnya kyai dalam bahasa jawa dipakai untuk tiga jenis gelar kehormatan yang saling berbeda. Pertama, kiai sebagai gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap kerammat. Kedua, kyai sebagai gelar kehormatan untuk orang-orng tua pada umumnya. Ketiga kyai sebagai gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yag memiliki atau menjadi pemimpin pesantren dan mengajar kitab-kitab klasik Islam kepada para santrinya (Assegaf.2005:158).

  Pengertian nasehat kiai dalam penelitian ini adalah menerima nesehat-nasehat kiai dengan baik dalam belajar mengajar di pondok pesantren Adapun indikator-indikator dari nasehat kiai adalah 1) Kiai memberi arahan tentang tata cara belajar di pondok pesantren 2) Kiai memberi nasehat tentang pentingnya menuntut ilmu di pondok pesantren 3) Kiai memberi arahan tentang kitab-kitab yang harus di pelajari di pondok pesantren 4) Kyai memberi nasehat untuk berperilaku dan bersikap yang baik

  3. Belajar Santri

  a. Etos Berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti ciri atau kebiasaan, adat istiadat, tau juaga kecenderungan moral, pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang, suatu golongan suatu bangsa Mochtar Buchori,1994.40). (Muhaimin, 2002:112)..

  b. Belajar Menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu membaca, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

  c. Santri Menutut Nurcholish Madjid (1997:19-20) asal-usul perkataan kata sastri yang artinya melek huruf . Kaum santri merupakan kaum

  literary bagi orang Jawa. Ini disebabkan pengetahuan mereka tantang

  agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab. Kedua kata santri berasal bahasa Jawa yaitu kata cantrik yang artinya seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru itu pergi menetap. Tentunya dengan tujuan dapat belajar darinya mengenai suatu keahlian.

  Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa etos belajar santri adalah suatu rasa atau berubahnya sikap yang timbul dari dalam diri kita untuk melakukan suatu hal yang mengarah kepada hal- hal yang lebih baik untuk mencapai hal yang diinginkannya.

  Adapun indikator-indikator etos belajar santri adalah

  a. Memiliki antusias dalam belajar

  b. Rajin mengikuti pelajaran

  c. Mempelajari suatu topik sampai memahami betul d. Tidak mudah patah semangat dalam belajar.

G. Metode Penelitian

  Agar dalam penelitian ini penulis memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka sangat diperlukan akan adanya metode yang cocok dan jelas seperti berikut :

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

  Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional, untuk mengetahui hubungan setiap variabel penelitian menggunakan analisis statistik prosentase dan teknik analisis regresi untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Letak dari Pondok Pesantren At-Thoyyib adalah di Dusun Kembaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Penelitian ini berlangsung selama dua bulan.

  3. Populasi dan Sampel Penelitian a.

   Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,

  2010:173). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa atau santri Pondok dan madrasah At-Thoyyib Kembaran. Adapun jumlah keseluruhan santri yang ada 120 siswa dengan perincian 80 santri putra dan 40 santri putri.

  b.

   Sampel Sampel adalah bagian dari populasi. (Hadi, 1994:221).

  Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling dimana semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Arikunto (1998:117) menyatakan apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka sampel dapat diambil antara

  10-15% atau 20-25% atau lebih. Adapun sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 29 orang.

4. Metode Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini, penulis memilih metode penelitian sebagai berikut :

   Angket atau Kuesioner 1.

  Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

  digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998:128).

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup, sehingga responden tinggal menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Kuesioner disini digunakan sebagai metode pokok dalam memperoleh informasi tentang pengaruh motivasi oaring tua dan nasehat kyai terhadap etos belajar santri pada Pondok Pesantren.

  2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

  variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236).

  Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mengambil yang telah ada di Pondok Pesantren serta gambaran, keadaan, lokasi, dan sarana pra-sarana yang ada di Pondok.

3. Observasi

  Menurut Suharsini Arikunto, observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang digunakan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti (Hadi, 1981: 158).

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk mengetahui sebarapa besar motivasi orang tua dan nasehat kyai terhadap etos belajar santri. Angket dirancang dalam 30 pertanyaan ditujukan untuk para santri pondok pesantren.

  Setiap item ditentukan dengan skor 1-3 dengan pengkatagorian bobot yang peneliti tetapkan adalah : Untuk pilihan (a) bobot nilai 3 -

  • Untuk pilihan (b) bobot nilai 2 Untuk pilihan (c) bobot nilai 1 - Skor 3 berarti baik, skor 2 berarti cukup, skor 1 berarti kurang.

  Angket yang dijawab dilakukan pengkatagorian dari yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah.

6. Analisis Data

  Dalam skripsi ini penulis menggunakan analisis data, yaitu data yang terkumpul selama penelitian berjalan, dianalisis guna menjawab permasalahan-permasalahan yang telah diajukan sebelumnya. Adapun cara menganalisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

  1. Analisis Pendahuluan Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikut yang dilakukan adalah mengadakan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul. Cara yang ditempuh peneliti adalah memberikan skor untuk setiap jawaban per item soal dari angket yang disebarkan kepada para responden. Kemudian seluruh skor dijumlahkan secara keseluruhan, dan dianalisis secara statistik. Dari hasil penelitian kemudian dibuat tiga kategori, yaitu tinggi (baik), sedang (cukup baik), dan rendah (kurang baik).

2. Analisis Uji Hipotesis

  Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis korelasi berganti (multiple regression analisis) dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Dalam penelitian ini analisis korelasi untuk mengetahui motivasi orang tua (X

  1 )dan nasehat kiai (X ) terhadap etos belajar santri (Y).

2 Analisis regresi ganda bertujuan untuk meramalkan nilai

  pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Angka probabilitas hasil analisa < 0,05 maka hipotesis nol (H ) ditolak dan hipotesis kerja (H k ) diterima.

  Langkah-langkah menganalisis menggunakan SPSS 16 for

  windows adalah sebagai berikut :

  1. Buka lembar kerja SPSS

  2. Buat semua keterangan variabel dari variabel view

  3. Klik Data view dan masukkan data 4. Lakukan analisis dengan cara : Klik Analize-Regression-linear.

  Kemudian akan muncul dialog. Selanjutnya isilah kotak menu

  Dependent dengan variabel terikat, yaitu variabel Y dan kotak menu independent dengan variabel bebas, yaitu X 1 dan X 2 .

  

Selanjutnya ketik kotak menu Statistics. Pilih Estimates,

5.

  Descriptives , dan Model fit lalu klik continue.

  6. Kotak menu plots, berfungsi untuk menampilkan grafik pada

  analisis regresi . Klik kotak menu Plots, kemudian klik Normal probability plot yang terletak pada kotak menu Standardized Residual plots . Selanjutnya klik continue.

7. Setelah klik continue klik Ok, beberapa saat kemudian akan

  keluar outputnya

D. Sistematika Penulisan

  BAB I (PENDAHULUAN) Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II (KAJIAN PUSTAKA) Dalam bab ini diuraikan berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu teori-teori mengenai motivasi orang tua dan nasehat kiai terhadap etos belajar santri Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran, Sidomulyo, Salaman, Magelang.

  BAB III (HASIL PENELITIAN) Secara garis besar, bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu gambaran umum lokasi penelitian dan penyajian data.

  1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian meliputi sejarah singkat, letak geografis, profil, visi, misi, motto, jadwal keseharian pondok dan lain-lain.

  2. Penyajian Data

  Bagian ini berisi uraian tentang karakteristik tiap-tiap variabel, berupa skor atau nilai yang diperoleh melalui instrumen penelitian.

  Isi dari bab ini meliputi analisis terhadap tiap-tiap variabel, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji hipotesis.

  BAB V (PENUTUP) Dalam bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Orang Tua 1. Pengertian Motivasi Orang Tua Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seeorang

  bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan seuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motrivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. (Uno.2011:1)

  Banyak sekali kata motiv, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motiv” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motiv menjadi aktif pada sat-sat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.

  Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman:2009:73).

  Menurut Sardirman motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar Menurut Malayu S.P Hasibun (1999:92) Motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak Sedangkan menurut Wendy (2013:7) adalah keinginan yang mendorong semua tindakan dan merupakan pelopor sekaligus batu penjuru bagi pembelajaran.

  Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi diinterpresentasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif sendiri adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanaya.

  Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil napas, dan lain sebagainya. (2) motif sosiogenetis, yaitu motif=motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkingan kebudayaan. (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berkebutuhan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan Tuha-Nya, seperti ibadahnya sehari-hari. (Uno:2011:3).

  Dari sudut sumber yang menimbulkanya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik timbulnya tidak memerlikan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhanya. Sedangkan motif esktrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya (4).

  Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan dan kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang.

  Dalam konteks agama Islam disebutkan bahwa perbuatan seseorang dinilai berdasarkan niatnya. Dinilai disini maksudnya adalah mendapatkan ridho dari Allah Swt. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori disebutkan bahwa

  َع ُذْعََِص َهبَق ُهَْْع ُللها َيِظَر ِةبَطَخىْا ِِْث َرََُع ٍصْفَح ْيِثَأ َِْيٍِِْؤَُىْا ِرْيٍَِأ ِْ ْا بَََِّإ " ُهْىُقَي ٌََيَصَو ِهْيَيَع ُللها ًَيَص ِللها َهْىُصَر ِوُنِى بَََِّإَو , ِدبَيِْىبِث ُهبََْعَلأ يَىَّ بٍَ ٍاِرٍْا , ِهِىىُصرَو ِللها ًَىِإ ُهُرَرْجِهَف ِهِىْىُصَرو ِللها ًَىِإ ُهُرَرْجِه ْذَّبَم َََِْف َه بٍَ ًَىِإ ُهُرَرْجِهَف بَهُحِنَْْي ٍحَأَرٍْا ِوَا بَهُجْيِصُي بَيُّْد ًَىِإ ُهُرَرْجِه ْذَّبَم ٍََِْو , َرَجب

  هييع قفزٍ " ِهْيَىِإ

  Artinya : ”Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-

  Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kep ada apa yang ditujunya”.

  Dari hadist di atas sangat jelas bahwa agama Islam juga mengatur dan menjelaskan bagaimana seseorang harus memiliki motivasi dalam setiap perbuatannya. Hendaknya bagi setiap muslim harus memiliki motivasi yang baik yang melandasi setiap perbuatannya. Motivasi yang baik disini adalah setiap melakukan perbuatan harus dilandasi dengan semata. Bukan karena dunia dan juga bukan karena orang lain. Perbuatan yang termotivasi bukan karena mengharap ridho Allah pada hakekatnya perbuatan itu sia-sia.

  Memberikan motivasi kepada seorang siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya akan menyebabkan subjek belajar merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar.

  (Sardiman:2009:77).

2. Kebutuhan dan Teori Motivasi

  Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution, manusia hidup dengan memiliki berbagai kebutuhan.

   Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas a.

  Hal ini sangat penting bagi anak, karena perbuatan sendiri mengandung suatu kegembiraan baginya. Bagi orang tua yang memaksa anaknya untuk berdiam diri di rumah saja adalah bertentangan dengan hakikat anak.

   Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain b.

  Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga didik seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain

   Kebutuhan untuk mencapai suatu hasil c.

  Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik, kalau disertai dengan pujian. Aspek pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar giat.

d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan

  Suatu kesulitan atau hambatan, mungkin cacat, menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi dorongan untuk mencari kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa, sehingga tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang tertentu. Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan ini sebenarnya banyak tergantung pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubungan dengan ini maka peranan motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar memperoleh keunggulan.

  Belajar sangat diperlukan adanya motivasi, hasil belajar akan lebih optimal jika terdapat motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

3. Macam-macam Motivasi

  Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1) Motif-motif Bawaan

  Motif bawaan adalah motif yang di bawa sejak lahir, jadi makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja dan lain sebagainya.

  2) Motif-motif yang Dipelajari Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena di pelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif ini sering kali disebut dengan motif yang diisyarakat secara sosial, sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain (Sardiman 2009:86).

  (a) Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi ini menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. (b) Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

  (1) Motivasi Intrinsik Adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.

  (2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar, sebagai contohnya seseorang itu belajar, karena besok paginya akan ada ujian dengan harapan dapat nilai yang baik.

Dokumen yang terkait

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 17

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 16

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR TAHFIDZ AL-QUR’AN SISWA DI KUTTAB AL-FATIH SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 14

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR ( Studi Kasus pada Kelas VIII MTs NU Salatiga 2008 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 91

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA CANDIMULYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)

0 0 80

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 106

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM TRADISI GUGUR GUNUNG Studi Kasus di Dusun Kalisari Desa Ngadirejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 127

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 1 84