Rancangan Awal RKPD 2018 – Bahan sosialisasi publik

(1)

II - 112

2.2.

Evaluasi Pelaksanaan Program RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2016 dan Realisasi RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018

2.2.1.

Urusan Wajib Pelayanan Dasar

1)

Pendidikan

Kinerja penyelenggaran urusan pendidikan ditunjukkan oleh

capaian kinerja sebanyak 58 target indikator kinerja, seperti tertuang

pada Tabel 2.169.

Tabel 2.169.

Capaian Kinerja Urusan Pendidikan

No. Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I Program

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1 APK PAUD/ TK

(3-6 Tahun) (%) 80 77,00 75,12 77,23 77,23 Dispendik

2 APK PAUD (0-6

Tahun) (%) 65 56,00 53,45 56,20 56,20 Dispendik

3 % Lembaga PAUD

yang terakreditasi 62 56,00 53,25 56,31 56,31 Dispendik II Program Pendidikan Dasar

4 APK SD/ SDLB/

MI/ Paket A (%) 109,25 109,17 109,31 109,46 109,46 Dispendik 5 APM SD/ SDLB/

MI/ Paket A (%) 100 100,00 98,43 98,95 98,95 Dispendik 6 APK SMP/

SMPLB/ MTs/ Paket B (%)

100,60 100.58 100,69 100,72 100,72 Dispen dik 7 APM SMP/

SMPLB/ MTs/ Paket B (%)

80 79.5 79,51 80,09 80,09 Dispen

dik 8 Angka Putus

Sekolah SD/ SDLB/ MI (%)

0,05 0.07 0,077 0,062 0,062 Dispen

dik 9 Angka Putus

Sekolah SMP/ SMPLB/ MTs (%)

0,10 0.2 0,232 0,190 0,190 Dispen

dik 10 Angka Kelulusan

SD/ SDLB/ MI (%) 99,98 99.97 99,99 99,99 99,99 Dispendik 11 Angka Kelulusan

SMP/ MTs/ SMPLB (%)

99,25 99.21 99,81 99,99 99,99 Dispen

dik 12 Nilai Rata-Rata UN

SD/ SDLB/ MI 7,15 *) 0 7.13 6,83 7,2 7,2 Dispendik

13 Nilai Rata-Rata UN SMP/ SMPLB/ MTS

6,90

*) 0 6.88 5,68 6,58 6,58 Dispendik

14 % Ruang kelas SD/ MI sesuai standar nasional pendidikan

70,5 65.5 67,97 68,53 68,53 Dispen


(2)

II - 113 No. Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

15 % Ruang kelas SMP/ MTs sesuai standar nasional pendidikan

80,75 79.55 79,36 80,42 80,42 Dispen

dik 16 % SD/ MI yang

memiliki perpusta-kaan sesuai standar

48,50 46.5 45,96 51,56 51,56 Dispen

dik 17 % SMP/ MTs yang

memiliki perpustakaan sesuai standar

84 80 78,43 80,65 80,65 Dispen

dik 18 % SD/MI yang

memiliki sanitasi layak

73,50 71.5 71,32 72,11 72,11 Dispen

dik 19 % SMP/ MTs yang

memiliki sanitasi layak

80 72.25 70,92 73,39 73,39 Dispen

dik 20 % SD/ MI yang

melaksanakan Kurikulum 2013

100

*) 0 25 11,49 32,76 32,76 Dispendik

21 % SMP/ MTs yang melaksanakan Kurikulum 2013

100

*) 0 40 20,31 49,29 49,29 Dispendik

III Program Pendidikan

Menengah

22 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/ SMALB/ MA/ SMK Paket C (%)

80 75 74,01 76,43 76,43 Dispen

dik 23 APM SMA/

SMALB/MA/ Paket C (%)

66 62 60,18 62,21 62,21 Dispen

dik 24 Angka Putus

Sekolah (APS) SMA/ SMALB/ MA/ SMK (%)

0,05 0.06 0,059 0,060 0,060 Dispen

dik 25 Angka Kelulusan

SMA/ MA/SMK (%) 99,99 99.97 99,97 99,98 99,98 Dispendik 26 Nilai Rata-Rata UN

SMA/ MA/ SMK 7,75 *) 0 7.74 6,24 6,69 6,69 Dispendik

27 % Ruang kelas SMA/ MA/ SMK sesuai standar nasional pendidikan

90 86 83,49 86,32 86,32 Dispen

dik

28 % SMA/ MA/ SMK yang memiliki perpustakaan sesuai standar

95 93 91,36 93,17 93,17 Dispen

dik 29 % SMA/ MA/ SMK

yang memiliki sanitasi layak

36,49 31.28 28,37 31,52 31,52 Dispen

dik 30 % SMA/ MA/ SMK

yang melaksa-nakan Kurikulum 2013

100


(3)

II - 114 No. Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

IV

Program Peningkatan Pendidikan Non Formal Dan Informal

31 Angka lulus pendi-dikan kesetaraan paket A (%)

96 95.45 98,22 97,78 97,78 Dispen

dik 32 Angka lulus

pendi-dikan kesetaraan paket B (%)

96,50 96.3 99,78 99,74 99,74 Dispen

dik 33 Angka lulus

pendi-dikan kesetaraan paket C (%)

98,50 98.3 99,74 99,01 99,01 Dispen

dik 34 Persentase

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) berkinerja A dan B (%)

5 3.8 8,02 4,16 4,16 Dispen

dik

35 Persentase Buta Aksara >15 tahun (%)

1,50 2.5 2,57 2,3 2,3 Dispen

dik 36 Persentase

Keca-matan memiliki PKBM dan TBM (%)

17,50 16 46,00 49,2 49,2 Dispen

dik 37 Jumlah pelaku/

kelompok masya-rakat yang terfa-silitasi dalam pendidikan kemasyarakatan

195.500 39.000 40.520 24.017 104.46

2 23 SKPD

38 Jumlah Desa Vo-kasi yang dikem-bangkan (desa)

461 35 35 35 391 23

SKPD V Program Pendidikan

Khusus

39 APK Pendidikan

Khusus (%) 62 58 56,01 58,02 58,02 Dispendik

40 Angka Lulus

pen-didikan khusus (%) 100 100 100,00 100,00 100,00 Dispendik 41 Persentase ruang

kelas pendidikan khusus sesuai standar nasional pendidikan (%)

80 77 76,03 78,10 78,10 Dispen

dik

VI

Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 42 Persentase

Pendi-dik PAUD berkua-lifikasi S1/D4 (%)

34,10 32,6 46,66 47,27 47,27 Dispen

dik 43 Persentase

Pendidik SD/SDLB MI berkualifikasi S1/ D4 (%)

61,14 58.35 77,90 78,80 78,80 Dispen


(4)

II - 115 No. Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

44 Persentase Pendi-dik SMP/SMPLB/ MTs berkualifikasi S1/ D4 (%)

91,71 89.02 91,45 92,55 92,55 Dispen

dik 45 Persentase

Pendidik SMA/ SMALB/ MA dan SMK berkualifikasi S1/ D4 (%)

95,50 94,5 96,89 96,95 96,95 Dispen

dik

46 Persentase Pendidik PAUD bersertifikat pendidik (%)

19 17,5 24,91 26,91 26,91 Dispen

dik 47 Persentase

Pendi-dik SD/ SDLB/ MI bersertifikat pendidik (%)

50 48,76 52,11 54,34 54,34 Dispen

dik 48 Persentase

Pendi-dik SMP/ SMPLB/ MTs bersertifikat pendidik (%)

65 60,8 62,97 65,69 65,69 Dispen

dik 49 Persentase

Pendidik SMA/ SMALB/ MA dan SMK bersertifikat pendidik (%)

70 66 64,97 68,34 68,34 Dispen

dik

VII

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 50 % SD/ SDLB/MI

yang terakreditasi 100 100 100,00 100,00 100,00 Dispendik 51 % SMP/ SMPLB/

MTs yang terakre-ditasi

100 100 100,00 100,00 100,00 Dispen

dik 52 % SMA/MALB/

MA/SMK yang terakreditasi

100 100 99,69 100 100 Dispen

dik 53 % SD/ MI

melaksanakan MBS dengan baik

50 40 37,86 45,86 45,86 Dispen

dik 54 % SMP/ MTs

melaksanakan MBS dengan baik

75 65 60,79 68,29 68,29 Dispen

dik 55 % SMA/ SMK/ MA

melaksanakan program MBS dengan baik

100 100 100,00 100,00 100,00 Dispen

dik

VIII Program Fasilitasi Sumber Daya Pendidikan Tinggi 56 % perguruan tinggi

yang terfasilitasi 50 35 51,55 55,72 55,72 Dispendik IX Program Pendidikan


(5)

II - 116 No. Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

57 % sekolah/ madrasah yang berwawasan kebangsaan

50 10 9,00 11,72 11,72 Dispen

dik 58 % sekolah yang

melaksanakan ekstrakurikuler pramuka

100 25 85,00 100 100 Dispen

dik Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian tersebut apabila dibandingkan

antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan target RPJMD Tahun

2013-2018, dari sebanyak 58 indikator diketahui bahwa 25 target

indikator berstatus telah tercapai, 28 target indikator berstatus akan

tercapai, dan 5 indikator perlu upaya keras. Indikator yang perlu

upaya keras meliputi:

1.

Persentase SD/MI yang melaksanakan Kurikulum 2013,

Persentase SMP/MTs yang melaksanakan Kurikulum 2013,

Persentase SMA/MA/SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013,

disebabkan adanya kebijakan Pusat terkait moratorium

pemberlakuan Kurikulum 2013 (K-13), sehingga yang semula pada

tahun 2014 seluruh sekolah sudah menerapkan K-13

dikembalikan ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

dan pada tahun 2016 hanya diberlakukan pada sekolah-sekolah

yang telah siap. Upaya tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah

indikator tersebut dihapus dari RPJMD;

2.

Jumlah Pelaku/kelompok masyarakat yang terfasilitasi dalam

pendidikan kemasyarakatan, disebabkan semakin berkurangnya

alokasi anggaran untuk pendidikan kemasyarakatan karena

diprioritaskan pada pendidikan menengah dan pendidikan

khusus.

3.

Persentase sekolah/madrasah yang berwawasan kebangsaan

karena pendidikan wawasan kebangsaan belum sepenuhnya

terimplementasikan pada seluruh sekolah/madrasah.

Dari kelima indikator tersebut, untuk indikator Persentase

SD/MI yang melaksanakan Kurikulum 2013, Persentase SMP/MTs

yang melaksanakan Kurikulum 2013, Persentase SMA/MA/SMK yang

melaksanakan Kurikulum 2013, dan Jumlah Pelaku/kelompok

masyarakat yang terfasilitasi dalam pendidikan kemasyarakatan tidak

dilanjutkan di tahun 2017 dan 2018, karena sejalan dengan

kebijakan nasional dan kewenangan penyelenggaraan pemerintah

daerah.


(6)

II - 117

2)

Kesehatan

Kinerja penyelenggaran urusan kesehatan ditunjukkan oleh

capaian kinerja sebanyak 45 target indikator kinerja, sebagaimana

tertuang pada Tabel 2.170.

Tabel 2.170.

Capaian Kinerja Urusan Kesehatan

No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program

Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit

1 Angka penemuan kasus baru TB (CDR)

122 118 70 118 118 Dinkes

2 Angka penemuan kasus baru HIV/ AIDS (%)

13 15 21,16 21,86 21,86 Dinkes

3 Angka penemuan kasus baru Kusta (per 100.000 pddk)

8 7 2,96 5,5 5,5 Dinkes

4 Angka penemuan

kasus diare balita 60 50 19,46 51,4 51,4 Dinkes

5 Angka penemuan

kasus ISPA balita 60 52 21,50 53,22 53,22 Dinkes

6 Angka Kesakitan

Malaria 0,06 0,07 0,03 0,027 0,027 Dinkes

7 Proporsi kasus Hipertensi di fasilitasi pelayanan kesehatan

< 20 <25 26,5 23,9 23,9 Dinkes

8 Proporsi kasus Diabetes Melitus di fasilitasi pelayanan kesehatan

< 45 <50 15,1 37 37 Dinkes

9 AFP Rate (per

100.000 pddk) 2 2 2,07 2,17 2,17 Dinkes

10 Cakupan UCI (%) 99 99 74,12 99,60 99,60 Dinkes

11 Proporsi KLB PD31

(%) 100 100 100 100 100 Dinkes

II Program Farmasi Dan Perbekalan Kesehatan

12 Proporsi sarana

produksi dan distribusi di

bidang farmasi dan perbekes sesuai standar

80 70 60 100 100 Dinkes

13 Proporsi sarana pelayanan

kefarmasian sesuai standar

80 60 51 65 65 Dinkes

14 Proporsi


(7)

II - 118 No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

melakukan binwas makanan

minuman sesuai standar

III Program Pelayanan Kesehatan 15 Cakupan

Pertolongan Persalinan Nakes

98,50 98 75,03 63,04 63,04 Dinkes

16 Cakupan Neonatal Komplikasi yang ditangani

85 83 77,86 92,89 92,89 Dinkes

17 Cakupan

kunjungan Bayi 98 97,5 70,84 84,48 84,48 Dinkes

18 Prevalensi Gizi

Buruk (%) 0,04 0,05 0,03 0,03 0,03 Dinkes

19 Proporsi Puskesmas memiliki Ijin Operasional (%)

100 50 50 67,89 67,89 Dinkes

20 Proporsi

Puskesmas PONED sesuai standar (%)

22 18 18 18,00 18,00 Dinkes

21 Proporsi Puskesmas terakreditasi (%)

15 12 9,47 14,40 14,40 Dinkes

22 Rasio Puskesmas per jumlah penduduk

1 : 35.500 1:36.500 1:

38.600 1:38.879 1:38.879 Dinkes 23 Proporsi RS yg

memiliki ijin operasional

100 100 100 100 100 Dinkes

24 Proporsi RS

terakreditasi 37,04 18,52 9,47 32,35 32,35 Dinkes

25 Proporsi RS

terklasifikasi 75 27,41 17,78 30,51 30,51 Dinkes

26 Proporsi RS

PONEK terstandar 40,82 28,57 26,01 29,77 29,77 Dinkes

27 NDR RSUD 25 27,00 27,37 28,42 28,42 4

RSUD

28 BOR RSJD 80 73,00 64,68 71,21 71,21 3 RSJD

29 LOS RSJD 25 28,00 22,98 13,67 13,67 3 RSJD

30 Cakupan

Pelayanan Rawat Jalan RSJD

146.000 128.950 147.36

0 118.219 118.219 3 RSJD 31 Cakupan

Pelayanan Rawat Inap RSJD

11.900 11.100 7.548 8.131 8.131 3 RSJD


(8)

II - 119 No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Lingkungan 32 Desa melakukan

STBM 2.697 2.447 4.392 5.364 5.364 Dinkes

33 Proporsi TTU yg

memenuhi syarat 82 80 78,8 82,31 82,31 Dinkes

34 Proporsi TPM yg

memenuhi syarat 65 59 56,5 59,67 59,67 Dinkes

V Program Sumber Daya Manusia Kesehatan 35 Proporsi tenaga

kesehatan tersertifikasi

83 82 82 85 85 Dinkes

/ RSUD / RSJD 36 Proporsi Pelatihan

Kesehatan yang terakreditasi (%)

13 12 32 12 12 Dinkes

37 Proporsi Institusi Pendidikan Kesehatan yang terakreditasi (%)

53 52 75 52 52 Dinkes

VI Program Promosi Dan

Pemberdayaan

38 Proporsi Rumah

Tangga Sehat 75,50 75,2 71,95 77,38 77,38 Dinkes/ RSUD / RSJD 39 Proporsi

Kabupaten/ Kota yang menerbitkan regulasi bidang kesehatan (ASI, PSN, KTR)

28,57 17,43 11,4 17,43 17,43 Dinkes

40 Proporsi pasar yang menyediakan garam beryodium

70 70 68 70 70 Dinkes

41 Proporsi Desa/ Kelurahan Siaga Aktif Mandiri

10 8 6,44 8,94 8,94 Dinkes

42 Proporsi penduduk Miskin Non Kuota yang mempunyai JPK

27,12 27,57 30,25 37,06 37,06 Dinkes

43 Persentase Kabupaten/ Kota mengalokasikan 10 % APBD untuk kesehatan

25,71 20 22,85 80 80 Dinkes

VII

Program Manajemen, Informasi Dan Regulasi

44 Jumlah dokumen Kesehatan

perencanaan, penganggaran, evaluasi dan informasi kesehatan


(9)

II - 120 No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

VIII

Program Peningkatan Manajemen Pelayanan 45 Persentase

cakupan

Kesehatan (BLUD) pelayanan BLUD

100 100 100 87,31 87,31 7

RSUD / RSJD Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan kesehatan, dari sebanyak

45 target indikator diketahui bahwa 19 target indikator berstatus

telah tercapai, 25 target indikator berstatus akan tercapai, dan 1

indikator perlu upaya keras. Indikator yang capaiannya berstatus

perlu upaya keras yaitu Proporsi RS terklasifikasi. Perlu upaya keras

dan melakukan langkah-langkah percepatan agar indikator Proporsi

RS terklasifikasi dapat memenuhi target di akhir tahun 2018.

3)

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kinerja penyelenggaran urusan pekerjaan umum dan penataan

ruang ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 25 target indikator

kinerja seperti tertuang Tabel 2.171.

Tabel 2.171.

Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

No Indikator Kinerja

Pembangunan

Target RPJMD

2013 - 2018

Target Tahun 2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 8 9 10

I Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan 1 Persentase

panjang jalan dengan lebar ≥6,00 m (%)

77,87 64,84 66,46 75,55 75,55 Dinas

Bina Marga 2 Persentase

Panjang Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,00 Ton) (%)

82,30 75,33 74,80 81,21 81,21 Dinas

Bina Marga

3 Persentase Panjang Jembatan dengan beban sesuai standar Bina Marga (%)

15,36 14,73 16,36 16,95 16,95 Dinas

Bina Marga


(10)

II - 121 No Indikator Kinerja

Pembangunan

Target RPJMD

2013 - 2018

Target Tahun 2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 8 9 10

4 Persentase panjang jembatan dengan lebar ≥9,00 m (%)

82,12 80,52 81,43 83 83 Dinas

Bina Marga II Program

Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 5 Persentase

panjang jalan dalam kondisi baik (%)

89,60 88,24 88,27 88,88 88,88 Dinas

Bina Marga 6 Persentase

Panjang Jembatan dalam kondisi baik (%)

85,80 82,76 81,98 82,76 82,76 Dinas

Bina Marga

III Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamar-gaan 7 Persentase

pemenuhan kebutuhan alat kebina-margaan alat berat dan alat laboratorium (%)

89,84 87,05 86,72 87,05 87,05 Dinas

Bina Marga

8 Meningkatnya persentase panjang jalan yang sudah dileger (%)

94,40 85,20 87,68 92,39 92,39 Dinas

Bina Marga 9 Terfasilitasinya

prasarana sarana kebi-namargaan (%)

100 100 100 100 100 Dinas

Bina Marga 10

Terfasilitasi-nya Pemba-ngunan Infrastruktur strstegis (%)

100 100 100 100 100 Dinas

Bina Marga IV Program

Pe-ngembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa serta

Jaringan Pengairan Lainnya


(11)

II - 122 No Indikator Kinerja

Pembangunan

Target RPJMD

2013 - 2018

Target Tahun 2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 8 9 10

11 Persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik (%)

82 78,00 76,00 79,00 79,00 Dinas

PSDA

V Program

Penyediaan dan

Pengelolaan Air Baku 12 Persentase

pemenuhan kebutuhan air baku (%)

60 56,00 54,49 56,49 56,49 Dinas

PSDA VI Program

Pe-ngembangan, Pengelolaan, dan Konser-vasi Sungai, Danau & Sumber Daya Air lainnya 13 Persentase

sungai dalam kondisi baik (%)

52,16 51,96 51,86 51,96 51,96 Dinas

PSDA VII Program

Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai 14 Menurunnya

luasan daerah genangan akibat banjir (ha)

142.000 3 %

(menurun -nya 5.000 Ha)

152.000 Ha

3,2 % (menurun

-nya 5.168 Ha)

156.812 Ha

3%

(menurun-nya 5.000 Ha) 151.812

Ha

3%

(menurun-nya 5.000 Ha) 151.812

Ha

Dinas PSDA

15 Terfasilitasi-nya pening-katan penga-manan Pantai dan Rob di wilayah Pantura (%)

100 100 100 100 100 Dinas

PSDA

VIII

Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Per-kotaan Dan Perdesaan 16 Jumlah

kawasan kumuh tertangani, prasarana dan sarana

pendukung kegiatan perekonomian,

20 14 2 1 26 Dinas

Ciptakar ya


(12)

II - 123 No Indikator Kinerja

Pembangunan

Target RPJMD

2013 - 2018

Target Tahun 2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 8 9 10

kawasan perbatasan kabupaten kota dan kaw. Strategis yang ditangani IX

Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Sanitasi Cakupan pelayanan air minum dan sanitasi 17 Air Minum

Perkotaan (%) 78,00 76,50 75,76 80,45 80,45 Dinas Cipta-karya, Baperma des 18 Air Minum

Perdesaan (%) 59,00 67,00 68,00 72,80 72,80 Dinas Cipta-karya Baperma des

19 Sanitasi (%) 76,00 76,90 77,00 77,00 77,00 Dinas

Cipta-karya Baperma des

X

Program Pembangunan Dan Penge-lolaan Bangunan Gedung Serta Pengembangan Jasa

Konstruksi Jumlah uji dan penye-baran infor-masi jasa konstrusi 20 Sertifikasi

Hasil Uji 2.000 400 1.426 596 2.921 SHU Dinas Ciptakar ya 21 Informasi

Konstruksi 17 3 4 1 9 Dinas Ciptakar

ya 22 Jumlah pelaku

jasa kons-truksi (orang)

3.950 1.970 1.230 1.020 2.880 Dinas

Ciptakar ya XII Program

Perencanaan Tata Ruang


(13)

II - 124 No Indikator Kinerja

Pembangunan

Target RPJMD

2013 - 2018

Target Tahun 2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 8 9 10

23 Persentase Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang memiliki rencana tata ruang (%)

16,50 9,90 13,64 14,90 14,90 Dinas

Ciptakar ya

24 Persentase Kabupaten/ Kota yang terfasilitasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) (%)

100 60,00 40,00 62,00 62,00 Dinas

Ciptakar ya

XIII Program

Pemanfaatan Dan

Pengendalian Pemanfaatan Ruang

25 Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Rencana Tata Ruang (%)

70,00 66,00 64,11 66,40 66,40 Dinas

Ciptakar ya

Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan pekerjaan umum dan

penataan ruang, sampai dengan tahun 2016 dari sebanyak 25 target

indikator dalam RPJMD tahun 2013-2018, sebanyak 10 target indikator

berstatus telah tercapai, 14 target indikator akan tercapai, dan 1

indikator perlu perhatian yaitu Informasi konstruksi. Guna pencapaian

target akhir RPJMD, maka perlu dilakukan percepatan dan konsistensi

pencapaian kinerja khususnya pada indikator yang perlu perhatian

tersebut.

4)

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Kinerja penyelenggaran urusan perumahan rakyat dan

kawasan permukiman ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 4

target indikator kinerja, dengan capaian pada Tabel 2.172.


(14)

II - 125

Tabel 2.172.

Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD S/D 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I Program Pembangunan Perumahan 1 Jumlah

Prasarana dan Sarana Dasar Perumahan yang tertangani

37 0 3 0 16 Dinas

Cipta-karya 2 Rasio Rumah

Layak Huni (%) 76,77 78,74 78,67 78,71 78,71 Dinas Cipta-karya, Baper-mades II

Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 3 Persentase

kawasan permukiman kumuh yang tertangani (%)

21,02 17,44 14,03 14,03 14,03 Dinas

Cipta-karya, Baper-mades 4 Persentase

KTP2D yang tertangani (%)

17,53 12,33 12,83 18,83 18,83 Dinas

Cipta-karya Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan perumahan rakyat,

sampai dengan Triwulan IV tahun 2016 dari sebanyak 4 target indikator

RPJMD sebanyak 2 indikator berstatus telah tercapai, 1 indikator

berstatus akan tercapai, dan 1 indikator berstatus perlu upaya keras.

Indikator yang berstatus perlu upaya keras yaitu Jumlah Prasarana dan

Sarana Dasar Perumahan yang tertangani karena kebijakan tentang

hibah yang harus berbadan hukum.

Indikator jumlah prasarana dan sarana dasar perumahan serta

persentase KTP2D yang tertangani, tidak dilanjutkan di tahun 2017 dan

2018 karena kebijakan kewenangan penyelenggaraan pemerintah

daerah.

5)

Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Kinerja pembangunan Urusan Ketertiban Umum dan

Perlindungan Masyarakat ditunjukan dengan 12 indikator kinerja,

dengan capaian seperti Tabel 2.173.


(15)

II - 126

Tabel 2.173.

Capaian Kinerja Urusan Ketertiban Umum dan Perlindungan

Masyarakat

No. Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan 1 Kondusivitas

daerah provinsi kabupaten/kota di Jawa Tengah

35 35 35 35 35 Kesbang

polinmas Biro Humas, Satpol PP II

Program

Pengembangan Wawasan Kebangsaan 2 Meningkatnya

efektivitas penyelenggaraan pembangunan bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebang-saan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala provinsi (kabupa-ten/kota)

35 35 35 35 35 Kesbang

polinmas

III

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 3 Meningkatnya

kapasitas aparatur Kesbangpol

tentang ketahanan ideologi negara, wawasan kebang-saan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan (jumlah aparatur Kesbangpol)

380 340 320 360 360 Kesbang

polinmas

IV

Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga

Ketertiban Dan Keamanan


(16)

II - 127 No. Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4 Persentase Penanganan konflik sosial (%)

100 90 100 100 100 Kesbang

polinmas 5 Pembentukan

kader Tibum-tranmas (orang)

6.075 1.350 1.416 1.350 7.950 Biro

Tapem, Satpol PP V

Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat Persentase Penggunaan hak pilih dalam :

6 Pemilu Legislatif

(%) 75 - - - 74 Kesbangpolinmas

7 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (%)

75 - - - 71,25 Kesbang

polinmas 8 Pemilu Gubernur

dan Wakil Gubernur (%)

75 - - - 58,46 Kesbang

polinmas 9 Pemilukada

Kabu-paten/Kota (%) 75 70,76 65,21 NA 65,21 Kesbangpolinmas 10 Indeks Demokrasi

Indonesia di Jawa Tengah

70 68,74 69,75 NA 69,75

(2015) Kesbangpolinmas

VI

Program Peningkatan Kemampuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Dan Rakyat Terlatih (Ratih)

11 Rasio jumlah Ratih/Linmas dengan jumlah penduduk

0,0089 0,0087 0,0086 0,0075 0,0075 Kesbang polinmas

VII

Program Peme-liharaan Kamtran-tibmas Dan Pen-cegahan Tindak Kriminal

-

12 Pengendalian dan Penanganan ketenteraman dan ketertiban umum (kab/kota)

35 35 35 35 35 Satpol

PP

Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan kesatuan bangsa dan

politik dalam negeri, sampai dengan tahun 2016, dari sebanyak 12 target

indikator RPJMD tahun 2013-2018, sebanyak 5 target indikator


(17)

II - 128

berstatus telah tercapai, dan sejumlah 7 target indikator berstatus akan

tercapai.

6)

Sosial

Kinerja pembangunan Urusan Sosial ditunjukkan dengan 8

indikator kinerja, dengan capaian seperti Tabel 2.171.

Tabel 2.174.

Capaian Kinerja Urusan Sosial

No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program Pember-dayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS Lainnya) 1 Jumlah PMKS yang

mendapatkan Bantuan Sosial

34.740 6.776 7.359 10.646 24.426

Din-sos 2 Jumlah perintis

kemerdekaan/ keluarganya, warakawuri dan veteran yang mendapatkan

dukungan pelayanan kesejahteraan

270 54 54 276 384

Din-sos

II Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3 Jumlah panti yang

melaksanakan standar pelayanan sesuai dengan SOP

27 27 27 27 27

Din-sos 4 Jumlah PMKS yang

ditangani melalui panti sosial milik pemerintah

20.460 4.092 4.092 4.529 12.713

Din-sos

III Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial 5 Jumlah PMKS yang

mendapatkan penanganan

173.355 35.352 34.807 35.352 107.316

Din-sos IV Program Pember-dayaan Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial 6 Jumlah PSKS yang

memperoleh

penguatan Kapasitas dalam penanganan PMKS dan UKS

12.200 2.468 2.528 4.327 9.348

Din-sos

V

Program

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana


(18)

II - 129 No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7 Jumlah TAGANA yang dikerahkan ke lokasi kejadian bencana

72 13 14 14 41 Dinsos,

Set BPBD 8 Kabupaten/Kota

memiliki prasarana sarana penang-gulangan bencana

35 35 33 35 35 Dinsos,

Set BPBD Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan sosial, dari sebanyak 8

indikator diketahui bahwa 3 target indikator berstatus telah tercapai, 5

target indikator berstatus akan tercapai.

2.2.2.

Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

1)

Tenaga Kerja

Kinerja pembangunan urusan tenaga kerja ditunjukkan dengan

9 indikator kinerja, seperti tabel 2.175.

Tabel 2.175.

Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan

No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I Program Pening-atan Kesempatan Kerja

1 Tingkat

Pengang-guran Terbuka (%) 4,32 - 4,20 4,66-4,43 (Agustus) 4,99 4,63 4,63 Dina-kertrans duk 2 Tingkat

Partisipa-si Angkatan Kerja (%)

73,55 72,9 67,86

(Agustus) 67,15 67,15 Dina-kertrans duk 3 Rasio kesempatan

kerja terhadap penduduk usia kerja

72,63 71,01 64,49

(Agustus) 64,04 64,04 Dina-kertrans duk 4 Jumlah AKAN

(orang) 80.000 85.500 57.077 (Des) 44.783 194.447 Dina-kertrans duk II

Program Pening-katan Kualitas Dan Produkti-vitas Tenaga Kerja

5 Produktivitas te-naga kerja (juta rupiah)

17,23 17,23 49,16 49,08 49,08

Dina-kertrans duk 6 Laju PDRB per

tenaga kerja (%) 17,23 17,23 6,18 6,00 6,00 Dina-kertrans duk


(19)

II - 130 No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7 Proporsi tenaga kerja yang beru-saha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja

32,68 32,68 29,62

(Agustus) 29 29 Dina-kertrans

duk

III

Program Perlin-dungan Dan Pe-ngembangan Lembaga Ketena-gakerjaan

8 Rasio Upah Mini-mum Kabu-paten/Kota

dibanding KHL (%)

97,80 97,6 100,33 100,32 100,32

Dina-kertrans duk 9 Jumlah Kasus dan

Status Penye-lesaian HI

12.500 2500 988 765 4.474

Dina-kertrans duk Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan ketenagakerjaan sampai

dengan tahun 2016, dari sejumlah 9 target indikator, sebanyak 3 target

indikator berstatus telah tercapai, 4 target indikator berstatus akan

tercapai dan 2 target indikator berstatus perlu upaya keras. Indikator

yang perlu upaya keras yaitu Laju PDRB per tenagakerja dan Jumlah

Kasus dan Status Penyelesaian HI. Indikator laju PDRB per tenaga kerja

belum tercapai karena perubahan tahun dasar perhitungan PDRB.

2)

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kinerja urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak ditunjukkan dalam 19 indikator, seperti Tabel 2.176.

Tabel 2.176.

Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

No. Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program Keserasian Kebijakan Pening-katan Kualitas Pe-rempuan Dan Anak 1 Produk Kebijakan

PUG (dokumen) 6 0 3 0 6 BP3AKB

2 Jumlah kebijakan perlindungan hak perempuan (dokumen)

2 1 0 0 3 BP3AKB

3 Produk kebijakan


(20)

II - 131 No. Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

tenaga kerja di bawah umur (dokumen)

4 Produk hukum kebi-jakan daerah ten-tang kesejahteraan dan perlindungan anak, serta respon-sif anak skala pro-vinsi

1 Perda

1 Pergub - 2 draft SE 1 perda, 1

pergub, 1 draft

SE

1 perda; 1 pergub, 1

SE

BP3AKB

II

Program Kelemba-gaan Pengarusuta-maan Gender Dan Anak

5 Rasio Program dan Kegiatan responsif gender di SKPD Pro-vinsi (%)

68 58 47 51,6 51,6 BP3AKB

6 Rasio Anggaran res-ponsif gender di SKPD Provinsi

28,3 23,2 1,6 32 32

7 Rasio Kabupaten/ Kota yang menerap-kan kebijamenerap-kan res-ponsif gender dalam RPJMD, Rencana Strategis SKPD, dan Rencana Kerja SKPD (%)

76,37 69,28 65.99 100 100

III

Program Pening-katan Kualitas Hi-dup Dan Perlindu-ngan Perempuan Dan Anak

BP3AKB

8 Indeks

Pembangun-an Gender (IPG) 69,99 68.81 NA NA 91,89 BP3AKB

9 Indeks

Pemberdaya-an Gender (IDG) 71,99 70,99 NA NA 74,46 BP3AKB

10 Persentase partisi-pasi perempuan be-kerja di lembaga pe-merintahan (%)

2,32 2,40 4,11 4,21 4,21 BP3AKB

11 Persentase keterwa-kilan politik perem-puan di lembaga parlemen (%)

30 30 24 24 24 BP3AKB

12 Persentase perem-puan di lembaga swasta (%)

95,82 94,65 95,89 95,79 95,79 BP3AKB

Rasio ketercapaian SPM Layanan Terpadu Korban Ke-kerasan Berbasis Gender dan Anak serta trafficking :

13 Cakupan ketersedia-an tenaga pelayketersedia-anketersedia-an pengaduan terlatih


(21)

II - 132 No. Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

yang mampu menin-daklanjuti penga-duan

14 Cakupan ketersedia-an petugas bketersedia-antuketersedia-an hukum terlatih un-tuk mendampingi perempuan dan anak korban dan atau saksi KTP / KTA

23,6 17,6 35 35 35 BP3AKB

15 Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban keke-rasan

100 100 100 100 100 BP3AKB

16 Rasio Kabupaten / Kota menuju Kota Layak Anak

100 94,3 88,57 94,30 94,30 BP3AKB

17 Rasio Kabupaten / Kota yang meme-nuhi Perlindungan Anak, kesejahteraan dan hak-hak anak

28,6; 14,3 17,1;8,6 11,4;5,7 62,86;

62,86 62,86; 62,86 BP3AKB

18 Rasio KDRT pada perempuan dan anak

0,017 0,022 0,0059 0,014 0,014 BP3AKB

IV

Program Pening-katan Peran Serta Anak Dan Keseta-raan Gender Dalam Pembangunan 19 Rasio forum anak

yang terlibat dalam pengambilan kebi-jakan

71,40 42,9 28,60 42,9 42,9 BP3AKB

Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak terlihat bahwa sampai dengan

tahun 2016 dari sebanyak 19 target indikator RPJMD tahun

2013-2018, terdapat 14 target indikator berstatus telah tercapai, dan 5

target indikator berstatus akan tercapai.

3)

Pangan

Kinerja pembangunan Urusan Pangan ditunjukkan dengan 7

indikator kinerja, dengan capaian yang dapat dilihat pada Tabel

2.177.


(22)

II - 133

Tabel 2.177.

Capaian Kinerja Urusan Pangan

No. Indikator Kinerja

Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

1 Jumlah Regulasi Kedaulatan Pangan

11 1 1 1 9 BKP

2 Ketersediaan pangan utama Beras (ton)

5.816.193 5.769.946 6.562.656 6.919.547 6.919.547 BKP

3 Persentase Penguatan cadangan pangan (%)

100 90 130,57 103,7 103,7 BKP

4 Persentase ketersediaan stok, harga dan akses pangan di daerah (%)

100 100 100 100 100 BKP

5 Persentase Penanganan daerah rawan pangan (%)

60 60 61,29 62,86 62,86 BKP

II

Program

Pengembangan Diversifikasi Dan Pola Konsumsi Pangan

6 Skor PPH 92,23 91,5 91,45 91,80 91,80 BKP

III

Program Peningkatan Mutu Dan Keamanan Pangan 7 Persentase

Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan (%)

80 80 87,65 96,58 96,58 BKP

Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan ketahanan pangan, dari

sebanyak 7 target indikator RPJMD tahun 2013-2018 sampai dengan

tahun 2016 sebanyak 5 target indikator berstatus telah tercapai, 2 target

indikator berstatus akan tercapai.


(23)

II - 134

4)

Pertanahan

Kinerja penyelenggaran urusan pertanahan ditunjukkan oleh

capaian kinerja sebanyak 6 target target indikator kinerja, seperti

tertuang pada Tabel 2.178.

Tabel 2.178.

Capaian Kinerja Urusan Pertanahan

No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggu-naan, Dan Peman-faatan Tanah Meningkatkan Bidang tanah yang terpetakan (bidang tanah yang

terpetakan) :

1 Identifikasi HGU 67 16 12 16 38 DinCipta

karya

2 Identifikasi HGB 16 0 8 0 16 DinCipta

karya

3 Identifikasi HP 67 14 12 14 36 Dinas

Ciptakar ya 4 Terselesaikannya

konflik-konflik pertanahan (jumlah konflik)

50 12 13 12 32 Biro Tata

Pemerin-tahan 5 Tergantikannya

tanah kas desa untuk pembangu-nan kepentingan umum dengan tanah yang lebih baik nilainya

808.827

dengan

1.198.368

124.82 4 dengan

tanah pengga nti 181.43

9

329.75 4 diganti dengan 474.84

4

164.97 7 dengan 87.213

780.03 7 diganti dengan 918.86

7 6 Sertifikasi tanah

masyarakat dalam kawasan lindung dan LP2B

7.750 1.250 1.759 1.325 3.984 Dinas

Ciptakar ya / Baperma des Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan pertanahan, sampai

dengan tahun 2016 dari sebanyak 6 target indikator RPJMD tahun

2013-2018, sejumlah 1 target indikator berstatus telah tercapai, 2

indikator bersetatus akan tercapai, dan 3 indikator berstatus perlu

upaya keras. Indikator yang berstatus perlu upaya keras yaitu:

Identifikasi HGU; Identifikasi HP; serta sertifikasi tanah masyarakat

dalam kawasan lindung dan LP2B.


(24)

II - 135

5)

Lingkungan Hidup

Kinerja Urusan Lingkungan Hidup di tunjukkan dalam 18

indikator, dengan capaian seperti terlihat pada Tabel 2.179.

Tabel 2.179.

Capaian Kinerja Lingkungan Hidup

No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target 2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016 Status Capaian Target Akhir RPJMD SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 1 Informasi status

mutu air (SPM) 11 (100%) 9 (100%) 8 (100%) 8 8 (88,88%) BLH

2 Jumlah pengaduan akibat dugaan pencemaran/ kerusakan lingkungan yang ditindaklanjuti (SPM)

100 % 100 100 100 100 BLH

3 Terlaksananya pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemaran UMKM/obyek domestik dan usaha dan/atau kegiatan menengah/besar serta penanganan pemukiman kumuh

40 UMK M/Ob yek Dome stik 8 UMKM/ Obyek Domesti k 11 UMKM/O byek Domestik 11 UMKM/O byek Domestik 50 UMKM/Ob yek Domestik BLH

265 Usaha dan/a tau Kegiat an 235 Usaha dan/at au Kegiat an 243 Usaha dan/at au Kegiata n 237 Usaha dan/at au Kegiata n 655 Usaha dan/ata u Kegiatan BLH

5 Obyek kumu h 1 Obyek kumu h 1 Obyek kumuh 1 Obyek kumuh 3 Obyek kumuh BLH

10 Bank Samp ah 2 Bank Sampa h 5 Bank Sampa h 4 Bank Sampa h 9 Bank Sampah BLH

4 Terlaksananya pembinaan perbaikan kinerja pengelolaan B-3 dan limbah B-3

500 pelak


(25)

II - 136 No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target 2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

bagi pelaku usaha dan/kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5 Pengawasan

pelaksanaan dan pengelolaan lingkungan hidup bagi usaha

dan/kegiatan wajib AMDAL atau UKL-UPL

50 usaha / kegiata

n

40 Usaha/k

eg

33 Usaha/k

eg

12 Usaha/k

eg

57

Usaha/keg BLH

II Program

Perlindungan dan Konservasi

Sumberdaya Alam 6 Penanaman bibit

tanaman konservasi di kawasan lindung di luar kawasan hutan

1.100 ha 220 199,19 225,5 687,69 BLH

7 Penanaman tanaman

ungggulan lokal daerah/tanaman langka

85 Jenis 15 50 0 130 BLH

III Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 8 Peningkatan

kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perkotaan

200 Ha 40 77,01 47,84 190,88 BLH

IV Program

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan

Sumberdaya Alam 9 Bangunan

Pencegah abrasi / erosi

2.800 meter 550 0 0 809,7

(2014) BLH

10 Tanaman penghijauan diwilayah pesisir

200 Ha 40 59.33 41,81 156,57 BLH

11 Informasi status mutu udara ambien (SPM)

100 % 35

Kab/Kot a

35

Kab/Kota Kab/Kota 35 Kab/Kota 35 BLH 12 Lokasi lahan bekas

pertambangan yang direklamasi

11 lokasi 2 2 2 9 BLH

13 Pembangunan


(26)

II - 137 No Indikator Kinerja Pembangunan RPJMD Target

2013-2018

Target 2016

Realisasi

Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

V Program

Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan LH

14 Peningkatan kapasitas SDM dan Kelembagaan Sekolah Peduli dan Berbudaya

Lingkungan (Adiwiyata)

24

Seko-lah 21 149 156 156 BLH

VI Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan LH

15 Tersedianya informasi

lingkungan hidup Jawa Tengah

3 Jenis 3 2 3 7 BLH

Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras .

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan lingkungan hidup,

terlihat bahwa sampai dengan tahun 2016 dari sebanyak 18 target

indikator, sebanyak 8 target indikator berstatus telah tercapai, dan 9

target indikator berstatus akan tercapai serta 1 indikator berstatus

upaya keras yaitu bangunan pencegah abrasi/erosi (m). Indikator ini

sudah tidak menjadi ukuran program pembangunan urusan LH, karena

bukan kewenangan urusan LH, dan sudah tidak dilaksanakan sejak

tahun 2015.

6)

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kinerja urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

ditunjukkan dengan 3 indikator, seperti pada tabel 2.180.

Tabel 2.180.

Capaian Kinerja Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi capaian

indikator Realisasi capaian RPJMD s/d 2016

Status capaian

target akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Program Penaatan Administrasi Kependudukan 1 Rasio penduduk

memiliki e-KTP per wajib e-KTP (%)

100 100 89,87 99,03 99,03


(27)

II - 138 No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi capaian

indikator Realisasi capaian RPJMD s/d 2016

Status capaian

target akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2 Persentase Penduduk 0 - 18 Tahun memiliki Akta Kelahiran (%)

80 60 81,37 82,50 82,50

Dinaker-transduk 3 Jumlah Kabupaten/

Kota mengopera-sikan SIAK

35 35 35 35 35

Dinaker-transduk Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan kependudukan dan

pencatatan sipil sampai dengan tahun 2016, dari sebanyak 3 target

indikator RPJMD tahun 2013-2018, 2 target indikator berstatus telah

tercapai, dan 1 target indikator berstatus akan tercapai.

7)

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kinerja pembangunan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa ditunjukkan dengan 11 indikator kinerja, dengan capaian

sebagaimana Tabel 2.181.

Tabel 2.181.

Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program Fasilitasi Pengembangan Masyarakat Dan Desa

1 Jumlah LPMD/K

yang dilatih (orang) 350 150 70 150 220 Baperma-des 2 Jumlah KPM yang

dilatih (orang) 14.621 - 300 110 1.745 Baperma-des

3 Jumlah aparat desa/ kelurahan yang dilatih (orang)

32.479 - 105 - 33.214

Baperma-des 4 Jumlah Desa

Man-diri (desa) 100 55 45 55 100 Baperma-des

II Program Pening-katan Partisipasi Masyarakat 5 Jumlah kelompok

pelestarian adat dan budaya lokal yang dibentuk (kelompok)

145 30 30 12 67

Baperma-des

6 Persentase PKK aktif di kabupa-ten/kota (%)

100 100 100 100 100


(28)

II - 139 Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan pemberdayaan

masyarakat dan desa sampai dengan tahun 2016, dari 11 indikator

kinerja, diketahui sebanyak 3 target indikator berstatus telah tercapai, 3

indikator akan tercapai, dan 5 indikator berstatus perlu upaya keras.

Indikator yang berstatus perlu upaya keras yaitu: (1) Jumlah KPM yang

dilatih; (2) Jumlah kelompok pelestarian adat dan budaya lokal yang

dibentuk; (3) Jumlah UP2K yang aktif; (4) Jumlah Pasar Desa yang

direvitalisasi (unit); (5) Jumlah UED-SP yang aktif. Indikator tersebut

tidak tercapai karena bukan lagi menjadi kewenangan pemerintah

daerah, dan di tahun 2017 dan 2018 telah dihapus dan diganti dengan

indikator lain sesuai kewenangan.

8)

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kinerja Urusan pengendalian penduduk dan Keluarga

Berencana ditunjukan dalam 8 indikator, seperti Tabel 2.182.

Tabel 2.182.

Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s.d. 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I Program Pelayanan Keluarga Berencana

1 Contraceptive

Prevalence Rate

(CPR)/Peserta KB Aktif (%)

80 79 78,36 78,62 78,62 BP3AKB

2 Drop Out (DO) KB (%) 13,50 14 13,99 13,99 13,99 BP3AKB

3 Unmetneed (%) 9 9,5 10,48 9,99 9,99 BP3AKB

II

Program Peningkatan Kesehatan

Reproduksi Remaja

7 Jumlah Posyandu Model/Integrasi yang dibina (unit)

20.838 700 750 223 17.311

Baperma-des III Program Penguat-an Kelembagaan

Masyarakat

8 Jumlah UP2K yang

aktif (kelompok) 1.332 200 unit 0 0 (s/d 532 2014)

Baperma-des 9 Jumlah BUMDes

yang terbentuk (unit)

253 213 0 20 173

Baperma-des 10 Jumlah Pasar

De-sa yang direvitali-sasi (unit)

461 376 232 7 239

Baperma-des 11 Jumlah UED-SP


(29)

II - 140 No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s.d. 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4 Persentase usia per-kawinan perempuan Pasangan Usia Subur (PUS) kurang dari 20 tahun (%)

2,17 2,19 2,42 1,05 1,05 BP3AKB

III

Program

Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu Dan PAUD

5 Produk Hukum pe-ngembangan keta-hanan dan pember-dayaan keluarga

1 Pergub 1 Pergub 1 Pergub 1 Pergub 1 Pergub BP3AKB

IV

Program Pembinaan Peran Serta Masyara-kat Dalam Pelayanan KB Mandiri

6 Jumlah KB Mandiri (orang)

3.115.747 3.054.355 2.812.891 2.775.3052.775.305 BP3AKB

7 Persentase UPPKS ber

KB (%) 84,50 84 81,67 82,13 82,13 BP3AKB

V

Program Promosi Kesehatan Ibu Bayi Dan Anak Melalui Kelompok Bina Keluarga Dan Bina Balita

8 Persentase

kabupaten/ kota yang telah membentuk jaringan KB/ KS (%)

100 100 100 100 100 BP3AKB

Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja keluarga berencana dan

keluarga sejahtera sampai dengan tahun 2016, dari 8 indikator diketahui

sebanyak 3 target indikator berstatus telah tercapai, 5 target indikator

berstatus akan tercapai.

9)

Perhubungan

Kinerja Urusan Perhubungan di tunjukkan dalam 13 indikator,

dengan capaian pada Tabel 2.183.


(30)

II - 141

Tabel 2.183.

Capaian Kinerja Urusan Perhubungan

No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD 2013-2018 Target Tahun 2016 Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016 Status Capaian Target Akhir RPJMD SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program

Pengembangan Perhubungan Darat

1 Persentase

perijinan AKDP (%) 100 100 75 100 100 Dinhub-kominfo 2 Jumlah

Kabu-paten/Kota yang melakukan pengembangan Angkutan Umum dan Massal di Jateng

3 Kab / Kota (PKN)

2 Kota 1 Kota Semarang

, 1 Kota Surakarta , 1 Kawasan Barlingm as-cakeb 1 Kota Semarang dan 1 Kota Surakarta 1 Kota Semarang

, 1 Kota Surakarta , 1 Kawasan Barlingm ascakeb Biro Perekono mian

3 Jumlah Desa yang melakukan

pengembangan Angkutan

perdesaan perintis (desa)

4 1 2 7 7

Dinhub-kominfo

4. Meningkatnya Ketersediaan Prasarana Keselamatan : jalan provinsi (%)

73 47,00 42,39 79,79 79,79

Dinhub-kominfo

5 Meningkatnya Ketersediaan Prasarana Keselamatan : perlintasan Kereta Api di jalan

provinsi (Lokasi)

152 25 15 47 117

Dinhub-kominfo

6 Meningkatkan Pengembangan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (lokasi)

10 Waduk Mrica dan waduk Penjalin, Malahay u, Sempor, Jepara, Kendal

3 3 9

Dinhub-kominfo

7 Terlaksananya fasilitasi Pengembangan Perkeretaapian (%)

100 100 75 100 100

Dinhub-kominfo II Program

Pengembangan Perhubungan Laut 8 Beroperasinya

Kapal KMC Kartini 1 dan Kemujan (trip/tahun) 312 trip/ tahun; 108 trip/ tahun 312 trip/th dan 108 trip KMC Kartini I :

89 Trip; KM. Kemujan

: 2 Trip

KMC Kartini I :

30 Trip; KM. Kemujan

: 0 Trip

KMC Kartini I :

186 Trip; KM. Kemujan

: 52 Trip

Dinhub-kominfo


(31)

II - 142 No Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

RKPD Realisasi Capaian

RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

9 Meningkatnya Ketersediaaan Fasilitas

Pelabuhan Kendal

Kewaji-ban Pemprov

untuk Pemb. Pelabu-han Kendal

terpe-nuhi di

tahun 2017

1 Paket 23,5 x 200 m (Selesai

Tahun 2015)

- 23,5 x 200 m (Selesai

Tahun 2015)

Dinhub-kominfo

10 Terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Pelabuhan dan Keselamatan Pelayaran (%)

100 100 75 100 100

Dinhub-kominfo

III

Program

Pengembangan Perhubungan Udara

11 Terselesaikannnya pengadaan tanah Pengembangan Bandar Udara Dewadaru

Kewaji-ban Pemprov

tuntas 9,35 Ha (7,8 Ha*)

- - - Tersedia

nya lahan 0,2251

ha (Selesai

Tahun 2014)

Dinhub-kominfo

12 Terlaksananya Fasilitasi

pengembangan, pemantauan dan Pembinaan Perhubungan Udara (%)

100 100 75 100 100

Dinhub-kominfo

IV Program Pos, Telekomunikasi Dan Sar

13 Terlaksananya fasilitasi Pengembangan pelayanan Pos, Telekomunikasi dan SAR (%)

100 100 75 100 100

Dinhub-kominfo, Set BPBD Keterangan :

: Telah Tercapai; : Akan Tercapai; : Perlu Perhatian/Upaya Keras

Berdasarkan tabel capaian kinerja urusan perhubungan, sampai

dengan tahun 2016 terlihat bahwa dari sebanyak 13 target indikator

RPJMD tahun 2013-2018, sebanyak 10 indikator berstatus telah

tercapai, dan 3 indikator berstatus akan tercapai.


(32)

II - 143

10)

Komunikasi dan Informatika

Kinerja penyelenggaran urusan Komunikasi dan Informatika

ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 7 target indikator kinerja

yang ditargetkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2013-2018 sebagaimana tertuang pada Tabel 2.184.

Tabel 2.184.

Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika

No. Indikator Kinerja Pembangunan

Target RPJMD

2013-2018

Target Tahun

2016

Realisasi Capaian

Indikator Realisasi Capaian RPJMD s/d 2016

Status Capaian

Target Akhir RPJMD

SKPD Tahun

2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I

Program Pengem-bangan Komuni-kasi, Informasi Dan Media Massa 1 Jumlah

Kabupa-ten/ Kota yang membentuk lembaga Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra)

35 5 2 5 21

Dishub-kominfo

II Program Kerja-sama Informasi Dengan Massa

- 2 Persentase

kegiat-an lembaga pe-nyiaran yang se-suai dengan keten-tuan perundang- undangan yang berlaku (%)

100 80 75 80 80 Set KPID

3 Persentase pela-yanan pengaturan bidang penyiaran (%)

100 100 100 100 100 Set KPID

4 SKPD bidang Kominfo yang me-lakukan sosialisasi kebijakan nasional (SKPD)

3 3 3 1 1

Dishub-kominfo, Set KPID, Biro Humas III

Program Pengka-jian Dan Peneli-tian Bidang Infor-masi Dan Komu-nikasi

-

5 Jumlah kajian dan penelitian untuk menetapkan kebi-jakan di bidang Kominfo

25 7 4 7 19

Balit-bang, Biro Humas IV

Program Pening-katan SDM Bi-dang Komunikasi Dan Informasi

-

6 Persentase SKPD yang mengem-bangkan teknologi informasi (%)

100 100 100 100 100


(1)

II - 175

20)Masih belum optimalnya pengelolaan aset daerah, yang ditunjukkan dengan masih banyaknya asset idle, serta kontribusi aset yang belum signifikan dalam peningkatan pendapatan daerah;

21)Masih perlunya peningkatan kesadaran masyarakat dalam berdemo-krasi, serta masih belum optimalnya peran partai politik dalam melaksanakan pendidikan politik bagi masyarakat terutama pemilih pemula;

22)Masih perlunya peningkatan peran pemerintah bersama masyarakat untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka mewujudkan kondusivitas daerah.

2.4. Isu Strategis Pembangunan Daerah

Dari identifikasi permasalahan pembangunan daerah di Jawa Tengah, serta dengan memperhatikan lingkungan strategis daerah, maka dapat dirumuskan isu strategis pembangunan Jawa Tengah tahun 2018 sebagai berikut :

1. Pengurangan Kemiskinan

Isu kemiskinan hingga saat ini masih tetap menjadi isu yang belum teratasi hingga tuntas. Fenomena empiris secara historis mengemuka bahwa akar kemiskinan terletak dalam hubungan-hubungan kekuasaan (power relations) yang terbentuk dari cara produksi – konsumsi manusia terhadap sumberdaya strategis, antara lain berupa tanah, air, dan udara; akses pembangunan seperti keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan publik; serta ruang dan waktu.

Selain itu, kemiskinan merupakan masalah pembangunan yang bersifat multidimensi dan sangat penting untuk ditangani melalui pelibatan atau dukungan seluruh pemangku kepentingan. Mengingat jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah masih cukup banyak dan progres penurunannya cenderung lambat, maka upaya penanggulangan kemiskinan perlu lebih dipacu melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama pangan, pendidikan, kesehatan, air minum, sanitasi dan perumahan. Sejalan dengan hal tersebut perlu dilakukan pula pemberdayaan ekonomi masyarakat, perkuatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan dan pendayagunaan sumber daya potensial, pengembangan jejaring kemitraan, serta peningkatan kemampuan dan ketrampilan agar penduduk miskin mampu keluar dari lingkaran kemiskinan secara mandiri.

2. Pengurangan Pengangguran

Isu pengangguran di Jawa Tengah hingga saat ini juga perlu mendapat perhatian mengingat pengangguran berkaitan dengan kemiskinan. Memperhatikan kondisi ketenagakerjaan di Jawa Tengah saat ini, terjadi fenomena pergeseran tenaga kerja dari sektor


(2)

II - 176

pertanian ke non pertanian seperti sektor industri pengolahan dan perdagangan.

Dengan melihat kondisi tersebut, maka penanganan pengang-guran di Jawa Tengah berfokus pada upaya perlindungan, pemberdayaan dan pengembangan kelompok petani (buruh tani dan petani penggarap), nelayan, masyarakat terkena PHK, anak putus sekolah dan sektor UMKM. Selain itu, perlu diupayakan perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha, peningkatan kualitas calon tenaga kerja melalui peningkatan kualitas prasarana sarana dan pengelola Balai Latihan Kerja (BLK), pendidikan yang berorientasi pasar kerja, pengembangan informasi pasar kerja, serta pengembangan wirausaha baru sektor UMKM berbasis sumber daya lokal termasuk kewirausahaan di kalangan pemuda.

Upaya penanganan pengangguran dilakukan secara terintegrasi dengan pembangunan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, pengentasan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru yang pada akhirnya aspek-aspek produktif tersebut diharapkan mampu menjamin keberlanjutan pasar tenaga kerja.

3. Pembangunan Infrastruktur

Meningkatnya dinamika kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat serta pengembangan wilayah di Provinsi Jawa Tengah, baik secara regional, nasional maupun internasional, membuat semakin tinggi dan vitalnya peran infrastruktur sebagai sarana publik untuk dapat semakin mengimbangi tuntutan masyarakat. Selain itu, infrastruktur juga terkait erat dengan koneksitas regional dan nasional, yang mendukung penguatan posisi Jawa Tengah secara regional dan nasional. Dalam hal ini tidak terbatas pada infrastruktur fisik namun juga terintegrasi dengan infrastruktur non fisik dan teknologi informasi, sehingga ke depan partisipasi, transparansi dan ketepatan manfaat akan menjadi lebih baik. Tingginya laju pertumbuhan dan pesatnya kegiatan sosial ekonomi serta masih adanya kesenjangan antar wilayah, memerlukan pengembangan infrastruktur secara terpadu, integral dan lintas sektor yang sinergis dengan rencana tata ruang

Belum optimalnya kualitas dan kapasitas infrastruktur, berimplikasi pada beban masyarakat dalam penyediaan produksi dan mobilisasi sumberdaya yang akan mempengaruhi daya saingnya. Permasalahan lainnya adalah adanya kesenjangan antar wilayah terutama antara wilayah pantai utara dan pantai selatan Jawa Tengah yang memerlukan peningkatan konektivitas dan pembangunan infrastruktur agar wilayah selatan produktivitasnya semakin meningkat. Selain itu, pengembangan dan pembenahan sarana angkutan massal hingga di pedesaan juga menjadi hal penting dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan hidup dan bencana


(3)

II - 177

alam yang juga memerlukan pembenahan sebagai penyeimbang dari pembangunan infrastruktur fisik.

Kondisi lain yang perlu diperhatikan adalah rasio elektrifikasi di Jawa Tengah, mengingat terutama di wilayah perdesaan masih belum sepenuhnya terlayani pasokan listrik. Untuk itu pembangunan infrastruktur energi perlu ditingkatkan melalui pembangunan jaringan listrik pedesaan serta pengembangan sumber energi alternatif berupa energi baru terbarukan seperti mikro hidro, solar cell, dan panas bumi.

Pembangunan infrastruktur sumberdaya air diarahkan untuk mewujudkan air sebagai collective goods. Selain itu, pembangunan infrastruktur sumber daya air utamanya untuk mengantisipasi banjir dan kekeringan yang merupakan fenomena tahunan yang semakin anomali, sehingga antisipasi dan langkah-langkah mitigasi harus semakin ditingkatkan dan tersinkronisasi. Pemanfaatan sumber-sumber air untuk kepentingan produksi dan konsumsi secara efektif dilakukan melalui perlindungan terhadap kawasan resapan air di daerah hulu dengan tetap memperhatikan keberlanjutan sumber-sumber air tersebut. Perlindungan dilakukan dengan membangun sebanyak mungkin tampungan air dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya perlindungan terhadap sumber-sumber air. Selain itu, pembangunan jaringan irigasi yang menunjang peningkatan produktivitas pertanian juga menjadi hal penting untuk tetap dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan di Jawa Tengah. Pembangunan irigasi dilakukan dengan tetap memperhatikan ketepatan lokasi dengan mengutamakan pada wilayah lumbung padi dan wilayah yang termasuk dalam LP2B.

Pengembangan infrastruktur teknologi informasi juga menjadi hal penting dalam mendukung perwujudan desa berdikari, karena melalui teknologi informasi yang mampu menjangkau hingga tingkat desa, maka komunikasi antara pemerintah dan masyarakat diharapkan lebih terbuka dan intensif. Selain itu juga, dengan pengembangan teknologi informasi dapat untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat serta fungsi kontrol dari masyarakat terhadap proses pembangunan daerah.

Hal terpenting yang menjadi perhatian dalam pembangunan infrastruktur adalah upaya meningkatkan peran dan penanganan infrastruktur dalam keterbatasan kewenangan dan kemampuan penanganan daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, seperti upaya penanganan rob, pembangunan pelabuhan, bandar udara, transportasi massal dan pembangunan infrastruktur yang memer-lukan pembebasan tanah. Oleh karena itu dipermemer-lukan upaya peningkatan soft power melalui peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi; peningkatan Public Private Parthnership (PPP) dan penguatan kapasitas partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang komprehensif.


(4)

II - 178

Pertumbuhan dan kegiatan sosial ekonomi juga perlu mem-pertimbangkan kemampuan daya tampung dan daya dukung lingkungan hidup. Hal ini dilakukan agar dapat menjamin keutuhan lingkungan hidup guna menjaga keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan akan datang. Pembangunan lingkungan hidup diarahkan untuk pengendalian pencemaran dan penanganan kerusakan lingkungan hidup melalui upaya rehabilitasi dan pemulihan sumber daya alam.

4. Kedaulatan Pangan

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan menjadi hal penting dalam keberlanjutan penghidupan bagi masyarakat. Saat ini, situasi pangan di Jawa Tengah berada pada tataran konstruksi ketahanan pangan, walaupun secara statistik Jawa Tengah berada pada surplus komoditas pangan dan merupakan kontributor pangan nasional. Namun yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa tata kelola produksi pangan justru membuka ruang yang sangat luas bagi pemilik modal dan industri besar untuk memproduksi pangan secara massal, sehingga produsen pangan kecil menjadi tidak berdaya dan rakyat menjadi tergantung pada produk pangan massal. Sehingga dalam konteks ini, persoalan terbesar pada pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat adalah pada ketidakberdayaan masyarakat dan pemerintah dalam membangun kemampuan pangan lokal berdaulat, yang didukung dengan regenerasi petani, penyediaan alat produksi serta tanah di pedesaan.

Kedaulatan pangan menjadi isu penting dalam pembangunan Jawa Tengah ke depan. Kedaulatan pangan adalah hak rakyat dan pemerintah Jawa Tengah sebagai bagian dari NKRI, untuk menentukan sendiri kebijakan dan strategi produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang sehat dan sesuai dengan sumberdaya dan budaya lokal, dengan tetap memperhatikan metode yang ramah lingkungan, berkeadilan, dan berkelanjutan, dengan memberikan perlindungan serta dukungan terutama untuk mayoritas petani dan nelayan kecil penghasil pangan, pedagang kecil dan rakyat miskin yang rawan pangan. Kedaulatan pangan ini akan menjadi strategi alternatif untuk mencapai ketahanan dan keamanan pangan sejati.

Kedaulatan pangan di Jawa Tengah diwujudkan melalui empat pilar, yaitu: 1) reformasi agraria dengan melindungi dan menata ulang sumber-sumber produksi pangan; 2) mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui pemeliharaan dan pengembangan pertanian berbasis bahan baku, sumberdaya dan kearifan lokal; 3) menciptakan cadangan pangan dari surplus produksi pangan serta melakukan perdagangan pangan yang adil, yang mampu memberikan penghasilan lebih pada produsen pangan kecil; dan 4) mengembangkan pola konsumsi dan diversifikasi produk aneka


(5)

II - 179

pangan lokal, dan tidak hanya tergantung pada bahan pangan eksternal.

5. Kedaulatan Energi

Kebutuhan energi saat ini menjadi hal yang cukup penting untuk mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat. Namun yang terjadi adalah meningkatnya ketergantungan energi baik pada level nasional maupun daerah yang bersumber pada energi fosil.

Gambaran kebutuhan energi di Jawa Tengah juga memiliki kecenderungan dan pola yang sama dengan nasional. Ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang masih cukup tinggi di Jawa Tengah ditunjukkan dengan bekerjanya rantai ekonomi energi dalam moda transportasi, listrik, maupun industri yang menggunakan pasokan energi fosil. Sementara pemanfaatan potensi sumber energi non fosil, terutama sumber EBT di Jawa Tengah masih belum optimal. Sedangkan potensi sumberdaya yang dimiliki Jawa Tengah yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi alternatif baru cukup besar seperti panas bumi, air, serta potensi lahan yang cukup luas sebagai area pengembangan sumber energi baru terbarukan.

Isu inilah yang juga menjadi salah satu kunci kebijakan pemerintah Jawa Tengah, untuk menemukan terobosan baru dalam pengadaan energi, yang didukung dengan pengembangan teknologi tepat guna sehingga secara berangsur-angsur ketergantungan terhadap energi fosil terutama di Jawa Tengah dapat tereduksi dan menggeser paradigma pemanfaatan energi tak terbarukan menjadi pemanfaatan energi baru terbarukan.

Upaya penanganan isu strategis kedaulatan energi ini bukan merupakan upaya jangka pendek maupun menengah, tetapi merupakan upaya jangka panjang yang harus dirintis sejak saat ini, sebelum ketergantungan terhadap energi fosil semakin tak terkendali. Upaya kunci yang dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah adalah dengan mengembangkan energi alternatif berbasis gas, sumberdaya energi baru terbarukan, maupun bahan bakar nabati, yang dikelola secara mandiri di level lokal, sesuai dengan kapasitas sumberdaya yang dimiliki Jawa Tengah.Upaya tersebut juga perlu diikuti dengan upaya pengembangan budaya hemat energi, yang akan mendorong masyarakat untuk lebih pintar dalam memanfaatkan energi secara berdaulat.

6. Tata Kelola Pemerintahan, Demokratisasi dan Kondusivitas

Daerah

Pemerintahan yang bersih dan baik saat ini menjadi isu nasional dan juga Jawa Tengah. Sebagai salah satu upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan baik serta mampu memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat,


(6)

II - 180

maka tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik menjadi syarat utama yang harus dipenuhi.

Berkenaan dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka reformasi birokrasi menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Langkah-langkah konkrit utamanya terkait serah terima P3D, peningkatan kapasitas aparatur serta manajemen kepegawaian (rekruitmen, pengembangan karir, penggajian dan batas usia pensiun pegawai aparatur sipil negara) menjadi isu yang paling strategis.

Terkait dengan perwujudan demokrasi di daerah, maka peran pemerintah dan partisipasi masyarakat merupakan hal penting. Namun tingkat partisipasi masyarakat masih perlu ditingkatkan, terutama terkait dengan proses demokrasi seperti keikutsertaan dalam Pemilihan Kepala Daerah dan pengambilan keputusan kebijakan pembangunan yang bersifat strategis melalui forum rembug.

Kondusivitas daerah juga masih perlu ditingkatkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, serta dilaksanakan secara terpadu bersama dinas/instansi terkait dan komponen masyarakat dalam rangka pencegahan dan penghentian konflik sosial, serta terorisme, peningkatan pemahaman nilai-nilai toleransi kehidupan beragama, sosialisasi wawasan kebangsaan, pengembangan sistem penyelesaian perselisihan secara damai, sehingga mampu membuka peluang investasi di wilayah Jawa Tengah dan berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.