Pengaruh Pengawasan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik Di Smk Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Menurut tujuan penelitian pada skripsi ini, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian survey. Singarimbun (2000) mendefinisikan
penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Menurut
tingkat eksplanasinya jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu suatu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau
lebih. Survey adalah suatu desain yang digunakan untuk penyelidikan informasi
yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel
dalam suatu populasi. Pada survey tidak ada intervensi, survey mengumpulkan
informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan
nilai. Penggalian data dapat melalui kuisioner, wawancara, observasi maupun data
dokumen.
Dengan demikian penelitian ini akan menjelaskan pengaruh pengawasan
dan lingkungan kerja terhadap efektivitas kerja tenaga pendidik di SMK Bisnis
Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan

Trisakti Lubuk Pakam yang berlokasi di Jl. Pematang Siantar No.80 Lubuk
Pakam, Deli Serdang, Sumatera utara. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari
s/d Mei 2014.

Universitas Sumatera Utara

3.3 Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional variabel dalam penelitian ini yaitu :
1. Variabel Independen (X) terdiri dari Pengawasan (X1) dan Lingkungan
Kerja (X2)
2. Variabel Dependen (Y), adalah Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik SMK
Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam.

3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka definisi operasional
masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan (X 1 )
Pengawasan adalah proses pengamatan yang dilakukan pimpinan untuk
mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan
pekerjaan dari tenaga pendidik yang menjadi bawahannya agar pelaksanaan

pekerjaan tersebut bisa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga jika
terjadi kesalahan dapat diperbaiki dengan segera. Schermerhorn (dalam Ernie dan
Saefullah,

2005:317)

mendifinisikan

pengawasan

sebagai

proses

dalam

menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung
pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan
tersebut.
2. Lingkungan Kerja (X 2 )

Cikmat (dalam Nawawi, 2003:292) menyatakan bahwa “lingkungan kerja
adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi
bersama dari para anggota organisasi yang hidup dan bekerjasama dalam suatu
organisasi”. Menurut Nawawi (2003: 226) faktor-faktor yang mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara

lingkungan kerja adalah sebagai berikut: Lingkungan kerja dapat berbentuk
kondisi fisik (kondisi kerja) dan non fisik (iklim kerja). Kondisi fisik (kondisi
kerja) adalah kemampuan mengatur dan memelihara ruang kerja agar selalu rapi,
sehat dan bersih sehingga menjadi tempat kerja yang menyenangkan dan
membetahkan. Sedangkan kondisi kerja non fisik (iklim kerja) berkenaan dengan
suatu keadaan yang terbentuk berdasarkan hubungan kerja antara atasan dengan
bawahan dan bawahan dengan bawahan yang dirasakan menyenangkan.
3. Efektivitas Kerja (Y)
Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran
(jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana
penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu mencerminkan konstituen
strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi, (Kusdi
2009:94).

Efektivitas Kerja menyangkut seberapa jauh keberhasilan yang telah
dicapai dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, sehingga tidak menimbulkan pemborosan baik waktu, tenaga, biaya
maupun segala yang berakibat tidak berhasilnya suatu pekerjaan sehingga apa
yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Defenisi
Dimensi
Indikator
Pengawasan Pengawasan adalah Menetapkan
1. Waktu (Jadwal
proses dalam
standar
kerja)
menetapkan ukuran
2. Job description

kinerja dalam
Mengukur
3. Memeriksa hasilpengambilan
kinerja
hasil kerja yang
tindakan yang dapat
dilaksanakan oleh
mendukung
seluruh guru.
pencapaian hasil
4. Tingkat kepatuhan
yang diharapkan
terhadap instruksi
sesuai dengan
yang diberikan.
ukuran yang telah
Membandingkan 5. Tingkat kesesuaian
ditetapkan tersebut. kinerja dengan
waktu
yang

standar
diberikan
untuk
mengerjakan
pekerjaan
Menentukan
6. Adanya solusi yang
kebutuhan
diberikan pimpinan
tindakan
apabila
terjadi
korektif
kesalahan
atau
kendala pada saat
pelaksanaan
kegiatan.
7. Adanya
sanksi

yang
diberikan
pimpinan apabila
terjadi kesalahan
Lingkungan Segala sesuatu yang Lingkungan
8.Bangunan
ada di sekitar
kerja fisik
(Ruang
kelas,
lingkungan SMK
fasilitas,Peralatan
Bisnis manajemen
dan Perlengkapan)
yayasan perguruan
9. Suara (kebisingan)
Trisakti Lubuk
dan getaran
pakam yang dapat
10.Bau yang tidak

mempengaruhi
sedap
tenaga pendidik
Lingkungan
11. Hubungan antara
dalam menjalankan kerja non fisik
sesama guru
tugasnya
12. Hubungan antara
Guru
dengan
Kepala Sekolah
Efektivitas
Efektivitas Kerja
Kualitas kerja
13. Mutu yang
Kerja
adalah seberapa
dihasilkan
Tenaga

jauh keberhasilan
/Prestasi yang
Pendidik
yang telah dicapai
dicapai
dalam suatu
14. Pelaksanaan
organisasi dalam
pekerjaan cepat
mencapai tujuan
dan tepat

Skala
Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

yang telah

ditetapkan
sebelumnya,
sehingga tidak
menimbulkan
pemborosan baik
waktu, tenaga, biaya
maupun segala yang
berakibat tidak
berhasilnya suatu
pekerjaan sehingga
apa yang menjadi
tujuan perusahaan
dapat tercapai.

Kuantitas Kerja

15. Pencapain target
16. Hasil kerja yang
sesuai dengan
rencana

organisasi.
Ketepatan
17. Menaati peraturan
Waktu
sekolah
18. Penyelesaian kerja
yang harus sesuai
dengan target
waktu yang telah
ditentukan.
Kemampuan
19. Kemampuan
Bekerja sama
membina
hubungan baik
dengan rekan
sejawat
20. Kemampuan
bekerjasama
dalam tim
Sumber : Griffin, (2004 : 167), Sedarmayanti (2001:21), diolah peneliti.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei. Penggunaan penelitian yang sering menggunakan skala ini adalah bila
penelitian menggunakan jenis penelitian survei deskriptif.
Menurut Sugiyono (2009:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skala Likert dapat
digunakan untuk mengukur sikap seseorang dengan menyatakan setuju atau tidak
setuju terhadap subyek, objek atau kejadian tertentu. Untuk menilai variabel X
dan varibel Y. Dalam penggunaan Skala Likert, responden hanya memberi tanda,
misalnya checklist atau tanda silang pada kemungkinan skala yang dipilihnya
sesuai pertanyaan. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat
berbentuk sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

No
1
2
3
4
5

Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert
Pernyataan
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Kurang Setuju (KS)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1

Sumber : Sugiyono, (2008)

3.6 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2010:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tenaga Pendidik di SMK Bisnis
Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam yang berjumlah 30 orang.
Dari jumlah keseluruhan 30 tenaga pendidik itu semuanya diambil sebagai
responden penelitian.
Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Senada dengan itu, Sudjana
(2005:6) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari
populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sampling jenuh. Sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua
populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus.
Sampling jenuh ini akan dilakukan apabila populasinya kurang dari 30 orang.
Jadi, sampel yang digunakan adalah semua anggota populasi yaitu
sebanyak 30 orang karena jumlah populasinya relatif kecil.

Universitas Sumatera Utara

3.7 Sumber Data
Sumber data merupakan subyek dari mana data-data diperoleh (Arikunto,
2002:107). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa yang
dimaksud dengan sumber data adalah dari mana peneliti akan mendapatkan dan
menggali informasi berupa data-data yang diperlukan dalam penelitian. Sumber
data merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh Sumber data dapat
dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder.
Menurut Umar (2003 : 56), “data primer merupakan data yang diperoleh
langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan”. Data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari
tanggapan responden terhadap kuesioner atau menjawab pertanyaan – pertanyaan
tentang Pengawasan ,Lingkungan Kerja, dan Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik.
Menurut Sugiyono (2005 : 62), data sekunder adalah data yang tidak
langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui
orang lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh dengan
menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh
berdasarkan catatan – catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu
peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan metode atau cara yang digunakan
oleh peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Metode Kuesioner dan
Studi dokumentasi. Menurut Sugiyono (2007:142), “kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

Universitas Sumatera Utara

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Dalam penelitian
ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan
dimana pertanyaan tersebut telah tersedia jawaban, sehingga responden hanya
memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya.
Pertanyaan tertutup tersebut menerangkan tanggapan responden terhadap variabel
pengawasan, lingkungan kerja, dan efektivitas kerja tenaga pendidik.
Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti
menentukan sebagai berikut:
1. Untuk jawaban Sangat Setuju responden diberi skor 5
2. Untuk jawaban Setuju responden diberi skor 4
3. Untuk jawaban Cukup Setuju responden diberi skor 3
4. Untuk jawaban Tidak Setuju diberi skor 2
5. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Menurut Arikunto (2006:158), “Dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.” Dalam hal ini peneliti
menerapkan studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data
dari buku – buku dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168).

Universitas Sumatera Utara

Uji validitas ini dilakukan kepada 25 responden diluar sampel, yaknik
Tenaga Pendidik SMK. 1 (TR) Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam. Alasan
memilih SMK. 1 (TR) Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk adalah karena sekolah
tersebut masih bagian dari Yayasan Trisakti Lubuk Pakam dan juga berada dalam
Lingkungan Kerja yang sama dengan SMK Bisnis Manajemen Trisakti.
“Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas tinggi apabila
r ≥ 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total ≤ 0,3 maka butir dalam
instrument tersebut dinyatakan tidak valid atau tidak sahih” (Sugiyono, 2006:188)
b. Uji Reliabilitas
Uji realiabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Suatu konstruk
atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai croncbach > 0,60. Nunally
(dalam Imam Ghozali, 2001). Lebih lanjut ntuk mengetahui tinggi rendahnya
realibilitas dapat digunakan pedoman menurut Arikunto (2006:75)
a.
b.
c.
d.
e.

Antara 0,80 sampai 1,00
Antara 0,60 sampai 0,79
Antara 0,40 sampai 0,59
Antara 0,20 sampai 0,39
Antara 0,00 sampai 0,19

= sangat tinggi
= tinggi
= cukup
= rendah
= sangat rendah

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS 18.00 for windows. Berdasarkan analisis
Validitas dan realiabilitas didapatkan hasil sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3. Hasil analisis Validitas
Item r hitung r tabel Keterangan
0,611
1
0,3
Valid
0,428
2
0,3
Valid
0,383
3
0,3
Valid
0,623
4
0,3
Valid
0,429
5
0,3
Valid
0,435
6
0,3
Valid
0,481
7
0,3
Valid
Lingkungan kerja
0,357
8
0,3
Valid
0,736
9
0,3
Valid
0,416
10
0,3
Valid
0,396
11
0,3
Valid
0,411
12
0,3
Valid
0,513
13
0,3
Valid
Efektivitas
0,697
14
0,3
Valid
kerja tenaga pendidik
0,829
15
0,3
Valid
0,766
16
0,3
Valid
0,811
17
0,3
Valid
0,717
18
0,3
Valid
0,857
19
0,3
Valid
0,598
20
0,3
Valid
0,609
21
0,3
Valid
variabel
Pengawasan

Tabel 3.4. Hasil analisis Reliabilitas
Variabel
Alpha Kriteria
Pengawasan

0,750

Reliabel

Lingkungan Kerja

0,718

Reliabel

Efektivitas kerja tenaga pendidik

0,920

Reliabel

3.10 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2011:244), analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

Universitas Sumatera Utara

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda. Menurut Gujarati (2006) agar model regresi tidak
bias atau agar model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka perlu
dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Syarat asumsi klasik yang harus
dipenuhi model regresi linear berganda sebelum data dianalisis adalah sebagai
berikut :
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2
– tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang
harus

terpenuhi

dalam

model

regresi

adalah

tidak

adanya

gejala

heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar

Universitas Sumatera Utara

variabel independen dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance
inflation factor) melalui program SPSS.
2. Analisis Regresi Linear berganda
Model ini merupakan model regresi berganda dimana untuk mengetahui
persamaan regresi Pengawasan dan Lingkungan Kerja terhadap Efektivitas Kerja.
Modelnya adalah terdiri dari dua persamaan yaitu dapat dilihat sebagai berikut:
Pengawasan
(X1)
Efektivitas Kerja
Tenaga Pendidik
(Y)
Lingkungan kerja
(X2)
Gambar 3.1. Model Regresi Berganda
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + e
Dimana :
Y

= Efektivitas Kerja.

a

= Konstanta.

b1b2

= Koefisien Regresi Berganda.

X1

= Pengawasan.

X2

= Lingkungan Kerja.

e

= standar error

Universitas Sumatera Utara

3. Uji Hipotesis
a. Uji F (Uji serentak/Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen

(Pengawasan dan lingkungan kerja) mempunyai pengaruh yang sama
terhadap variabel terikat (Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik)

secara

simultan atau bersama – sama.
Nilai F statistik akan dibandingkan dengan nilai F table dengan tingkat
kesalahan (α) = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
H 0 diterima bila F hitung < F tabel pada α = 0,05
H a diterima bila F hitung > F tabel pada α = 0,05
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel Pengawasan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap
Efektivitas Kerja (Y) secara individual (parsial).
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig
(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi >
0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
H 0 diterima bila t hitung < t tabel pada α = 0,05
H a diterima bila t hitung > t tabel pada α = 0,05
c. Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi (R2)
Untuk

mengukur

seberapa

besar

variabel-variabel

bebas

dapat

menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien dterminasi (R2),

Universitas Sumatera Utara

(Roseeha, 2010:215). Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol
sampai dengan satu (0 ≤ R 2 ≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1)
berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2=0
menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan
variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat SMK Bisnis Manajemen Trisakti Lubuk Pakam
SMK Bisnis Manajemen Yayasan Perguruan Trisakti

Lubuk Pakam

merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta yang bernaung di dalam Yayasan
Perguruan Trisakti Lubuk Pakam. SMK Bisnis Manajemen di dirikan oleh B.W.
Sibarani, B.A pada tahun 1983 bersamaan dengan didirikannya STM Trisakti
yang sekarang menjadi SMK Teknik Rekayasa. Yayasan Perguruan Trisakti
Lubuk Pakam saat ini di Pimpin Oleh Ny. P Hutape yang merupakan istri dari
bapak B.W. Sibarani, dan seiring dengan perkembangan Yayasan Perguruan
Trisakti Lubuk Pakam kini terdiri dari dua lokasi, yaitu :
- Lokasi I

: SMK Bisnis manajemen, SMK Teknik Rekayasa, SMK TIK,
SMA, SD, SMP

- Lokasi II

: SMK pariwisata (Jurusan Perhotelan), SMK Kesehatan (Jurusan
keperawatan)

SMK Bisnis Manajemen Trisakti terdiri atas tiga kelas dan dua Jurusan
yaitu Jurusan Akuntansi dan Administrasi Perkantoran.
4.1.2 Lokasi SMK Bisnis Manajemen Trisakti Lubuk Pakam
SMK Bisnis Manajemen terletak di Jl. Pematang Siantar – Timbangan
NO.80 Lubuk pakam, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Visi, Misi dan Motto SMK Bisnis Manajemen Trisakti Lubuk Pakam
Visi

: Terwujudnya Sekolah menengah kejuruan yang berstandar
nasional dan Internasional

Misi

: 1. Mengembangkan sistem pendidikan menengah kejuruan yang
adaftif, fleksibel dan berorientasi masa depan.
2. Menginterogasikan

pendidikan

menengah

kejuruan

berorientasi mutu dan keunggulan, profesi dan berorientasi
masa depan
3. Mewujudkan pelayanan prima dalam upaya memperbudayakan
sekolah dan masyarakat
4. mengembangkan Iklim belajar yang berakar pada norma dan
nilai budaya bangsa Indonesia
Motto

: Tinggi Ilmu, Tinggi Iman, Tinggi Pengabdian

Universitas Sumatera Utara

4.1.4

Struktur Organisasi SMK Bisnis Manajemen Trisakti

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Deli Serdang
HJ. Sa’adah lubis, S.Pd. Map Pembina TK II
NIP.195907161978012002

Yayasan Perguruan Trisakti Lubuk Pakam
KEPALA SEKOLAH
SMK BISNIS MANAJEMEN
Enike pangaribuan, SH, S.Pd

WAKASEK
Tavip Rita Rajagukguk S.Pd

PKS
E. Sipayung, S.Pd

BP/BK
Tavip Rita Rajagukguk S.Pd

KTU
Tiarlin Sipayung

COORDINATOR
PERPUSTAKAAN

DEWAN GURU

KAJUR AKUNTANSI

KAJUR ADM.
PERKANTORAN

WALI KELAS

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMK Bisnis Manajemen Trisakti
Uraian tugasSumber
(job description)
setiapManajemen
bagian adalahTrisakti
sebagai berikut
: SMK Bisnis

Universitas Sumatera Utara

- Kepala Sekolah
a. Sebagai penanggung jawab untuk mengawasi seluruh kegiatan SMK Bisnis
Manajemen Trisakti Lubuk Pakam/Perpanjangan tangan dari pemilik
yayasan
b. Sebagai pengambil keputusan terhadap proses belajar mengajar yang di
instruksikan oleh dinas pendidikan, dengan sepengetahuan dan seijin
pemilik yayasan.
- Wakil Kepala Sekolah
a. Melaksanakan setiap program kerja yang telah disusun oleh pemilik yayasan
dan kepala sekolah
b. Mewakili kepala sekolah dengan setiap urusan yang berhubungan dengan
pembelajaran dan pengawasan secara langsung terhadap guru-guru yang
mengajar.
- PKS ( Pelaksana Kerja Sekolah)
a. Perpanjangan tangan wakil kepala sekolah mengawasi proses pembelajaran
setiap harinya
b. Melaksanakan tugas untuk mengutip uang buku, uang seragam, uang
praktek yang nantinya akan disetor langsung ke bendahara sekolah setelah
laporan pertanggung jawabannya ditandatangani oleh kepala sekolah/wakil
kepala sekolah
- BP/BK
a. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
b. Koordinas dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah
yang di hadapi anak didik tentang kesulitan belajar

Universitas Sumatera Utara

c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar
d. Memberi saran dan pertimabangan kepada anak didik dalam memproleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
- KTU
a. Menyusun program kegiatan ketata usahaan
b. Melaksanakan surat menyurat, kearsipan, kepegawaian dan keuangan.
c. Merencanakan dan menyelesaikan kepangkatan guru dan pegawai.
d. Melaksanakan rapat koordinasi.
e. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah
- Dewan Guru
a. Mengesahkan rencana program kerja Dewan/Komite Sekolah.
b. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah yang ditetapkan oleh anggota
melalui rapat.
c. Mengesahkan pemberian penghargaan Dewan/Komite Sekolah kepada
Kepala Sakolah,guru,staf TU yang Berprestasi.
d. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
e. Memberikan sanksi kepada anggota pengurus yang tidak dapat menunaikan
tugas dengan baik.
- Wali Kelas
a. Pengelola kelas
b. Mengenal dan memahami situasi kelasnya.
c. Menyelenggarakan Administrasikan kelas meliputi :
- Denah tempat duduk siswa

Universitas Sumatera Utara

- Papan Absen siswa
- Daftar Pelajaran di kelas
- Daftar Piket Kelas, dll
d. Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
e. Menangani/mengatasi hambatan dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan
kelas dan atau kegiatan sekolah pada umumnya.
- Guru
a. Membuat / menyusun Program Pembelajaran
- Program Tahunan
- Program Semester
- Menyusun Silabus
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
c. Menyusun alat penilaian dan melaksanakan penilaian hasil belajar
d. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.
e. Melaksanakan Analisis Hasil Belajar
f. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
g. Melaksanakan kegiaan bimbingan siswa dalam proses belajar mengajar
4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.2.1 Gambaran Umum Responden
Responden dalam Penelitian ini adalah Tenaga Pendidik SMK Bisnis
Manajemen Trisakti Lubuk Pakam, yang dilihat dari jenis kelamin, usia dan masa
kerja.
- Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Jenis kelamin

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
USIA
Jenis
kelamin 25-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun
Total
Wanita
10 (52,6%)
7 (37%)
2 (10,6%)
19 (100%)
Pria
8 (72.7)
3 (27,3)
11 (100%)
Total
18
10
2
30 (100%)
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa tenaga pendidik SMK Bisnis
Manajemen berada pada rentang usia produktif yaitu antara 25 sampai dengan 45
tahun dan mayoritas adalah tenaga pendidik wanita. Tenaga pendidik dalam usia
ini seharusnya sedikit yang mengalami penurunan kinerja dan sudah memiliki
kemampuan mengandalikan emosi yang baik sehingga akan sangat baik dalam
melaksakan proses belajar mengajar di sekolah.
- Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
LAMA BEKERJA
Jenis
Total
Kelamin 1-5 Tahun 6-10 Tahun 11-15 Tahun 16-20 Tahun
2 (10,6 %) 19 (100%)
Wanita
6 (31.6%) 7 (36.8 %)
4 (21,1%)
11 (100%)
Pria
9 (81,8%) 1 (9,1 %)
1 (9,1 %)
4
30
Total
15
8
3
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas tenaga pendidik yang
berjenis kelamin wanita sudah bekerja antara 6 sampai 10 Tahun dan yang paling
lama telah bekerja antara 16 – 20 tahun, sementara untuk tenaga pendidik pria
mayoritas adalah guru yang baru bekerja antara 1 sampai 5 tahun.
Hasil pengolahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pernyataan - pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dapat
dijelaskan berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

a. Variabel Pengawasan (X1)
Tabel 4.3. Pendapat Responden terhadap Variabel Pengawasan (X1)
Sangat
tidak
setuju
F
%

Tidak
Setuju

Kurang
Setuju

Setuju

Sangat
setuju

TOTAL

F

%

F

%

F

F

%

F

%

-

-

-

6
1
2

20
3.3
6,7

10 33 14
15 50 15
16 53,3 13
19 63,3 9

47
50
43,3
30,0

30
30
30
30

100
100
100
100

5
6
2 6,7
7
2 6,7
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 18.00

25 83,3 5
19 63,3 9
16 53,3 12

16,7
30
40

30 100

Tanggapan
Responden
Item No.
1
2
3
4

-

%

30 100
30 100

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk
Variabel Pengawasan pada Tabel 4.3, yaitu:
- Pada Pernyataan butir 1 (Guru selalu hadir tepat waktu sesuai jadwal dan jam
kerjanya), tenaga pendidik menjawab kurang setuju 20%, menjawab setuju,
33%, menjawab sangat setuju 47%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
tenaga pendidik selalu hadir tepat waktu sesuai jadwal dan jam kerjanya.
- Pada Pernyataan butir 2 (Selain mengajar, Guru juga selalu menyelesaikan
tugasnya tepat waktu), tenaga pendidik menjawab setuju 50% dan menjawab
sangat setuju 50%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik
selalu menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
- Pada Pernyataan butir 3 (Kepala sekolah melakukan

pemantauan secara

regular maupun mendadak ke setiap ruang kerja guru), tenaga pendidik
menjawab kurang setuju 3,3%, setuju 53,3% dan menjawab sangat setuju
43,3%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik setuju jika
kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap kinerja guru.

Universitas Sumatera Utara

- Pada Pernyataan butir 4 (Guru selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
sesuai intruksi dan tata tertib sekolah), tenaga pendidik menjawab kurang
setuju 6,7%, setuju 63,3% dan menjawab sangat setuju 30% . Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik selalu taat dan mengikuti
aturan tata tertib sekolah
- Pada Pernyataan butir 5 (Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap kinerja
guru apakah sesuai dengan rencana dan waktu yang telah di tentukan), tenaga
pendidik menjawab setuju 83,3%, sangat setuju 16,7%. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas tenaga pendidik setuju jika kepala sekolah melakukan
pengawasan terhadap kinerja mereka.
- Pada Pernyataan butir 6 (Kepala sekolah melakukan koreksi dan perbaikan
atas kesalahan yang dilakukan oleh guru), tenaga pendidik menjawab kurang
setuju 6,7%, setuju 63,3% dan menjawab sangat setuju 30%. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik mengharapkan jika kepala
sekolah melakukan koreksi dan perbaikan terhadap kinerja guru.
- Pada Pernyataan butir 7 (Kepala sekolah memberikan teguran dan sangsi
terhadap guru yang tidak patuh terhadap intruksi dan tata tertib sekolah),
tenaga pendidik menjawab kurang setuju 6,7%, setuju 53,3% dan menjawab
sangat setuju 40%. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah selalu
melakukan pengawasan terhadap kinerja guru dan memberikan sangsi kepada
guru yang melanggar tata tertib sekolah.

Universitas Sumatera Utara

b. Variabel Lingkungan kerja
Tabel 4.4. Pendapat Responden terhadap Variabel Lingkungan Kerja (X2)
Sangat
Tanggapan
Tidak
Kurang
Sangat TOTAL
tidak
Setuju
Responden
Setuju
Setuju
setuju
setuju
Item No.
F
% F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
8
5 16,7 12 40
9
30
4 13,3 30 100
9
3 10
5 16,7 17 56,7 5 16,6 30 100
10
2 6,7
6
20 15 50
7 23,3 30 100
11
1 3,3
4 13,3 11 36,7 14 46,7 30 100
12
6
20 24 80 30 100
13
10 33,3 20 66,7 30 100
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 18.00
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk
variabel Lingkungan kerja pada Tabel 4.4, yaitu:
- Pada Pernyataan butir 8 (Fasilitas di tempat kerja saya sangat memadai baik
peralatan dan perlengkapan mengajarnya), tenaga pendidik menjawab tidak
setuju 16,7%, kurang setuju, 40%, setuju 30% dan sangat setuju13,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian tenaga pendidik merasa fasilitas ditempat kerja
masih kurang lengkap.
- Pada Pernyataan butir 9 (Bangunan dan ruang kelas tempat mengajar sangat
baik dan nyaman), tenaga pendidik menjawab tidak setuju 10%, kurang setuju
16,7%, ssetuju 56,7% dan menjawab sangat setuju 16,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik merasa bangunan dan ruang
kelas tempat mengajar sudah baik.
- Pada Pernyataan butir 10 (Suara bising dan getaran dari lalu lintas kendaraan di
sekitar tempat kerja mempengaruhi kinerja saya), tenaga pendidik menjawab
tidak setuju 6,7%, kurang setuju 20%, setuju 50% dan menjawab sangat setuju

Universitas Sumatera Utara

23,3%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik setuju jika
suara bising dan getaran dari lalu lintas mempengaruhi kinerja guru.
- Pada Pernyataan butir 11 (Bau yang tidak sedap dari limbah ternak masyarakat
di sekitar lingkungan sekolah mempengaruhi kinerja saya), tenaga pendidik
menjawab tidak setuju 3,3%, kurang setuju 13,3%, setuju 36,7% dan menjawab
sangat setuju 46,7%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik
setuju jika Bau yang tidak sedap dari limbah ternak masyarakat sangat
mempengaruhi kinerja guru.
- Pada Pernyataan butir 12 (Saya selalu membangun hubungan baik dengan
sesama rekan kerja dan saling memberikan solusi ketika ada masalah yang
tidak terpecahkan dalam kegiatan internal) tenaga pendidik menjawab setuju
20% dan menjawab sangat setuju 80%. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga
pendidik mempunyai hubungan yang baik sesama guru dan selalu bekerja sama
jika ada masalah yang harus diselesaikan di sekolah.
- Pada Pernyataan butir 13 (Menurut saya, komunikasi yang baik antara Guru
dan Kepala sekolah sangat membantu meningkatkan kinerja guru), tenaga
pendidik menjawab setuju 33,3% dan menjawab sangat setuju 66,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa tenaga pendidik setuju jika di SMK Bisnis Manajemen
selalu terjalin komunikasi yang baik antara sesama guru dan kepala sekolah).

Universitas Sumatera Utara

c. Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik
Tabel 4.5. Pendapat Responden terhadap Variabel
Efektivitas kerja Tenaga pendidik (X2)
Sangat
Tanggapan
Tidak Kurang
Sangat
tidak
Setuju
Responden
Setuju
Setuju
setuju
setuju
Item No.
F
% F % F
%
F
%
F
%
14
1 3,3 14 46,7 15 50
15
3
10 16 53,3 11 36,7
16
2 6,7 19 63,3 9
30
17
1 3,3 16 53,3 13 43,3
18
2 6,7 13 43,3 15 50

TOTAL
F
30
30
30
30
30

%
100
100
100
100
100

19

-

-

-

-

1

3,3

16 53,3 13

20

-

-

-

-

2

6,7

19 63,3

9

30

30 100

15

15

50

30 100

21
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 18.00

50

43,3 30 100

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk
variabel Efektivitas Kerja tenaga pendidik pada Tabel 4.5, yaitu:
- Pada Pernyataan butir 14 (Guru memahami setiap tugas dan tanggung
jawabnya serta berusaha melakukan yang terbaik untuk kemajuan Sekolah.),
tenaga pendidik menjawab kurang setuju 3,3%, setuju 46,7% dan menjawab
sangat setuju 50%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik
memahami tugas dan tanggung jawabnya untuk melakukan yang terbaik demi
kemajuan sekolah.
- Pada Pernyataan butir 15 (Guru selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaannya
sesuai dengan tenggang waktu yang di tentukan), tenaga pendidik menjawab
kurang setuju 10%, setuju 53,3% dan menjawab sangat setuju 36,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik selalu dapat menyelesaikan
tugas dan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang di tentukan.

Universitas Sumatera Utara

- Pada Pernyataan butir 16 (Guru mampu mencapai target yang di tentukan
untuk memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal siswa guna mencapai tingkat
kelulusan siswa sesuai yang di inginkan sekolah ), tenaga pendidik menjawab
kurang setuju 6,7%, setuju 63,7% dan menjawab sangat setuju 30%. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik mencapai target untuk
memenuhi KKM siswa guna mencapai tingkat kelulusan siswa sesuai yang di
inginkan sekolah.
- Pada Pernyataan butir 17 (Hasil kerja guru sesuai dengan rencana dan tujuan
yang hendak di capai sekolah), tenaga pendidik menjawab kurang setuju 3,3%,
setuju 53,4% dan menjawab sangat setuju 43,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas tenaga pendidik bekerja sesuai dengan rencana dan tujuan yang di
inginkan sekolah.
- Pada Pernyataan butir 18 (Dalam melaksanakan tugas, Guru menjalankan
aturan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah), tenaga pendidik
menjawab kurang setuju 6,7%, setuju 43,3% dan menjawab sangat setuju 50%.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik bekerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di sekolah.
- Pada Pernyataan butir 19 (Guru menunjukkan komitmennya dalam
menjalankan tugas yang di emban agar hasil kerja dan dan waktu yang
dibutuhkan sesuai dengan yang direncanakan), tenaga pendidik menjawab
kurang setuju 3,3%, setuju 53,3% dan menjawab sangat setuju 43,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas tenaga pendidik mempunyai komitmen yang
tinggi terhadap tugas-tugasnya.
- Pada Pernyataan butir 20 (Hubungan antara sesama guru selalu terjalin dengan
baik), tenaga pendidik menjawab kurang setuju 6,7%, setuju 63,3% dan

Universitas Sumatera Utara

menjawab sangat setuju 50%. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
sesama tenaga pendidik selalu terjalin dengan baik.
- Pada Pernyataan butir 21 (Kerjasama yang terjalin sesama guru mampu
memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja guru), tenaga pendidik
menjawab setuju 50% dan menjawab sangat setuju 50%. Hal ini menunjukkan
mayoritas tenaga pendidik setuju jika kerjasama yang terjalin sesama guru bisa
memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja guru.

4.3 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan
variabel terikat (Y). Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis, yaitu
a. Uji Normalitas
Dalam pengujian analisis statistik untuk menguji hipotesis maka diadakan
Uji Normalitas data setiap variabel penelitian untuk terpenuhi atau tidaknya
asumsi distribusi normalitas data tiap variabel penelitian. Adapun tujuan dari Uji
Normalitas adalah untuk mengetahui normal atau tidaknya data penelitian tiap
variabel. Uji Normalitas pada multivariate sangat kompleks, karena hanya
dilakukan pada seluruh variabel secara bersama-sama. Namun uji ini bisa juga
dilakukan pada setiap variabel, dengan logika bahwa jika secara individual
masing-masing variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara bersama-sama
variabel-variabel tersebut juga bisa dianggap memenuhi asumsi normalitas.
(Syafrizal, 2012 : 102).

Universitas Sumatera Utara

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan rumus KolmogorovSmirnov, dengan menggunakan Program SPPS 18. Syarat normal dipenuhi
apabila nilai Asymp.Sig (2-tailed) diatas nilai signifikan (0,05) dan Nilai
kolmogrov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97, berarti tidak ada perbedaan antara
distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan
normal (Syafrizal, 2012 : 107).
Berikut disajikan hasil analisis Uji normalitas dari variabel penelitian yang
mana data selengkapnya dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas dengan kolmogrov-smirnov
Unstandardiz
ed Residual
N
30
a,b
Normal Parameters
Mean
.0000000
Std. Deviation
2.01930445
Most
Extreme Absolute
.121
Differences
Positive
.121
Negative
-.077
Kolmogorov-Smirnov Z
.661
Asymp. Sig. (2-tailed)
.775
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,775,
dan diatas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi
normal, dan Nilai Kilmogorov-Smirnov Z adalah 0,66 lebih kecil dari 1,97 berarti
tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan
kata lain data dikatakan normal.

Universitas Sumatera Utara

b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot
nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari
memperlihatkan sebaran plot data.
Grafik scatterplot adalah grafik penyebaran dari residual regresi. Grafik
ini digunakan untuk memeriksa linearitas dari hubungan antara variabel
independent dan variabel dependent. Untuk melihat apa yang sesuai, kita dapat
membuat diagram pencar antara Pengawasan (X1) dengan Lingkungan kerja (X2)
dan Efektivitas Kerja Tenaga pendidik (Y)
Berikut gambar hasil analisis Uji heteroskedastisitas dari variabel
penelitian:

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Gambar 4.2. Grafik Scatterplot

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan grafik Scatterplot yang disajikan terlihat bahwa sebaran data
tidak mengumpul pada satu sudut/bagian saja melainkan sebaran data menyebar
pada keseluruhan bagian. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada data, sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian ini
homogen.
c. Uji Multikolinearitas.
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas
variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
a. Nilai VIF dari Pengawasan dan Lingkungan kerja lebih kecil dari 5 (VIF < 5),
ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam
model regresi.
b. Nilai Tolerance dari Pengawasan dan Lingkungan kerja lebih besar dari 0,1,
ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam
model regresi.
Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model

Unstandardized

Standardized

Collinearity

Coefficients

Coefficients

Statistics

B
1 (Constant)

Std. Error

Beta

t

Sig.

Tolerance

VIF

3.213

4.650

.691 .496

PENGAWASAN

1.047

.156

.815 6.694 .000

.830

1.204

LINGKUNGAN

.007

.148

.005

.830

1.204

.044 .965

KERJA
a. Dependent Variable: EFEKTIVITAS KERJA

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat Nilai VIF dari Pengawasan dan
Lingkungan kerja lebih kecil dari 5 yaitu sebesar 1,204 dan nilai tolerance lebih

Universitas Sumatera Utara

besar dari 0,1 yaitu sebesar 0,830. Dari hasil output terlihat bahwa semua data
(Variabel) tidak terkena multikolinearitas.
4.3.1 Metode Analisis Regresi Linear Berganda.
Metode analisis regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi
nilai dari variabel terikat yaitu Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik dengan
memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu Pengawasan dan Lingkungan
kerja, sehingga dapat diketahui pengaruh diantara variabel-variabel tersebut.
Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2
Tabel 4.8. Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B

1 (Constant)
Pengawasan

Std. Error

Beta

t

Sig.

3.213

4.650

.691 .496

1.047

.156

.815 6.694 .000

.007

.148

.005

LingkunganKerja

.044 .965

a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja tenaga Pendidik

Tabel 4.8 menunjukkan data hasil regresi berganda yaitu persamaan
regresi sebagai berikut :
Y = 3,213 + 1,047 X1 + 0,007 X2
Dimana :
Y = Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik
X1= Pengawasan
X2= Lingkungan Kerja

Universitas Sumatera Utara

Interpretasi dari persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
1. Konstanta (a) = 3,213 ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel
Pengawasan (X 1 ) dan Lingkungan Kerja (X 2 ) = 0, maka Efektivitas Kerja
Tenaga Pendidik (Y) = 3,213

2. Pengawasan berpengaruh positif terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik
dengan koefisien regresi sebesar 1,047. Artinya bahwa setiap penambahan
sebesar satu satuan pada variabel pengawasan, maka pengawasan akan
meningkat sebesar 1,047 satuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
pengawasan berpengaruh positif terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik.
Tanda positif menerangkan bahwa terdapat hubungan yang searah antara
variabel pengawasan dengan variabel Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik.

3. Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap Efektivitas Kerja Tenaga
Pendidik dengan koefisien regresi sebesar 0,007. artinya bahwa setiap
penambahan sebesar satu satuan pada variabel Lingkungan kerja, maka
Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik akan meningkat sebesar 0,007 satuan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja berpengaruh positif
terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik. Tanda positif menerangkan bahwa
terdapat hubungan yang searah antara variabel Pengawasan dengan variabel
Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik.
4.3.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang
dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya
secara empirik. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Uji F (Uji serentak/Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(Pengawasan dan lingkungan kerja) mempunyai pengaruh yang sama terhadap
variabel terikat (Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik) secara simultan atau bersama
- sama.
Tabel 4.9. Hasil uji F (Uji serentak/Simultan)
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

237.617

2

118.808

Residual

118.250

27

4.380

Total

355.867

29

F
27.127

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Pengawasan
b. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik

Sumber : Pengolahan data dengan SPSS
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai F hitung

adalah 27,127

tingkat

signifikansi 0,00. Sedangkan F table pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
adalah 4,380. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung > F table dan tingkat
signifikansinya (0,000) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel
independen (Pengawasan dan Lingkungan Kerja) secara serempak adalah
signifikan terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik.
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual
terhadap variabel terikat.
H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1 ,X 2 ,) yaitu berupa Pengawasan
dan Lingkungan Kerja terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik sebagai
variabel terikat(Y).

Universitas Sumatera Utara

H 0 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas (X 1 ,X 2 ) yaitu berupa Pengawasan dan
Lingkungan Kerja terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik sebagai
variabel terikat(Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
H a diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

Model

Tabel 4.10. Hasil Uji – t
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
3.213
4.650
.691 .496
1.047
.156
.815 6.694 .000
.007
.148
.005 .044 .965

1 (Constant)
Pengawasan
Lingkungan
Kerja
a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik
Sumber : Diolah dengan SPSS

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Variabel Pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000
lebih kecil dari 0,05, dan nilai t hitung (6,694,) > t tabel (1,697) artinya jika
ditingkatkan variabel Pengawasan sebesar satu satuan (unit) maka Efektivitas
Kerja Tenaga Pendidik (Y) akan meningkat sebesar 1.047 satuan (unit)
2. Variabel Lingkungan Kerja Tenaga Pendidik berpengaruh secara positif dan
tidak signifikan terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik, hal ini terlihat
dari nilai signifikansi 0,965 lebih besar dari 0,05, dan nilai t hitung (0,044) < t tabel
(1,697) artinya walaupun ditingkatkan variabel Lingkungan Kerja sebesar satu

Universitas Sumatera Utara

satuan maka Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik (Y) tidak akan meningkat
sebesar 0,007
3. Konstanta sebesar 3,213 artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka
Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik tetap sebesar 3,213
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X 1 ,X 2 ,) adalah besar
terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel bebas (X 1 ,X 2 ,) terhadap variabel terikat (Y) semakin
kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.
Tabel 4.11. Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R

R Square
Adjusted R Square
1
.817a
.668
.643
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Pengawasan
dimension0

Std. Error of the
Estimate
2.09276

Sumber : Hasil Pengujian SPSS
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa :
1. Nilai R = 0,817 yang berarti hubungan antara Pengawasan dan Lingkungan
Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Pendidik sebesar 81,7% artinya
hubungannya sangat erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat.
Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut
ini.

Universitas Sumatera Utara

Table 4.12. Hubungan antar variabel
Nilai
Interpretasi
0.0 – 0.19
Sangat Tidak Erat
0,2 – 0.39
Tidak Erat
0.4 – 0.59
Cukup Erat
0.6 – 0.79
Erat
0.8 – 0.99
Sangat Erat
Sumber : Syafrizal dkk (2010:145)
2. R Square sebesar 0,668 berarti 66,8% faktor – faktor Efektivitas Kerja Tenaga
Pendidik dapat dijelaskan oleh Pengawasan dan Lingkungan Kerja, sedangkan
sisanya 33,2% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
3. Adjusted R Square sebesar 0,634 berarti 63,4% faktor-faktor Efektivitas Kerja
Tenaga Pendidik dapat dijelaskan oleh Pengawasan dan Lingkungan Kerja.
Sedangkan sisanya 36,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti oleh penelitian ini.

4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Variabel Pengawasan (X 1 ) terhadap Efektivitas Kerja
Tenaga Pendidik (Y)
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan pada dasarnya
diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan
atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai, melalui pengawasan
diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Pengawasan

Universitas Sumatera Utara

juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai
sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Menurut Wursanto (2002: 270) menyatakan bahwa, pengawasan atau
controlling bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas/pekerjaan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan menyangkut kegiatan
membandingkan antara hasil nyata yang dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan, dan apabila pelaksanaannya menyimpang dari rencana maka perlu
diadakan koreksi seperlunya. Konsep pengawasan demikian menunjukkan
pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan
dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih
atas kepada pihak di bawahnya. Dari segi manajerial, pengawasan dapat diartikan
sebagai suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat
memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat
segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.
Dari penelitian terdahulu yang berjudul “ Pengaruh Pengawasan terhadap
Efektivitas Kerja Karyawan pada kantor dinas PT. Angkasa Pura II (PERSERO)
Medan “, diperoleh hasil penelitian bahwa pengawasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Menurut (Maisyarah (2012)
apabila pengawasan berkurang maka efektivitas kerja karyawan akan m