TUGAS PENGANTAR AKUNTANSI 2 ANALISIS LAP

STATEMENT OF AUTHORSHIP

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama : Clifert Thimoty Walandouw (1506690561)

Dewa Ayu Widia Lestari (1506735396)

Fikry Nurrahman (1506690504)

Mata ajaran : Pengantar Akuntansi 2

Judul makalah/tugas : Analisis Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Hari, tanggal : Kamis, 9 Juni 2016

Dosen : Sri Nurhayati S.E., M.M. S.A.S

(Clifert Thimoty W) (Dewa Ayu Widia L) (M. Fikry Nurrahman)

NPM: 1506690561 NPM: 1506735396 NPM: 1506690504

DAFTAR ISI

Statement of Authorship …………………………………………. 1

Daftar Isi …………………………………………. 2

I. Pendahuluan

  1. Latar Belakang …………………………………………. 3

  2. Rumusan Masalah …………………………………………. 4

  3. Tujuan Penulisan …………………………………………. 4

  4. Manfaat Penulisan …………………………………………. 4

II. Profil Perusahaan (PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.)

  1. Profil Singkat Perusahaan …………………………………………. 5

  2. Struktur Kepemilikan Saham …………………………………………. 6

  3. Struktur Organisasi …………………………………………. 6

III. Landasan Teori

  1. Pengertian – Analisis Horizontal …………………………………………. 7

  2. Pengertian ­­– Analisis Vertikal …………………………………………. 7

  3. Pengertian – Analisis Likuiditas …………………………………………. 9

  4. Pengertian – Analisis Solvabilitas …………………………………………. 9

  5. Pengertian – Analisis Profitabilitas …………………………………………. 11

IV. Hasil dan Pembahasan (Analisis Financial Statement PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.)

  1. Analisis Horizontal …………………………………………. 13

  2. Analisis Vertikal …………………………………………. 18

  3. Analisis Likuiditas dan Solvabilitas …………………………………………. 22

  4. Analisis Profitabilitas …………………………………………. 26

V. Kesimpulan dan Saran …………………………………………. 30

Daftar Pustaka …………………………………………. 31

Lampiran Perhitungan …………………………………………. 32

Laporan Posisis Keuangan …………………………………………. 38

Laporan Laba Rugi …………………………………………. 41

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Salah satu syarat agar suatu perusahaan terdafatr di Bursa efek Indonesia adalah publikasi laporan keuangan perusahaan tersebut. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, serta arus kas suatu entitas, untuk digunakan oleh beraneka ragam pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Namun laporan keuangan saja tidak cukup sebagai dasar pengambilan keputusan oleh para pelaku bisnis karena laporan keuangan tidak mencakup informasi lain yang lebih mendalam mengenai kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan seperangkat teknik alanlisis yang dapat menginterpretasikan informasi Laporan keuangan secara relevan. Salah satu teknik analisis yang dapat di aplikasikan dalam kegiatan bisnis adalah analisis rasio keuangan dan analisis vertikal-horizontal.

Analisis rasio keuangan (financial ratio) menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan data perbandingan masing-masing unsur yang terdapat di laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas dalam periode tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan (forcasting) reaksi para calon investor dan kreditur serta hasil usaha di masa yang akan datang.

Analisis vertikal membandingkan masing-masing pos dalam periode berjalan untuk melihat adanya hubungan yang signifikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Analisis vertikal juga dapat diterapkan untuk beberapa periode untuk melihat adanya perubahan analisis sejalannya waktu. Sementara analisis vertikal membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga perkembangannya dapat di analisis sesuai dengan fluktuasi jumlah pos yang ada.

Ketiga analisis tersebut dapat memberi gambaran mengenai kualitas perusahaan pada pelaku bisnis, memprediksi laba dan rugi perusahaan di masa yang akan datang, serta menilai kemampuan perusahaan untuk membayar hutang. Para investor dapat menilai peluang suatu perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk inverstasinya.

Untuk membuktikan hal diatas, penulis memutuskan untuk praktik langsung dengan melakukan analisis rasio dan analisis vertikal-horizontal. Ada pun perusahaan yang penulis pilih adalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan dagang, yang lumayan terkenal di Indonesia. Penulis mengharapkan analisis tersebut dapat memberikan gambaran dan menilai kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah sebagai ruang lingkup penulisan akan dibatasi pada hal-hal berikut :

  1. Bagaimana kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada periode 2014 – 2015, dengan menggunakan analisis horizontal terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi ?

  2. Bagaimana kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada periode 2014 – 2015 dengan menggunakan analisis vertikal terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi ?

  3. Bagaimana kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada periode 2014 – 2015 dalam likuiditas perusahaan, profitabilitas usaha, dan keputusan pendanaan dengan menggunakan analisis likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi ?

3. Tujuan Penulisan

Beberapa tujuan yang diharapkan dari penulisan ini :

  1. Menganalisis kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan menggunakan analisis horizontal.

  2. Menganalisis kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan menggunakan analisis vertikal.

  3. Menganalisis kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dengan menggunakan analisis rasio.

  4. Memenuhi tugas akhir Pengantar Akuntasi 2.

4. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan ini :

  1. `Agar pembaca dapat mengetahui kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk melalui analisis horizontal.

  2. Agar pembaca dapat mengetahui kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk melalui analisis vertikal.

  3. Agar pembaca dapat mengetahui kinerja PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk melalui analisis rasio.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

1. Profil Singkat Perusahaan

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. adalah perusahaan terkemuka dengan operasi mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk siap konsumsi yang beredar di pasar. Indofood mengkapitalisasi model bisnis tangguh dengan lima grup strategi sebagai pelengkap, yaitu: Consumer Branded Products yang kegiatan usahanya dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., terdaftar di Bursa Efek Indonesia semenjak 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen terkemuka di Indonesia, dengan berbagai macam produk konsumen.

Pada tahun 2013, ICBP memulai bisnis minuman non-alkohol, dan telah memiliki portofolio seperti teh siap minum, air kemasan, minuman ringan berkarbonasi dan minuman jus buah.

Dalam beberapa dekade ini PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk (“Indofood” atau “Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:

Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.

Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.

Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT. Salim Ivomas Pratama, Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.

Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga

2. Struktur Kepemilikan Saham

Pemegang Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. per 29 Januari 2016

No

PEMEGANG SAHAM

Persentase(%)

Total Shared Issue and Fully Paid

1

CAB Holdings Limited

50.07

4,396,103,450

2

Public (<5%)

49.91

1,329,770

3

Anthoni Salim (president Director)

0.02

50,000

4

Taufik Wiraatmadja (Direktur)

0

250

5

Franciscus Welirang (Director)

0

4,382,943,030

3. Struktur Organisasi RUPS (RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM) DEWAN KOMISARIS DEWAN DIREKSI KOMITE AUDIT SEKRETARIS PERUSAHAAN

Dewan Komisaris

Direksi

Komisaris Utama

Manuel Velez Pangilinan

Direktur Utama

Anthoni Salim

Komisaris

Benny Setiawan Santoso

Direktur

Axton Salim

Komisaris

Edward Anthony Tortorici

Direktur

Darmawan Sarsito

Komisaris

Graham Leigh Pickles

Direktur

Franciscus Welirang

Komisaris

Robert Charles Nicholson

Direktur

Joedianto Soejonopoetr

Komisaris Independen

Utomo Josodirdjo

Direktur

Joseph Bataona

Komisaris Independen

Adi Pranoto Leman

Direktur

Moleonoto

Komisaris Independen

Bambang Subianto

Direktur

Taufik Wiraatmadja



Direktur

Tjhie Tje Fie



Direktur

Werianty Setiawan

BAB III

LANDASAN TEORI

1. Pengertian – Analisis Horizontal

Analisis horizontal dilakukan dengan cara membandingkan persentase naik dan turunnya setiap akun dalam Laporan Keuangan berjalan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya. Persentase didapatkan melalui kanaikan atau penurunan yang dibagi dengan akun periode sebelumnya, lalu dikali seratus persen.

Setiap item dalam laporan terbaru dibandingkan dengan item yang sama di periode lebih awal, dengan ketentuan:

  1. Jumlah naik atau turun

  2. Persentase naik atau turun

2. Pengertian – Analisis Vertikal

Analisis vertikal merupakan perbandingan antara masing-masing pos periode berjalan dengan pos-pos yang sama periode sebelumnya. Analisis vertikal diaplikasikan untuk tiap laporan dan tetap memungkinkan untuk diaplikasikan pada laporan yang sama. Analisis vertikal bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikan antar laporan keuangan, sementara analisis vertikal anatr periode bertujuan untuk mengetahui keadaan keuangan, perubahan yang trjadi, dan hubungan yang signifikan dalam laporan keuangan.

Pada neraca, setiap pos aktiva disebut sebagai total aktiva, sedangkan setiap pos dari kewajiban dan ekuitas dinyatakan sebagai persentase dari total kewajiban dan ekuitas. Pada laporan laba rugi persentasenya berdasarkan total pendapatan atau penjualan. Namu, perubahan yang terjadi tidak dapat melihat baik atau buruknya posisi perusahaan tanpa melihat proporsi dari setiap pos terhadap total yang dijadikan sebagai angka dasar perhitungan persentase.

Pada analisis vertikal neraca, pel perrsentasi dihitung sebagai berikut:

  1. Setiap item aset dinyatakan sebagai persentase dari total aset.

  2. Setiap kewajiban dan barang ekuitas dinyatakan sebagai persentase dari total kewajiban dan ekuitas.

3. Pengertian – Analisis Likuiditas

Analisis likuiditas adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis atau mengukur kemampuan perusahaan dalam dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.

Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129): menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Ada beberapa macam rasio yang digunakan untuk menganalisis likuiditas suatu perusahaan antara lain :

1. Working Capital

Working Capital digunakan untuk mengevaluasi kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar kewajiban lancar-nya.

2. Current Ratio

Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Current ratio digunakan karena lebih baik menggambarkan kemampuan perusahaan dalam likuiditas-nya daripada working capital.

3. Quick Ratio

Rasio yang mengukur kemampuan “instan” perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek disebut quick ratio atau acid-ratio. Rasio ini adalah rasio dari total quick asset terhadap total kewajban jangka pendek. Quick asset adalah kas dan aset lancar lainnya yang dapat secara cepat dikonversikan menjadi kas.

4. Pengertian – Analisis Solvabilitas

Kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban finansial (utang usaha) disebut solvabilitas. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba disebut profitabilitas. Analisis solvabilitas fokus terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi baik kewajiban lancar (current liabilities) mauun kewajiban tidak lancar (non-current liabilities).

Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (150:2008), Analisis Solvabilitas adalah analisis yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan).

1. Account Receivable Turnover

Account Receivable Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk menagih piutang mereka.

2. Number of Days’ Sales in Receivable

Number of days’s sales in receivable adalah sebuah estimasi waktu untuk mengukur rata-rata waktu piutang telah ditagih.

Dimana

3. Inventory Turnover

Inventory Turnover digunakan untuk mengukur aktifitas atau likuiditas dari persediaan barang dagang perusahaan.

4. Number of Days’ Sales in Inventory

Number of days’ sales in inventory adalah sebuah rasio yang mengukur tingkat waktu yang dibutuhkan untuk menjual, membeli, ataupun menggantikan persediaan barang dagang.

Dimana

5. Ratio of Fixed Assets to Long-term Liabilities

Ratio of fixed assets to long-term liabilities menyediakan sebuah pengukuran apakah noteholders atau bondholders akan dibayarkan atau tidak.

6. Ratio of Liabilities to Stockholders’ Equity

Ratio of liabilities to stockholders equity adalah rasio yang mengukur seberapa banyak sebuah perusahaan dibiayai oleh hutang dan equity-nya.

7. Number of Interest Charges are Earned

Bagi korporasi, risiko relatif menjadi pemegang surat utang secara utuh diukur menggunakan number of times interest charges are earned, atau disebut juga fixed charge coverager ratio, dalam tahun tertentu. Semakin tinggi rasio, maka semakin rendah risiko pembayaran bunga tidak dilaksanakan ketika pendapatan berkurang. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio, maka semakain baik jaminan atas pembayaran bunga akan dilaksanakan dalam basis kontinu. Pengukuran ini juga menggambarkan keuatan finansial secara umum sebuah perusahaan, yakni bunga untuk pemegang saham dan karyawan yang juga sebagai kreditur.

5. Pengertian – Analisis Profitabilitas

Analisis profitabilitas berfokus untuk melihat kemampuan perusahaandalam mendapatkan laba. Kemampuan ini menggambarkan hasil operasi perusahaan yang ada di laporan laba-rugi.

Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304) : “Analisis profitabilitas adalah menganalisis kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.

Macam-macam rasio yang digunakan untuk menganalisis profitabilitas perusahaan, antara lain :

1. Ratio of Net Sales to Assets

Ratio of net sales to assets adalah rasio untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan dalam penggunaan asset-nya.

2. Rate Earned on Total Assets

Rasio ini merupakan pengukuran profitabilitas dari seluruh aset, dengan tidak memperdulikan apakah aset ini dibiayai secara tunai maupun dengan utang.

3. Rate Earned on Stockholders’ Equity

Rasio ini mengukur profitabilitas dari modal yang dimiliki perusahaan, berupa saham, agio saham, laba ditahan, dan juga komponen modal lainnya yang tertera di laporan keuangan perusahaan.

4. Rate Earned on Common Stockholders’ Equity

Rasio ini menunjukkan profitabilitas dari modal saham biasa perusahaan, terpisah dari agio dan komponen modal lainnya.

5. Earnings per Share on Common Stock

Earnings per share on common stock mengukur berapa keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap lembar saham.

6. Price Earnings Ratio

Price earnings ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sebuah prospek pendapatan masa depan perusahaan.

7. Dividend per Share of Common Stock

Dividend per share of common stock adalah rasio yang mengukur seberapa besar pendapatan yang telah didistribusikan sebagai dividend kepada pemegang saham.

8. Dividend Yield

Dividend yield adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian kepada pemegang saham biasa dari kas dividend.

9. Profit Margin

Profit Margin adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurang, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

10. Payout Ratio

Payout ratio adalah rasio yang mengukur seberapa persentase atau proporsi dari net income yang didistribusikan untuk dividend.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Horizontal (Horizontal Analysis)

1. Analisis Horizontal ( Laporan Posisi Keuangan )

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR

DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF

Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)







Tahun

Naik (Turun)


2015

2014

Jumlah

%

ASET










ASET LANCAR





Kas dan setara kas

13,076,076

14,157,619

(1,081,543)

(7.64)

Investasi jangka pendek

1,090,607

665,340

425,267

63.92

Piutang usaha pihak ketiga - neto

3,522,553

3,001,157

521,396

17.37

Piutang usaha pihak berelasi

733,261

553,910

179,351

32.38

Piutang bukan usaha pihak ketiga

458,089

500,602

(42,513)

(8.49)

Piutang bukan usaha pihak berelasi

402,707

302,755

99,952

33.01

Persediaan - neto

7,627,360

8,446,349

(818,989)

(9.70)

Uang muka dan jaminan

809,685

649,072

160,613

24.75

Pajak dibayar dimuka

302,105

351,822

(49,717)

(14.13)

Beban tanaman ditangguhkan

165,308

161,819

3,489

2.16

Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya

253,910

390,760

(136,850)

(35.02)

Aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual

14,375,084

11,832,922

2,542,162

21.48

Total Aset Lancar

42,816,745

41,014,127

1,802,618

4.40






ASET TIDAK LANCAR





Tagihan pajak penghasilan

261,934

457,440

(195,506)

(42.74)

Piutang plasma - neto

785,773

618,026

167,747

27.14

Aset pajak tangguhan - neto

2,083,290

1,742,851

340,439

19.53

Penyertaan jangka panjang

1,898,233

1,877,887

20,346

1.08

Tanaman perkebunan menghasilkan - neto

5,193,423

5,116,106

77,317

1.51

Tanaman perkebunan belum menghasilkan

3,612,838

3,197,449

415,389

12.99

Hutan tanaman industri - neto

281,726

279,221

2,505

0.90

Aset tetap - neto

25,096,342

21,982,095

3,114,247

14.17

Properti investasi

42,188

-

42,188

-

Biaya ditangguhkan - neto

676,166

596,345

79,821

13.39

Goodwill

3,976,524

3,976,524

-

-

Aset tak berwujud - neto

2,628,235

2,761,473

(133,238)

(4.82)

Biaya dibayar dimuka jangka panjang

948,126

761,489

186,637

24.51

Aset tidak lancar lainnya

1,529,983

1,696,218

(166,235)

(9.80)

Total Aset Tidak Lancar

49,014,781

45,063,124

3,951,657

8.77






TOTAL ASET

91,831,526

86,077,251

5,754,275

6.69


Tahun

Naik (Turun)


2015

2014

Jumlah

%

LIABILITAS










LIABILITAS JANGKA PENDEK





Utang bank jangka pendek dan cerukan

5,971,569

5,069,833

901,736

17.79

Utang trust receipts

1,747,575

3,922,784

(2,175,209)

(55.45)

Utang usaha pihak ketiga

3,080,946

3,279,443

(198,497)

(6.05)

Utang usaha pihak berelasi

503,958

539,400

(35,442)

(6.57)

Utang lain dan uang muka yg diterima phk. ketiga

1,589,265

1,274,315

314,950

24.72

Beban akrual

2,137,266

2,084,729

52,537

2.52

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

684,417

730,683

(46,266)

(6.33)

Utang pajak

352,910

478,529

(125,619)

(26.25)

Utang bank (jatuh tempo dlm 1 thn)

2,949,803

1,091,748

1,858,055

170.19

Utang pembelian aset tetap (jatuh tempo dlm 1 thn)

42,942

11,349

31,593

278.38

Liabilitas terkait aset kelompok lepasan yang





dimiliki untuk dijual

6,046,887

4,176,022

1,870,865

44.80

Total Liabilitas Jangka Pendek

25,107,538

22,658,835

2,448,703

10.81






LIABILITAS JANGKA PANJANG





Utang jangka panjang - setelah





dikurangi bagian yg jatuh tempo dalam satu tahun





Utang bank

12,889,330

12,826,553

62,777

0.49

Utang obligasi

3,989,156

3,985,409

3,747

0.09

Utang pembelian aset tetap

15,466

25,914

(10,448)

(40.32)

Liabilitas pajak tangguhan - neto

1,518,833

1,016,943

501,890

49.35

Utang kepada pihak-pihak berelasi

338,848

523,202

(184,354)

(35.24)

Liabilitas imbalan kerja karyawan

4,775,806

4,707,196

68,610

1.46

Liabilitas estimasi atas biaya pembongkaran aset ttp

74,956

59,001

15,955

27.04

Total Liabilitas Jangka Panjang

23,602,395

23,144,218

458,177

1.98






TOTAL LIABILITAS

48,709,933

45,803,053

2,906,880

6.35


Tahun

Naik (Turun)


2015

2014

Jumlah

%

EKUITAS










Modal saham - nominal Rp 100 per saham





Modal dasar - 30.000.000.000





saham





Modal ditempatkan dan disetor penuh -





8.780.426.500 saham

878,043

878,043

-

-

Tambahan modal disetor

522,249

522,249

-

-

Laba yang belum terealisasi dari aset keuangan





tersedia untuk dijual

924,426

539,039

385,387

71.50

Selisih atas perubahan ekuitas entitas anak dan





dampak transaksi dengan kepentingan





non-pengendali

6,645,415

6,637,221

8,194

0.12

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan

844,545

520,453

324,092

62.27

Bagian kelompok lepasan yang diklasifikasikan





sebagai dimiliki untuk dijual

627,333

387,359

239,974

61.95

Saldo laba





Cadangan umum

95,000

90,000

5,000

5.56

Belum ditentukan penggunaannya

16,732,340

15,530,036

1,202,304

7.74

Kepentingan non pengendali

15,852,242

15,169,798

682,444

4.50

TOTAL EKUITAS

43,121,593

40,274,198

2,847,395

7.07






TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

91,831,526

86,077,251

5,754,275

6.69

Pada tabel terlampir, dapat dilihat bahwa jumlah aset lancar perusahaan mengalami peningkatan 4,40% atau naik sebesar Rp 1.802.618.000.000. Penyebab kenaikan tersebut adalah adanya peningkatan pada banyak akun aset lancar (seperti akun investasi jangka pendek, uang muka dan jaminan, aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual dll.) yang nilainya lebih besar dari pada penurunan yang terjadi pada beberapa akun aset lancar lainnya (seperti akun kas dan setara kas, persediaan - neto, pajak dibayar dimuka dll.) Kenaikkan juga terjadi pada jumlah aset tidak lancar yang mengalami peningkatan sebesar 8,77% atau naik sebesar Rp 3.951.657.000.000. Penyebab utama kenaikan ini adalah adanya kenaikkan yang signifikan pada asset tetap perusahaan (sebesar 14,17%) yang bernilai Rp 3.114.247.000.000 dan dibarengi pula oleh peningkatan pada pos-pos terkait lainnya (pos yang mengalami penurunan masih jauh teroffset oleh peningkatan-peningkatan yang terjadi). Secara total PT Indofood Sukses Makmur dan entitas anaknya mengalami peningkatan aktiva dari Rp 86.077.251.000.000 menjadi Rp 91.831.526.000.000 (atau sebesar 6,69%) pada tahun 2014 ke 2015.

Pada sisi pasiva, dapat dilihat pada tabel terlampir bahwa jumlah liabilitas perusahaan dibandingkan dengan tahun 2014 naik 6,35% atau sekitar Rp 2,9 trilyun. Penyumbang utama kenaikkan liabilitas adalah naiknya utang perusahaan terhadap bank yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun serta liabilitas terkait aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual masing-masing sebesar kurang lebih Rp 1,8 trilyun. Walaupun pada akun liabilitas lain terdapat juga penurunan yang signifikan (contohnya akun utang trust receipts yang turun sekitar 2,1 trilyun atau sebesar 55,45%), jumlah peningkatan liabilitas yang terjadi lebih tinggi sehingga secara total perusahaan ini tetap mengalami peningkatan liabilitas sebagaimana telah dipaparkan pada awal paragraf. Jumlah ekuitas juga mengalami peningkatan sebesar 7,07% atau setara dengan Rp 2,8 trilyun dan sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya (sebesar kurang lebih Rp 1,2 trilyun) serta kepentingan non pengendali (sebesar kurang lebih Rp 682 milyar). Secara total PT Indofood Sukses Makmur dan entitas anaknya mengalami peningkatan pasiva dari Rp 86.077.251.000.000 menjadi Rp 91.831.526.000.000 (atau sebesar 6,69%) pada tahun 2014 ke 2015.

2. Analisis Horizontal ( Laporan Laba Rugi )

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR

DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KOMPARATIF

Untuk Periode-Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)







Tahun

Naik (Turun)


2015

2014

Jumlah

%

OPERASI YANG DILANJUTKAN





Penjualan neto

64,061,947

63,594,452

467,495

0.74

Beban pokok penjualan

(46,803,889)

(46,465,617)

(338,272)

0.73

LABA BRUTO

17,258,058

17,128,835

129,223

0.75






Beban penjualan dan distribusi

(6,885,612)

(6,241,394)

(644,218)

10.32

Beban umum dan administrasi

(3,495,437)

(3,902,208)

406,771

(10.42)

Penghasilan operasi lain

859,172

727,004

132,168

18.18

Beban operasi lain

(373,286)

(392,617)

19,331

(4.92)

LABA USAHA

7,362,895

7,319,620

43,275

0.59






Penghasilan Keuangan

599,170

692,581

(93,411)

(13.49)

Beban Keuangan

(2,665,675)

(1,552,958)

(1,112,717)

71.65

Bagian atas rugi neto entitas asosiasi

(334,306)

(119,058)

(215,248)

180.79

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

4,962,084

6,340,185

(1,378,101)

(21.74)






Beban pajak penghasilan

(1,730,371)

(1,855,939)

125,568

(6.77)

LABA TAHUN BERJALAN DARI OPERASI





YANG DILANJUTKAN

3,231,713

4,484,246

(1,252,533)

(27.93)






OPERASI YANG DIHENTIKAN





LABA TAHUN BERJALAN DARI OPERASI





YANG DIHENTIKAN

477,788

745,243

(267,455)

(35.89)






LABA TAHUN BERJALAN

3,709,501

5,229,489

(1,519,988)

(29.07)






Penghasilan (rugi) komprehensif lain





Pos yang tidak akan diklasifikasikan ke laba rugi:




Laba (rugi) pengukuran kembali atas liabilitas





imbalan kerja karyawan

311,665

(29,687)

341,352

(1,149.84)

Bagian rugi komprehensif lain dari entitas





asosiasi setelah pajak

(3,450)

-

(3,450)

-






Pos yang dapat diklasifikasikan ke laba rugi:





Laba (rugi) yang belum terealisasi dari aset





keuangan tersedia untuk dijual

392,698

(27,492)

420,190

(1,528.41)

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan

759,668

(324,233)

1,083,901

(334.30)

Bagian rugi komprehensif lain dari entitas





asosiasi setelah pajak

(173,187)

(74,928)

(98,259)

131.14

Laba (rugi) nilai wajar atas hedging arus kas

(129,548)

92,948

(222,496)

(239.38)

Penghasilan (rugi) komprehensif lain tahun





setelah pajak

1,157,846

(363,392)

1,521,238

(418.62)






TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

4,867,347

4,866,097

1,250

0.03

Dari analisis horizontal atas laporan laba rugi Indofood, pada tahun 2015 perusahaan mengalami penurunan pada perolehan laba di tahun berjalan dari Rp 5.229.489.000.000 (pada tahun 2014) menjadi Rp 3.709.501.000.000 atau sebesar 29,07%. Hal ini utamanya disebabkan oleh penurunan penghasilan keuangan sebesar sekitar Rp 93,4 milyar (atau setara 13,49% dari tahun sebelumnya) yang diikuti oleh peningkatan beban keuangan sebesar sekitar Rp 1,1 trilyun (atau setara 71,65% dari tahun sebelumnya) serta beban atas rugi neto entitas asosiasi sekitar Rp 215 milyar (atau setara 180,79% dari tahun sebelumnya). Penurunan laba dari kegiatan operasi yang dihentikan (sebesar 35,89% atau setara sekitar Rp 267 milyar) turut pula menjadi faktor yang menyebabkan penurunan laba di tahun berjalan pada tahun 2015.

Meski demikian, ternyata penghasilan komprehensif lain setelah pajak mengalami peningkatan sebesar kurang lebih Rp1,5 trilyun (atau 418,62% dari tahun sebelumnya). Hal ini utamanya disebabkan oleh banyaknya pos-pos terkait yang mengalami peningkatan secara luar biasa seperti selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (meningkat sekitar Rp 1 trilyun atau 334,3% dari tahun sebelumnya), laba pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan (meningkat sekitar Rp 341 milyar atau 1.149,84% dari tahun sebelumnya) serta laba yang belum tereleasiasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual (meningkat sekitar Rp 420 milyar atau 1528,41% dari tahun sebelumnya)

Melalui analisis horizontal ini dapat disimpulkan bahwa secara umum Indofood masih mengalami kemajuan dan perubahan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari total laba komprehensif pada tahun 2015 yang masih mengalami peningkatan sebesar sekitar Rp 1,25 milyar atau 0,03% dari tahun sebelumnya.

2. Analisis Vertikal (Vertical Analysis)

1. Analisis Vertikal ( Laporan Posisi Keuangan )

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR

DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF

Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)







2015

2014


Jumlah

%

Jumlah

%

ASET










ASET LANCAR





Kas dan setara kas

13,076,076

14.24

14,157,619

16.45

Investasi jangka pendek

1,090,607

1.19

665,340

0.77

Piutang usaha pihak ketiga - neto

3,522,553

3.84

3,001,157

3.49

Piutang usaha pihak berelasi

733,261

0.80

553,910

0.64

Piutang bukan usaha pihak ketiga

458,089

0.50

500,602

0.58

Piutang bukan usaha pihak berelasi

402,707

0.44

302,755

0.35

Persediaan - neto

7,627,360

8.31

8,446,349

9.81

Uang muka dan jaminan

809,685

0.88

649,072

0.75

Pajak dibayar dimuka

302,105

0.33

351,822

0.41

Beban tanaman ditangguhkan

165,308

0.18

161,819

0.19

Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya

253,910

0.28

390,760

0.45

Aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual

14,375,084

15.65

11,832,922

13.75

Total Aset Lancar

42,816,745

46.63

41,014,127

47.65






ASET TIDAK LANCAR





Tagihan pajak penghasilan

261,934

0.29

457,440

0.53

Piutang plasma - neto

785,773

0.86

618,026

0.72

Aset pajak tangguhan - neto

2,083,290

2.27

1,742,851

2.02

Penyertaan jangka panjang

1,898,233

2.07

1,877,887

2.18

Tanaman perkebunan menghasilkan - neto

5,193,423

5.66

5,116,106

5.94

Tanaman perkebunan belum menghasilkan

3,612,838

3.93

3,197,449

3.71

Hutan tanaman industri - neto

281,726

0.31

279,221

0.32

Aset tetap - neto

25,096,342

27.33

21,982,095

25.54

Properti investasi

42,188

0.05

-

-

Biaya ditangguhkan - neto

676,166

0.74

596,345

0.69

Goodwill

3,976,524

4.33

3,976,524

4.62

Aset tak berwujud - neto

2,628,235

2.86

2,761,473

3.21

Biaya dibayar dimuka jangka panjang

948,126

1.03

761,489

0.88

Aset tidak lancar lainnya

1,529,983

1.67

1,696,218

1.97

Total Aset Tidak Lancar

49,014,781

53.37

45,063,124

52.35






TOTAL ASET

91,831,526

100.00

86,077,251

100.00


2015

2014


Jumlah

%

Jumlah

%

LIABILITAS










LIABILITAS JANGKA PENDEK





Utang bank jangka pendek dan cerukan

5,971,569

6.50

5,069,833

5.89

Utang trust receipts

1,747,575

1.90

3,922,784

4.56

Utang usaha pihak ketiga

3,080,946

3.35

3,279,443

3.81

Utang usaha pihak berelasi

503,958

0.55

539,400

0.63

Utang lain dan uang muka yg diterima phk. ketiga

1,589,265

1.73

1,274,315

1.48

Beban akrual

2,137,266

2.33

2,084,729

2.42

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

684,417

0.75

730,683

0.85

Utang pajak

352,910

0.38

478,529

0.56

Utang bank (jatuh tempo dlm 1 thn)

2,949,803

3.21

1,091,748

1.27

Utang pembelian aset tetap (jatuh tempo dlm 1 thn)

42,942

0.05

11,349

0.01

Liabilitas terkait aset kelompok lepasan yang





dimiliki untuk dijual

6,046,887

6.58

4,176,022

4.85

Total Liabilitas Jangka Pendek

25,107,538

27.34

22,658,835

26.32






LIABILITAS JANGKA PANJANG





Utang jangka panjang - setelah





dikurangi bagian yg jatuh tempo dalam satu tahun





Utang bank

12,889,330

14.04

12,826,553

14.90

Utang obligasi

3,989,156

4.34

3,985,409

4.63

Utang pembelian aset tetap

15,466

0.02

25,914

0.03

Liabilitas pajak tangguhan - neto

1,518,833

1.65

1,016,943

1.18

Utang kepada pihak-pihak berelasi

338,848

0.37

523,202

0.61

Liabilitas imbalan kerja karyawan

4,775,806

5.20

4,707,196

5.47

Liabilitas estimasi atas biaya pembongkaran aset ttp

74,956

0.08

59,001

0.07

Total Liabilitas Jangka Panjang

23,602,395

25.70

23,144,218

26.89






TOTAL LIABILITAS

48,709,933

53.04

45,803,053

53.21


2015

2014


Jumlah

%

Jumlah

%

EKUITAS










Modal saham - nominal Rp 100 per saham





Modal dasar - 30.000.000.000





saham





Modal ditempatkan dan disetor penuh -





8.780.426.500 saham

878,043

0.96

878,043

1.02

Tambahan modal disetor

522,249

0.57

522,249

0.61

Laba yang belum terealisasi dari aset keuangan





tersedia untuk dijual

924,426

1.01

539,039

0.63

Selisih atas perubahan ekuitas entitas anak dan





dampak transaksi dengan kepentingan





non-pengendali

6,645,415

7.24

6,637,221

7.71

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan

844,545

0.92

520,453

0.60

Bagian kelompok lepasan yang diklasifikasikan





sebagai dimiliki untuk dijual

627,333

0.68

387,359

0.45

Saldo laba





Cadangan umum

95,000

0.10

90,000

0.10

Belum ditentukan penggunaannya

16,732,340

18.22

15,530,036

18.04

Kepentingan non pengendali

15,852,242

17.26

15,169,798

17.62

TOTAL EKUITAS

43,121,593

46.96

40,274,198

46.79






TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

91,831,526

100.00

86,077,251

100.00

Berdasarkan tabel terlampir, dapat dilihat bahwa persentase liabilitas terhadap total liabilitas dan ekuitas mengalami sedikit penurunan, yaitu dari 53,21% menjadi 53,04%. Hal ini terjadi karena peningkatan persentase yang terjadi pada pos liabilitas jangka pendek (dari 26,32% menjadi 27,34%) dapat sedikit dilampaui oleh penurunan persentase yang terjadi pada pos liabilitas jangka panjang (dari 26,89% menjadi 25,70%). Persentase ekuitas terhadap total liabilitas dan ekuitas juga tidak mengalami perubahan yang signifikan, yaitu naik dari 46,79% menjadi 46,96%. Hal ini dikarenakan tidak terjadi fluktuasi yang signifikan pada akun-akun terkait ekuitas. Secara umum, tidak terjadi fluktuasi yang signifikan dalam persentase liabilitas terhadap total liabilitas dan ekuitas serta persentase ekuitas terhadap total liabilitas dan ekuitas.

Pada bagian aktiva perusahaan, persentase aset lancar terhadap total aset turun sebesar 1,02%. Penurunan persentase ini paling besar disebabkan oleh akun kas dan setara kas yang persentasenya turun dari 16,45% menjadi 14,24%. Sebaliknya persentase aset tidak lancar terhadap total aset naik sebesar 1,02% (paling besar disebabkan oleh akun aset tetap - neto yang persentasenya naik dari 25,54% menjadi 27,33%). Secara umum, tidak terjadi fluktuasi yang signifikan dalam persentase aset lancar terhadap total aset dan aset tidak lancar terhadap total aset.

2. Analisis Vertikal ( Laporan Laba Rugi )

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR

DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KOMPARATIF

Untuk Periode-Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)







Tahun

Tahun


2015

%

2014

%

OPERASI YANG DILANJUTKAN





Penjualan neto

64,061,947

100.00

63,594,452

100.00

Beban pokok penjualan

(46,803,889)

(73.06)

(46,465,617)

(73.07)

LABA BRUTO

17,258,058

26.94

17,128,835

26.93






Beban penjualan dan distribusi

(6,885,612)

(10.75)

(6,241,394)

(9.81)

Beban umum dan administrasi

(3,495,437)

(5.46)

(3,902,208)

(6.14)

Penghasilan operasi lain

859,172

1.34

727,004

1.14

Beban operasi lain

(373,286)

(0.58)

(392,617)

(0.62)

LABA USAHA

7,362,895

11.49

7,319,620

11.51






Penghasilan Keuangan

599,170

0.94

692,581

1.09

Beban Keuangan

(2,665,675)

(4.16)

(1,552,958)

(2.44)

Bagian atas rugi neto entitas asosiasi

(334,306)

(0.52)

(119,058)

(0.19)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

4,962,084

7.75

6,340,185

9.97






Beban pajak penghasilan

(1,730,371)

(2.70)

(1,855,939)

(2.92)

LABA TAHUN BERJALAN DARI OPERASI





YANG DILANJUTKAN

3,231,713

5.04

4,484,246

7.05






OPERASI YANG DIHENTIKAN





LABA TAHUN BERJALAN DARI OPERASI





YANG DIHENTIKAN

477,788

0.75

745,243

1.17






LABA TAHUN BERJALAN

3,709,501

5.79

5,229,489

8.22






Penghasilan (rugi) komprehensif lain





Pos yang tidak akan diklasifikasikan ke laba rugi:




Laba (rugi) pengukuran kembali atas liabilitas





imbalan kerja karyawan

311,665

0.49

(29,687)

(0.05)

Bagian rugi komprehensif lain dari entitas





asosiasi setelah pajak

(3,450)

(0.01)

-

-






Pos yang dapat diklasifikasikan ke laba rugi:





Laba (rugi) yang belum terealisasi dari aset





keuangan tersedia untuk dijual

392,698

0.61

(27,492)

(0.04)

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan

759,668

1.19

(324,233)

(0.51)

Bagian rugi komprehensif lain dari entitas





asosiasi setelah pajak

(173,187)

(0.27)

(74,928)

(0.12)

Laba (rugi) nilai wajar atas hedging arus kas

(129,548)

(0.20)

92,948

0.15

Penghasilan (rugi) komprehensif lain tahun





setelah pajak

1,157,846

1.81

(363,392)

(0.57)






TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

4,867,347

7.60

4,866,097

7.65

Dapat dilihat pada tabel terlampir, persentasi total laba komprehensif tahun berjalan perusahaan terhadap penjualan neto bersih perusahaan di tahun 2015 adalah sebesar 7,60%, (sedikit menurun jika dibandingkan tahun 2014 yakni sebesar 7,65%). Penurunan persentase laba terebut, walaupun secara horizontal naik, adalah karena persentase beberapa beban perusahaan terhadap penjualan neto perusahaan yang naik secara vertikal dan horizontal dari tahun 2014 ke tahun 2015 (contohnya beban penjualan dan distribusi, beban keuangan, bagian rugi neto atas entitas asosiasi dll.) dan peningkatan tersebut sedikit lebih tinggi dari pada penurunan-penurunan yang terjadi pada pos lainnya (sehingga hasil akhirnya mendorong penurunan persentase total laba komprehensif tahun berjalan terhadap penjualan neto di tahun 2015).

3. Analisis Likuiditas dan Analisis Solvabilitas (Liquidity Analysis and Sovability Analysis)

Kami menggunakan analisis likuiditas dan solvabilitas untuk mengetahui kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam memenuhi kewajibannya.

1. Working Capital

Working Capital dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

2015

2014

Rp 17.709.207.000.000

Rp 18.355.292.000.000

Pada tahun 2014 ke tahun 2015, terjadi penurunan working capital dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar Rp. 646.085.000.000 . Ini menandakan bahwa kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk untuk melunasi kewajiban lancar dengan aset lancar mereka berkurang. Tetapi, meskipun working capital PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk berkurang dari tahun 2014 ke tahun 2015, working capital PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada tahun 2015 masih bernilai positif yang berarti bahwa PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat melunasi kewajiban jangka pendeknya.

2. Current Ratio

Current Ratio dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015, terjadi penurunan current ratio dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.104737915. Ini menandakan bahwa kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur untuk melunasi kewajiban lancar dengan aset lancar mereka pada tahun 2015 berkurang dari tahun 2014. Tetapi, meskipun current ratio PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk berkurang dari tahun sebelumnya, angka dari current ratio pada tahun 2015 sebesar 1.705334271 masih dalam kondisi yang bagus. Dimana angka itu berarti bahwa perusahaan dapat melunasi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancarnya, dan masih dapat menyisahkan sebagian dari aset lancarnya.

3. Quick Ratio

Quick Ratio dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan quick ratio dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.078501942. Hal ini menandakan bahwa kemampuan quick assets (Kas, Investasi Jangka Pendek, dan Piutang Usaha) untuk melunasi kewajiban jangka pendek dari PT. Indonesia Sukses Makmur, Tbk menurun. Selain kemampuan quick assets pada tahun 2015 menurun, angka 0.768028032 menggambarkan bahwa kemampuan quick assets PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya hanya sekitar 76 % dari total kewajiban jangka pendek.

4. Account Receivable Turnover

Account Receivable Turnover dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi peningkatan account receivable turnover dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.30843192. Hal ini menandakan bahwa kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam penagihan piutang-nya semakin membaik. Hal ini dapat terjadi akibat adanya perubahan nilai dari pemberian kredit maupun praktik penagihan piutang dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

5. Number of Days’ Sales in Receivable

Number of Days’ Sales in Receivable dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

2015

2014

26.99252499 ( 27 hari)

27.62257366 (28 hari)

Selain digambarkan melalui account receivable turnover tingkat kemampuan PT. Indofood Sukses Mamur, Tbk dalam penagihan piutang dapat juga dilihat dari number of days’ sales in receivable. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan 1 hari number of days’ sales in receivable PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Hal ini menandakan bahwa tingkat kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk untuk mengumpulkan piutang-nya lebih cepat 1 hari dari tahun sebelumnya. Kemampuan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk untuk mengumpukan piutang-nya dapat dikatan cukup efisien karena dalam catatan atas laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dikatakan bahwa credit term-nya adalah n/45 sedangkan rata-rata hari pengumpulan piutang-nya selama 27 hari pada tahun 2015, cukup jauh dari batas akhir pembayaran-nya.

6. Inventory Turnover

Inventory Turnover dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke 2015 terjadi peningkatan inventory turnover dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.227712498. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan dalam beban pokok penjualan, yang mana mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan dalam penjualan, dan penurunan dalam rata-rata persediaan barang dagang PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dari tahun 2014 ke tahun 2015.

7. Number of Days’ Sales in Inventory

Number of Days’s Sales in Inventory dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

2015

2014

62.67538778 (63 hari)

65.2258004 (66 hari)

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi peningkatan number of days’ sales in inventory dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 3 hari. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam menjual persedian barang dagang-nya meningkat dari tahun 2014 ke tahun 2015.

8. Ratio of Fixed Assets to Long-term Liabilities

Ratio of Fixed Assets to Long-term Liabilities dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi peningkatan ratio of fixed assets to long-term liabilities dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.113508654. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan fixed assets PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam membiayai long-term liabilities­-nya. Selain itu, peningkatan rasio ini juga dapat menandakan bahwa PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk melakukan pembelian fixed assets selama tahun 2015 berjalan.

9. Ratio of Liabilities to Stockholders’ Equity

Ratio of Liabilities to Stockholders’ Equity dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan ratio of liabilities to stockholders’ equity dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.007685391. Hal ini menunjukan bahwa margin of safety PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2015 lebih aman daripada tahun 2014. Yang memberitahukan kepada kreditur bahwa PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk memiliki resiko gagal bayar yang lebih kecil dari tahun sebelumnya.

10. Number of Times Interest Charges Are Earned

Number of Times Interest Charges Are Earned dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan number of times interest charges are earned dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.987163616. Hal ini menandakan bahwa terjadi peningkatan dalam resiko beban bunga gagal bayar PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Dalam kata lain, resiko beban bunga gagal bayar tahun 2015 lebih tinggi daripada tahun 2015 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

4. Analisis Profitabilitas ( Profitability Analysis )

Kami menggunakan analisis profitabilitas untuk melihat kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam memperoleh keuntungan-nya.

1. Ratio of Net Sales to Total Assets

Ratio of Net Sales to Total Assets dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan ratio of net sales to total assets dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.057144213. Hal ini menandakan bahwa pada tahun 2015 penggunaan aset dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk untuk meningkatkan penjualan masih belum efektif daripada tahun 2014.

2. Rate Earned on Total Assets

Rate Earned on Total Assets dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan ratio earned on total assets dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.024982123. Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah yang didapatkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk berharga 0.058947333 total aset pada tahun 2015, turun daripada tahun 2014. Hal ini juga menandakan bahwa pada tahun 2015 profitabilitas perusahaan menurun daripada tahun 2014.

3. Rate Earned on Stockholders’ Equity

Rate Earned on Stockholders’ Equity dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan rate earned on stockholders’ equity dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.046590866. Hal ini berarti setiap rupiah dalam stockholders’ equity hanya dapat meningkatkan net income sebesar 0.088961348, pada tahun 2015, menurun dari tahun 2014. Ini dapat membuat investor melihat perusahaan tidak dapat menggunakan uang-nya dengan baik atau efisien dalam memperoleh net income.

4. Rate Earned on Common Stockholders’ Equity

Rate Earned on Common Stockholders’ Equity dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan rate earned on common stockholders’ equity dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.127727444. Hal ini berarti setiap 1 rupiah yang didapatkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk hanya dapat bernilai sebesar 0.216907926 rupiah kepada setiap pemegang saham biasa-nya pada tahun 2015, menurun daripada tahun 2014 yaitu sebesar 0.34463537. Ini dapat menyebabkan disinsentive terhadap calon pemegang saham untuk membeli saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

5. Earnings per Share on Common Stock

Earnings per Share on Common Stock dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan angka earnings per share on common stock dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 110.9106716 rupiah. Hal ini berarti, jika PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk ingin mendistribusikan laba-nya kepada para pemegang saham, setiap lembar saham mendapatkan 338.0190017 rupiah di tahun 2015, menurun daripada tahun 2014. Ini menggambarkan bahwa pada tahun 2015, perusahaan mengalami penurunan profitabilitas-nya.

6. Price Earnings Ratio

Price Earnings Ratio dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan price earnings ratio dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.915434993. Hal ini berarti bahwa investor ingin membayar berkurang dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, willingness investor sebesar 15.6795919 rupiah untuk setiap rupiah yang dihasilkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, menurun dibandingkan tahun 2014. Indikasinya untuk perusahaan, investor akan melihat perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki poor current and future performance.

7. Dividend per Share of Common Stock

Dividend per Share of Common Stock dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan dividend per share of common stock dari PT. Indofood Sukses Makmurm, Tbk sebesar 88.1380876 rupiah. Hal ini menandakan adanya penurunan dividend yang dibagikan kepada setiap pemegang saham biasa. Setiap saham biasa pada tahun 2015 berharga 197.5566904 rupiah dividend, turun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 285.694778 rupiah setiap saham biasa.

8. Dividend Yield

Dividend Yield dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan dividend yield dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.001073445. Hal ini menandakan setiap rupiah yang di-investasikan oleh investor, investor mendapatkan 0.037274847 rupiah dalam dividen pada tahun 2015, turun dari tahun 2014. Dalam kata lain investor hanya mendapatkan 3.7274847 % dividend dalam investasi mereka.

9. Profit Margin

Profit Margin dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan profit margin dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.024326937. Hal ini menandakan adanya penurunan proporsi net income terhadap net sales dari tahun 2014 ke tahun 2015. Dalam kata lain, net sales yang bisa dijadikan net income berkurang, ini mungkin disebabkan bertambahnya beban-beban perusahaan yang harus dibayar perusahaan sehingga biarpun net sales bertambah tapi proporsi penambahan-nya masih lebih besar penambahan beban-beban tesebut dan menyebabkan net income bukan bertambah tapi berkurang.

10. Payout Ratio

Payout Ratio dari PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah

Pada tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan payout ratio dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.012069095. Hal ini menandakan adanya penurunan distribusi net income untuk dividend bagi pemegang saham. Pada tahun 2015 payout ratio adalah 0.46761869 yang berarti sekitar 46 % dari net income di-distribusikan untuk dividend, turun sekitar 0.012069095 atau sekitar 1 % dari tahun 2014. Meskipun, penurunan tersebut tidak signifikan tetapi hal ini dapat menyebabkan investor menjadi semakin waspada terhadap kondisi perusahaan.

BAB V

KESIMPULAN

Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang lebih luas, mencari informasi yang lebih dalam lagi, dan terutama untuk melihat kinerja dari suatu perusahaan (Sofyan, 2002). Seperti yang telah kita ketahui bersama, analisis laporan keuangan sangat penting untuk membedakan dan memudahkan pembaca analisis tersebut dalam melihat kinerja dari suatu perusahaan. Kali ini, penulis memilih untuk menganalisis laporan keuangan dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan pengelolahan bahan baku menjadi barang yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh sebab itu, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah perusahaan yang potensial untuk dianalisis laporan keuangan-nya.

Secara garis besar dalam analisis horizontal dari laporan posisi keuangan dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tergambar bahwa terjadi peningkatan total aset sebesar 6.69 % dari PT. Indofood Sukses Makmur dari tahun 2014 ke tahun 2015 peningkatan tersebut dikarenakan meningkat-nya total aset lancar dan tidak lancar sebesar 4.40 % dan 8.87 % . Untuk analisis horizontal laporan laba rugi, secara umum PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk mengalami kemajuan positif, hal tersebut dapat dilihat dengan laba komprehensih mengalami peningkatan 0.03 % pada tahun 2015.

Dalam analisis vertikal laporan posisi keuangan dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tergambar bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan pada persentase aset lancar terhadap total aset dan total aset tidak lancar terhadap total aset juga pada tahun 2015. Untuk analisis laporan laba rugi, terjadi penurunan pada tahun 2015 tingkat persentase dari laba komprehensif terhadap penjualan neto. Ini berarti bahwa perusahaan belum bisa mengefektifkan atau meminimumkan beban dan berdampak penurunan persentase laba komprehensif.

Dalam analisis likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk masih dapat dikategorikan dalam perusahaan yang cukup bagus. Tetapi, dalam analisis profitabilitas semua rasio profitabilitas menurun pada tahun 2015 dapat di ambil conoh rasio earning per share menurun dari semulanya 448 rupiah per lembar saham, pada tahun 2015 menjadi 338 ruiah per lembar saham, tentu ini akan membuat investor khawatir apakah PT. Indofood Sukses Makmur masih cukup dapat menghasilkan profit bagi mereka atau tidak. Dan kemudian untuk analisis likuiditas dan solvabilitas, PT. Indofood Sukses Makmur cukup likuid dalam membayar hutang jangka pendeknya dan dapat jika di likuidasi masih dapat membayar semuah hutang-hutang-nya.

Secara umum, baik analisis rasio, vertikal, dan horizontal PT. Indofood Sukses Makmur masih adalah perusahaan yang recommend bagi yang mau berinvestasi.

D0a dan dapat jika di likuidasi masih dapat membayar semuah hutang-hutang-nya.r cukup likuid dalam membayar hutang jangka pendekAFTAR PUSTAKA

Warren, Carl S, James Reeve, and Jonathan Duchac. 2014. Accounting 25 edition. USA: South-western Cengage Learning.

Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.

Irawati Susan, 2005, Manajemen Keuangan, Pustaka, Bandung

Rahardjo, Budi, 2007, Keuangan dan Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

http://www.myaccountingcourse.com/

http://www.indofood.com/investor-relation/annual-report

LAMPIRAN PERHITUNGAN

(Dalam Jutaan Rupiah)

  1. Working Capital

  1. Current Ratio

  1. Quick Ratio

  1. Account Receivable Turnover

  1. Number of Days' Sales in Receivable

  1. Inventory Turnover

  1. Number of Days' Sales in Inventory

  1. Ratio of Fixed Assets to Long-term Liabilities

i. Ratio of Liabilities to Stockholders' Equity

  1. Number of Times Interest Charges Are Earned

  1. Ratio of Net Sales to Assets

  1. Rate Earned on Total Assets

  1. Rate Earned on Stockholder's Equity

  1. Rate Earned on Common Stockholder's Equity

  1. Earnings Per Share on Common Stock

  1. Price Earnings Ratio

(memakai market price 4 januari 2016)

(memakai market price 2 januari 2015)

  1. Dividend per Share of Common Stock

  1. Dividend Yield

2015: (memakai market price 4 januari 2016)

2014: (memakai market price 2 januari 2015)

  1. Profit Margin

  1. Payout Ratio

LAMPIRAN LAPORAN POSISI KEUANGAN LAMPIRAN LAPORAN LABA RUGI