Penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

  

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW

PADA MATERI PERUBAHAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS XC SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN

2011/2012

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi

  Oleh : Haryana

  NIM : 081434009

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Kedua orang tuaku, Ignatius Mardi Utomo dan Crishtina Sarjijah.

  2. Ketiga kakakku tersayang.

  3. Teman-teman Pendidikan Biologi 2008.

  4. Seluruh keluargaku yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih sayang yang tak terbatas. Kasih sayang kalian menjadi sumber kekuatan hidupku.

  5. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.

  

INTISARI

Haryana, 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Pada

Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi,

Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaann observasi, dan refleksi. Data hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas

  XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil pre-test dan hasil pos-test akhir masing-masing siklus. Data motivasi diperoleh dari hasil kuisioner dan didukung hasil observasi dan wawancara siswa.

  Pembelajaran Kooperatif

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan

  

Metode Jigsaw Meningkatan motivasi belajar yang terlihat dari presentase kondisi

  (1)

  

awal siswa sebesar 65,71% menjadi 77,14% pada siklus I dan meningkat menjadi

  80% pada siklus II. (2) Meningkatan hasil belajar siswa dari 50,14 menjadi 64,85

  

akhir siklus I dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 71,42. Jumlah siswa yang tuntas

KKM meningkat dari 11,42% pada awal penelitian, menjadi 51,42% pada akhir siklus I

dan menjadi 77,14% akhir siklus II. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan

  bahwa Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu.

  Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw, motivasi, hasil belajar, materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan

  

ABSTRACT

Haryana, 2012. The Implementation Method of Jigsaw Cooperative Learning

used in the mtaerial of Environmental Change and Pollution to Improve

Students’ Motivation and Learning Result of XC Students of Pangudi Luhur

Sedayu Senior High School in the academic year of 2011/2012. Thesis. Biology

Education Study Program, Faculty of Mathematics and Science, Sanata

Dharma University, Yogyakarta.

  This reserach was aimed to know the improvement of motivation and

learning result of XC students in Pangudi Luhur Sedayu Senior High School

through the implementation of Jigsaw Cooperative Learning used in the material

of Environmental Change and Pollution.

  This was a Classroom Action Research (CAR) done in 2 cycles, each

consisted of problem identification, planning, observation, and reflection. The

data of research results were analyzed quantitatively and qualitatively. The

subjects of this research were the XC students of Pangudi Luhur Sedayu Senior

High School in the academic year of 2011/2012. The data of learning results were

obtained from pre-test results and pos-test results at the end of each cycle.

  

Motivation data obtained from result of kuisioner and supported by result of student

interview and observation..

  Research result showed that the implementation Method of Jigsaw

Cooperative learning: (1) the improvement of learning motivation seen from the

percentage of interest and students’ attitude increased from 65,71% became

77,14% in the cycle I and kept increasing up to 80% in the cycle II. (2) Students’

learning results seen from students’ average score increased from 50,142 became

64,857 in the cycle I and kept increasing up to 71,428 in the end of cycle II. Thus,

the number of students passing the standard score increased from 11,42% at the

beginning of the research, became 51,42% at the end of cycle II and increased up

  Pursuant to data above can be concluded that to 77,14% at the end of cycle II. that

the implementation Method of Jigsaw Cooperative learning method used in the

material of Environmental Change and Pollution increased motivation and

learning result of XC students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School.

  

Key words: Jigsaw Cooperative Learning, motivation, learning result, material of

Environmental Change and Pollution.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan penyertaanNya yang tiada batas, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang penulis sebutkan berikut ini :

  1. Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc., selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan lancar.

  2. Luisa Diana Handoyo M.Si., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Agutinus Mujiya, SPd., FIC selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  4. Y. Eni Purwaningsih, S.Si., selaku guru mata pelajaran biologi kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah membantu peneliti selama penelitian berlangsung.

  5. Siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah membantu penulis dalam pengambilan data. Terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penelitian berlangsung. .

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN….................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………............. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................... vi INTISARI………………….. .......................................................................... vii ABSTRACT………………... .......................................................................... viii KATA PENGANTAR……… .......................................................................... ix DAFTAR ISI…………………......................................................................... xi

DAFTAR TABEL……………......................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR…………......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN…………...................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 4

C. Batasan Masalah......................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian........................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian...................................................................... 6 F. Hipotesa Penelitian...................................................................... 7

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran.......................................................... 8 B. Motivasi Belajar......................................................................... 10 C. Hasil Belajar................................................................................ 11 D. Pembelajaran Kooperatif........................................................... 15 E. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw.............................................. 17 F. Penelitian yan relevan................................................................ 19 G. Kerangka berpikir...................................................................... 20 H. Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan.................. 21 BAB III. METODOLOGI A. Metode Penelitian....................................................................... 24 B. Jenis Penelitian............................................................................ 26 C. Variabel Penelitian...................................................................... 26 D. Setting Penelitian........................................................................ 26 E. Rancangan Penelitian................................................................. 26 F. Metode Pengumpulan Data........................................................ 35 G. Instrumen Penelitian................................................................... 37 H. Metode Analisis Data.................................................................. 44 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Belajar Siswa....................................................... 51 B. Deskripsi Kondisi Setiap Siklus

  1. Siklus I.................................................................................... 52

  2. Siklus II.................................................................................. 60

  C. Hasil Penelitian dan Analisis Data

  1. Hasil penilaian siklus I dan II........................................... 66

  2. Analisis Data........................................................................... 71

  D. Pembahasan

  1. Peningkatan hasil Belajar Siswa........................................... 78

  2. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa.................................... 79

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................. 82 B. Saran ............................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 84

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data................................................................. 35Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi ................................................................ 38Tabel 3.3 Skala sikap motivasi siswa...................................................................40Tabel 3.4 Kisi-kisi kuisioner Biologi siswa dengan menggunakan

  Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw............................................ 40

Tabel 3.5 Panduan Wawancara.......................................................................... 43Tabel 3.6 Panduan Pemberian Skor.................................................................... 46Tabel 3.7 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa................................. 48Tabel 3.8 Panduan Pemberian Skor.................................................................... 48Tabel 3.9 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa................................. 49Tabel 3.10 Indikator Keberhasilan..................................................................... 50Tabel 4.1 Nilai Pre-Test..................................................................................... 66Tabel 4.2 Nilai Pos-Test Siklus I....................................................................... 67Tabel 4.3 Nilai Pos-Test Siklus II...................................................................... 68Tabel 4.4 Hasil Obervasi Keaktifan Siswa....................................................... 69Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Kuisioner Motivasi.............................................. 70Tabel 4.6 Paired Samples Statistics................................................................... 72Tabel 4.7 Paired Samples Correlations.............................................................. 72Tabel 4.8 Paired Samples Test......................................................................... 73

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain model penelitian Kemmis dan Mc Taggart....................... 25

  Gambar 4.1 Pre-test.......................................................................................... 55

Gambar 4.2 Diskusi kelas.................................................................................. 56Gambar 4.3 Presentasi kelas siklus I.................................................................. 57Gambar 4.4 Kegiatan awal pembelajaran........................................................... 61Gambar 4.5 Diskusi siklus II.............................................................................. 62Gambar 4.6 Presentasi siklus II.......................................................................... 63Gambar 4.7 Diagram Balok motivasi................................................................. 74Gambar 4.8 Diagram Balok keaktifan siswa..................................................... 76

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus........................................................................................ 86 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran........................................... 91 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa siklus I dan II.......................................... 110 Lampiran 4. Soal tes (Pre-test dan Pos-test siklus I dan II).......................... 130 Lampiran 5. Kisi-kisi soal tes (Pre-test dan Pos-test siklus I dan II)............ 141 Lampiran 6. Panduan Skoring tes (Pre-test dan Pos-test siklus I dan II)...... 144 Lampiran 7. Kunci jawaban soal tes (Pre-test dan Pos-test siklus I dan II).. 147 Lampiran 8. Lembar Observasi Siswa.......................................................... 150 Lampiran 9. Lembar Kuisioner..................................................................... 151 Lampiran 10. Kisi-kisi Kuisioner.................................................................. 153 Lampiran 11. Panduan Wawancara siswa..................................................... 155 Lampiran 12. Kisi-kisi Wawancara............................................................... 156 Lampiran 13. Hasil Pre-test siswa................................................................. 158 Lampiran 14. Analisis nilai Pre-test.............................................................. 162 Lampiran 15. Hasil Pos-test siklus I............................................................. 164 Lampiran 16. Analisis nilai Pos-test siklus I................................................. 166 Lampiran 17. Hasil Pos-test siklus II............................................................ 168 Lampiran 18. Analisis nilai Pos-test siklus II............................................... 170 Lampiran 19. Hasil LKS siklus I dan II........................................................ 172 Lampiran 20. Hasil observasi siklus I dan II................................................. 190 Lampiran 21. Presentase hasil observasi siswa siklus I dan II...................... 192 Lampiran 22. Hasil Kuisioner ...................................................................... 194

  Lampiran 23. Presentase hasil kuisioner siswa............................................ 200 Lampiran 24. Transkrip Wawancara............................................................ 201 Lampiran 25. Surat Keterangan Penelitian.................................................. 204

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan merupakan suatu aspek penting dalam mengembangkan potensi

  dalam diri seseorang. Kegiatan belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang penting dalam pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan lingkungan. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif artinya tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena suatu proses dan usaha siswa itu sendiri dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah,2003). Pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari sikap aktif, efektif, menyenangkan, dan kreatif siswa di dalam kelas sehingga mendukung perolehan hasil belajar yang baik.

  Kesuksesan belajar siswa untuk memahami suatu pelajaran dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri seorang siswa sendiri seperti motivasi atau keinginan untuk mempelajari akan suatu hal. Faktor eksternal adalah faktor pendukung atau dorongan yang berasal dari luar siswa , seperti metode pembelajaran yang digunakan, fasilitas sarana dan prasarana, hubungan siswa dengan guru, situasi kelas dan sebagainya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada proses pembelajaran kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu, diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XC memiliki minat yang rendah terhadap pelajaran Biologi. Hal ini diketahui dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang kurang dari kriteria ketuntasan minimal. Selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif dengan materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini disebabkan karena materi yang diajarkan sulit untuk dipahami sehingga siswa merasa bosan. Metode pengajaran guru juga berpengaruh terhadap minat siswa dalam mempelajari materi yang diajarkan. Kecenderungan metode yang sering dipakai dalam pembelajaran adalah ceramah dan hafalan sehingga kurang memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini menyebabkan penguasaan kompetensi masih rendah.

  Berdasarkan data awal dari hasil ulangan Biologi kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi Animalia tahun ajaran 2011/2012, diperoleh rata-rata ulangan 56,88 sedangkan presentase ketuntasan belajar sebesar 34,28%. Standar ketuntasan belajar minimal SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah sebesar 7,0. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Biologi siswa yang masih rendah .

  Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan daya tangkap siswa dalam menyerap pelajaran yang berbeda-beda dan kurang maksimalnya sarana fasilitas yang mendukung proses pebelajaran. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berasal dari bermacam-macam daerah memiliki latar belakang pengetahuan awal yang berbeda- beda, sehingga kemampuan mereka dalam memahami materi biologi yang diajarkan menjadi tidak sama dan terkesan sulit untuk menyerap materi yang diajarkan. SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berada dekat dengan rel kereta api membuat suasana belajar menjadi kurang kondusif dan proses pembelajaran menjadi terganggu karena suara kereta api yang lewat. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi kinerja siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Lingkungan sekitar SMA Pangudi Luhur Sedayu yang dikelilingi persawahan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi siswa, khususnya pelajaran Biologi yang berkaitan dengan materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan.

  Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan adalah materi tentang keadaan lingkungan sekitar dan penerapan sains untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

  Melihat fenomena yang muncul di kelas XC, perlu dilakukan upaya perubahan strategi belajar yang mampu menumbuhkan minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam kondisi kelas XC adalah metode Cooperative Learning yang mengajak siswa untuk memperoleh pengetahuan melalui kerjasama antar siswa. Model pembelajaran yang menggunakan metode diskusi kelas yang melibatkan interaksi siswa dan siswa atau siswa dan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu diharapkan akan menimbulkan motivasi belajar siswa dan siswa mejadi lebih aktif.

  Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mengajarkan kerjasama antar siswa, saling membantu, saling menghargai, mengaktifkan siswa dan tidak menggolongkan siswa sehingga tidak terjadi persaingan tidak sehat dalam pembelajaran dan antar kelompok. Salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah metode Jigsaw yang membagi siswa dalam kelompok kecil yang heterogen. Pada model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw, setiap siswa mendapatkan tugasnya masing-masing untuk dikerjakan dikelompok ahli, sebelum mengajarkan pada teman-temannya sehingga setiap siswa mendapatkan tugas, aktif dalam pembelajaran dan saling bekerjasama serta saling membantu teman dalam mencapai kompetensi.

  Berangkat dari kondisi inilah penulis bergerak untuk mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan. Untuk itu penulis dalam

  “PENERAPAN PEMBELAJARAN

  penelitian ini mengambil judul

  

KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA MATERI PERUBAHAN DAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XC SMA PANGUDI LUHUR

SEDAYU TAHUN AJARAN 2011/2012”

B. Rumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu : “Apakah penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode

  

Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan dapat meningkatkan

  motivasi dan hasil belajar Biologi siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012?”

C. Batasan masalah

  Agar pembahasan penelitian ini dapat dipahami dan dikaji dengan baik sesuai dengan arah dan tujuan, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Skripsi ini terfokus pada pembahasan tentang :

  1. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah 35 siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2011/2012

  2. Objek penelitian Objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw.

  3. Materi Pokok Standar Kompetensi

  4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar

  4.3 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan.

  Materi yang di bahas adalah Perubahan dan Pencemaran Lingkungan

4. Indikator

  Kognitif : hasil belajar siswa setelah penerapan model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan Afektif : motivasi belajar biologi siswa setelah penerapan model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan.

  5. Parameter Parameter keberhasilan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan lembar observasi , kuisioner dan wawancara sedangkan hasil belajar siswa diukur dengan nilai Post-Test pada setiap akhir siklus.

  D. Tujuan penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan.

  E. Manfaat penelitian

  Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

  1. Bagi peneliti Sebagai tugas akhir dan memberikan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian. Hasil penelitian dapat dijadikan bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional, pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun karya tulis ilmiah serta dapat dipergunakan sebagai persyaratan menjadi sarjana.

  2. Bagi guru/sekolah Memberikan referensi bagi guru untuk mengembangkan proses belajar mengajar dengan menggunakan Pendekatan kooperatif dan memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas sekolah.

  3. Bagi siswa

  a. Memperdalam pemahaman materi, karena masing- masing anggota kelompok bertanggung jawab menjelaskan bahan pelajaran pada anggota kelompok lainnya.

  b. Menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa dengan metode pembelajaran yang baru.

  c. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa , karena setiap siswa bertanggungjawab menjelaskan bahan pelajaran pada anggota kelompok lainnya.

F. Hipotesa Penelitian

  Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2011/2012 pada Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar dapat diartikan sebagai kegiatan berproses dan merupakan unsur yang

  sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya (Jihad, A. dan Haris, A., 2008). Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif artinya tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena suatu proses dan usaha siswa itu sendiri dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah,2003). Tahapan dalam belajar bergantung pada fase-fase belajar meliputi :

  a. Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;

  b. Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;

  c. Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi Asep Jihad dan Abdul Haris (2008) berpendapat bahwa perbuatan belajar terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungannyayang akan menghasilkan perubahan tingkah laku pada berbagai aspek, diantaranya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Perubahan-perubahan yang terjadi disadari oleh individu yang belajar berkesinambungan dan akan berdampak pada fungsi kehidupan lainnya. Selain itu perubahan bersifat positif, terjadi karena peran aktif dari pembelajar, tidak bersifat sementara, bertujuan, dan perubahan yang terjadi meliputi Ciri-ciri perilaku pembelajaran dapat dilihat dari perubahan yang bersifat : (1) Intensional (disengaja); (2) Positif dan aktif (bermanfaat dan atas hasil usaha sendiri) ; dan (3) efektif dan fungsional (berpengaruh dan mendorong timbulnya perubahan baru). Belajar juga dapat diartikan sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah,2003). Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuann, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Konsep belajar ini menekankan bahwa belajar tidak dari segi teknis, tetapi juga tentang nilai dan norma (Suyono, 2011). Menurut Thomas F.Staton (Sardiman,1986) menguraikan enam faktor psikologis yang diperlukan dalam kegiatan belajar yaitu 1) Motivasi, 2) Kosentrasi, 3) Reaksi, 4) Organisasi, 5) Pemahaman, dan 6) Ulangan.

  Menurut Suherman dalam Jihad, A. dan Haris, A. (2008) pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju dengan apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap.

B. Motivasi belajar

  Kata “motif “, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagi daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).

  Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan dari penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan minat. Minat dapat diartikan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri (Sardiman,1986). Motivasi melibatkan proses yang memberikan energi , mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah, dan dapat dipertahankan (Santrock, 2009). Berikut ini merupakan fungsi dari motivasi (Hanafiah, N. dan Suhana, C., 2009 ) :

  1. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik.

  2. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.

  3. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

  4. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna.

  Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagi sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi salah satunya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar (Sardiman,1986).

C. Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Setelah melalui proses belajar diharapkan anak dapat mencapai tujuan belajar yang disebut hasil belajar. Menurut Usman (Jihad ,A. dan Haris ,A., 2008) hasil belajar siswa sangat erat hubungannya dengan rumusan tujuan intruksional yaitu meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

  1. Domain Kognitif

  a. Pengetahuan (Knowledge)

  Jenjang yang paling rendah dalam kemampuan kognitif meliputi pengingatan tentang hal-hal yang bersifaf khusus atau universal, mengetahui metode dan proses, pengingatan terhadap pola, struktur atau setting.

  b. Pemahaman (comprehension)

  Jenjang setingkat di atas pengetahuan ini akan meliputi penerimaan dalam komunikasi secara akurat, menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda, mengorganisasikannya secara setingkat tanpa merubah pengertiannya.

  c. Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru.

  d. Analisa Menyangkut kemampuan anak dalam memisah-misah terhadap suatu materi menjadi bagian-bagian yang membentuknya, mendeteksi hubungan diantara bagian-bagian itu dan cara materi itu diorganisir.

  e. Sintesa Meliputi anak untuk menaruhkan/menempatkan bagian-bagian atau elemen satu/bersama sehingga membentuk suatu keseluruhan yang koheren. f. Evaluasi Kemampuan anak didik dalam pengambilan keputusan atau dalam menyatakan pendapat tentang nilai sesuatu tujuan, ide, pekerjaan, pemecahan masalah, metode, materi, dan lain-lain.

  2. Domain Afektif

  a. Menerima atau memperhatikan Meliputi sifat sensitif terhadap adanya eksistensi suatu fenomena tertentu atau stimulus atau kesadaran yang merupakan perilaku kognitif. Termasuk di dalamnya juga keinginan untuk menerima atau memperhatikan.

  b. Merespon Dalam jenjang ini anak didik dilibatkan secara langsung dalam suatu subjek tertentu, fenomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan mencari-cari dan menambah kepuasan dari bekerja dengannya atau terlibat di dalamnya.

  c. Penghargaan Pada level ini perilaku anak didik adalah konsisten dan stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga pemilihan terhadapnya dan keterikatannya pada suatu pandangan atau ide tertentu.

  d. Mengorganisasikan Dalam jenjang ini anak didik membentuk suatu sistem nilai yang dapat menuntun perilaku. e. Mempribadi (mewatak) Pada tingkat terakhir sudah ada internalisasi, nilai-nilai telah mendapatkan tempat pada diri individu, diorganisir ke dalam suatu sistem yang bersifat internal, memiliki kontrol perilaku. Menurut Jihad,A. dan Haris,A., (2008) , semakin baik proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikui proses pembelajaran, maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Sehingga hasil belajar siswa perlu diukur melalui suatu proses evaluasi. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (Syah,2003).

  Sedangkan menurut Bloom dalam Sudjana (1989), hasil belajar dibagi menjadi 3 ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

  Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni aspek pengetahaun atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut sebagai kognisi tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya adalah kognisi tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek peilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah yang dijabarkan Bloom, guru paling banyak menilai siswa melalui ranah kognitif karena ranah ini berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan ajar.

  Hasil belajar dapat dinilai dengan menggunakan patokan atau kriteria penilaian. Menurut Warijan (1984), informasi mengenai hasil belajar dapat digunakan sebagai berikut :

  a) Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru mendesain program pembelajaran yang apabila dilaksanakan akan mengisi selisih antara apa yang telah dicapai oleh siswa dengan apa yang dikehendaki oleh tujuan pengajaran.

  b) Dengan mengetahui hasil belajar siswa dari waktu ke waktu, proses kemajuan dan kemunduran belajar siswa, dapat diikuti untuk maksud- maksud memberikan motivasi belajar.

  c) Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dan konselor pengajaran mendiagnosa kesulitan belajar siswa dalam rangka memberikan bimbingan dan konseling pengajaran.

  d) Dengan mengetahui hasil belajar siswa, dapat diramalkan keberhasilan belajar siswa di masa depan.

  e) Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat menetapkan siswa dalam kualifikasi tertentu (lulus/tidak lulus), menetapkan peringkat siswa dalam prestasi belajar siswa (rangking hasil ujian), menggolongkan siswa dalam kelompok tertentu (pandai atau kurang pandai) serta menyeleksi siswa untuk maksud-maksud tertentu. f) Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa termotivasi untuk belajar lebih bersemangat, tekun dan teliti.

D. Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning ) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto,2010). Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Menurut Slavin (dalam http://ipotes.wordpress.com) pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebaya, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah (1) belajar bersama dengan teman, (2) selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman, (3) saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, (4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dari kelompok kecil. Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain, sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Menurut Depdiknas salah satu tujuan pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya (Taniredja dkk., 2011).

E. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

  Seperti yang dikatakan Arends (dalam http://hayardin-

  

blog.blogspot.com/2012/03/model-pembelajaran-jigsaw.html, 2007 ), Model

pembelajaran Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari

  beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

  Pendapat lain mengatakan bahwa model pembelajaran Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif di mana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus di pelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Menurut Elliot Aronson dan kawan-kawan yang telah diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan (Sugiyanto, 2010) tahap-tahap pelaksanaan metode

  Jigsaw adalah sebagai berikut : a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.

  b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk tesk; dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.

  c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut “keompok pakar”(expert group)

  d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.

  e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “ home teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Menurut Syarif Fauzan (syariffauzan.blogspot.com) dan Abdul Azis (azisgr.blogspot.com) model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki keunggulan antara lain :

  1. Mengembangkan hubungan antar pribadi positif diantara siswa yang memiliki kemampuan belajar berbeda.

  2. Menerapkan bimbingan sesama teman.

  3. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi.

  4. Memperbaiki kehadiran dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

  5. Meningkatkan motivasi belajar.

  6. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

  7. Melatih siswa untuk berdiskusi didalam membantu memahami materi dengan teman satu kelompok maupun satu kelas.

  Kelemahan metode Jigsaw adalah sebagai berikut :

  1. Guru dan siswa kurang terbiasa dengan metode ini karena masih terbawa kebiasaan menggunakan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah.

  2. Memerlukan waktu yang relatif lama.

  3. Tidak efektif untuk siswa yang banyak.

  4. Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari guru.

  5. Memerlukan persiapan yang matang.

F. Penelitian yang Relevan

  Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw cukup banyak digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian yang dilakukan oleh Diana Susanti yang dilakukan di SMP Negeri 18 Malang menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif metode Jigsaw mampu meningkatkan Motivasi dan hasil belajar Biologi siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Miftachul Jannah pada siswa SMA Batik 2 Surakarta juga terbukti mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.

2 7 170

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 7 170

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan Think Pair Share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi rantai makanan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun 2011/2012.

0 1 162

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.

0 1 222

Penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012.

0 0 224

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning

0 6 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 1 168

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan rumus-rumus trigonometri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu - USD Repository

0 1 300

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 1 254

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan - USD Repository

0 0 194