Efektivitas madu untuk gejala batuk pada anak dengan rinitis

Bab 1. Pendahuluan

1.1.

Latar Belakang

Rinitis atau selesma atau common cold merupakan salah satu infeksi
saluran pernafasan atas ringan yang tersering pada anak. Rinitis juga
merupakan penyakit terbanyak yang menyebabkan anak tidak pergi ke
sekolah.1
Batuk merupakan keluhan yang tersering pada anak,2 dan rinitis
berhubungan erat dengan gejala batuk pada anak.3,4 Gejala batuk yang
sangat mengganggu adalah batuk malam hari, yaitu terjadinya inflamasi
hidung yang luas menjadi penyebab munculnya batuk malam hari.4 Batuk
malam ini akan mengganggu tidur dan kualitas tidur anak dan juga
terhadap orang tua, sehingga menurunkan produktifitas.2,4
Gejala batuk pada rinitis menghilang sekitar 17% pada pemberian
plasebo selama tiga hari, namun banyak usaha yang dilakukan untuk
segera mengatasi gejala batuk ini, termasuk penggunaan obat bebas
(over the counter/OTC).1,2,5,6 Ironisnya, penggunaan obat bebas ini tidak
direkomendasikan oleh American Academy of Pediatric dan Food and

Drug Adminstration (FDA) untuk digunakan pada anak.7,8 Beberapa kasus
dijumpai efek samping yang fatal atas penggunaan OTC ini pada anak,
seperti penurunan kesadaran akibat konsumsi antihistamin, takikardia
persisten karena konsumsi kombinasi klorfeniramin, dekstrometorpan dan
pseudoefedrin, bahkan kematian yang berkaitan scara langsung ataupun

1
Universitas Sumatera Utara

tidak.9,10
Al-Quran dalam surat An-Nahl ayat 69: Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orangorang yang berfikir.11 World Health Organization (WHO) melalui dokumen
resminya pada tahun 2001 mencatat bahwa madu merupakan obat yang
potensial untuk gejala batuk dan demam, demulcent atau efek
pelumasnya merupakan pereda nyeri dan inflamasi saluran pernafasan
atas pada kasus rinitis akibat infeksi virus, dan disamping itu madu
tergolong murah, aman dan diterima luas di masyarakat.12 Madu memiliki
efek antioksidan dan memiliki efek virusidal.11 Efek bakterisidal dan

bakteriostatik pada madu menghambat pertumbuhan beberapa bakteri
penyabab infeksi sekunder.1,13,14
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, dijumpai efek
samping berupa infant botulism oleh karena penggunaan madu pada anak
usia dibawah 1 tahun.15 Tetapi madu tetap aman untuk digunakan pada
anak usia 1 –18 tahun.16
Menurut Cochrane Database Systematic Review, bukti dari manfaat
potensial madu untuk meredakan batuk pada infeksi saluran pernafasan
atas masih belum baik, dikarenakan masih kurangnya penelitian, dan
menjadikan penelitian mengenai hal ini menarik dan dapat menambah
data yang ada.17

2
Universitas Sumatera Utara

1.2.

Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah madu efektif untuk mengurangi gejala batuk pada anak dengan
rinitis ?

1.3.

Hipotesis

Madu efektif untuk mengurangi gejala batuk pada anak dengan rinitis

1.4.

Tujuan Penelitian

Untuk membuktikan efektivitas madu untuk gejala batuk pada anak
dengan rinitis.

1.5.

Manfaat Penelitian


Melalui hasil penelitian ini dapat memberikan pilihan pada orang tua untuk
memilih pengobatan yang aman untuk gejala batuk anak dengan rinitis
sehingga dapat mengurangi resiko yang tidak diinginkan dan merupakan
masukan kepada Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk menggunakan
madu untuk gejala batuk pada anak .

3
Universitas Sumatera Utara