Penerapan pembelajaran kooperatif dengan Think Pair Share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi rantai makanan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun 2011/2012 - USD Repository

  

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN THINK PAIR

SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS X SMA PANGUDI

LUHUR YOGYAKARTA TAHUN 2011/2012

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi

  Oleh :

  

MarietaPurwaningsih

NIM : 081434017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN THINK PAIR

SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS X SMA PANGUDI

LUHUR YOGYAKARTA TAHUN 2011/2012

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi

  Oleh :

  

MarietaPurwaningsih

NIM : 081434017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN

  Skripsi dengan Judul :

  

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS

  

X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN 2011/2012

  Yang diajukan oleh : Marieta Purwaningsih

  NIM : 081434017 Telah disetujui oleh :

  Pembimbing 1 Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tanggal : 12 Oktober 2012

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini ku persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku, Tarsisius Hartiyo dan Elisabhet Sangida 2. Sr. Bernadine yang tersayang atas Novena 3 Salam Maria 3. Teman-teman Pendidikan Biologi 2008.

  4. Seluruh keluargaku yang telah memberikan doa, semangat dan cita kasih selama saya mengerjakan karya ini.

  5. Para pelatih dan senior Taekwondo Dojang Universitas Sanata Dharma 6.

  Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 13 November 2012 Yang menyatakan

  Marieta Purwaningsih

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Marieta Purwaningsih NIM : 081434017

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanSanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN THINK PAIR

  

SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

  PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA X.6 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN 2011/2012

  ” Dengan demikian saya memberikan kepada PerpustakaanSanataDharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Yogyakarta Pada tanggal : 30 November 2012 Yang menyatakan, Marieta Purwaningsih

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, bimbingan dan penyertaannya dari awal hingga akhir penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode think pair share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi rantai makanan siswa kelas

  X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 2011/2012”, sehingga dapat terselasaikan dengan baik Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas kerjasama, bantuan,gagasan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Luisa Diana Handoyo, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada peneliti selama menempuh studi di Progam Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs.Antonius Tri Priantoro M.For.Sc., selaku kaprodi Pendidikan Biologi yang telah membantu dalam memperlancar proses penyelesaian skripsi.

  3. Segenap dosen Progam Studi Pendidikan Biolgi yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada peneliti selama menempuh studi di Progam Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

  4. Drs. Br. Herman Yoseph, FIC, selaku kepala SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

  5. Ibu Ratna, selaku guru biologi kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan membantu dalam penelitian.

  6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan fasilitas, dalam penulisan dan penyusunan skripsi hingga penulisan ini dapat terselesaikan.

  7. Mama dan Papa tercinta atas perjuangan yang gigih, doa, semangat, kasih sayang dan pengertian dengan kesabaran penuh.

  8. Nenek Suster Bernadine terima kasih karena telah mendoakan Novena demi kelancaran menyelesaikan skripsi ini.

  9. Pelatih-pelatih Tae kwon do, Sabeum Eka Suwartana, Sabeum Damar Panuntun, Sabeum Joe, Sabeum Maklon Hatti dan teman

  • – teman Dojang Universitas Sanata Dharma yang pernah membantu terimakasih atas semua dukungan dan semangat yang pernah kalian berikan.

  10. Teman saya Lusia Sriningsih yang telah menemani saya dalam penelitian dan observasi.

  11. Sahabat dan teman-temanku, Yohana Frada, Hanna, Mbak Viky, Maria, Marta, Atik dan orang-orang yang pernah memberikan saya dukungan selama mengerjakan skripsi ini.

  12. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2008, yang telah bekerjasama dalam menempuh studi di Pendidikan Biologi.

  13. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu disini, atas doa, semangat dan dukungannya.

  Peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini. Supaya dapat berguna bagi pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

  Yogyakarta, 10 Oktober 2012

  

ABSTRAK

Purwaningsih, Marieta. 2012. PENERAPAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF DENGAN METODE THINK PAIR SHARE UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI

RANTAI MAKANAN SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA TAHUN 2011/2012 . Skripsi. Progam Studi Pendidikan

Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam berdiskusi dan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajara di kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Jenis penelitianyang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Objek penelitian ini meliputi siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, sebanyak 28 siswa.Metode Think Pair Share merupakan salah satu dari pembelajaran kooperatif yang mengutamakan kerjasama antarsiswa dalam kelompok. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Think Pair Share pada materi rantai makanan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Hal tersebut dapat dilihat terjadi peningkatan rata-rata nilai dari 60,29 dengan ketuntasan klasikal 20,14% menjadi 71,6 dengan ketuntasan 50% dan selanjutnya meningkat menjadi 80,29 dengan ketuntasan klasikal 70%. Aktivitas psikomotor yang dilakukan oleh siswa meningkat dari kategori C(Cukup) menjadi B(Baik). Siswa menunjukan respon yang positif selama pembelajaran menggunakan metode Think Pair Share.

  Kata kunci : Think Pair Share, aktivitas, hasil belajar

  

ABSTRACT

Purwaningsih, Marieta. 2012. THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE

LEARNING USING THINK PAIR SHARE METHOD IN IMPROVING

THESTUDENTS ACTIVITY AND LEARNING OUTCOMESOF THE TENTH

CLASS STUDENT OF SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA ON FOOD

CHAIN 2011/2012. Essay. Biology Education Courses, majoring in Mathematics

and Natural Sciences Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  

This study aimed at revealing the students activity in the class discussion and the

students improvement toward their learning outcomes observed through the

teacing and learning process in the X class of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

Type of research is a classroom action research and quantitative. The type of

researchused in this study were test consisting of pre-test and postest and

observation guidelines for discussion activity.The object of this study were 28

students belonging to class X of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Think Pair

Share method is one of the cooperative learning that promotes cooperation

among students in groups. Think Pair Share method meant to give students time

to think about answers to questions or problems that will be provided by the

teacher. Students help each other in solving the problem with the capabilities of

each. Based on these results it can be concluded that the application of the

method of Think Pair Share on material food chain can improve the activity and

student learning outcomes PangudiLuhur High School class X of Yogyakarta. It

can be seen an increase in the average value of 60.29 with classical completeness

20.14% to 71,6 with 50% completeness and further increased to 80.29 with 70%

classicalcompleteness.

  Keywords: Think Pair Share, active, learning outcomes

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

  INTISARI ........................................................................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi BAB I(PENDAHULUAN ...............................................................................

  1

  a)

  1 Latar belakang masalah ..............................................................................

  b)

  4 Rumusan masalah ......................................................................................

  c)

  5 Batasan masalah .........................................................................................

  d)

  6 Hipotesa .....................................................................................................

  e)

  6 Tujuan Penelitian .......................................................................................

  f)

  6 Manfaat penelitian......................................................................................

  BAB II(DASAR TEORI/LANDASAN TEORI ..............................................

  8

  a)

  8 Proses belajar mengajar .............................................................................

  b)

  8 Belajar ........................................................................................................

  c)

  9 Hasil Belajar ...............................................................................................

  e) Pembelajaran kooperatif ............................................................................ 12

  f) Think Pair Share ........................................................................................ 15

  g) Rantai makanan .......................................................................................... 16 BAB III(Metodologi Penelitian .......................................................................

  19

  a) Jenis Penelitian ........................................................................................... 19

  b) Treatmen .................................................................................................... 19

  c) Setting penelitian ....................................................................................... 20

  d) Rancangan penelitian ................................................................................. 20

  e) Siklus 1 ....................................................................................................... 21

  f) Siklus 2 ....................................................................................................... 24

  g) Variabel Penelitian dan Indikator Ketercapaian ........................................ 27

  h) Instrumen penelitian ................................................................................... 28 i)

  Metode Pengumpulan data ......................................................................... 28 j) Pengujian atau validasi instrumen.............................................................. 30 k)

  Analisis data ............................................................................................... 31 BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................

  36

  a) Kegiatan dalam proses belajar mengajar ................................................... 36

  b) Pelaksanaan Tindakan siklus 1 .................................................................. 36

  c) Pelaksanaan Tindakan siklus 2 .................................................................. 45

  d) Hasil Analisa .............................................................................................. 55

  e) Pembahasan ................................................................................................ 57 BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

  63

  a) Kesimpulan ................................................................................................ 63

  b) Saran .......................................................................................................... 63

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel penelitian dan indikator keberhasilan ........................

  27 Tabel 3.2 Instrumen Pengambilan Data ...................................................

  30 Tabel 3.3 Skoring nilai dalam soal uraian ................................................

  31 Tabel 3.4 Pengumpulan data aktivitas kelompok siswa saat Belajar .......

  33 Tabel 3.5 Kategori hasil observasi aktivitas siswa ..................................

  35 Tabel 4.1 Hasil kemampuan awal siswa ...................................................

  40 Tabel 4.2 Hasil pos tes 1...........................................................................

  41 Tabel 4.3 Prosentase tingkat aktivitas siklus 1 .........................................

  43 Tabel 4.4 Hasil pos tes 2...........................................................................

  50 Tabel 4.5 Prosentase tingkat aktivitas siklus 2 .........................................

  51 Tabel 4.6 Perbandingan aspek kognitif ....................................................

  57

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur penelitian kelas model khemmis & Mc Taggart ..............

  48 Gambar 10. Siswa maju kedepan menempel gambar ..................................

  55 Gambar 16. Perbadingan jumlah kelompok dengan aktivitas ≥ 70 % ......... 56 Gambar 17. Prosentase ketuntasan klasikal .................................................

  52 Gambar 15. Team observasi melihat kondisi berdiskusi siswa ....................

  50 Gambar 14. Diagram Hasil Observasi Diskusi Siklus 2 ..............................

  49 Gambar 13. Siswa mengerjakan pos tes 2 ....................................................

  49 Gambar 12. Siswa presentasi di depan kelas ................................................

  48 Gambar 11. Siswa menganalisis suatu kasus ...............................................

  46 Gambar 9. Siswa berkelompok menjadi 2 pasang .....................................

  20 Gambar 2. Siswa berdiskusi sepasang........................................................

  46 Gambar 8. Siswa berkelompok sepasang di siklus 2 .................................

  44 Gambar 7. Guru menginstruksikan cara berdiskusi ...................................

  39 Gambar 6. Diagram hasil observasi siklus 1 ..............................................

  38 Gambar 5. Siswa mengerjakan soal pos tes 1 ............................................

  38 Gambar 4. Siswa presentasi hasil diskusi...................................................

  37 Gambar 3. Siswa berdiskusi 2 pasang ........................................................

  59

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan penelitian dari FKIP .......................................

  67 Lampiran 2. Surat keterangan penelitian dari sekolah .....................................

  68 Lampiran 3. Silabus .........................................................................................

  69 Lampiran 4. Kisi-kisi soal tes ..........................................................................

  72 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...........................................

  78 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa ...................................................................

  91 Lampiran 7. Soal Tes ......................................................................................

  95 Lampiran 8 . Kunci jawaban ............................................................................ 108 Lampiran 9. Data hasil observasi aktivitas siswa ........................................... 114 Lampiran 10. Lembar observasi aktivitas siswa berdiskusi ........................... 117 Lampiran 11. Daftar nilai ................................................................................ 118 Lampiran 12. Analisis nilai kemampuan awal siswa ....................................... 120 Lampiran 13. Analisis nilai akhir pos tes 1 ...................................................... 122 Lampiran 14. Analisis nilai akhir pos tes 2 ...................................................... 124 Lampiran 15. Lembar kerja siswa .................................................................... 126

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan proses mengajar, guru harus dapat memilih dan

  menggunakan beberapa metode mengajar. Banyak metode mengajar yang dipakai oleh guru yang mana masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan, kekurangan suatu metode dapat ditutupi oleh metode mengajar yang lain sehingga guru dapat menggunakan beberapa metode mengajar dalam melakukan proses belajar mengajar. Disamping prestasi belajar yang rendah, pada umumnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran materi Biologi juga kurang. Dalam proses belajar mengajar Biologi di sekolah- sekolah banyak siswa yang menjadi pendengar setia dari guru, siswa hanya sebagai penerima pengetahuan yang menuruti apa yang disampaikan oleh guru, sehingga dalam pembelajaran ini gurunya yang aktif tetapi siswanya pasif. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa siswa akan lebih memahami suatu konsep apabila siswa ikut berperan aktif dalam proses mencari dan menemukan.

  Fasilitas pendukung belajar siswa di sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta cukup memadai. Fasilitas yang mendukung seperti viewer, layar maupun sound didalam kelas, dan sacara pemanfaatan juga dapat diterapkan dengan baik. Dengan fasilitas tersebut diharapkan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dalam diri siswa tersebut.Tetapi fasilitas tersebut dapat membuat siswa hanya berfikir untuk menghafal semua pelajaran yang diajarkan oleh guru mereka. Maka untuk mengubah pola berfikir tersebut, dapat digunakan berbagai pendekatan yang baru. Metode

  Think Pair Share diharapkan dapat menambah aktivitas siswa sehingga

  dapat memotivasi siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa itu.Banyak siswa yang mempunyai kemampuan menghafal materi yang diterima dengan baik, tetapi tidak memahami secara mendalam apa yang mereka hafalkan.

  Berdasarkan observasi wawancara dengan seorang guru Biologi di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang mengajar kelas X, peneliti menemukan beberapa ketimpangan. Ketimpangan yang ditemukan adalah pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa yangkritis dalam bertanya namun terkadang pertanyaan tersebut kurang berisi. Apabila guru bertanya mengenai suatu hal secara klasikal, hanya beberapa siswa yang mencoba mengungkapkan pendapat atau jawaban. Selebihnya siswa enggan menjawab atau mengemukakan pendapat. Siswa akan mengemukakan pendapat setelah guru menunjuk salah satu siswa untuk berpendapat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Biologi kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, kegiatan pembelajaran untuk materi pokok pada Kompetensi Dasar tersebut dilakukan dengan kegiatan ceramah yang dipadukan dengan presentasi oleh guru. Selanjutnya, siswa diajak untuk membuat rangkuman materi.

  Berdasarkan nilai pada ulangan harian pada mata pelajaran Biologi Hanya 60% siswa yang tuntas sedangkan 40% siswa belum tuntas. Dapat dikatakan bahwa terjadi ketimpangan nilai pada siswa tersebut. Nilai ketuntasan KKM pada meteri Biologi adalah 73. Pada akhir ujian akhir semester terdapat 18 siswa dan 10 siswa sudah tuntas. Hal ini mendorong guru untuk menerapkan sistem baru dalam pembelajaran supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dilihat dari data tersebut banyak siswa yang belum tuntas dan nilai mereka masih dibawah standar ketuntasan siswa yaitu 73. Siswa dianggap tuntas jika ≥ 73.

  Di sekolah terdapat 3 jenis penilaian yaitu afektif, kognitif dan spikomotor. Pengambilan afektif berdasarkan pemahaman siswa, kognitif berdasarkan hasil tes atau ulangan siswa dan psikomotor dengan belajar dilaboratorium.

  Metode Think Pair Sharemerupakan salah satu dari pembelajaran kooperatif yang mengutamakan kerja sama antarsiswa dalam kelompok.

  Metode Think Pair Shareberarti memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan yang akan diberikan oleh guru. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.

  Metode pembelajaran Think Pair Share merupakan struktur kegiatan pembelajaran gotong-royong. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain.Think

  Pair Share adalah metode yang dikembangkan oleh Frank Lyman dan

  kawan-kawan dari Universitas Maryland yang mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Keunggulan lain dari pembelajaran kooperatif ini adalah mengoptimalkan partisipasi siswa.

  Mata pelajaranBiologi pada materi rantai makanan mempelajari bahwa semua organisme yang hidup dialam tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus selalu berinteraksi, baik dengan kelompoknya atau kelompok lainnya serta interaksi dengan alam(lingkungan). Seperti halnya manusia yang sangat membutuhkan kerjasama dan saling berinteraksi satu sama lainnya. Organisme hidup dalam sebuah sistem, ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Dengan menggunakan metodeThink Pair Sharediharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran Biologi pada materi rantai makanan sehingga meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X6 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2011-2012.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut : “Apakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode Think Pair

  Share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA

  Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012”

C. Batasan Masalah

  Agar masalah ini dapat dikaji secara mendalam maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.

  Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ruang lingkup kognitif berupa peningkatan hasil belajar dan psikomotor dengan melihat aktivitas siswa melalui model pembelajaran Kooperatif (Cooperative

  Learning ) dengan metode Think Pair Share. Kelas X6 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

  Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah aktivitas dan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 3. Kompetensi dan Materi Pembelajaran

  Kompetensi yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah Standar Kompetensi 4 yaitu : “Menganalisa hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi dan daur biogeokimia.

  Sedangkan, Kompetensi Dasarnya adalah 4.2 yaitu : “Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia.

  D. Hipotesa

  Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditulis sebelumnya, dari penelitian ini dapat diambil hipotesa ” Penggunaan pembelajaran kooperatif dengan metode Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X6 SMA Pangudi Luhur Yogyakartapada materi rantai makanan.

  E. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dan penelitian ini antara lan :

  1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

  Biologi siswa kelas X di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pokok bahasan rantai makanan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dengan metode Think Pair Share.

  2. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam

  pembelajaran Biologi dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS).

F. Manfaat Penelitian

  Suatu penelitian dilakukan pada intinya untuk dapat memecahkan suatu masalah yang diteliti dan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah :

  1. Bagi peneliti sebagai sarana untuk mempraktikan teori-teori yang diperoleh selama dibangku kuliah dengan kenyataan sehari-hari dan meningkatkan pemahaman dan pengalaman peneliti di dunia pendidikan yang sesungguhnya.

2. Manfaat bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaranBiologi yang lebih inovatif.

  3. Manfaat bagi guru sebagai motivasi guru untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.

BAB II DASAR TEORI 1. Proses Belajar Mengajar Menurut Syah (1995) proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan

  perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa dengan siswa agar siswa membentuk makna dan pemahamannya sendiri dalam memperoleh pengetahuannya. Jadi guru tidak menjejalkan pengetahuan kepada siswa tetapi melibatkannya dalam aktivitas belajar. Dari pengertian diatas beberapa ahli menyimpulkan bahwa yang disebut proses belajar adalah sebuah kegiatan integral (utuh terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar.

2. Belajar

  Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Abdurrahman (2003) bahwa “ Belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap”.Ranah kognitif berisi tingkatan mulai dari pengetahuan, seseorang yang belajar telah memiliki kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap fakta berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

  Ranah psikomotorik menekankan ketrampilan motorik yaitu bekerja dengan memerlukan koordinasi saraf dan otot. Kegiatan yang menunjukkan ranah ini adalah berbicara, menulis, aktivitas jasmani, dan program ketrampilan.

  Ranah afektif berhubungan erat dengan sikap seseorang dalam belajar. Dijelaskan lebih lanjut oleh Suparno (2001:9) bahwa aspek afektif berkaitan erat dengan sikap yang menunjukkan adanya hierarki. Tingkatan tersebut dimulai dari menerima dan menaruh perhatian yang merupakan kesadaran paling sederhana, memberikan respon secara sukarela, memberikan penilaian, pengorganisasian yaitu apa yang telah dilakukan mengkristal dalam dirinya sebagai tatakrama dan apa yang diyakini itu dibandingkan dengan standar etika yang ada, serta karakterisasi dimana seseorang siap menilai ulang apa yang diyakininya dan bersedia untuk merevisi pandangan yang dipegangnya.

3. Hasil Belajar

  Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif , afektif dan psikomotor. Dimyati (2002 : 3 ) mengungkapkan pengertian hasil belajar sebagai berikut. “ Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses

  Pencapaian prestasi belajar itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Syah (2004) memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang memperngaruhi prestasi belajar yaitu sebagai berikut : a.

  Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.

  Faktor internal siswa antara lain : 1)

  Aspek fisiologis Kondisi jasmani yang memadai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

  2) Aspek psikologis

  Aspek-aspek psikologis yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain sebagai berikut : 1)

  Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Guru sebagai teladan bagi siswa harus mampu memotivasi siswa untuk belajar dengan baik. 2)

  Pemilihan metode pembelajaran Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Apapun yang termasuk perangkat program pembelajaran dituntut secara mutlak untuk menunjang berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas (Syah, 2004).

4. Aktivitas Belajar

  Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dierich yang dikutip Hamlik (1980) ; (Dr.Nanang Hanafiah,2009 ) menyatakan, aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu sebagai berikut.

  1. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar- gambar, mengamati eksperimen, demontrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

  2. Kegiatan-kegiatan lisan(oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi.

  3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, atau mendengarkan radio.

  4. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau

  5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola.

  6. Kegiatan-kegiatan metric, yaitu melakukan percobaan, memilih atat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, serta menari dan berkebun.

  7. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa factor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

  8. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

  5. Pembelajaran Kooperativ (Cooperative Learning)

  Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa, sehingga diperoleh sinergi dalam pencapaian tujuan.

  Model pembelajaran kooperatif pada dasarnya juga untuk mengembangkan kompetensi siswa untuk berani mengungkapkan gagasan. Kebanyakan siswa bila dalam forum yang besar merasa malu untuk mengkomunikasikan pendapatnya maka dengan beraktivitas dalam kelompok kecil diharapkan rasa malu tersebut dapat diminimalisir. Lie (2010) dalam bukunya yang berjudul berpendapat bahwa terdapat tiga pilihan model

  Cooperative Learning, pembelajaran, yaitu kompetisi, individual, dan cooperative learning.

  Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk membangun interaksi siswa dalam kelompok melalui aktivitas diskusi. Dalam pembelajaran dengan model kooperatif, aktivitas yang dilakukan oleh siswa adalah bekerja sama dan saling membantu satu sama lain untuk menyelesaikan tugas dalam

  al.l (2009), model pembelajaran kooperatif dirancang tidak hanya untuk

  menyelesaikan tugas dalam pembelajaran namun untuk membangun sikap posistif antarsiswa di dalam kelas yang beragam dan multikultural.

  Model pembelajaran kooperatif memiliki suatu sistem pembelajaran yang di dalamnya terdapat aspek-aspek yang saling terkait satu sama lain. Aspek- aspek ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukur aktivitas siswa dalam pembelajaran. Menurut Roger and Johnson dalamLie (2010), aspek- aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  a.

  Saling ketergantungan positif Saling ketergantungan positif menunjukkan adanya interaksi sosial yang saling menguntungkan. Dalam proses pembelajaran di kelas, saling ketergantungan positif akan terjadi apabila guru mampu untuk membagi tugas untuk setiap siswa dalam kelompok secara merata. Setiap siswa mendapatkan tugas yang berbeda-beda namun saling berhubungan satu sama lain. Dengan demikian, aktivitas yang dilakukan setiap siswa dalam kelompok adalah saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas sehingga tercapai tujuan bersama dalam kelompok.

  b.

  Tanggung jawab perseorangan Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama yaitu saling ketergantungan positif. Tanggung jawab diartikan sebagai keadaan wajib menanggung sesuatu. Tanggung jawab perseorangan merupakan kewajiban seseorang untuk menanggung sesuatu.

  Ketika setiap siswa diberi tugas yang saling mendukung satu sama lain baik. Melalui tanggung jawab yang diembannya, setiap siswa dalam kelompok diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok.

  c.

  Tatap muka antaranggota kelompok Dalam pembelajaran kooperatif, diperlukan tatap muka antaranggota dalam kelompok. Tatap muka berarti saling berhadapan muka. Hal tersebut dapat digunakan untuk saling bertukar pikiran atau pendapat satu sama lain sehingga terjadi aktivitas saling melengkapi dan memperkaya pengetahuan antaranggota dalam kelompok. Tatap muka merupakan kesempatan untuk mensharingkan hasil tugas yang telah dikerjakan tiap anggota dalam kelompok. Hal ini bertujuan untuk melengkapi tugas kelompok dengan menyatukan tugas yang telah dikerjakan oleh masing- masing anggota kelompok sehingga hasil yang dicapai merupakan hasil kerja sama kelompok.

  d.

  Komunikasi antaranggota kelompok Komunikasi antaranggota dalam kelompok sangat diperlukan.

  Komunikasi antaranggota bertujuan agar setiap anggota bersedia mendengarkan dan menanggapi pendapat anggota lainnya.

  e.

  Evaluasi proses kelompok Evaluasi proses kelompokdapat diartikan sebagai penilaian rangkaian tindakan dari kumpulan beberapa orang dalam menghasilkan sesuatu.

  Guru perlu memberikan waktu untuk evaluasi tiap anggota agar proses kelompok selanjutnya dapat berjalan lebih baik. Evaluasi tidak dilakukan setiap kali terdapat kegiatan berkelompok, namun dapat dilakukan selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan

  Evaluasi proses kelompok dapat dilakukan dengan menilik aspek-aspek berikut in. Pertama, bagaimana aktivitas kerja sama yang terjadi di dalam kelompok. Kedua, apakah setiap anggota kelompok memiliki kesetiaan terhadap orientasi tujuan. Ketiga, apakah setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap terciptanya tujuan. Keempat, bagaimana kelompok memanfaatkan waktu.

  Berdasarkan uraian tersebut diatas, model pembelajaran kooperatif dapat diartikan sebagai belajar kelompok dengan aktivitas yang terstruktur. Masing-masing anggota kelompok saling tergantung satu sama lain untuk menyelesaikan tugas yang berbeda namun saling berkaitan.

  Tanpa disuruh, mereka akan bertanggung jawab atas tugas pribadi mereka masing-masing untuk tercapainya keberhasilan kelompok.

6. Think Pair Share

  Think Pair Share (TPS) merupakan suatu teknik sederhana dengan

  keuntungan besar. Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, Think Pair Share (TPS) juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu thinking, pairing,

  dan sharing . Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber pembelajaran (teacher oriented), tetapi justru siswa dituntut untuk dapat menemukan dan

  Metode yang sederhana, namun sangat bermanfaat ini dikembangkan pertama kali oleh Frank Lyman dari Universitas of Maryland. Pertama-tama, siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian, guru mengajukan satu pertanyaan/ topik /masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berfikir sendiri-sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, kemudian mendiskusikannya hasil pemikirannya dengan pasangan sebelahnya untuk memperoleh satu konsensus atau jawaban yang telah mereka sepakati pada siswa-siswa yang lain diruang kelas. (Miftahul Huda, 2011) Kelebihan kelompok berpasangan yaitu : 9.

  Meningkatkan partisipasi 10.

  Cocok untuk tugas-tugas yang sederhana (tidak terlalu terstruktur) 11. Masing-masing anggota memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkontribusi pada kelompoknya.

  12. Interaksi lebih mudah 13.

  Pembenukannya lebih cepat dan mudah. Kekurangan kelompok berpasangan yaitu : 1.

  Banyak kelompok yang akan melaporkan tugasnya pada guru.

  2. Guru harus memonitor banyak kelompok 3.

  Lebih sedikit ide yang muncul 4. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

7. Rantai Makanan a.

   Rantai Makanan

  Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.

  Tiga macam rantai pokok yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. i.

  Rantai Pemangsa Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produser. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivor sebagai konsumer I, dilanjutkan dengan hewan karnivor yang memangsa herbivor sebagai konsumer ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivor maupun herbivor sebagai konsumer ketiga. ii.

  Rantai Parasit Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan tanaman benalu. iii.

  Rantai Saprofit Rantai saprofit dimulai dari organisme mati sampai organisme pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. iv.

  Rantai makanan dan tingkat tropi Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk kebentuk lain disepanjang rantai makanan. Tingkat tropik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam memakan. Sumber asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat fotosintesis hanya memakai energi matahari dan CO

  2 dari

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan Think Pair Share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi rantai makanan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun 2011/2012.

0 1 162

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 171

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

1 1 171

Penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012.

0 0 224

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 1 168

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan rumus-rumus trigonometri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu - USD Repository

0 1 300

Penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 222

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul - USD Repository

0 1 169

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul - USD Repository

0 0 169