Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sumber daya manusia sebagai komponen utama dalam sistem kerja perlu

mendapatkan perhatian khusus karena keterbatasan kemampuannya. Kemampuan
manusia terbatas untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan, baik yang bersifat
mental maupun fisik. Banyak faktor yang mempengaruhi keterbatasan tersebut,
diantaranya fasilitas dan metode kerja yang digunakan. Metode kerja dan fasilitas
kerja merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan manusia dimana
rancangan metode kerja yang baik sangat diperlukan sesuai dengan kemampuan
manusia untuk berinteraksi dengan fasilitas kerjanya.
Fasilitas dan metode kerja pada suatu industri merupakan aspek penting yang
berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Kedua aspek tersebut saling berhubungan
dan mendukung satu sama lain dalam menciptakan suatu kondisi kerja yang kondusif.
Dengan adanya fasilitas dan metode kerja yang baik, maka dapat meningkatkan
performansi dari para pekerja yang meminimumkan kemungkinan terjadinya

kecelakaan kerja. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan metode kerja dan perancangan
fasilitas kerja yang memperhatikan aspek egronomis, agar dapat menciptakan suatu
kenyamanan dan keamanan dalam bekerja.
Pengaturan metode kerja yang baik adalah memaksimalkan efisiensi dalam
pelaksanaan suatu produksi. Sistem kerja terdiri dari empat komponen utama yaitu
manusia, bahan, peralatan/fasilitas kerja dan lingkungan kerja seperti ruangan dan

Universitas Sumatera Utara

keadaan pekerja di sekelilingnya (Sritomo, 2008, p. 91). Dari keempat komponen
utama, komponen manusia adalah pusat dalam sistem kerja karena pada dasarnya
manusia selain berperan sebagai perencana suatu sistem kerja, juga sebagai pelaksana
dan pengendali yang harus berinteraksi dengan sistem untuk dapat mengendalikan
proses yang sedang berlangsung pada sistem kerja secara keseluruhan. Sistem kerja
yang baik dan memuaskan para pekerja tentu akan meningkatkan produktivitas
kerjanya. Sebaliknya sistem kerja yang tidak baik akan menurunkan produktivitas
kerja para pekerja dan secara tidak langsung juga menurunkan produktivitas
perusahaan.
CV. Bukitraya Laendrys yang berlokasi di desa Durian Kamang Mudik,
Bukittinggi, Sumatera Barat merupakan salah satu perusahaan manufaktur usaha

menengah memproduksi kapur pertanian (kaptan) merk BIOTAN, kapur tohor (quick
limes), pupuk dolomite, agrodolomite, kieserite, dan pupuk organik. Produk-produk
yang dihasilkan perusahaan digunakan oleh berbagai sektor industri, mulai dari sektor
pertanian (produk pupuk alam), subsektor perikananan untuk pakan ikan, pakan
ternak, tambak udang, sektor usaha air minum, industri gula, industri tambang batu
bara, bahkan industri pulp & paper membutuhkan produk kaptan untuk pemutih
kertas-kertas hasil produksinya.
Sehubungan

dengan

banyaknya

peminat

dari

produk-produk

yang


dihasilkannya, CV. Bukitraya Laendrys sangat berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini
juga didukung oleh kemudahan dan ketersediaan bahan bakunya. Perusahaan ini memiliki
peluang besar untuk terus berproduksi dalam jangka panjang karena semua bahan baku

Universitas Sumatera Utara

tersedia di sekeliling area perusahan, yaitu berupa perbukitan batu kapur yang banyak
mengandung unsur kapur.

Dalam menjalankan proses produksinya, perusahaan menggunakan bahan baku
langsung dari sekitar area industri. Proses produksinya mulai dari menghancurkan
dengan cara menggiling batu dengan menggunakan mesin stone crusher, penghalusan
dengan menggunakan hammer mill, dan pengepakan pupuk pada corong pengisian
pupuk dan mesin jahit. Hampir seluruh kegiatan dilakukan secara manual, salah
satunya kegiatan pengangkatan yang dilakukan untuk memindahkan produk dari
stasiun pengepakan ke gudang produk jadi. Kegiatan manual dengan sikap kerja yang
tidak benar dan berlebihan dapat menyebabkan kelelahan bagi operator, selain itu
fasilitas kerja yang ada juga kurang memadai sehingga dapat menyebabkan sikap kerja
yang tidak benar pada operator saat melakukan kegiatannya, serta menimbulkan

postur kerja yang tidak alamiah yang hasilnya menyebabkan keluhan sampai dengan
cidera otot bagi operator.
Keluhan muskuloskeletal yang dirasakan operator berasal dari kegiatan yang
tidak ergonomis dan dari kondisi lingkungan kerja di lantai produksi. Khusus pada
stasiun pengepakan telah ditemukan bahwa para operator bekerja memindahkan
produk kapur pertanian dengan cara mengangkat secara manual sehingga cara kerja ini
dapat menimbulkan rasa lelah (fatique) yang berlebihan. Dari kuisioner yang
dibagikan kepada 6 orang operator di stasiun pengepakan dan pemindahan produk
didapat bahwa operator mengalami sakit pada bahu kiri dan kanan, lengan atas dan
bawah, leher, dan punggung belakang. Hal itu disebabkan karena tidak tersedianya

Universitas Sumatera Utara

fasilitas kerja untuk memudahkan operator di dalam melakukan pekerjaannya,
sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Beberapa Aktivitas Operator Penyebab Keluhan MSDs

Kondisi yang terlihat pada Gambar 1.1, operator bekerja menggunakan metode
kerja yang tidak ergonomis seperti membungkuk secara berulang-ulang pada waktu

yang cukup lama. Selain itu terlihat pada proses pemindahan produk pupuk setelah
pengepakan ke gudang masih dilakukan dengan manual. Tidak ada fasilitas kerja yang
dapat digunakan sebagai alat bantu pemidahan produk tersebut. Operator sering
melakukan gerakan relaksasi yaitu gerakan untuk perenggangan otot agar dapat

Universitas Sumatera Utara

menghilangkan rasa lelah. Jika keluhan musculoskeletal disorders terjadi terus
menerus akan mengakibatkan kondisi tubuh yang melemah. Ini pastinya akan
berdampak kepada kinerja operator yang berakibat menurunnya hasil produksi
perusahaan atau tidak tercapainya target produksi yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
Dengan memperhatikan keadaan banyaknya keluhan operator selama
melaksanakan pekerjaannya, maka peneliti perlu mengadakan penelitian tentang
“Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan
di CV. Bukitraya Laendrys”. Diharapkan dengan adanya usulan rancangan tersebut
keluhan-keluhan operator dapat diminimisasi dan diharapkan produktivitas untuk
setiap operator dapat ditingkatkan.

1.2


Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya operator yang mengalami keluhan musculoskeletal disorders
pada aktivitas pengangkatan dan pemindahan produk dari stasiun
pengepakan ke gudang produk jadi.
2. Tidak adanya tata cara kerja yang baku sehingga masing-masing operator
dalam melakukan pekerjaannya memiliki tata cara masing-masing agar
dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang singkat.

Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian

1.3.1


Tujuan dan Sasaran Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mendapatkan sebuah
usulan

rancangan

perbaikan

metode

kerja

dan

alat

bantu

yang


efektif

diimplementasikan di perusahaan, dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi
guna meningkatkan produktivitas perusahaan.
Sasaran dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi keluhan muskuloskeletal yang dialami operator di stasiun
pengepakan dan pemindahan produk ke gudang.
2. Menganalisa dan menilai serta mendapatkan skor dan level resiko postur
kerja aktual operator di stasiun pengepakan pemindahan produk ke gudang
dengan menggunakan Quick Exposure Check (QEC).
3. Merumuskan tindakan perbaikan yang mungkin dilakukan terhadap postur
kerja aktual.
4. Merancang perbaikan metode kerja dan membuat standar operasional
metode kerja baru pada stasiun kerja pengepakan dan pemindahan produk
ke gudang.
5. Perancangan alat bantu ergonomis pemindahan produk dari stasiun
pengepakan ke gudang produk jadi berdasarkan dimensi dan prinsip data
antropometri.


Universitas Sumatera Utara

1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan keterampilan peneliti untuk dapat menyelesaikan permasalahan
yang sebenarnya terjadi di lapangan melalui penerapan ilmu yang telah
didapatkan di bangku perkuliahan.
2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam perbaikan metode kerja
untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
3. Bagi pekerja, metode kerja yang diusulkan diharapkan akan meningkatkan
kemampuan kerja sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan secara
optimal.

1.4

Batasan Masalah dan Asumsi
Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari tujuan dan menghindari

kemungkinan meluasnya pembahasan dari yang seharusnya diteliti, maka penulis
membuat batasan masalah dan asumsi.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada pekerja di CV. Bukitraya Laendrys pada stasiun
kerja pengepakan produk kapur pertanian dan pupuk.
2. Faktor lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil dari penelitian yang
dilakukan.
3. Penggunaan alat bantu usulan yang akan dirancang dibatasi untuk penduduk
(operator) Indonesia saja.

Universitas Sumatera Utara

4. Tidak ada dilakukan kajian aspek biaya dalam perancangan metode kerja
dan alat bantu.
5. Rekayasa yang dilakukan sebatas rekayasa teknik, rekayasa manajemen
diabaikan.
Sedangkan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Operator yang diamati adalah operator yang bekerja dalam kondisi normal
serta sehat secara jasmani dan rohani.
2. Tempat kerja dan susunan fasilitas kerja tidak menjadi penghambat, artinya
operator leluasa bekerja.
3. Mekanisme dan aktivitas pada proses produksi kapur pertanian dan pupuk

pada perusahaan berjalan normal.
4. Rancangan yang dibuat hanya berupa usulan kepada perusahaan.

1.5

Sistematika Penulisan Tesis
Agar penulisan tesis ini dapat dipahami dengan mudah, maka disusun

sistematika yang digunakan dalam penulisan tesis ini terdiri atas beberapa bagian,
yaitu:
BAB I

: PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian dan sistematika
penulisan tesis.

Universitas Sumatera Utara

BAB II

: TINJAUAN LITERATUR
Menguraikan literatur yang melandasi dan mendukung penelitian ini.
Memberikan pemahaman singkat melalui penjelasan umum, uraian
pengertian, dan teori-teori.

BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI
Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, ruang lingkup usaha
dan proses serta fasilitas produksi yang ada di perusahaan.
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan metodologi penelitian sebagai kerangka pemecahan
masalah baik dalam mengumpulkan data ataupun dalam menganalisis
data yang diperoleh.
BAB V

: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Menguraikan data yang dikumpulkan untuk kepentingan penelitian dan
pengolahan data tersebut sesuai dengan metodologi penelitian. Kemudian
pada bab ini juga dilakukan pengolahan data penelitian.

BAB VI : ANALISA PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini akan dipaparkan hasil perancangan yang dianalisa dari hasil
pengolahan data yang telah dilakukan.
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan tentang kesimpulan yang didapat dari hasil rancangan dan
saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara