Perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERBEDAAN AGRESIVITAS REMAJA YANG MEMILIKI IBU

BEKERJA DAN REMAJA YANG MEMILIKI IBU TIDAK BEKERJA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Nama : Waldimer Pasaribu

  NIM : 089114124

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  KUPERSEM BAH KAN SKRI PSI I N I KEPAD A: T UH AN YESUS KRI ST US

BAPAK D AN M AM A T ERCI N T A, YAN G SELALU M EM BERI KAN

SEM AN GAT , D O A, SERT A D UKUN GAN SECARA M O RI L M AUPUN

M AT ERI I L

KED UA ABAN GKU T ERCI N T A W H ART O N FRED I CKSEN

PASARI BU D AN CH RI ST I AN SEN PASARI BU AD I KKU T ERCI N T A CARO LI N A PASARI BU ALM AM AT ERKU UN I VERSI T AS SAN AT A D H ARM A BAPPED A KABUPAT EN SLEM AN SM P N EGERI 3 D EPO K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

  

“UNTUK SEGALA SESUATU ADA MASANYA, UNTUK APAPUN DI BAWAH

LANGIT ADA WAKTUNYA.” (PENGKHOTBAH 3:1)

JANGAN BERDOA AGAR HIDUP LEBIH MUDAH, BERDOALAH AGAR KITA

LEBIH KUAT (JOHN F. KENNEDY)

  HIDUP ITU SEPERTI SEBUAH SEPEDA. KAU TIDAK AKAN TERJATUH KECUALI BILA BERHENTI MENGAYUH ( CLAUDE PEPPER)

  

SALAH SATU KOM PENSASI PALI NG I ND AH D ALAM H I D UP AD ALAH

BAH W A ORANG YANG M ENOLONG ORAN G LAI N D ENGAN TULUS

PASTI JUGA M ENOLONG D I RI NYA SEND I RI

(RALPH W ALD O EM ERSON)

  

SETI AP TAH UN KI TA BUKAN SEM AKI N TUA M ELAI NKAN SETI AP H ARI KI TA SEM AKI N BARU

(EM I LY D I CKI NSON)

YANG LEBIH BURUK DARIPADA TIDAK MEMILIKI PENGLIHATAN ADALAH TIDAK MEMPUNYAI VISI

( HELEN KELLER)

  

AKU AKAN BERTAMBAH TUA, TETAPI TAK AKAN PERNAH

KEHILANGAN SEMANGAT HIDUP, KARENA BELOKAN YANG

TERAKHIR DI JALANAN INI PASTI AKAN YANG PALING BAIK

(HENRY VAN DYKE)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SEM AKI N BESAR HALANGAN, SEM AKI N BESAR KEM ULI AAN YANG

M ENANT I DI BELAKANGNYA (M OLI ERE)

BERPI KI RLAH TENTANG YANG BESAR-BESAR TETAPI NI KMATI

KEBAHAGI AAN-KEBAHAGI AAN KECI L YANG KI TA PEROLEH (ANONI M)

  Selalulah berpengharapan terutama saat kondisi terasa berat, sebab saya adalah apa yang saya pikirkan. ~W aldimer Pasaribu~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERBEDAAN AGRESIVITAS REMAJA YANG MEMILIKI IBU

BEKERJA DAN REMAJA YANG MEMILIKI IBU TIDAK BEKERJA

Waldimer Pasaribu

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu

bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada

perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak

bekerja. Penelitian ini melibatkan 80 remaja yang terdiri dari 40 remaja pada ibu bekerja dan 40

remaja pada ibu tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan skala agresivitas dengan koefisien

reliabilitas alpha sebesar 0,917. Analisis data menghasilkan t sebesar 0,710 dan nilai p sebesar

0,481. Hal ini berarti tidak ada perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja

yang memiliki ibu tidak bekerja. Oleh sebab itu, hipotesis dalam penelitian ini tidak terbukti.

  Kata Kunci : Agresivitas Remaja, Status Kerja Ibu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

THE DIFFERENCES OF THE ADOLESCENT’S AGGRESSIVENESS BE

POSSESSED OF WORKER MOTHERS AND ADOLESCENT BE

POSSESSED OF NON-WORKER MOTHERS

Waldimer Pasaribu

  

ABSTRACT

The purpose of this study is to investigate the difference of the adolescent’s

aggressiveness be possessed of worker mothers and adolescent be possessed of non-worker

mothers. The hypothesis in this study there is found difference of the adolescent’s aggressiveness

be possessed of worker mothers and adolescent be possessed of non-worker mothers. This study

involves 80 adolescent with 40 adolescent of worker mothers and 40 others of non-worker

mothers. This research applying for aggressiveness scale with alpha reliability coefficient is 0,917.

Data analysis produce result value of t is 0,710 and value of p is 0,481. In other words, there are

no difference of adolescent’s aggressiveness be possessed of worker mothers and adolescent be

possessed of non-worker mothers. In other words the hypothesis in the study is not proven yet.

  Keywords : Adolescent aggressiveness, maternal employment status.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, sehingga karena berkat dan kasih karunia-Nya kepada penulis maka penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan dengan caranya masing-masing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Dr. Christina Siwi Handayani, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi dan pembimbing akademik yang dengan rendah hati mau meluangkan banyak waktu dan penuh kesabaran telah membimbing penulis selama penyusunan skripsi.

  3. Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si., selaku dosen penguji.

  4. Agung Santoso, MA., selaku dosen penguji.

  5. Romo Dr. Priyono Marwan, SJ., yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis.

  6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Semua Karyawan di Psikologi Universitas Sanata Dharma, khususnya Mas Gandung, ibu Nanik, Mas Mudji, Mas Doni, dan Pak Gie yang telah memberikan pelayanan selama penulis kuliah serta Karyawan Perpustakaan USD yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis.

  8. Bapak dan Mama tercinta atas semangat, doa serta dukungan secara moril maupun materiil.

  9. Kedua abangku Wharton, Chris, dan adikku Carolina yang selalu memberikan dukungan, doa, motivasi, dan rasa persaudaraan yang tetap hangat.

  10. Pahopuku Andreas Patinkin Panggabean yang selalu ingin berbagi topik dalam setiap obrolan dan membuat humor dalam setiap cerita. Buat Andreas Patinkin Panggabean agar selalu tetap semangat dalam melakukan segala sesuatu. “Semakin banyak masalah yang anda miliki, semakin hidup anda”.

  11. Teman-teman Psikologi angkatan 2008 : Yudha, Stephanie, Dessy, Gita, Irin, Kris, Priska, Nina.

  12. Teman-teman Psikologi baik kakak angkatan maupun adik angkatan.

  13. Teman-teman kosku : Romi, Paranso, Putra, Wawan, dan Jefri. Terima kasih atas persahabatannya. Kalau tidak ada kalian kos rasanya sepi.

  14. Teman-teman terbaikku : Yudha, Aloy, Sanderick, Ardi, dan Yongki. Terima kasih atas persahabatannya. Kalian selalu ada dan mau berbagi di saat aku membutuhkan kalian.

  15. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, berbagai kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dalam peningkatan kualitas skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

  Yogyakarta, 13 Februari 2013 Penulis,

  Waldimer Pasaribu

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv HALAMAN MOTTO .............................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................... vii ABSTRAK .............................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................ ix HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... x KATA PENGANTAR ............................................................................. xi DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xix

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................ 6 D. Manfaat Penelitian ...................................................... 6 BAB II DASAR TEORI ................................................................ 7 A. Agresivitas ................................................................. 7

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Pengertian Agresivitas ........................................... 7

  2. Bentuk-Bentuk Agresivitas .................................... 8

  3. Faktor-faktor Pengarah dan Pencetus Agresi .......... 9

  4. Dampak Agresi ....................................................... 13

  B. Remaja ....................................................................... 13

  C. Status Kerja Ibu .......................................................... 14

  D. Perbedaan Agresivitas Remaja yang memiliki Ibu Bekerja Dan Remaja yang memiliki Ibu Tidak Bekerja ......................................................................... 17

  E. Skema........................................................................... 20

  F. Hipotesis ...................................................................... 21

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 22 A. Jenis Penelitian ............................................................. 22 B. Identifikasi Variabel ..................................................... 22 C. Definisi Operasional ..................................................... 22

  1. Agresivitas ............................................................. 22

  2. Ibu Bekerja Dan Ibu Tidak Bekerja ........................ 24

  D. Subjek Penelitian .......................................................... 24

  E. Sampling ...................................................................... 25

  F. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................. 25

  G. Kredibilitas Alat Ukur .................................................. 29

  1. Validitas Isi ........................................................... 29

  2. Uji Reliabilitas ....................................................... 30

  3. Seleksi aitem.......................................................... 30

  2. Proses Penelitian .................................................... 34

  C. Pembahasan .................................................................. 38

  2. Uji Hipotesis .......................................................... 38

  1.2 Uji Homogenitas ............................................. 37

  1.1 Uji Normalitas ................................................ 37

  1. Uji Asumsi............................................................. 37

  B. Hasil Penelitian............................................................. 37

  3. Data Demografis Subjek Penelitian ........................ 35

  1. Persiapan Penelitian ............................................... 34

  4. Hasil Uji Skala ....................................................... 31

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................... 34 A. Pelaksanaan Penelitian .................................................. 34

  3. Uji Hipotesis ..................................................... 33

  2. Uji Homogenitas ............................................... 33

  1. Uji Normalitas ................................................... 32

  H. Teknik Analisis Data .................................................... 32

  2. Uji Daya Beda Aitem ........................................ 31

  1. Uji Reliabilitas .................................................. 31

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 42 A. Kesimpulan .................................................................. 42 B. Saran ............................................................................ 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 43 LAMPIRAN ............................................................................................ 46

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Blue Print Skala Agresivitas Sebelum Seleksi Item .................... 27 Tabel 2. Skor Butir-butir Favorable Skala Agresivitas ............................. 28 Tabel 3. Skor Butir-butir Unfavorable Skala Agresivitas .......................... 29 Tabel 4. Blue Print Skala Agresivitas Setelah Uji Coba............................ 33 Tabel 5. Data Usia Subjek Pada Remaja yang memiliki Ibu

  Bekerja dan Data Usia Subjek Pada Remaja yang memiliki Ibu Tidak Bekerja ........................................................ 37 Tabel 6. Data Jenis Kelamin Subjek Pada Remaja Yang Memiliki

  Ibu Bekerja dan Data Jenis Kelamin Subjek Pada Remaja Yang memiliki Ibu Tidak Bekerja............................................... 38

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran Skala Penelitian ....................................................................... 46 Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Penelitian Agresivitas................... 60 Lampiran Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian ............................... 67 Lampiran Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Penelitian ........................... 68 Lampiran Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Penelitian ................................. 69 Lampiran Surat Pernyataan Perijinan Melaksanakan Penelitian ................ 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang selalu dihadapi orangtua adalah kecemasan orangtua

  terhadap perubahan perilaku remaja beriring dengan taraf pertumbuhan dan perkembangan remaja (Lein dan O’Donnell, 1989). Perubahan perilaku yang positif tidak akan menjadi masalah bagi orangtua. Akan tetapi, sikap negatif yang ditunjukkan remaja mengarah pada perilaku agresif akan membuat cemas bagi sebagian orangtua. Fenomena yang terlihat ialah tawuran antar pelajar SMK, SMA, dan SMP kian marak terjadi di Bogor sehingga menewaskan 10 orang yang menjadi korban akibat dari tawuran tersebut. Sebagian besar pelaku dari tawuran itu adalah pelajar SMK yang hampir mencapai 80 persen dari keseluruhannya dan sisanya adalah pelajar SMA dan SMP (REPUBIKA.CO.ID, Kamis; 20/03/2012). Salah satu bentuk nyata agresivitas yang dilakukan adalah maraknya perkelahian/tawuran antar pelajar, yang sering membawa korban jiwa. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Riadi (2006) bahwa perilaku agresi merupakan hasil proses belajar dalam interaksi sosial maka tingkah laku agresi juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial.

  Orang tua merupakan model untuk ditiru anak (12 – 14 tahun). Anak hanya menirukan ucapan-ucapan dan tingkah laku ayah dan ibunya, dan di kemudian hari juga meniru minat dan nilai-nilai ayah dan ibunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lingkungan sosial yang terdekat bagi anak (12 -14 tahun) dalam pembentukan kepribadiannya ialah keluarga atau sikap ibu yang sangat dekat dan berarti bagi anak. Keluarga atau sikap ibu yang sangat dekat dan berarti bagi anak mengambil andil yang sangat besar dalam perkembangan kepribadian anak, terlebihnya pada ibu bekerja maupun ibu tidak bekerja (Lein dan O’Donnell, 1989).

  Hoffman (dalam Santrock, 2002) menyatakan bahwa ibu-ibu bekerja adalah suatu bagian dari jaman modern. Seperti yang telah kita ketahui saat ini, sudah jarang sekali ibu-ibu rumah tangga hanya bertugas untuk mengasuh anaknya di rumah. Disamping itu, ibu-ibu juga akan bekerja di luar rumah setelah pekerjaan rumahnya terselesaikan dan jarang untuk pulang lebih awal daripada anak-anak mereka yang pulang dari sekolah. Sehingga, keberadaan ibu di rumah bersama anak-anak menjadi lebih sedikit.

  Sedikitnya waktu perjumpaan antara ibu dan anak (12 – 14 tahun), membuat komunikasi antara ibu dan anak menjadi agak sedikit renggang.

  Anak remaja dapat menjadi sangat sulit untuk diajak berbicara. Anak-anak remaja biasanya mudah berubah, tidak menaruh hormat, dan tidak terduga.

  Ibu relatif sering tidak berdaya mengendalikan ataupun mempengaruhi kegiatan mereka. Ketidakmampuan untuk mengendalikan ini seringkali menjadi hal yang sangat sulit untuk diterima oleh ibu. Maka daripada itu, kadangkala ibu melakukan suatu sikap yang tegas dan ketat (keras) dalam pengontrolan pada anaknya (Lein dan O’Donnell, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lebih lagi, ibu memikirkan tentang biaya yang harus ia keluarkan untuk keperluan anaknya seperti, uang pendidikan, harga pakaian, ongkos rekreasi anak, serta biaya-biaya tak terduga lainnya. Disamping itu, biaya pun semakin besar dan meningkat tiap tahunnya. Maka daripada itu, ibu memandang periode ini sebagai suatu kesempatan bagi mereka untuk mulai menambah kegiatan mereka di luar rumah (Lein dan O’Donnell, 1989). Meskipun demikian, ibu bekerja juga akan tetap memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup dalam mengasuh anak, guna mencapai tumbuh kembang anak yang baik. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Berardo, Shehan, dan Leslie (1987, dalam Lemme, 1995) yang menyatakan bahwa ibu bekerja akan tetap mempertahankan tanggung jawabnya atas sebagian besar pekerjaan rumah tangga yang harus ia kerjakan.

  Akibat kurangnya waktu perjumpaan antara ibu dan anak dikarenakan pekerjaan ibu, maka ibu cenderung kurang memiliki kesempatan untuk memberikan kasih sayang kepada anak. Komunikasi dan relasi antara ibu dan anak pun menjadi agak sedikit renggang.

  Sehingga ibu pun bersikap tegas dan keras terhadap anak sesuai dengan keinginannya. Perlakuan yang sesuai dengan keinginan ibu yang bersikap tegas dan keras terhadap anak akan membuat anak cenderung menjadi sangat agresif, yang pada gilirannya akan menjadi orang dewasa yang agresif pula (Horton dan Hunt, 1984, dalam Suyanto, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Perilaku agresif biasanya terjadi pada remaja. Remaja biasanya mudah berubah, tidak menaruh hormat, dan tidak terduga dalam bersikap di kehidupannya (Lein dan O’Donnell, 1989). Remaja pun memiliki sikap yang tidak tenang, gelisah, kurang dan suka bekerja, ingin selalu menentang lingkungan, kebutuhan tidur yang besar, dan adanya sikap yang pesimis (Ahmadi dan Sholeh, 2005). Menurut Hanif (2005) keinginan untuk menunjukkan eksistensi dirinya dan pencarian jati diri kadang membuat mereka berperilaku negatif secara berlebihan, serta dapat membahayakan diri mereka atau orang lain.

  Perkembangan tingkah laku agresif pada anak dipengaruhi oleh orangtuanya melalui pengontrolan pengalaman frustrasi anak dan juga cara orangtua memberikan penguatan ataupun hukuman terhadap tingkah laku agresif (Riadi 2006). Oleh sebab itu, agresivitas terbagi dalam empat bentuk, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan, dan agresi permusuhan.

  Bush dan Denny (1992, dalam Deejay, 2011) mengklasifikasikan agresivitas dalam empat bentuk, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan, dan agresi permusuhan. Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen motorik dalam agresivitas sedangkan agresi kemarahan dan agresi permusuhan mewakili komponen afektif dan kognitif dalam dalam agresivitas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan lebih melihat perbedaan agresivitas dengan mengacu pada bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  agresivitas yang dikemukakan oleh Bush dan Denny (1992, dalam Deejay, 2011).

  Pada penelitian ini akan lebih membahas tentang perbedaan agresivitas remaja antara ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Bush dan Denny (1992, dalam Deejay, 2011) telah mengklasifikasikan agresivitas dalam empat bentuk, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan, dan agresi permusuhan. Dalam agresi fisik ini lebih mengarah pada bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan menyerang secara fisik untuk tujuan melukai atau membahayakan seseorang, Agresi verbal ialah suatu bentuk agresivitas dengan kata-kata, misalnya umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme. Agresi kemarahan merupakan bentuk indirect aggression atau agresi tidak langsung yang berupa perasaan benci kepada orang lain, sedangkan agresi permusuhan adalah komponen kognitif dalam agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang muncul adalah apakah ada perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis

  a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan untuk melihat perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja.

  b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai bentuk-bentuk agresivitas yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI A. Agresivitas

  1. Pengertian Agresivitas Kata agresivitas memiliki kata dasar agresi yang seringkali di sama artikan dengan agresif. Istilah agresif seringkali di gunakan secara luas untuk menerangkan sejumlah besar tingkah laku yang memiliki dasar motivasional yang berbeda-beda. Agresif menurut Baron (dalam Koeswara, 1988 :5) adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Dollar dan Miler (dalam Sarwono, 1988) mengatakan bahwa agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustrasi. Berkowitz (dalam Koeswara, 1988 :5) mengatakan bahwa agresi sebagai emosi yang bisa mengarah kepada tindakan agresif.

  Aronson (1972, dalam Koeswara, 1988 :5) mengatakan bahwa agresi adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan ataupun tanpa tujuan tertentu. Moore dan Fine (dalam Koeswara, 1988 :5) mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain atau terhadap objek- objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Moore dan Fine (1968, dalam Koeswara, 1988 :5) agresi adalah tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun verbal terhadap individu lain atau terhadap objek-objek.

  Berdasarkan pengertian agresi yang telah didefinisikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkah laku agresi merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan frustrasi untuk mengatasi perlawanan dengan kuat atau menghukum orang lain, yang ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal.

  2. Bentuk-Bentuk Agresivitas Bush dan Denny (1992,dalam Deejay, 2011) mengklasifikasikan agresivitas dalam empat bentuk, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan, dan agresi permusuhan. Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen motorik dalam agresivitas, sedangkan agresi kemarahan dan agresi permusuhan mewakili komponen afektif dan kognitif dalam agresivitas. Bentuk-bentuk agresivitas, yaitu: a. Agresi fisik (physical aggression)

  Bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk melukai atau membahayakan seseorang. Perilaku agresif ini ditandai dengan terjadinya kontak fisik antara aggressor dan korbannya, seperti memukul seseorang dengan benda atau tangan kosong, dan berkelahi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Agresi verbal (verbal aggression) Agresivitas dengan kata-kata yang dapat menyakiti atau melukai orang lain. Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme.

  c. Agresi kemarahan (anger) Suatu bentuk indirect aggression atau agresi tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain maupun sesuatu hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya. Misalnya, membenci sesuatu yang dimiliki atau diperoleh orang lain dan mudah marah jika keinginan tidak tercapai.

  d. Agresi permusuhan (hostility) Komponen kognitif dalam agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan. Misalnya, agresi yang berupa perasaan negatif terhadap orang lain yang muncul karena perasaan tertentu (curiga dan cemburu).

  3. Faktor-faktor Pengarah dan Pencetus Agresi Koeswara (1988) menyatakan bahwasanya terdapat beberapa faktor yang menjadi pengarah dan pencetus terjadinya perilaku agresi, yaitu :

  a) Frustrasi Frustrasi adalah situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya, atau mengalami keterlambatan untuk bebas bertindak dalam rangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mencapai tujuan. Artinya, frustrasi bisa mengarahkan individu kepada bertindak agresi karena frustrasi itu bagi individu merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan dia ingin mengatasi atau menghindarinya dengan berbagai cara, termasuk cara agresif.

  b) Stres Engle (1953, dalam Koeswara, 1988) mengajukan bahwa stres itu meliputi sumber-sumber stimulasi internal dan eksternal: “Stres menunjuk kepada segenap proses, baik yang bersumber pada kondisi-kondisi internal maupun lingkungan eksternal yang menuntut penyesuaian atas organisme. Oleh karena itu, stres dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan situasi yang sedang terjadi, yakni stres eksternal dan stres internal. i. Stres eksternal

  Stress eksternal adalah suatu tingkah laku yang mengarah pada kekerasan atau agresi, perubahan-perubahan sosial dan memburuknya kondisi perekonomian memberikan andil terhadap peningkatan tingkah laku tersebut. ii. Stres internal

  Stres internal adalah suatu tingkah laku tak terkendali yang di dalamnya terdapat agresi, dimana stres internal itu muncul dikarenakan banyaknya stres eksternal yang datang dan masuk terhadap pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c) Deindividuasi Dunn dan Rogers (1979, dalam Koeswara, 1988), Diener (1980, dalam Koeswara, 1988), Mann, Newton dan Innes (1982, dalam Koeswara, 1988) mengungkapkan bahwa deindividuasi memiliki efek memperbesar keleluasaan individu untuk melakukan agresi dikarenakan deindividuasi menyingkirkan atau mengurangi peranan beberapa aspek yang terdapat pada individu, yakni identitas diri atau personalitas individu pelaku maupun identitas diri korban agresi, dan keterlibatan emosional individu pelaku agresi terhadap korbannya.

  d) Kekuasaan dan kepatuhan Peranan kekuasaan sebagai pengarah kemunculan agresi tidak dapat dipisahkan dari salah satu aspek penunjang kekuasaan itu, yakni pengabdian atau kepatuhan (compliance). Lord Acton mengatakan bahwa kekuasaan itu cenderung disalahgunakan dan penyalahgunaan kekuasaan itulah yang mengubah kekuasaan menjadi kekuatan yang memaksa (coercive), memiliki efek langsung maupun tidak langsung terhadap kemunculan agresi seperti ditunjukkan oleh tindakan-tindakan Nero, Hitler, Mussolini, Stalin, dan sejumlah besar manipulator kekuasaan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e) Efek senjata Sejarah mencatat bahwa sejak ditemukan senjata agresi

  intraspecies pada manusia menjadi lebih efektif dan efisien

  maka data dan fakta yang aktual pun menunjukkan bahwa modernisasi, peningkatan produksi, dan penyebaran senjata konvensional memberikan andil besar secara terus-menerus terhadap berlangsungnya konflik-konflik lokal dan regional.

  Senjata api beredar luas dengan mudah di dalam kehidupan masyarakat dikarenakan tidak adanya persyaratan-persyaratan khusus yang menekankan akan hal kepemilikan senjata api. Oleh karena itu, frekuensi kejadian agresi dengan menggunakan senjata api rata-rata tinggi, jauh lebih tinggi daripada frekuensi kejadian agresi dengan menggunakan senjata api di masyarakat- masyarakat yang pemerintahnya membatasi peredaran dan pemilikan senjata api secara ketat.

  f) Provokasi Provokasi sebagai pemicu kemunculan agresi. Hal ini didukung dengan adanya sejumlah teroris yang percaya bahwa provokasi bisa mencetuskan agresi karena provokasi itu oleh pelaku agresi dilihat sebagai ancaman yang harus dihadapi dengan respons agresif untuk meniadakan bahaya yang diisyaratkan oleh ancaman itu (Moyer, 1971 dalam Koeswara, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  g) Alkohol dan obat-obatan Komisi pengawasan obat-obatan nonmedis di Amerika Serikat (1973, dalam Koeswara, 1988) mengungkapkan bahwa seseorang yang minum alkohol secara berlebihan akan mengarahkannya kepada kemunculan tindak kekerasan atau agresi. Obat-obatan yang termasuk kategori psikoaktif

  (psychoactive drugs) mengarahkan para pemakainya kepada

  bertindak agresif disebabkan oleh pemakaian obat-obatan tersebut mengurangi kendali diri sekaligus menstimulasi keleluasaan bertindak.

  4. Dampak Agresi Seorang wanita yang pada masa kanak-anaknya mengalami perlakuan fisik dan seksual sehingga pada masa dewasanya (18 – 44 tahun) ia akan cenderung menjadi depresif, mempunyai harga diri yang rendah, menjadi korban serangan seksual, dan cenderung terlibat dalam penyalahgunaan obat (Fox & Gilbert, 1994 dalam Morgan, 1986).

B. Remaja

  Masa remaja (adolescence) ialah periode perkembangan transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun. Masa remaja bermula dengan perubahan fisik yang cepat, pertambahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tinggi, dan berat badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti; pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada masa remaja awal (12 – 14 tahun) ini cenderung ditandai oleh sifat-sifat negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistis, ingin selalu menentang lingkungan, menarik diri dari masyarakat, serta adanya kebutuhan yang besar untuk tidur (Ahmadi dan Sholeh, 2005).

C. Status Kerja Ibu

  a. Ibu Bekerja Hoffman (dalam Santrock 2002) ibu-ibu bekerja adalah suatu bagian dari modern. Hal itu bukan suatu aspek kehidupan yang menyimpang dari kebiasaan, tetapi suatu tanggapan terhadap perubahan-perubahan sosial lain, sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh ideal keluarga sebelumnya akan ibu rumah tangga yang bekerja purna waktu. Hal itu bukan hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan orangtua, tetapi dalam banyak cara hal itu dapat menjadi pola yang lebih baik yang cocok untuk mensosialisasikan anak-anak akan peran-peran yang akan mereka laksanakan nantinya.

  Ibu-ibu akan bekerja di luar rumah setelah pekerjaan rumahnya terselesaikan dan jarang untuk pulang lebih awal daripada anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mereka yang pulang dari sekolah. Sehingga, keberadaan ibu di rumah bersama anak-anak menjadi lebih sedikit.

  Sedikitnya waktu perjumpaan antara ibu dan anak (12 – 14 tahun), membuat ibu cenderung bersikap tak acuh dan mengajarkan kedisiplinan secara ketat (keras) terhadap anak mereka untuk mengontrol anak itu sendiri. Kebutuhan-kebutuhan anak yang sedang tumbuh memaksa ibu melonggarkan cengkeramannya atas anak, dan tugas untuk melonggarkan cengkeraman secara langsung ini pun mungkin lebih mudah bagi ibu-ibu bekerja yang pekerjaannya merupakan sumber tambahan identitas dan harga diri (Santrock, 2002).

  b. Ibu Tidak Bekerja Hoffman (Hoffman & Nye, 1984, dalam Frn, 2007) menunjukkan bahwa ibu-ibu yang tidak bekerja lebih tidak memperlihatkan kemarahan dalam situasi pendisiplinan anak dan menggunakan teknik pendisiplinan yang baik. Telegraph (2010, dalam childrenclinic.wordpress.com, Rabu; 19/03/2012) pun mengatakan bahwa ibu yang tidak bekerja akan memiliki anak yang jauh lebih sehat, anak akan mendapatkan perhatian yang cukup dari ibu serta adanya pengontrolan yang teratur pada anak dalam hal menonton televisi, waktu bermain, waktu belajar, dan waktu makan. Disamping itu, anak dari ibu-ibu yang tidak bekerja pun lebih memiliki atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menampilkan tingkah laku asertif dan efektif dalam berinteraksi dengan teman-temannya.

  Rieny Hassan (Kompas.com, Selasa: 1/02/2011) mengatakan bahwa ibu dengan berstatus tidak bekerja itu sangat baik untuk menciptakan situasi ideal dan mempunyai peluang yang besar bagi proses tumbuh kembang anak dimana ibu bisa lebih optimal dalam merawat, mengasuh, dan mendidik anaknya. Rieny Hassan juga mengatakan bahwa attachment berupa belaian dan sentuhan-sentuhan fisik sangat dibutuhkan anak, terutama pada masa-masa awal kehidupannya. Lewat sentuhan-sentuhan ini akan tercipta kehangatan, kedekatan, kenyamanan, dan sekaligus memperkokoh basic trust pada anak.

  Berdasarkan uraian tentang ibu bekerja dan ibu tidak bekerja, maka dapat disimpulkan bahwa ibu bekerja adalah salah satu cara untuk menjalankan suatu pola yang baik dalam mensosialisasikan anak-anak akan peran-peran yang akan mereka laksanakan nantinya.

  Sedikitnya waktu perjumpaan antara ibu dan anak membuat ibu cenderung bersikap tak acuh dan mengajarkan kedisiplinan secara ketat (keras) terhadap anak mereka untuk mengontrol anak itu sendiri. Kebutuhan-kebutuhan anak yang sedang tumbuh memaksa ibu melonggarkan cengkeramannya atas anak, dan tugas untuk melonggarkan cengkeraman secara langsung ini pun mungkin lebih mudah bagi ibu-ibu bekerja yang pekerjaannya merupakan sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tambahan identitas dan harga diri. Ibu tidak bekerja adalah salah satu cara untuk memiliki kedekatan dan kelekatan yang erat terhadap anak.

  Hal ini didukung oleh terciptanya peluang yang besar bagi proses tumbuh kembang anak dimana ibu bisa lebih optimal dalam merawat, mengasuh, dan mendidik anaknya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ibu tidak bekerja jauh lebih baik dan efisien dalam tumbuh kembang karakteristik seorang anak.

  

D. Perbedaan Agresivitas Remaja yang memiliki Ibu Bekerja Dan

Remaja yang memiliki Ibu Tidak Bekerja

  Keluarga adalah lingkungan sosial yang terdekat bagi anak (12 – 14 tahun) dalam pembentukan kepribadiannya, khususnya sikap dari ibu yang sangat dekat dan berarti bagi anak. Sikap ibu yang sangat dekat dan berarti bagi anak mengambil andil yang sangat besar dalam perkembangan kepribadian kepribadian anak, terlebihnya pada ibu bekerja maupun ibu tidak bekerja (Lein dan O’Donnell, 1989).

  Hoffman (dalam Santrock, 2002) menyatakan bahwa ibu-ibu bekerja adalah suatu bagian dari jaman modern. Seperti yang telah kita ketahui saat ini, sudah jarang sekali ibu-ibu rumah tangga hanya bertugas untuk mengasuh anaknya di rumah. Maka terjadilah waktu perjumpaan yang sangat sedikit antara ibu yang bekerja dengan anak, sehingga membuat komunikasi antara ibu dan anak menjadi agak sedikit renggang.

  Anak remaja pun menjadi sulit untuk diajak bicara dikarenakan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perubahan sikap, tidak menaruh hormat, dan tidak terduga dalam bersikap di dalam kehidupannya (Lein dan O’Donnell, 1989). Oleh karena itu, ibu bekerja pun akan lebih cenderung bersikap tegas dan ketat (keras) dalam melakukan pengontrolan pada anaknya (Lein dan O’Donnell).

  Pengontrolan yang dilakukan oleh ibu bekerja pada anak lebih cenderung mengarah pada sikap yang keras dan adanya perlakuan kejam (menampar, mencaci maki, dan memperlakukan salah). Oleh karena itu, perlakuan kejam (menampar, mencaci maki, dan memperlakukan salah) yang didapatkan oleh anak dari orangtuanya akan membuat anak cenderung menjadi sangat agresif, yang pada gilirannya menjadi orang dewasa yang agresif pula (Horton dan Hunt, 1984, dalam Suyanto, 2010).

  Hoffman (dalam Hoffman & Nye, 1984; dalam Frn, 2007) menyatakan bahwa ibu-ibu yang tidak bekerja lebih tidak memperlihatkan kemarahan dalam situasi pendisiplinan anak dan menggunakan teknik pendisiplinan yang baik. Disamping itu, anak dari ibu-ibu yang tidak bekerja pun lebih memiliki atau menampilkan tingkah laku asertif dan efektif dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Telegraph (2010, dalam childrenclinic.wordpress.com, Rabu; 19/03/2012) menyatakan bahwa anak akan mendapatkan perhatian yang cukup dari ibu serta adanya pengontrolan yang teratur pada anak dalam hal menonton televisi, waktu bermain, waktu belajar, dan waktu makan. Rieny Hassan (Kompas.com, Selasa: 1/02/2011) pun menyatakan bahwa ibu yang berstatus tidak bekerja itu akan mempunyai peluang yang besar bagi proses tumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kembang anak dikarenakan ibu bisa lebih optimal dalam merawat, mengasuh, dan mendidik anaknya.

  Bush dan Denny (1992, dalam Deejay, 2011) mengklasifikasikan agresivitas dalam empat bentuk, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan, dan agresi permusuhan. Dalam agresi fisik ini lebih mengarah pada bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan menyerang secara fisik untuk tujuan melukai atau membahayakan seseorang, Agresi verbal ialah suatu bentuk agresivitas dengan kata-kata, misalnya umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme. Agresi kemarahan merupakan bentuk

  indirect aggression atau agresi tidak langsung yang berupa perasaan benci

  kepada orang lain, sedangkan agresi permusuhan adalah komponen kognitif dalam agresivitas yang terdiri atas perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan.

  Berdasarkan pengertian bentuk-bentuk agresivitas yang telah dipaparkan di atas, maka agresivitas anak dapat terlihat sesuai dengan tingkah laku yang dilakukan oleh anak. Maka daripada itu, dapat dikatakan bahwa anak yang memiliki ibu bekerja akan melakukan suatu agresivitas yang lebih besar daripada anak yang memiliki ibu tidak bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Skema Gambar 1. Bagan Dinamika Perbedaan Agresivitas Remaja Remaja Yang Memiliki Ibu Bekerja Dan Remaja Yang Memiliki Ibu Tidak Bekerja

  Ibu Ibu Bekerja Ibu Tidak Bekerja

  Intensitas waktu Intensitas waktu bersama dengan bersama dengan anak sedikit anak banyak

  Kurangnya Terjadinya kesempatan untuk pengontrolan sikap memberikan kasih yang teratur pada sayang secara tulus anak kepada anak

  Cenderung adanya Adanya perhatian sikap tegas, keras, yang cukup dan menuntut (merawat,

  (sesuai dengan mengasuh, dan keinginan ibu) mendidik) pada kepada anak anak

  Remaja menjadi Remaja menjadi lebih agresif tidak agresif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Hipotesis

  Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan agresivitas remaja yang memiliki ibu bekerja dan remaja yang memiliki ibu tidak bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian bersifat

  komparatif yaitu penelitian yang berupaya mencari ada tidaknya perbedaan antara dua kelompok. Penelitian ini bermaksud untuk mencari ada tidaknya perbedaan agresivitas remaja antara ibu bekerja dan ibu tidak bekerja.

B. Identifikasi Variabel

  Variabel tergantung : agresivitas Variabel bebas : status pekerjaan ibu C.

   Definisi Operasional

  Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah: