Rancangan Awal RKPD 2018 – Bahan sosialisasi publik

(1)

III - 1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI

DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Perekonomian global sejauh ini masih cenderung melemah, hal tersebut berdampak langsung pula pada kondisi perekonomian Indonesia serta khususnya perekonomian Jawa Tengah, kondisi pelemahan tersebut diperkirakan masih akan terus berlangsung sampai dengan akhir tahun depan.

Terkait hal tersebut rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkualitas serta mengantisipasi berbagai dampak persaingan MEA, maka kebijakan perekonomian Jawa Tengah ke depan antara lain diarahkan pada peningkatan perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah, pembangunan infrastruktur wilayah dan pengembangan iptek, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Di sisi lain, kinerja perekonomian Jawa Tengah akan didukung pula antara lain melalui pengembangan sektor investasi, pertanian dan maritim, industri pengolahan serta peningkatan belanja infrastruktur pemerintah, untuk memacu percepatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Hal lain yang perlu untuk dicermati adalah terkait kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang berpengaruh dan berimbas langsung pada kondisi perekonomian di Jawa Tengah, sehingga diperlukan upaya sinergitas untuk memadukan kebijakan pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah a. Pertumbuhan Ekonomi

Kondisi perekonomian Jawa Tengah menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif dalam kurun waktu 2012 – 2016. Hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang konstan pada kisaran angka 5 – 5,5%, secara berturut-turut diangka 5,34%, 5,14%, 5,42%, dan 5,44%. Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tercatat sebesar 5,06% (TW III). Perkembangan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah selama tahun 2012 – 2016 dapat dilihat pada Gambar 3.1.


(2)

III - 2 Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2016

Gambar 3.1.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Nilai PDRB Provinsi Jawa Tengah Atas Harga Dasar Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) selama tahun 2011 – 2015 mengalami peningkatan positif. Nilai PDRB ADHB pada tahun 2011 sebesar Rp.692,561 Trilyun, meningkat menjadi Rp.1.014,074 Trilyun pada tahun 2015. Sedangkan nilai PDRB ADHK pada tahun 2012 sebesar Rp.691,343 Trilyun meningkat menjadi Rp.806,609 Trilyun pada tahun 2015.

Perkembangan distribusi dan kontribusi sektor pada PDRB Provinsi Jawa Tengah, selama kurun waktu 2011–2015, dapat diketahui bahwa sektor dengan kontribusi terbesar adalah pada sektor industri pengolahan. Selama periode tahun tersebut, semua sektor ini mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan secara berimbang. Perkembangan nilai dan laju pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Tengah secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, dan Tabel 3.3.

Tabel 3.1.

Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) di Jawa Tengah

Tahun 2011 - 2015

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*) 2015

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

A Pertanian, Kehutanan,

Perikanan 110,425 10,90 119,706 8,41 131,671 10,00 136,857 3,94 157,498 12,00 B Pertambangan & Galian 13,955 4,56 14,734 5,58 16,069 9,06 19,621 22,10 23,01 17,32 C Industri Pengolahan 241,531 12,26 263,739 9,19 294,967 11,84 336,070 13,93 357,50 7,81 D Pengadaan Listrik & Gas 0,689 8,38 0,744 8,00 0,769 3,27 0,793 3,20 0,814 1,83

5,34

5,14

5,42

5,44

5,06

4,80 5,00 5,20 5,40 5,60


(3)

III - 3

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*) 2015

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,560 3,16 0,551 -1,63 0,567 2,88 0,601 6,03 0,632 5,22

F Konstruksi 68,953 7,03 76,406 10,81 83,050 8,69 93,449 12,52 103,40 10,65

G Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor

103,050 12,40 107,277 4,10 115,898 8,04 124,378 7,32 135,03 8,15

H Transportasi &

Pergudangan 19,679 5,55 21,186 7,66 23,658 11,7 27,484 16,2 28,91 12,82 I Penyediaan Akomodasi &

Makan Minum 20,608 9,78 22,358 8,49 24,581 9,94 27,991 13,87 31,29 12,36 J Informasi & Komunikasi 22,801 9,48 24,438 7,18 25,807 5,60 28,403 10,06 30,51 7,42 K Jasa Keuangan &

Asuransi 18,971 10,08 21,440 13,01 23,426 9,26 25,667 9,57 28,91 13,16 L Real Estate 11,541 8,16 12,235 6,02 13,319 8,86 15,037 12,90 16,74 11,39 M,N Jasa Perusahaan 2,072 16,24 2,297 10,86 2,701 17,59 3,027 12,09 3,49 15,52

O Administrasi Pemerintahan, Pertanahan & Jaminan Sosial Wajib

20,639 4,42 22,918 11,04 24,638 7,50 26,406 7,18 28,92 9,54

P Jasa Pendidikan 21,942 34,19 28,271 28,84 33,525 18,58 38,656 15,30 42,19 9,16 Q

Jasa

Kesehatan & Kegiatan Sosial

4,842 18,22 5,759 18,94 6,489 12,67 7,535 16,13 8,42 11,81 R,S,T,U Jasa Lainnya 10,295 5,88 10,460 1,61 11,812 12,92 13,680 15,81 14,63 6,99

PRDB Total 692,561 11,13 754,529 8,95 832,953 10,39 925,662 11,13 1.014,07 9,61 Sumber : Berita Resmi Statistik (BRS), 2016

Keterangan : *) Angka Sementara

Tabel 3.2.

Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstran (ADHK) di Jawa Tengah

Tahun 2011 – 2015

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*) 2015

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

A Pertanian, Kehutanan,

Perikanan 103,389 3,83 106,536 3,04 109,252 2,55 106,029 -2,95 113,825 5,60 B Pertambangan & Galian 13,054 -2,19 13,054 5,30 14,594 6,17 15,542 6,50 16,099 3,59 C Industri Pengolahan 226,325 5,19 241,528 6,72 254,519 5,38 274,971 8,04 284,100 4,62


(4)

III - 4

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014*) 2015

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

D Pengadaan Listrik & Gas 0,683 7,33 0,751 9,97 0,814 8,46 0,836 2,70 0,815 3,34

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,555 2,27 0,547 -1,39 0,549 0,23 0,567 3,45 0,577 1,63

F Konstruksi 65,862 2,23 70,034 6,33 73,465 4,90 76,681 4,38 81,286 6,00

G Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor

99,227 8,23 101,058 1,85 105,755 4,65 110,357 4,35 115,43 4,17

H Transportasi &

Pergudangan 19,522 4,71 20,818 6,64 22,760 9,33 24,802 8,97 26,76 7,90 I Penyediaan Akomodasi &

Makan Minum 19,818 5,57 20,871 5,31 21,802 4,46 23,465 7,63 25,12 7,09 J Informasi & Komunikasi 22,498 8,03 24,690 9,74 26,663 7,99 30,130 13,00 33,00 9,53 K Jasa Keuangan &

Asuransi 17,947 4,14 18,588 3,57 19,389 4,31 20,207 4,22 21,74 8,10 L Real Estate 11,319 6,08 11,934 5,43 12,853 7,70 13,776 7,19 14,82 7,59 M,N Jasa Perusahaan 1,949 9,33 2,087 7,08 2,340 12,12 2,534 8,31 2,78 9,72

O Administrasi Pemerintahan, Pertanahan & Jaminan Sosial Wajib

20,272 2,57 20,373 0,50 20,912 2,65 21,075 0,78 22,19 5,31

P Jasa Pendidikan 19,361 18,41 22,760 17,55 24,930 9,53 27,466 10,17 29,41 7,08 Q

Jasa

Kesehatan & Kegiatan Sosial

4,495 9,74 4,959 10,33 5,312 7,12 5,907 11,20 6,32 7,05 R,S,T,U Jasa Lainnya 9,985 2,69 10,055 0,70 10,983 9,24 11,917 8,50 12,30 3,21

PRDB Total 656,268 5,30 691,343 5,34 726,899 5,14 766,271 5,30 806,60 5,44 Sumber : Berita Resmi Statistik (BRS), 2016

Keterangan : *) Angka Sementara

Tabel 3.3.

Perkembangan Konstribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Provinsi Jawa Tengah berdasarkan ADHB dan ADHK

Tahun 2011 - 2015 (%)

Lapangan Usaha ADHB (%) ADHK Tahun 2010 (%)

2011 2012 2013 2014*) 2015**) 2011 2012 2013 2014*) 2015**)

A Pertanian, Kehutanan

dan Perikanan 15,94 15,87 15,84 14,78 15,20 15,75 15,41 14,98 14,11 14,11 B Pertambangan


(5)

III - 5

Lapangan Usaha ADHB (%) ADHK Tahun 2010 (%)

2011 2012 2013 2014*) 2015**) 2011 2012 2013 2014*) 2015**)

Penggalian

C Industri Pengolahan 34,88 34,95 35,21 35,84 35,25 34,49 34,94 35,05 35,50 35,22 D Pengadaan Listrik dan

Gas 0,10 0,10 0,09 0,09 0,08 0,10 0,11 0,11 0,11 0,10

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,08 0,07 0,07 0,06 0,06 0,08 0,08 0,08 0,07 0,07

F Konstruksi 9,96 10,13 10,01 10,1 10,20 10,04 10,13 10,11 10,02 10,08

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

14,88 14,22 13,97 13,50 13,32 15,12 14,62 14,56 14,49 14,31

H Transportasi dan

Pergudangan 2,84 2,81 2,85 2,97 3,06 2,97 3,01 3,13 3,24 3,32 I Penyediaan Akomodasi &

Makan Minum 2,98 2,96 2,95 3,01 3,09 3,02 3,02 3 3,07 3,12 J Informasi dan Komunikasi 3,29 3,24 3,11 3,07 3,01 3,43 3,57 3,67 3,94 4,09 K Jasa Keuangan dan

Asuransi 2,74 2,84 2,82 2,76 2,85 2,73 2,69 2,66 2,63 2,70 L Real Estate 1,67 1,62 1,6 1,63 1,65 1,72 1,73 1,77 1,8 1,84 M,N Jasa Perusahaan 0,3 0,3 0,33 0,33 0,34 0,3 0,3 0,32 0,33 0,34

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib

2,98 3,04 2,97 2,85 2,85 3,09 2,95 2,88 2,76 2,75

P Jasa Pendidikan 3,17 3,75 4,04 4,18 4,16 2,95 3,29 3,43 3,59 3,65 Q

Jasa

Kesehatan & Kegiatan Sosial

0,7 0,76 0,78 0,81 0,83 0,68 0,72 0,73 0,77 0,78 R,S,T,U Jasa Lainnya 1,49 1,39 1,42 1,48 1,44 1,52 1,45 1,51 1,56 1,52

PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Berita Resmi Statistik (BRS), 2016 Keterangan : *) Angka Sementara

Dilihat dari sisi penggunaan PDRB Jawa Tengah tahun 2011-2015, menunjukan bahwa komponen penggunaan konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar 62,08% pada tahun 2011 meningkat menjadi 61,14 % pada tahun 2015. PDRB Jawa Tengah berdasarkan jenis penggunaan dan prosentase dapat dapat dilihat pada Tabel 3.4.


(6)

III - 6 Tabel 3.4.

Persentase PDRB Jawa Tengah Berdasarkan Jenis Penggunaan Tahun 2011 – 2015 (%)

No Jenis Penggunaan Persentase (ADHB)

2011 2012 2013 2014*) 2015

1 Konsumsi Rumah Tangga 62,08 62,94 64,16 64,03 61,14

2 Konsumsi Lembaga Swasta 1,03 1,05 1,11 1,16 1,13

3 Konsumsi Pemerintah 7,98 8,16 8,32 8,28 8,49

4 PMTB 28,65 30,16 29,07 29,56 30,30

5 Perubahan Inventori 4,80 7,10 5,32 2,92 1,25

6 Ekspor 34,50 34,59 36,69 36,69 9,07

7 Impor 39,02 44,00 44,67 42,63 18,84

PDRB Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber :Berita Resmi Statistik (BRS), 2016 Keterangan : *) Angka Sementara

PDRB per kapita merupakan PDRB yang dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Pada tahun 2015, PDRB per kapita Jawa Tengah ADHB mencapai Rp. 30,025 juta, meningkat dibandingkan dengan tahun 2014. Sedangkan PDRB per kapita Jawa Tengah ADHK tahun 2015 adalah Rp. 23,882 juta meningkat pula dibandingkan tahun 2013.. PDRB per kapita Jawa Tengah secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5.

Nilai PDRB per Kapita Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015 (Rp)

Tahun ADHB ADHK

2011 19.245.629,58 19.245.629,58

2012 21.215.839,33 20.104.029,23

2013 22.678.832,03 20.779.645,77

2014 25.040.436,82 21.852.221,58

2015 30.025,170,00 23 882,440,00

Sumber : Berita Resmi Statistik (BRS), 2016 c. Inflasi

Angka inflasi di Jawa Tengah dalam kurun waktu Tahun 2012-2016 memiliki tren meningkat kemudian menurun. Angka inflasi di Jawa Tengah tercatat pada bulan Desember 2016 sebesar 2,36% (yoy), meningkat jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2015 (2,73%). Kondisi tersebut antara lain dipengaruhi oleh terjaganya pasokan, ketersediaan dan stabilnya harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat serta minimalnya dampak kebijakan kenaikan tarif listrik. Perkembangan inflasi Jawa Tengah Tahun 2012 – 2016 dapat dilihat pada Gambar 3.2.


(7)

III - 7 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2017

Gambar 3.2.

Inflasi Jawa Tengah Tahun 2012 - 2016 3.1.2 Tantangan dan Peluang Perekonomian Daerah

Kondisi perekonomian Jawa Tengah tahun 2018 diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh pelambatan pertumbuhan ekonomi global, melemahnya harga komoditas ekspor, prospek ekonomi dan kebijakan moneter negara-negara maju serta ketidak pastian kondisi pasar keuangan global yang berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Beberapa tantangan yang dihadapi Jawa Tengah antara lain:

1. Kondisi perekonomian global yang cenderung melemah;

2. Meningkatnya persaingan pasar tenaga kerja dari luar dengan upah rendah;

3. Masih tingginya kandungan impor pada bahan baku industri Jawa Tengah;

4. Pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah masih bergantung pada beberapa wilayah regional tertentu;

5. Besarnya dampak dari fluktuasi harga dan ketersediaan berbagai komoditas administered price;

6. Belum meratanya ketersediaan dan kualitas SDM di berbagai wilayah kabupaten/kota;

7. Meningkatnya tuntutan sertifikasi dan peningkatan standar kualitas produk;

8. Rencana pelaksanaan Pilkada Provinsi/kabupaten/kota di Jawa Tengah yang dilaksanakan serentak pada Tahun 2018 akan menimbulkan berbagai dampak perekonomian;

9. Tingginya risiko bencana alam nasional dan lokal.

,

, ,

, ,


(8)

III - 8

Peluang yang dapat dimanfaatkan Jawa Tengah antara lain meliputi:

1. Pasar ekspor Jawa Tengah semakin terbuka dengan membaiknya perekonomian negara tujuan ekspor

2. Masih cukup tingginya daya saing produk manufaktur dan pertanian Jawa Tengah (TPT, furniture dan produk makanan minuman);

3. Semakin tumbuhnya sektor investasi yang berdaya saing ditunjang pelayanan yang profesional;

4. Berkembangnya klaster usaha berbasis komoditas unggulan daerah; 5. Meningkatnya proses hilirisasi industri manufaktur berbasis produk

pertanian;

6. Makin tertibnya penataan kawasan peruntukan industri dan komitmen kabupaten/kota;

7. Dukungan konektivitas infrastruktur lintas wilayah yang semakin optimal;

8. Meningkatnya kualitas SDM tenaga kerja didukung upah tenaga kerja yang kompetitif;

9. Meningkatntya sinergitas kebijakan pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Berdasarkan kondisi perekonomian Jawa Tengah saat ini, serta memperhatikan tantangan dan peluang ke depan, maka perekonomian Jawa Tengah tahun 2018 dapat diprediksikan sebagaimana tertuang dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6.

Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2014 – 2015, Target Tahun 2016 dan Prediksi Tahun 2017 – 2018

No Indikator 2014 2015 2016*) 2017**) 2018**)

1. PDRB :

Atas dasar harga berlaku (Trilyun Rp)

Atas dasar harga konstan (Trilyun Rp) 925,662 766,271 1.014,074 807,649* 1.121,566** 848,516** 1.241,572** 896,881** 1.378,144** 950,694** 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,30 5,40 5,06 5,5 – 5,9 5,9 – 6,2 3. Inflasi (%) 8,22 2,73 4,5 ± 1 4,5 ± 1 4,5 ± 1 4. PDRB/Kapita atas dasar harga

konstan (Juta Rp) 21,85 18,06 7,75 26,06 27,13 5. Nilai Realisasi Investasi

(Trilyun Rp.) 18,59 26,04 38,10 25,00 27,00

6. Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) (%) 5,68 4,99 4,66 - 4,43 4,2 4,13

7. Kemiskinan (%) 13,58 13,32 12,20 - 11,73 11,30 – 10,83 10,40 – 9,93

8. NTP 100,55 102,03 102,63 102,86 103,27

Sumber : BRS Jawa Tengah, 2015; RPJMD Prov. Jateng 2013-2018

Keterangan : *) Target RPJMD Prov. Jateng Tahun 2013 – 2018 dan RKPD 2016 **) RPJMD Perubahan Provinsi Jawa Tahun 2013-2018


(9)

III - 9

Arah kebijakan pembangunan Jawa Tengah Tahun 2018 yang merupakan tahun terakhir atau tahun kelima pelaksanaan RPJMD, ditujukan untuk “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan dan Berdikari”, dengan arah kebijakan meliputi :

1. Penguatan daya saing ekonomi daerah yang berbasis pada potensi unggulan daerah dan berorientasi pada ekonomi kerakyatan;

2. Penguatan percepatan penanggulangan kemiskinan melalui upaya pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil untuk masyarakat miskin; 3. Penguatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia diberbagai

bidang dan cakupan layanan sosial dasar;

4. Penguatan ketahanan pangan dan energi yang didukung pembangunan pertanian dalam arti luas serta pengembangan dan pemanfaatan energi secara berkelanjutan;

5. Pemantapan pembangunan infrastruktur dengan memperhatikan keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan serta pengurangan resiko bencana;

6. Pemantapan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik.

Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan di atas antara lain melalui:

1. Mengembangkan daya saing wilayah berbasis pada potensi unggulan lokal;

2. Peningkatan produktivitas dan daya saing Koperasi dan UKM serta peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin;

3. Pengembangan SDM di berbagai sektor pendukung pembangunan dan peningkatan layanan sosial dasar;

4. Peningkatan produksi pertanian dalam arti luas, pengembangan diversifikasi pangan dan optimalisasi kapasitas SDM sektor pertanian; 5. Peningkatan pelayanan jaringan listrik dan fasilitasi dukungan

pengembangan energi baru terbarukan;

6. Peningkatan realisasi dan persebaran investasi padat karya;

7. Peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur pendukung perekono-mian daerah;

8. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang profesional; 9. Pengurangan risiko dampak bencana.

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Sumber pendapatan utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah berasal dari Pajak Daerah yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Bahan Bakar Kerdaraan Bermotor. Pada Tahun 2018 proyeksi pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar Rp.23,376 Trilyun yang bersumber dari PAD


(10)

III - 10

sebesar Rp.12,577 Trilyun; Dana Perimbangan sebesar Rp.10,736 Trilyun; dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp.62,43 Milyar. Secara rinci perkembangan realisasi dan proyeksi pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 3.7.


(11)

III - 11 Tabel 3.7.

Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 – 2018

No Uraian Jumlah (Rp. milyar,-)

R. 2014 R. 2015 2016*) 2017**) 2018***)

1. PAD 9.916,35 10.904,85 12.767,54 12.171,13 12.577,88

1.1. Pajak Daerah 8.213,11 9.090,67 10.922,52 10.305,42 10.639,00

1.2. Retribusi Daerah 79,47 95,87 94,33 98,00 102,00

1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan 291,84 320,60 344,01 361,77 387,46

1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 1.331,92 1.397,67 1.406,67 1.405,93 1.449,42

2. Dana Perimbangan 2.542,62 2.257,14 8.151,33 10.743,78 10.736,01

2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak 659,53 569,74 916,34 926,79 919,02

2.2. DAU 1.803,93 1.629,42 1.859,90 4.600,00 4.600,00

2.3. DAK 79,16 57,97 5.375,08 5.216,98 5.216,98

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2.698,47 3.666,18 69,49 62,43 62,43

3.1 Dana Penyesuaian 2.664,96 3.606,19 - - -

3.2 Dana Insentif Daerah 3,00 24,32 38,94 38,94 38,94

3.3 Pendapatan Hibah dari Badan/ Lembaga 29,18 34,51 30,54 23,48 23,48

3.4 Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah - - - - -

3.5 Pendapatan lainnya 1,32 1,14 - - -

Jumlah Pendapatan Daerah (1+2+3) 15.157,46 16.828,15 20.988,37 22.997,22 23.376,33

Sumber : Bappeda Prov. Jateng, BPPD Prov. Jawa Tengah, dan BPKAD Prov. Jateng, 2017 Keterangan : *) APBD Perubahan Tahun 2016 **) APBD Murni Tahun 2017


(12)

III - 12

Proporsi PAD Jawa Tengah terhadap total pendapatan daerah dalam kurun waktu tahun 2014 – 2018, cenderung mengalami penurunan karena berkurangnya pembelian kendaraan bermotor dan beralihnya kepeminatan masyarakat terhadap kendaraan Low Cost Green Car (LCGC). Kontribusi masing-masing sumber pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 – 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8.

Persentase Sumber-Sumber Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 - 2018

No. Uraian 2014 2015 2016*) 2017**) 2018***)

1 Pendapatan Asli Daerah 65,42 64,80 60,83 52,97 53,81

1.1 Pajak daerah 54,19 54,02 52,04 44,85 45,51

1.2 Retribusi daerah 0,52 0,57 0,45 0,43 0,44

1.3 Hasil pengel. Kekada yg dipisahkan 1,93 1,91 1,64 1,57 1,66

1.4 Lain - lain PAD yang sah 8,79 8,31 6,70 6,11 6,20

2. Dana Perimbangan 16,77 13,41 38,83 46,76 45,93

2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak 4,35 3,39 4,36 4,03 3,93

2.2 DAU 11,90 9,68 8,86 20,02 19,67

2.3 DAK 0,52 0,34 25,61 22,70 22,31

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 17,80 21,79 0,33 0,27 0,27

3.1 Dana penyesuaian 17,58 21,43 - - -

3.2 Dana insentif daerah 0,02 0,14 0,18 0,17 0,17

3.3 Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga 0,19 0,21 0,14 0,10 0,10

3.4 Dana Percepatan Pemb. Infrastruktur Daerah 0,00 0,00 - - -

3.5 Pendapatan lainnya 0,01 0,01 - - -

Jumlah Pendapatan

Daerah(1+2+3) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Bappeda, BPPD dan BPKAD Prov. Jateng, 2017 Ket : *) APBD Perubahan Tahun 2016

**) APBD Murni Tahun 2017

***) Proyeksi tahun 2018 dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Perubahan)

3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Pada prinsipnya untuk kebijakan keuangan daerah tidak lepas dari kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Kebijakan keuangan harus dikelola secara efektif, efisien, transparan, tertib, akuntabel dan bertanggung jawab serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka meningkatkan kinerja pendapatan, belanja dan pembiayaan, ditempuh melalui arah kebijakan sebagai berikut:


(13)

III - 13

3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Peningkatan kinerja pendapatan daerah dapat ditempuh melalui kebijakan umum pengelolaan pendapatan daerah tahun 2018 yang meliputi :

a.Optimalisasi pungutan PAD melalui;

1). Peningkatan Intensifikasi pungutan pajak daerah dan retribusi daerah serta pendapatan lain-lain yang sah;

2). Penyesuaian tarif pajak dan penyesuaian dasar pengenaan pajak tertentu;

3). Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan umum kepada masyarakat/wajib pajak secara akuntabel;

4). Membangun sistem dan prosedur administrasi pelayanan perpajakan dan retribusi berbasis online system;

b.Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme SDM aparatur;

c. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka optimalisasi penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak;

d.Inventarisasi dan optimalisasi serta pemberdayaan aset daerah; e. Meningkatkan kualitas manajemen aset daerah;

f. Optimalisasi BUMD;

g. Penyempurnaan dasar hukum pungutan. 3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Upaya untuk mewujudkan sinergitas rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah tahun 2018 melalui pelaksanaan kebijakan Belanja Daerah, yaitu :

1) Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, meliputi :

a) Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan;

b) Belanja Bunga dari pejabat daerah digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman pemerintah daerah kepada pihak lainnya; c) Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi

kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/ jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak; d) Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah

dalam bentuk uang, barang/jasa kepada pemerintah daerah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya;


(14)

III - 14

e) Bantuan Sosial, yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan bantuan partai politik;

f) Belanja Bagi Hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada kabupaten/kota;

g) Bantuan Keuangan yang bersifat umum maupun khusus kepada pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa;

h) Belanja Tak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun sebelumnya yang telah ditutup.

Belanja Tidak Langsung diarahkan untuk :

a. Mendukung program/kegiatan strategis yang terkait dengan agenda nasional, dengan tetap memprioritaskan pembangunan daerah serta memiliki skala pelayanan nasional dan regional;

b. Meningkatkan keserasian pembangunan antar wilayah dan daerah Kabupaten/Kota melalui :

1).Bantuan keuangan kepada kabupaten/kota dengan mempertimbangkan Luas wilayah; Jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin; Besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD);

Product Domestic Regional Bruto (PDRB); Keterkaitan dengan

program/kegiatan/peran/posisi strategis yang menjadi prioritas dalam pembangunan di Provinsi Jawa Tengah; Komitmen Kabupaten/Kota dalam penyediaan dana pendampingan pada tahun sebelumnya; Kinerja pelaksanaan kegiatan (realisasi fisik) pada tahun sebelumnya; Kontribusi dalam penyediaan Lahan Pertanian Berkelanjutan.

2).Bantuan keuangan kepada pemerintah desa dengan mempertimbangkan prioritas provinsi Jawa Tengah meliputi : Peningkatan sarana dan prasarana perdesaan, rintisan model desa berdikari, peningkatan ketahanan masyarakat desa dan pendampingan operasional Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)

2) Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan program dan kegiatan, meliputi :

a) Belanja Pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium non PNS dan uang lembur, Belanja Pegawai BLUD, Belanja Jasa Non PNS;

b) Belanja Barang dan Jasa, untuk pengeluaran bahan pakai habis, bahan material, jasa kantor, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan,


(15)

III - 15

sosialisasi, bimbingan teknis, perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya;

c) Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah, gedung, alat-alat berat, alat-alat-alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat-alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-alat angkutan air bermotor, alat-alat angkutan air tidak bermotor, alat-alat bengkel, pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain.

Belanja Langsung yang diarahkan untuk :

a. Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah dan urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;

b. Memenuhi pelaksanaan program yang berstandar pelayanan minimal dan operasional;

c. Mengakomodir program pembangunan yang dijaring melalui aspirasi masyarakat melalui forum koordinasi di bidang perencanaan;

d. Pemenuhan pembiayaan belanja yang bersifat wajib dan mengikat untuk menjamin pelayanan dasar masyarakat;

e. Mempertahankan alokasi belanja sebesar 20% untuk fungsi pendidikan;

f. Membiayai program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan Jawa Tengah Tahun 2018.

Kebijakan belanja daerah ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip penganggaran dengan pendekatan anggaran berbasis money follow

program dan memperhatikan prioritas pembangunan sesuai

permasalahan serta perkiraan situasi dan kondisi pada tahun mendatang, secara selektif, akuntabel dan transparan.

Secara rinci realisasi dan proyeksi belanja daerah tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Tabel 3.9.


(16)

III - 16 Tabel 3.9.

Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Jawa Tengah Tahun 2014 – 2018 (Rp.000,-)

No. Uraian Realisasi 2016*) 2017**) 2018***)

2014 2015

1. Belanja Tidak langsung 10.808.021.354,07 12.396.063.965,86 15.200.293.154 17.390.342.088 17.549.568.965

1.1. Belanja Pegawai 1.887.758.056,06 2.186.704.011,85 2.401.601.621 5.719.852.846 4.996.837.065

1.2. Belanja Bunga 0 0 0 0 0

1.3. Belanja Hibah 2.963.856.035,21 3.745.182.609,43 5.316.031.116 4.944.718.071 5.420.449.900

1.4. Belanja Bantuan Sosial 23.281.040,0 18.715.300,0 41.650.000 248.292.000 348.782.000

1.5. Belanja Bagi Hasil kpd Kab/Kota 3.263.403.899,36 4.130.087.481,10 5.098.998.289 4.452.126.432 4.653.500.000

1.6. Belanja Bantuan Keuangan kpd Kab/Kota, Pemdes &

Prov. Lain 2.661.510.573,13 2.303.371.332,75 2.304.344.378 2.005.352.739 2.110.000.000

1.7. Belanja Tidak Terduga 8.211.750,3 12.003.230,71 46.667.750 20.000.000 20.000.000

2. Belanja Langsung 4.278.048.680,34 5.424.696.529,48 5.954.916.067 5.973.175.937 6.301.759.451

Total Jumlah Belanja

(1+2) 15.086.065.034,42 17.820.760.495,34 21.155.209.221 23.363.518.025 23.851.328.416

Sumber : Bappeda prov. Jateng dan Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, 2016 Keterangan : *) APBD Perubahan TA. 2016

**) APBD Murni TA. 2017


(17)

III - 17

3.2.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah mencakup seluruh penerimaan yang perlu dibayar dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun anggaran berikutnya, dan pada hakekatnya meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Penerimaan pembiayaan daerah Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2015-2016 sebagian besar bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah diperuntukan sebagai pembentukan dana cadangan dan penyertaan modal.

Kebijakan pembiayaan daerah dari sisi penerimaan pembiayaan diarahkan untuk:

1. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2018 sebagai sumber penerimaan pada APBD Tahun Anggaran 2019, didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional;

2. SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan anggaran;

Sedangkan pembiayaan daerah dari sisi pengeluaran pembiayaan, diarahkan untuk :

1. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip kehati-hatian (prudential) dan pengelolaannya berdasarkan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal.

2. Pembentukan dana cadangan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Selengkapnya realisasi dan proyeksi pembiayaan tahun 2014 – 2018 dapat dilihat pada Tabel 3.10.


(18)

III - 18 Tabel 3.10.

Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 – 2018

No. Pengeluaraan Pembiayaan Jenis Penerimaan dan Daerah

JUMLAH (Rp. 000,-)

R. 2014 R. 2015 2016*) 2017**) 2018***)

1. Penerimaan Pembiayaan

1.1. SiLPA 1.688.808.490 1.688.833.254 416.830.293 200.000.000 0

1.2. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Talangan 254.090.908 0 0 0 0

1.3. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir 375.703.027 591.835.923 0 0 0

1.4. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir UKM & IKM 0 0 0 0 0

1.5. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Sapi Kereman 0 0 0 0 0

1.6. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Peralatan utk

IKM 0 0 0 0 0

1.7. Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 0 0

1.8 Penerimaan Dana Bergulir Penempatan TKI ke LN 0 0 0 0 0

1.9 Penerimaan Dana Bergulir Kemitraan Hutan Rakyat 0 0 0 0 0

1.10 Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Kepada

Kelompok Tani 0 0 0 0 0

1.11 Penerimaan Kembali Dana Bergulir Pembangunan Gedung


(19)

III - 19

No. Pengeluaraan Pembiayaan Jenis Penerimaan dan Daerah

JUMLAH (Rp. 000,-)

R. 2014 R. 2015 2016*) 2017**) 2018***)

1.12 Pencairan dana cadangan Pemilukada 0 0 0 0 550.000.000

Jumlah penerimaan

pembiayaan 1.689.438.284 1.689.438.284 416.830.293 200.000.000 550.000.000

2. Pengeluaran Pembiayaan

2.1. Pembentukan Dana Cadangan 200.000.000 200.000.000 150.000.000

2.2. Penyertaan Modal (investasi) 72.000.000 80.000.000 50.000.000 154.000.000 75.000.000

2.3. Pemberian Dana Talangan Pengadaan Pangan 0 0 0 0 0

2.4 Pembayaran Utang Daerah 0 0 0 0 0

Jumlah pengeluaran

pembiayaan 72.000.000 280.000.000 250.000.000 304.000.000 75.000.000

Jumlah Pembiayaan Netto 1.617.438.284 1.409.425.090 166.830.293 (104.000.000) 475.000.000

Sumber : Bappeda Prov. Jateng dan BPKAD Prov. Jateng, 2017 Keterangan : *) APBD Perubahan TA 2016

**) APBD Murni TA. 2017

***) Proyeksi tahun 2018 dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Perubahan)


(20)

III - 20

Selain pendanaan pembangunan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terdapat juga sumber pendanaan pembangunan lainnya yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari Pemerintah Pusat yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berupa Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Jumlah alokasi dana APBN yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2017 menurut Kementerian/Lembaga, dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11.

Alokasi Dana APBN (Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 – 2017

No. Kementerian / SKPD Provinsi JUMLAH (Rp. 000,-)

2014 2015 2016* 2017*

I Kementerian Dalam Negeri (DK) 81.899.515 4.830.230 146.019.423 146.019.423

1 Bappeda 850.000 270.000 490.000 490.000

2 Dishubkominfo - - - -

3 Inspektorat - - - -

4 Kesbangpolinmas - - 629.650 629.650

5 Satpol PP 867.539 850.000 400.000 400.000 6 Bapermasdes 76.519.236 1.134.446 141.693.180 141.693.180

7 Biro Tapem 904.664 1.620.584 - -

8 Set. BPBD 1.170.000 720.000 585.000 585.000 9 Biro Bangda 850.000 - 1.305.902 1.305.902

10 Biro Otda - -

11 Biro Orpeg - -

12 Badan Diklat 235.200 235.200 - -

13 Disnakertanduk 502.876 - - -

II Kementerian Pertanian (DK &

TP) 645.108.122 1.589.906.789 229.525.399 229.525.399

1 Dinpertan & TPH 329.430.169 1.014.947.440 41.508.785 41.508.785 2 Disbun 163.694.006 419.306.928 4.597.972 4.597.972 3 Disnakeswan 62.282.395 60.959.766 25.426.322 25.426.322 4 BKP 23.168.500 20.764.500 43.972.660 43.972.660 5 Set. Bakorluh 66.533.052 73.928.155 114.019.660 114.019.660

6 Balai Proteksi TPH - - - -

7 BPSBPH - - - -

III Kementerian Perdagangan (DK) 4.883.839 10.018.299 7.131.000 7.131.000

Disperindag 4.883.839 10.018.299 7.131.000 7.131.000

IV Kementerian ESDM (DK) 969.435 - - -

Dinas ESDM 969.435 - - -

V Kementerian Pendidikan (DK) 3.692.467 132.215.588 33.240.103 33.240.103

Dinas Pendidikan 3.692.467 132.215.588 33.240.103 33.240.103

VI Kementerian Kesehatan (DK) 49.695.171 83.296.538 154.509.957 154.509.957

1 RS Moewardi - - - -


(21)

III - 21

No. Kementerian / SKPD Provinsi JUMLAH (Rp. 000,-)

2014 2015 2016* 2017*

3 RS Tugurejo - - - -

4 RS Kelet - - - -

5 RSUD Surakarta - - - -

6 RSJD Amino Gondo Hutomo - - - -

7 Balai Lab Semarang - - - -

8 Dinas Kesehatan 49.695.171 83.296.538 154.509.957 154.509.957

VII Kementerian PU (DK & TP) 222.679.484 192.025.326 257.684.859 257.684.859

1 Dinas Bina Marga 90.885.237 88.472.597 156.133.899 156.133.899 2 Dinas PSDA 123.001.819 95.765.229 97.634.024 97.634.024 3 Dinas Cipkataru 8.792.428 7.787.500 3.936.943 3.936.943

VIII Kementerian Tenaga Kerja(DK &

TP) 17.641.891 29.355.969 33.225.557 33.225.557

1 Dinas Tenaga Kerja 17.641.891 29.355.969 26.321.303 26.321.303 6.904.254 6.904.254

2 BPPTK - - - -

3 BKK Cilacap - - - -

IX Kementerian Sosial (DK & TP) 30.694.313 47.382.541 46.558.799 46.558.799

Dinas Sosial 30.694.313 47.382.541 46.558.799 46.558.799

X Kementerian Kehutanan (DK) 6.104.079 4.295.000 4.295.000 4.295.000

Dinas Kehutanan 6.104.079 4.295.000 4.295.000 4.295.000

XI Kementerian Lutkan (DK & TP) 17.557.238 24.498.612 21.177.136 21.177.136

Dinas Lutkan 17.557.238 24.498.612 14.077.136 14.077.136 7.100.000 7.100.000

XII Kementerian LH (DK) 3.500.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000

BLH 3.500.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000

XIII Kementerian Koperasi & UKM

(DK) 8.097.730 9.260.052 6.545.095 6.545.095

Dinas Koperasi &

UMKM 8.097.730 9.260.052 6.545.095 6.545.095

XIV Perpustakaan Nasional (DK) 416.300 618.055 748.617 748.617

Badan Arpus 416.300 618.055 748.617 748.617

XV Kementerian Pora (DK) 12.756.663 12.438.782 15.255.000 15.255.000

Dinas Pora 12.756.663 12.438.782 15.255.000 15.255.000

XVI Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif 1.075.000 7.983.460 7.952.500 7.952.500

Dinas Budpar 1.075.000 7.983.460 7.952.500 7.952.500

XVII BKPM (DK) 500.000 845.665 840.874 840.874


(22)

III - 22

No. Kementerian / SKPD Provinsi JUMLAH (Rp. 000,-)

2014 2015 2016* 2017*

XVIII Kementerian Pemberdayaan

Perempuan - 650.000 812.500 812.500

BP3AKB - 650.000 812.500 812.500

XIX Kementerian Perindustrian (DK) 7.017.000 10.018.229 3.302.451 3.302.451

Disperindag 7.017.000 10.018.229 3.302.451 3.302.451

XX

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (DK)

915.690 915.692 915.691 915.691

Jumlah Total 2.025.164.257 1.193.806.724 970.239.641 970.239.641

Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Tengah, 2017 Keterangan: *) Angka Sementara


(1)

III - 17

3.2.2.3

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah mencakup seluruh penerimaan yang perlu

dibayar dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada

tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun anggaran berikutnya,

dan pada hakekatnya meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup

defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Penerimaan pembiayaan

daerah Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2015-2016 sebagian besar

bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran

sebelumnya. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah diperuntukan

sebagai pembentukan dana cadangan dan penyertaan modal.

Kebijakan pembiayaan daerah dari sisi penerimaan pembiayaan

diarahkan untuk:

1.

Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2018

sebagai sumber penerimaan pada APBD Tahun Anggaran 2019,

didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional;

2.

SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya

penggunaan anggaran;

Sedangkan pembiayaan daerah dari sisi pengeluaran pembiayaan,

diarahkan untuk :

1.

Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip

kehati-hatian (

prudential

) dan pengelolaannya berdasarkan Peraturan

Daerah tentang Penyertaan Modal.

2.

Pembentukan dana cadangan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah.

Selengkapnya realisasi dan proyeksi pembiayaan tahun 2014 – 2018

dapat dilihat pada Tabel 3.10.


(2)

III - 18

Tabel 3.10.

Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2014 – 2018

No.

Pengeluaraan Pembiayaan

Jenis Penerimaan dan

Daerah

JUMLAH (Rp. 000,-)

R. 2014

R. 2015

2016

*)

2017

**)

2018

***)

1.

Penerimaan Pembiayaan

1.1.

SiLPA

1.688.808.490

1.688.833.254

416.830.293

200.000.000

0

1.2.

Penerimaan Pinjaman Pokok

Dana Talangan

254.090.908

0

0

0

0

1.3.

Penerimaan Pinjaman Pokok

Dana Bergulir

375.703.027

591.835.923

0

0

0

1.4.

Penerimaan Pinjaman Pokok

Dana Bergulir UKM & IKM

0

0

0

0

0

1.5.

Penerimaan Pinjaman Pokok

Dana Bergulir Sapi Kereman

0

0

0

0

0

1.6.

Penerimaan Pinjaman Pokok

Dana Bergulir Peralatan utk

IKM

0

0

0

0

0

1.7.

Penerimaan Piutang Daerah

0

0

0

0

0

1.8

Penerimaan Dana Bergulir

Penempatan TKI ke LN

0

0

0

0

0

1.9

Penerimaan Dana Bergulir

Kemitraan Hutan Rakyat

0

0

0

0

0

1.10

Penerimaan Pinjaman Pokok

Dana Bergulir Kepada

Kelompok Tani

0

0

0

0

0

1.11

Penerimaan Kembali Dana

Bergulir Pembangunan Gedung


(3)

III - 19

No.

Pengeluaraan Pembiayaan

Jenis Penerimaan dan

Daerah

JUMLAH (Rp. 000,-)

R. 2014

R. 2015

2016

*)

2017

**)

2018

***)

1.12

Pencairan dana cadangan

Pemilukada

0

0

0

0

550.000.000

Jumlah penerimaan

pembiayaan

1.689.438.284

1.689.438.284

416.830.293

200.000.000

550.000.000

2.

Pengeluaran Pembiayaan

2.1.

Pembentukan Dana Cadangan

200.000.000

200.000.000

150.000.000

2.2.

Penyertaan Modal (investasi)

72.000.000

80.000.000

50.000.000

154.000.000

75.000.000

2.3.

Pemberian Dana Talangan

Pengadaan Pangan

0

0

0

0

0

2.4

Pembayaran Utang Daerah

0

0

0

0

0

Jumlah pengeluaran

pembiayaan

72.000.000

280.000.000

250.000.000

304.000.000

75.000.000

Jumlah Pembiayaan Netto

1.617.438.284

1.409.425.090

166.830.293

(104.000.000)

475.000.000

Sumber : Bappeda Prov. Jateng dan BPKAD Prov. Jateng, 2017

Keterangan : *) APBD Perubahan TA 2016

**) APBD Murni TA. 2017

***)

Proyeksi tahun 2018 dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Perubahan)


(4)

III - 20

Selain pendanaan pembangunan bersumber dari Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terdapat juga sumber pendanaan

pembangunan lainnya yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

dari Pemerintah Pusat yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),

berupa Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Jumlah alokasi dana

APBN yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun

2014-2017 menurut Kementerian/Lembaga, dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11.

Alokasi Dana APBN (Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan)

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 – 2017

No. Kementerian / SKPD Provinsi JUMLAH (Rp. 000,-)

2014 2015 2016* 2017*

I Kementerian Dalam Negeri (DK) 81.899.515 4.830.230 146.019.423 146.019.423

1 Bappeda 850.000 270.000 490.000 490.000

2 Dishubkominfo - - - -

3 Inspektorat - - - -

4 Kesbangpolinmas - - 629.650 629.650

5 Satpol PP 867.539 850.000 400.000 400.000

6 Bapermasdes 76.519.236 1.134.446 141.693.180 141.693.180

7 Biro Tapem 904.664 1.620.584 - -

8 Set. BPBD 1.170.000 720.000 585.000 585.000

9 Biro Bangda 850.000 - 1.305.902 1.305.902

10 Biro Otda - -

11 Biro Orpeg - -

12 Badan Diklat 235.200 235.200 - -

13 Disnakertanduk 502.876 - - -

II Kementerian Pertanian (DK &

TP) 645.108.122 1.589.906.789 229.525.399 229.525.399

1 Dinpertan & TPH 329.430.169 1.014.947.440 41.508.785 41.508.785

2 Disbun 163.694.006 419.306.928 4.597.972 4.597.972

3 Disnakeswan 62.282.395 60.959.766 25.426.322 25.426.322

4 BKP 23.168.500 20.764.500 43.972.660 43.972.660

5 Set. Bakorluh 66.533.052 73.928.155 114.019.660 114.019.660

6 Balai Proteksi TPH - - - -

7 BPSBPH - - - -

III Kementerian Perdagangan (DK) 4.883.839 10.018.299 7.131.000 7.131.000

Disperindag 4.883.839 10.018.299 7.131.000 7.131.000

IV Kementerian ESDM (DK) 969.435 - - -

Dinas ESDM 969.435 - - -

V Kementerian Pendidikan (DK) 3.692.467 132.215.588 33.240.103 33.240.103

Dinas Pendidikan 3.692.467 132.215.588 33.240.103 33.240.103

VI Kementerian Kesehatan (DK) 49.695.171 83.296.538 154.509.957 154.509.957

1 RS Moewardi - - - -


(5)

III - 21

No. Kementerian / SKPD Provinsi JUMLAH (Rp. 000,-)

2014 2015 2016* 2017*

3 RS Tugurejo - - - -

4 RS Kelet - - - -

5 RSUD Surakarta - - - -

6 RSJD Amino Gondo Hutomo - - - -

7 Balai Lab Semarang - - - -

8 Dinas Kesehatan 49.695.171 83.296.538 154.509.957 154.509.957

VII Kementerian PU (DK & TP) 222.679.484 192.025.326 257.684.859 257.684.859

1 Dinas Bina Marga 90.885.237 88.472.597 156.133.899 156.133.899

2 Dinas PSDA 123.001.819 95.765.229 97.634.024 97.634.024

3 Dinas Cipkataru 8.792.428 7.787.500 3.936.943 3.936.943

VIII Kementerian Tenaga Kerja(DK &

TP) 17.641.891 29.355.969 33.225.557 33.225.557

1 Dinas Tenaga Kerja 17.641.891 29.355.969 26.321.303 26.321.303

6.904.254 6.904.254

2 BPPTK - - - -

3 BKK Cilacap - - - -

IX Kementerian Sosial (DK & TP) 30.694.313 47.382.541 46.558.799 46.558.799

Dinas Sosial 30.694.313 47.382.541 46.558.799 46.558.799

X Kementerian Kehutanan (DK) 6.104.079 4.295.000 4.295.000 4.295.000

Dinas Kehutanan 6.104.079 4.295.000 4.295.000 4.295.000

XI Kementerian Lutkan (DK & TP) 17.557.238 24.498.612 21.177.136 21.177.136

Dinas Lutkan 17.557.238 24.498.612 14.077.136 14.077.136

7.100.000 7.100.000

XII Kementerian LH (DK) 3.500.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000

BLH 3.500.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000

XIII Kementerian Koperasi & UKM

(DK) 8.097.730 9.260.052 6.545.095 6.545.095

Dinas Koperasi &

UMKM 8.097.730 9.260.052 6.545.095 6.545.095

XIV Perpustakaan Nasional (DK) 416.300 618.055 748.617 748.617

Badan Arpus 416.300 618.055 748.617 748.617

XV Kementerian Pora (DK) 12.756.663 12.438.782 15.255.000 15.255.000

Dinas Pora 12.756.663 12.438.782 15.255.000 15.255.000

XVI Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif 1.075.000 7.983.460 7.952.500 7.952.500

Dinas Budpar 1.075.000 7.983.460 7.952.500 7.952.500

XVII BKPM (DK) 500.000 845.665 840.874 840.874


(6)

III - 22

No. Kementerian / SKPD Provinsi JUMLAH (Rp. 000,-)

2014 2015 2016* 2017*

XVIII Kementerian Pemberdayaan

Perempuan - 650.000 812.500 812.500

BP3AKB - 650.000 812.500 812.500

XIX Kementerian Perindustrian (DK) 7.017.000 10.018.229 3.302.451 3.302.451

Disperindag 7.017.000 10.018.229 3.302.451 3.302.451

XX

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (DK)

915.690 915.692 915.691 915.691

Jumlah Total 2.025.164.257 1.193.806.724 970.239.641 970.239.641

Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Tengah, 2017 Keterangan: *) Angka Sementara