Analisis Finansial Usaha Peternakan Kambing Etawa ( Studi kasus :Kec . Hamparan Perak Desa Klambir 5 )
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kambing tergolong hewan pemamah biak dan merupakan hewan mamalia
yang menyusui anaknya. Disamping sebagai penghasil daging yang baik, kambing
juga menghasilkan kulit yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan
industri kulit. Selain itu, jenis kambing tertentu misalnya Kambing Etawa, juga dapat
menghasilkan air susu yang mempunyai nilai gizi tinggi dan dapat dikonsumsi oleh
masyarakat. Kambing Etawa merupakan jenis kambing unggul yang sangat potensial
dipelihara sebagai kambing perah maupun kambing potong.
Ternak kambing khususnya kambing peranakan etawa (PE), merupakan salah
satu sumberdaya penghasil bahan makanan berupa daging dan susu yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi, dan penting artinya bagi masyarakat. Seiring hal tersebut
peternakan kambing memiliki peliang yang cukup besar dengan semakin sadarnya
masyarakat akan kebutuhan gizi yang perlu segera dipenuhi. Kambing perah
merupakan komoditas baru Indonesia yang memungkinkan memiliki prospek
pengembangan yang baik. Adapun ciri khas dari daging kambing adalah
1. Berwarna lebih merah.
2. Beraroma lebih tajam.
3. Lemak dagingnya lebih keras dan putih.
4. Terjadi penimbunan lemak pada jeroan yang mempengaruhi keempukan
Universitas Sumatera Utara
Susu kambing memang banyak manfaatnya. Susu kambing juga mampu
mengontrol lemak tubuh dan menghaluskan kulit. Susu kambing mengandung flourin
yang bersifat antiseptik dan pelindung paru-paru. Antiseptik berfungsi menekan
pertumbuhan bakteri dalam tubuh. Susu kambing tidak hanya dikonsumsi dalam
bentuk segar, tetapi dapat diolah menjadi produk olahan, mulai dari minuman,
makanan, sampai bahan kosmetik. Susu kambing juga merupakan bahan cairan
pelembab (lotion), lipstick, dan sabun mandi.
Di dalam menjalankan usaha peternakan Kambing Etawa ini harus ada
ketersediaan modal dan mengeluarkan biaya-biaya yang digunakan selama poses
produksi itu berlangsung seperti biaya bahan baku, bahan penunjang, tenaga kerja,
peralatan pemeliharaan dan sebagainya. Besarnya biaya produksi sangat ditentukan
dengan besarnya harga yang berlaku. Sedangkan modal investasi merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk pertama sekali pada saat memulai usaha dan sifatnya dapat
digunakan lebih dari satu kali proses produksi.
Selain biaya produksi, teknik budidaya dalam pemeliharaan Kambing Etawa
juga perlu diperhatikan. Teknik budidaya ini berkaitan dengan kegiatan produksi.
Kegiatan produksi ini sangat menentukan besarnya output yang hasilkan yang
selanjutnya akan berdampak pada pengembangan usaha tersebut.
Usaha peternakan Kambing Etawa dikatakan layak atau tidak layak untuk
dikembangkan secara finansial dapat dianalisis dengan mengunakan analisis finansial
yaitu dengan menghitung R/C,Jika usaha peternakan Kambing Etawa sesuai dengan
kriteria kelayakan secara finansial maka usaha ini layak untuk dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam melakukan perhitungan analisis finansial perlu di perhatikan beberapa
hal seperti input dan output dimana dari input akan terdapat biaya sedangkan output
akan menghasilkan penerimaan. Penerimaan merupakan perkalian antara jumlah yang
terjual dengan harga jual yang berlaku. Sedangkan biaya merupakan total dari semua
pengeluaran usaha ternak.
Untuk mendapatkan keuntungan dan untuk mengetahui seberapa besar
perkembangan
usaha
peternakan
serta
untuk
merencanakan
perkembangan
peternakan kedepannya maka suatu usaha peternakan haruslah memperhatikan dan
memperhitungkan ekonomi usahanya dengan teliti serta usahanya haruslah mimiliki
laporan keuangan yang disusun dengan baik dan rapi, setiap pemasukan dan
pengeluaran usaha peternakan haruslah dicatat dengan jelas dalam laporan keuangan.
Dengan mengetahui perekonomian dan menghitung secara finansial maka kita dapat
menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat yang harus diambil demi kemajuan usaha
peternakan.
Universitas Sumatera Utara
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan teknik budidaya ternak Kambing Etawa di daerah
penelitian ?
2. Berapa besar biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usaha peternakan
Kambing Etawa di daerah penelitian ?
3. Apakah usaha peternakan Kambing Etawa di daerah penelitian layak
diusahakan secara finansial ?
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui teknik budidaya ternak Kambing Etawa di daerah
penelitian
2. Untuk menganalisis modal, biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan
keuntungan usaha peternakan Kambing Etawa di daerah penelitian.
3. Untuk menganalisis usaha peternakan Kambing Etawa layak diusahakan atau
tidak di daerah penelitian.
1.3 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah untuk menganalisis finansial peternakan kambing
dan bahan referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Kambing tergolong hewan pemamah biak dan merupakan hewan mamalia
yang menyusui anaknya. Disamping sebagai penghasil daging yang baik, kambing
juga menghasilkan kulit yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan
industri kulit. Selain itu, jenis kambing tertentu misalnya Kambing Etawa, juga dapat
menghasilkan air susu yang mempunyai nilai gizi tinggi dan dapat dikonsumsi oleh
masyarakat. Kambing Etawa merupakan jenis kambing unggul yang sangat potensial
dipelihara sebagai kambing perah maupun kambing potong.
Ternak kambing khususnya kambing peranakan etawa (PE), merupakan salah
satu sumberdaya penghasil bahan makanan berupa daging dan susu yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi, dan penting artinya bagi masyarakat. Seiring hal tersebut
peternakan kambing memiliki peliang yang cukup besar dengan semakin sadarnya
masyarakat akan kebutuhan gizi yang perlu segera dipenuhi. Kambing perah
merupakan komoditas baru Indonesia yang memungkinkan memiliki prospek
pengembangan yang baik. Adapun ciri khas dari daging kambing adalah
1. Berwarna lebih merah.
2. Beraroma lebih tajam.
3. Lemak dagingnya lebih keras dan putih.
4. Terjadi penimbunan lemak pada jeroan yang mempengaruhi keempukan
Universitas Sumatera Utara
Susu kambing memang banyak manfaatnya. Susu kambing juga mampu
mengontrol lemak tubuh dan menghaluskan kulit. Susu kambing mengandung flourin
yang bersifat antiseptik dan pelindung paru-paru. Antiseptik berfungsi menekan
pertumbuhan bakteri dalam tubuh. Susu kambing tidak hanya dikonsumsi dalam
bentuk segar, tetapi dapat diolah menjadi produk olahan, mulai dari minuman,
makanan, sampai bahan kosmetik. Susu kambing juga merupakan bahan cairan
pelembab (lotion), lipstick, dan sabun mandi.
Di dalam menjalankan usaha peternakan Kambing Etawa ini harus ada
ketersediaan modal dan mengeluarkan biaya-biaya yang digunakan selama poses
produksi itu berlangsung seperti biaya bahan baku, bahan penunjang, tenaga kerja,
peralatan pemeliharaan dan sebagainya. Besarnya biaya produksi sangat ditentukan
dengan besarnya harga yang berlaku. Sedangkan modal investasi merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk pertama sekali pada saat memulai usaha dan sifatnya dapat
digunakan lebih dari satu kali proses produksi.
Selain biaya produksi, teknik budidaya dalam pemeliharaan Kambing Etawa
juga perlu diperhatikan. Teknik budidaya ini berkaitan dengan kegiatan produksi.
Kegiatan produksi ini sangat menentukan besarnya output yang hasilkan yang
selanjutnya akan berdampak pada pengembangan usaha tersebut.
Usaha peternakan Kambing Etawa dikatakan layak atau tidak layak untuk
dikembangkan secara finansial dapat dianalisis dengan mengunakan analisis finansial
yaitu dengan menghitung R/C,Jika usaha peternakan Kambing Etawa sesuai dengan
kriteria kelayakan secara finansial maka usaha ini layak untuk dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam melakukan perhitungan analisis finansial perlu di perhatikan beberapa
hal seperti input dan output dimana dari input akan terdapat biaya sedangkan output
akan menghasilkan penerimaan. Penerimaan merupakan perkalian antara jumlah yang
terjual dengan harga jual yang berlaku. Sedangkan biaya merupakan total dari semua
pengeluaran usaha ternak.
Untuk mendapatkan keuntungan dan untuk mengetahui seberapa besar
perkembangan
usaha
peternakan
serta
untuk
merencanakan
perkembangan
peternakan kedepannya maka suatu usaha peternakan haruslah memperhatikan dan
memperhitungkan ekonomi usahanya dengan teliti serta usahanya haruslah mimiliki
laporan keuangan yang disusun dengan baik dan rapi, setiap pemasukan dan
pengeluaran usaha peternakan haruslah dicatat dengan jelas dalam laporan keuangan.
Dengan mengetahui perekonomian dan menghitung secara finansial maka kita dapat
menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat yang harus diambil demi kemajuan usaha
peternakan.
Universitas Sumatera Utara
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan teknik budidaya ternak Kambing Etawa di daerah
penelitian ?
2. Berapa besar biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usaha peternakan
Kambing Etawa di daerah penelitian ?
3. Apakah usaha peternakan Kambing Etawa di daerah penelitian layak
diusahakan secara finansial ?
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui teknik budidaya ternak Kambing Etawa di daerah
penelitian
2. Untuk menganalisis modal, biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan
keuntungan usaha peternakan Kambing Etawa di daerah penelitian.
3. Untuk menganalisis usaha peternakan Kambing Etawa layak diusahakan atau
tidak di daerah penelitian.
1.3 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah untuk menganalisis finansial peternakan kambing
dan bahan referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan
dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara