Analisis Kadar Fosfat Setelah Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif Pada Limbah Cair Pencucian Pakaian (Laundry) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu senyawa penting yang memiliki fungsi penting
dalam kehidupan manusia. Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna
dan bau, yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H2O. Air
merupakan zat yang sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup termasuk
manusia. Oleh karena itu air merupakan kebutuhan utama bagi manusia untuk
kelangsungan hidupnya dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan manusia
(Pandia, dkk 1995).
Dalam kehidupan manusia, air dapat dipakai untuk berbagai macam
kegiatan, seperti pemakaian dalam industri. Salah satu kegiatan industri
menggunakan air yang marak saat ini adalah industri pencucian pakaian / laundry.
Selain memberikan manfaat positif terhadap manusia, kegiatan laundry ini juga
menghasilkan dampak negatif yaitu limbah. Perkembangan laundry yang
sebelumnya hanya dikhususkan bagi masyarakat menengah ke atas, kini
mengalami pergeseran hingga harganya dapat dijangkau semua kalangan
masyarakat. Laundry menggunakan bahan pembersih sintesis yang dikenal dengan
detergen, dimana di dalam detergen terkandung komponen utamanya, yaitu
surfaktan, baik bersifat kationik, anionik maupun non-ionik. Surfaktan sebagai
komponen utama dalam detergen dan memiliki rantai kimia yang sulit didegradasi

(diuraikan) alam.Surfaktan merupakan suatu senyawa aktif penurun tegangan
permukaan yang dapat diproduksi melalui sintesis kimiawi maupun biokimiawi.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Seiring dengan peningkatan jumlah usaha laundry ini, juga akan terjadi
peningkatan jumlah limbah.
Limbah yang dihasilkan dapat memberikan dampak negatif terhadap
sumber daya alam dan lingkungan, seperti gangguan pencemaran alam dan
pengurasan sumber daya alam, yang nantinya dapat menurunkan kualitas
lingkungan antara lain pencemaran tanah, air, dan udara jika limbah tersebut tidak
diolah terlebih dahulu. Bentuk limbah yang dihasilkan oleh kegiatan laundry
adalah limbah cair. Limbah cair yang dibuang ke lingkungan langsung dapat
menimbulkan keseimbangan alam terganggu yaitu terjadi pencemaran tanah yang
mampu merubah pH tanah, kandungan mineral berubah dan ganguan nutrisi dari
tanah untuk kehidupan tumbuhan serta sumber air tanah tercemar.
Pencemaran air dapat mengganggu biota air, perubahan BOD, COD serta

DO, disamping itu dampak psikologis akibat dari pencemaran lingkungan yang
tidak kalah berbahayanya jika dibandingkan dengan dampak secara fisik. Air
limbah pencucian pakaian / laundry termasuk polutan atau zat yang mencemari
lingkungan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS (alkyl benzene
sulphonate) yang merupakan detergen tergolong keras. Detergen tersebut sukar
dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan (Anonimous, 2009).
Salah satu efek negatif yang dihasilkan detergen pada limbah pencucian
pakaian atau laundry adalah menyebabkan terjadinya proses eutrofikasi di
perairan. Ini terjadi karena penggunaan detergen dengan kandungan fosfat tinggi.
Pada dasarnya eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan oleh

Universitas Sumatera Utara

3

munculnya nutrient yang berlebihan kedalam ekosistem air. Eutrofikasi
merupakan sebuah proses alamiah dimana badan air mengalami penuaan secara
bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomasa. Sebaliknya
detergen dengan rendah fosfat beresiko menyebabkan iritasi pada tangan dan

kaustik karena diketahui lebih bersifat alkalis dengan tingkat keasaman (pH)
antara 10 – 12.
Fosfat merupakan salah satu indikator pencemaran air. Air limbah yang
akan dibuang harus diolah terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan fosfat
sampai pada nilai tertentu (baku mutu efluen 2 mg/l). Untuk mengurangi kadar
fosfat yang terkandung dalam limbah laundry dapat digunakan suatu cara /
metode pengolahannya yaitu dengan adsorbsi.
Karbon aktif adalah sejenis adsorbent (penyerap), bewarna hitam,
berbentuk granule, bulat, pellet ataupun bubuk. Karbon aktif sering digunakan
dalam proses penyerap rasa dan bau dalam air, dan juga penghilang senyawasenyawa organik dalam air. Menurut Sularso, kemampuan dari media dengan
menggunakan ketebalan kabon aktif dapat menurunkan lebih baik lagi karena
semakin tebal media semakin bagus hasil yang didapat. Penelitian ini
menggunakan ketebalan karbon aktif 5 cm, 10 cm, dan 15 cm.
Meningkatnya

jasa

pencucian

pakaian


atau

laundry

saat

ini,

memungkinkan air limbah detergen yang mengandung fosfat sebagai bahan
pembentuknya mempunyai kontribusi yang besar sebagai pencemar lingkungan.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti
menemukan banyaknya usaha / jasa pencucian pakaian atau laundry dengan jarak
yang berdekatan dan langsung membuang air limbah cucian pakaian ke badan air.

Universitas Sumatera Utara

4

Sementara di lingkungan itu masih banyak terdapat rumah tangga yang masih

menggunakan air sumur sebagai sumber airnya. Hal ini dapat menyebabkan
sumber air penduduk tercemar dan akan menimbulkan dampak yang merugikan
bagi lingkungan. Untuk mencegah dan mengurangi pencemaran air, Penelitian
yang dilakukan ini merupakan salah satu cara untuk menurunkan konsentrasi
fosfat yang ada pada air limbah hasil laundry.
Salah satu upaya untuk mengurangi kadar fosfat yang terkandung dalam
limbah pencucian pakaian atau laundry agar limbah yang dihasilkan dari limbah
laundry tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan adalah
dengan menggunakan adsorben, yaitu karbon aktif. Sehingga penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Kadar Fosfat Setelah
Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif pada Limbah Cair Pencucian
Pakaian (Laundry) di kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang
Tahun 2016”.

1.2 Perumusan Masalah
Tingginya kadar fosfat yang terkandung dalam limbah cair pencucian
pakaian atau laundry mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia
dan lingkungan bila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang
kebadan air. Karbon aktif banyak digunakan sebagai adsorben pemurnian gas,
pemurnian pulp, penjernihan air, pemurnian minyak, katalis, dan sebagainya. Oleh

karena itu dapat dirumuskan masalah seberapa besar penurunan kadar fosfat pada
limbah cair pencucian pakaian atau laundry dengan menggunakan ketebalan
karbon aktif.

Universitas Sumatera Utara

5

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk menganalisis kadar fosfat setelah perlakuan berbagai ketebalan

karbon aktif pada limbah cair pencucian pakaian atau laundry di kelurahan
Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang.
1.3.2
1.

Tujuan Khusus


Untuk mengetahui jumlah kadar fosfat sebelum penambahan karbon aktif
pada limbah cair laundry.

2.

Untuk mengetahui jumlah kadar fosfat limbah cair laundry setelah
ditambahkan karbon aktif 5 cm, 10 cm dan 15 cm.

3.

Untuk mengetahui seberapa besar penurunan jumlah kadar fosfat pada
limbahcair laundry setelah ditambahkan karbon aktif.

4.

Untuk menganalisis penambahan berbagai ketebalan karbon aktif pada
penurunan jumlah kadar fosfat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.

Memberikan informasi kepada pengusaha/jasa pencucian pakaian atau
laundry untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pembuangan limbah
laundry agar melakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke
badan air.

2.

Memberikan informasi kepada pengusaha / jasa pencucian pakaian atau
laundry untuk membuat suatu bahan alternatif yang murah, mudah dan
sederhana untuk menurunkan kadar fosfat yang terkandung didalam limbah
cair pencucian pakaian atau laundry.

Universitas Sumatera Utara

6

3.


Memperluas pengetahuan masyarakat akan bahaya dari fosfat hasil buangan
limbah cair pencucian pakaian atau laundry.

4.

Dapat memberikan masukan bagi pihak pemerintah dalam mengawasi
pengolahan limbah cair pencucian pakaian ataulaundry.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pemetaan Salinitas Pada Sumur Bor Di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan

2 34 76

Analisis Tataniaga Ikan Asin Di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kotamadya Medan

6 75 99

Efektifitas Karbon Aktif Kulit Singkong Untuk Menurunkan Kadar Biological Oksigen Demand (Bod) Dan Total Suspended Solid (Tss) Air Limbah Pabrik Tepung Tapioka

18 113 109

Analisis Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010

1 48 110

Analisis Kadar Fosfat Setelah Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif Pada Limbah Cair Pencucian Pakaian (Laundry) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

2 6 91

Analisis Kadar Fosfat Setelah Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif Pada Limbah Cair Pencucian Pakaian (Laundry) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 14

Analisis Kadar Fosfat Setelah Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif Pada Limbah Cair Pencucian Pakaian (Laundry) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 2

Analisis Kadar Fosfat Setelah Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif Pada Limbah Cair Pencucian Pakaian (Laundry) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 26

Analisis Kadar Fosfat Setelah Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif Pada Limbah Cair Pencucian Pakaian (Laundry) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 2

Analisis Kadar Fosfat Setelah Perlakuan Berbagai Ketebalan Karbon Aktif Pada Limbah Cair Pencucian Pakaian (Laundry) di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2016

0 0 15