PENGAWASAN DINAS SOSIAL, KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI KOTA TANGERANG SELATAN DALAM PERMASALAHAN KECELAKAAN KERJA

  

PENGAWASAN DINAS SOSIAL, KETENAGAKERJAAN DAN

TRANSMIGRASI KOTA TANGERANG SELATAN DALAM

PERMASALAHAN KECELAKAAN KERJA

  

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

  

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  oleh:

  

WALIYYIL ILMI BIAHKAMILLAH

6661101686

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Apalah arti daya dan upaya Tanpa adanya ridho-Mu Apalah arti harapan dan kesabaran Tanpa doa ku pada-Mu

  PERSEMBAHAN :

Dengan mengucap “Alhamdulillahirabbil alamin” Ku persembahkan

hasil SKRIPSI ini untuk keluargaku terutama kepada kedua Orang

Tuaku yang selalu mendoakan serta mencurahkan cinta kasihnya,

selalu memberi nasihat dan semangat serta memberi arti akan hidup

ini, serta untuk seluruh pengorbanannya.

i

  

ABSTRAK

Waliyyil Ilmi Biahkamillah. NIM 6661101686. 2015. Pengawasan Dinas Sosial

Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan Dalam

Permasalahan Kecelakaan Kerja. Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Pembimbing I Dr. Abdul Apip M.Pd., dan Pembimbing II Anis Fuad S.Sos.

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pemikiran yang kritis terkait permasalahan kecelakaan kerja yang merupakan ancaman bagi pengusaha maupun pekerja khususnya di wilayah Kota Tangerang Selatan. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana pengawasan Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan dalam Permasalahan kecelakaan kerja. Penelitian ini menggunakan teori manajemen Pengawasan dari Rusdiana dan Ghazin (2014). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan Kurang sosialisasi antara Dinas dan Perusahaan serta kurangnya melakukan Pengawasan dikarenakan masih banyaknya Perusahaan dan pekerja yang tidak mementingkan keamanan dan masih banyak angka kecelakaan kerja di Tangerang Selatan khususnya pada Tahun 2014. Kesimpulan penelitian ini yaitu Pengawasan Kecelakaan kerja yang dilakukan oleh Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan untuk menanggulangi angka kecelakaan kerja Kurang Baik. Saran penelitian ini yaitu (1) meningkatkan upaya Pengawasan, (2) menambah jumlah personil pengawas ketenagakerjaan (3) pengawasan terkait jadwal kunjungan harus lebih dioptimalkan (4) lebih memaksimalkan bagian bidang pengawasan ketenagakerjaan agar terlaksana dengan baik.

  

Kata Kunci: Manajemen Pengawasan Ketenagakerjaan, Peraturan Daerah

Kota Tangerang Selatan No.3 Tahun 2011, Teori Pengawasan Rusdiana dan

Ghazin

  

ABSTRACT

Waliyyil Ilmi Biahkamillah. NIM 6661101686. 2015. Monitoring Social Service

Manpower and Transmigration South Tangerang City Problems In Work Accident.

Program Study of Public Administration. Faculty of Social Science and Political

Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Supervisor I Dr. Abdul Apip M.Pd.,

and Advisor II Anis Fuad S.Sos.

  

This research was motivated by the critical thinking problems related accidents that

are a threat to employers and workers, particularly in the South Tangerang City. The

problems of this research is how the supervision of the Social Service Manpower and

Transmigration South Tangerang City in the accident problem. This study uses the

theory of management and supervision of Rusdiana Ghazin (2014). This study used

descriptive qualitative method. These results indicate that the Department of Social,

Manpower and Transmigration South Tangerang City Less supervise because there

are many company and the workers were not concerned with security and many

number of accidents in South Tangerang especially in 2014. The conclusion of this

research that the Monitoring Accidents conducted by the Department of Social,

Manpower and Transmigration South Tangerang City to cope with the numbers of

workplace accidents Less Good. Suggestion of this study are (1) increasing efforts

Supervision, (2) increase the number of personnel inspectors (3) supervision-related

scheduled visits should be optimized (4) maximizing the field of labor inspection to be

better performing.

  

Keywords : Manpower supervision management, South Tangerang City Regional

Regulation Number 3 of 2011, Theory Control of Rusdiana and Ghazin

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada peneliti untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan Dalam Permasalahan Kecelakaan Kerja”. Shalawat serta salam semoga tetap tercucahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelengkapan dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Saya sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik teknik penyusunan penulisan maupun isi dari materi yang disajikan, hal ini disebabkan tiada lain oleh keterbatasan kemampuan dari penulis.

  Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan, bantuan, nasehat, saran, dan perhatian berbagai pihak. Pada kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:

  1. Untuk Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Untuk Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  3. Untuk Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Untuk Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Untuk Bapak Kandung Sapto Nugroho, M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Untuk Ibu Listyaningsih, S.Sos, M.Si., Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Untuk Bapak Riswanda, S.Sos, M.Pa., Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Untuk Bapak Dr. Abdul Apip, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I Peneliti.

  9. Untuk Bapak Anis Fuad, S.Sos, Selaku Dosen Pembimbing II Peneliti.

  10. Untuk Bapak H. Purnama, S.Sos, M.Si, Selaku Kepala Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan sekaligus yang telah memberikan izin untuk mencari data dan informasi terkait yang peneliti butuhkan.

  11. Untuk Bapak Heri heryadi, S.Sos, Selaku Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti terkait permasalahan tentang bidang pengawasan ketenagakerjaan di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan.

  12. Untuk Bapak Drs. Agustin, M.Si, Selaku Pelaksana Bidang PENTAKERJA yang telah membantu memberikan data dan informasi yang peneliti butuhkan di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi terkait masalah Mediator dan Hubungan Industrial.

  13. Untuk Bapak Nuhiodi, SE, M.Si, selaku seksi pengawasan norma kerja yang telah membantu memberikan data dan informasi yang peneliti butuhkan di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi terkait masalah Norma Kerja.

  14. Untuk Bapak Siswanto,ST, MM, selaku seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang telah memberikan data dan informasi yang peneliti butuhkan di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan terkait permasalahan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

  15. Untuk Ibu Silvia Rosalinda, SE, M.SI, selaku Sub Bagian Keuangan yang telah memberikan data dan informasi yang peneliti butuhkan di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan terkait Keuangan.

  16. Untuk Bapak H. Syaiful Bachrum, SE, Bapak Drs. Tua Rusli, ST, MM, Bapak Tubagus Agus Dhani, SE, Bapak Abdul Basit, S.IP, Bapak Imawan Yuni Azhar, SE, Bapak AA Jajat Sudrajat, SE, Bapak Oney Muhamad Oji yang telah membantu peneliti terkait keseluruhan permasalahan kecelakaan kerja.

  17. Untuk seluruh staf dan pegawai Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan yang telah membantu peneliti untuk mengumpulkan seluruh informasi dan data yang dibutuhkan.

  18. Untuk Bapak Mujiono yang telah bersedia di wawancarai oleh peneliti terkait pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan dalam pengawasan terhadap Perusahaan dan Industri.

  19. Untuk Bapak Fajar yang telah bersedia di wawancarai oleh peneliti terkait pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan dalam pengawasan terhadap Perusahaan dan Industri.

  20. Untuk Ayah Drs. H Harun Al-rasyid M,Si dan Ibu Hj. Ruhida S.Pdi yang tercinta yang selalu memberikan cinta kasih yang tulus dan tak terhingga dan selalu memberikan doa, dan motivasi baik secara materil maupun non materi.

  21. Untuk kawan-kawan mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi dari angkatan tahun 2010, serta kawan-kawan seperjuangan untuk Bahru Rozi, Septian Eka Maulana, Indri Sutopo, Andri Wijaya, Syandi Negara, Utami Puji Lestari, Ingga, Nelly Sulastiningsih, Nabila, Abdul Yusuf dan kawan-kawan seperjuangan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang selalu memberikan semangat, masukan dan dukungannya serta hari-hari yang penuh tawa disaat kuliah sampai sekarang ini.

  22. Untuk Sahabat-Sahabat sepermainan, khususnya untuk Sobari Fachri, M. Surya Atmaja, Rendy Leonardi, Alm. Heru Sadiwijaya, Dini Suryani, Dina Suryana, Indri Ardian, Indra Rostiana Akbar, Muksin yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta memberikan hari-hari di perumahan menjadi lebih indah.

  23. Untuk seluruh pihak-pihak yang sudah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang membutuhkan baik sebagai bahan acuan maupun sebagai bahan bacaan. Semoga Allah SWT selalui meridhoi dan senantiasa membimbing kita dalam segala hal ke arah yang lebih baik. Amin.

  Tangerang, 01 Februari 2016 Penulis

  Waliyyil Ilmi Biahkamillah

  DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL .............................................................................................

  DATA ORISINALITAS ................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... ABSTRAK ......................................................................................................... ABSTRACT .......................................................................................................

  

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................

  1

  1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 16

  1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 17

  1.4 Rumusan Masalah ........................................................................ 18

  1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................... 18

  1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 18

  1.7 Sistematika Penulisan .................................................................. 19

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................... 24

  2.1.1 Pengawasan ............................................................................... 25

  2.1.1.1 Prinsip-Prinsip Pengawasan ............................................ 28

  2.1.1.3 Fungsi Pengawasan ......................................................... 30

  2.1.1.4 Sasaran dan Tujuan Pengawasan ..................................... 31

  2.1.1.5 Teknik-teknik Pengawasan .............................................. 31

  2.1.2 Kecelakaan Kerja ....................................................................... 32

  2.1.3 Tinjauan Umum Mengenai Keselamatan Kerja ........................ 36

  2.1.4 Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Kerja ............................... 44

  2.1.5 Tinjauan Umum Tentang Hubungan Industrial ......................... 46

  2.1.6 Penelitian Terdahulu .................................................................. 49

  2.1.6.1 Penelitian 1 ...................................................................... 49

  2.1.6.2 Penelitian 2 ...................................................................... 51

  2.1.7 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................. 52

  2.1.8 Asumi Dasar .............................................................................. 53

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................... 54

  3.2 Fokus Penelitian ........................................................................... 56

  3.3 Lokasi Penelitian .......................................................................... 57

  3.4 Instrumen Penelitian ..................................................................... 57

  3.5 Informan Penelitian ...................................................................... 61

  3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 65

  3.7 Pengujian Keabsahan Data ........................................................... 68

  3.8 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 70

  BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................... 71

  4.1.1 Deskripsi Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan ................................. 71

  4.1.2 Struktur Organisasi .............................................................. 77

  4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi ..................................... 78

  4.2 Deskripsi Data .............................................................................. 88

  4.3 Pembahasan .................................................................................. 88

  BAB V PENUTUP

  5.1 Simpulan ....................................................................................... 143

  5.2 Saran ............................................................................................. 146 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

  LAMPIRAN ....................................................................................................... RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................

  DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1.1 Data Objek Pengawasan .........................................................

  7 GAMBAR 1.2 Data Kecelakaan Kerja dan Penyakit Kerja ........................... 10

GAMBAR 1.3 Alamat Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan

  Transmigrasi Kota Tangerang Selatan ................................... 72

GAMBAR 1.4 Peta Wilayah Tangerang Selatan ............................................ 73GAMBAR 1.5 Perusahaan di Tangerang Selatan ........................................... 92GAMBAR 1.6 Kegiatan Perindustrian USM (Usaha Sumber Mandiri) ......... 95GAMBAR 1.7 Kegiatan Perindustrian USM (Usaha Sumber Mandiri) ......... 95

  DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Pedoman Wawancara ................................................................... 58TABEL 2.2 Informan Penelitian ...................................................................... 63TABEL 2.3 Waktu Penelitian .......................................................................... 70TABEL 2.4 Luas Wilayah Tangerang Selatan ................................................. 74TABEL 2.5 Data Kecelakaan Kerja Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan

  Transmigrasi Kota Tangerang Selatan ........................................ 111

TABEL 2.6 Persentase Kegiatan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan

  Transmigrasi Kota Tangerang Selatan ........................................ 123

TABEL 2.7 Perusahaan Yang Terdarfar BPJS Ketenagakerjaan .................... 132TABEL 2.8 Anggaran Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

  Kota Tangerang Selatan Tahun 2014 ............................................. 138

TABEL 2.9 Program Perlindungan dan Pengembangan

  Ketenagakerjaan Tahun 2014 ...................................................... 139

  DAFTAR BAGAN

BAGAN 3.1 Model Analisis ........................................................................... 65BAGAN 3.2 Pelaksanaan Undang-Undang .................................................... 75BAGAN 3.3 Struktur Organisasi Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan

  Transmigrasi Kota Tangerang Selatan ......................................... 77

BAGAN 3.4 Proses Pembuatan P2K3 ............................................................ 101BAGAN 3.5 Penyidikan Kecelakaan Kerja Pengawas ................................... 103BAGAN 3.6 Penyebab Kecelakaan Kerja ...................................................... 104BAGAN 3.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecelakaan Kerja ............. 121BAGAN 3.8 Pendaftaran BPJS Dalam Hubungan Kerja................................ 130BAGAN 3.9 Langkah Mendinamiskan Organisasi ......................................... 133

  132

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

  Sejalan dengan proses era globalisasi kehidupan masyarakat Indonesia mengalami banyak perubahan yaitu dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri dimana persaingan dibidang usaha semakin tinggi. Banyak alat bantu yang digunakan manusia untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan mudah. Manusia merancang berbagai alat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan manusia, alat dibuat dan dirancang dengan sebaik mungkin sehingga manusia dapat nyaman dalam menggunakannya serta untuk mempercepat proses produktivitas disuatu industri, baik itu industri kecil, sedang maupun besar dituntut untuk semakin meningkatkan kualitasnya untuk tetap bertahan dibidang usahanya. Namun tuntutan dibidang peningkatan kualitas tersebut tidak hanya mengenai mutu hasil produksi tetapi orang-orang yang terlibat di dalamnya.

  Dengan perkembangan yang tinggi dan semakin pesatnya industri, tentu berbanding lurus dengan munculnya tantangan dan permasalahan didunia industri. Salah satu tantangan dan permasalahan yang muncul adalah bagaimana mengatasi kecelakaan kerja di lingkungan industri atau perusahaan itu sendiri. Kecelakaan kerja dapat merugikan perusahaan dan menurunkan produktivitas. Ada tuntutan peningkatan tersebut, hal ini tentunya juga Sehingga sering kali para pekerja diharuskan bekerja diluar batas kemampuannya, akibatnya keselamatan dan kesehatan dari pekerja sering terabaikan.

  Sehubungan dengan pertumbuhan industri dan persaingan usaha, maka semakin bertambah pula penggunaan mesin-mesin sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan. Dengan penggunaan mesin-mesin tersebut tentu saja akan memperlancar proses produksi, tetapi resiko terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimpa tenaga kerja juga lebih besar pula. Bahan-bahan yang mengandung racun, mesin-mesin, alat-alat, serta cara-cara kerja yang buruk. Kekurangan pengetahuan untuk penanganan peralatan yang serba baru dan mutakhir, dan tidak adanya latihan kerja serta pengetahuan tentang sumber bahaya yang baru senantiasa menjadi sumber-sumber penyakit bagi para pekerja yang terlibat oleh mesin itu sendiri. Oleh karenanya tenaga kerja dalam bekerja perlu adanya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan yang maju dan tepat serta di lengkapi alat pelindung diri sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat kerja.

  Selain itu karyawan atau pekerja harus mengembangkan kemampuan dalam bidangnya, pengembangan tersebut adalah suatu proses yang harus dilakukan secara terus menerus, karena dalam perusahaan yang dinamis akan selalu timbul masalah baru baik dibidang teknologi, ilmu pengetahuan, dan kebutuhan jabatan

  • –jabatan baru yang lebih kompleks dan memerlukan penanganan yang baik dan terpadu. Setiap karyawan harus mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat berkembang dan mempunyai pengetahuan,
kemampuan dan keterampilan yang memadai guna mencapai kualitas kerja dan peningkatan karir serta memperkecil kecelakaan kerja bagi karyawan itu sendiri. pentingnya pengembangan untuk meningkatkan kemampuan tekhnis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan (Hasibuan, 2007;69).

  Bitner dan Zeithaml dalam Riorini, (2004:22) menyatakan perusahaan harus memberikan suatu peranan dalam suatu sistem pengawasan untuk dapat meningkatkan kualitas kerja (performance quality) ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan memberikan pelatihan atau

  

training , memberikan insentif atau bonus yang memungkinkan para pekerja

  akan senantiasa semangat dalam bekerja serta kedisiplinan pekerja dan efektifitas kerja.

  Pengusaha sebagai pihak yang mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dan pengusaha wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan sesuai dengan UU No.7 Tahun 1981. Disinilah dibutuhkan kesadaran dari pihak pengusa mengingat penyediaan alat perlindungan diri maupun penyediaan lingkungan kerja yang sehat memerlukan biaya. Namun begitu biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil di bandingkan dengan kerugian yang ditumbulkan jika terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hal itu disebabkan karena melindungi tenaga kerja, secara tidak langsung melindungi perusahaan tempat kerjanya, agar usahanya tidak mengalami hambatan-hambatan atau kegagalan dalam berproduksi dikarenakan ketidakhadiran beberapa buruh karena terkena penyakit tertentu akibat kecelakaan kerja. Menurut Mangkunegara (2001:161), keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja berupa mesin seperti alat kerja, atau bahan-bahan kimia yang dapat merugikan pekerja.

  Menurut Summamur (2001:1), Keselamatan kerja yang setinggi- tingginya dapat tercapai bila kesehatan berada dalam taraf yang sebaik- baiknya. Antara keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja terdapat korelasi yang nyata. Setiap tenaga kerja yang sehat dan selamat mampu melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien sehingga produksi berada pada tingkat yang sebaik-baiknya. Dalam keadaan sakit tenaga kerja tersebut tidak melakukan pekerjaannya dengan baik, bahkan mungkin tidak dapat bekerja seperti biasa lagi sehingga tentunya pekerjaan menjadi tidak optimal, sehingga dapat menyebabkan beban bagi perusahaan dan tenaga kerja itu sendiri.

  Beban tersebut bagi perusahaan bisa berupa:

  1. Menurunkan produksi,

  2. Pembayaran ongkos pengobatan yang sampai berhari-hari bahkan berbulan-bulan,

  3. Menurunkan moral pengusaha dalam pandangan masyarakat. Adapun bagi tenaga kerja beban tersebut dapat berupa:

  1. Menurunkan kepercayaan dari pengusaha

  2. Menurunkan kemampuan kerja yang dapat berakibat berkurangnya pendapatan.

  Menurut data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan mengatakan bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 16.900 kasus kecelakaan kerja. perusahaan yang tinggi tingkat kecelakaan kerja adalah disektor mesin atau perusahaan yang sering menggunakan alat dan mesin yang canggih untuk membantu produktifitas. Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di sebabkan beberapa faktor di antaranya :

  1. Pekerja

  a. tidak disiplin pada peraturan yang berlaku

  b. tidak mengerti tentang teknologi (mesin las, mesin press, dll)

  c. kurangnya pengetahuan tentang bahan yang berbahaya (menghirup gas atau bahan kimia).

  2. Perusahaan

  a. Kurangnya penyuluhan atau pengetahuan yang di berikan kepada pekerja bagaimana cara mempergunakan alat-alat industri dan penggunaan bahan-bahan kimia atau yang mudah terbakar

  b. Tidak memperdulikan kondisi mesin atau alat yang sudah rusak atau tidak layak lagi untuk di pakai c. Kurang pengertian terhadap pekerja (memberikan bonus upah/gaji).

  Keselamatan kerja bukan saja tugas dari perusahaan tetapi juga fungsi pemerintah untuk mengawasi. Menurut keputusan Walikota Tangerang Selatan No.3 pasal 1 Tahun 2001 tentang penjabaran tugas dan fungsi Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan mempunyai tugas untuk melaksanakan wewenang otonomi daerah di bidang dinas terkait adalah pelaksanaan pengawasan norma kerja, pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau perusahaan lainnya yang terkait perumusan pengawasan norma kerja dan penindakan pelanggaran norma kerja yang mengacu pada perundang-undangan ketenagakerjaan. Bersumber dari data yang peneliti dapatkan dari Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan pada tahun 2014 tentang pengawasan rekapitulasi wajib lapor perusahaan di sektor Kelompok Lapangan Usaha Indonesia (KLUI).

  Dari data tersebut Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan dalam pengawasan dan pembinaan pada tahun 2014 sedikitnya 2.080 perusahaan yang sudah terdata dari 5.127 perusahaan yang ada baik itu perusahaan kecil, sedang maupun besar, dan 41 perusahaan yang mampu mencapai nol kecelakaan (zero accident), dan setiap tahunnya ada sekitar 410 kasus kecelakaan kerja baik itu sakit, cacat fisik, maupun meninggal dunia. Namun berbanding terbalik dengan jumlah personil yang ada. Dinas Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan memiliki 5 personil yang terlibat dalam pengawasan dan pembinaan terhadap pekerja maupun perusahaan. Dari data diatas mengidentifikasikan bahwa tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di Tangerang Selatan masih tergolong tinggi, sehingga perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja tentunya harus ditingkatkan baik dari pekerja, perusahaan dan dinas yang terkait di dalamnya.

  Oleh karena itu pengawasan ketenagakerjaan di Tangerang Selatan sangat dibutuhkan dalam proses meminimalisirkan kecelakaan kerja di perusahaan. Pengawasan ketenagakerjaan itu sendiri adalah fungsi publik dari administrasi ketenagakerjaan yang memastikan sesuai dengan perundang- undangan ketenagakerjaan ditempat kerja untuk melindungi seluruh pekerja. Tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan mitra sosial atas kebutuhan untuk mematuhi undang-undang ditempat kerja dan kepentingan bersama terkait dengan hal ini melalui langkah-langkah pencegahan dan edukasi. Pengawasan ketenagakerjaan berupa dalam konteks berupa konseling dan edukasi kepada pihak terkait, dalam pembangunan industrial, dalam teknologi dan dalam sifat bahaya pekerjaan yang bersifat memberikan informasi dan saran kepada pengusaha, pekerja dan pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Dan tujuan utama dari pengawasan ketenagakerjaan adalah termasuk untuk memastikan bahwa :

  1. Peraturan perundang-undangan yang berlaku dipatuhi ditempat kerja dengan tujuan mencapai dan kondisi kerja yang layak,

  2. Pengusaha dan pekerja mendapatkan informasi dan panduan mengenai bagaimana mematuhi persyaratan-persyaratan hukum dan UU,

  3. Pengusaha dapat menempatkan pekerja mereka dalam resiko-resiko yang terkait dengan keamanan dan kesehatan, dan

  4. Informasi umpan balik dan pembelajaran dari praktik-praktik yang digunakan sebagai cara untuk memperkecil terjadinya kecelakaan kerja.

  Berdasarkan tabel diatas sumber kecelakaan kerja terbanyak dari beberapa sektor di karenakan mesin industri (mesin pons, mesin pres, gerjaji, mesin bor,dll) dengan jumlah 125 orang. Dan sektor lain yang terbanyak sumber kecelakaan kerjanya terdapat pada sektor industri pengolahan yaitu dengan jumlah 70 orang pada sumber kecelakaan kerja pesawat angkat. Tidak adanya sanksi yang membuat jera perusahaan atau pekerja menjadi penyebab kecelakaan kerja di Kota Tangerang Selatan khususnya tidak berkurang sama sekali dan bahkan kecelakaan kerja setiap tahunnya bertambah.

  Menurut data yang peneliti dapatkan di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan terkait pembinaan (penyuluhan dan pelatihan) yang juga masih terbatas yang disebabkan oleh keterbatasan anggaran, sehingga Dinas terkait meminimalisirkan pengeluaran dengan cara membatasi program-program dan kinerja pengawasan disetiap perusahaan. Dinas Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan memiliki anggaran untuk pengawasan bidang ketenagakerjaan sebesar kurang lebih Rp.2.090.375.000,-. Hal ini tidak sebanding dengan banyaknya program dan kegiatan yang ada di Dinas terkait. Berikut adalah rekapan anggaran yang di dapat peneliti dari badan keuangan Dinas Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan terbagi dalam 3 bagian di bidang Ketenagakerjaan, yaitu:

  1. Perlindungan pengawasan, perlindungan, penegakan hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu :

  a. Pemberian penghargaan Zero Accident bagi perusahaan sebesar Rp.53.300.000,- b. Pembinaan teknis ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebesar Rp.138.750.000,-

  a. Sosialisasi Kesehatan di tempat kerja sebesar Rp.54.950.000,-

  2. Peningkatan pengawasan, perlindungan, dan penegakan hukum terhadap norma kerja a. Pengawasan norma ketenagakerjaan sebesar Rp.49.667.000,-

  b. Lomba cepat tepat norma ketenagakerjaan sebesar Rp.63.140.000,-

  c. Bintek pengawasan norma kerja sebesar Rp.140.372.500,-

  3. Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum tenaga kerja wanita, anak dan BPJS Ketenagakerjaan a. Pemantauan kepesertaan BPJS ketenagakerjaan sebesar

  Rp.22.400.000,- Dengan demikian dinas terkait meminimalisirkan kegiatan dan memilih bagian yang terpenting untuk dimasukkan pada program kerja dinas tersebut. Dalam rangka pengawasan dan pembinaan ke setiap perusahaan- perusahaan yang terdata di Tangerang Selatan (rutinitas untuk kunjungan dinas terkait di Kota Tangerang Selatan kepada perusahaan guna mengetahui masalah yang ada dalam perusahaan tersebut dan memberikan pemaparan atau pemahaman tentang pentingnya terkait kecelakaan kerja yang akan merugikan kedua belah pihak) tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menetapkan apakah peraturan ketenagakerjaan diterapkan, kunjungan tersebut dibagi dalam 3 katagori yaitu, pertama kunjungan pertama: ini adalah kunjungan untuk mengetahui desas-desus tentang pendirian, pemindah tanganan atau pemindahan perusahaan serta kegiatan yang dilakukan, yang kedua kunjungan berkala: pengawas ketenagakerjaan kadangkala di minta untuk melakukan kunjungan tempat kerja guna menyelesaikan persoalan mengenai penerapan undang-undang, pencegahan bahaya, pelaksanaan hak-hak serikat kerja, untuk memberikan pendapat mengenai rancangan tempat kerja atau perancangan layanan sosial. Yang ketiga kunjungan darurat: kunjungan yang di tentukan oleh kejadian-kejadian yang membutuhkan pengawasan saat itu juga (contoh, kecelakaan di tempat kerja) yang membutuhkan tindakan baik praktis dan hukum atau karena ledakan dan bom. Pengawas dapat menyelidiki siapa yang harus bertanggung jawab atau merekomendasikan untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali. serta memberikan kursus atau pelatihan-pelatihan bagi pekerja, memberikan jaminan-jaminan sosial keselamatan dan kesehatan. Kunjungan tersebut biasanya dilakukan 3 kali dalam seminggu oleh pengawas yang bertugas. Namun karena minimnya jumlah pengawas yang ada maka pengawasan tidak sesuai dengan target. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan, ditemukan beberapa permasalahan terkait Pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan Dalam Mengatasi Permasalahan Kecelakaan Kerja dalam menanggulangi masalah kecelakaan kerja di Perusahaan yaitu,

  Pertama, menurut Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan mendapatkan anggaran kurang dan berbanding terbalik dengan kegiatan dan program yang ada di dinas tersebut, sehingga banyak kegiatan dan program kerja yang tidak terlaksana. Selain itu dari hasil tanya jawab peneliti dengan dinas terkait tentang kunjungan perusahaan guna memperkecil kecelakaan kerja setidaknya 6 bulan sekali pengawasan dilakukan, sehingga masih terabaikannya perusahaan yang tidak mendapatkan pengawasan dan pembinaan yang tidak merata.

  Kedua, jumlah personil yang ada pada Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan pada bidang pengawasan dan pembinaan hanya berjumlah 5 personil hal ini tidak sebanding dengan banyaknya perusahaan dan pekerja di Kota Tangerang Selatan yang terdata di tahun 2014. Selain kurangnya anggota personil hal ini di pengaruhi oleh terbatasnya sumber daya aparatur dinas pada bidang pengawasan yang secara kuantitas masih terbatas maupun secara kualitatif masih memerlukan peningkatan standar kompetensi keahlian terutama di bidang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

  Ketiga, Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan masih kurang dalam Pengawasan dan kegiatan pokok indikator kinerja seperti mempromosikan keselamatan kerja dan kesehatan kerja termasuk masalah pencegahan kecelakaan dan penyakit, serta dukungan sumber yang lebih nyata antara perusahaan dan pihak dinas yang terkait di Kota Tangerang Selatan salah satunya dalam mengawasi perilaku pekerja, mengawasi bahan atau mesin yang dianggap berbahaya serta memberikan penyuluhan secara singkat padat dan jelas.

  Keempat, Tidak adanya sanksi yang tegas terkait pengawasan tentang UU No.7 Tahun 1981 tentang wajib lapor ketenagakerjaan dan Peraturan Daerah No.3 Tahun 2011 tentang Pelayanan Ketenagakerjaan.

  Dalam hal ini Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Tangerang Selatan harus selalu memberikan perlindungan kepada pekerja dan pengusaha di Kota Tangerang Selatan. Hal ini disebabkan karena pekerja merupakan aset pembangunan Nasional yang secara normatif di jamin oleh UU dan hal tersebut adalah suatu hak yang harus diterima oleh pengusaha.

  Maka dalam hal ini Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan harus mengadakan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja untuk menghindari kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja terhadap para pekerja dan pengusaha.

  Namun ada kalanya penyelenggaraan dan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap pekerja dan pengusaha tersebut tidaklah sesuai dengan apa yang telah di atur dalam Peraturan Daerah No.3 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Ketenagakerjaan. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi antara pengusaha dan pekerja terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

  Konteks pengawasan yang dimaksud oleh penelitian ini adalah proses pemenuhan tanggung jawab Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan sebagai organisasi sosial sesuai dengan penanggulangi permasalahan kecelakaan kerja di perusahaan. Penjelasan tersebut di maksudkan untuk memfokuskan arti pengawasan yang luas dan beragam sehingga peneliti menjelaskan dalam latar belakang ini bahwa yang menjadi objek penelitian ini, yaitu pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang dimaksud adalah apakah sudah sesuai dengan yang terjadi pada dunia industri dalam permasalahan-permasalahan yang melenceng kepada undang-undang, dari para pelaku-pelaku dalam proses penyelenggaraan kegiatan permasalahan kecelakaan kerja di perusahaan itu sendiri dalam hal penanggulangan kecelakaan kerja di Kota Tangerang Selatan.

  Pemaparan peneliti sebelumnya mengenai Dinas Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan terlihat bahwa sebagai salah satu bentuk organisasi publik yang khususnya memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pekerja dalam ranah permasalahan mengenai kecelakaan kerja di perusahaan. sungguh sangat disayangkan jika kurang berperan aktif dalam penanggulangan kecelakaan kerja di perusahaan oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menambahkan masalah-masalah tersebut dengan mengkaji lebih dalam mengenai Pengawasan Dinas Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi dalam hal penanggulangan permasalahan kecelakaan kerja di perusahaan dengan judul penelitian Pengawasan Dinas

  

Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan

Dalam Permasalahan Kecelakaan Kerja

1.2 Identifikasi masalah

  Berdasarkan hasil survei, peneliti menyimpulkan beberapa identifikasi masalah yang berkaitan dengan permasalahan kecelakaan kerja yaitu, sebagai berikut:

  1. Kurangnya anggaran yang dimiliki oleh Dinas Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang sebesar Rp.247.000.000,- bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja Kota Tangerang Selatan.

  2. Kurangnya jumlah Personil pengawasan yang ada di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan.

  3. Pengasawan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan terkait pengawasan dan pembinaan masih kurang optimal.

  4. Tidak adanya sanksi yang tegas terkait pengawasan tentang UU No.7 Tahun 1981 tentang wajib lapor ketenagakerjaan dan Peraturan Daerah No.3 Tahun 2011 tentang Pelayanan Ketenagakerjaan.

1.3 Batasan masalah

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti memfokuskan permasalahan untuk menjaga agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan pembahasan lebih mengarah pada pemahaman yang lebih baik, dalam penelitian ini membatasi masalah pada ruang lingkup permasalahan mengenai pengawasan kecelakaan kerja di perusahaan Kota Tangerang Selatan dalam menanggulangi masalah kecelakaan kerja di Kota Tangerang Selatan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan dalam permasalahan kecelakaan kerja di Kota Tangerang Selatan?”

  1.4 Rumusan masalah

  Melihat dari latar belakang diatas penulis mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan dalam permasalahan kecelakaan kerja?

  1.5 Tujuan penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian Pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dalam mengatasi permasalahan kecelakaan di Kota Tangerang Selatan yaitu, “Untuk mengetahui Pengawasan Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan dalam permasalahan kecelakaan kerja”

  1.6 Manfaat penelitian

  Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian tersebut. Adapun manfaat yang didapat dari penulis ini adalah :

  1. Manfaat teoritis

  a. Merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan skripsi guna melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  b. Untuk sedikit memberi pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya.

  c. Untuk mendalami teori-teori yang telah penulis peroleh selama menjalani kuliah strata satu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa serta memberikan landasan untuk penelitian lebih lanjut.

  2. Manfaat praktis

  a. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang Administasi Negara sebagai bekal untuk terjun ke dalam masyarakat nantinya.

  b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti.

1.7 Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan ini dibagi kedalam lima bagian yang masing-masing terdiri dari sub bagian, yaitu sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan

  1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan di teliti. Bentuk penerangan dan penjelasan dalam penelitian ini akan di uraikan secara deduktif, artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menukik ke masalah yang spesifik dan relevan dengan judul skripsi.

  1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, dikaitkan dengan tema/topik/judul penelitian.

  1.3 Batasan Masalah Untuk mempermudah penelitian dan untuk menghemat waktu dan dana maka peneliti membatasi penelitian ini.

  1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam bagian ini juga akan didefinisikan permasalahan yang telah diterapkan dalam kalimat tanya.

  1.5 Tujuan Penelitian Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin di capai dengan dilaksanakannya penelitan terhadap masalah yang telah dirumuskan. Isi dan rumusan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

  1.6 Manfaat Penelitian Menjelaskan tentang manfaat teoritis dan praktis terkait dengan temuan peneliti

  1.7 Sistematika Penulisan Menjelaskan isi bab per babnya dan menjelaskan urutan penulis skripsi ini secara keseluruhan. BAB II : DESKRIPSI TEORI

  2.1 Landasan Teori Landasan teori mengkaji berbagai teori dan konsep yang relevan dengan masalah penelitian, sehingga akan memperoleh konsep penelitian yang sangat jelas.