T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat Infografis tentang Tips Cerdas Menyikapi Berita Hoax T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 1990-an.
Perkembangan teknologi khususnya dibidang internet telah diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan
terakhir

saat dunia informasi menjadi sangat penting dalam

segi

kehidupan, maka komunikasi pun akhirnya menjadi salah satu bagian yang
sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia, dunia seperti tidak
memiliki batasan jarak dan waktu lagi untuk berkomunikasi dengan siapa
saja,

dimana

saja,


dan

kapan

saja.

Sehingga

hadirnya

internet

memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dan proses komunikasi
yang cepat.
Dewasa ini media online di internet merupakan salah satu media
yang digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan informasi. Media online
atau Digital Media adalah bentuk media berbasis telekomunikasi dan
multimedia yang tersaji di internet, yang didalamnya terdapat portal,
webside (situs web), radio-online, pers-online, dll. Dengan media online,
informasi dari belahan dunia manapun dapat dengan cepat diperoleh.

Warga bisa dengan mudah dan bebas memilih mengakses situs yang
diinginkan, untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Informasi kini
semakin menyebar dan warga tinggal memilah media mana yang akan
dipakai untuk mendapatkan informasi.
Hasil

survey

APJII

(Asosiasi

Penyelenggaraan

Jasa

Internet

Indonesia) pada tahun 2016 yang mensurvei perilaku pengguna internet
Indonesia tentang alasan utama mengakses internet menunjukkan bahwa

31,3 jt diantaranya mengakses internet dengan alasan untuk update

informasi, dan yang tertinggi kedua 27,6 jt terkait pekerjaan. Hasil survey
tersebut menunjukkan betapa pentingnya informasi bagi masyarakat
Indonesia.

1

Gambar 1.1
Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2016

Kebutuhan masyarakat akan informasi yang sangat tinggi serta
faktor kebebasan menyebarkan informasi diinternet, menumbulkan celah
bagi para penulis berita Hoax demi mendongkrak reting dan kepentingankepentingan lain. Internet memberikan kemudahan akses warga dalam
membuat akun di milis, jejaring social, web-blog, hingga membuat situs
sendiri pada kenyataannya menambah sumber untuk memproduksi dan
mendistribusikan media. “Freedom of press is guaranteed only to those

who own one,” now, millions do (A.J. Liebling dalam Bowman and Willis,
2003).1

Saat ini setiap orang bebas menulis dan menyebarkan berita-berita
atau informasi sesuai dengan kepentinganya sendiri melalui media online.
Tidak ada nilai dan aturan yang membentuk warga dalam memilah dan
memilih peristiwa yang akan dipublikasikan; dalam kondisi tertentu, tidak
ada kode etik yang mengikat warga untuk memublikasikan segala sesuatu
yang bisa menimbukkan konflik atau ketegangan antara agama, ras,
maupun suku karena warga bisa bersembunyi di dalam identitas virtual
yang palsu atau anonymity (Wood and Smith, 2005; 63).2

1 www.scribd.com/doc/94809955/New-Media-and-Citizen-Journalism
2 www.academia.edu/23609447/KOMUNIKASI_ANTAR_BUDAYA/halaman 9

2

Berita hoax bisa tidak berbahaya apabila berita tersebut merupakan Joke
atau bahan candaan. Berbeda dengan berita hoax yang berbahaya,
misalnya saja berita hoax yang mengandung unsur sara bisa mengundang
perpecahan atau konflik. Oleh sebab itu berita hoax bisa berdampak buruk
bagi masyarakat apabila masyarakat itu terlalu menganggap serius berita
tersebut tanpa mencari tahu kebenarannya.

Ada berbagai alasan seseorang membuat berita palsu “Hoax”. Salah
satu diantaranya adalah mendapatkan penghasilan atau uang yang
bersumber dari media berita yang dibuatnya. Karena semakin banyak
penonton atau konsumen yang menyaksikan atau membaca berita pada
media berita yang dibuat, maka akan semakin popular pula media itu,
sehingga akan menarik minat korporasi untuk beriklan (Albarran, 1996).
Seperti yang dilakukan Victor remaja laki-laki berumur 16 tahun dari
Makedonia, Amerika Serikat ini. Victor membuat berita-berita palsu
tentang pro-Trump yang pada saat itu sangat banyak dicari di internet.
Gambar 1.2
Berita Kompas.com senin, 20 november 2016

Di Indonesia sendiri telah di atur peraturan tentang penyalahgunaan
internet yang dalam hal ini adalah berita hoax , yaitu pada Undang-Undang




3


Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Bab VII pasal 28 tentang
laranganan “membuat berita bohong dan menyesatkan, Berita kebencian
dan permusuhan”. Hasilnya pada tahun 2016 data kepolisian mencatat
ada kurang lebih 2.700 laporan tentang pelanggaran UU ITE di Indoneisa,
dan paling banyak diantaranya adalah penyebaran informasi hoax.
Berita palsu atau hoax tidak dapat di bendung. Belakangan ini telah
banyak dibuat berbagai aplikasi elektronik seperti yang dilakukan kelompok
mahasiswa ITB, Tim Cimol yang membuat aplikasi Hoax Analyzer berbasis
web, bertujuan untuk memerangi penyebaran berita palsu atau hoax.
Aplikasi ini mampu mengidentifikasi hoax. Masyarakat bisa mengakses web
ini kapan saja secara gratis. Iklan layanan masyarakat tentang mengenali
berita hoax pun sudah banyak dibuat dan disebarkan melalui media-media
social seperti facebook, instagram dan youtube. Oleh karena itu dalam
produksi video iklan layanan masyarakat ini, penulis memfokuskan isi
pesan bagaimana masyarakat harus menyikapi berita hoax.
1.2 Rumusan Produksi
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan di atas
maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana memproduksi video iklan layanan masyarakat infografis


yang

efektif,

sehingga

dapat

memberi

pengetahuan

kepada

masyarakat tentang cerdas menyikapi berita hoax?
1.3 Tujuan Produksi
Mengacu pada rumusan produksi diatas, maka tujuan penulis
membuat produksi media promosi ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Memproduksi


video iklan layanan masyarakat infografis untuk

memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana
cara menyikapi dengan cerdas berita hoax di media social dan portal
berita dan agar masyarakat mengerti apa yang masyarakat harus
lakukan setelah mengetahui suatu berita hoax.

4

1.4 Batasan Produksi
Tugas akhir ini berfokus pada upaya memproduksi video iklan
layanan masyarakat yang mampu memberikan pengetahuan tentang
cerdas menyikapi berita hoax agar masyarakat mengerti apa yang
masyarakat harus lakukan setelah mengetahui suatu berita hoax di media
social dan portal berita. Iklan ini memiliki karakteristik sebagi berikut :
1.4.1 Berisikan

video

informasi


dan

pengetahuan

tentang

cerdas

menyikapi berita hoax agar masyarakat dapat mengerti bagaimana
cara menyikapi berita hoax.
1.4.2 Penyajian dan perencanaan media akan ditentukan setelah penulis

melakukan riset consumer insight dan consumer journey.
1.4.3 Gaya pendekatan iklan ini dengan menggunakan ilustrasi anak muda

yang mayoritas telah menjadi pelaku dan pengguna media online di
Indonesia.
1.4.4 Segmentasi:


1. Segmen Geografi
Primer

: Seluruh wilayah Indonesia

Sekunder

: Kota Salatiga

2. Segmen Demografi:
Umur

: 18-30 (Pelajar sampai Kariawan-pekerja muda)

Jenis Kelamin

: Laki-laki dan Perempuan

Agama


: Semua Agama

Kelas Sosial

: Semua lapisan masyarakat

1.5 Manfaat Produksi
Produksi ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pengguna
media social dan berita online, antara lain :
1.5.1 Manfaat Teoritis

Melalui produksi ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan untuk menambah pengetahuan atau disiplin ilmu bagi semua
pihak terutama penelitian yang meneliti tentang kasus penipuan
melalui berita hoax media online di Indonesia.

5

1.5.2 Manfaat Praktis

Produksi ini diharapkan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat

yang

menggunakan

media

berita

online

untuk

mengetahui bentuk-bentuk berita hoax dan bagaimana menyikapi
berita hoax dengan cerdas sehingga masyarakat dapat lebih teliti
dan waspada.
1.6 Metode Pengumpulan Data
1.6.1 Metode Kepustakaan
Penulis akan mencari informasi pustaka mengenai berita hoax
dimedia online melalui buku-buku, surat kabar serta internet yang
membahas tentang berita hoax.
1.6.2 Metode Consumer Journey dan Consumer Insight.
Dalam pencarian consumer journey penulis akan mengikuti
kegiatan anak muda dalam sehari, mulai dari bangun tidur sampai
tidur kembali. Dengan tujuan untuk mencari bentuk media apa saja
yang sesuai dan yang dibutuhkan target segmentasi.
Dalam

Pencarian

consumer

insight

penulis

melakukan

wawancara mengenai keseharian mereka dalam menkonsumsi berita
online, yang bertujuan agar penulis mengenali isi pesan yang tepat
untuk target segmentasi.
1.6.3 Metode Observasi
Penulis

akan

melakukan

observasi

didalam

lingkungan

target

segmentasi.
1.7 Konsep Produksi
Media komunikasi semakin lama semakin berkembang. Internet
adalah salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan berbasis
teknologi. Media berita online menyediakan berita-berita teraktual dan
cepat. Oleh karna itu saat ini setiap orang bebas menulis dan menyebarkan
berita-berita atau informasi sesuai dengan kepentinganya sendiri melalui
media online, serta kemudahan mengakses media online yang ditawarkan.

6

Hal ini memunculkan banyak oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk
membuat berita-berita hoax. Pengguna internet yang semakin meningkat
membuat kesempatan besar untuk para penipu online menyebarluaskan
berita hoax.
Konsep produksi akan berfokus pada penyajian media informasi dan
pengetahuan tentang bagaimana menyikapi berita hoax, yang diantaranya
ciri-ciri berita hoax agar kedepannya masyarakat dapat mengerti dan tips
menyikapi berita hoax agar masyarakat mengerti apa yang masyarakat
harus lakukan setelah mengetahui suatu berita hoax. Iklan ini akan
menyajikan data dalam bentuk ilustrasi gambar, angka dan diagram untuk
anak muda dengan rentang usia 18-30 tahun yang kebanyakan merupakan
pemakai aktif media online.


7