PERATURAN BUPATI NOMOR 58 TENTANG KEDUDUKAN ,SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN ()
SALINAN
BUPATI PADANG PARIAMAN
IAMAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
PER
PERATURAN BUPATI PADANG
G PAR
PARIAMAN
NOMOR 58 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SU
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
T
TATA KERJA DINAS PERHUBUN
UBUNGAN
KABUPATEN PADANG PARIAM
RIAMAN
DENG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
NG MAHA
MA
ESA
BUPATI PADANG PARIAMAN
AMAN,
Menimbang
: bah
bahwa untuk melaksanakan ketent
ketentuan pasal 4 Peraturan
Dae
Daerah Kabupaten Padang Pariam
Pariaman Nomor 10 Tahun
201
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Dae
Daerah, perlu menetapkan Peraturan
Pera
Bupati Padang
Par
Pariaman tentang Kedudukan,, Susu
Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan
Kab
Kabupaten Padang Pariaman;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun
T
1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom
tonom Kabupaten dalam
lingkungan Provinsi Sumatera
matera Tengah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
2. Undang-Undang Nomor 49 Tahun
T
1999 tentang
Pembentukan
Kabupaten
n
K
Kepulauan
Mentawai
(Lembaran Negara Republik
lik In
Indonesia Tahun 1999
Nomor 177, Tambahan Lembar
embaran Republik Indonesia
Nomor 3898);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun
T
2002 tentang
Pembentukan Kota Pariaman
man di Provinsi Sumatera
Barat (Lembaran Negara Republik
Repu
Indonesia Tahun
2002 Nomor 25, Tambahan
n Lem
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4187);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembar
embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nom
Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik
lik In
Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah
ah be
beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor
omor 9 Tahun 2016 tentang
2
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 58,
Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II
Padang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1980 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3164);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor
10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2016 Nomor 10).
M E M U T U S K A N:
Menetapkan
: PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS
PERHUBUNGAN
KABUPATEN
PADANG
PARIAMAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Padang Pariaman.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah otonom.
4. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman.
5. Bupati adalah Bupati Padang Pariaman.
6. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu
bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
3
Kabupaten
dalam
penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Kabupaten.
7. Dinas adalah Dinas Perhubungan Tipe C.
8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan
Kabupaten Padang Pariaman.
9. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah Unit Pelaksana
Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada
dinas.
10. Jabatan
Fungsional
adalah
kedudukan
yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan
organisasi yang pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri.
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan
jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga
ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya.
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana
Urusan Pemerintahan bidang perhubungan.
(2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
(3) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan daerah bidang perhubungan
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
Daerah.
(4) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud ayat (3) menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang perhubungan.
b. perumusan
kebijakan
teknis
dibidang
perhubungan.
c. penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dan
pelayanan umum dibidang perhubungan.
d. pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang
perhubungan.
e. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan/ atau
f. pelaksana tugas lainnya yang diberikan oleh
pimpinan.
4
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris membawahi 2 (dua) Subbagian, terdiri
dari :
1. Subbagian Umum Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan, Evauasi dan Pelaporan.
c. Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan Perekeretaapian,
terdiri dari :
1. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut Dan Udara;
2. Seksi Perekeretaapian; dan
3. Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan.
d. Bidang Keselamatan, Teknik, Sarana Dan Prasarana,
terdiri dari :
1. Seksi Pengendalian Operasional;
2. Seksi Teknik Kendaraan Bermotor; dan
3. Seksi Sarana Dan Prasarana.
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dan Bidang sebagai mana dimaksud pada
ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang
Sekretaris dan Kepala Bidang yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
(4) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang.
(5) UPT dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(6) Bagan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 4
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan Daerah dalam bidang perhubungan yang
meliputi perencanaan, pembangunan, pemeliharaan
dan pengendalian bidang Lalu Lintas Angkutan Dan
5
Perekeretaapian dan Bidang Keselamatan, Teknik,
Sarana Dan Prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
penyusunan kebijakan strategis dinas;
b. perumusan kebijakan umum bidang perhubungan;
c. pengendalian
pelaksanaan
urusan
bidang
perhubungan dalam rangka mencapai target kinerja
dinas;
d. pembinaan dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada Dinas Perhubungan;
e. pelaksanaan tugas pembantuan dari pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi;
f. pembinaan
dan
pengendalian
urusan
kesekretariatan, kepegawaian dan rumah tangga
Dinas;
g. pengawasan
dan
pengendalian
pelaksanaan
anggaran, administrasi keuangan dan aset;
h. koordinasi dan kerjasama dengan organisasi
perangkat daerah, instansi dan lembaga lainnya
serta unsur masyarakat; dan/ atau
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretariat mempunyai tugas mempunyai tugas
memberikan pelayanan administratif dan teknis yang
meliputi perencanaan, keuangan, urusan tata usaha,
perlengkapan rumah tangga dan urusan Aparatur Sipil
Negara (ASN) kepada semua unsur di lingkungan
Dinas
serta
membantu
kepala
dinas
dalam
mengoordinasikan pelaksanaan tugas bidang-bidang
secara terpadu.
(2) Untuk
menyelenggarakan
tugas
sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. koordinasi dan penyusunan program dan anggaran
dilingkungan Dinas Perhubungan;
b. koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas
bidang-bidang;
c. pelaksanaan
pengelolaan
keuangan
Dinas
Perhubungan;
d. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha,
rumah tangga dan penataan barang milik daerah
6
pada dinas diluar pengadaan bangunan;
e. penyelenggaraan
pengelolaan
administrasi
perkantoran,
administrasi
keuangan
dan
administrasi kepegawaian;
f. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan,
keprotokolan dan hubungan masyarakat pada
Dinas;
g. pengelolaan urusan ASN;
h. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan
perpustakaan pada Dinas;
i. pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kinerja Dinas; dan/ atau
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 1
Subbagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 6
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
membantu
sekretaris
melaksanakan
melakukan
urusan persuratan, urusan tata usaha, kearsipan,
urusan administrasi ASN, urusan perlengkapan,
rumah tangga, dan penataan barang milik Negara.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan surat masuk dan keluar,
kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan,
keamanan kantor serta kenyamanan kerja;
b. menghimpun dan mengelola bahan dan data
kepegawaian
yang
meliputi
pengangkatan,
pemberhentian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, promosi, mutasi, cuti, askes, taspen dan
lain-lain;
c. pengelolaan
urusan
perjalanan
dinas
dan
keprotokolan;
d. pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan
kesejahteraan pegawai beserta keluarga seperti
restitusi pengobatan dan lain-lain;
e. fasilitasi penyusunan analisis jabatan, analisis
beban kerja dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) pada Dinas;
f. perencanaan dan pelaksanaan pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai;
g. penyiapan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU)
dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
dan/ atau
7
h. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Pasal 7
(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas membantu sekretaris melakukan
penyiapan koordinasi dan penyusunan program dan
anggaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan
program, rencana kerja dan anggaran Dinas;
b. penyiapan
bahan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan kegiatan;
c. penyiapan bahan penyusunan laporan kinerja,
laporan
pertangggungjawaban
program
dan
kegiatan Dinas; dan/ atau
d. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Bagian Ketiga
Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan Perkeretaapian
Pasal 8
(1) Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan Perkeretaapian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanan kebijakan bidang lalu
lintas angkutan dan perkeretaapian.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1), Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan
Perkeretaapian mempunyai fungsi :
a. penyusunan perencanaan program bidang lalu lintas
angkutan dan perkeretaapian;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
dibidang;
c. koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kegiatan
lalu lintas angkutan dan perkeretaapian;
d. penyelenggaraan kegiatan urusan lalu lintas
angkutan dan perkeretaapian;
e. pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan lalu lintas angkutan dan
8
perkeretaapian;
f. penyusunan pelaporan kinerja Bidang; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 1
Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Udara
Pasal 9
(1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Udara
mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan koordinasi serta pelaksanaan lalu lintas angkutan
laut dan udara.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Udara
mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan program
dan kegiatan lalu lintas angkutan laut dan udara;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang lalu lintas
angkutan laut dan udara;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan lalu lintas angkutan laut dan udara;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang lalu lintas
angkutan laut dan udara;
e. Pemetaan terhadap kebutuhan transportasi sungai
serta pengadaan kelengkapan yang dibutuhkan.
f. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang lalu lintas
angkutan laut dan udara;
g. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
h. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Perekeretaapian
Pasal 10
(1) Seksi Perekeretaapian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
perekeretaapian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Perekeretaapian mempunyai fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan perekeretaapian;
9
b. perumusan
kebijakan
teknis
dibidang
perekeretaapian;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan perekeretaapian;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang perekeretaapian;
e. melakukan pembinaan tentang perkeretaapian yang
meliputi penetapan sasaran dan arah kebijakan
pengembangan sistem jaringan perekeretaapian
yang ada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Memberikan arahan, bimbingan, pelatihan, bantuan
teknis pengguna dan penyedia jasa serta
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
perkeretaapian tersebut;
f. pengusahaan prasarana kereta api umum yang
tidak dilaksanakan oleh badan usaha prasarana
kereta api;
g. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
dibidang
perekeretaapian;
h. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
i. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan
Pasal 11
(1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan
dan
koordinasi serta pelaksanaan lalu lintas angkutan
jalan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi lalu lintas angkutan jalan mempunyai
fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan lalu lintas angkutan jalan;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang lalu lintas
angkutan jalan
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan lalu lintas angkutan jalan;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang lalu lintas
angkutan jalan;
e. menyiapkan bahan-bahan dalam pelaksanaan
pengendalian angkutan jalan;
f. pengendalian
dalam
rekayasa,
manajemen
operasional agar terciptanya lalu lintas yang tertib,
10
aman dan lancar sesuai dengan ketentuan.
g. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang lalu lintas
angkutan jalan;
h. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
i. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Bagian Keempat
Bidang Keselamatan, Teknik, Sarana Dan Prasarana
Pasal 12
(1) Bidang Keselamatan, Teknik, Sarana Dan Prasarana
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
perumusan
kebijakan
teknis
dan
pelaksanan
kebijakan bidang keselamatan, teknik, sarana dan
prasarana.
(2) Untuk
menyelenggarakan
tugas
sebagaimana
dimaksud ayat (1), Bidang Keselamatan, Teknik,
Sarana Dan Prasarana mempunyai fungsi :
a. penyusunan
perencanaan
program
bidang
keselamatan, teknik, sarana dan prasarana;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
dibidang;
c. koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kegiatan
keselamatan, teknik, sarana dan prasarana;
d. penyelenggaraan kegiatan urusan keselamatan,
teknik, sarana dan prasarana;
e. pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan keselamatan, teknik, sarana
dan prasarana;
f. penyusunan pelaporan kinerja Bidang; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 1
Seksi Pengendalian Operasional
Pasal 13
(1) Seksi Pengendalian Operasional mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi
serta
pelaksanaan
pengendalian
operasional.
11
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi pengendalian operasional mempunyai
fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan pengendalian operasional;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian
operasional;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan pengendalian operasional;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang pengendalian
operasional;
e. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
dibidang
pengendalian operasional;
f. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Teknik Kendaraan Bermotor
Pasal 14
(1) Seksi Teknik Kendaraan Bermotor mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaan teknik kendaraan
bermotor.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Teknik Kendaraan Bermotor mempunyai
fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan teknik kendaraan bermotor;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang teknik
kendaraan bermotor;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan teknik kendaraan bermotor;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang teknik kendaraan
bermotor teknik kendaraan bermotor;
e. Melakukan kegiatan penelitian rancang bangun dan
rekayasa kendaraan bermotor yang di modifikasi;
f. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang teknik
kendaraan bermotor;
g. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
h. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
12
Paragraf 3
Seksi Sarana dan Prasarana
Pasal 15
(1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan sarana dan prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai
fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan program
dan kegiatan sarana dan prasarana;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang sarana dan
prasarana;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan sarana dan prasarana;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang sarana dan
prasarana;
e. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang sarana dan
prasarana;
f. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Bagian Kelima
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 16
(1) UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Perhubungan yang mempunyai satu atau
beberapa wilayah kerja.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) UPT Dinas Perhubungan mempunyai
fungsi :
a. melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang pada Dinas
Perhubungan yang mempunyai wilayah kerja satu
atau beberapa kecamatan; dan
b. pelaksanaan urusan administrasi.
(3) UPT Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
13
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 17
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 18
(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPT dan Kelompok
Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan
horisontal baik dalam lingkungan dinas maupun antar
Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya di lingkungan
Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar
Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas
dan
fungsinya masing-masing.
(2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT masing-masing
bertanggung
jawab
memimpin,
membimbing,
mengawasi,
dan
memberikan
petunjuk
bagi
pelaksanaan tugas bawahan, dan apabila terjadi
penyimpangan, mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT wajib mengikuti
dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab
kepada atasan masing-masing serta menyampaikan
laporan berkala tepat pada waktunya.
(4) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala
Subagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT harus
menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di
lingkungan
masing-masing
untuk
mewujudkan
terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
14
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan,
pelaporan kinerja yang terintegrasi.
dan
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 19
(1) Pengisian kepala Perangkat Daerah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2) Selain Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator dan
Pengawas, pada Sekretariat Daerah terdapat jabatan
pelaksana dan jabatan fungsional.
(3) Jumlah dan jenis jabatan pelaksana dan jabatan
fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja dari setiap fungsi penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan bidang perhubungan yang menjadi
kewenangan Daerah.
Pasal 20
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIb
atau jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
(2) Sekretaris Dinas merupakan jabatan struktural eselon
IIIa atau jabatan Administrator.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon
IIIb atau jabatan Administrator.
(4) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT Kelas
A merupakan jabatan struktural eselon IVa atau
jabatan Pengawas.
(5) Kepala UPT Kelas B merupakan jabatan struktural
eselon IVb atau jabatan Pengawas.
BAB VI
KETENTUAN LAIN LAIN
Pasal 21
(1) Dalam melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan di bidang perhubungan, hubungan
perangkat daerah kabupaten dan perangkat daerah
provinsi bersifat koordinatif dan fungsional untuk
menyinkronkan pelaksanaan tugas dan fungsi masingmasing.
15
(2) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi :
a. sinkronisasi data;
b. sinkronisasi sasaran dan program; dan
c. sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Padang Pariaman Nomor 19 Tahun 2012 tentang
Rincian Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Daerah
Kabupaten Padang Pariaman (Berita Daerah Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2012 Nomor 19) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Ditetapkan di
pada tanggal
Parit Malintang
20 Desember 2016
BUPATI PADANG PARIAMAN,
dto
ALI MUKHNI
Diundangkan di Parit Malintang
pada tanggal 20 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATENPADANG PARIAMAN,
JONPRIADI
16
BERITA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2016 NOMOR 58
BUPATI PADANG PARIAMAN
IAMAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
PER
PERATURAN BUPATI PADANG
G PAR
PARIAMAN
NOMOR 58 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SU
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
T
TATA KERJA DINAS PERHUBUN
UBUNGAN
KABUPATEN PADANG PARIAM
RIAMAN
DENG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
NG MAHA
MA
ESA
BUPATI PADANG PARIAMAN
AMAN,
Menimbang
: bah
bahwa untuk melaksanakan ketent
ketentuan pasal 4 Peraturan
Dae
Daerah Kabupaten Padang Pariam
Pariaman Nomor 10 Tahun
201
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Dae
Daerah, perlu menetapkan Peraturan
Pera
Bupati Padang
Par
Pariaman tentang Kedudukan,, Susu
Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan
Kab
Kabupaten Padang Pariaman;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun
T
1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom
tonom Kabupaten dalam
lingkungan Provinsi Sumatera
matera Tengah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
2. Undang-Undang Nomor 49 Tahun
T
1999 tentang
Pembentukan
Kabupaten
n
K
Kepulauan
Mentawai
(Lembaran Negara Republik
lik In
Indonesia Tahun 1999
Nomor 177, Tambahan Lembar
embaran Republik Indonesia
Nomor 3898);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun
T
2002 tentang
Pembentukan Kota Pariaman
man di Provinsi Sumatera
Barat (Lembaran Negara Republik
Repu
Indonesia Tahun
2002 Nomor 25, Tambahan
n Lem
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4187);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembar
embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nom
Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik
lik In
Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah
ah be
beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor
omor 9 Tahun 2016 tentang
2
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 58,
Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II
Padang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1980 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3164);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor
10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2016 Nomor 10).
M E M U T U S K A N:
Menetapkan
: PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS
PERHUBUNGAN
KABUPATEN
PADANG
PARIAMAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Padang Pariaman.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah otonom.
4. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman.
5. Bupati adalah Bupati Padang Pariaman.
6. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu
bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
3
Kabupaten
dalam
penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Kabupaten.
7. Dinas adalah Dinas Perhubungan Tipe C.
8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan
Kabupaten Padang Pariaman.
9. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah Unit Pelaksana
Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada
dinas.
10. Jabatan
Fungsional
adalah
kedudukan
yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan
organisasi yang pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri.
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan
jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga
ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya.
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana
Urusan Pemerintahan bidang perhubungan.
(2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
(3) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan daerah bidang perhubungan
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
Daerah.
(4) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud ayat (3) menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanaan bidang perhubungan.
b. perumusan
kebijakan
teknis
dibidang
perhubungan.
c. penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dan
pelayanan umum dibidang perhubungan.
d. pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang
perhubungan.
e. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan/ atau
f. pelaksana tugas lainnya yang diberikan oleh
pimpinan.
4
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris membawahi 2 (dua) Subbagian, terdiri
dari :
1. Subbagian Umum Kepegawaian; dan
2. Subbagian Perencanaan, Evauasi dan Pelaporan.
c. Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan Perekeretaapian,
terdiri dari :
1. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut Dan Udara;
2. Seksi Perekeretaapian; dan
3. Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan.
d. Bidang Keselamatan, Teknik, Sarana Dan Prasarana,
terdiri dari :
1. Seksi Pengendalian Operasional;
2. Seksi Teknik Kendaraan Bermotor; dan
3. Seksi Sarana Dan Prasarana.
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dan Bidang sebagai mana dimaksud pada
ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang
Sekretaris dan Kepala Bidang yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Subbagian yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
(4) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang.
(5) UPT dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(6) Bagan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 4
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan Daerah dalam bidang perhubungan yang
meliputi perencanaan, pembangunan, pemeliharaan
dan pengendalian bidang Lalu Lintas Angkutan Dan
5
Perekeretaapian dan Bidang Keselamatan, Teknik,
Sarana Dan Prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
penyusunan kebijakan strategis dinas;
b. perumusan kebijakan umum bidang perhubungan;
c. pengendalian
pelaksanaan
urusan
bidang
perhubungan dalam rangka mencapai target kinerja
dinas;
d. pembinaan dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada Dinas Perhubungan;
e. pelaksanaan tugas pembantuan dari pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi;
f. pembinaan
dan
pengendalian
urusan
kesekretariatan, kepegawaian dan rumah tangga
Dinas;
g. pengawasan
dan
pengendalian
pelaksanaan
anggaran, administrasi keuangan dan aset;
h. koordinasi dan kerjasama dengan organisasi
perangkat daerah, instansi dan lembaga lainnya
serta unsur masyarakat; dan/ atau
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretariat mempunyai tugas mempunyai tugas
memberikan pelayanan administratif dan teknis yang
meliputi perencanaan, keuangan, urusan tata usaha,
perlengkapan rumah tangga dan urusan Aparatur Sipil
Negara (ASN) kepada semua unsur di lingkungan
Dinas
serta
membantu
kepala
dinas
dalam
mengoordinasikan pelaksanaan tugas bidang-bidang
secara terpadu.
(2) Untuk
menyelenggarakan
tugas
sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. koordinasi dan penyusunan program dan anggaran
dilingkungan Dinas Perhubungan;
b. koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas
bidang-bidang;
c. pelaksanaan
pengelolaan
keuangan
Dinas
Perhubungan;
d. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha,
rumah tangga dan penataan barang milik daerah
6
pada dinas diluar pengadaan bangunan;
e. penyelenggaraan
pengelolaan
administrasi
perkantoran,
administrasi
keuangan
dan
administrasi kepegawaian;
f. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan,
keprotokolan dan hubungan masyarakat pada
Dinas;
g. pengelolaan urusan ASN;
h. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan
perpustakaan pada Dinas;
i. pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kinerja Dinas; dan/ atau
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 1
Subbagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 6
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
membantu
sekretaris
melaksanakan
melakukan
urusan persuratan, urusan tata usaha, kearsipan,
urusan administrasi ASN, urusan perlengkapan,
rumah tangga, dan penataan barang milik Negara.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan surat masuk dan keluar,
kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan,
keamanan kantor serta kenyamanan kerja;
b. menghimpun dan mengelola bahan dan data
kepegawaian
yang
meliputi
pengangkatan,
pemberhentian, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, promosi, mutasi, cuti, askes, taspen dan
lain-lain;
c. pengelolaan
urusan
perjalanan
dinas
dan
keprotokolan;
d. pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan
kesejahteraan pegawai beserta keluarga seperti
restitusi pengobatan dan lain-lain;
e. fasilitasi penyusunan analisis jabatan, analisis
beban kerja dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) pada Dinas;
f. perencanaan dan pelaksanaan pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai;
g. penyiapan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU)
dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
dan/ atau
7
h. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Pasal 7
(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas membantu sekretaris melakukan
penyiapan koordinasi dan penyusunan program dan
anggaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan
program, rencana kerja dan anggaran Dinas;
b. penyiapan
bahan
monitoring
dan
evaluasi
pelaksanaan kegiatan;
c. penyiapan bahan penyusunan laporan kinerja,
laporan
pertangggungjawaban
program
dan
kegiatan Dinas; dan/ atau
d. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Bagian Ketiga
Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan Perkeretaapian
Pasal 8
(1) Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan Perkeretaapian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanan kebijakan bidang lalu
lintas angkutan dan perkeretaapian.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1), Bidang Lalu Lintas Angkutan Dan
Perkeretaapian mempunyai fungsi :
a. penyusunan perencanaan program bidang lalu lintas
angkutan dan perkeretaapian;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
dibidang;
c. koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kegiatan
lalu lintas angkutan dan perkeretaapian;
d. penyelenggaraan kegiatan urusan lalu lintas
angkutan dan perkeretaapian;
e. pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan lalu lintas angkutan dan
8
perkeretaapian;
f. penyusunan pelaporan kinerja Bidang; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 1
Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Udara
Pasal 9
(1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Udara
mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan
dan koordinasi serta pelaksanaan lalu lintas angkutan
laut dan udara.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Udara
mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan program
dan kegiatan lalu lintas angkutan laut dan udara;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang lalu lintas
angkutan laut dan udara;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan lalu lintas angkutan laut dan udara;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang lalu lintas
angkutan laut dan udara;
e. Pemetaan terhadap kebutuhan transportasi sungai
serta pengadaan kelengkapan yang dibutuhkan.
f. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang lalu lintas
angkutan laut dan udara;
g. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
h. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Perekeretaapian
Pasal 10
(1) Seksi Perekeretaapian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
perekeretaapian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Perekeretaapian mempunyai fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan perekeretaapian;
9
b. perumusan
kebijakan
teknis
dibidang
perekeretaapian;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan perekeretaapian;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang perekeretaapian;
e. melakukan pembinaan tentang perkeretaapian yang
meliputi penetapan sasaran dan arah kebijakan
pengembangan sistem jaringan perekeretaapian
yang ada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Memberikan arahan, bimbingan, pelatihan, bantuan
teknis pengguna dan penyedia jasa serta
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
perkeretaapian tersebut;
f. pengusahaan prasarana kereta api umum yang
tidak dilaksanakan oleh badan usaha prasarana
kereta api;
g. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
dibidang
perekeretaapian;
h. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
i. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan
Pasal 11
(1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan
dan
koordinasi serta pelaksanaan lalu lintas angkutan
jalan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi lalu lintas angkutan jalan mempunyai
fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan lalu lintas angkutan jalan;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang lalu lintas
angkutan jalan
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan lalu lintas angkutan jalan;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang lalu lintas
angkutan jalan;
e. menyiapkan bahan-bahan dalam pelaksanaan
pengendalian angkutan jalan;
f. pengendalian
dalam
rekayasa,
manajemen
operasional agar terciptanya lalu lintas yang tertib,
10
aman dan lancar sesuai dengan ketentuan.
g. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang lalu lintas
angkutan jalan;
h. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
i. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Bagian Keempat
Bidang Keselamatan, Teknik, Sarana Dan Prasarana
Pasal 12
(1) Bidang Keselamatan, Teknik, Sarana Dan Prasarana
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
perumusan
kebijakan
teknis
dan
pelaksanan
kebijakan bidang keselamatan, teknik, sarana dan
prasarana.
(2) Untuk
menyelenggarakan
tugas
sebagaimana
dimaksud ayat (1), Bidang Keselamatan, Teknik,
Sarana Dan Prasarana mempunyai fungsi :
a. penyusunan
perencanaan
program
bidang
keselamatan, teknik, sarana dan prasarana;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
dibidang;
c. koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kegiatan
keselamatan, teknik, sarana dan prasarana;
d. penyelenggaraan kegiatan urusan keselamatan,
teknik, sarana dan prasarana;
e. pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan keselamatan, teknik, sarana
dan prasarana;
f. penyusunan pelaporan kinerja Bidang; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 1
Seksi Pengendalian Operasional
Pasal 13
(1) Seksi Pengendalian Operasional mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi
serta
pelaksanaan
pengendalian
operasional.
11
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi pengendalian operasional mempunyai
fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan pengendalian operasional;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian
operasional;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan pengendalian operasional;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang pengendalian
operasional;
e. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
dibidang
pengendalian operasional;
f. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Teknik Kendaraan Bermotor
Pasal 14
(1) Seksi Teknik Kendaraan Bermotor mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaan teknik kendaraan
bermotor.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Teknik Kendaraan Bermotor mempunyai
fungsi :
a. penyiapan
bahan
penyusunan
perencanaan
program dan kegiatan teknik kendaraan bermotor;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang teknik
kendaraan bermotor;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan teknik kendaraan bermotor;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang teknik kendaraan
bermotor teknik kendaraan bermotor;
e. Melakukan kegiatan penelitian rancang bangun dan
rekayasa kendaraan bermotor yang di modifikasi;
f. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang teknik
kendaraan bermotor;
g. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
h. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
12
Paragraf 3
Seksi Sarana dan Prasarana
Pasal 15
(1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan sarana dan prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
ayat (1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai
fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan program
dan kegiatan sarana dan prasarana;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang sarana dan
prasarana;
c. pembinaan,
pengawasan
dan
koordinasi
pelaksanaan sarana dan prasarana;
d. pelaksanaan pelayanan di bidang sarana dan
prasarana;
e. penyiapan bahan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang sarana dan
prasarana;
f. pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan/ atau
g. pelaksanaan
tugas
kedinasan
lain
yang
diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya.
Bagian Kelima
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 16
(1) UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Perhubungan yang mempunyai satu atau
beberapa wilayah kerja.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) UPT Dinas Perhubungan mempunyai
fungsi :
a. melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang pada Dinas
Perhubungan yang mempunyai wilayah kerja satu
atau beberapa kecamatan; dan
b. pelaksanaan urusan administrasi.
(3) UPT Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
13
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 17
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 18
(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPT dan Kelompok
Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan
horisontal baik dalam lingkungan dinas maupun antar
Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya di lingkungan
Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar
Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas
dan
fungsinya masing-masing.
(2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT masing-masing
bertanggung
jawab
memimpin,
membimbing,
mengawasi,
dan
memberikan
petunjuk
bagi
pelaksanaan tugas bawahan, dan apabila terjadi
penyimpangan, mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT wajib mengikuti
dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab
kepada atasan masing-masing serta menyampaikan
laporan berkala tepat pada waktunya.
(4) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala
Subagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT harus
menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di
lingkungan
masing-masing
untuk
mewujudkan
terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
14
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan,
pelaporan kinerja yang terintegrasi.
dan
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 19
(1) Pengisian kepala Perangkat Daerah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2) Selain Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator dan
Pengawas, pada Sekretariat Daerah terdapat jabatan
pelaksana dan jabatan fungsional.
(3) Jumlah dan jenis jabatan pelaksana dan jabatan
fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja dari setiap fungsi penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan bidang perhubungan yang menjadi
kewenangan Daerah.
Pasal 20
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan struktural eselon IIb
atau jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
(2) Sekretaris Dinas merupakan jabatan struktural eselon
IIIa atau jabatan Administrator.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon
IIIb atau jabatan Administrator.
(4) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT Kelas
A merupakan jabatan struktural eselon IVa atau
jabatan Pengawas.
(5) Kepala UPT Kelas B merupakan jabatan struktural
eselon IVb atau jabatan Pengawas.
BAB VI
KETENTUAN LAIN LAIN
Pasal 21
(1) Dalam melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan di bidang perhubungan, hubungan
perangkat daerah kabupaten dan perangkat daerah
provinsi bersifat koordinatif dan fungsional untuk
menyinkronkan pelaksanaan tugas dan fungsi masingmasing.
15
(2) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi :
a. sinkronisasi data;
b. sinkronisasi sasaran dan program; dan
c. sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Padang Pariaman Nomor 19 Tahun 2012 tentang
Rincian Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Daerah
Kabupaten Padang Pariaman (Berita Daerah Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2012 Nomor 19) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Ditetapkan di
pada tanggal
Parit Malintang
20 Desember 2016
BUPATI PADANG PARIAMAN,
dto
ALI MUKHNI
Diundangkan di Parit Malintang
pada tanggal 20 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATENPADANG PARIAMAN,
JONPRIADI
16
BERITA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2016 NOMOR 58