Rumah Sakit Umum Beringin

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Terminologi Judul
Judul proyek perancangan ini adalah Rumah Sakit Umum (RSU) Beringin

yang akan dideskripsikan pada bab ini sebagai berikut :
a. Rumah Sakit Umum
Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
b. Beringin
Beringin adalah nama sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Deli
serdang dan merupakan tempat beradanya Bandara Internasional Kuala
Namu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Umum (RSU)
Beringin adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit yang mengakomodasi pelayanan kesehatan khususnya
pada kawasan beringin.
2.2


Tinjauan Umum Proyek
Perancangan Rumah Sakit Umum Beringin memiliki tinjauan umum

sebagai berikut :
2.2.1 Regional Sumatera Utara
Bandara Kuala Namu berperan penting dalam mempercepat laju
perkembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Deli Serdang
khusunya Kecamatan Beringin dan merupakan koridor utama IMT-GT wilayah
Medan.
Hal ini dapat dilihat dengan berjalannya proyek pembangunan pelabuhan
internasional Kuala Tanjung yang nantinya akan berhubungan langsung dengan
Bandara Kuala Namu, yang keduanya memegang peran penting sebagai pintu
gerbang utama untuk masuk ke wilayah Sumatera Utara. Selain itu, bandara
nantinya juga akan dihubungkan dengan Pelabuhan Belawan melalaui sistem

6

Universitas Sumatera Utara


komuter, dan Stasiun Kereta Api di beberapa daerah, serta mendukung program
pengembangan dan pembangunan jalan tol medan-tebing tinggi, medankualanamu dan medan-danau toba.

Gambar 2.1 Jalan Tol Medan – Tebing Tinggi
(Sumber : melati perbaungan.com)

Gambar 2.2 Pelabuhan Belawan
( Sumber : id.wikipedia.org)
Realisasi proyek Mebidangro mendukung kebijakan tentang Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei sebagai pusat kawasan industri Sumatera
Utara (PP Nomor 29 Tahun 2012) dan menyiapkan diri dalam menghadapi
masuknya tenaga kerja asing ke wilayah Sumatera Utara sebagai akibat terjadinya
MEA.
Kebijakan ini menimbulkan tingginya intensitas aktivitas yang terjadi di
kawasan tersebut, namun belum terdapat fasilitas yang mampu mendukung dan
memfasilitasi dampak dari padatnya aktivitas tersebut, sehingga rumah sakit
merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk mewadahi dampak dari

7


Universitas Sumatera Utara

tingginya aktivitas yang terjadi, khususnya dalam hal jaminan pelayanan
kesehatan di kawasan Mebidangro khususya Kec. Beringin.
Di Sumatera Utara saat ini banyak bermunculan rumah sakit maupun klinik
dengan fasilitas layanan bertaraf nasional dan internasional, namun tidak
semuanya terdaftar dan terstandarisasi (KaDis Kesehatan Sumut, 2015). Untuk
menyikapi hal ini maka diperlukan sebuah fasilitas pelayanan kesehatan yang
mampu dijadikan sebagai pusat kesehatan regional Sumatera utara dan berfungsi
sebagai rujukan bagi fasilitas kesehatan lainya. Fasilitas Pelayanan kesehatan
yang direncanakan adalah “Rumah Sakit Umum Beringin”. Rumah Sakit Umum
Beringin merupakan suatu kelengkapan akomodasi dalam upaya penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan, yang mampu menunjang aktivitas dan keberadan
bandara serta pemenuhan kebutuhan para pengguna bandara dan masyarakat
Sumatera Utara, Khususnya daerah Beringin, Lubuk Pakam. Sehingga ketika
MEA benar–benar terlaksana, kawasan ini telah memiliki fasilitas pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan taraf kebutuhan tenaga kerja asing yang datang ke
Sumatera Utara.

2.2.2 Perkembangan Kota

Deli Serdang merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar kedua
di Sumatera Utara yang terdiri dari 22 kecamatan dan beribukota di Lubuk Pakam
(BPS 2015). Kabupaten Deli Serdang yang sebagian wilayahnya merupakan area
perkebunan memiliki potensi sebagai area relokasi Bandara Polonia Medan
terutama area Kualanamu. Bandara Kualanamu yang beroperasi sejak 2013 ini,
mendukung keberadaan Deli Serdang dalam mega proyek Mebidangro sesuai
dengan Peraturan Presiden sehingga menghasilkan struktur ruang kota yang
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pusat kegiatan, meningkatkan kualitas
dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana, serta meningkatkan fungsi kawasan
perkotaan inti dan kawasan perkotaan disekitarnya.

8

Universitas Sumatera Utara

Ket :

Gambar 2.3 Dealinasi Mebidangro
(Sumber : slideplayer.info.com)


Deli Serdang Merupakan kawasan Metropolit dengan fungsi sebagai pusat
kegiatan yang menjadi penyeimbang (counter magnet), business opportunites,
pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta mampu bersaing
secara internasional.
Bandara Kuala Namu memberikan pengaruh terhadap perkembangan Deli
Serdang dan daerah disekitarnya seperti Sei Mangke, Belawan dan Tebing Tinggi,
hal ini mengakibatkan daerah tersebut melakukan proyek pembangunan guna
memperbaiki tata ruang dan berkontribusi terhadap kebijakan. Kawasan Deli
Serdang mengalami perkembangan pesat dalam hal laju perbaikan dan pengadaan
infrastruktur, baik infrastruktur jalan maupun fasilitas pendukung berupa gedung.
Perkembangan ini juga sangat dirasakan oleh Kecamatan Beringin sebagai daerah
terdekat dengan Bandara Kuala Namu.
Perubahan yang sangat signifikan terjadi pada daerah beringin, ditandai
dengan adanya citra baru sebagai kawasan metropolit, perubahan penggunaan
fungsi lahan pertanian menjadi area pemukiman. Banyaknya bangunan baru yang
mulai mengisi lahan – lahan kosong di beringin serta peningkatan nilai lahan di
daerah beringin yang mengalami kenaikan harga tanah dan tidak dipungkiri

9


Universitas Sumatera Utara

bahwa Beringin akan terprogram menjadi kawasan pemukiman kelas menengah
ke atas sesuai dengan citra kawasan metropolit Mebidangro.

2.2.3 Kebijakan Pembangunan
Kebijakan pembangunan kawasan Deli Serdang disesuaikan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2005 – 2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 – 2014, dan rencana pengembangan proyek
Mebidangro.

Gambar 2.4 Konsep Pengembangan Pola Ruang Mebidangro
(Sumber : slideplayer.info.com)

Adapun Kebijakan pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menerapkan sistem transportasi antar moda yang menghubungkan
berbagai daerah untuk mempermudah dan mendukung Transit Orientasi
Development.
b. Mewujudkan jalur primer yang menghubungkan Bandara Kualanamu Pelabuhan Belawan yang terintegrasi dengan 4 koridor IMT-GT.

c. Mengaktifkan sistem komuter dengan menggunakan transportasi umum
bermoda jalan dan Kereta Api menuju Bandara Kualanamu.
d. Mengaktifkan moda transportasi darat Mebidang

10

Universitas Sumatera Utara

e. Membangun fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung aktivitas
bandara, seperti perbaikan jalan dan penambahan fasilitas hiburan.
f. Melakukan perubahan penggunaan fungsi lahan perkebunan menjadi area
pendukung kegiatan bandara.
g. Menciptakan jalur akses langsung Lubuk Pakam-Kualanamu untuk
mempermudah akses pencapaian pengguna bandara.
h. Mengembangkan dan membangun jalan tol Medan-Kualanamu, Medantebing tinggi dan Medan-Danau Toba untuk mewujudkan konsep kota
metropolit sesuai dengan Mebidangro.
Tabel 2.1 Rencana Sistem Perkotaan di Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2025
NO


HIRARKI

KOTA

Lubuk
Pakam
1.
Pusat Kegiatan
Lokal (PKL)

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN










Pancur Batu 


Tanjung

Morawa




Batang Kuis 




Percut Sei

Tuan




Pusat pemerintahan kabupaten;
Perdagangan dan jasa;
Kota transit;
Pusat pelayanan fasilitas sosial dan umum;
Permukiman perkotaan
Perdagangan dan jasa regional (pasar induk
dan terminal sayur);
TOD
Pendidikan dan olah raga;
Pariwisata;
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Industri;
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
TOD
Perumahan dan permukiman;
Kota transit

Perdagangan dan jasa regional;
Pengolahan pertanian dan perikanan;
Perumahan dan permukiman.
Industri;
Pusat pendidikan dan olah raga;
Perdagangan dan jasa;

11

Universitas Sumatera Utara

Hamparan
Perak

2.

Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK)

Sunggal

Deli Tua
Pagar
Merbau

Tembung

Galang

Sibolangit
Gunung
Meriah
Namo
Rambe
Bangun
Purba
Patumbak









































Industri;
Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam);
Pariwisata, dan
Kegiatan Militer
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Industri;
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa regional (pasar induk
sayuran);
TOD
Pelayanan sosial
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa;
Industri;
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
TOD
Militer
Perumahan dan permukiman.
Perdagangan dan jasa lokal;
Pariwisata;
Agropolitan
Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam)
Perumahan dan permukiman.
Pengolahan pertanian;
Kehutanan
Pengolahan pertanian;
Perumahan
Pariwisata
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
Perumahan dan permukiman;
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
Perumahan;
Industri;
Perdagangan dan jasa.

12

Universitas Sumatera Utara

3.


STM Hulu 


Kutalimbaru



Biru-biru


STM Hilir

Pusat Pelayanan

Lingkungan

Labuhan
(PPL)
Deli


Pantai Labu 



Beringin





Pengolahan pertanian;
Kehutanan
Pariwisata
Pengolahan pertanian dan perkebunan;
Perumahan dan permukiman;
Kehutanan
Pengolahan pertanian;
Pariwisata
Pengolahan pertanian;
Kehutanan
Pengolahan pertanian dan perikanan;
RTH;
Perumahan dan permukiman;
Perdagangan dan jasa.
Pengolahan pertanian dan perikanan;
Transpotasi;
Perdagangan dan jasa;
Perumahan dan permukiman
Pengolahan pertanian;
Transpotasi;
Perdagangan dan jasa;
Perumahan dan permukiman

(Sumber : Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Prov. Sumatera Utara, 2006)

13

Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Deskripsi Umum Proyek
a. Nama proyek

: Rumah Sakit Umum Kualanamu

b. Lokasi

: Jl. Bakaran Batu, Desa Tumpatan, Kec.Beringin,
Lubuk Pakam

Gambar 2.5 Lokasi Perancangan
(Sumber : wikimapia.com)

Lokasi

merupakan

aspek

terpenting

untuk

menentukan

keberhasilan suatu proyek dalam mencapai tujuannya, sehingga pemilihan
lokasi berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Lokasi merupakan wilayah pengembangan.
2. Aksesibilitas yang mudah dicapai.
3. Lokasi tidak berada dekat dengan pusat keramaian.
4. Tidak berada pada kawasan indusrti.
5. Lokasi memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari pusat
transportasi seperti bandara, stasiun dan terminal.
6. Lokasi berada dekat dengan prasarana kota seperti jaringan listrik,
air, telepon, dan saluran pembuangan kota.
7. Berada dekat dengan kawasan hijau.

14

Universitas Sumatera Utara

c. Pencapaian
Gambar 2.6 Menggambarkan akses pencapaian menuju site
perancangan.

Lokasi proyek dapat diakses dengan kendaran pribadi

maupun angkutan umum seperti taxi, becak dan ojek.

Gambar 2.6 Pencapaian Menuju Site
(Sumber : wikimapia.com dan Dokumentasi Pribadi, maret 2016)

15

Universitas Sumatera Utara

d. Batas – batas Site
 Utara

: Pemukiman Warga

 Selatan

: Lahan Kosong

 Timur

: Jl. Bakaran Batu

 Barat

: Persawahan

e. Kontur

: Relatif Datar

f. KLB

:4

g. KDB

: 50%

h. Luas lahan

: ± 28.000 Ha

i. Luas Bangunan

: ± 15.000 m2

j. Kondisi Eksisting

A
B

C

A. persawahan

B. Lokasi perancangan

D

C. kebun jagung

D. Persawahan

Gambar 2.7 Kondisi Existing di sekitar site
(Sumber : wikimapia.com dan Dokumentasi Pribadi)
k. Ketinggian Bangunan

: maksimum 5 lantai

l. Daya tampung

: 500-1000 kamar

m. Pemilik

: Departemen Kesehatan Kab. Deli Serdang

n. Pembiayaan

: APBD Kab. Deli Serdang

o. Program peruntukan

: Masyarakat Sumatera Utara

16

Universitas Sumatera Utara

p. Potensi Lokasi

:


Site

berada

dekat

dengan

bandara

kualanamu


Mudah

diakses

dengan

intensitas

kendaraan yang rendah sehingga jauh
dari kemacetan


Jauh dari pusat kebisingan

2.2.5 Tujuan Proyek
Adapun tujuan dari perencanaan proyek Rumah Sakit Umum (RSU)
Beringin adalah :
a. Merancang rumah sakit yang dapat mendukung dan mampu mewadahi
pengguna bandara dan masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
b. Menjadikan rumah sakit sebagai fasilitas pendukung bandara dan
penyedia pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

2.3

Tinjauan Daerah Perancangan
Daerah perancangan yang berada pada tingkat kecamatan memiliki tinjauan

sebagai berikut :
2.3.1 Tinjauan kota
Kota Lubuk pakam yang merupakan ibukota Kabupaten Deli Serdang
merupakan kota terdekat yang memiliki integritas tinggi terhadap site, baik dalam
hal aksesibilitas, moda aktivitas dan pemenuhan kebutuhan. Sesuai dengan zonasi
pada RUTRK, kawasan Kecamatan Beringin memiliki potensial yang cukup
tinggi dan memiliki peluang yang besar untuk dijadikan sebagai pusat
pertumbuhan kota baru karena letaknya yang dekat dengan bandara, jalur
transportasi dan fungsi penggunaan lahan sebagai area pemukiman yang dapat
dilihat pada gambar 2.8.

17

Universitas Sumatera Utara

Tembung
1 jam

45 menit

Medan

Berastagi
30 Km 2.5 jam

Batang Kuis
17 Km, 1 jam

Tj. Morawa

30 menit

25 menit
Kuala Namu

3 Km, 5 menit
Lubuk Pakam

11 Km, 15 menit

3 jam

Site
Danau Toba

Gambar 2.8 Struktur Kota Menuju Site
(Sumber : pengolahan data primer)

2.3.2 Tinjauan sub wilayah
Kecamatan Beringin merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan
bandara Kualanamu dan terdiri atas 11 desa serta memiliki zonasi sebagai area
yang berfokus pada pengolahan pertanian, transportasi, perdagangan dan jasa serta
perumahan dan pemukiman sebagai bentuk rencana sistem perkotaan di
Kabupaten Deli Serdang. Site perancangan yang berada di desa Tumpatan juga
merupakan kontribusi dalam penyediaan wadah pelayanan kesehatan dalam
memfasilitasi masyarakat dan keberadaan Bandara Kualanamu.

18

Universitas Sumatera Utara

2.4

Tinjauan Fungsi
Rumah sakit mempunyai beberapa fungsi, yaitu menyelenggarakan

pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan non medik, pelayanan dan
asuhan keperawatan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan,
pelayanan rujukan upaya kesehatan, administrasi umum dan keuangan. Rumah
sakit dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan berdasarkan jenis
pelayanan, kepemilikan, jangka waktu pelayanan, kapasitas tempat tidur dan
fasilitas pelayanan, dan afiliasi pendidikan.
Rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan dibagi menjadi rumah sakit umum
dan khusus, sedangkan berdasarkan fasilitas pelayanan dan kapasitas tempat tidur,
rumah sakit dibagi menjadi :
a. Rumah Sakit Kelas A, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dan subspesialistik luas,
dengan kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur.
b. Rumah Sakit Kelas B, dibagi menjadi :
1. Rumah sakit B1 yaitu RS yang melaksanakan pelayanan medik minimal
11 (sebelas) spesialistik dan belum memiliki sub spesialistik luas dengan
kapasitas 300-500 tempat tidur.
2. Rumah sakit B2 yaitu RS yang melaksanakan pelayanan medik
spesialistik dan sub spesialistik terbatas dengan kapasitas 500-1000
tempat tidur.
c. Rumah Sakit Kelas C, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar, yaitu penyakit dalam,
bedah, kebidanan atau kandungan, dan kesehatan, dengan kapasitas 100-500
tempat tidur.
Suatu bangunan rumah sakit memiliki uraian kegiatan yang beragam dan
saling berhubungan satu sama lain, sehingga rumah sakit juga memiliki ruang
pelayanan yang beragam. Adapaun ruang pelayanan yang harus tersedia dalam
suatu rumah sakit adalah sebagai berikut :

19

Universitas Sumatera Utara

a. Instalasi Rawat Jalan.
Fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masingmasing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat
untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan.
b. Instalasi Gawat Darurat.
Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat dan
terancam nyawanya yang membutuhkan pertolongan secepatnya.
c. Instalasi Rawat Inap.
Fasilitas yang digunakan merawat pasien yang harus di rawat lebih dari 24
jam (pasien menginap di rumah sakit).
d. Instalasi Perawatan Intensif (Intensive Care Unit = ICU).
Fasilitas untuk merawat pasien yang dalam keadaan sakit berat sesudah
operasi berat atau bukan karena operasi berat yang memerlukan
pemantauan secara intensif dan tindakan segera.
e. Instalasi Kebidanan dan penyakit kandungan.
Fasilitas menyelenggarakan kegiatan persalinan, perinatal, nifas dan
gangguan kesehatan reproduksi.
f. Instalasi Bedah.
Suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan/operasi secara elektif maupun akut, yang
membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya.
g. Instalasi Farmasi.
Fasilitas untuk penyediaan dan membuat obat racikan, penyediaan obat
paten, serta memberikan informasi dan konsultasi perihal obat.
h. Instalasi Radiodiagnostik.
Fasilitas

untuk

melakukan

pemeriksaan

terhadap

pasien

dengan

menggunakan energi radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.

20

Universitas Sumatera Utara

i. Instalasi Radioterapi.
Fasilitas pelayanan pengobatan pasien dengan penggunaan partikel atau
gelombang berenergi tinggi seperti sinar gamma, berkas elektron, foton,
proton dan neutron untuk menghancurkan sel kanker.
j. Instalasi Kedokteran Nuklir.
Fasilitas yang digunakan untuk menegakkan diagnosis, terapi penyakit
serta

penelitian

dengan

memanfaatkan

materi

radioaktif

yaitu

menggunakan sumber radiasi terbuka (“unsealed’).
k. Instalasi

Sterilisasi

Pusat

Supply

(CSSD/Central

Sterilization

Departement)
Instalasi Sterilisasi Pusat (Central Sterile Supply Department = CSSD).
Fasilitas untuk mensterilkan instrumen, linen, bahan perbekalan.
l. Instalasi Laboratorium.
Fasilitas kerja khususnya untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan
ilmiah (misalnya fisika, kimia, higiene, dan sebagainya).
m. Instalasi Rehabilitasi Medik.
Fasilitas pelayanan untuk memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh
dan mental pasien setinggi mungkin sesudah kehilangan/ berkurangnya
fungsi tersebut.
n. Instalasi Diagnostik Terpadu.
Fasilitas diagnostik kondisi medis organ tubuh pasien
o. Bagian Administrasi dan Manajemen
Suatu unit dalam rumah sakit tempat melaksanakan kegiatan administrasi
pengelolaan/manajemen rumah sakit serta tempat melaksanakan kegiatan
merekam dan menyimpan berkas-berkas jati diri, riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan

dan

pengobatan

pasien

yang

diterapkan

secara

terpusat/sentral.
p. Instalasi Pemulasaran Jenazah dan Forensik.
Fasilitas untuk meletakkan/menyimpan sementara jenazah sebelum
diambil oleh keluarganya, memandikan jenazah, pemulasaraan dan
pelayanan forensik.

21

Universitas Sumatera Utara

q. Instalasi Gizi/Dapur.
Fasilitas melakukan proses penanganan makanan dan minuman meliputi
kegiatan; pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan, dan
penyajian makanan-minuman.
r. Instalasi Cuci (Laundry).
Fasilitas untuk melakukan pencucian linen rumah sakit.
s. Bengkel Mekanikal dan Elektrikal (Workshop)
Fasilitas untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan ringan terhadap
komponen-komponen Sarana, Prasarana dan Peralatan Medik.

2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Pengguna bangunan yang terdapat dalam suatu rumah sakit memiliki jenis
kegiatan yang berbeda–beda dan dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :
Tabel 2.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
No

Kelompok
Kegiatan

Unit kegiatan

Pengguna
Resepsionis

Penerima
Pengunjung

1.

Penerima

Pengunjung

Rekam Medis Perawat

Jenis Kegiatan
 Menerima pengunjung
 memberika informasi
 Mengambil Nomor
 Menunggu Giliran
 Duduk dan Berbincang
 Pengambilan Uang
 Menelpon
 Administrasi
Memberikan informasi
kesehatan
 Menyimpan riwayat
medis pasien
 Mengantar pasien ke step
pemeriksaan berikutnya

Ahli Medis

2.

Administratif

Bagian
Umum

Kepala dan staf
bagaian tata
usaha
Kepala dan staf






Menanyakan riwayat
medis
Bekerja
Menerima tamu
Menyimpan arsip
Bekerja

22

Universitas Sumatera Utara

Bagian
Pendukung

bagaian
keuangan
 Kabag
Logistik
 Kabag
Instalasi
 Staff
bagian
logistik dan
instalasi
 Direktur
 Wakil
Direktur
non medis
 Sekretaris
 Tamu
Resepsionis

Pasien

3.

Kegiatan
Umum

 Menerima tamu
 Menyimpan arsip

 Bekerja
 Menerima tamu
 Menyimpan arsip

 Bekerja
 Menerima tamu
 Menyimpan arsip










Medical
Check-up
Ahli medis






Perawat




Resepsionis
4.

Kegiatan
Khusus

Sentra
Spesialis
Pasien








Menerima Pengunjung
Mendata daftar pasien
Mendaftar
Duduk dan menunggu
giliran pemeriksaan
Tes tajam penglihatan
Memeriksa penyakit
Membayar administrasi
Duduk dan menunggu
hasil pemeriksaan
Pemeriksaan tajam
penglihatan
Pemerikasaan
Menafsirkan hasil
pemeriksaan
Memberikan resep
dokter
Memanggil pasien untuk
diagnose
Memberikan hasil rekam
medis kepada dokter
Mengatur administrasi
pasien
Menerima Pasien
Mendafta pasien
Memberikan informasi
Menunggu giliran
Konsultasi penyakit
Melakukan persiapan
operasi

23

Universitas Sumatera Utara

Dokter

Keluarga
Pasien

Perawat
Sentra Gawat
Darurat

Pasien
Keluarga
Pasien
Dokter

Perawat

Pasien
5.

Perawatan

Rawat inap

Pembesuk
Dokter
Perawat

6.

Penelitian

Laboratorium

Peneliti ahli
medis

Konsultasi

Pasien

 Melakukan operasi
 Membayar administrasi
 Melakukan konsultasi
penyakit
 Melakukan persiapan
operasi
 Melakukan operasi
 Memberikan resep
Melihat proses pengobatan
melalui televisi yang ada di
ruang tunggu khusus
keluarga
 Mempersiapkan operasi
 Membersihkan diri
setelah operasi
 Mengatur administrasi
Mendapat perolongan
langsung (operasi)
 Menyetujui tindakan
operasi
 Membayar administrasi
 Melakukan persiapan
operasi
 Melakukan operasi
 Mempersiapkan operasi
 Membersihkan diri
setelah operasi
 Mengatur administrasi
 Menerima perawatan
 Membayar administrasi
 Konsumsi obat, makan
dan minum
Menjenguk pasien
 Memeriksa pasien
 Berjaga
 Merawat pasien
 istirahat
 Meneliti Sampel Pasien
 Mengantarkan Sampel
Untuk Diteliti
 Memberikan Hasil
Penelitian
 Mencuci Tangan Setelah
Melakukan Penelitian
 Bersitirahat
 Berkonsultasi dengan

24

Universitas Sumatera Utara

Dokter
Spesialis
Pasien dan
keluarga pasien
Apotek
Apoteker

7.

8.

Penunjang

Café






Pengunjung
Karyawan
Dokter
perawat

Musholla






Pengunjung
Karyawan
Dokter
perawat

Laundry

Karyawan dan
pengawas

Dapur

Karyawan dan
pengawas

Mekanik

Staff

Servis

dokter tentan gejala
 Memberikan inforasi
tentang penyakit ang
diketahui oleh
masyarakat
 Membeli resep yang
diberikan oleh dokter
 Meracik obat
 Mencatat obat yang
keluar
 duduk
 berbincang
 menunggu pasien yang
sedang operasi
 makn dan minum
 membayar makanan dan
minuman
 Beribadah
 Mencuci pakaian kotor
 Mencuci handuk, sprei,
dan sarung bantal
 Memasak makanan dan
minuman untuk pasien
rawat inap
 Menyediakan makanan
dan minuman untuk
karyawan
 Pengaturan teknis

(Sumber : Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal,
DEPKES – RI)

)
Kegiatan utama suatu rumah sakit adalah pelayanan kesehatan pada diri
seseorang atau banyak orang, sehingga orang tersebut dapat kembali melakukan
aktivitas tanpa terganggu oleh tidak normalnya fungsi fisik maupun jiwa.
Kegiatan rumah sakit dibagi menjadi beberapa kelompok pelayanan, yaitu :
 Pelayan administrasi, terdiri dari : gedung administrasi rumah sakit,
pendidikan dan latihan.

25

Universitas Sumatera Utara

 Pelayan medis, terdiri dari : rawat jalan (poliklinik), gawat darurat
(emergency), bedah sentral (central operating theater), obstetric dan
gynocolo, dan lain sebagainya.
 Pelayan penunjang medis, terdiri dari : radiologi, instalasi farmasi,
instalasi laboratorium, instalasi gizi, kamar jenazah.
 Pelayanan perawatan, antara lain : ICCU, ICU, physiotherapy, rawat inap,
patologi, dan sebagainya.
 Pelayanan penunjang non medis, antara lain : CSSD, laundry, Instalasi
pemeliharaan sarana, genset, incinerator, area parkir, selasar dan ruang
terbuka hijau.

2.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Rumah sakit memiliki kebutuhan ruang sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009 dijelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 2.3 Kebutuhan dan Besaran Ruang
No

Jenis Ruang

1.

Administrasi

2.

Poliklinik

Kebutuhan Ruang
Ruang Direktur
Ruang Wakil Direktur
Ruang Sekretaris
Ruang Bendahara
Ruang Administrasi
Ruang tata usaha
Ruang Pengelola Askes
Ruang Serba Guna
Ruang Dokter
Ruang Pimpinan
Ruang Perpustakaan
Ruang Locker
Ruang Medical Record
Toilet
Istirahat Dokter
Ruang Adm/Loket
Ruang tunggu
Ruang Poli Penyakit dalam
Ruang Poli Gigi dan Mulut
Ruang Poli kandungan/KB
Ruang Poli Anak

Besaran Ruang
Standar
30 m2
20 m2
15 m2
15 m2
9 m2
30 m2
15 m2
60 m2
30 m2
12 m2
30 m2
20 m2
60 m2
30 m2
20 m2
12 m2
210 m2
21.5 m2
21.5 m2
21.5 m2
21.5 m2

26

Universitas Sumatera Utara

Ruang Poli Saraf
Ruang Poli Bedah
Ruang Poli Jiwa
Ruang Poli Mata
Ruang Poli THT
Ruang Poli Kulit dan
Kelamin
Gudang
Ruang Penjaga
Ruang Penerima
Ruang Administrasi dan
Pendaftaran
Ruang Tunggu dan Pengantar
Pasien
Ruang Rekam Medik
Ruang Triase
Ruang Persiapan Bencana
Massal
Ruang Tindakan
Ruang Resusitasi Bedah
Ruang Resusitasi Non Bedah
Ruang Tindakan Bedah

3.

Gawat Darurat

Ruang Dekontaminasi
Ruang Khusus/Isolasi
Ruang Observasi
Ruang Observasi

Ruang Khusus
Ruang Plester
Ruang Penunjang
Ruang Farmasi
Ruang Linen Steril
Ruang Alat Medis
Ruang Radiologi Cito
Laboratorium Standar
/Khusus
Ruang Dokter Konsulen
Ruang Diskusi
Ruang Pos Perawat
Ruang Perawat
Ruang Kepala IGD
Gudang Kotor
Toilet Petugas

21.5 m2
21.5 m2
21.5 m2
21.5 m2
21.5 m2
21.5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
3-5 m2
1-1.5 m2
Sesuai Kebutuhan
Min 25 m2
Min 25 m2/ Pasien
Bencana
Min 36 m2
Min 36 m2
Min 7.2 m2/meja
tindakan
Min 6 m2
Min 9 m2
Min 7.2
m2/tindakan tidur
periksa
Min 12 m2
Min 3 m2
Min 4 m2
Min 8 m2
Min 6 m2
Min 4 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 3-5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 2-3 m2

27

Universitas Sumatera Utara

4.

Ruang Rawat
Intensif

5.

Ruang Unit
Sterilisasi

6.

Ruang Operasi

Ruang Sterilisasi
Ruang Gas Medis
Ruang Loker
Pantri
Ruang Parkir Troli
Ruang Brankar
Loker
Ruang Perawat
Ruang Kepala Perawat
Ruang Dokter
Daerah Rawat Pasien ICU :
 Ruang Rawat Pasien Non
Isolasi
 Ruang Rawat Pasien Isolasi
Nurse Station
Gudang Alat Medik
Gudang Bersih
Gudang Kotor
Ruang Tunggu Keluarga
Ruang Administrasi
Ruang Janitor
Toilet
Ruang Penyimpanan Silinder
Gas Medik
Ruang parkir Brankar
Ruang Penerima Bahan Kotor
Ruang Sterilisasi
RuangPengambilan
Ruang Peralatan Kotor
Ruang Adm/ Pengawasan
Ruang Staff
Ruang Cuci
Ruang Steril
Ruang Pembersihan
Ruang Pendaftaran
Ruang Tunggu
Ruang Transfer
Ruang Persiapan
Ruang Anastesi
Ruang Untuk Cuci
Tangan(Scrub Station)
Ruang Operasi Minor
Ruang Operasi Minor
Ruang Operasi Mayor
Ruang Kateterisasi Jantung

Min 4 m2
Min 4 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 2 m2
Min 3 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 12 m2/tt
Min 16 m2/tt
Min 4-6 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
4-6 m2
Sesuai Kebutuhan
3-5 m2
4-6 m2
2-3 m2
4-8 m2
2-6 m2
30 m2
30 m2
12.5 m2
12 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
20 m2
Sesuai Kebutuhan
20 m2
3-5 m2
1-1.5 m2
Sesuai Kebutuhan
Min 9 m2
Min 9 m2
Min 3 m2
± 36 m2
Min 42 m2
Min 50 m2

28

Universitas Sumatera Utara

7.

8.

Unit Farmasi

Radiodiagnostik

 Ruang Tindakan
Kateterisasi Jantung
 Ruang Monitor
 Ruang Mesin
 Ruang Perlengkapan
Ruang Resusitasi Neonatus
Ruang Pemulihan
Gudang Steril
Ruang Sterilisasi
Loker
Depo Farmasi
Ruang Dokter
Ruang Perawat
Ruang Diskusi Medis
Gudang Kotor
Spoolhoek
Toilet
Parkir Brankar
Ruang Racik Obat
Depo Bahan Baku Obat
Depo Obat Jadi
Gudang Perbekalan dan Alat
Kesehatan
Depo Obat Khusus
Gudang Obat
Ruang Administrasi
Kantor Apotik Utama
Ruang Loker Petugas
Ruang Rapat/Diskusi
Ruang Arsip
Dokumen/Perpustakaan
Ruang Kepala Instalasi
Farmasi
Ruang Staff
Ruang Tunggu
Pantri
KM/WC
Ruangan Tunggu Pasien dan
Pengantar Pasien
Ruangan Administrasi dan
Rekam Medis
Loket Pendaftaran,
Pembayaran dan
Pengambilan Hasil
Ruang Konsultasi Dokter

Min 36 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 7.2 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
4-6 m2
2-3 m2
Sesuai Kebutuhan
Min 6 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
20 m2
Sesuai Kebutuhan
3-5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
1-1.5 m2
Sesuai Kebutuhan
2-3 m2
1-1.5 m2
3-5 m2
3-5 m2
3-5 m2

29

Universitas Sumatera Utara

9.

Ruang
Kebidanan

Ruang Ahli Fisika Medis
Ruang Pemeriksaan
General
Tomografi
Fluoroskopi
Ultra Sonografi (USG)
Angiografi
CT-Scan
MRI
Ruang Operator/Panel
Kontrol
Ruang Mesin
Ruang Ganti Pasien
KM/WC
Kamar Gelap
Ruang Jaga Radiografer
Gudang Penyimpangan
Berkas
Pantri
Ruang Administrasi
Ruang Tunggu Pengantar
Pasien
Scrub Station
Ruang Persiapan Bersalin
Tanpa Komplikasi min 2tt
Ruang Persiapan Bersalin
dengan Komplikasi min 2tt, 1
KM/WC
Ruang Persiapan Bersalin
Tanpa Komplikasi min 2tt, 1
KM/WC
Ruang Persiapan Bersalin
Tanpa Komplikasi min 3tt, 1
KM/WC
Ruang Persiapan Bersalin
dengan Komplikasi min 3tt, 1
KM/WC
Ruang Bersalin Privat
Ruang Bersalin dengan Air
Ruang Tindakan
Ruang Pemulihan Min 4 tt
Ruang Bayi Normal
Ruang Bayi Patologis
Ruang Rawat Intensif Bayi
Neonatal

Sesuai Kebutuhan
Min 12 m2
Min 12 m2
Min 12 m2
Min 9 m2
Min 9 m2
Min 12 m2
Min 18 m2
Min 4 m2
Min 4 m2
Min 4 m2
2-3 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
3-5 m2
1-1.5 m2
Min 3 m2
Min 7.2 m2/tt
Min 7.2 m2/tt
Min 7.2 m2/tt
Min 12 m2/tt
Min 12 m2/tt
Min 20 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Min 12 m2/tt
Min 7.2 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

30

Universitas Sumatera Utara

10.

Ruang
Rehabilitasi
Medik

Ruang Perinatologi : High
Care
Ruang Laktasi
Ruang Perawatan
Ruang Perawatan Isolasi
Gudang Steril
Ruang Steril
Loker
Ruang Penyimpanan Linen
Ruang Dokter
Ruang Perawat/Petugas
Ruang Diskusi Medis
Pantri
Gudang Kotor
KM/WC
Janitor
Parkir Brankar
Loket Pendaftaran dan
Pendataan
Ruang Administrasi,
Keuangan dan Personalia
Ruang Tunggu Pasien Dan
Pengantar Pasien
Ruang Pemeriksaan
Ruang Terapi Psikologi
Fisioterapi
1. Ruang Fisioterapi Pasif
2. Ruang Fisioterapi Aktif
 Ruang Senam
 Ruang Hidroterapi
Terapi Okupasi
1. Ruang terapi Okupasi
2. Ruang Sensori Integrasi
Anak
3. Ruang Reklasasi
Terapi Wicara
1. Ruang Terapi Wicara
2. Ruang Terapi Audiometer
Ruang Otrhotik dan Prostetik
1. Loker Petugas
2. Bengkel Halus
3. Bengkel Kasar
4. Ruang Jahit Kulit
5. Ruang Bioknik
6. Ruang Penyimpanan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 7.2 m2/tt
Min 12 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Min 6 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Min 3 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
4-6 m2
2-3 m2
Min 3 m2
Min 2 m2
3-5 m2
3-5 m2
1-1.5 m2
12-25 m2
12-25 m2
Min 12 m2/tt
Min 50m2
Min 50m2
6-30 m2
Sesuai kebutuhan
12-30 m2
Min 3 m2/ruang
pasien
4-12 m2
Min 9 m2
Min 36 m2
Min 12 m2
Min 9 m2

31

Universitas Sumatera Utara

11.

12.

Ruang Rawat
Inap Umum

Ruang Rawat
Jalan

barang Jadi
7. Gudang Bahan Baku
8. Ruang Penyetelan
Ruang PSM
Gudang Peralatan RM
Gudang Linen dan Farmasi
Gudang Kotor
Ruang Kepala RM
Ruang Petugas RM
Pantri
KM/WC
Ruang perawatan
Nurse Station
Ruang Tindakan
Ruang Perawat
Ruang Administrasi/Kantor
Ruang Kepala Instalasi rawat
Inap
Ruang Pendidikan Diskusi
Ruang Dokter Jaga
Ruang Loker
Ruang Linen Kotor – Bersih
Gudang Kotor
Ruang Konsultasi
Gudang Bersih
Ruang Janitor
Pantri
High Care Unit (HCU)
Ruang Perawatan Isolasi
Ruang Administrasi
Ruang Pengendali ASKES
Ruang Rekam Medik

Ruang Tungu Poli
Ruang Periksa dan Klinik
Ruang Tindakan Bedah
Umum
Ruang Tindakan Bedah
Tulang
Uang ndakan Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
Klinik Mata
- 1 Ruang Tindakan Poli
Mata

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 4 m2/org
Sesuai kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
2-3 m2
Min 7.2 m2
3-5 m2
12-20 m2
Sesuai Kebutuhan
3-5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
12 m2
10 m2
12 m2
4-6 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 4-6 m2
Sesuai Kebutuhan
Min 9 m2/tt
Min 12 m2/tt
3-5 m2
3-5 m2
±12-16/1000
kunjungan
pasien/hari
1-1.5 m2
12-24 m2
12-24 m2/poli
12-25 m2/poli
24 m2
> 4m

32

Universitas Sumatera Utara

13.

Ruang
Radioterapi

14.

Haemodialisis

- 3 Ruang Konsultasi /Periksa
Klinik THT
12-25 m2/poli
Klinik Gigi dan Mulut
24 m2
Klinik Kulit dan Penyakit
12 m2
Kelamin
Klinik Syaraf
12 m2
Ruang Medical Check-Up
1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang Loker
3. Ruang Tunggu
Sesuai kebutuhan
4. Pantri
5. Ruang Pemeriksaan Dasar
6. Ruang Konsultasi
Ruang Laktasi
6-12 m2
Ruang Penyuluhan (KIE)
Sesuai Kebutuhan
Klinik Jiwa
12 m2
Toilet Petugas
Ruang Penerima,
Pendaftaran, Pembayaran dan
3-5 m2
Pengambilan
Ruang Administrasi dan
3-5 m2
rekam Medis
Ruang Pemeriksaan dan
Sesuai Kebutuhan
Konsultasi
Ruang Tunggu Pasien
1-1.5 m2
Ruang Tunggu Pasien Tirah
Min 7.2 m2
Baring
Ruang Moulding
Sesuai Kebutuhan
Ruang Kemoterapi
Sesuai Kebutuhan
Ruang Simulator
Sesuai Kebutuhan
Ruang Terapi Penyinaran
Sesuai Kebutuhan
Ruang Kontrol Kualitas
Sesuai Kebutuhan
Ruang Fisikawan Medik
3-5 m2
Ruang Petugas
3-5 m2
Pantri
Sesuai Kebutuhan
Ruang Ganti Petugas
Sesuai Kebutuhan
Ruang Diskusi
Sesuai Kebutuhan
KM/WC
Ruang Tunggu
1-1.5 m2
Ruang Administrasi
3-5 m2
Ruang Cuci Darah
Min 7.2 m2
Ruang Isolasi Cuci Darah
Min 7.2 m2/tt
Ruang Stasi Perawat
Sesuai Kebutuhan
Ruang Konsultasi
Sesuai Kebutuhan
Ruang Revense Osmosis dan
1 mesin RO

33

Universitas Sumatera Utara

Sterilisasi UV

15.

16.

Laboratorium

Unit Transfusi
Darah

Ruang Tanki Air Harian
Ruang Pencucian Filter
Gudang
Ruang Kepala Unit HD
Ruang Utilitas
Kotor/Spoelhoek dan Tempat
Cuci
Pantri
KM/WC
Laboratorium Patologi Klinik
Ruang Administrasi dan
Rekam Medis
Ruang Tunggu Pasien dan
Pengantar Pasien
Ruang
Pengambilan/Penerimaan
Bahan/Sample
Bank Darah
Ruang Konsultasi
Laboritorium Sero Imunologi
Laboritorium Kimia Klinik
Laboritorium Hematologi
Laboritorium Mikrobiologi
Laboritorium Urinalis
Ruang Penyimpanan Bio
Material
Ruang Sputum
Gudang Regensia dan Bahan
Habis Pakai
Ruang Cuci Peralatan
Ruang Diskusi dan Istirahat
Personil
Ruang Kepala Laboratorium
Ruang Petugas Laboratorium
Ruang Ganti/Loker
Pantri
KM/WC Pasien
KM/WC Petugas
Ruang Administrasi`
Ruang Tunggu
Ruang Penyimpanan
Laboratorium Skrining
Ruang Donor Darah

memiliki dimensi
1.5 x 0.6 m2
Sesuai Kebutuhan
Min 4-6 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
4-6 m2
Sesuai Kebutuhan
2-3 m2
3-5 m2
1-1.5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
2-3m2
2-3m2
3-5 m2
1-1.5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

34

Universitas Sumatera Utara

17.

16.

17.

Diagnostik
Terpadu

Jenazah

Instalsi Gizi

Ruang Pemberian Makanan
Pasca Sarjana
Ruang Kepala dan Staff UTD
Gudang
KM/WC
Rungan Tunggu Pasien
Ruang Administrasi dan
Ruang Medik
Loket Pendaftaran,
Pembayaran Dan
Pengambilan Hasil
Ruang Konsultasi Dokter
Ruang Kepala IDT
Ruang Pemeriksaan
Ultra Sonografi (USG)
Ultra Sonografi (USG) 3D
Ultra Sonografi (USG) 4 D
Electro Cardiograph (EKG)
Endoscopy
Electroenchepalograph
(EEG)
Echo Cardio Sonografi
Treadmil
Ruang Petugas
Ruang Arsip
Pantri
KM/WC
Ruang Administrasi
Ruang Tunggu Keluarga
Ruang Duka
Gudang Perlengkapan
Ruang Dekontamiasi Jenazah
dan Pemulsaran Jenazah
Laboratorium Otopsi
Ruang Pendingin Jenazah
Ruang Ganti APD
Ruang Kepala Pemulsaran
Jenazah
Ruang Jemur Alat
Gudang Instalasi Forensik
KM/WC
Ruang Penerima Bahan
Ruang Staff
Ruang Penyajian
Ruang Pengawas

Sesuai Kebutuhan
Min 1.5 m2
Sesuai Kebutuhan
2-3m2
1-1.5 m2
3-5 m2
3-5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 9 m2/tt
Min 9 m2/tt
Min 9 m2/tt
Min 9 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Min 9 m2/tt
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
2-3 m2
3-5 m2
1-1.5 m2
Min 45 m2
Min 9 m2
Min 18 m2
Min 24 m2
Min 21 m2
Sesuai Kebutuhan
Min 6 m2
12 m2
Min 9 m2
2-3 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

35

Universitas Sumatera Utara

18.

18.

Laundry

Ruang
Kedokteran
Nuklir

Ruang Cuci Alat
Ruang masak
Ruang Penyimpanan Kering
Ruang Penyimpanan Basah
Kelas Penampung Sampah
Ruang Persiapan
Ruang Penerima Baju Kotor
Ruang Cuci
Ruang Disinfektan
Ruang Pengeringan
Ruang Pengiriman
Ruang Jahit
Ruang Setrika
Ruang Pakaina Bersih
Ruang pengawas
Ruang Staff
Ruang Distribusi
Ruang Peras
Kelas Lipat
Kedokteran Nuklir Pratama
Ruang Tunggu Pasien dan
Pengantar Pasien
Ruang Administrasi dan
Rekam Medis
Loket Pendaftaran,
Pembayaran, dan
Pengambilan Hasil
Ruang Konsultasi Dokter
Ruang Pemberian Dosis
Ruang Probe dan Counting
System
Ruang Penyimpanan dan
Penyimpanan Radiofarmaka
Ruang Dekontaminasi
Ruang Istirahat Dokter dan
Petugas
KM/WC
Ruang Penyimpanan
sementara Limbah Radioaktif
padat
Kedokteran Nuklir Madya
Ruang Pencacahan In Vivo
Ruang
Penyimpanan
sementara Limbah Radioaktif
padat

12.5 m2
16 m2
16 m2
16 m2
6 m2
6 m2
12 m2
18 m2
12 m2
12 m2
15 m2
9 m2
9 m2
30 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
1-1.5 m2
3-5 m2
3-5 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Min 12 m2
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
2-3 m2
Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

36

Universitas Sumatera Utara

18.

Kantin

19.

Bengkel

20.

Fasilitas lain

Laboratorium RIA
Sesuai Kebutuhan
Ruang Cardiac Stress Test
Sesuai Kebutuhan
Ruang Gamma Camera
Sesuai Kebutuhan
Kedokteran Nuklir Utama
Ruang Probe dan Counting
System
Min 12 m2
Kedokteran Nuklir dengan teknologi PET-CT
Ruang Tunggu Pasien dan
Pengantar Pasien
1-1.5 m2
Ruang Administrasi dan
3-5 m2
Rekam Medis
Ruang Konsultasi Dokter
Sesuai Kebutuhan
Ruang Ganti Petugas
Sesuai Kebutuhan
Ruang Pemberian Dosis
Sesuai Kebutuhan
Ruang Penyiapan
Sesuai Kebutuhan
Radiofarmaka
Ruang Hot Lab
Sesuai Kebutuhan
Ruang Cyclotron
Sesuai Kebutuhan
Ruang PET-CT
Sesuai Kebutuhan
Ruang Penyimpanan
Sementara limbah radioaktif
Sesuai Kebutuhan
padat
Ruang Istirahat dan Diskusi
Dokter dan Petugas
Sesuai Kebutuhan
Ruang Kontrol Kualitas
Sesuai Kebutuhan
Ruang Pengolahan
Sesuai Kebutuhan
Ruang Makan
Sesuai Kebutuhan
Ruang Penyajian + Kasir
Sesuai Kebutuhan
Dapur
Sesuai Kebutuhan
Ruang Bengkel Peralatan
30 m2
Kayu
Ruang Bengkel Peralatan
20 m2
Besi
Ruang Genset
40 m2
Ruang Panel Trafo
12.5 m2
Pompa reservoir Bawah
15 m2
Ruang Servis Mobil
60 m2
Hall Penerima
Sesuai Kebutuhan
Hall Unit Rawat Inap
Sesuai Kebutuhan
Hall Penerima Bahan Servis
Sesuai Kebutuhan
Toilet Umum
54 m2
Toilet Staff
48 m2
Ruang Locker Staff
64 m2
Ruang Janitor
20 m2

(Sumber : Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal,
DEPKES – RI)

)
37

Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Rumah sakit terdiri dari bebrapa ruang pelayanan yang berbeda dan
memiliki persyaratan khusus seperti di bawah ini :
a. Instalasi Rawat Jalan
Konsep dasar poliklinik pada prinsipnya ditetapkan sebagai berikut :
1. Letak Poliklinik berdekatan dengan jalan utama, mudah dicapai dari
bagian administrasi, terutama oleh bagian rekam medis, berhubungan
dekat dengan apotek, bagian radiologi dan laboratorium.
2. Ruang tunggu di poliklinik, harus cukup luas. Ada pemisahan ruang
tunggu pasien untuk penyakit infeksi dan non infeksi.
3. Sistem sirkulasi pasien dilakukan dengan satu pintu (sirkulasi masuk
dan keluar pasien pada pintu yang sama).
4. Klinik-klinik yang ramai sebaiknya tidak saling berdekatan.
5. Klinik anak tidak diletakkan berdekatan dengan Klinik Paru,
sebaiknya Klinik Anak dekat dengan Kllinik Kebidanan.
6. Sirkulasi petugas dan sirkulasi pasien dipisahkan.
7. Pada tiap ruangan harus ada wastafel (air mengalir).
8. Letak klinik jauh dari ruang incenerator, IPAL dan bengkel ME.
9. Memperhatikan aspek gender dalam persyaratan fasilitas IRJ.
b. Instalasi Gawat Darurat
Adapun persyaratn khusus suatu instalasi gawat darurat adalah sebagai
berikut :
1. Area IGD harus terletak pada area depan atau muka dari tapak RS.
2. Area IGD harus mudah dilihat serta mudah dicapai dari luar tapak
rumah sakit (jalan raya) dengan tanda-tanda yang sangat jelas dan
mudah dimengerti masyarakat umum.
3. Area IGD harus memiliki pintu masuk kendaraan yang berbeda
dengan

pintu

masuk

kendaraan

ke

area

Instalasi

Rawat

Jalan/Poliklinik, Instalasi rawat Inap serta Area Zona Servis dari
rumah sakit.

38

Universitas Sumatera Utara

4. Untuk tapak RS yang berbentuk memanjang mengikuti panjang jalan
raya maka pintu masuk ke area IGD harus terletak pada pintu masuk
yang pertama kali ditemui oleh pengguna kendaraan untuk masuk ke
area RS.
5. Untuk bangunan RS yang berbentuk bangunan bertingkat banyak yang
memiliki ataupun tidak memiliki lantai bawah tanah (Basement Floor)
maka perletakan IGD harus berada pada lantai dasar (Ground Floor)
atau area yang memiliki akses langsung.
6. IGD disarankan untuk memiliki Area yang dapat digunakan untuk
penanganan korban bencana massal (Mass Disaster Cassualities
Preparedness Area).
7. Disarankan pada area untuk menurunkan atau menaikan pasien
(Ambulance

Drop-In

Area)

memiliki

sistem

sirkulasi

yang

memungkinkan ambulan bergerak 1 arah (One Way Drive / Pass Thru
Patient System).
8. Letak bangunan IGD harus berdekatan dengan Ruang Operasi RS,
Ruang Perawatan Intensif, Ruang Radiologi, Ruang Kebidanan,
Ruang Laboratorium, dan Bank Darah RS.
c. Instalasi Rawat Inap
Berikut adalah persyaratan khusus instalasi rawat jalan yang harus
dipenuhi oleh suatu rumah sakit :
1. Perletakan ruangannya secara keseluruhan perlu adanya hubungan
antar ruang dengan skala prioritas yang diharuskan dekat dan sangat
berhubungan/membutuhkan.
2. Kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci keberhasilan
perancangan, sehingga blok unit sebaiknya sirkulasinya dibuat secara
linier/lurus (memanjang).
3. Konsep Rawat Inap yang disarankan “Rawat Inap Terpadu (Integrated
Care)” untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang.

39

Universitas Sumatera Utara

4. Apabila Ruang Rawat Inap tidak berada pada lantai dasar, maka harus
ada tangga landai (Ramp) atau Lift Khusus untuk mencapai ruangan
tersebut.
5. Bangunan Ruang Rawat Inap harus terletak pada tempat yang tenang
(tidak bising), aman dan nyaman tetapi tetap memiliki kemudahan
aksesibilitas dari sarana penunjang rawat inap.
6. Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk ruangan.
7. Alur petugas dan pengunjung dipisah.
8. Masing-masing ruang Rawat Inap 4 spesialis dasar mempunyai ruang
isolasi.
9. Ruang Rawat Inap anak disiapkan 1 ruangan neonatus.
10. Lantai harus kuat dan rata tidak berongga, bahan penutup lantai,
mudah dibersihkan, bahan tidak mudah terbakar.
11. Pertemuan dinding dengan lantai disarankan berbentuk lengkung agar
memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang
debu/kotoran.
12. Plafon harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak mengumpulkan
debu.
13. Tipe R. Rawat Inap adalah VVIP, VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III
14. Khusus untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti : Pasien
yang menderita penyakit menular.Pasien dengan pengobatan yang
menimbulkan bau (seperti penyakit tumor, ganggrein, diabetes, dsb).
Pasien yang gaduh gelisah (mengeluarkan suara dalam ruangan)
15. Stasi perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat
dapat mengawasi pesiennya secara efektif, maksimum melayani 25
tempat tidur.
d. Ruang Perawatan Intensif
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi pada instalasi perawatan intensif
yaitu :

40

Universitas Sumatera Utara

1. Letak bangunan ruang perawatan intensif harus berdekatan dengan
ruang operasi RS, ruang gawat darurat, laboratorium dan ruang
radiologi.
2. Harus bebas dari gelombang elektromagnetik dan tahan terhadap
getaran.
3. Gedung harus terletak pada daerah yang tenang.
4. Aliran listrik tidak boleh terputus.
5. Harus tersedia pengatur kelembaban udara.
6. Sirkulasi udara yang dikondisikan seluruhnya udara segar (fresh air).
7. Ruang pos perawat (Nurse station) disarankan menggunakan
pembatas fisik transparan/ tembus pandang (antara lain kaca tahan
pecah, flexi glass) untuk mengurangi kontaminasi terhadap perawat.
8. Perlu disiapkan titik grounding untuk peralatan elektrostatik.
9. Tersedia aliran Gas Medis (O2, udara bertekanan dan suction).
10. Pintu kedap asap dan tidak mudah terbakar, terdapat penyedot asap
bila terjadi kebakaran.
11. Terdapat pintu evakuasi yang luas dengan fasilitas ramp apabila letak
instalasi ICU tidak pada lantai dasar.
12. Ruang ICU/ICCU memiliki Tingkat Ketahanan Api 2 jam.
13. Pertemuan dinding dengan lantai dan pertemuan dinding dengan
dinding tidak boleh berbentuk sudut/ harus melengkung agar
memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang debu dan
kotoran.
e. Ruang Operasi
Persyaratan teknis ruang operasi yang disusun oleh Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Tahun 2012 dalam
buku pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit : Ruang Operasi, adalah
sebagai berikut :

41

Universitas Sumatera Utara

 Alur Material/bahan.
(a) Material/bahan bersih/steril.
Material/bahan bersih untuk kebutuhan kamar bedah diambil dari :
-

ruang penyimpanan bersih/steril, seperti linen, peralatan
kebutuhan bedah, dan sebagainya.

-

Untuk kebutuhan farmasi (obat-obatan), diambil dari ruang
penyimpanan farmasi, termasuk bahan/material yang sekali
pakai. Bila ruang farmasi tidak tersedia, dapat digunakan
ruang persiapan peralatan.

-

Zat anestesi, umumnya disimpan di ruang penyimpanan
anestesi.

(b) Material kotor/bekas.
Material kotor, terdiri dari :
-

Material kotor/bekas yang digunakan dan sifatnya habis
pakai, di masukkan ke dalam tempat sampah berupa
kontainer kotor, selanjutnya ditutup rapat, dan dibawa ke
area kotor untuk selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan
yang khusus digunakan untuk ini.

-

Material kotor/bekas yang masih dapat digunakan kembali,
seperti linen, peralatan kedokteran dan sebagainya dibawa
ke ruang spool hook, setelah dibersihkan dan dikemas
dikirim ke ruang laundri atau CSSD.

 Pembagian Ruang Operasi

Gambar 2.9 Pembagian Ruang Operasi
(Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi, Depkes, 2012)
42

Universitas Sumatera Utara

Keterangan :
1 = Zona Tingkat Resiko Rendah (Normal)
Zona ini terdiri dari area resepsionis (ruang administrasi dan
pendaftaran), ruang tunggu keluarga pasien, janitor dan ruang
utilitas kotor.
2 = Zona Tingkat Resiko Sedang (Normal dengan Pre Filter)
Zona ini terdiri dari ruang istirahat dokter dan perawat, ruang
plester, pantri petugas, ruang tunggu pasien (holding), ruang
transfer dan ruang loker (ruang ganti pakaian dokter dan perawat)
merupakan area transisi antara zona 1 dengan zone 2.
3 = Zona Resiko Tinggi (Semi Steril dengan Medium Filter)
Zona ini meliputi kompleks ruang operasi, yang terdiri dari ruang
persiapan (preparation), peralatan/instrument steril, ruang induksi,
area scrub up, ruang pemulihan (recovery), ruang linen, ruang
pelaporan bedah, ruang penyimpanan perlengkapan bedah, ruang
penyimpanan peralatan anastesi, implant orthopedi dan emergensi
serta koridor-koridor di dalam kompleks ruang operasi.
4 = Zona Resiko Sangat Tinggi (Steril dengan prefilter, medium filter
dan hepa filter, Tekanan Positif)
Zona ini adalah ruang operasi, dengan tekanan udara positif. Zone
ini mempunyai jumlah maksimal partikel debu per m3 adalah
35.200 partikel dengan dia. 0,5 μm (ISO 7 - ISO 14644-1
cleanroom standards Tahun 1999).
5 = Area Nuklei Steril (Meja Operasi)
Area ini terletak dibawah area aliran udara kebawah (;laminair air
flow) dimana bedah dilakukan. Area ini mempunyai jumlah
maksimal partikel debu per m3 adalah 3.520 partikel dengan dia.
0,5 μm (ISO 5 s/d ISO 6 - ISO 14644-1 cleanroom standard
Tahun 1999).

43

Universitas Sumatera Utara

 Klasifikasi Ruang Operasi
- Ruang Operasi Minor
Ruang operasi untuk bedah minor atau tindakan endoskopi dengan
pembiusan lokal, regional atau total dilakukan pada ruangan steril.
Ruang Induksi dan ruang penyiapan alat untuk bedah minor dapat
dilakukan di ruang operasi dan bak cuci tangan (scrub-up)
ditempatkan berdekatan dengan bagian luar ruangan ruang operasi
ini. Area yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pembedahan
minor ± 36 m2, dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 6m x
6m x 3m.

Gambar 2.10 Contoh Denah Ruang Operasi Minor
(Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi, Depkes, 2012)

Gambar 2.11 Contoh Ruang Operasi Minor
(Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi, Depkes, 2012)

44

Universitas Sumatera Utara

- Ruang Operasi Umum
Kamar operasi umum menyediakan lingkungan yang sterile untuk
melakukan tindakan bedah dengan pembiusan lokal, regional atau
total. Kamar operasi umum dapat dipakai untuk pembedahan
umum dan spesialistik termasuk untuk ENT, Urology, Ginekolog,
Opthtamologi, bedah plastik dan setiap tindakan yang tidak
membutuhkan peralatan yang mengambil tempat banyak. Area
yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pembedahan minor ±
42 m2, dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 7m x 6m x
3m.

Gambar 2.12 Contoh Denah Ruang Operasi Umum
(Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi, Depkes, 2012)

45

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.13 Contoh Ruang Operasi Umum
(Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi, Depkes, 2012)

- Ruang Operasi Besar
Kamar

Besar

menyediakan

lingkungan

yang

steril

untu