Pengaruh Pengetahuan, sikap, Dukungan Guru dan Orang Tua Terhadap Prilaku seksual Siswa SMU Di Medan Tahun 2011 Chapter III VI

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survey dengan menggunakan
pendekatan explanatory research yaitu suatu penelitian yang menjelaskan pengaruh
antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun, 1995). Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, dukungan guru dan orang tua
terhadap perilaku seksual pada siswa SMU di Medan Tahun 2011.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di tiga sekolah yang berada di Kota Medan yaitu SMU
Gajah Mada , SMU Darma Bakti, dan SMU Darma Pancasila. Lokasi penelitian ini
dipilih dengan pertimbangan bahwa tingginya potensi yang dimiliki SMU Gajah
Mada, SMU Darma Bakti dan SMU Darma Pancasila terhadap penyimpangan
perilaku seksual dibandingkan sekolah lain yang berada di Kota Medan. Waktu
penelitian Bulan Desember Tahun 2011.

3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di


SMU Gajah

Mada, SMU Darma Bakti dan SMU Darma Pancasila pada Bulan Desember Tahun
2011, secara rinci dapat di lihat pada Tabel 3.1. berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1. Distribusi Jumlah siswa-siswi SMU Gajah Mada, SMU Darma Bakti
dan SMU Darma Pancasila Medan pada Bulan Oktober 2011

Sekolah

Total

SMU Gajah Mada Medan
SMU Darma Bakti
SMU Darma Pancasila
Total


415
398
431
1244

3.3.2 Sampel
Jumlah sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus Taro Yamane,
yang dikutip oleh Natoatmodjo (2003), sebagai berikut:

n=

n=

N
1 + N (d 2 )

1244
1 + 1244(0,05) 2

n = 302.6

Keterangan : N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat Kepercayaan (0,05)
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh besar sampel sebanyak = 303 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling (pengambilan
sampel dilakukan secara acak yaitu melalui undian. Rincian sebagai berikut:
SMU Gajah Mada = 97 orang

Universitas Sumatera Utara

I =

398
x303 = 96.94
1244

SMU Darma Bakti Medan = 101 orang
II =

415

x303 = 101.08
1244

SMU Darma Pancasila Medan = 105 orang
III =

431
x303 = 104,97
1244

3.4. Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui dua cara, yaitu :
1. Data primer : yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara langsung
kepada responden dengan menggunakan kuesioner.
2. Data sekunder : yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait, yakni SMU Gajah
Mada Medan. SMU Darma Bakti Medan, dan SMU Darma Pancasila Medan.
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dilakukan di sekolah SMU Swasta Nurcahaya
Jalan Bunga Cempaka Pasar III Medan Selayang.
Validitas alat ukur adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevaliditasannya atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas instrumen penelitian yang digunakan
adalah validitas konstruk dengan mengetahui nilai total setiap item pada analisis
realiabilitas yang tercantum pada nilai correlation corrected item. Suatu pertanyaan
dikatakan valid atau bermakna sebagai alat pengumpul data bila korelasi hasil hitung

Universitas Sumatera Utara

(r–hitung) lebih besar dari angka kritik nilai korelasi (r-tabel), pada taraf signifikansi
95% (Riduwan, 2005).
Uji Reliabilitas bertujuan untuk melihat bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Apabila datanya memang benar dan sesuai kenyataan, maka berapa
kalipun diambil tetap akan sama. Teknik yang dipakai untuk menguji kuesioner
penelitian, adalah teknik Alpha Cronbach yaitu dengan menguji coba instrumen
kepada sekelompok responden pada satu kali pengukuran, juga pada taraf 95%
(Riduwan, 2005).

3.5.


Defenisi Operasional

3.5.1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini diantaranya :
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui siswa tentang perilaku seksual,
dikelompokkan ke dalam 3 kategori menjadi:
a. Baik, jika siswa mengetahuai sebagian besar hal yang berkaitan dengan
perilaku seksual (skor yang dicapai 34 – 40).
b. Sedang, jika siswa hanya mengetahui sebagian hal yang berkaitan dengan
perilaku seksual (skor yang dicapai 27 – 33).
c. Kurang, jika siswa hanya mengetahui sebagian sebagian kecil hal yang
berkaitan dengan perilaku seksual (skor yang dicapai 20 – 26).

Universitas Sumatera Utara

2. Sikap adalah kecenderungan siswa untuk berespons (secara positif atau negatif)
terhadap perilaku seksual, dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a. Baik, jika siswa menyetujui sebagian besar perilaku seksual yang benar (skor
yang dicapai 19 – 22).
b. Sedang, jika siswa hanya menyetujui sebagian perilaku seksual yang benar

(skor yang dicapai 15 – 18).
c. Kurang, jika siswa menyetujui sebagian kecil perilaku seksual yang benar
(skor yang dicapai 11 – 14).
3. Dukungan guru adalah bantuan bermanfaat yang diberikan guru secara emosional
dan memberikan pengaruh positif yang berupa informasi, bantuan instrumental,
emosi, maupun penilaian atau penggargaan.
4. Dukungan orang tua adalah bantuan bermanfaat yang diberikan keluarga secara
emosional dan memberikan pengaruh positif yang berupa informasi, bantuan
instrumental, emosi, maupun penilaian atau penghargaan.
5. Dukungan Informasional adalah dukungan yang diberikan berupa saran, sugesti,
informasi yang dapat digunakan menghindari penyimpangan perilaku seksual,
dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a.

Baik, jika dukungan infomasional diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 – 16).

b. Sedang, jika dukungan infomasional tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
(skor yang dicapai 11 – 13).


Universitas Sumatera Utara

c. Kurang, jika dukungan infomasional tidak diberikan kepada siswa (skor yang
dicapai 8 – 10).
6. Dukungan Penilaian adalah dukungan berupa bimbingan umpan balik, maupun
penengah pemecahan masalah yang berkaitan dengan peyimpangan perilaku,
dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a. Baik, jika dukungan penilaian diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 – 16).
b. Sedang, jika dukungan penilaian tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
(skor yang dicapai 11 – 13).
c. Kurang, jika dukungan penilaian tidak diberikan kepada siswa (skor yang
dicapai 8 – 10).
7. Dukungan Instrumental adalah pemberian bantuan praktis dan konkrit kepada
siswa terkait penyimpangan perilaku seksual, dikelompokkan dalam 3 kategori
menjadi :
a. Baik, jika dukungan instrumental diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 – 16).
b. Sedang, jika dukungan instrumental tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
(skor yang dicapai 11 – 13).

c. Kurang, jika dukungan instrumental tidak diberikan kepada siswa (skor yang
dicapai 8 – 10).

Universitas Sumatera Utara

8. Dukungan Emosional adalah pemberian bantuan berupa rasa aman, nyaman
maupun penguasaan emosi kepada siswa terkait penyimpangan perilaku seksual,
dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a. Baik, jika dukungan emosional diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 - 16).
b. Sedang, jika dukungan emosional tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
(skor yang dicapai 11 - 13).
c. Kurang, jika dukungan emosional tidak diberikan kepada siswa (skor yang
dicapai 8 - 10).

3.5.2. Variabel Dependen
Perilaku Seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual, baik dari lawan jenisnya maupun dengan sesama jenisnya, dikelompokkan
dalam 3 kategori menjadi :
a. Baik, jika siswa tidak pernah/hanya sedikit dan tidak ingin melakukan

perilaku seksual (skor yang dicapai 17 – 20 ).
b. Sedang, jika siswa pernah dan ingin melakukan sebagian perilaku seksual
(skor yang dicapai 14 – 16 ).
c. Kurang, jika siswa pernah dan ingin melakukan sebagian besar/semua
perilaku seksual (skor yang dicapai 10 – 13 ).

Universitas Sumatera Utara

3.6.

Metode Pengukuran

3.6.1. Pengukuran Variabel Independen
Variabel Independen terdiri pengetahuan, sikap, dukungan guru dan orang tua
(terdiri dari dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan
dukungan emosional). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1. sebagai berikut :
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen
No

Variabel


Jumlah
Indikator

Kriteria
Jawaban

Bobot

1

Pengetahuan

20

1. Tidak
2. ya

1
2

2

Sikap

11

1. Tidak Setuju
2. Setuju

1
2

3

Duk. Informasi Guru

8

1. Tidak
2. ya

1
2

4

Duk. Penilaian Guru

8

1. Tidak
2. ya

1
2

5

Duk. Instrumenal
Guru

8

1. Tidak
2. ya

1
2

6

Duk. Emosional Guru

11

1. Tidak
2. ya

1
2

7

Duk. Informasi Orang
Tua

8

1. Tidak
2. Ya

1
2

8

Duk.Penilaian Orang
Tua

8

1. Tidak
2. ya

1
2

9

Duk. Instrumental
Orang Tua

8

1. Tidak
2. Ya

1
2

10

Duk. Emosional
Orang Tua

8

1. Tidak
2. Ya

1
2

Kategori
Variabel
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1.Baik
2 Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
1. Baik
2. Sedang
3.Kurang

Skor
1. 34-40
2. 27-33
3.20-26
1.19-22
2.15-18
3.11-14
1.14-16
2.11-13
3.8-10
1.14-16
2.11-13
3.8-10
1.14-16
2.11-13
3.8-10
1.19-22
2.15-18
3.11-14
1.14-16
2.11-13
3.8-10
1.14-16
2.11-13
3.8-10
1 .17-20
2.14-16
3.10-13.
1.14-16
2.11-13
3.8-10

Skala
Ukur
Interval

Interval
Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

Interval

3.6.2. Pengukuran Variabel Dependen
Variabel Dependen terdiri perilaku seksual pada siswa SMU di Medan. Secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2. sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Dependen
No

Variabel

Jumlah
Indikator

1

Perilaku seksual

10

3.7.

Kriteria
Jawaban

Bobot

1. Tidak
2. Ya

1
2

Kategori
Variabel
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang

Skor

Skala
Ukur

1.17-20
2.14-16
3.10-13

Interval

Metode Analisis Data
Analisa data dimulai dari analisis univariat, bivariat dan uji regresi linier

berganda karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap,
dukungan guru dan orang tua terhadap perilaku seksual pada siswa SMU di Medan
Tahun 2011.
Rumus :
Regresi Linier Berganda :
Y = a + b1X1 + b2X2 + … + b12X12 + e

Keterangan :
Y = variabel dependen (Perilaku Seksual)
X = variabel independen (Pengetahuan, Sikap, Dukungan Guru (Informasi,
Penilaian, Instrumental, Emosional ), dan Orang Tua (Informasi,
Penilaian, Instrumental, Emosional )
a = konstanta
b = koefisien regresi
e = komponen kesalahan

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada remaja SMU di Kota Medan. Tiga SMU yang
menjadi lokasi penelitian yakni SMU Gajah Mada, SMU Darma Bakti dan SMU
Darma Pancasila dengan responden siswa/siswi yang duduk pada kelas 1, kelas 2 dan
kelas 3 sampai Bulan Desember 2011. Gambaran umum pada masing –masing SMA
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1.

SMU Gajah Mada terletak di jalan Bunga Kenanga Nomor 2, Pasar V,
Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Kota
Medan. Sekolah Gajah Mada ini mempunyai kriteria sekolah dari tingkatan TK,
SD, SMU, dan SMK, dengan jumlah siswa SMU 415 orang.

2.

SMU Darma Bakti terletak dijalan Djamin ginting Km. 8 Padang Bulan Medan.
Sekolah Darma Bakti ini dengan kriteria dari tingkatan SMU dan SMK dengan
jumlah siswa SMU 398 orang.

3.

SMU Darma Pancasila terletak di jalan Dr. Mansyur, Kelurahan Padang Bulan
Selayang I, Kecamatan Medan selayang Kota Medan dengan kriteria tingkatan
sekolah SMU, dan SMK, dengan jumlah siswa SMU sebanyak 431 orang.

Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini responden yang terpilih sebanyak 303 siswa/I yang
terdiri dari 99 siswa/i kelas 1, 99 siswa/i kelas 2 dan 105 siswa/i kelas 3. Dari
keseluruhan responden gambaran karakteristik yang diamati meliputi usia dan jenis
kelamin. Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut ;
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis
Kelamin
No
1

Karakteristik

Jumlah

Persentase

14 Tahun

77

25,4

15 Tahun

77

25,4

16 Tahun

78

25,7

17 Tahun

71

23,5

303

100.0

Laki-laki

175

57,8

Perempuan

128

42,2

303

100.0

Usia

Jumlah
2

Jenis Kelamin

Jumlah

Dari tabel distribusi diatas diketahui umur responden terbanyak 16 tahun
sebanyak 78 responden (25,7 %), 14 dan 15 tahun sebanyak 77 responden (25,4) dan
17 tahun sebanyak 71 responden (23,4%). Jenis kelamin responden terbanyak adalah
laki-laki sebanyak 175 orang (57,8%) dan perempuan sebanyak 128 orang ( 42,2%).

Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Perilaku Seksual
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan terbagi atas 20 pertanyaan
tentang pengetahuan seksual, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. berikut:
Tabel 4.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Perilaku
Seksual
Kriteria Jawaban

No

1

Variabel Pengetahuan

Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

Tidak

Total

Ya

n

%

n

%

n

%

212

70,0

91

30,0

303

100,0

65,7

104

34,3

303

100,0

yang di tandai dengan pubertas
2

Masa pubertas remaja cenderung mengarah ke perilaku seksual

199

3

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong hasrat

192

63,4

111

36,6

303

100,0

seksual, baik lawan jenis maupun sesama jenis
4

Kematangan seksual menghasilkan perilaku seksual yang berbeda

200

66

103

34

303

100,0

5

Remaja yang paham tentang dampak perilaku seksual yang

199

65,7

104

34,3

303

100,0

213

70,3

90

29,7

303

100,0

216

71,3

87

28,7

303

100,0

208

68,6

95

31,4

303

100,0

menyimpang cenderung memahami cara yang dapat digunakan untuk
menyalurkan dorongan seksualnya
6

Perilaku seksual pada remaja banyak dipengaruhi leh lingkungan
pergaulannya

7

Berfantasi seksual merupakan perilaku membanyangkan aktivitas
seksual yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan erotisme

8

Berpegangan tangan merupakan awal perilaku yang menimulkan
rangsangan seksual sehingga dapat menimbulkan keinginan untuk
mencoba perilaku seksual yang lain

9

Cium kering adalah sentuhan pipi dengan pipi atau pipi dengan bibir

214

70,6

89

29,4

303

100,0

10

Cium basah berupa sentuhan bibir dengan bibir

220

72,6

83

27,4

303

100,0

11

Meraba merupakan kegiatan pada bagian-bagian sensitive rangsangan

216

71,3

87

28,7

303

100,0

seksual seperti : leher, dada, paha, alat kelamin dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

12

Berpelukan merupakan perilaku yang menimbulkan rasa tenang, aman

221

72,9

82

27,1

303

100,0

209

69,0

94

31,0

303

100,0

212

70

91

30

303

100,0

205

67,7

98

32,3

303

100,0

209

69,0

94

31,0

303

100,0

193

63,7

110

36,3

303

100,0

204

67,3

99

32,7

303

100,0

180

59,4

123

40,6

303

100,0

187

61,7

116

38,3

303

100,0

dan nyaman disertai rangsangan seksual apabila mengenai daerah
sensitive
13

Masturbasi/Onani merupakan perilaku merangsang organ kelamin
untuk mendapatkan kepuasan seksual dan dilakukan sendiri

14

Oral seks merupakan perilaku seksual dengan cara memasukkan alat
kelamin ke dalam mulu lawan jenis

15

Petting merupakan seluruh perilaku Non Intercourse/Bukan
Senggama (hanya sbatas pada menggesek alat kelamin)

16

Intercourse/senggama merupakan akivitas seksual dengan
memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin wanita

17

Film porno adalah film yang menunjukkan pasangan yang
melaukukan prilaku seksual

18

Usia matang melakukan hubungan seksual adalah 20-35 tahun, karena
diumur demikian organ reproduksi wanita telah terbentuk dengan
matang sehingga wanita dapat melahirkan normal

19

Perilaku seksual dapat menyebakan terjangkitnya suatu penyakit,
terutama penyakit menular, yang ditularkan oleh pasangannya

20

Oral seks dapat menyebabkan kanker mulut

Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak pada setiap pertanyaan
tentang pengetahuan seksual. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada
pernyataan bahwa cium basah adalah sentuhan bibir dengan bibir, yaitu sebanyak 220
responden (72,6%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat
pada pernyataan prilaku seksual dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit
terutama penyakit menular yang ditularkan oleh pasangannya, yaitu sebanyak 123
responden (40,6%).

Universitas Sumatera Utara

Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang perilaku
seksual dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut :
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Tentang
Perilaku Seksual
Kategori
No

1

Variabel

Pengetahuan

Baik

Total

Sedang

Kurang

n

%

n

%

n

67

22,1

40

13,2 96

%

n

%

64,7

303

100,0

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang perilku seksual
dikategorikan berdasarkan tiga kategori jawaban yaitu baik, sedang dan kurang.
Distribusi jawaban responden tertinggi terdapat pada kategori kurang yaitu sebanyak
96 responden (64,7%), diikuti kategori baik sebanyak 67 responden (22,1%) dan
kategori sedang sebanyak 40 responden (13,2%).
4.1.4. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perilaku Seksual
Distribusi responden berdasarkan sikap terbagi atas 11 pertanyaan sikap
perilaku seksual, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perilaku Seksual
Kriteria Jawaban
No

Sikap Perilaku Seksual

Tidak

Total

Setuju

Setuju
n

%

n

%

n

%

1

Hubungan seksual sebelum menikah merupakan perilaku seksual
yang menyimpang

154

50,8

149

49,2

303

100,0

2

Pacaran merupakan langkah awal untuk terjadi perilaku seksual

206

68.0

97

32.0

303

100,0

3

Tidak berduaan ketika pacaran di tempat yang sunyi merupakan trik
yang dapat dilakukan untuk menghindari penyimpangan perilaku
seksual

194

64,0

109

36.0

303

100,0

4

Berpegangan tangan, berciuman dan meraba organ sensitive
merupakan hal-hal yang harus dihindari ketika sedang berduaan
karena dapat merangsang hasrat seksual

187

61,7

116

38,3

303

100,0

5

Tidak berpakaian seksi merupakan trik yang dapat dilakukan agar
tidak mngundang kejahatan seksual bagi yang melihatnya

188

62,0

115

38,0

303

100,0

6

Untuk membuktikan/menunjukkan rasa cinta tidak harus dengan
melakukan perilaku seksual yang menyimpang

179

59,1

124

40,9

303

100,0

7

Menghindari nonton film porno merupakan hal yang wajib dilakukan
karena ini merupakan hal yang paling ampuh mengundang hasrat
seksual sehingga mereka yang melihatnya langsung menyalurkan
dengan berbagai perilaku seksual

198

65,3

105

34,7

303

100,0

8

Situs porno di internet merupakan kejahatan seksual karena dapat
ditonton oleh semua pihak, sehingga situs ini seharusnya di blokir
oleh pemerintah

196

64,7

107

35,3

303

100,0

9

Pendidikan kesehatan reproduksi sangat diperlukan untuk membentuk
pola pikir remaja tentang bagaimana berperilaku seksual yang benar

198

65,3

105

34,7

303

100,0

10

Remaja kurang mendapatkan informasi tentan bagaimana berperilaku
seksual yang benar karena orang disekitar seperti guru, orangtua
maupun TOMA/TOGA tidak membantu remaja menghadapi masa
pubertasnya

200

66,0

103

34,0

303

100,0

11

Guru dan orang tua harus member contoh dan sikap kepada siswa
bagaimana cara hidup sehat.

204

67,3

99

32,7

303

100,0

Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan sikap perilaku seksual
dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak setuju. Distribusi
tertinggi untuk jawaban tidak setuju terdapat pada pernyataan pacaran merupakan

Universitas Sumatera Utara

langkah awal untuk terjadi perilaku seksual, yaitu sebanyak 206 responden (68,0%)
menjawab tidak setuju. Distribusi tertinggi untuk jawaban setuju terdapat pada
pernyataan hubungan seksual sebelum menikah merupakan perilaku seksual yang
menyimpang, yaitu sebanyak 149 responden (49,2%).
Distribusi responden berdasarkan kategori sikap perilaku seksual dapat dilihat
pada Tabel 4.5. berikut :

Tabel. 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Perilaku Seksual
Kategori
No

1

Variabel

Sikap

Baik

Total

Sedang

Kurang

n

%

n

%

n

88

29,0

41

13,5 174

%

n

%

57,5

303

100,0

Distribusi responden berdasarkan sikap perilaku seksual dikategorikan
berdasarkan tiga kategori jawaban yaitu baik, sedang dan kurang. Distribusi jawaban
responden tertinggi terdapat pada kategori kurang yaitu sebanyak 174 responden
(57,5%), diikuti kategori baik sebanyak 88 responden (29%) dan kategori sedang
sebanyak 41 responden (13,5%).
4.1.5. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Guru
Distribusi responden berdasarkan dukungan guru dibagi dalam 4 variabel
yaitu dukungan informasi guru, dukungan penilaian/penghargaan guru, dukungan
instrumental guru dan dukungan emosional guru.

Universitas Sumatera Utara

Distribusi responden berdasarkan dukungan informasi guru terbagi atas 8
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut :
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasi Guru
Kriteria Jawaban
No

Dukungan Informasi Guru

Tidak
n

%

Total

Ya
n

%

n

%

1

Guru wajib memberitahu tentang pendidikan seks

209 69,0

94

31,0

303 100,0

2

Guru selalu mengingatkan tentang bahaya seks
pranikah

212 70,0

91

30,0

303 100,0

3

Guru tempat mendapatkan informasi mengenai
pendidikan seks

205 67,7

98

32,3

303 100,0

4

Guru memberikan pemahaman mengenai
kesehatan reproduksi

209 69,0

94

31,0

303 100,0

5

Guru selalu menjelaskan bagaimana cara hidup
sehat sehingga terhindar dari segala
penyakit,khususnya kespro.

193 63,7 110 36,3

303 100,0

6

Guru adalah tempat bercerita pada saat mendapat
haid/mimpi basah

204 67,3

32,7

303 100,0

7

Guru tempat menceritakan tentang hal-hal
pribadi/tentang pacar

180 59,4 123 40,6

303 100,0

8

Guru menjelaskan bagaimana bisa terjadi
kehamilan

187 61,7 116 38,3

303 100,0

99

Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan dukungan informasi
guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak. Distribusi
tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru selalu mengingatkan
tentang bahaya seks pranikah, yaitu sebanyak 212 responden (70,0%) menjawab

Universitas Sumatera Utara

tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada pernyataan guru tempat
menceritakan tentang hal-hal pribadi/tentang pacar, yaitu sebanyak 123 responden
(40,6%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan penilaian/penghargaan guru
terbagi atas 8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut :
Tabel 4.7. Distribusi
Responden
Penghargaan Guru

Berdasarkan

Dukungan

Penilaian/

Kriteria Jawaban
No

Dukungan Penilaian/Penghargaan Guru

Tidak
n

Total

Ya

%

n

%

n

91

%

1

Guru selalu memberikan semangat dan nasehat
ketika saya masuk pada masa pubertas

212 70,0

30,0

303 100,0

2

Guru selalu menjadi tempat saya curhat tentang
bagaimana cara mengalihkan dorongan seks yang
datang.

199 65,7 104 34,3

303 100,0

3

Guru selalu menjelaskan tentang gizi yang harus
saya konsumsi sehingga tubuh saya sehat

192 63,4 111 36,6

303 100,0

4

Guru selalu menjelaskan cara berpacaran yang sehat

200 66,0 103 34,0

303 100,0

5

Siswa yang ketahuan melakukan hubungan seksual
pranikah akan diasingkan/dikucilkan

199 65,7 104 34,3

303 100,0

6

Siswa yang ketahuan melakukan hubungan seksual
pranikah akan ditindak sesuai dengan peraturan
yang berlaku

213 70,3

29,7

303 100,0

7

Guru memberikan pemahaman mengenai hubungan
seksual pranikah

216 71,3 87

28,7

303 100,0

8

Guru memberikan pemahaman mengenai perubahan
fisik organ reproduksi

208 68,6 116 31,4

303 100,0

90

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan

deskripsi

distribusi

responden

berdasarkan

dukungan

penilaian/penghargaan guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak
adalah tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru
memberikan pemahaman mengenai hubungan seksual pranikah, yaitu sebanyak 216
responden (71,3%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat
pada guru memberikan pemahaman mengenai perubahan fisik organ reproduksi, yaitu
sebanyak 116 responden (31,4%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan instrumental guru terbagi atas 8
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8. berikut :
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Instrumental Guru
Kriteria Jawaban
No

Dukungan Instrumental Guru

Tidak
n

Total

Ya

%

n

%

n

%

1

Guru menciptakan suasana komunikasi yang
nyaman di sekolah

214 70,6

89

29,4

303 100,0

2

Guru melengkapi saranan dan prasarana dalam
sekolah (internet)

220 72,6

83

27,4

303 100,0

3

Guru memberikan buku/majalah tentang kespro

216 71,3 87

28,7

303 100,0

4

Guru selalu memantau kegiatan yang saya lakukan

221 72,9

82

27,1

303 100,0

5

Guru selalu memantau segala peralatan yang saya
punya

209 69,0

94

31,0

303 100,0

6

Guru rutin melakukan razia/ pemeriksaan terhadap
barang-barang yang dibawa kesekolah

212 70,0

91

30,0

303 100,0

7

Guru melakukan pelatihan tentang kespro misalnya
dengan diskusi interaktif yang dilengkapi dengan
alat-alat bantu seperti media cetak dan elektronik

205 67,7

98

32,3

303 100,0

8

Guru memberikan materi tentang kespro pada mata
pelajaran biologi

209 69,0

94

31,0

303 100,0

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan
instrumental

deskripsi

distribusi

responden

berdasarkan

dukungan

guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah

tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru selalu
memantau kegiatan yang saya lakukan, yaitu sebanyak 221 responden (72,9%)
menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada guru melakukan
pelatihan tentang kespro misalnya dengan diskusi interaktif yang dilengkapi dengan
alat-alat bantu seperti media cetak dan elektronik, yaitu sebanyak 98 responden
(32,3%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan emosional guru terbagi atas 11
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut :
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Emosional Guru
No
1
2

3
4
5
6
7
8
9

10
11

Dukungan Emosional Guru
Guru menjelaskan tentang sek pranikah dengan
tidak menggurui dan sangat bersifat santai
Guru selalu perhatian dan peduli serta
mengganngap kami sebagai mitra dalam kesehatan
reproduksi remaja
Guru adalah pengganti Orang tua selama diluar
rumah
Guru selalu merespon setiap perilaku saya
Guru menjadi teman curhat tentang hubungan
pribadi/pacaran
Guru menjadi teman curhat mengenai hubungan
keluarga
Guru memahami tentang perubahan organ
reproduksi
Guru memahami ketika siswa sedang haid/mimpi
basah
Guru melegalkan siswa berhubungan/berpacaran
dengan menjelaskan aturan-aturan yang tidak
menyimpang dari norma agama dan masyarakat
Guru member contoh dan mengarahkan siswa untuk
berprilaku hidup sehat
Guru mengingatkan saya untuk selalu mendalami
agama dengan baik dan benar

Kriteria Jawaban
Tidak
Ya
n
%
n
%
220 72,6 83 27,4

n
%
303 100,0

216 71,3 87

28,7

303 100,0

221 72,9

82

27,1

303 100,0

209 69,0
212 70,0

94
91

31,0
30,0

303 100,0
303 100,0

205 67,7

98

32,3

303 100,0

209 69,0

94

31,0

303 100,0

193 63,7 110 36,3

303 100,0

204 67,3

32,7

303 100,0

180 59,4 123 40,6

303 100,0

187 61,7 116 38,3

303 100,0

99

Total

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan dukungan emosional
guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak. Distribusi
tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru adalah pengganti Orang
tua selama diluar rumah, yaitu sebanyak 221 responden (72,9%) menjawab tidak.
Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada guru member contoh dan
mengarahkan siswa untuk berprilaku hidup sehat, yaitu sebanyak 123 responden
(40,6%).
Distribusi responden berdasarkan kategori dukungan guru, yang terdiri atas 4
variabel yaitu dukungan informasi, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan
instrumental dan dukungan emosional, dibagi dalam tiga kategori yakni baik, sedang
dan kurang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut :
Tabel. 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Guru
Kategori
No

Dukungan Guru

Baik

Total

Sedang

Kurang
n

n

%

n

%

%

n

%

1

Dukungan Informasi

42

13,9

94

31,0 167

55,1

303

100,0

2

Dukungan Penilaian

69

22,8

54

17,8 180

59,4

303

100,0

3

Dukungan Instrumental

67

22,1

33

10,9 203

67,0

303

100,0

4

Dukungan Emosional

50

16,5

58

19,1 195

64,4

303

100,0

Berdasarkan deskripsi variabel dukungan guru, dapat disimpulkan bahwa
jawaban responden tertinggi berada pada kategori kurang. Variabel dukungan guru
dengan kategori kurang tertinggi berada pada dukungan instrumental yaitu sebanyak

Universitas Sumatera Utara

203 responden (67,0 persen). Variabel dukungan guru dengan kategori sedang
tertinggi berada pada dukungan informasi yaitu sebanyak 94 responden (31,0%).
Variabel dukungan guru dengan kategori baik tertinggi berada pada dukungan
penilaian guru yaitu sebanyak 69 responden (22,8%).
4.1.6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Orang Tua
Distribusi responden berdasarkan dukungan orang tua dibagi dalam 4 variabel
yaitu dukungan informasi orang tua , dukungan penilaian/penghargaan orang tua,
dukungan instrumental orang tua dan dukungan emosional orang tua .
Distribusi responden berdasarkan dukungan informasi orang tua terbagi atas 8
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut :
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasi Orang Tua
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Dukungan Informasi orang tua
Orang tua selalu mengingatkan tentang bahaya
seks pranikah
Orang tua tempat mendapatkan informasi mengenai
pendidikan seksual
Orang tua menjelaskan perubahan tubuh yang
terjadi pada saya
Orang tua adalah tempat bercerita pada saat
mendapat haid/mimpi basah
Orang tua tempat menceritakan tentang hal-hal
pribadi/tentang pacar
Orang tua menjelaskan tentang organ (alat)
reproduksi dan cara merawatnya
Orang tua menjadi tempat curhat mengenai masalah
seksualitas
Orang tua menjelaskan bagaimana bisa terjadi
kehamilan

Kriteria Jawaban
Tidak
Ya
n
%
n
%
144 47,5 159 42,5

Total
n
%
303 100,0

154 50,8 149 49,2

303 100,0

126 41,6 177 58,4

303 100,0

183 60,4 120 39,6

303 100,0

160 52,8 143 47,2

303 100,0

171 56,4 132 43,6

303 100,0

179 59,1 124 40,9

303 100,0

140 46,2 163 53,8

303 100,0

Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan dukungan informasi
orang tua dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak.

Universitas Sumatera Utara

Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada orang tua adalah tempat
bercerita pada saat mendapat haid/mimpi basah, yaitu sebanyak 183 responden
(60,4%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada
pernyataan Orang tua menjelaskan perubahan tubuh yang terjadi pada saya, yaitu
sebanyak 177 responden (58,4%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan penilaian/penghargaan orang tua
terbagi atas 8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.12. berikut :
Tabel 4.12.

No
1

2

3

4
5
6
7
8

Distribusi Responden Berdasarkan
Penghargaan Orang Tua

Dukungan Penilaian/Penghargaan Orang Tua
Orang tua selalu memberikan kebutuhan yang saya
minta sepanjang itu baik,misalnya dalam hal
penyediaan sarana internet di rumah
Orang tua selalu memberikan semangat ketika saya
mendapatkan masalah pribadi seperti putus cinta
sekaligus memberikan nasihat bagaimana cara
berpacaran yang baik dan tidak menyalah
Orang tua selalu memberikan pujian kepada saya
ketika saya dapat menjaga diri saya dari perbuatan
yang menyimpang dari ajaran agama.
Orang tua memantau hubungan pribadi/pacaran
saya
Orang tua selalu bercerita mengenai bahaya dari
hubungan seks pranikah
Orang tua selalu memberikan dorongan ketika saya
ingin menjaga keperawanan / keperjakaan saya
Orang tua memberikan contoh dan pengarahan
untuk saya selalu mengingat sang pencipta
Orang tua merespon segala curhat saya dalam hal
apapun

Berdasarkan

deskripsi

distribusi

Dukungan

Penilaian/

Kriteria Jawaban
Tidak
Ya
n
%
n
%
187 61,7 116 38,3

n
%
303 100,0

188 62,0 115 38,0

303 100,0

179 59,1 124 40,9

303 100,0

198 65,3 105 34,7

303 100,0

196 64,7 107 34,3

303 100,0

198 65,3 105 34,7

303 100,0

200 66,0 103 34,0

303 100,0

204 67,3

303 100,0

responden

99

32,7

berdasarkan

Total

dukungan

penilaian/penghargaan orang tua dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban

Universitas Sumatera Utara

terbanyak adalah tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada
pernyataan orang tua merespon segala curhat saya dalam hal apapun, yaitu sebanyak
204 responden (67,3%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya
terdapat pada pernyataan orang tua selalu memberikan pujian kepada saya ketika
saya dapat menjaga diri saya dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama,
yaitu sebanyak 124 responden (40,9%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan instrumental orang tua terbagi
atas 8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.13. berikut :
Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Instrumental Orang Tua
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Dukungan Instrumental orang tua
Orang tua selalu menyediakan gizi yang saya
butuhkan sehingga tubuh saya tetap sehat
Orang tua selalu berperan aktif dalam memilih
kebutuhan saya
Orang tua selalu memberikan contoh yang baik
kepada saya
Orang tua selalu memantau segala peralatan yang
saya punya
Orang tua membatasi untuk menonton film di TV
Orang tua melarang ke warnet
Orang tua melarang melihat film dan gambar porno
Orang tua melarang membaca cerita porno

Berdasarkan

deskripsi

distribusi

Kriteria Jawaban
Tidak
Ya
n
%
n
%
194 64,0 109 36,0

n
%
303 100,0

194 64,0 109 36,0

303 100,0

189 62,4 114 37,6

303 100,0

196 64,7 107 34,3

303 100,0

187
183
182
186

303
303
303
303

responden

61,7
60,4
60,1
61,4

116
120
121
117

38,3
39,6
39,9
38,6

berdasarkan

Total

100,0
100,0
100,0
100,0

dukungan

instrumental orang tua dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah
tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan orang tua
selalu memantau segala peralatan yang saya punya, yaitu sebanyak 196 responden
(64,7%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada

Universitas Sumatera Utara

pernyataan orang tua melarang melihat film dan gambar porno, yaitu sebanyak121
responden (39,9%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan emosional orang tua terbagi atas
8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.14. berikut :
Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Emosional orang tua
No
1
2

3
4
5
6

7
8

Dukungan Emosional orang tua
Orang tua selalu mendampingi saya saat susah dan
senang
Orang tua selalu perhatian dan peduli saat saya
mengalami masalah dengan kehidupan social saya
seperti dengan teman sebaya saya
Orang tua adalah tempat untuk memecahkan
masalah dan mengambil keputusan
Orang tua memberikan ijin untuk pacaran
Orang tua melarang berhubungan seks sebelum
menikah
Orang tua membatasi pergaulan (dikekang)
misalnya dengan orang yang tidak mereka kenal
maka ia akan sangat protek.
Orang tua selalu mengingatkan saya untuk menjaga
keprawanan saya
Orang tua melarang memegang tangan lawan jenis

Kriteria Jawaban
Tidak
Ya
n
%
n
%
206 68,0 97 32,0

Total
n
%
303 100,0

194 64,0 109 36,0

303 100,0

187 61,7 116 38,3

303 100,0

188 62,0 115 38,0
179 59,1 124 40,9

303 100,0
303 100,0

198 65,3 105 34,7

303 100,0

196 64,7 107 34,3

303 100,0

198 65,3 105 34,7

303 100,0

Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan dukungan emosional
orang tua dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak.
Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan orang tua selalu
mendampingi saya saat susah dan senang, yaitu sebanyak 206 responden (68,0%)
menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada pernyataan
orang tua melarang berhubungan seks sebelum menikah, yaitu sebanyak 124
responden (40,9%).

Universitas Sumatera Utara

Distribusi responden berdasarkan kategori dukungan orang tua, yang terdiri
atas 4 variabel yaitu dukungan informasi, dukungan penilaian/penghargaan,
dukungan instrumental dan dukungan emosional, dibagi dalam tiga kategori yakni
baik, sedang dan kurang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15. berikut :
Tabel. 4.15. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Orang Tua
No
1
2
3
4

Dukungan Orang Tua
Dukungan Informasi
Dukungan Penilaian
Dukungan Instrumental
Dukungan Emosional

Baik
n
%
81 26,7
84 27,7
55 18,2
88 29,0

Kategori
Sedang
n
%
113 37,3
45
14,9
91
30,0
39
12,9

Total
Kurang
n
%
109
36
174 57,4
157 51,8
176 58,1

n
303
303
303
303

%
100,0
100,0
100,0
100,0

Berdasarkan deskripsi variabel dukungan orang tua, dapat disimpulkan bahwa
jawaban responden tertinggi berada pada kategori kurang.

Variabel dukungan orang

tua dengan kategori kurang tertinggi berada pada dukungan emosional yaitu sebanyak
176 responden (58,1 persen). Variabel dukungan orang tua dengan kategori sedang
tertinggi berada pada dukungan informasi yaitu sebanyak 113 responden (37,3%).
Variabel dukungan orang tua dengan kategori baik tertinggi berada pada dukungan
emosional yaitu sebanyak 88 responden (29,0%).
4.1.7. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Seksual
Distribusi responden berdasarkan perilaku seksual terbagi atas 10 pernyataan,
data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.16. berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel. 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Seksual
No
1
2
3
4

5
6
7
8
9
10

Variabel Pengetahuan
Anda tidak pernah/ tidak suka nonton film yang
mempertontonkan adengan ciuman ataupun ranjang
Anda tidak suka meniru adegan erotis yang anda
tonton atau lihat
Anda tidak pernah melakukan cium basah (bibir
dengan bibir)
Anda tidak pernah meraba ataupun diraba bagian
sensitive rangsangan seksual seperti leher, dada, paha
dan alat kelamin
Anda tidak pernah berpelukan dengan pasangan anda
atau orang yang anda “sukai” sebagai pasangan
Anda tidak pernah melakukan masturbasi maupun
onani
Anda tidak pernah menonton film porno
Anda tidak pernah membawa ataupun dibawa pacar
anda ke kamar tidur
Anda tidak pernah atau tidak suka mengintip kegiatan
orang yang suka berpacaran
Anda tidak pernah melakukan hubungan seksual

Kriteria Jawaban
Tidak
Ya
n
%
N
%
212 70,0 91 30,0

Total
n

%
100,0

199

65,7

104

34,3

100,0

192

63,4

111

36,6

100,0

200

66,0

103

34,0

100,0

199

65,7

104

34,3

100,0

213

70,3

90

29,7

100,0

216
208

71,3
68,6

87
95

28,7
31,4

100,0
100,0

214

70,6

89

29,4

100,0

220

72,6

83

27,4

100,0

Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan perilaku seksual dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak pada setiap pertanyaan
perilaku seksual. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan
bahwa anda tidak pernah melakukan hubungan seksual, yaitu sebanyak 220
responden (72,6%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat
pada pernyataan anda tidak pernah melakukan cium basah (bibir dengan bibir), yaitu
sebanyak 111 responden (36,6%).
Distribusi responden berdasarkan kategori perilaku seksual dapat dilihat pada
Tabel 4.17. berikut :

Universitas Sumatera Utara

Tabel. 4.17. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Perilaku Seksual
No
1

Variabel
Perilaku seksual

Baik
n
%
73 24,1

Kategori
Sedang
Kurang
n
% n
%
43
14,2 187 61,7

Total
n
303

%
100,0

Distribusi responden berdasarkan perilaku seksual dikategorikan berdasarkan
tiga kategori jawaban yaitu baik, sedang dan kurang. Distribusi jawaban responden
tertinggi terdapat pada kategori kurang yaitu sebanyak 187 responden (61,7%),
diikuti kategori baik sebanyak 73responden (24,1%) dan kategori sedang sebanyak 43
responden (14,2%).

4.2. Hasil Uji Statistik Bivariat (Korelasi Pearson)
Untuk menjelaskan hubungan pengetahuan, sikap, dukungan guru dan orang
tua (dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan
dukungan emosional) dengan perilaku seksual digunakan uji statistik korelasi
Pearson Product Moment dengan hasil sebagai berikut:
1. Variabel pengetahuan (p = 0,000), variabel sikap (p = 0,000), variabel dukungan
informasional guru (p = 0,000), penilaian guru (p = 0,000), instrumental guru (p =
0,000), emosional guru (p = 0,000), informasional orang tua (p = 0,000)
penialaian orang tua

(p = 0,000), instrumental orang tua

(p = 0,000) dan

dukungan emosional orang tua (p = 0,000), menunjukkan hubungan secara
signifikan dengan perilaku seksual karena nilai p < 0,05.

Universitas Sumatera Utara

2. Berdasarkan hasil uji statistik dari korelasi Pearson dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Hubungan variabel pengetahuan dengan perilaku seksual menunjukkan
hubungan yang kuat (r = 0,988) dan berpola positif, artinya semakin tinggi
pengetahuan responden tentang perilaku seksual maka semakin baik perilaku
seksual responden.
b. Hubungan variabel sikap dengan perilaku seksual menunjukkan hubungan
yang kuat (r = 0,832) dan berpola positif, artinya semakin baik sikap seksual
responden maka akan semakin perilaku seksual responden.
c. Hubungan variabel dukungan informasi guru dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,800) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan informasi guru terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
d. Hubungan variabel dukungan penilaian/penghargaan guru dengan perilaku
seksual menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,786) dan berpola positif,
artinya semakin baik dukungan penilaian/penghargaan guru terhadap
responden maka akan semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
e. Hubungan variabel dukungan instrumental guru dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,888) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan instrumental guru terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.

Universitas Sumatera Utara

f. Hubungan variabel dukungan emosional guru dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,835) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan emosional guru terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
g. Hubungan variabel dukungan informasi orang tua dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang rendah (r = 0,558) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan informasi orang tua terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
h. Hubungan variabel dukungan penilaian/penghargaan orang tua dengan
perilaku seksual menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,931) dan berpola
positif, artinya semakin baik dukungan penilaian/penghargaan orang tua
terhadap responden maka akan semakin baik perilaku seksual responden
tersebut.
i. Hubungan variabel dukungan instrumental orang tua dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,722) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan instrumental orang tua terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
j. Hubungan variabel dukungan emosional orang tua dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,876) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan emosional orang tua terhadap responden maka akan

Universitas Sumatera Utara

semakin baik perilaku seksual responden tersebut. Secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 4.18. berikut :
Tabel 4.18.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson

Variabel
Pengetahuan
Sikap
Dukungan Informasi Guru
Dukungan Penilaian Guru
Dukungan Instrumental Guru
Dukungan Emosional Guru
Dukungan Informasi Orang Tua
Dukungan Penilaian Orang Tua
Dukungan Instrumental Orang Tua
Dukungan Emosional Orang Tua

Correlation Coefficient (r
0,988
0,832
0,800
0,786
0,888
0,835
0,558
0,931
0,722
0,876

Sig (p)
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

4.3. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk memperoleh penjelasan dari setiap data, mengenai hubungan antara
beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen, yang dimaksudkan
untuk dapat memberikan informasi yang lebih banyak bukan sekadar deskripsi dari
data yang teramati, tetapi juga dapat menarik inferensi tentang hubungan dari tiap
variabel populasi asal sampel diambil, maka analisis yang digunakan pada penelitian
ini adalah uji regresi linier berganda pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05%)
dengan metode Enter.
Berdasarkan hasil uji statistik bivariat diketahui bahwa variabel pengetahuan,
sikap, dukungan informasional guru, dukungan penilaian guru, dukungan
instrumental guru, dukungan emosional guru, dukungan informasional orang tua,
dukungan penilaian orang tua, dukungan instrumental orang tua

dan dukungan

emosional orang tua menunjukkan p-value < 0,25, sehingga variabel-variabel

Universitas Sumatera Utara

tersebut dapat dilanjutkan analisis multivariat regresi linier berganda (Yasril, 2009).
Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
menunjukkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pengetahuan (p = 0,000),
dukungan informasi guru (p = 0,000), dukungan emosional guru (p = 0,000),
dukungan instrumental orang tua (p = 0,010) dan dukungan emosional orang tua
(p = 0,018) terhadap perilaku seksual responden karena nilai p0,05.
3. Koefisien determinan (Adjusted R Square) menunjukkan nilai 0,998 ini berarti
regresi linier yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh pengetahuan,
dukungan informasi guru, dukungan emosional guru, dukungan instrumental
orang tua dan dukungan emosional orang tua terhadap perilaku seksual sekitar
99,8% dan selebihnya 0,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat
dalam penelitian ini.
4. Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung 14898.788 (F = 14898.788) dan p 0,000 <
0,05 menunjukkan variabel independen (pengetahuan, dukungan informasi guru,
dukungan emosional guru, dukungan instrumental orang tua dan dukungan

Universitas Sumatera Utara

emosional orang tua) mampu menjelaskan secara nyata terhadap variabel
dependen (perilaku seksual) pada tingkat kepercayaan 95%.
5. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Y = 0,078 (konstanta) + 0,980 X1 + 0,985 X2 + 0,987 X3 + 0,859 X4 + 0,800 X5

Keterangan:
Y

= Variabel perilaku seksual

X1

= Variabel pengetahuan

X2

= Variabel dukungan informasi guru

X3

= Variabel dukungan emosional guru

X4

= Variabel dukungan instrumental orang tua

X5

= Variabel dukungan emosional orang tua

6. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa apabila variabel independen
pengetahuan naik satu poin maka variabel dependen perilaku seksual akan naik
sebesar 0,980 kali, apabila variabel independen dukungan informasi guru naik
satu poin maka variabel dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,985 kali,
apabila variabel independen dukungan emosional guru naik satu poin maka
variabel dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,987 kali, apabila variabel
independen dukungan instrumental orang tua naik satu poin maka variabel
dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,859 kali, apabila variabel
independen dukungan emosional orang tua naik satu poin maka variabel

Universitas Sumatera Utara

dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,800 kali. Hasil regresi tersebut
sesuai dengan Tabel 4.19. berikut ini :
Tabel 4.19. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
No.

Variabel

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pengetahuan
Sikap
Dukungan Informasi Guru
Dukungan Penilaian Guru
Dukungan Instrumental Guru
Dukungan Emosional Guru
Dukungan Informasi Orang Tua
Dukungan Penilaian Orang Tua
Dukungan Instrumental Orang Tua
Dukungan Emosional Orang Tua

Taraf
Signifikan
0,000
0,733
0,000
0,273
0,739
0,000
0,858
0,178
0,010
0,018

B
0,980
0,010
0,985
0,013
0,005
0,987
0,001
0,041
0,859
0,800

R

0,999

R
Square

0,998

P
Value

0,000

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Pengetahuan Tentang Perilaku Seksual terhadap Perilaku
Seksual SiswaSMU di Medan
Berdasarkan analisis regresi ganda pengaruh pengetahuan tentang perilaku
seksual terhadap perilaku seksual siswa SMU, diperoleh nilai probabilitasnya p
(0,000) nilai ini lebih kecil dari nilai α (0,05) menunjukkan ada pengaruh antara
pengetahuan tentang perilaku seksual terhadap perilaku seksual siswa SMU. Hasil uji
statistik Korelasi Pearson adalah r = 0,988, nilai ini menunjukkan hubungan yang
kuat berpola positif, artinya semakin tinggi pengetahuan responden tentang perilaku
seksual maka semakin baik perilaku seksual responden.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat dari tim kerja WHO dalam
Notoatmodjo (2003), yang menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang
berperilaku tertentu adalah karena adanya 6 alasan pokok, salah satunya pengetahuan,
baik pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang
lain.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Lawrence Green yang dikutip oleh
Sarwono (2005), dinyatakan bahwa perilaku manusia dalam hal kesehatan
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor
di luar perilaku (non behaviour cause). Faktor perilaku ditentukan oleh tiga kelompok
faktor yaitu faktor predisposisi (predisposing factor), pendukung

(enabling factor)

Universitas Sumatera Utara

dan pendorong (reinforching factor). Faktor predisposisi (predisposing factor)
mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial, dan unsur-unsur
lain yang terdapat dalam diri individu dan masyarakat.
Azwar(2007) men