PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK PADA SISWA KELAS V SD TUNTANG 01 SEMESTER IITAHUN 2007/2008 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MELALUIPENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK

PADA SISWA KELAS V SD TUNTANG 01

SEMESTER IITAHUN 2007/2008

  

SKRIPSI

Oleh:

V .

  

Much Zuhri

NIM. 11406094

SEKOLAH TINGGIAGAMA ISLAM NEGERI

  

(STAIN) SALATIGA

2008

  1 DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433, Faks. 323433 Salatiga 50721 hnp:/Av\vw.slainsalaitaa.ae.id e-mail: NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 3 (tiga) naskah Hal : Pengajuan Naskah Sripsi

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di

  Tempat Assalamualaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : MUCH ZUHRI N I M : 11406094 Jurusan/Progran Studi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sejarah

  Kebudayaan Islam pada Siswa Kelas V SD Tuntang 01 Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera diajukan untuk ujian munaqosah. Demikian untuk menjadikan periksa.

  Wassalamualaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 13 Agustus 2008 NIP. 150177821 u

  4 DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 3 23706,323433, Faks. 323433 Salatiga 50721 htip://ww\v.stainsalatiga.ac.id e-mail:

  PENGESAHAN

  Skripsi Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas Saudara/i: Nama : MUCHZUHRI N I M : 11406094 Jurusan/Progran Studi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Judul : Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Kelas V SD Tuntang 01 Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 telah disahkan oleh Dosen Pembimbing Skripsi (Drs. H.M. Zulfa, M.Ag.).

  Pada hari Rabu, tanggal 13 Agustus 2008 M bertepatan dengan tanggal

  12 Syakban 1429 H, dan diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk mengikuti Ujian Munaqosah (Ujian Skripsi),

  Salatiga, 13 Agustus 2008 Drs. H. ML Z ulfa. M.Ag.

  NIP. 150177821

  in

  D E P A R T E M E N A G A M A SEKOLAH TINGGI-AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JI.Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : E -m ail: administrasi @stainsalatiga.ac.id

  P E N G E S A H A N S K R IP S I Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN

  ISLAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TUNTANG 01 SEMESTER IIT A H U N 2007/2008

  Nama : MUCH ZUHRI NIM : 11406094 Pr°gdi : Pendidikan Agama Islam ( PA1 )

  Salatiga, 24 Ramadhan 1429 H

  24 September 2008M Ketua

  Dewan Penguji, Sekretaris Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

7 NIP. 150216814

  NIP. 150247014

  

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

DINAS PENDIDIKAN

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANG

S D N E G E R I T U N T A N G 01

Jalan Fatmawati Desa Tuntang, Kec. Tuntang 50773

  No. 055/421.2/2008 Yang bertanda tangan di bawah in i:

  Nama N I P Jabatan Unit Keija : Muhamad Yasin, S.Pd.

  :130958926 : Kepala SD : SDN Tuntang 01, Kecamatan Tuntang

  9 Menerangkan bahwa:

SURAT KETERANGAN

  Nama : Much Zuhri N I P : 131230381

  Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam Unit Keija : SDN Tuntang 01 Kecamatanm Tuntang

  Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas mulai bulan April sampai dengan bulan Mei 2008, di Kelas V SDN Tuntang 01 Kecamatanm Tuntang.

  Demikian surat keterangan ini saya buat untuk dapat diperguinakan sebagaimana mestinya.

  SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah in i:

  Nama : MUCH ZUHRI N I M : 11406094

  Jurusan/Progran Studi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam (PAI) Alamat : Dusun Gading, Desa Tuntang, Kecamatan

  Tuntang Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul

  ‘Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Kelas V SD Tuntang 01 Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 “ adalah asli karya saya yang merupakan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah saya lakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2008 di SDN Tuntang 01 Kecamatan Tuntang.

  Demikian pemyataan saya buat dengan sebenamya dan apabila di kemudian hari temyata penyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan secara hukum. ei 2008 penyataan

  MUCH\\ZUHRI NIM. 11406094 ABSTRAK

  

Much Zuhri. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sejarah

Kebudayaan Islam pada Siswa Kelas V SD Tuntang 01 Semester

  II Tahun Pelajaran 2007/2008

  Hasil belajar peserta didik Kelas V SDN Tuntang 01 Tuntang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya kompetensi dasar Sejarah Budaya Islam relatif rendah. Hal ini tercermin dari nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada pretes dikategorikan kurang. Berdasarkan masalah tersebut maka penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui efektifitas penggunaan media elektronik terhadap peningkatan hasil belajar kompetensi Sejarah Budaya Islam pada peserta didik kelas V SD Negeri Tuntang 01

  Semester II Tahun Pealajam 2007/2008 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

  Pemanfaatan media elektronik sebagai media pembelajaran dilakukan untuk mempelajari kompetensi-kompetensi pilihan yang dapat divisualisasikan dengan media tersebut. Media elektronik adalah salah satu media pembelajaran yang digunakan untuk membantu peserta didik lebih mudan dan cepat memahami kompetensi dasar. Media elektronik dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan jika dikelola dan diterapkan dengan tepat dapat membantu guru meningkatkan hasil belajar. Penggunaan media elektronik juga mampu mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam proses belajamya.

  Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan prosedur kegiatannya diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi dan reflesi dan dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas V pada SD Negeri Tuntang 01 Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 yang beijumlah 27 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah evaluasi dan pengamatan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis statistik deskriptif.

  Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya dapat diambil beberapa simpulan, antara lain: Pertama, aplikasi media tajwid praktis yang dirancang dan dilaksanakan dengan tepat mampu meningkatkan hasil belajar pada peserta didik kelas V SD Negeri

  Tuntang 01 Kabupaten Semarang pada kompetensi Kisah Umar bin Khatab. Efektifitas penggunaan media elektonik tersebut tercermin dari 24 orang atau 89% dari 27 orang peserta didik mencapai ketuntasan belajar pada kompetensi yang pelajari. Kedua, penggunaan media elektronik dalam proses pembelajaran juga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini ditandai dengan (a) penurunan jumlah peserta didik yang tidak masuk sekolah, (b) peserta didik semakin aktif dalam proses pembelajaran, (c) peningkatan motivasi belajar peserta didik yang ditunjukkan dengan antusias dan konsentrasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

  Berdasarkan temuan dan simpulan penelitian dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: Pertama, guru hams memilih dan menentukan kompetensi pelajaran yang dapat divisualisasikan menggunakan media elektronik agar diperoleh hasil yang maksimal. Kedua, gum perlu menyediakan waktu yang cukup untuk menyiapakan media elektonik dan contoh penerapannya yang beragam, dan rancangan pengorganisasian peserta didik dalam proses pembelajaran. Ketiga, media elektronik hams benar-benar berfungsi sebagai alat bantu yang memudahkan gum dalam mengajar, bukan menambah beban atau merepotkan.

  KATA PENGANTAR

  Bismillaahirahmaanirrahim

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadhirat Allah SWT atas limpahan taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia pada jalan yang lurus dan diridlai Allah SWT.

  Skripsi laporan penelitian tindakan kelas ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian akhir dalam ilmu Tarbiyah di STAIN Salatiga Tahun Akademik 2007/2008.

  Bagi penulis, penulisan proposal ini merupakan tugas yang tidak ringan, banyak hambatan, kesulitan yang penulis jumpai. Namun karena bantuan dari berbagai pihak semuanya dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis banyak menyampaikan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada

  1. Yang terhormat Bapak Drs. H.M. Zulfa, M.Ag. selaku Dosen pembimbing skripsi.

  2. Kepala Sekolah SD Tuntang 01, selaku pembimbing penulis di sekolah.

  3. Teman-temanku di SD Tuntang 01, sebagai motivator buat penulis dan mempermudah serta membantu jalannya penyusunan.

  4. Suami dan anakku di rumah yang telah memberikan dorongan moral demi terwujudnya proposal ini.

  5. Segenap handai taulan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yangtelah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.

  

vm Semoga amal baik ibu dan bapak serta handai taulan semua tercatat sebagai amal ibadah yang baik disisi Allah SWT. Amin amin ya rabbal ‘alamin.

  Akhimya penulis berharap kepada para pembaca semuanya untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempumaan penulisan selanjutnya. Semoga proposal ini dapat disetujui oleh dosen pengampu untuk menuju penyusunan skripsi selanjutnya.

  Penulis

  

DAFTARISI

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  4. Instrumen Penelitian

  

   RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

  

  

  

  

  

  13

  

  

  

  

  

  

  95

  

DAFTARTABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  D A FTA R G A M BA R

  

  

  

  

  

  

  D A FTA R LA M PIRA N

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelajaran tarikh/sejarah dan kebudayaan Islam merupakan salah satu

  aspek ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) yang sangat penting untuk kehidupan individu maupun bagi kehidupan berbangsa, bemegara dan beragama dan untuk diketahui para peserta didik di sekolah dasar agar mereka mengetahui sejak dini, khususnya kisah para pemimpin dan pejuang

  Islam.

  Kenyataan yang ada di sekolah-sekolah tampaknya bukan demikian. mata pelajaran sejarah bukanlah merupakan mata pelajaran yang menyenangkan, melainkan kurang menarik.

  Kondisi pembelajaran sejarah tersebut, temyata juga teijadi di SD Negeri Tuntang 01 Kecamatan Tuntang. Kebanyakan pembelajaran selama ini dilakukan kurang menarik, membosankan, dan para peserta didik cenderung meremehkan. Peneliti yang mengajar mata pelajaran ini secara jujur mengakui dan sekaligus menganggap sebagai tantangan.

  Berdasarkan pengamatan selama ini banyak kelemahan dalam pembelajaran sejarah dalam hal ini sejarah kebudayaan Islam lebih disebabkan oleh faktor guru, yaitu para guru kurang mampu mengembangkan ketrampilan mengajar yang dapat menarik perhatian peserta didik untuk belajar. dengan kata lain pembelajaran yang mereka

  2

  lakukan masih bersifat konvensional, yaitu hanya terbatas pada penyampaian serangkaian fakta sejarah, sehingga kurang berhasilnya proses belajar mengajar sejarah kebudayaan Islam.

  Hal-hal di atas menjadi dorongan bagi peneliti imtuk memperbaiki pembelajaran guna meningkatkan belajar, upaya tersebut dilaksanakan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Dengan demikian penelitian ini merupakan upaya untuk mengatasi kelemahan dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam, media elektronik merupakan salah satu media pembelajaran yang mampu meningkatkan pengetahuan sejarah kebudayaan islm pada kelas V SD Negeri Tuntang 01 melalui media elektronik.yaitu dengan dirumuskan sebagai berikut : Apakah proses pembelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI) dengan menggunakan media elektronik peserta didik kelas V SD Negeri Tuntang 01 semester II Tahun

  Pelajaran 2007/2008 akan meningkat hasil belajamya? Permasalahan di atas, mendorong bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul : Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sejarah dan Kebudayaan Islam melalui Media Elektronik pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri Tuntang

  01 Semester II Tahun Ajaran 2007 / 2008

B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang yang telah saya paparkan tersebut di atas, maka permasalahan penelitan adalah sebagai berikut:

  3

  1. Apakah media elektronik dapat meningkatkan perhatian siswa pembelajaran sejarah kebudayaan Islam pada peserta didik kelas V SD Tuntang 01 semester II Tahun Pelajaran 2007/2008?

  2. Apakah media elektronik dapat meningkatkan hasil belajar sejarah kebudayaan Islam pada peserta didik kelas V SD Tuntang 01 semester

  II Tahun Pelajaran 2007/2008?

  C. TUJUAN PENELITIAN Dengan mendasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Mengetahui apakah media elektronik dapat meningkatkan proses belajar kompetensi sejarah kebudayaan Islam pada peserta didik kelas

  V SD Tuntang 01 semester II Tahun Pelajaran 2007/2008.

  2. Mengetahui apakah media elektronik dapat meningkatkan hasil belajar kompetensi sejarah Kebudayan Islam pada peserta didik kelas V SD Tuntang 01 semester II Tahun Pelajaran 2007/2008.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat, y aitu :

  4

  1. Manfaat Teoritis

  a) Bagi peserta didik, akan memperoleh pelajaran sejarah kebudayaan Islam yang lebih menarik, menyenangkan dan memungkinkan bagi dirinya untuk memperoleh nilai-nilai sejarah kebudayaan Islam yang sangat berguna bagi dirinya.

  b) Peningkatan mutu pembelajaran, penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu dan efektifitas pern belajaran sejarah kebudayaan Islam di sekolah dasar Tuntang 01.

  c) Bagi guru, akan dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi dan mendapat tambahan wawasan serta ketrampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

  d) Bagi lembaga sekolah dasar, akan dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Dari hasil penelitin tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan bagi para guru di SD sehingga bersama- sama beupaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik khususnya di SD Negeri Tuntang 01

  2. Manfaat Praktis

  a) Pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah

  b) Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah

  5

  c) Pengembangan profesional guru melalui proses latihan sistematik secara berkelanjutan.

  F. PENJELASAN ISTILAH DAN DIFINISI OPERASIONAL

  1. Penjelasan Istilah Agar tidak teijadi berbagai penafsiran yang keliru, dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan penelitian ini, perlu dijelaskan kata kata yang terkandung dalam judul skripsi ini, yaitu :

  a. Peningkatan berasal dari kata tingkat mendapat awalan pe dan akhiran an berarti usaha agar lebih meningkat dari apa yang pemah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

  b. Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru Hasil belajar berupa pengetahuan, yaitu kata yang berasal dari kata tahu mendapat awalan pe mendapat akhiran an berarti sesuatu hal yang perlu untuk dipelajari dan diketahui.

  c. Proses belajar adalah sebagai suatu proses perubahan positif- kualitatif yang teijadi pada tingkah laku peserta didik sebagai sujek didik akibat adanya peningkatan pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, kemampuan berpikir logis dan kritis, kemampuan interaktif dan kreatifitas yang telah dicapainya.

  6

  Proses belajar dipengaruhi 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal, yaitu faktor dari dalam diri peserta didik (seperti minat, bakat, inisistif,dll) dan faktor ekstemal yaitu faktor dari luar diri peserta didik ( misalnya guru, sarana prasarana, lingkungan,dll) d. Sejarah berarti catatan peristiwa yang pemah teijadi di masa lampau.

  e. Kebudayaan Islam berarti perpaduan dari pada cipta, karya dan rasa yang berpangkal dari akal batin manusia , yang sesuai denan ajaran Islam, sejarah kebudayaan Islam, yang menjadi materi penelitian adalah kisah Kholifah Umar bin Khatab.

  f. M edia elektronik adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan informasi kepada publik berupa televisi, VCD, dan perangkatnya.

  f. . Peserta didik berarti peserta didik kelas V SD Tuntang 01 semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 yang beijumlah 27 orang.

  g. SDN Tuntang 01 adalah adalah salah satu sekolah dasar di Kecamatan Tuntang merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat dasar.

  2. Difinisi Oprasional

  a. Wujud Media M edia yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat yang digunakan untuk penayang film, antara lain:

  7

  1) Televisi, yaitu pesawat untuk penayangan gambar film. 2) Disk Visual Disk (DVD), yaitu alat elektronik yang digunakan untuk memutar kaset Compac Disk (CD) 3) Audio Caset (CD) yaitu keping yang berisi gambar hidup

  (audio visual)

  b. Langkah-langkah/Prosedur Operasional 1) Hubungkan steker pesaw at Televisi dan DVD dengan listrik

  2) Hubungkan kabel DVD dengan pesawat televisi 3) Tekan power pesawat televisi dan DVD.

  4) Tekan open close DVD, dan masukkan kepingan VCD. 5) Tekan kembali open clouse dan tekan play.

  G. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan sebaga berikut.

  1. Rancangan Penelitian

  a. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Penelitian

  Tindakan jkelas yang direncanakan dilaksanakan dal am dua siklus

  b. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam 2 (dua) siklus

  Masing-masing siklus dapat dilakukan dalam 4 (empat) tahapan dengan Alur perencanaan (p/an/ng),implementasi tindakan

  8

  Pelaksanaan tindakan pada Siklus 1 dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, secara gads besar pelaksanaan dapat dideskrepsikan sebagai berikut:

  Siklus 1 Tahap Planing (perencanan)

  1) Pelaksanaan tes diagnosa yang berfungsi sebagai evaluasi awal untuk menspefikasi masalah.

  2) Pembuatan skenario pembelajaran dengan pendekatan tematik. 3) Pembuatan media pembelajaran dalam rangka implementasi

  PTK, seperti alat peraga, sarana dan prasaran penunjang lainnya.

  4) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran berlangsung..

  5) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik.

  6) Membuat pedoman wawancara.

  Tahab Acting (Implementasi Tindakan)

  Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah didesain, antara la in : 1) Kegiatan awal (± 5 menit) antara lain:

  (1) Melakukan do’a bersama untuk mengawali pembelajaran; (2) Presensi untuk mengetahui kehadiran peseta didik; dan (3) Appersepsi, misalnya menyebutkan nama-nama Rasul.

  9

2) Kegiatan Inti (± 50 menit) antara lain, (1) peserta didik mengamati cara pengoprasian media elektronik Televisi, VCD.

  (2) Peserta didik memperhatikan tayangan gambar kisah para tokoh Islam pada layar Televisi dengan seksama sampai selesai tayangan sampai dengan selesai tayamgan (3) Membuat kesimpulan dan peserta didik mencatat di buku catatan masing- masing. (4) Penilaian, analisa hasil penilaian, dantindak lanjut (Remidial, perebaikan, pengayaan).

  3) Kegiatan Akhir (±15 menit), antara lain (1) pemantapan/ penguatan dengan mengajukan pertanyaan, mengulas kesimpulan, (2) memotivasi belajar peserta didik, (3) refleksi untuk mengetahui keberasilan pembelajaran dan tindak lanjut.

  Tahab Observing (Observasi dan Interprestasi)

  Yaitu melaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran, yang disusun dan disiapkan guru.

  Tahab Reflecting (Refleksi)

  Yaitu mengumpulkan, menganalisa dan membuat penafsiran hasilobservasi. Dari hasil analisa data, guru merefleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

  Siklus II

  Siklus II dirancang dalam 4 (empat) tahab, yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi, dan refleksi.

  10

  Tahap Planing (Perencanaan)

  Pada tahap ini dilaksanakan tes diagnostik yang berfungsi sebagai evaluasi awal untuk menspesifikasi masalah sesuai hasil analisa data pada siklus 1, pembuatan skenario pembelajaran disesuaikan dengan kekurangan dan kelemahan yang teijadi pada siklus 1, menyiapkan media pembelajaran, yaitu media elektronik, membuat pedoman wawancara.

  Tahab A cting (Implementasi Tindakan)

  Pada kegiatan ini dilaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran yang didesain sesuai dengan kebutuhan, seperti yang didapat dari hasil analisa dan interpretasi data yang diperoleh pada siklus 1, antar lain:

  1) Kegiatan Awal (±5 menit) antara lain: (1) melakukan do’a bersama untuk mengawali pembelajaran; (2) presensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik; (3) appersepsi, misalnya tanya jawab tentang pelajaran sejarah kebudayaan Islam pertemuan sebelumnya. 2) Kegiatan In ti (±50 menit) anatara lain: (1) peserta didik mengamati alat peraga media elektronik; (2) peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil ( 3 - 4 orang) masing masing mengamati tayangan gambar pada layar Televisi yang telah dipersiapkan; (3) salah satu peserta didik dalam kelompok menunjukkan gambar tokoh dalam kisah tersebut,

  11 teman yang lain menyimak; (4) secara bergantian tiap kelompok menunjukkan gambar tokoh sejarah yang ada pada layar televisi peserta didik yang lain menyimak dan memberi tanggapan; (5) membuat kesimpulan dan peserta didik mencatat di buku catatan masing-masing; dan (6) penilaian, analisa hasil penilaian, tindak lanjut (remedial, perbaikan, pengayaan). 3) Kegiatan A kh ir (±15 m enit), antara lain: (1) pemantapan/ penguatan, dengan mengjukan pertanyaan mengulas kesimpulan; (2) memotivasi belajar belajar peserta didik; dan (3) refleksi untuk mengetahui keberasilan pembelajaran dan tindak lanjut.

  Tahap Observing (Observasi dan interprestasi)

  Pada tahab ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, dengan menggunakan lembar observasi, oleh guru Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik dan oleh Kepala Sekolah kepada guru kelas.

  Observasi juga dilakukan Kepala Sekolah terhadap rencana pembelajaran sebagai skeenario pembelajaran yang disusn dandisiapkan guru.

  Tahap Reflecting (refleksi)

  Hasil yang diperoleh dalam tahab observasi dikumpulkan untuk dilakukan analisa dan membuat penafsiran. Dari hasil

  12 Tahab R eflecting (refleksi)

  Hasil yang diperoleh dalaxn tahab observasi dikumpulkan untuk dilakukan analisa dan membuat penafsiran. Dari hasil penafsuran data, peneliti membuat simpulan kegiatan penelitian tindakan.

  2. Lokasi, waktu dan Subyek Penelitian

  a. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tuntang 01 UPTD

  Pendidikan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Smarang, kondisi pembagian kelas ini cukup merata dan dalam arti perbandingan kemampuan peserta didik antara kelas relatif sama.

  b. W aktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada smester II Tahun 2007/2008, selama kurang lebih 2 (dua) bulan, yaitu mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2008.

  c. Subyek Penelitian Mengingat penelitian ini mengkaji efektifitas Alat Peraga elektronik, dalam upaya meningkatkan Pengetahuan Sejarah

  Kebudayaan Islam, subyek penelitian penelitian meliputi: 1) Peserta didikkelas V SD Tuntang 01 Smester II tahun

  2007/2008 yang berjumlah 27 orang anak yaitu dengan mengamati aktifitas aktifitas peserta didik dalam proses

  13

  2) Guru Pendidikan Agama Islam (selaku peneliti), yaitu guru dalam mengembangkan ketrampilan menggunakan alat peraga media Televisi dan perangkatnya pada anak. 3) Proses pembelajaran, yaitu mengamti proses pembelajaran yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

  3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data masalah sebagai berikut: a. Butir soal tes/evaluasi b. Lem bar observasi/pengamatan untuk mengamati peserta didik.

  c. Lembar observasi/pengamatan untuk mengamati guru

  d. Lembar opservasi/pengamatan untuk mengamati rencana pembelajaran e. Rencana pembelajaran

  • 4. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

  a. Mengadakan tes/evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik melalui pretes dan pos tes.

  b. Melakukan observasi/pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

  14

  b. Melakukan observasi/pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

  c. Melakukan observasi/pengamatan terhadap rencana pembelajaran yang disusun guru.

  d. Melakukan obsevasi/pengamatan terhadap aktivitas guru selama pembelajaran, yang disusun guru.

  e. Melakukan observasi/pengamatan terhagap aktivitas guru selama pembelajaran.

  f. penilaian hasil belajar sejarah kebudayaan Islam dititik beratkan pada pemahaman/kognitif.

  5. Analisa Data Data hasil penelitian dianalisis dengan cara sebagai berikut:

  a. Hasil belajar dianalisis dengan analis diskriptif komperatif yaitu membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kineija.

  b. Observasi maupun wawancara dengan analisis diskriptif kw alitatif berdasarkan observasi dan refleksi.

  6. Indikator Kineija Indikator kinerja yang digunakan adalah: Bila sebanyak 75% (21 orang) peserta didik dari 27 orang telah mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari kreteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sebesar 70%.

  15

  H. SISTEMATIKA PENELITIAN Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir.

  Cakupan bagian awal, meliputi halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, yang terdiri (lembar persetujuan pembimbing dan lembar persetujuan dan pengesahan), pengesahan keaslian tulisan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar dan daftar lampiran.

  Bagian inti, terdiri dari pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan penutup. Bab pertama tentang pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan poenelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, difinisi istilahn metode penelitian (rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah /siklus penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data), dan sistematikan penulisan.

  Bab kedua tentang kajian pustaka, pada bab ni akan dipaparkan tentang ketrampilan sejarah kebudayaan Islam, penulisan hasil belajar, penilain pemahaman sejarah kebudayaan Islam, melalui media pembelajaran, dan alat peraga media elektronik.

  Bab ketiga pelaksanaan penelitian, meliputi diskripsi pelaksanaan siklus 1 (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi) dan diskripsi pelaksanaan siklus II (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengum pulalan data, dan refleksi).

  16

  Bab keempat berupa hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini akan dipaparkan tentang diskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).

  Bab kelima tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.

  

B A B II

  KAJIAN TEORI

  A. KAJIAN PUSTAKA

  1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993).

  Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 57 (1) menyebutkan bahwa, Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara rasional sebagai bentuk akuintitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, d in pasal 58 (1) disebutkan pula bahwa, Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil peserta didik secara berkesinambungan.

  Keputusan Mendiknas Nomor 012/U/2002, menyebutkan bahwa penilaian hasil belajar yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan di SD/MI bertujuan untuk : 1) menilai hasil belajar di sekolah, 2) mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat, dan 3) mengetahui mutu pendidikan pada sekolah. Kemudian fungsi penilaian hasil belajar adalah : 1) alat penjamin, pengawasan, dan

  18

  pengendalian mutu pendidikan, 2) bahan pertimbangan dalam penentuan kenaikan kelas, kelulusan, dan tamat belajar siswa pada sekolah, 3) bahan pertimbangan masuk pendidikan yang lebih tinggi, 4) umpan balik dalam perbaikan program pembelajaran pada sekolah, dan 5) alat pendorong dalam meningkatkan kemampuan siswa.

  2. Proses Belajar Belajar, menurut Direktorat Pendidikan TK dan SD dalam Model

  Pembelajaran SD (2003) diartikan sebagai b e rik u t: Sebagai suatu proses perubahan positif-kualitatif yang teijadi pada tingkah laku peserta didik sebagai sujek didik akibat adanya peningkatan pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, kemampuan berpikir logis dan kritis, kemampuan interaktif dan kreatifitas yang telah dicapainya.

  Lebih lanjut disebutkan pula bahwa proses belajar dipengaruhi 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekstemal. Faktor-faktor internal (dari dalam diri siswa) terdiri dari antara lain bakat, kecerdasan

  (intelektual, emosional dan spiritual), minat, motivasi, sikap dan latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Dan faktor-faktor ekstemal (dari luar diri siswa) terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, penguatan, iklim sosial dalam kelas, waktu yang tersedia, teknik dan sistem evaluasi, pandangan dan sikap gum terhadap siswa, upaya gum untuk menangani kesulitan siswa.

  19 Proses belajar dalam praktiknya tidak dapat dipisahkan dengan

  proses mengajar atau pembelajaran. Apabila teijadi pembelajaran maka teijadi pula proses belajar. M enurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas mendifinisikan pembelajaran sebagai berikut : Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

  Oleh Direktorat Pendidikan TK dan SD dalam Model Pembelajaran SD (2003) pembelajaran didifinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan- tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

  Atas dasar pengertian-pengertian proses belajar dan pembelajaran tersebut, maka guru sebagai motor utama proses tersebut berupa mengelola pembelajaran dengan efektif dan efisien sehingga peserta didik pun dapat belajar dengan efektif dan efisien pula.

  3. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah merupakan peristiwa dan segala sesuatu yang teijadi pada masa lampau; riwayat; silsilah, asal-usul keturunan; pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar ada pada masa lampau (Tim Media, 2006). Nourouzzaman Shiddiqie dan Tamaddun Muslim dalam Bunga Rampai Kebudayaan Muslim (1986:169)

  20

  menyebutkan bahwa kebudayaan I yang merupakan hasil karya cipta manusia dengan kekuatan jiw a dan raganya, yang dinyatakan dalam kehidupan manusia. Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yang ajarannya berdasarkan Alquran dan Hadids (Tim Media, 2006). v

  Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa sejarah kebudayaan Islam adalam peristiwa dan kejadian yang benar-benar ada pada masa lampau catatan peristiwa yang teijadi dan dialami umat Islam di masa lampau baik berupa perkembangan, kemajuan maupun kemundurannya.

  Sejarah pada dasamya tidak hanya sekedar memberi romantisme, tetapi lebih dari itu merupakan refleksi his tor is, dengan kata lain belajar

  I

  sejarah keberhasilan dan kesuksesan di masa silam dapat memberi semangat di kalangan orang tua, remaja, maupun anak-anak usia sekolah, terutama bagi siswa sekolah dasar, untuk membuka lembaran dan mengukir kejadian-kejadian yang dapat digunakan sebagai tuntunan atau suri tauladan di kalangan peserta didik lebih khusus pada siswa sekolah dasar.

  Kajian tentang sejarah berarti menyangkut peristiwa-peristiwa dan kajian yang teijadi pada masa lampau, baik menyangkut demensi sosial, politik, pemerintahan, ekonomi, seni budaya maupun agama dalam satu kurun waktu.

  Pada dasamya kebudayaan yang muncul dan berkembang itu merupakan produk dan aktifitas kehidupan manusia, termasuk adanya

  21

  cipta, rasa dan karya manusia, terdapatnya perbedaan geografis, iklim, dan alam akan memberikan berbagai pengaruh yang memunculkan berbagai ragam dan macam kebudayaan yang menyangkut adanya perbedaan sistem, nilai simbul,seni dan pengetahuan yang dimiliki manusia (Hujair H.Sanaky dan Muslih Usa, ‘Moralitas Pendidikan dalam Transformasi Sosial” dalam Jumal Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah UII Yogyakarta,vol. IV tahun ke III, 1998 : 53).

  Koentjoraningrat, dalam Bunga Rampai Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta, 1948 : 12). berpendapat bahwa konsep kebudayaan hanya terbatas pada ruang lingkup kesenian saja atau dengan kata lain, fikiran dan karya manusia yang terbatas pada hal-hal yang memenuhi hasrat manusia akan keindahan. Oleh karena itu suatu tingkat % kebudayaan, barn bisa dicapa setelah melalui proses belajar. Dalam konsep kebudayaan ini, kesenian merupakan unsur saja.

  Perbedaan pandangan tentang kebudayaan menimbulkan perbedaan pendapat tentang makna kebudayaan. Ada yang berpendapat bahwa , kebudayaan adalah perpaduan dari pada cipta, karya dan rasa yang berpangkal dari akal batin manusia. Akal batin inilah yang mendorong lahimya pikiran-pikiran manusia untuk menciptakan kesenian, kesusasteraan dan lain-lain. Oleh karena itu kebudayaan boleh di artikan sebagai perkembangan kecerdasan akal pada umumnya pada suatu masa atau tempat.

  Dengan demikian kebudayaan dan Islam oleh banyak penulisbarat sering di indentifikasikan dengan kebudayaan arab. Untuk masa klasik

  22

  pendapat itu mungkin dibenarkan, meskipun sebenamya antara Arab dan Islam bisa di bedakan (Badri Yatim, dalam Sejarah kebudayaan Islam, 1999), artinya kebudayaan Arab bukan merupakan peradaban Islam. Landasan kebudayaan Islam adalah agama.

  Jadi dalam Islam, agama bukanlah kebudayaan tetapi, agama dapat melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan.

  Nurchilis Madjid, dalam “M asalah Tradisi dan Inovasi Keislaman dalam Bidang Pemikiran”( l 999:4) menyebutkan bahwa dalam Islam agama adalah posisi prim er, sedangkan kebudayaan adalah skunder. Agama adalah absolut, berlaku untuk setiap ruang dan waktu, budaya adalah relatif, terbatas oleh ruang dan waktu.

  Nourouzzaman Shiddiqiu mengemukakan bahawa ciri pokok kebudayaan Islam adalah : Bemafaskan Tauhid yang menjadi prinsip utama ajar an Islam. Hasil buah pikiran dan pengolahannya dimaksudkan untuk - meningkatkan kesejahteraan manusia, sebab Islam ditemukan untuk membawa rahmat bagi seluruh alam, disamping itu, manusia diciptakan untuk mengemban tugas ganda sebagai abdi dan Khalifah- Nya.

  Oleh karena itu bentuk kebudayaan yang dinafasi oleh Islam adalah Memelihara unsur-unsur , nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan - yang sudah ada yang sesuai dengan Isklam.

  Dengan demikian maka setiap kebudayaan yang sesuai dengan ajar an Islam atau yang dibangun atas ajaran Islam disebut kebudayan Islam.

  23

  • Menmghilangkan unsur-unsur nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan yang ada yang bersifat negatif menurut Islam. Menciptakan kreasi barn dan menumbuhkan unsur-unsur, nilai-nilai, norma-norma yqang positif.
  • Menerima, namun meneliti dan memilih mencema, merangkai, dalam suatu sistem dan kemudian menyajikan, menyampaikan.

  Peran dan fungsi sejarah kiranya tidak diragukan lagi, baik bagi kehidupan individu, maupun bagi kehidupan berbangsa dan bemegara. Peran dan fungsi ini bukan hanya diakui oleh para sejarawan, melainkan juga oleh tokoh-tokoh dari berbagai kalangan, seperti Cicero, seorang Filusuf dari Yimani (Sartono Kartodirdjo, 1993 : 23) ; Confutse filsup dari Cina India (Rustam E. Tamburaka, 1993 :168).

  Selain fungsi tersebut, pelajaran sejarah juga memiliki fungsigenesis, prqakmatis, dan didaktis (Sartono Kartodirdjo, 1993 :242-254). Sedang menurut Nugroho Notosusanto, mempelajari sejaran akan memperoleh empat kegunaan, yaitu guna rekreatif, guina inspiratif, guna instruktif, dan guna edukatif (1979 : 3-5). Berdasarkan peran fungsi, fungsi, dan kegunaan tersebut, maka semestinya mata pelajaran sejarah merupakan matapelajaran yang sangat penting untuk dipelajari, menarik, menyenangkan dan tidak membosankan.

  24 Lebih lanjut dalam standar isi disebutkan bahwa Pendidikan Agama

  Islam di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) bertujuan untuk : (1) Menumbuh kembanmgkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terns berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT; (2) mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlaq mulia yaitu manusia yang ber pengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan, secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komonitas sekolah.

  4. Media Pembelajaran

  a. Pengertian Media Pembelajaran Winkel (1987:98) mengartikan media pembelajaran merupakan setiap orang, materi, atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Menurut Hamijoyo (1981:46) menyebutkan bahwa terdapat dua unsur yang terkandug dalam media pebelajaran yaitu (1) pesan atau bahan yang disajikan dan (2) alat untuk penampilal atau Zainuri, dkk (1988:57) memberikan arti media pembelajaran merupakan segala wujud yang dapat dipakai sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dankemauan siswa sehingga

  25

  mendorong teijadinya proses/mengajar di tingkat yang lebih efektif dan efisien.

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu (alat) yang dimanfaatkan guru dalam pembelajaran untuk menyampaiakan materi pelajaran (pesan) agar lebih efektif dan efisiaen.

  b. Fungsi Media Pembelajaran Zainuri, dkk (1988:115) menyebutkan bahwa secara umum fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1) Mempeijelas penyajian pesan (dari konsep yang abstrak ke yang konkrit) sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbal. Misalnya, untuk mengajarkan bagaimana jalannya ibadah haji diwujudkan dengan film atau kaset vidio.

  2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Misalnya, (1) obyek yang terlalu besar diganti dengan model atau gambamya; (2) obyek yang terlalu kecil diperbesar dengan OHP tranparan, atau LCD projektor, (3) Kejadian masa lalu yang ditampilkan kembali dengan kaset

  VCD; (4) Obyek yang komplek disajikan dalam bentuk diagram, bagan atau skema.

  3) Media yang disorotkan, yaitu media yang diproyeksikan.

  Misalnya proyektor.

  26

  4) Media dengar, yaitu media yang dapat mengeluarkan bunyi untuk didengar. Misalnya raqdio, piringan hitam, CD.

  5) Media pandang dengar (Audio-Visual-Aids), yaitu media yang dapat mengeluarkan cahaya (dapat dipandang) dan dapat mengeluarkan bunyi (dapat didengar) Misalnya televisi, film. 6) Media cetak (printed materials) meripakan hasil cetak. Misslnya koran, majalah, buku, leaflet, komik.

  c. Jenis Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran sangat beragam tergantung dara tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan media tersebut. Menurut

  Zaenuri, dkk.(1998:97) media pembelajaran terdiri dari: 1) Media asli dan tiruan. Media asl, misalnya maqsjid, radio, batu, Media tiruan, misalnya miniatur/masjid.

  2) Media grafis, yaitu media pembelajaran yang menyajikan ringkasan informasi dan pesan dalam lukisan, sketsa, kata-kata, simbul gambar tiruan, diagram, grafik, chart. Misalnya media baga, diagram, poster, kalikatur, komik, gambar bersambung.

  3) Media disorotkan, yaitu media yang diproyeksikan. Misalnya proyektor.

  4) Media dengar, yaitu media yang dapat mengeluarkan bunyi untuk didengar. Misalnya radio, piringan hiotam Compack Disk (CD).

  27

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDIMAS NATAR

0 20 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

5 54 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

0 7 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG TAHUN 2012/2013.

0 6 44

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAF-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD 4 PASURUHAN LOR

0 0 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TANAH MELALUI PENDEKATAN CTL IPA PADA SISWA KELAS V SD 1 JEPANG

0 0 25

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS III SD N SALATIGA 01 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 02 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

1 2 14

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TEGALSARI SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 20172018

0 0 16