Pengaruh Simulasi Permainan Ular Tangga GenRe Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza) di SMPN 1 Tanjung Morawa Tahun 2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Sifat khas remaja
mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan
serta cenderung berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh
pertimbangan yang matang. Apabila keputusan yang diambil dalam menghadapi
konflik tidak tepat, mereka akan jatuh kedalam perilaku berisiko dan mungkin
menanggung akibat jangka pendek dan jangka panjang dalam berbagai masalah
kesehatan fisik dan psikososial. Sifat dan perilaku berisiko pada remaja tersebut
memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang dapat memenuhi
kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan untuk kesehatan reproduksi
(Depkes, 2014).
Remaja yang dalam bahasa Inggris “adolesence”, berasal dari bahasa latin
“adolescere” yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi
dewasa. World Health Organization (WHO, 1975) mendefinisikan masa remaja
sebagai masa terjadinya perubahan fisik, mental, dan sosial-ekonomi. Melihat jumlah
penduduk remaja yang cukup besar, maka remaja sebagai generasi penerus bangsa
perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani dan mental

spiritual. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa usia remaja merupakan fase umur
1

Universitas Sumatera Utara

2

penduduk yang sangat menentukan kualitas penduduk pada masa depan.
Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat tergantung pada masa
remajanya. Apabila umur remaja memperoleh pendidikan formal dan non formal
yang cukup maka kualitas penduduk yang bersangkutan pada fase umur dewasa akan
cenderung lebih baik; dan selanjutnya akan menghasil kan generasi yang berkualitas
(BKKBN, 2011).
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting
dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal
pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai
diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumbersumber yang tidak jelas bahkan keliru sama sekali. Pemberian informasi masalah
seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual
yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan
sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktifitas seksual mereka

sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa
remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta
menunjukkan bahwa sebagian besar remaja tidak mengetahui dampak dari perilaku
seksual yang mereka lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk
melakukan hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung risiko dari
hubungan seksual tersebut (Syafrudin, 2011).
Di Indonesia saat ini 62 juta remaja sedang bertumbuh di tanah air. Artinya,
satu dari lima orang Indonesia berada dalam rentang usia remaja. Mereka adalah

Universitas Sumatera Utara

3

calon generasi penerus bangsa dan akan menjadi orangtua bagi generasi berikutnya.
Tentunya dapat dibayangkan, betapa besar pengaruh segala tindakan yang mereka
lakukan saat ini kelak dikemudian hari tatkala menjadi dewasa dan lebih jauh lagi
bagi bangsa dimasa depan. Ketika mereka harus berjuang mengenali sisi-sisi diri
yang mengalami perubahan fisik-psikis-sosial akibat pubertas, masyarakat justru
berupaya keras menyembunyikan segala hal tentang seks, meninggalkan remaja
dengan berjuta tanda tanya yang lalu lalang di kepala mereka (Syafrudin, 2011).

Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa, 26,67
persen diantaranya adalah remaja. Besarnya penduduk remaja akan berpengaruh pada
pembangunan dari aspek sosial, ekonomi maupun demografi baik saat ini maupun di
masa yang akan datang. Penduduk remaja (10-24 tahun) perlu mendapat perhatian
serius karena remaja termasuk dalam usia sekolah dan usia kerja, mereka sangat
berisiko terhadap masalah-masalah kesehatan reproduksi yaitu perilaku seksual
pranikah, Napza dan HIV/AIDS (BKKBN, 2011).
Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja Indonesia khususnya
yang belum menikah cenderung meningkat. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja
Indonesia (SKRRI) tahun 2007 dengan responden remaja berusia antara 15-24 tahun
menunjukkan bahwa sebanyak 1% remaja perempuan dan 6% remaja laki-laki
menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Data hasil penelitian
Kementerian Kesehatan RI di 4 kota besar (Medan, Jakarta Pusat, Bandung dan
Surabaya) pada tahun 2009 menunjukkan bahwa 35,9% remaja mempunyai teman

Universitas Sumatera Utara

4

yang sudah pernah melakukan hubungan seks pranikah dan 6,9% responden telah

melakukan hubungan seks pranikah.
Sementara itu, penelitian Australian National University (ANU) dan Pusat
Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia di Jakarta, Tangerang dan Bekasi
(JATABEK) tahun 2010 dengan jumlah sampel 3.006 responden (usia

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS di SMA Raksana Medan

16 105 88

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Medan Tahun 2012

0 48 92

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Medan

0 49 94

Pengaruh Simulasi Permainan Ular Tangga GenRe Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza) di SMPN 1 Tanjung Morawa Tahun 2016

0 0 18

Pengaruh Simulasi Permainan Ular Tangga GenRe Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza) di SMPN 1 Tanjung Morawa Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Simulasi Permainan Ular Tangga GenRe Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza) di SMPN 1 Tanjung Morawa Tahun 2016

6 29 38

Pengaruh Simulasi Permainan Ular Tangga GenRe Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza) di SMPN 1 Tanjung Morawa Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 37

Pengaruh Simulasi Permainan Ular Tangga GenRe Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza) di SMPN 1 Tanjung Morawa Tahun 2016

1 5 3

Pengaruh Simulasi Permainan Ular Tangga GenRe Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Triad KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza) di SMPN 1 Tanjung Morawa Tahun 2016

0 1 58

148 PENGARUH SIMULASI PERMAINAN ULAR TANGGA GenRe TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG TRIAD KRR (SEKSUALITAS, HIV DAN AIDS, NAPZA) DI SMPN 1 TANJUNG MORAWA TAHUN 2016 Niasty Lasmy Zaen1 , Asfriyati2 , Tukiman2

0 2 10