ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

  

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

TUGAS AKHIR

  Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  DISUSUN OLEH

DIANA VIRONIKA

  NIM: 201-13-001

  

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH D III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

  

Disusun Oleh:

DIANA VIRONIKA

NIM: 201-13-001

  

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

  

IAIN SALATIGA

2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Tugas Akhir Saudara: Nama : Diana Vironika NIM : 201-13-001 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul :ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA

  BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN Telah Kami Setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, Agustus 2016 Pembimbing Dr. Hikmah Endraswati, S.E., M.Si NIP.197705072000032001 KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

  PENGESAHAN ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

  DISUSUN OLEH:

DIANA VIRONIKA

  NIM. 201-13-001 Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji TUGAS AKHIR

  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, pada tanggal 10 Agustus 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Sidang : Dr. Hikmah Endraswati, S.E.,M.Si ( ____________ ) Sekretaris Sidang : Taufikur Rahman, S.E.,M.Si ( ____________ ) Penguji I : Mochlasin, M.Ag ( ____________ ) Penguji II : Abdul Aziz NP, S.Ag.,M.M ( ____________ )

  Salatiga, Agustus 2016 Dekan FEBI IAIN Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Diana Vironika NIM : 201-13-001 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

  Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

  Salatiga, Agustus 2016 Saya yang menyatakan, Diana Vironika NIM: 201-13-001

  Materai 6000

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Diana Vironika NIM : 201-13-001 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

  Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi.Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  Salatiga, Agustus 2016 Saya yang menyatakan, Diana Vironika NIM: 201-13-001

  Materai 6000

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

MOTTO:

Mau menjadi baik atau buruk, kau sendiri yang menentukan…!!

Do the BEST…..!!!!

  §

PERSEMBAHAN:

  

Almamterku IAIN Salatiga, Orang tua Tercinta, para Dosen dan teman-temanku

seperjuangan.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kehadirat Allah SWT berkat

  

Rahmat dan hidayah serta inayyahNya penyusunan Tugas Akhir ini bisa

  terselesaikan tepat waktu. Semua ini tak lepas dari dukungan, bantuan, doa dan bimbingan dari semua pihak yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini.

  Solawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya nanti di yaumul qiyyamah, amin Allah humma Amin.

  Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul “ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN ”. penulis mengakui bahwa semua ini tak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat didalam penyusunan karya tulis ini. Karena itu lah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Ungkapan terimakasih kadang tidak bisa mewakili kata-kata, hingga kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rektor IAIN Salatiga Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd 2.

  Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si.

  3. Ketua Jurusan Perbankan Syariah D III Bapak Drs.Alfred L, M. SI 4.

  Dosen Pembimbing Akademik Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag.M.M

  5. Dosen Pembimbing Tugas Akhir Ibu Dr. Hikmah Endraswati, S.E,. M.Si. yang senantiasa sabar membimbing penulis dalam segala bentuk keluh kesah selama penelitian,

  6. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada khususnya atas segala bentuk bantuannya, 7. Orang tua yang senantiasa mendoakan kelancaran dan mendukung kegiatan ini sepenuhnya,

  8. Seluruh karyawan di BPRS Artha Amanah Ummat yang sudah sangat membantu dalam segala hal,

  9. Seluruh teman-teman D III kelas A angkatan 2013, 10.

  Dan semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam kelancaran penyusunan laporan penelitian ini.

  Semoga Allah Membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan kesehatan, keselamtan dan dilindungi Allah dengan cinta Nya.

  Serta tak lupa pula kami juga mohon kritik dan saran atas hasil karya tulis ilmiah ini karena kami menyadari betul bahwa karya tulis kami masih banyak kekurangan dan kelemahan didalam penyusunan maupun isi.

  Akhirnya, penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan seluruh pihak yang berkepentingan.

  Salatiga, Agustus 2016

  

ABSTRAK

  Vironika, Diana. 2016. Analisis Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Amanah Ummat Ungaran .

  Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III- Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, S.E,.M.Si.

  Kata kunci: Pembiayaan, Mudharabah, BPRS Artha Amanah Ummat, Bagi hasil.

  Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui prosedur dan ketentuan penilaian pembiayaan Mudharabah, kemudian untuk mengetahui bagaimana perhitungan bagi hasil untuk produk pembiayaan Mudharabahserta untuk mengetahui bagaimana tingkat perkembangan nasabah pembiayaan

  

Mudharabah di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran sejak tahun 2011 hingga

sekarang.

  Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu hasil analisa yang diperoleh dari pengolahan data primer dan skunder yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan kuesioner yang dilakukan di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

  Hasil dari penelitian ini adalah Ketentuan dan prosedur pembiayaan mudharabah di BPRS Artha Amanah Ummat tidak jauh berbeda dengan jenis pembiayaan lainnya, yaitu pertama mengajukan permohonan dan melengkapi persyaratan, bersedia di survey dan adanya rapat komite bank untuk menentukan pembiayaan diterima atau ditolak. Dalam memberikan pembiayaan Mudharabah AO pembiayaan menggunakan faktor analisis 5C (Character, Capacity, Capital,

  

Collateral, Condition of economy ) untuk membantu menentukan kelayakan

  pemberian pembiayaan. Terjadi penyimpangan pada penghitungan bagi hasil, metode penghitungan angsuran menggunakan bunga efektif . Pertumbuhan jumlah nasabah yang dialami oleh BPRS Artha Amanah Ummat setiap tahunnya mengalami kenaikan jika dilihat secara jumlah total, tetapi jika jumlah difokuskan hanya pada pembiayaan Mudharabah maka pertumbuhannya bersifat fluktuatif dan setiap tahunnya tidak lebih dari 5 nasabah dalam pembiayaan Mudharabah ini.

  Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi oleh pembaca maupun pengguna agar ketika menerapakan praktik keuangan syariah dapat menerapkan ketentuan atau hukum syariah secara baik dan semestinya.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... iv BEBAS PLAGIASI ............................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 8 D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8 E. Metode penelitian ..................................................................................... 10 F. Sistematika penulisan ................................................................................ 13 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 15 A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 15 B. Kerangka Teoritik .................................................................................... 21 1. Teori Pembiayaan................................................................................ 21 a. Pengertian ...................................................................................... 21 b. Tujuan pembiayaan ....................................................................... 23 c. Fungsi pembiayaan........................................................................ 25 d. Jenis-jenis pembiayaan.................................................................. 27

  3. Metode menentukan nisbah................................................................. 31 4.

  Pembiayaan Mudharabah ................................................................... 35 a.

  PengertianMudharabah ................................................................. 35 b. Landasan syariah ........................................................................... 35 c. Rukun Mudharabah ...................................................................... 41 d. Syarat Sahnya Mudharabah .......................................................... 42 e. Jenis-jenis Mudharabah ............................................................... 43 f. Jaminan Pembiayaan Mudharabah ............................................... 43 g.

  Alur pembiayaan Mudharabah .................................................... 44 h. Penerapan Mudharabah dalam Perbankan Syariah ...................... 45 5. Bagi Hasil ............................................................................................ 45 6. Cara menentukan Nisbah Bagi Hasil ................................................. 47 7. Perhitungan Bagi Hasil dalam pembiayaan Mudharabah .................. 49

  BAB III DESKRIPSI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN .......... 55 A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ........................................................... 55 B. Gambaran Umum Objek ........................................................................... 58 1. Sejarah dan perkembangan BPRS Artha Amanah Ummat ................. 59 2. Struktur pada BPRS Artha Amanah Ummat ....................................... 61 3. Visi, misi, dan tujuan BPRS Artha Amanah Ummat .......................... 62 C. Produk-Produk BPRS Artha Amanah Ummat .......................................... 64 1. Produk simpanan ................................................................................. 64 2. Produk pembiayaan ............................................................................. 67 D. Sarana dan Prasarana di BPRS Artha Amanah Ummat ............................ 69 E. Data Nasabah ............................................................................................ 70 BAB IV ANALISIS .............................................................................................. 72 A. Prosedur dan Ketentuan Penilaian Nasabah PembiayaanMudharabah di BPRS ArthaAmanah Ummat .............................................................. 72 B.

  Perhitungan Bagi Hasil di BPRS Artha Amanah Ummat ......................... 90

  Artha Amanah Ummat .............................................................................. 96

  BAB V PENUTUP ................................................................................................ 101 A. Kesimpulan ............................................................................................... 101 B. Saran .......................................................................................................... 102 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 103 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Mudharabah ........................................................................ 44Gambar 4.1 Perkembangan Jumlah Nasabah Pembiayaan Mudharabah

  BPRS Artha Amanah Ummat ........................................................ 99

Gambar 4.2 Perkembangan Jumlah Outstanding Pembiayaan Mudharabah

  BPRS Artha Amanah Ummat ........................................................ 100

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proyeksi Pembayaran Mudharabah Dalam Rata-Rata ....................... 52Tabel 3.1 Daftar Sarana dan Prasarana di BPRS Artha Amanah Ummat ........... 69Tabel 3.2 Pertumbuhan Jumlah Rekening Nasabah BPRS Artha

  Amanah UmmatTahun 2011-2015 ..................................................... 70 Tabel 3.3Pertumbuhan Jumalah Outstanding BPRS Artha Amanah Ummat

  Tahun 2011-2015 .............................................................................. 71

Tabel 4.1 Pertumbuhan Jumlah Rekening Nasabah BPRS Artha Amanah

  Ummat Tahun 2011-2015 ................................................................. 79 Tabel 4.2Tabel Angsuran Pembiayaan Mudharabah BPRS Artha

  AmanahUmmat .................................................................................. 91

Tabel 4.3 Proyeksi Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah BPRS

  Artha AmanahUmmat ......................................................................... 94

Tabel 4.4 Pertumbuhan Jumlah Rekening Nasabah BPRS Artha

  Amanah UmmatTahun 2011-2015 .................................................... 97 Tabel 4.5Pertumbuhan Jumalah Outstanding BPRS Artha Amanah

  Ummat Tahun 2011-2015 ................................................................... 97 Tabel 4.6Jumlah dan Nominal Pembiayaan Mudharabah

  Tahun 2011-2015 ................................................................................ 98

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan di Indonesia menurut aturan dalam Undang- Undang yang dikeluarkan Bank Indonesia terbagi menjadi dua jenis yaitu

  lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.Lembaga keuangan bank yang diakui di Indonesia ada dua jenis, yaitu bank umum dan BPR. (Kasmir, 2004:2)

  BPR sendiri awal mulanya hanya berupa Bank Perkreditan Rakyat, namun seiring berkembangnya jaman BPR ada yang di konfersi menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Menurut Undang-Undang nomor 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 9 yang dimaksud dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS dalam upaya operasionalnya memiliki beberapa usaha meliputi penghimpunan dana dalam bentuk simpanan maupun tabungan serta melakukan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan. Pembiayaan yang diberikan menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 yaitu menyalurkan dana melalui beberapa akad meliputi akad yang berbasis jual beli, akad yang berbasis jasa dan akad yang berbasis bagi hasil. Salah satu akad yang berbasis bagi hasil adalah akad Mudharabah.

  Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak

  dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal (100%), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.Keuntungan dibagi sesuai kesepakan di dalam kontrak.Sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut tidak disebabkan oleh pengelola (Antonio, 2001: 95).

  Mudharabah merupakan salah satu produk pembiayaan yang

  menggunakan prinsip bagi-hasil.Namun pembiayaan Mudharabahkurang diminati oleh bank syariah dibanding dengan produk pembiayaan yang berprinsip jual-beli. Hal ini diakibatkan bank syariah kurang mengetahui resiko ketidakpastian untung atau rugi ketika pengusaha mengelola danaMudharabahnya. Walaupun berbagai prosedur telah digunakan oleh pihak bank syariah namun risiko ketidakpastian ini tetap kurang bisa diminimalisir.Masalah risiko ketidakpastian ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari keberadaan prinsip bagi-hasil di bank syariah.Oleh karenanya bank syariah dituntut ekstra hati-hati dalam mengelola pembiayaan Mudharabah(Supriyadi, 2011: 27).

  Jika kita lihat lagi kebelakang, prinsip dasar keuangan syariah yang telah digembar-gemborkan saat ini adalah pelayanan dengan prinsip non riba, non bunga, dan mengunggulkan prinsip bagi hasil.Tetapi pada praktiknya masih banyak bank syariah yang lebih memilih aman dengan lebih menggencarkan pembiayaan yang menggunakan prinsip jual-beli pembiayaan yang berprinsip bagi hasil tersebut.Hal tersebut tidak hanya terjadi di salah satu bank atau lembaga keuangan saja, melainkan hampir di seluruh lembaga keuangan syariah yang melayani pembiayaan dengan prinsip bagi hasil Mudharabah di seluruh dunia (Nugroho, 2009:14).

  Lebih jauh lagi, fenomena ini terjadi tidak hanya di bank syariah yang baru atau belum lama berdiri (yang masih dalam masa transisi), melainkan juga terjadi di bank syariah yang sudah cukup lama berdiri (yang sudah dianggap established).Namun demikian, menurut Chapra (2000) tahap-tahap kearah perbaikan telah tampak. Sebagai contoh, dari data International Association of Islamic Banks atau IAIB tahun 1996, proporsi murabahah yang sebelumnya mencapai 90% dari total pembiayaan telah turun menjadi 40,3%. Sementara itu, pembiayaan

  

Mudharabah dan musyarakah telah meningkat menjadi 7,2% dan 12,7%.

  Namun, penggunaan pembiayaan bagi hasil di perbankan syariah masih sangat marginal, yang angkanya masih dibawah 20%.Permasalahan penggunaan pembiayaan bagi hasil yang masih sangat rendah ini merupakan masalah yang tidak sederhana, bahkan merupakan masalah yang memiliki multi dimensi.Beberapa pakar telah mencoba mengidentifikasi sumber-sumber penyebab terjadinya masalah yang kelihatannya sulit diuraikan ini. Dari berbagai pendapat pakar, penyebab rendahnya pembiayaan bagi hasil dapat dilihat dari empat sisi, yaitu: 1) internal bank syariah; 2) nasabah; 3) regulasi; dan 4) pemerintah dan

  Rendahnya pembiayaan mudharabah menggambarkan bahwa operasi bank syariah belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Bank syariah yang seharusnya memperbesar pangsa produkMudharabahtersebut, bukan hanya terfokus pada produk jual- beli.Keunggulan perbankan syariah justru pada produk Mudharabah dan

  

musyarakah yang dikenal sebagai Quasy Equity Financing yang

  memberikan dampak pada kestabilan ekonomi. Namun ternyata bank syariah kurang berminat untuk menawarkan produk

  

Mudharabah sepenuhnya, hal ini disebabkan pertama, sumber dana bank

  yang sebagian jangka pendek kurang dapat digunakan untuk membiayai bagi hasil yang biasanya jangka panjang. Kedua, pengusaha cenderung kurang berminat mengunakan bagi-hasil karena lebih memilih bunga yang memiliki tingkat keuntungan yang pasti, Ketiga, kebanyakan yang memilih modal bagi hasil adalah mereka yang berbisnis dengan resiko tinggi.Keempat, untuk menyakinkan bank bahwa usahanya akan memberikan keuntungan tinggi, pengusaha terdorong untuk membuat proyeksi bisnis yang terlalu optimis. Kelima, banyak pengusaha memiliki dua pembukuan, dimana pembukuan yang diberikan kepada bank tingkat keuntungan lebih rendah (Nugroho, 2009:14).

  Beberapa sebab di atas menjadikan bank sangat berhati-hati dalam menawarkan pembiayaan Mudharabah.Keadaaan ini menjadikan kesan bank syariah dalam menjalankan operasi lebih berorientasi pada bisnis, posisi pembiayaan produk Mudharabahdalam konteks praktek hukum ekonomi Indonesia yang berhubungan dengan produk bank syariah. Bank syariah kurang mendapat jaminan dari hukum yang ada, jika terdapat kecurangan dari pihak pengusaha dalam menggunakan dana. Keadaan ini berlaku sampai saat ini sehingga bank syariah mengeluarkan dana didasarkan atas kepercayaan (trust), dimana bank dapat percaya bila didukung atas kelengkapan administrasi dari pihak pengusaha. Oleh karena itu, masyarakat yang menggunakan prinsip bagi-hasil memiliki status orang yang dipercaya oleh bank syariah untuk memutar uang di sektor riil.Namun dengan kepercayaan ini, tidak berarti bank syariah membiarkan pengusaha menjalankan usahanya sendiri sebab bank syariah memiliki fungsi kemaslahatan. Jadi bank syariah memiliki peluang untuk mengendalikan usaha nasabah, walaupun peluang ini hanya sebatas untuk menjaga konsistensi nasabah untuk komitmen terhadap kesepakatan pengunaan dana. Tetapi dalam prateknya bank syariah tidak memiliki kemampuan untuk mendampingi pengusaha sepenuhnya.Inilah yang menjadikan bank kurang bisa memprediksi bahkan cenderung berspekulasi atas perkembangan usaha yang dilakukan pengusaha, apalagi nanti pada saat penyampaian laporan keuangan bank tidak memiliki kontrol penuh melakukan visitasi dalam laporan keuangan tersebut (Supriyadi, 2011:28).

  Karyawan (a) pada bagian AO pembiayaan, menyebutkan bahwa secara umum pandangan masyarakat terutama pihak perbankan syariah sangatrawan dan berisiko.Hal ini juga ternyata mempengaruhi sikap kehati-hatian pihak bank dalam memberikan pembiayaan dengan prinsip bagi hasilnya. Seperti halnya fakta yang terjadi di beberapa lingkungan perbankan misalnya seperti pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Artha Amanah Ummat di Ungaran, disana praktik pembiayaan dengan prinsip bagi hasil cenderung lebih sedikit bila dibandingkan dengan pemberian pembiayaan dengan prinsip jual beli atau sewa jasa. Hal ini dapat kita lihat dari jumlah nasabah yang lolos dalam pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang di berikan oleh BPRS Artha Amanah Ummat dari tahun 2011 hingga tahun 2015.

  Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil disini adalah pembiayaan

  

Mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Pembiayaan Mudharabah dari

  tahun 2011 dan tahun 2012 hanya berjumlah 1 nasabah, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 2 nasabah, yang dipercaya mengembangkan proyek dengan pembiayaan Mudharabah, ditahun 2014 juga masih berjumlah 2 nasabah, dan pada tahun 2015 jumlah nasabah yang dipercaya BPRS untuk mengelola pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

  

Mudharabah menjadi 3 nasabah. Perkembangan jumlah nasabah pada

  produk pembiayaan Mudharabah ini tidak semata-mata selalu naik, sebab pada dasarnya bisa juga nasabah yang telah dipercaya mengolah danaMudharabah ini memperpanjang pinjamannya atau pun memperbarui pinjamannya sehingga peningkatan nasabah pembiayaan Mudharabahini

  Sedikitnya jumlah nasabah pembiayaan Mudharabah di BPRS Artha Amanah Ummat ini tidak semata-mata karena tidak laku atau pun karena rendahnya peminat, melainkan bentuk sikap kehati-hatian pihak bank dalam memberikan pembiayaan. Pasalnya pembiayaan dengan prinsip bagi hasil ini memang besar sekali risikonya bilamana pihak penyedia modal atau bank sendiri belum memahami secara benar-benar terhadap calon pengelola atau proyek yang akan dijalankan pengelola.

  Sebab modal yang diberikan bank sebagai shahibul maal adalah 100% dari proyek yang akan dilakukan dengan risiko yang cukup besar jika memang proyek tersebut hambatanya bukan berasal dari kesalahan pihak pengelola proyek atau mudharib, maka kerugian modal akan ditanggung oleh pihak bank.

  Atas dasar latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian pada lembaga keuangan syariah BPRS Artha Amanah Ummat di Ungaran, dengan Judul: “ANALISIS PEMBIAYAAN

  MUDHARABAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

  (BPRS) ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN ”.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana prosedur dan ketentuan penilaianpembiayaan Mudharabah di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran?

2. Bagaimana perhitungan bagi hasil untuk produk pembiayaan

3. Bagaimana tingkat perkembangan nasabah pembiayaan Mudharabah

  BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran sejak tahun 2011 hingga sekarang?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui prosedur dan ketentuan penilaian pembiayaan Mudharabah di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

  2. Untuk mengetahui perhitungan bagi hasil untuk produk pembiayaan Mudharabah di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

  3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan nasabah pembiayaan

  Mudharabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran sejak tahun 2011 hingga sekarang.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara ilmiah maupun secara praktis, adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah: a.

  Bagi penulis 1.

  Menambah pengetahuan tentang Analisis Pembiayaan

  Mudharabah Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Amanah Ummat Ungaran.

2. Memberikan pengalaman serta dapat memperluas wawasan peneliti.

  3. Peneliti dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah disampaikan pada kuliah metodologi penelitian secara nyata.

  4. Meningkatkan pola berfikir ilmiah.

  b.

  Untuk pembaca dan penulis lain 1.

  Menambah informasi bermanfaat mengenai Analisis Pembiayaan

  Mudharabah Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Amanah Ummat Ungaran.

  2. Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dengan menambah permasalahan lain.

  c.

  Untuk program studi perbankan syariah dan kampus tercinta: 1.

  Informasi tentang hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam perbaikan program studi perbankan syariah khususnya.

  2. Sebagai pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran dan penyampaian perkuliahan.

  3. Akan ada bentuk kerjasama lebih luas dengan pihak-pihak perbankan syariah dan lembaga keuangan.

  d.

  Untuk Dunia Keilmuan 1.

  Informasi tentang hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam dunia keimuan khususnya di bidang proyek bagi hasil.

  2. Penelitian ini dapat menggambarkan sedikit realita praktik

E. Metode penelitian 1.

  Jenis penelitian dan pendekatan Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan keterangan-keterangan secara factual (Emzir, 2011:30).Teknik ini untuk mengetahui tentang bagaimana praktik secara umum yang diterapkan pada pembiayaan Mudharabah di BPRS Artha Amanah Ummat mengenai prosedur pembiayaan, ketentuan umum, teknik perhitungan bagi hasil, tingkat pertumbuhan nasabah, serta penilaian nasabah yang dilakukan oleh BPRS terhadap nasabah pembiayaan Mudharabah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.Dimana lembaga keuangannya adalah sebagai responden.

  2. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Kabupaten Semarang Jawa tengah.

  3. Data dan sumber data b.

  Sumber data primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), atau merupakan sumber langsung dari objek yang diteliti.Objek dari penelitian ini adalah Customer Service pada lembaga keuangan yang bersangkutan.

  c.

  Sumber data skunder Data skunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada,atau data yang diperoleh dari tangan kedua, dari sumber tidak langsung/pendukung. Sumber diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian.

4. Teknik pengumpulan data a.

  Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau respondendengan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Adapun objek yang akan diwawancarai adalah pegawai lembaga keuangan yang bersangkutan.

  b.

  Observasi Observasi atau pengamatan dapat didevinisikan sebagai perhatian yang berfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu. (Emzir, 2011:37) c. Studi Pustaka

  Yaitu penelitian yang mengambil data dari bahan-bahan tertulis (khususnya berupa teori-teori).

  5. Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk memastikan keabsahan data (uji kredibilitas)dilakukan triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat (per grup).triangulasi dilakukan dengan cara teknik pengumpulan data, sumber data, dan waktu. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Tiangulasi sumber dilakukan dengan menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda, yakni para informan peneliti. Triangulasi waktu dilakukan dengan melakukan pemgumpulan data dan sebagai kesempatan/ beberapa kali bisa pagi, siang, sore, maupun malam hari.Sedangkan diskusi dengan teman sejawat (per grup) dilakukan untuk mendiskusikan hasil penelitian yang sifatnya sementara dengan dosen-dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Melalui diskusi sejawat akan diperoleh apresiasi, kritik, masukan, dan saran.

  6. Analisis Data Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah- masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (Emzir, 2011: 41).

F. Sistematika Penulisan

  Pada penelitian ini terdiri dari 5 (lima) Bab. Yang mana setiap Bab saling berkaitan satu sama lain. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

  BAB I Pendahuluan, bab pendahuluan terdiri dari hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah.

  BAB II Landasan Teori, dimaksudkan sebagai bab untuk mengantarkan pada pembahasan-pembahasan teori yang digunakan dalam sebuah system ekonomi di masyarakat.

  BAB III Metode Penelitian, berupa pemaparan data objek dan teknik analisis yang digunakan oleh peneliti dalam mengolah hasil data sebagai bentuk output berupa pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan.

  BAB IV Analisis Data, pada bab ini akan semakin diperjelas lagi kaitannya dengan bab sebelumnya, sebab data-data yang telah diperoleh yang nanti dapat kita tarik sebagai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.

  BAB V Penutup, pada bab ini akan kita bahas secata total atau menyeluruh hingga kita peroleh sebuah kesimpulan dan menghasilkan saran untuk perkembangan di karya selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Mazidah (2010) melakukan penelitian mengenai Tingkat Perkembangan Pembiayaan Mudharabah pada BMT ANDA Salatiga,

  menunjukkan bahwa ternyata pembiayaan Mudharabah di BMT ANDA Salatiga tidak mengalami peningkatan akan tetapi mengalami penurunan.

  Penurunan yang terjadi setiap tahunnya semakin bertambah. Faktor-faktor yang menjadi penyebab penurunan tersebut adalah pertama, kebutuhan anggota yang cenderung untuk pembelian barang bukan untuk modal usaha, dari pihak BMT sendiri pembiayaan Mudharabah mempunyai risiko yang tinggi karena pada pembiayaan Mudharabah ini bagi hasil setiap bulannya tidak selalu sama tergantung keuntungan yang diperoleh.

  Jika nasabah yang diberi pembiayaan tidak benar-benar orang yang mempunyai karakter baik maka akan mengakibatkan kerugian bagi BMT.

  Bertambahnya pesaing juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya jumlah nasabah pembiayaan Mudharabah.

  Kedua, berkurangnya dana dari pihak ketiga dan keadaan perekonomian pada tahun yang bersangkutan juga sedikit banyak mempengaruhi jumlah pembiayaan Mudharabah. Ketiga, faktor ekternal lain yang tidak kalah pengaruhnya terhadap pertumbuhan jumlah nasabah Mudharabah adalah membuka dua kantor cabang di Karanggede dan Ampel serta satu kantor kas di Ngablak maka keuangan kantor pada saat itu sedang di fungsikan sebagian untuk biaya perkantoran dan dengan demikian sedikit banyak mengurangi dana yang dialokasikan untuk pembiayaan Mudharabah

  Penelitian kedua oleh Sutrisno (2011), mengenai prosedur pembiayaan Mudharabah di BMT Sumber Usaha Tengaran Kab.Semarang dengan hasil penelitian bahwa pada BMT Sumber Usaha Tengaran menerapkan sistem penilaian terhadap calon nasabah pembiayaan

  

Mudharabah dilakukan dengan pengumpulan data yang dikenal dengan

  prinsip 5C.Pengajuan pembiayaan Mudharabah nasabah berhak membawa syarat-syarat yang ditentukan oleh BMT.Pengembalian pembiayaan

  

Mudharabah pada BMT Sumber Usaha Tengaran dilakukan secara

  mengangsur pada tiap bulan dan pembayarannya tidak boleh melebihi waktu jatuh tempo yang ditentukan. Kemudian untuk proses perhitungan bagi hasil dalam pembiayaan Mudharabah di BMT Sumber Usaha Tengaran Menggunakan cara penghitungan flate rate dan anuitas menurun.

  Perhitungan flate rate bagi hasil dimulai dari 1,5% s/d 1,8%. Sedangkan untuk perhitungan anuitas menurun bagi hasil dimulai dari 20% s/d 28%.

  Penelitian yang dilakukan oleh Waluyo (2015) mengenai Implementasi Mudharabah pada pembiayaan di Bank Syariah dapat menghasilkan kesimpulan bahwa Bank syariah akan lebih ideal apabila menyalurkan pembiayaan dengan skema bagi hasil kepada nasabahnya para nasabah penerima pembiayaan, bukan tranfer risk sebagaimana yang terjadi pada pembiayaan berbasis jual beli. Ada agency problem dan moral hazard yang melekat pada pembiayaan berbasis bagi hasil. akan tetapi ada dua perjanjian yang dapat dilakukan untuk mengatasi

  

agency problem : (i) Mudharib diminta untuk memberikan kontribusi

  modal. (ii) Mudharib diminta untuk berbagi dalam kerugian sampai batas tertentu. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya moral

  

hazard , maka bank syariah menerapkan batasan-batasan tertentu ketika

  menyalurkan pembiayaan kepada mudharib yaitu menerapkan batasan agar porsi modal dari pihak mudharib-nya lebih besar dan /mengenakan jaminan, menerapkan syarat agar mudharib melakukan bisnis yang risiko operasinya lebih rendah, menetapkan syarat agar

  

mudharib melakukan bisnis dengan arus kas yang transparan, dan

  menetapkan syarat agar mudharib melakukan bisnis yang biaya tidak terkontrolnya rendah.

  Susana dan Prasetyanti (2011), tentang Pelaksanaan dan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Al- Mudharabah pada Bank Syariah memperoleh hasil bahwa penyaluran pembiayaan Mudharabah pada BMI cabang Malang pada dasarnya sudah tepat dan sesuai dengan pedoman analisis pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah. Pengambilan keputusan pembiayaan ini didasarkan pada analisis 6C (Character, Capacity,

  

Capital, Collateral, Condition of economy, dan Contains ) dan dalam terdiri dari analisis terhadap Aspek Legalitas, Aspek Manajemen, Aspek Teknis, Aspek Pemasaran, dan Aspek Jaminan. Bank Muamalat berimplementasi pada Kopkar, KPRI, dan BMT.Sehingga tidak secara langsung melakukan pembiayaan kepada wirausaha untuk meminimalkan risiko.Untuk mengetahui nisbah bagi hasil dalam suatu pembiayaan prosentase keuntungan yang diharapkan dalam satu tahun dikalikan dengan pendapatan rata-rata bulanan mitra kerja dalam satu tahun, kemudian besarnya taksiran pendapatan atas pembiayaan dibagi dengan total pembiayaan.Nisbah bagi hasil dapat diketahui dengan cara 100% di kurangi nisbah bagi hasil bank.

  Istahadi (2014), dalam penelitiannya mengenai Investasi Bagi Hasil dalam Pembiayaan Akad Mudharabah Perbankan Syariah menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Operasional investasi pembiayaan Mudharabah belum dilakukan secara maksimal karena tingginya risiko pembiayaan pada jenis ini, dibandingkan dengan produk pembiayaan lainnya. Bank syariah selaku shahibul maal melakukan risk

  

averse (penghindaran risiko) sebagai tindakan melindungi asetnya

  terhadap moral hazard mudharib.Sikap risk averse tersebut merupakan bentuk ketidakpastian menanggung kerugian terhadap produk investasi pembiayaan Mudharabah dengan memberlakukan prinsip kehati-hatian, yang pada dasarnya bank syariah akan menghentikan langkah syariah hanya sampai pada tahap aman dan tidak beresiko. Sehingga pengaruh tersirat dibalik aturan-aturan pelaksanaan operasionalisai perbankan syariah.Bentuk ketidakpastian bank syariah dapat dipahami sebagai infant

  

industry (dalam tahap pertumbuhan) memiliki sumber daya insani yang

  belum memadai dalam menangani produk pembiayaan bagi hasil. Hal tersebut menimbulkan situasi ketidakjelasan dan ketidakseimbangan dalam informasi sehingga sulit melihat level usaha mudharib serta terbatasnya informasi mengenai produktifitas suatu usaha, yang mengakibatkan

  absolute riskaversion dilakukan bank syariah.

  Proses pengajuan investasi Mudharabah yang berbelit-belit akan berakibat masyarakat kecil sebagai pangsa pasar potensial akan berpaling kembali pada bank konvensional.Pemberlakuan jaminan dan pola bagi hasil dengan sistem bagi hasil revenue sharing yang dilakukan bank-bank syariah pada skema penyaluran dana khususnya investasi pembiayaan

  

Mudharabah sebenarnya merupakan suatu cerminan prinsip kehati-hatian

  yang masih bernuansa konvensional. Secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan keberadaan bank syariah di Indonesia bersifat taktis strategis dengan memanfaatkan situasi dan kondisi ekonomi global saat ini sebagai salah satu cara untuk menggerakan roda perekonomian, sehingga para pelaku usaha dapat menentukan pilihan diantara dua sistem perbankan yang berlainan namun pada dasarnya dalam implementasi pelaksanaan baik perbankan syariah maupun perbankan konvensional tidak jauh berbeda.

  Yaningwati dan Zahroh (2014), mengenai analisis pengaruh pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas (Return On Equity) pada Bank umum syariah yang terdaftar di bank Indonesia periode 2009-2012, hasil penelitiannya menunjukan bahwa pembiayaan Mudharabah dan musyarakah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ROE secara simultan dan pembiayaan

  

Mudharabah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat ROE

  secara parsial. Pembiayaan Mudharabah merupakan pembiayaan bagi hasil yang dominan dalam mempengaruhi tingkat ROE, sehingga pihak bank diharapkan bisa lebih berhati-hati dalam memilih nasabah yang akan bekerja sama dengan mengguanakan pembiayaan Mudharabah, dikarenakan pembiayaan ini lebih memiliki risiko yang lebih tinggi dari pada pembiayaan Musyarakah dan pihak bank juga seharusnya lebih mengembangkan pembiayaan Mudharabah agar lebih menarik minat nasabah dalam bekerjasama sehingga mempengaruhi pendapatan bank.

  Melihat beberapa referensi diatas mengenai pembiayaan

  

Mudharabah maka penulis memutuskan untuk mengkaji ulang pembiayaan

Mudharabah dengan fokus penelitian yang berbeda dengan beberapa hasil

  penelitian di atas. Penelitian ini akan terfokus pada praktik penghitungan bagi hasilnya pada pembiayaan Mudharabahdi BPRS Artha Amanah Ummat.

B. Kerangka Teoritik 1.

  Teori Pembiayaan a.

  Pengertian Pembiayaan Pengertian pembiayaan menurut kamus pintar Ekonomi

  Syariah, pembiayaan diartikan sebagai penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: (a) transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah; (b) transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

  ijarah muntahiyah bit tamlik ; (c) transaksi jual beli dalam bentuk

  piutang murabahah, salam, dan

  istishna’ ; (d) transaksi pinjam