Pengaruh Pengawasan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik Di Smk Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen
keorganisasian yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia
secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya.
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia secara efektif merupakan jalan bagi suatu
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan dan pertumbuhan organisasi
dimasa yang akan datang. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat
diperlukan adanya efektivitas kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektivitas kerja merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus
dipenuhi oleh pegawai untuk memperoleh hasil maksimal, dimana dalam
pelaksanaannya, efektivitas kerja terletak pada faktor manusia sebagai pelaksana
kegiatan pekerjaan. Menurut Sedarmayanti, (2001:59) “Efektivitas merupakan
suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai”.
Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Kusdi, (2009:94)
“Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran
(jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana
penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu mencerminkan konstituen
strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi”.
Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan terarah merupakan kunci dari
peningkatan pegawai sehingga dibutuhkan suatu kebijaksanaan instansi untuk
menggerakkan pegawai tersebut agar mau bekerja lebih efektif sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan oleh instansi. Dengan kata lain kelangsungan
suatu instansi itu ditentukan oleh efektivitas kerja pegawainya.
Universitas Sumatera Utara
Efektivitas yang tinggi dapat tercapai dalam suatu perusahaan apabila
karyawan tersebut diberikan program pengembangan dan pengawasan terhadap
karyawannya (Komarudin, 1984: 68). Tingkat efektivitas kerja karyawan
hendaknya mendapat perhatian yang lebih dari segenap unsur operasional
perusahaan. Kesempurnaan sistem pengawasan diharapkan mampu menjadikan
tingkat efektivitas kerja karyawan menjadi tinggi. Dengan adanya pengawasan
yang baik pada karyawan maka akan menumbuhkan kemampuan dalam bekerja
sehingga efektivitas kerjanya akan meningkat (Soeprihanto, 1984;76).
Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah pengawasan
dan lingkungan kerja (Wihartanti, 2010). Pengawasan mempunyai arti penting
bagi setiap organisasi. Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan merupakan proses
pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan untuk tindakan korektif lebih lanjut (Usman , 2006:400). Pengawasan
dapat memperkecil timbulnya hambatan yang akan terjadi, sehingga hambatan
tersebut dapat segera diantisipasi dan untuk menjaga efektivitas kerja demi
kelancaran kegiatan organisasi. Pendapat ahli lain menyatakan bahwa pengawasan
adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan-tujuan
perencanaan,
merancang
sistem
informasi
umpan
balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
organisasi digunakan paling efektif dan efisien, Handoko (2003).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pendefinisian pengawasan kerja maka dapat disimpulkan
Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam pekerjaan baik dalam instansi
pemerintah atau swasta. Sebab dengan adanya pengawasan yang baik maka
efektivitas kerja pegawai akan dapat berjalan lancar dan dapat menciptakan hasil
kerja yang optimal. Pengawasan yang baik akan mendorong pegawai lebih giat dalam
bekerja dan menghasilkan kerja pula terlebih apabila menyelesaikan pekerjaannya
dengan semangat yang baik. Lebih lanjut menurut Kadarman (2001: 159)
“Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja
standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna
mencapai tujuan perusahaan”, dari defenisi di atas pengawasan dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan perencanaan untuk mengawasi atau merancang pegawai
yang bekerja di instansi yang telah menetapkan kinerja aktual dengan standar
yang telah ditentukan oleh pimpinan didalam kegiatan dan menetapkan suatu hasil
yang diinginkan.
Selain pengawasan, faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kerja
adalah lingkungan kerja. Pengaruh lingkungan kerja merupakan hal yang tidak
boleh dikesampingkan oleh perusahaan karena akan berdampak pada kinerja
karyawan yang berpengaruh terhadap perusahaan. Menurut Soetjipto (2004:87)
pengaruh lingkungan kerja adalah segala sesuatu hal atau unsur-unsur yang dapat
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi atau
perusahaan yang akan memberikan dampak baik ataupun buruk terhadap kinerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Selanjutnya menurut Gomes (2003:26) pengaruh lingkungan kerja
adalah peranan dan perilaku yang mempengaruhi unsur-unsur sumber daya
manusia yang akan berdampak pada kondisi kerja seseorang. Sejalan dengan itu
Sedarmayati (2001:1) menjelaskan lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok.
Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik
yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja. Lingkungan kerja fisik
dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan
suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi
penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit berkonsentrasi dan
menurunnya efektivitas kerja, misalkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman,
panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan
kerja kurang bersih, bau yang tidak sedap, berisik, tentu besar pengaruhnya pada
kenyamanan kerja karyawan.
Dalam mencapai kenyamanan tempat kerja antara lain dapat dilakukan
dengan jalan memelihara prasarana fisik seperti kebersihan yang selalu terjaga,
penerangan cahaya yang cukup, ventilasi udara, suara music dan tata ruang kantor
yang nyaman. Lingkungan kerja sosial juga sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Lingkungan kerja sosial adalah hubungan antar sesama karyawan dan
hubungan antara karyawan dengan atasan. Untuk hubungan antara sesama
Universitas Sumatera Utara
karyawan sangat perlu sekali diperhatikan karena apabila seorang karyawan sudah
merasa tidak nyaman dengan teman kerjanya dipastikan karyawan tersebut akan
malas untuk bekerja.
Banyak sekali faktor yang yang menjadi penyebab menurunnya hubungan
antar karyawan antara lain masalah pekerjaan, masalah personal antar karyawan
atau perbedaan pendapat. Karena lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan
kerja yang mengikat antara orang – orang yang ada di dalam lingkungannya
Nitisemito (1982:183).
SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti
Lubuk Pakam
merupakan Sekolah Menengah Kejuruan swasta yang bernaung di dalam Yayasan
Perguruan Trisakti Lubuk Pakam. Kegiatan yang dilakukan oleh SMK Bisnis
Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam adalah kegiatan yang
bergerak dalam bidang ilmu pendidikan. Sekolah ini dituntut untuk meningkatkan
kemampuannya dalam meningkatkan prestasi sekolah, salah satunya adalah
dengan cara memperhatikan faktor tenaga pendidiknya yang dalam hal ini adalah
para guru di SMK Bisinis Manajemen.
Berdasarkan Observasi yang di lakukan penulis diketahui permasalahan
yang di hadapai oleh Sekolah ini adalah antara lain adalah faktor lemahnya
pengawasan terhadap tenaga pendidik dan kurang baiknya Lingkungan kerja yang
ada sangat memungkinkan terjadinya penurunan efektivitas kerja yang juga dapat
berpengaruh terhadap terhadap prestasi Sekolah.
Secara kuantitatif terdapat
indikasi adanya penurunan efektivitas kerja tenaga pendidik yang ditunjukkan
dengan menurunnya tingkat kenaikan dan kelulusan siswa.
Berikut Daftar
presentase kenaikan kelas dan kelulusan SMK Bisnis Yayasan Perguruan Trisakti
Lubuk pakam dari tahun 2008 sampai 2013.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1
Persentase Kenaikan Kelas dan Kelulusan
SMK Bisnis Manajemen Trisakti Tahun 2008 – 2013
JURUSAN
DROP OUT
TAHUN
AJARAN
KELAS
2008/2009
X
XI
XII
AK ADM
40
50
47
45
44
47
90
92
91
AK
1
-
ADM
1
1
-
X
XI
XII
40
40
47
47
50
45
87
90
92
3
2
4
1
80
90
X
XI
XII
25
40
40
38
47
50
63
87
90
2
-
1
2-
63
84
X
XI
XII
20
39
36
27
31
39
47
70
75
1
1
2
1
47
70
X
XI
XII
20
25
25
33
28
37
53
53
62
1
1
2
1
2
1
51
50
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
JUMLAH
NAIK
LULUS
KELAS
%
91
98.8
97.8
100
89
92
100
96.7
90
100
96.5
100
73
96.5
100
97.3
59
96
94.3
95
89
90
Sumber: SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
Secara Grafik dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1
PERSENTASI KENAIKAN KELAS & KELULUSAN
SMK BISNIS MANAJEMEN TRISAKTI LUBUK PAKAM
KELAS X
100
98.8
97.8
100
96.7
KELAS XI
100
100
96.5
KELAS XII
100
96.5
97.3
96
95
94.3
92
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Sumber: SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 1.1 dapat diketahui bahwa guru belum bekerja optimal,
karena tingkat kelulusan belum 100%. Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa orang tenaga pendidik, menurunnya prestasi yang dicapai sekolah
diakibatkan Beberapa hal, antara lain, keengganan sekolah untuk menerima saran
dari tenaga pendidik untuk menciptakan susana sekolah yang nyaman dalam
melaksanakan proses pembelajaran, dan hubungan dengan atasan yang kurang
terjalin, tidak adanya pengawasan antara kepala sekolah dengan guru pada jam
kerja dan kurangnya komunikasi dengan atasan. Tiga alasan pertama
mengindikasikan buruknya lingkungan kerja, alasan berikutnya mengindikasikan
pengawasan yang kurang baik.
Berdasarkan Observasi yang dilakukan penulis diketahui bentuk
pengawasan yang ada di sekolah ini adalah dengan sistem absensi dengan
memberlakukan jadwal jam pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 wib s/d pukul
13.15 wib, dan bagi seluruh pendidik diwajibkan untuk memenuhi kehadiran
sesuai dengan jadwal mengajar masing-masing dalam satu semester, untuk
melakukan proses kegiatan belajar-mengajar dan Tidak hadir
tanpa ada
pemberitahuan kepada pihak sekolah akan di berikan sanksi berupa pemotongan
gaji sebesar Rp.10000/per sekali absen, dan jika lebih dari 3 kali absen tanpa
pemberitahuan akan dilakukan teguran oleh kepala sekolah dan apabila tidak
mengindahkan teguran akan di lakukan pengurangan jam kerja, hingga sampai
pemecatan.
Kenyataan dilapangan menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap
tenaga pendidik dimana banyak guru yang mengabaikan hal diatas. Menurut
penuturan beberapa orang guru yang diwawancara oleh penulis, sistem absensi
tidaklah efesien karena banyak guru yang tidak hadir namun menitipkan absennya
Universitas Sumatera Utara
agar di isikan oleh guru lainnya. Sehingga secara absensi guru tersebut hadir
namun dalam kenyataannya tidak melaksanakan kewajibannya untuk mengajar,
belum lagi banyak guru yang berstatus Guru Tidak Tetap yayasan yang juga
mengajar di sekolah lain yang terkadang menyebabkan kurang disiplinnya guru
dalam mengajar.
Hal di atas tentu saja sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja tenaga
pendidik yang ada, sehingga di tuntut perlunya pengawasan yang baik yang harus
dilakukan oleh pemimpin yang dalam hal ini pengawasan kepala sekolah terhadap
tenaga pendidik yang ada. Penulis juga melihat masalah yang dihadapi oleh
tenaga pendidik di sekolah berbeda dengan apa yang dihadapi oleh karyawan
dalam perusahaan.
Jika di perusahaan proses pengawasan disiplin Karyawan dapat dipantau
dengan mudah, dimana para karyawan bekerja dengan waktu yang sudah diatur
sedemikan rupa mulai dari jam masuk kerja, jam istrahat makan siang, dan jam
pulang sudah ada jadwalnya masing-masing, berbeda halnya dengan guru di
sekolah yang tidak mungkin menerapkan seperti sistem yang berlaku dalam
perusahaan, dimana setiap guru bidang studi memiliki jumlah dan waktu
kehadiran yang berbeda.
Berikut ini daftar Jam kerja tenaga pendidik SMK Bisnis Manajemen
Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam TA 2013/2014:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3
Jam Kerja Tenaga Pendidik
SMK Bisnis Manajemen Trisakti Lubuk Pakam
KODE
GURU
SENIN
SELASA
CS
07.30-08.15
09.00-09.45
0.9.00-09.45
12.00-12.30
-
JS
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
-
-
10.45-11.30
8
AL
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
12.00-12.30
07.30-08.15
10.45-11.30
10
IH
07.30-08.15
10.45-11.30
12.00-12.30
07.30-08.15
-
-
7
PS
07.30-08.15
-
07.30-08.15
10.45-11.30
12.00-12.30
-
-
-
2
HP
-
-
-
-
-
2
DH
-
-
-
10.45-11.30
07.30-08.15
09.00-09.45
07.30-08.15
10.45-11.30
12.00-12.30
-
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
6
LS
07.30-08.15
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
-
07.30-08.15
09.00-09.45
11
MM
-
-
-
-
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
6
SA
HARI KERJA
RABU
KAMIS
12.00-12.30
12.00-12.30
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
JUMAT
-
AS
09.00-09.45
12.00-12.30
-
-
DG
10.45-11.30
10.45-11.30
-
-
RR
-
07.30-08.15
-
ES
-
-
-
FS
-
10.45-11.30
10.45-11.30
RA
SA
RS
TR
10.45-11.30
10.45-11.30
12.00-12.30
-
10.45-11.30
12.00-12.30
09.00-09.45
12.00-12.30
-
07.30-08.15
12.00-12.30
PB
-
-
07.30-08.15
09.00-09.45
09.00-09.45
10.45-11.30
07.30-08.15
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
07.30-08.15
07.30-08.15
09.00-09.45
-
-
ST
-
-
07.30-08.15
09.00-09.45
-
-
12.00-12.30
6
-
4
-
4
-
4
07.30-08.15
09.00-09.45
1
-
6
07.30-08.15
2
2
2
2
-
-
2
-
09.00-09.45
10.45-11.30
4
-
4
10.45-11.30
07.30-08.15
12.00-12.30
TOTAL JAM BELAJAR DALAM 1 MINGGU
Sumber : Roster Mata Pelajaran Semester Genap TA 2013/2014
SMK Bisnis Manajemen Trisakti Lubuk Pakam
MTH
TOTAL
JAM
4
JP
-
SABTU
07.30-08.15
09.00-09.45
6
105
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat Tabel 1.3 dapat dilihat dimana setiap guru bidang study
memiliki jumlah dan waktu kehadiran yang berbeda yang dapat mengakibatkan
melemahnya pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah karena tidak bisa
selalu memonitoring kehadiran guru secara rutin.
Selain pengawasan, masalah lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi
efektivitas kerja tenaga pendidik. Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat
penting untuk diperhatikan manajemen. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh
langsung terhadap para guru yang melaksanakan proses belajar mengajar.
Lingkungan kerja sekolah yang memusatkan bagi tenaga pendidiknya dapat
meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan
dapat menurunkan eketivitas kerja guru dan akhirnya menurunkan prestasi
sekolah.
Dengan melihat lingkungan kerja SMK Bisnis Manajemen Yayasan
Perguruan Trisakti
Lubuk Pakam dari hasil observasi yang dilakukan yaitu
suasana kerja di lingkungan eksternal yang letaknya di sekitar jalan lintas
Sumatera Utara, mengakibatkan timbulnya suara bising dan getaran dari
banyaknya kendaraan yang berlalu lintas. serta berada dekat area pemukiman
penduduk yang banyak beternak, sehingga menimbulkan aroma bau yang tidak
sedap di sekitar sekolah, merupakan suatu masalah yang mungkin terjadi pada
lingkungan kerja.
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan – pernyataan diatas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pengawasan
dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik di SMK
Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam”
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah, apakah pengawasan dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja tenaga pendidik di
SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis apakah pengawasan dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja tenaga pendidik di
SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai input dan bahan pertimbangan bagi
pihak SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan efektivitas kerja tenaga
pendidik guna meningkatkan prestasi sekolah.
2. Diharapkan dapat menambah referensi dan wacana untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia khususnya yang
berhubungan dengan pengawasan dan lingkungan kerja terhadap efektivitas
kerja.
3. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam melakukan
penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan
dengan pengawasan, lingkungan kerja dan efektivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen
keorganisasian yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia
secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya.
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia secara efektif merupakan jalan bagi suatu
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan dan pertumbuhan organisasi
dimasa yang akan datang. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat
diperlukan adanya efektivitas kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektivitas kerja merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus
dipenuhi oleh pegawai untuk memperoleh hasil maksimal, dimana dalam
pelaksanaannya, efektivitas kerja terletak pada faktor manusia sebagai pelaksana
kegiatan pekerjaan. Menurut Sedarmayanti, (2001:59) “Efektivitas merupakan
suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai”.
Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Kusdi, (2009:94)
“Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran
(jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana
penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu mencerminkan konstituen
strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi”.
Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan terarah merupakan kunci dari
peningkatan pegawai sehingga dibutuhkan suatu kebijaksanaan instansi untuk
menggerakkan pegawai tersebut agar mau bekerja lebih efektif sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan oleh instansi. Dengan kata lain kelangsungan
suatu instansi itu ditentukan oleh efektivitas kerja pegawainya.
Universitas Sumatera Utara
Efektivitas yang tinggi dapat tercapai dalam suatu perusahaan apabila
karyawan tersebut diberikan program pengembangan dan pengawasan terhadap
karyawannya (Komarudin, 1984: 68). Tingkat efektivitas kerja karyawan
hendaknya mendapat perhatian yang lebih dari segenap unsur operasional
perusahaan. Kesempurnaan sistem pengawasan diharapkan mampu menjadikan
tingkat efektivitas kerja karyawan menjadi tinggi. Dengan adanya pengawasan
yang baik pada karyawan maka akan menumbuhkan kemampuan dalam bekerja
sehingga efektivitas kerjanya akan meningkat (Soeprihanto, 1984;76).
Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah pengawasan
dan lingkungan kerja (Wihartanti, 2010). Pengawasan mempunyai arti penting
bagi setiap organisasi. Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan merupakan proses
pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan untuk tindakan korektif lebih lanjut (Usman , 2006:400). Pengawasan
dapat memperkecil timbulnya hambatan yang akan terjadi, sehingga hambatan
tersebut dapat segera diantisipasi dan untuk menjaga efektivitas kerja demi
kelancaran kegiatan organisasi. Pendapat ahli lain menyatakan bahwa pengawasan
adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan-tujuan
perencanaan,
merancang
sistem
informasi
umpan
balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
organisasi digunakan paling efektif dan efisien, Handoko (2003).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pendefinisian pengawasan kerja maka dapat disimpulkan
Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam pekerjaan baik dalam instansi
pemerintah atau swasta. Sebab dengan adanya pengawasan yang baik maka
efektivitas kerja pegawai akan dapat berjalan lancar dan dapat menciptakan hasil
kerja yang optimal. Pengawasan yang baik akan mendorong pegawai lebih giat dalam
bekerja dan menghasilkan kerja pula terlebih apabila menyelesaikan pekerjaannya
dengan semangat yang baik. Lebih lanjut menurut Kadarman (2001: 159)
“Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja
standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna
mencapai tujuan perusahaan”, dari defenisi di atas pengawasan dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan perencanaan untuk mengawasi atau merancang pegawai
yang bekerja di instansi yang telah menetapkan kinerja aktual dengan standar
yang telah ditentukan oleh pimpinan didalam kegiatan dan menetapkan suatu hasil
yang diinginkan.
Selain pengawasan, faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kerja
adalah lingkungan kerja. Pengaruh lingkungan kerja merupakan hal yang tidak
boleh dikesampingkan oleh perusahaan karena akan berdampak pada kinerja
karyawan yang berpengaruh terhadap perusahaan. Menurut Soetjipto (2004:87)
pengaruh lingkungan kerja adalah segala sesuatu hal atau unsur-unsur yang dapat
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi atau
perusahaan yang akan memberikan dampak baik ataupun buruk terhadap kinerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Selanjutnya menurut Gomes (2003:26) pengaruh lingkungan kerja
adalah peranan dan perilaku yang mempengaruhi unsur-unsur sumber daya
manusia yang akan berdampak pada kondisi kerja seseorang. Sejalan dengan itu
Sedarmayati (2001:1) menjelaskan lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok.
Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik
yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja. Lingkungan kerja fisik
dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan
suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi
penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit berkonsentrasi dan
menurunnya efektivitas kerja, misalkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman,
panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan
kerja kurang bersih, bau yang tidak sedap, berisik, tentu besar pengaruhnya pada
kenyamanan kerja karyawan.
Dalam mencapai kenyamanan tempat kerja antara lain dapat dilakukan
dengan jalan memelihara prasarana fisik seperti kebersihan yang selalu terjaga,
penerangan cahaya yang cukup, ventilasi udara, suara music dan tata ruang kantor
yang nyaman. Lingkungan kerja sosial juga sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Lingkungan kerja sosial adalah hubungan antar sesama karyawan dan
hubungan antara karyawan dengan atasan. Untuk hubungan antara sesama
Universitas Sumatera Utara
karyawan sangat perlu sekali diperhatikan karena apabila seorang karyawan sudah
merasa tidak nyaman dengan teman kerjanya dipastikan karyawan tersebut akan
malas untuk bekerja.
Banyak sekali faktor yang yang menjadi penyebab menurunnya hubungan
antar karyawan antara lain masalah pekerjaan, masalah personal antar karyawan
atau perbedaan pendapat. Karena lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan
kerja yang mengikat antara orang – orang yang ada di dalam lingkungannya
Nitisemito (1982:183).
SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti
Lubuk Pakam
merupakan Sekolah Menengah Kejuruan swasta yang bernaung di dalam Yayasan
Perguruan Trisakti Lubuk Pakam. Kegiatan yang dilakukan oleh SMK Bisnis
Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam adalah kegiatan yang
bergerak dalam bidang ilmu pendidikan. Sekolah ini dituntut untuk meningkatkan
kemampuannya dalam meningkatkan prestasi sekolah, salah satunya adalah
dengan cara memperhatikan faktor tenaga pendidiknya yang dalam hal ini adalah
para guru di SMK Bisinis Manajemen.
Berdasarkan Observasi yang di lakukan penulis diketahui permasalahan
yang di hadapai oleh Sekolah ini adalah antara lain adalah faktor lemahnya
pengawasan terhadap tenaga pendidik dan kurang baiknya Lingkungan kerja yang
ada sangat memungkinkan terjadinya penurunan efektivitas kerja yang juga dapat
berpengaruh terhadap terhadap prestasi Sekolah.
Secara kuantitatif terdapat
indikasi adanya penurunan efektivitas kerja tenaga pendidik yang ditunjukkan
dengan menurunnya tingkat kenaikan dan kelulusan siswa.
Berikut Daftar
presentase kenaikan kelas dan kelulusan SMK Bisnis Yayasan Perguruan Trisakti
Lubuk pakam dari tahun 2008 sampai 2013.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1
Persentase Kenaikan Kelas dan Kelulusan
SMK Bisnis Manajemen Trisakti Tahun 2008 – 2013
JURUSAN
DROP OUT
TAHUN
AJARAN
KELAS
2008/2009
X
XI
XII
AK ADM
40
50
47
45
44
47
90
92
91
AK
1
-
ADM
1
1
-
X
XI
XII
40
40
47
47
50
45
87
90
92
3
2
4
1
80
90
X
XI
XII
25
40
40
38
47
50
63
87
90
2
-
1
2-
63
84
X
XI
XII
20
39
36
27
31
39
47
70
75
1
1
2
1
47
70
X
XI
XII
20
25
25
33
28
37
53
53
62
1
1
2
1
2
1
51
50
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
JUMLAH
NAIK
LULUS
KELAS
%
91
98.8
97.8
100
89
92
100
96.7
90
100
96.5
100
73
96.5
100
97.3
59
96
94.3
95
89
90
Sumber: SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
Secara Grafik dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1
PERSENTASI KENAIKAN KELAS & KELULUSAN
SMK BISNIS MANAJEMEN TRISAKTI LUBUK PAKAM
KELAS X
100
98.8
97.8
100
96.7
KELAS XI
100
100
96.5
KELAS XII
100
96.5
97.3
96
95
94.3
92
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
Sumber: SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 1.1 dapat diketahui bahwa guru belum bekerja optimal,
karena tingkat kelulusan belum 100%. Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa orang tenaga pendidik, menurunnya prestasi yang dicapai sekolah
diakibatkan Beberapa hal, antara lain, keengganan sekolah untuk menerima saran
dari tenaga pendidik untuk menciptakan susana sekolah yang nyaman dalam
melaksanakan proses pembelajaran, dan hubungan dengan atasan yang kurang
terjalin, tidak adanya pengawasan antara kepala sekolah dengan guru pada jam
kerja dan kurangnya komunikasi dengan atasan. Tiga alasan pertama
mengindikasikan buruknya lingkungan kerja, alasan berikutnya mengindikasikan
pengawasan yang kurang baik.
Berdasarkan Observasi yang dilakukan penulis diketahui bentuk
pengawasan yang ada di sekolah ini adalah dengan sistem absensi dengan
memberlakukan jadwal jam pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 wib s/d pukul
13.15 wib, dan bagi seluruh pendidik diwajibkan untuk memenuhi kehadiran
sesuai dengan jadwal mengajar masing-masing dalam satu semester, untuk
melakukan proses kegiatan belajar-mengajar dan Tidak hadir
tanpa ada
pemberitahuan kepada pihak sekolah akan di berikan sanksi berupa pemotongan
gaji sebesar Rp.10000/per sekali absen, dan jika lebih dari 3 kali absen tanpa
pemberitahuan akan dilakukan teguran oleh kepala sekolah dan apabila tidak
mengindahkan teguran akan di lakukan pengurangan jam kerja, hingga sampai
pemecatan.
Kenyataan dilapangan menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap
tenaga pendidik dimana banyak guru yang mengabaikan hal diatas. Menurut
penuturan beberapa orang guru yang diwawancara oleh penulis, sistem absensi
tidaklah efesien karena banyak guru yang tidak hadir namun menitipkan absennya
Universitas Sumatera Utara
agar di isikan oleh guru lainnya. Sehingga secara absensi guru tersebut hadir
namun dalam kenyataannya tidak melaksanakan kewajibannya untuk mengajar,
belum lagi banyak guru yang berstatus Guru Tidak Tetap yayasan yang juga
mengajar di sekolah lain yang terkadang menyebabkan kurang disiplinnya guru
dalam mengajar.
Hal di atas tentu saja sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja tenaga
pendidik yang ada, sehingga di tuntut perlunya pengawasan yang baik yang harus
dilakukan oleh pemimpin yang dalam hal ini pengawasan kepala sekolah terhadap
tenaga pendidik yang ada. Penulis juga melihat masalah yang dihadapi oleh
tenaga pendidik di sekolah berbeda dengan apa yang dihadapi oleh karyawan
dalam perusahaan.
Jika di perusahaan proses pengawasan disiplin Karyawan dapat dipantau
dengan mudah, dimana para karyawan bekerja dengan waktu yang sudah diatur
sedemikan rupa mulai dari jam masuk kerja, jam istrahat makan siang, dan jam
pulang sudah ada jadwalnya masing-masing, berbeda halnya dengan guru di
sekolah yang tidak mungkin menerapkan seperti sistem yang berlaku dalam
perusahaan, dimana setiap guru bidang studi memiliki jumlah dan waktu
kehadiran yang berbeda.
Berikut ini daftar Jam kerja tenaga pendidik SMK Bisnis Manajemen
Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam TA 2013/2014:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3
Jam Kerja Tenaga Pendidik
SMK Bisnis Manajemen Trisakti Lubuk Pakam
KODE
GURU
SENIN
SELASA
CS
07.30-08.15
09.00-09.45
0.9.00-09.45
12.00-12.30
-
JS
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
-
-
10.45-11.30
8
AL
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
12.00-12.30
07.30-08.15
10.45-11.30
10
IH
07.30-08.15
10.45-11.30
12.00-12.30
07.30-08.15
-
-
7
PS
07.30-08.15
-
07.30-08.15
10.45-11.30
12.00-12.30
-
-
-
2
HP
-
-
-
-
-
2
DH
-
-
-
10.45-11.30
07.30-08.15
09.00-09.45
07.30-08.15
10.45-11.30
12.00-12.30
-
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
6
LS
07.30-08.15
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
-
07.30-08.15
09.00-09.45
11
MM
-
-
-
-
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
07.30-08.15
09.00-09.45
10.45-11.30
6
SA
HARI KERJA
RABU
KAMIS
12.00-12.30
12.00-12.30
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
09.00-09.45
10.45-11.30
12.00-12.30
JUMAT
-
AS
09.00-09.45
12.00-12.30
-
-
DG
10.45-11.30
10.45-11.30
-
-
RR
-
07.30-08.15
-
ES
-
-
-
FS
-
10.45-11.30
10.45-11.30
RA
SA
RS
TR
10.45-11.30
10.45-11.30
12.00-12.30
-
10.45-11.30
12.00-12.30
09.00-09.45
12.00-12.30
-
07.30-08.15
12.00-12.30
PB
-
-
07.30-08.15
09.00-09.45
09.00-09.45
10.45-11.30
07.30-08.15
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
09.00-09.45
10.45-11.30
07.30-08.15
07.30-08.15
09.00-09.45
-
-
ST
-
-
07.30-08.15
09.00-09.45
-
-
12.00-12.30
6
-
4
-
4
-
4
07.30-08.15
09.00-09.45
1
-
6
07.30-08.15
2
2
2
2
-
-
2
-
09.00-09.45
10.45-11.30
4
-
4
10.45-11.30
07.30-08.15
12.00-12.30
TOTAL JAM BELAJAR DALAM 1 MINGGU
Sumber : Roster Mata Pelajaran Semester Genap TA 2013/2014
SMK Bisnis Manajemen Trisakti Lubuk Pakam
MTH
TOTAL
JAM
4
JP
-
SABTU
07.30-08.15
09.00-09.45
6
105
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat Tabel 1.3 dapat dilihat dimana setiap guru bidang study
memiliki jumlah dan waktu kehadiran yang berbeda yang dapat mengakibatkan
melemahnya pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah karena tidak bisa
selalu memonitoring kehadiran guru secara rutin.
Selain pengawasan, masalah lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi
efektivitas kerja tenaga pendidik. Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat
penting untuk diperhatikan manajemen. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh
langsung terhadap para guru yang melaksanakan proses belajar mengajar.
Lingkungan kerja sekolah yang memusatkan bagi tenaga pendidiknya dapat
meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan
dapat menurunkan eketivitas kerja guru dan akhirnya menurunkan prestasi
sekolah.
Dengan melihat lingkungan kerja SMK Bisnis Manajemen Yayasan
Perguruan Trisakti
Lubuk Pakam dari hasil observasi yang dilakukan yaitu
suasana kerja di lingkungan eksternal yang letaknya di sekitar jalan lintas
Sumatera Utara, mengakibatkan timbulnya suara bising dan getaran dari
banyaknya kendaraan yang berlalu lintas. serta berada dekat area pemukiman
penduduk yang banyak beternak, sehingga menimbulkan aroma bau yang tidak
sedap di sekitar sekolah, merupakan suatu masalah yang mungkin terjadi pada
lingkungan kerja.
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan – pernyataan diatas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pengawasan
dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik di SMK
Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam”
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah, apakah pengawasan dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja tenaga pendidik di
SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis apakah pengawasan dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja tenaga pendidik di
SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai input dan bahan pertimbangan bagi
pihak SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan efektivitas kerja tenaga
pendidik guna meningkatkan prestasi sekolah.
2. Diharapkan dapat menambah referensi dan wacana untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia khususnya yang
berhubungan dengan pengawasan dan lingkungan kerja terhadap efektivitas
kerja.
3. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam melakukan
penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan
dengan pengawasan, lingkungan kerja dan efektivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara