PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

Oleh Yusnidawati

Hasil observasi awal peneliti menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV di SD Negeri 1 Kurungan Nyawa masih rendah dikarenakan guru belum menggunakan media dan metode pembelajaran yang menarik. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV menggunakan media gambar.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Subjek penelitian ini adalah kelas IV yang berjumlah 21 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa menggunakan lembar observasi dan tes tertulis.

Hasil dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Dari hasl penelitian diperoleh data kriteria keberhasilan untuk aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 diperoleh 66,67% dengan predikat “Sedang” pertemuan 2 diperoleh 73,33% dengan predikat “Tinggi” terjadi peningkatan sebesar 6,66% selanjutnya pada siklus II pertemuan 1 aktivitas siswa diperoleh sebesar 78,10% dengan predikat “Tinggi” dan pada pertemuan 2 memperoleh 84,76% dengan predikat keberhasilan “Tinggi” terjadi peningkatan sebesar 18,76%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II yaitu dari 15 siswa (69,42) dengan predikat “Sedang” menjadi 20 siswa (95,23) dengan predikat “Sangat Tinggi” terjadi peningkatan sebesar 23,81.

Berdasarkan hasil temuan di atas, media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga peneliti menyarankan kepada guru kelas IV agar menggunakan media gambar terutama dalam pembelajaran IPS khususnya materi keragaman budaya dan suku bangsa Indonesia.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, dan konsep yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa diarahkan untuk menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 575) dijelaskan bahwa mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan ekstra bagi siswa untuk memahami dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak saja mengenalkan kepada siswa suatu peristiwa secara kronologis, nama dan tempat, tetapi juga kepada kurun waktu yang benar-benar manunggal, sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh dan kurang tertarik untuk memahami peristiwa-peristiwa atau perkembangan-perkembangan di masa lampau.


(3)

Kegiatan pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa. Pembelajaran juga berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari dan harus melibatkan peran lingkungan sosial (Sanjaya, 2009: 102). Selanjutnya dinyatakan juga bahwa kemampuan mengelola proses pembelajaran adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut hingga tercapai tujuan pembelajaran.

Dari uraian di atas dapat disimpulkankan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, andal dan bermoral sejak dini.

Berdasarkan hasil observasi awal penulis bahwa pembelajaran IPS di kelas IV SD NEGERI I Kurungan Nyawa, aktivitas dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran rendah, karena saat kegiatan pembelajaran seringkali hanya beberapa siswa yang aktif. Hal ini juga terjadi pada hasil ulangan IPS di semester ganjil pada tahun pelajaran 2011/2012 yaitu rata-rata 53,71 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan adalah 65,00. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar tersebut mempunyai beberapa sebab diantaranya: 1) guru dalam mengajar masih monoton sehingga siswa enjadi pasif; 2) kreatifitas guru dalam mengelola keiatan pembelajaran sangat rendah dan sering kali hanya memberikan catattan dan tugas latihan kepada siswa, dan 3) guru belum menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dalam pembelajaran IPS terlihat kekurangmampuan siswa pada pokok bahasan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya daerah. Secara klasikal, hanya 6 siswa


(4)

yang telah tuntas belajar dari 21 siswa di kelas tersebut, atau baru mencapai 28,57% dari keseluruhan siswa. Hal ini dikarenakan belum digunakannya media yang dapat menunjang proses pembelajaran, kurang dikemasnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan metode yang menarik dan menyenangkan, serta guru dalam menyampaikan materi Ilmu Pengetahuan Sosial tidak memperhatikan kebutuhan siswa. Selain dari itu siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat dan kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri.

Agar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), haruslah melalui berbagai cara. Salah satu cara sebagai alternatif adalah melalui penggunaan media gambar. Dengan menggunakan media gambar diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Kurungan Nyawa Gedong Tataan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas perlu diidentifikasi permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut.

1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri I Kurungan Nyawa dalam pembelajaran.

2. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri I Kurungan Nyawa dalam pembelajaran.


(5)

3. Rendahnya kinerja guru kelas IV SD Negeri I Kurungan Nyawa karena belum menggunakan media gambar yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi agar penelitian dapat terarah dan terfokus secara cermat. Masalah tersebut difokuskan sebagai berikut.

“Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD NEGERI I Kurungan Nyawa dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

“Bagaimanakah penggunaan media gambar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa?”

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui media gambar.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui media gambar.


(6)

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penggunaan media gambar.

2. Bagi Guru, dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran IPS di kelasnya.

3. Bagi Sekolah, dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui kegiatan PTK oleh para guru terkait dengan mutu profesionalitas keguruan.


(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan yang positif pada diri seseorang baik dari segi keterampilan, kebiasaan, pengetahuan,pemahaman, tingkah laku, kecakapan dan kemampuan yang dihasilkan dari pengalaman dan pelatihan.

Belajar menurut pandangan Gagne dalam Sagala (2011: 17) dinyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.

Sementara Sanjaya (2009: 110) menyatakan belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya yang disadari. Sedangkan menurut Arifin (2004: 10) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungan dan pengalaman.

Menurut pengertian-pengertian di atas belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil satu tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami.


(8)

Aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas fisik dalam kegiatan pembelajaran untuk me-nunjang keberhasilan proses pembelajaran dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut (Rohani, 2010: 8).

Menurut Surya (2004: 8-9) aktivitas belajar adalah kegiatan dalam pem- belajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku yang bersifat aktif dan terarah.

Pendapat lain mengenai aktivitas juga dikemukakan oleh Tannenbaun (dalam Asra, dkk. 2008: 58) bahwa aktivitas merupakan suatu tingkat yang menggambarkan sejauh mana peran anggota dalam melibatkan diri pada kegiatan dan menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Dusseldrop (1981: 33) aktivitas diartikan kegiatan atau keadaan mengambil bagian dalam suatu aktivitas untuk mencapai suatu kemanfaatan secara optimal.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran adalah keterlibatan siswa baik pikiran maupun tenaga untuk memperoleh manfaat dari kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran. 2.3Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun data kualitatif (Arifin, 2009: 73). Sedangkan hasil belajar menurut Surya (2004: 16) adalah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dsb. Lebih lanjut Surya mengungkapkan bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pem- belajaran ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan motorik.


(9)

Menurut Benyamin S. Bloom dalam Surya (2004: 17) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek saja. Pembelajaran belum dikatakan lengkap apabila hanya menghasilkan satu atau dua aspek saja.

2.4 Tujuan dan Fungsi Hasil Belajar 2.4.1 Tujuan Hasil Belajar.

Untuk melihat hasil belajar dilakukan penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum, seperti yang dikemukakan oleh Chittenden dalam Arifin (2009: 15) bahwa tujuan hasil belajar adalah :

1. Untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses

pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.

3. Untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan, kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.

4. Untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan


(10)

1. Fungsi formatif, yaitu untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik.

2. Fungsi Sumatif, yaitu untuk menentukan nilai (angka) kemajuan/hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya peserta didik.

3. Fungsi diagnosti, yaitu untuk memahami latar belakang (psikologis, fisik dan lingkungan) peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. 4. Fungsi penempatan, yaitu untuk menempatkan peserta didik dalam

situasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik (Arifin, 2009: 20).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah nilai tes yang diperoleh siswa dalam setiap siklus pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar menghargai keragaman suku bangsa dan budaya daerah di Indonesia.

2.5 Media Pembelajaran

2.5.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan segala sesuatu yang dapat membawa informasi atau pesan dalam interaksi dalam proses pembelajaran. Menurut Suparman dalam

Asyhar (2011: 4-5) media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Media merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu proses komunikasi.

Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs dalam Sadiman dkk. (1984: 6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Asociation/NEA) memiliki pengertian lain tentang media. Seperti yang diungkapkan kembali oleh Rahardjo


(11)

(2010: 7) media adalah bentuk-bentuk komu- nikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.

Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

2.5.2 Manfaat Media Pembelajaran

Media dalam pembelajaran memiliki berbagai manfaat guna membantu memberi pemahaman kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan, seperti yang dikemukakan oleh Midun (dalam Asyhar, 2011: 41) yaitu:

a. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata dan langsung kepada peserta didik.

b. Media pembelajaran menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi atau dilihat oleh peserta didik.

c. Media pembelajaran dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru. d. Media pembelajaran dapat menambah kemenarikan tampilan materi

sehingga meningkatkan motivasi dan minat peserta didik untuk fokus mengikuti materi yang disajikan.

e. Media pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk berpikir kritis. f. Penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. g. Dengan media pembelajaran yang bervariasi dapat memperluas cakrawala

sajian materi pembelajaran yang diberikan di kelas seperti buku, foto-foto, dan nara sumber.

h. Dengan menggunakan berbagai jenis media peserta didik akan memperoleh pengalaman beragam selama proses pembelajaran.

i. Media pembelajaran dapat memecahkan masalah pendidikan atau pengajaran baik dalam lingkup mikro maupun makro.

Dari uraian yang diungkapkan oleh Midun di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat terutama menambah kreativitas guru dalam


(12)

menyampaikan materi pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan komunikatif, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa ataupun siswa dengan media.

Manfaat media juga dijelaskan oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2009: 25) yaitu sebagai berikut.

a. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.

b. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme. d. Memperbesar perhatian siswa.

e. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pembelajaran lebih mantap.

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Munadi (dalam Asyhar, 2011: 33-35) bahwa media mempunyai dua kemampuan, yakni:

1. Mengatasi batas-batas ruang dan waktu

a. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik me- nyelesaikan benda/peristiwa yang ada atau yang terjadi pada masa lampau.

b. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik meng amati benda. c. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik dapat mengamati

dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.

d. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik membandingkan sesuatu, dengan bantuan gambar, foto atau model, peserta didik dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat, ukuran ataupun bentuknya.

e. Media pembelajaran dapat menyajikan ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.

f. Media memungkinkan dapat menjangkau sasaran yang besar jumlahnya.

2. Mengatasi keterbatasan indrawi manusia

a. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati.

b. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik mengamati binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap.


(13)

c. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik mendengar suara yang sukar ditangkap telinga secara langsung.

d. Media pembelajaran dapat memperlihatkan secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.

e. Media pembelajaran dapat memperlihatkan secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.

f. Media pembelajaran dapat membantu peserta didik memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya dengan memanfaatkan diagram atau grafik, dll.

g. Media pembelajaran memudahkan peserta didik mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.

h. Media pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu benda/alat.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media memiliki manfaat yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Media merupakan salah satu stimulus bagi siswa untuk menumbuhkan motivasi, serta meningkatkan respon positif siswa dalam proses pembelajaran. Media juga dapat memberikan pengalaman lansung yang sangat berharga bagi siswa serta dapat mengurangi verbalisme, sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai.

2.5.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran tampil dengan berbagai jenis dan format. Berdasarkan indra yang dirangsang dalam proses pembelajaran, jenis media menurut Asyhar (2011: 44-45) dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:

1) Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indra penglihatan semata-mata dari peserta didik.

2) Media audio, yaitu jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indra pendengaran peserta didik.

3) Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu proses atau kegiatan.

4) Multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran.


(14)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa banyak jenis media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Di antaranya ada yang berbentuk cetakan, radio, CD player, film, TV, media elektronik dan lain-lain. Semua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dari sekian banyak media yang telah dijelaskan di atas, media visual nonproyeksi berupa media cetak dalam bentuk gambar adalah media yang paling tua dan banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Karena selain praktis penggunaannya dan tersedia di banyak tempat, gambar juga dapat mengilustrasikan dan membantu pembelajaran suatu topik pelajaran serta memperjelas hal-hal yang tidak mudah untuk diamati.

2.6 Pengertian Media Gambar

Menurut Asyhar (2011: 57) gambar merupakan hasil lukisan yang menggambarkan orang, tempat, dan benda dalam berbagai variasi. Sedangkan menurut Sadiman (1984: 29) gambar adalah media yang paling umum dipakai karena gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.

Selanjutnya, Suyanto (2009: 6) menyatakan bahwa media gambar adalah media pembelajaran yang dapat mengilustrasikan dan membantu pembelajaran suatu topik pelajaran untuk memotivasi peserta didik, untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan atau kegiatan belajar.

Gambar dapat digunakan semua orang untuk berbagai fase pembelajaran, mulai dari topik pembelajaran sampai evaluasi, terurama untuk tingkat sekolah dasar. Pada usia ini anak masih berada pada tahap berpikir konkret dan belum mampu berpikir secara abstrak. Kehadiran media pembelajaran sangat membantu anak dalam memahami konsep tertentu yang tidak dapat dijelaskan dengan bahasa.


(15)

2.6.1 Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Media gambar memiliki kelebihan dan kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Sadiman (2010: 29-31) adalah sebagai berikut.

a. Kelebihan

1. Sifatnya konkret; gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal.

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas.

3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin dilihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4. Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja, dan untuk tingkat berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5. Gambar harganya murah, dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

b. Kelemahan

1. Gambar hanya menekankan persepsi indra samata.

2. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Pendapat lain mengenai kelebihan dan kelemahan media gambar juga diungkapkan oleh Hilman

(http://www.hilman.web.id/posting/blog/11-50), yaitu: a. Kelebihan

1. Gambar memperjelas atau mengabadikan sebuah peristiwa atau kejadian.

2. Gambar lebih menarik daripada tulisan dan mudah diingat oleh khalayak yang melihatnya.

3. Gambar memperjelas dari teks atau tulisan.


(16)

5. Gambar mudah didapat dan digunakan. b. Kelemahan

1. Gambar biasanya hanya menampilkan suasana perwakilan dari seluruh kejadian yang terjadi.

2. Gambar tidak bisa terbaca dengan detail jika tidak didukung oleh teks atau tulisan.

3. Gambar biasanya dimaknai oleh khalayak dengan berbeda-beda, sehingga menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda pula antara khalayak yang satu dengan yang lainnya.

4. Gambar kadang bersifat ambigu, di mana maksud dari peng- ambil gambar berbeda dengan yang melihat gambar tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penggunaan media gambar da- lam proses pembelajaran memiliki banyak kelebihan daripada kelemahannya. Jika dalam proses pembelajaran seorang guru menggu- nakan media gambar, maka pembelajaran akan lebih bermakna, karena siswa tidak hanya membayangkan hal-hal yang hendak ditulis, me- lainkan siswa menceritakan sesuatu berdasarkan gambar yang dilihat.

Selain kelebihan dan kelemahan yang telah dijelaskan di atas, selanjutnya Sadiman, dkk (2010: 31-33) mengungkapkan syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yaitu:

1. Autentik. Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.

2. Sederhana. Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.

3. Ukuran relatif. Gambar dapat memperbesar atau memper- kecil objek/benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda/ objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam gambar tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal anak-anak sehingga dapat membantunya membayangkan gambar


(17)

4. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi

memperlihatkan aktivitas tertentu.

5. Gambar yang bagus belum tetntu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya siswa

sendiri seringkali lebih baik.

6. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah dari sudut seni dan

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Berdasarkan uraian di atas, apabila guru hendak menggunakan media gambar sebaiknya guru harus memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menghasilkan gambar yang baik. Guru harus menggunakan media gambar yang sesuai dengan tujun pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mempertimbangkan ukuran dari gambar yang akan ditampilkan. Apabila guru hendak memperlihatkan sebuah gambar pada kelompok besar, maka ukuran gambar harus disesuaikan dengan siswa yang ada. Hal tersebut dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Dengan demikian media gambar dapat membantu guru dalam proses pembelajaran agar siswa mudah untuk menerima materi yang diajarkan, karena dengan media gambar siswa dapat memahami sesuatu yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret. Media gambar juga merupakan sebuah alat penyampai pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, karena dengan bermacam-macam gambar siswa akan lebih tertarik pada materi yang sedang diajarkan. 2.6.2 Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar

Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menggunakan media gambar seperti yang dikemukakan oleh Ruminiati (2007: 2.23) adalah sebagai berikut.


(18)

1. Menganalisis pokok bahasan yang akan dituangkan dalam bentuk media gambar.

2. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan.

3. Menentukan ukuran gambar yang sesuai dengan jumlah siswa.

4. Guru meminta salah seorang siswa untuk mengomentari gambar yang telah ditampilkan dan siswa yang lain diminta untuk memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.

5. Guru menjelaskan pokok bahasan melalui media gambar yang telah disiapkan.

6. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa untuk memperkaya penguasaan materi dalam pembelajaran.

Dari pendapat yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menggunakan langkah-langkah penyajian media gambar untuk kemudian dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran pada setiap siklus. 2.7 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

2.7.1 Pengertian IPS

Moeljono Cokrodikardjo dalam (Rusdi, 1983:10) mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. Sedangkan Nu’man Soemantri dalam (Rusdi, 1983:11) bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti yaitu menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai


(19)

dengan kematangan berpikir siswa-siswi sekolah dasar dan lanjutan, mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.

Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.

Menurut pengertian-pengertian di atas IPS merupakan aspek praktik dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.

2.7.2 Penerapan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Kegiatan pembelajaran IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa. Oleh karena itu dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 575) dijelaskan bahwa penerapan pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya; memanfaatkan sumber-daya yang ada di permukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat.


(20)

Penerapan pembelajaran IPS di sekolah dasar menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 279) yang menjadi arah dan landasan dalam mengembangkan materi pokok, kegiatan pembe- lajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Pada kelas IV Sekolah Dasar, pembelajaran IPS terdiri atas dua Standar Kompetensi dan sepuluh Kompetensi Dasar, yang terdiri dari satu Standar Kompetensi dan enam Kompetensi Dasar pada semester ganjil, dan satu Standar Kompetensi dan empat Kompetensi Dasar pada semester genap. Sedangkan kegiatan pembelajaran IPS sesuai dengan Kurikulum Operasional Sekolah yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV dijadwalkan 3 jam pelajaran per-minggu dengan alokasi waktu 40 menit untuk setiap jam pelajaran.

Pada jenjang pendidikan dasar, penerapan pembelajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik Sekolah Dasar (Rusdi, 1983: 11).

2.8 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut ”Apabila dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 1 Kurungann Nyawa Gedong Tataan menggunakan media gambar dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat”.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Setting Penilitian

3.1.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD NEGERI I Kurungan Nyawa berjumlah 21 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri I Kurungan Nyawa Gedong Tataan tahun pelajaran 2011/2012.

3.1.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 selama 4 bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2012 sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus dilaksana- kan selama 2 kali petemuan dan pada akhir setiap siklus diadakan refleksi dan perencanaan ulang untuk menentukan langkah pada siklus berikutnya.

3.2 Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah.

1. Lembar Observasi, digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas kinerja guru pada saat pembelajaran berlangsung.


(22)

2. Tes yang digunakan adalah tes subjektif tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

3. Dokumentasi, digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas belajar siswa dan juga aktivitas kinerja guru selama proses pembelajaran, dengan menggunakan kamera.

3.3Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keberhasilan penggunaan media gambar dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi memiliki kriteria penilaian yang akan dianalisis dan dipersentasekan baik aktivitas siswa maupun kinerja guru. Persesntase aktivitas memiliki kriteria keberhasilan dapat terlihat pada tabel berikut.

a. Analisis Kuanlitatif

Data kualitatif diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi memiliki kriteria penilaian yang akan dianalisis dan dipersentasekan baik aktivitas siswa maupun kinerja guru

Tabel 3.1. Kriteria keterampilanan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam %

No Tingkat Keberhasilan Arti

1 86-100% Sangat Tinggi

2 71-86% Tinggi

3 56-70% Sedang

4 41-55% Rendah

5 < 40% Sangat Rendah


(23)

b. Analisis Kuantitatif

Untuk data kuantitatif diperoleh dari keterampilan tes belajar siswa (post-tes). Dari data keterampilan tes belajar dianalisis berdasarkan nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan kelas berdasarkan KKM dengan rumus

Xr = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah nilai yang diperoleh n = Jumlah siswa yang mengikuti tes (sumber: Arikunto, 2006: 205)

3.4Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada pembelajaran IPS siswa pada setiap siklusnya. Untuk peningkatan aktivitas siswa didapat dari persentase keterampilan observasi terfokus, peneliti menargetkan aktivitas siswa berhasil jika telah mendapatkan predikat Tinggi atau > 91% dari kriteria keberhasilan yang digunakan berdasarkan pendapat dari Aqip (2009: 41). Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketercapaian KKM yaitu ≥65,00 baik secara klasikal maupun individual serta peningkatan rata-rata nilai siswa secara klasikal siswa di setiap siklusnya. Peneliti menargetkan dalam penelitian dinyatakan berketerampilan apabila >75% dari total jumlah siswa telah lulus KKM. Hal ini sesuai dengan rentang ketuntasan seperti yang diungkapkan Arikunto (2006: 250) bahwa tingkat penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas yaitu sekurang-kurangnya menguasai >75%, atau jika < 75% maka tergolong belum tuntas.

3.5Prosedur Penelitian.

Xr = ∑x


(24)

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sesuai dengan yang telah dirancang dalam faktor yang ingin diteliti dengan prosedur: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Adapun alur pelaksanaan PTK seperti pada gambar berikut.

Siklus 1

Siklus 2

Diadopsi menurut Stephen Kemmis dan Robin Me Taggart (Darmadi, 201: 248)

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus I adalah. Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi

Perbaikan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi


(25)

1. Perencanaan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran IPS dengan Kompetensi Dasar “Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Daerah”. Indikator: “Menjelaskan Keragaman Budaya di Indonesia” dengan menggunakan media gambar.

b. Menyiapkan media pembelajaran.

c. Membuat instrumen penelitian yang terdiri atas lembar observasi, lembar catatan lapangan dan lembar kerja siswa.

2. Pelaksanaan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kompetensi dasar menghargai keragaman suku bangsa dan budaya daerah dengan menggunakan media gambar melalui beberapa tahap, antara lain:

a. Tahap orientasi, siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Marauke”.

b. Guru menyampaikan apersepsi dengan bercerita tentang isi lagu “Dari Sabang Sampai Marauke” dan memberi motivasi dengan mengingatkan kepada siswa tentang sikap menghargai teman dalam pergaulan sehari-hari.


(26)

c. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pokok bahasan “Indonesia yang Beragam Suku Bangsa dan Budaya” yang akan diajarkan, kemudian membagi siswa menjadi 4 kelompok.

d. Guru menjelaskan pokok bahasan dengan memperlihatkan gambar Burung Garuda (lambang Negara Indonesia) dan gambar-gambar keragaman suku bangsa di Indonesia.

e. Siswa memperhatikan gambar-gambar tersebut.

f. Siswa mencari informasi tentang kalimat “Bhineka Tunggal Ika” dari berbagai sumber yang telah disiapkan.

g. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya tentang manfaat dan pengertian kalimat Bhineka Tunggal Ika.

h. Siswa dalam kelompok membuat ulasan mengenai akibat apabila makna dari “ Bhineka Tunggal Ika” tersebut tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan lembar kerja yang telah disiapkan guru. i. Siswa membacakan hasil diskusi kelompok secara bergantian.

j. Siswa dari kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan atas pernyataan tersebut.

k. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya di meja guru. l. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

m. Siswa mengerjakan tes formatif untuk melihat tingkat penguasaan materi pembelajaran IPS dalam hal Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya.


(27)

3. Pengamatan.

Pelaksanaan proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pengamatan atau observasi aktivitas siswa dan guru dalam tindakan ini adalah dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, yang dilakukan oleh observer mengenai situasi kegiatan pembelajaran dan keaktifan siswa serta kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. 4. Refleksi.

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dianalisis dan mengadakan refleksi dengan melihat data observasi tersebut, apakah kegiatan yang dilakukan telah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS dengan menggunakan media gambar. Selain data hasil observasi digunakan juga jurnal yang dibuat guru, pada saat guru selesai melaksanakan pembelajaran. Data dan jurnal dapat juga digunakan sebagai acuan bagi guru untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II adalah : 1. Perencanaan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran IPS dengan Kompetensi Dasar “Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Daerah”. Indikator: “Menjelaskan Contoh-contoh Keragaman Budaya” dengan menggunakan media gambar.


(28)

b. Menyiapkan media pembelajaran.

c. Membuat instrument penelitian yang terdiri atas lembar observasi, lembar catatan lapangan dan lembar kerja siswa.

2. Pelaksanaan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan Kompetensi Dasar menghargai keragaman suku bangsa dan budaya daerah dengan indikator menjelaskan contoh-contoh keragaman budaya dengan menggunakan media gambar. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan rencana perbaikan pembelajaran secara kolaboratif antara observer dan peneliti. Dalam rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media gambar meliputi beberapa tahap, antara lain:

a. Tahap orientasi, siswa dan guru memperagakan cuplikan-cuplikan tarian daerah.

b. Guru menyampaikan apersepsi dengan bercerita tentang tarian-tarian daerah dan memberi motivasi dengan mengingatkan siswa tentang sikap menghargai terhadap kebudayaan daerah.

c. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pokok bahasan “Bentuk-bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya” yang akan diajarkan, lalu siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan siswa diminta untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, seperti alat tulis, buku dan lain-lain.

d. Guru menjelaskan garis besar materi pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang telah disiapkan sambil diselingi dengan pertanyaan, tanggapan, dan pernyataan siswa.


(29)

e. Guru membagikan materi diskusi kepada siswa.

f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

g. Siswa bersama teman sekelompoknya mendiskusikan materi pembelajaran berupa gambar bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

h. Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas.

i. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. j. Siswa mengerjakan lembar kerja.

k. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya di meja guru. l. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

m. Siswa mengerjakan tes formatif untuk melihat tingkat penguasaan materi pembelajaran IPS dalam hal contoh-contoh keragaman budaya.

3. Pengamatan.

Pelaksanaan proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir, pengamatan atau observasi aktivitas siswa dan guru dalam tindakan ini adalah dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, yang dilakukan oleh observer mengenai situasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan keaktifan siswa serta kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.


(30)

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ke 2 ini dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar.


(31)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan secara umum penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan serta meningkatkan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Hal ini terlihat dari nilai tes siswa serta hasil observasi siswa serta kinerja guru yang terus mengalami peningkatan. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut.

1.1.1 Penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan dalam pembelajaran IPS tentang “Keragaman Suku Bangsa dan Kebudayaan Lingkungan Setempat”. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata persentase observasi aktivitas siswa dari setiap indikatornya dari siklus I pertemuan 1 hingga siklus II pertemuan 2 terjadi peningkatan aktivitas sebesar 18,09% yaitu dari 66,67% dengan predikat “Sedang” pada siklus I pertemuan 1 menjadi 84,76% dengan predikat “Tinggi” pada siklus II pertemuan 2.

1.1.2 Penerapan media gambar secara secara optimal juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan dalam pembelajaran IPS tentang “Keragaman Suku Bangsa dan Kebudayaan Lingkungan Setempat”. Nilai rata-rata meningkat secara berturut-turut 69,42 dengan predikat “Sedang”; 72,09 dengan predikat “Tinggi”; 74,38 dengan predikat “Tinggi” dan 77,33 dengan predikat “Tinggi” mengalami peningkatan sebesar 7,91 angka. Sedangkan persentase ketuntasan belajar secara berturut-turut mengalami peningkatan yaitu: 71,42% dengan predikat “Tinggi”; 80,95% dengan predikat “Tinggi”; 90,47% dengan predikat “Sangat Tinggi” dan 95,23% dengan predikat “ Sangat Tinggi” mengalami peningkatan sebesa 23,81%.


(32)

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1.2.1 Kepada Siswa, untuk belajar lebih giat lagi dalam pembelajaran IPS agar memperoleh prestasi yang baik.

1.2.2 Kepada Guru, sebagai orang lebih dekat dengan anak didik dalam kegiatan pembelajaran, hendaknya selalu memperhatikan kondisi kesiapan anak didiknya dalam belajar terutama pada pelajaran IPS yang selalu dianggap mudah oleh sebagian besar siswa sehingga meremehkannya. Dengan begitu guru dapat membimbing, mendidik anak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Kepala Sekolah, untuk lebih meningkatkan kualitas profesionalisme guru. Kepala sekolah perlu melakukan kegiatan yang berkesinambungan melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam upaya berbagi wawasan, pendapat, dan tukar pengalaman terutama mengenai penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan khususnya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


(33)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

Oleh Yusnidawati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(34)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

(Skripsi)

Oleh Yusnidawati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(35)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada tanggal 06 Juli 1958, sebagai anak ke-empat dari Sembilan bersaudara dari pasangan Bapak Sape’i dan Ibu Saerah.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 01 Kurungan Nyawa lulus tahun 1971. Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan penulis pada tahun 1974 di SMP PGRI 2 Bandar Lampung. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan guru di SPG Muhamadiyah Labuhan Ratu Bandar Lampung dan lulus tahun 1981. Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan studi Diploma II (D-II) di Universitas Terbuka.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi S 1 PGSD FKIP Universitas Lampung. Penulis sejak tahun 1982 hingga sekarang bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SD Negeri 01 Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan, sehingga penulis memilih untuk melakukan penelitian di sekolah ini guna menyelesaikan studi.


(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud. Semarang. Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosda Karya. Bandung

Asra, dkk. 2008. Metode Pembelajaran, Seri Pembelajaran Aktif. Wacana Prima. Bandung.

Asyar, Rayandra. 2011. Kreatif Menggunakan Media Pembelajaran. Gaung Persada. Jakarta.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Dusseldrop. 1981. Education Psychology a Realistic Approach. Skylght Publishing. Inc. Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Rieneka Cipta. Jakarta.

Rusdi, Muhammad. 1983. Pengantar Ilmu Sosial. Tim IPS FPIS IKIP. Surabaya. Sadiman, Arief dkk. 1984. Media Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Suyanto, Eko. 2011. Media Pembelajaran. FKIP Unila. Bandarlampung.

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Bani Quraisy. Bandung.


(41)

(42)

MOTTO

“TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DI DUNIA INI JIKA KITA MAU BERUSAHA”

“TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH SWT”


(43)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan” dapat terselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd).

Dalam menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti banyak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Sugeng P. Harianto, M. S., selaku Rektor Universitas Lampung beserta jajarannya yang telah memfasilitasi semua urusan yang peneliti perlukan.

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila beserta jajarannya yang telah memfasilitasi semua urusan yang peneliti perlukan.

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila yang telah memberikan arahan dan berbagai urusan dalam penyusunan PTK ini. 4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah

memberikan arahan dan berbagai urusan dalam penyusunan PTK ini.

5. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing peneliti selama pelaksanaan PTK sampai menyelesaikan laporan.

6. Ibu Dra. Sulistiasih, M.Pd., selaku Dosen Pembahas yang telah membimbing peneliti dalam menyelesaikan laporan.


(44)

7. Ibu Dra. Ni Made Rai Dartiwi., selaku Kepala SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan yang telah mengizinkan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.

8. Ibu Evi Sri Mardiati, S. Pd., selaku teman sejawat yang telah memberikan bantuan, kritikan, dan saran serta kerja samanya.

9. Seluruh guru dan staf SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan yang telah bekerja sama dengan peneliti demi terlaksananya penelitian tindakan kelas.

10.Suami dan anak-anakku yang telah memberikan motivasi sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya.

11.Segenap pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu yang telah membantu terlaksananya penelitian tindakan kelas.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan pada peneliti mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya peneliti berharap semoga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.

Pesawaran, April 2012 Yusnidawati

NPM 1013109070


(45)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Siswantoro, M. Pd.

Penguji Utama : Dra. Sulistiasih, M. Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(46)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yusnidawati NPM : 1013109070

Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan.

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau dipergunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan bila di kemudian hari terjadi kesalahan saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pesawaran, April 2012

Yusnidawati NPM 1013109070


(47)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Semua orang yang memiliki kontribusi positif dalam hidup penulis Alamamater tercinta Universitas Lampung


(48)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

Nama Mahasiswa : Yusnidawati Nomor Pokok Mahasiswa : 1013109070

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembahas

Dra. Sulistiasih, M.Pd. NIP 19550508 198103 2 001

Pembimbing

Drs. Siswantoro, M. Pd. NIP 19540929 198403 1 001

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. NIP 19510507 198103 1 002


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan” dapat terselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd).

Dalam menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti banyak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Sugeng P. Harianto, M. S., selaku Rektor Universitas Lampung beserta jajarannya yang telah memfasilitasi semua urusan yang peneliti perlukan.

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila beserta jajarannya yang telah memfasilitasi semua urusan yang peneliti perlukan.

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila yang telah memberikan arahan dan berbagai urusan dalam penyusunan PTK ini. 4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah

memberikan arahan dan berbagai urusan dalam penyusunan PTK ini.

5. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing peneliti selama pelaksanaan PTK sampai menyelesaikan laporan.

6. Ibu Dra. Sulistiasih, M.Pd., selaku Dosen Pembahas yang telah membimbing peneliti dalam menyelesaikan laporan.


(2)

7. Ibu Dra. Ni Made Rai Dartiwi., selaku Kepala SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan yang telah mengizinkan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.

8. Ibu Evi Sri Mardiati, S. Pd., selaku teman sejawat yang telah memberikan bantuan, kritikan, dan saran serta kerja samanya.

9. Seluruh guru dan staf SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan yang telah bekerja sama dengan peneliti demi terlaksananya penelitian tindakan kelas.

10.Suami dan anak-anakku yang telah memberikan motivasi sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya.

11.Segenap pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu yang telah membantu terlaksananya penelitian tindakan kelas.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan pada peneliti mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya peneliti berharap semoga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.

Pesawaran, April 2012

Yusnidawati NPM 1013109070


(3)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Siswantoro, M. Pd.

Penguji Utama : Dra. Sulistiasih, M. Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(4)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yusnidawati NPM : 1013109070

Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan.

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kurungan Nyawa Gedong Tataan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau dipergunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan bila di kemudian hari terjadi kesalahan saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pesawaran, April 2012

Yusnidawati NPM 1013109070


(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Semua orang yang memiliki kontribusi positif dalam hidup penulis Alamamater tercinta Universitas Lampung


(6)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

Nama Mahasiswa : Yusnidawati Nomor Pokok Mahasiswa : 1013109070

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembahas

Dra. Sulistiasih, M.Pd. NIP 19550508 198103 2 001

Pembimbing

Drs. Siswantoro, M. Pd. NIP 19540929 198403 1 001

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. NIP 19510507 198103 1 002


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING SISWA KELAS V SDN 1 NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 17 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA REALIA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KURUNGAN NYAWA GEDONG TATAAN

5 54 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT SISWA KELAS IV SDN 2 GEDONG TATAAN PESAWARAN

0 9 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 GEDONG TATAAN KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 7 102

MENINGKATKAN AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA KELAS V SD NEGERI 59 GEDONG TATAAN KECAMATAN GEDONG TATAAN PESAWARAN

0 3 70

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE PENUGASAN DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Penugasan Dan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN Galiran Tahun 2013/ 2014.

0 0 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE PENUGASAN DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Penugasan Dan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN Galiran Tahun 2013/ 2014.

0 0 19

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupat

0 0 15