Perancangan Sistem Pembayaran (Billing System) Pasien di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidempuan

(1)

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN

(BILLING SYSTEM) PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM

INANTA PADANGSIDIMPUAN

SKRIPSI

OLEH AYU LESTARY NIM: 111000176

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN (BILLING SYSTEM) PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM INANTA PADANGSIDIMPUAN

Yang disiapkan dan dipertahankan oleh

AYU LESTARY NIM: 111000176

Disahkan Oleh: Komisi Pembimbing


(3)

ABSTRAK

Rumah sakit umum inanta saat ini masih menerapkan sistem pembayaran secara manual baik pengumpulan data pasien, pengumpulan tagihan dan perhitungannya yang dinilai kurang efektif karena membutuhkan waktu pelayanan yang lama dan sumber daya manusia yang cukup banyak. Dengan menggunakan sistem pembayaran secara komputerisasi, kendala-kendala baik secara langsung maupun tidak langsung seperti kesalahan dalam perhitungan biaya, data transaksi yang hilang, kesalahan dalam pencatatan, dan lambatnya penanganan transaksi akan terbantu dengan cepat dan tepat sehingga meningkatkan mutu pelayanan adminstrasi di rumah sakit.

Penelitian ini bertujuan untuk merangcang sistem pembayaran di Rumah Sakit Inanta dengan menggunakan teknologi komputer MYSQL dan C#.

Pengembangan sistem pembayaran ini dirancang dengan meggunakan metode Daur Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SLDC) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu analisis, desain,dan implementasi.

Hasil pemrograman sistem pembayaran terdiri dari perancangan input yang meliputi identitas pasien, data dokter, data obat, dan rekam medis. Perancangan file merupakan penyimpanan dan pengolahan database. Perancangan output terdiri dari dua laporan yaitu laporan biaya perawatan pasien rawat jalan dan laporan biaya pasien rawat inap.

Program sistem pembayaran akan memudahkan pelayanan administrasi kesehatan di Rumah Sakit Umum Inanta dan diharapkan rumah sakit dapat menerapkan program ini dibagian administrasi rumah sakit.


(4)

ABSTRACT

Still today Inanta General Hospital using manually billing system serviced on collecting, gathering, and calculating patient bills that considered less effective caused longer time services and quite a lot of human resources. By using computerized billing system, the obstacles either direct or indirect such as mistakes in calculating hospital fee, lost data transaction, error documentation and slow transaction handling will be quickly and appropriately assisted thus it can improve the quality of administrative service in hospital.

The study aims to plan billing system in the Inanta General Hospital using computer technology MYSQL and C#.

The development of this system is designed by using the System Life Development Cycle (SLDC) method consists of three stages, namely analysis, design, and implementation.

The result of this system programming consist which includes the input design namely patient identity, doctors data, drug data, and medical records. The file design is a storage and database processing. The output design created consist of two reports, namely the report outpatient care cost and inpatient care cost.

Billing system program will give the easiness in administrative health service. It is expected that the hospital will apply this program in the administrative hospital.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN (BILLING SYSTEM) PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM INANTA PADANGSIDIMPUAN” ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program studi strata 1 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terimakasih kepada kedua orang tua tersayang Zul Fahmi Munir dan Ellyzar Caniago yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan kasih sayang yang begitu berharga serta memberi dukungan dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini.

Penulis juga juga banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Heru Santosa, MS, Ph.D selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistika.

3. Ibu dr. Ria Masniari Lubis M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I dan Ibu Arnita S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah


(6)

meluangkan waktu, semangat, dukungan, serta kesabarannya dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi.

4. Ibu drh. Hiswani, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes dan Ibu Maya Fitria, S.KM, M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu dr. Nuriana Aswita selaku Direktur Rumah Sakit Umum Inanta beserta abang Edy dan Etry Siregar selaku Staf bagian Rekam Medis dan Administrasi di Rumah Sakit Umum Inanta yang telah memberikan izin dan bantuan dalam pelaksaan penelitian.

7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan selama masa perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Adik-adik yang penulis sayangi (Aulia Mulqi, Miftahussaadah, dan Fiqri Raihan) yang telah banyak memberikan doa dan motivasi kepada penulis. 9. Teman-teman peminatan Biostatistik (Kiki, Medis, Rani, Wilda, Deby,

Tetty, Nurul, dan Agung) yang telah bersama-sama menuntut ilmu selama masa perkuliahan.

10.Teman-teman seperjuangan PBL Bukit Lawang (Anjela, April, Renta, Riri, Vicky, dan Siti).


(7)

11.Abang Boy Rizky, Ahmad Humaidi, dan Fachrul Ihsan yang telah membantu dan memberikan motivasi juga nasehat dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulisan skripsi ini.

Penulis ini menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Amin

Medan, Juli 2015 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

RIWAYAT HIDUP ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3.Tujuan ... 4

1.3.1. Tujuan Umum ... 4

1.3.2. Tujuan Khusus ... 4

1.4.Manfaat ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Sistem Pembayaran Pasien di Rumah Sakit ... 5

2.1.1. Sistem Pembayaran... 5

2.1.1.1. Sistem Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan 5 2.1.1.2. Metode Pembayaran Jasa Kesehatan ... 7

2.1.2. Pasien ... 9

2.1.3. Rumah Sakit ... 9

2.2. Sistem Informasi ... 12

2.3. Sistem Informasi Rumah Sakit ... 13

2.4. Database Management System ... 14

2.5. MySQL ... 14

2.6. C# ... 16

2.7. Pengembangan Sistem ... 16

2.7.1. Metode Daur Pengembangan Sistem ... 16

2.7.2. Flowchart... 17

2.7.3. Kaidah-kaidah pembuatan flowchart ... 20

BAB III PENGEMBANGAN SISTEM ... 22

3.1. Metode ... 22

3.2. Perencanaan Sistem ... 22

3.3. Analisis Sistem ... 22


(9)

3.3.2. Perangkat Keras ... 23

3.3.3. Perangkat Lunak ... 23

3.4. Perancangan ... 24

3.3.1. Perancangan Masukan ... 26

3.3.2. Perancangan file ... 28

3.3.3. Perancangan Keluaran ... 30

3.3. Implementasi ... 31

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN SISTEM ... 32

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Inanta ... 32

4.2. Visi ... 32

4.3. Misi ... 32

4.4. Jenis Pelayanan ... 34

4.5. Fasilitas Rumah Sakit ... 34

4.6. Ketenagaan dan Kepegawaian Rumah Sakit Umum Inanta ... 35

4.7. Tarif/Harga Pelayanan Rumah Sakit Umum Inanta ... 35

4.8. Sistem Pelayanan Administrasi Rumah Sakit Umum Inanta .... 36

4.9. Sistem Pembayaran Pasien ... 37

4.10. Cara Kerja Program Sistem Pembayaran ... 38

1. Menu Utama Program Sistem Pembayaran ... 39

2. Form Dokter ... 40

3. Form Obat... 41

4. Form Pasien Baru ... 43

4.1. Form Pasien Baru Rawat Jalan ... 43

4.1.1. Form Rekam Medis Rawat Jalan... 45

4.1.2. Form Cetak Rawat Jalan ... 47

4.2. Form Pasien Baru Rawat Inap ... 48

4.2.1. Form Rekam Medis Rawat Inap ... 49

4.2.2. Form Cetak Rawat Inap ... 50

5. Form Pasien Lama ... 53

BAB V PEMBAHASAN ... 55

5.1. Keuntungan Sistem Pembayaran Pasien ... 55

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 7

6.1 Kesimpulan ... 57

6.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... xiii LAMPIRAN


(10)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ayu Lestary Tempat : Padangsidimpuan Tanggal Lahir : 07 Oktober 1993 Suku Bangsa : Minang

Agama : Islam

Nama Ayah : Zul Fahmi Munir Suku Bangsa Ayah : Minang

Nama Ibu : Ellyzar Caniago Suku Bangsa Ibu : Minang

Pendidikan Formal

1. SD/Tamat Tahun : SD Negeri 100107 Padangsidimpuan 2. SLTP/Tamat Tahun : SMP S Nurul Ilmi Padangsidimpuan 3. SLTA/Tamat Tahun : MAN 2 Model Padangsidimpuan 4. Akademi/Tamat Tahun : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. flow direction symbol ... 18

Tabel 2.2. processing symbols ... 19

Tabel 2.3. input-output symbols ... 23

Tabel 3.1 Administrator. ... 26

Tabel 3.2. Identitas Pasien ... 26

Tabel 3.3. Rekam medis ... 27

Tabel 3.4. Dokter... 27

Tabel 3.5. Obat ... 27

Tabel 3.6. Pilih Obat ... 28


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lima komponen sistem informasi ... 13

Gambar 2.2 Tampilan dashbor phpMyAdmin ... 15

Gambar 3.1 Flowchart Halaman Utama ... 25

Gambar 3.2 Perancangan Database Sistem Pembayaran ... 29

Gambar 3.3 Perancangan Output ... 30

Gambar 4.1 Form Log In Administrator ... 39

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama... 40

Gambar 4.3 Form Dokter ... 41

Gambar 4.4 Form Obat ... 42

Gambar 4.5 Form Pasien Baru ... 43

Gambar 4.6. Form Masukan Data Pasien Rawat Jalan ... 44

Gambar 4.7. Form Rekam Medis Rawat Jalan ... 45

Gambar 4.8. Form Pilihan Obat ... 46

Gambar 4.9. Form CetakPembayaran Pasien ... 47

Gambar 4.10. Form Pasien Baru Rawat Inap ... 48

Gambar 4.11. Form Rekam Medis Rawat Inap ... 49

Gambar 4.12. Form Cetak Rawat Inap ... 51

Gambar 4.13. Print Preview Laporan Pembayaran ... 52

Gambar 4.14. Form Pasien Lama ... 53


(13)

ABSTRAK

Rumah sakit umum inanta saat ini masih menerapkan sistem pembayaran secara manual baik pengumpulan data pasien, pengumpulan tagihan dan perhitungannya yang dinilai kurang efektif karena membutuhkan waktu pelayanan yang lama dan sumber daya manusia yang cukup banyak. Dengan menggunakan sistem pembayaran secara komputerisasi, kendala-kendala baik secara langsung maupun tidak langsung seperti kesalahan dalam perhitungan biaya, data transaksi yang hilang, kesalahan dalam pencatatan, dan lambatnya penanganan transaksi akan terbantu dengan cepat dan tepat sehingga meningkatkan mutu pelayanan adminstrasi di rumah sakit.

Penelitian ini bertujuan untuk merangcang sistem pembayaran di Rumah Sakit Inanta dengan menggunakan teknologi komputer MYSQL dan C#.

Pengembangan sistem pembayaran ini dirancang dengan meggunakan metode Daur Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SLDC) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu analisis, desain,dan implementasi.

Hasil pemrograman sistem pembayaran terdiri dari perancangan input yang meliputi identitas pasien, data dokter, data obat, dan rekam medis. Perancangan file merupakan penyimpanan dan pengolahan database. Perancangan output terdiri dari dua laporan yaitu laporan biaya perawatan pasien rawat jalan dan laporan biaya pasien rawat inap.

Program sistem pembayaran akan memudahkan pelayanan administrasi kesehatan di Rumah Sakit Umum Inanta dan diharapkan rumah sakit dapat menerapkan program ini dibagian administrasi rumah sakit.


(14)

ABSTRACT

Still today Inanta General Hospital using manually billing system serviced on collecting, gathering, and calculating patient bills that considered less effective caused longer time services and quite a lot of human resources. By using computerized billing system, the obstacles either direct or indirect such as mistakes in calculating hospital fee, lost data transaction, error documentation and slow transaction handling will be quickly and appropriately assisted thus it can improve the quality of administrative service in hospital.

The study aims to plan billing system in the Inanta General Hospital using computer technology MYSQL and C#.

The development of this system is designed by using the System Life Development Cycle (SLDC) method consists of three stages, namely analysis, design, and implementation.

The result of this system programming consist which includes the input design namely patient identity, doctors data, drug data, and medical records. The file design is a storage and database processing. The output design created consist of two reports, namely the report outpatient care cost and inpatient care cost.

Billing system program will give the easiness in administrative health service. It is expected that the hospital will apply this program in the administrative hospital.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di zaman era globalisasi sekarang ini kebutuhan informasi yang cepat, tepat, akurat, relevan dan tepat waktu merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas. Demikan halnya dengan dunia kesehatan, informasi perihal kesehatan akan sangat membantu manajemen kesehatan untuk menjalankan kegiatan operasional, terutama ketika hendak mengambil keputusan penting dengan memilih sejumlah alternatif yang ada.

Menurut teori H.L Blum yang dikutip oleh Azwar (1996), terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Rumah Sakit merupakan salah satu instansi dibidang pelayanan kesehatan yang membutuhkan suatu sistem informasi untuk mempermudah dalam pengolahan data sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada para pasien dan lingkungan yang terkait. Sesuai ketentuan Pasal 52 ayat (1) Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit. Sebagaimana tercantum Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang


(16)

memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor empat didunia merupakan lahan bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya. Salah satunya adalah sektor kesehatan dimana rumah sakit bertaraf internasional dibangun. Dengan adanya persaingan ini, rumah sakit swasta nasional maupun rumah sakit pemerintah harus dapat meningkatkan mutu pelayanannya terutama mutu para dokter, medis, dan paramedis, baik yang bersifat professional maupun sikap perilaku sehari-hari terhadap pasien. Demikian halnya juga dengan administrasi rumah sakit, harus bisa diproses dengan cepat agar waktu tunggu lebih singkat sehingga pasien dan keluarga pasien merasa puas. Untuk memudahkan prosedur administrasi kesehatan rumah sakit, dibutuhkan sistem pembayaran atau billling system yang dapat memberi kemudahan dalam pengolahan data sehingga mempercepat proses administrasi.

Menurut Bank Indonesia, Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain.

Sistem Pembayaran atau billing system yang dilakukan secara manual akan membutuhkan waktu yang panjang dan membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, kendala-kendala baik


(17)

secara langsung maupun tidak langsung seperti kesalahan dalam perhitungan biaya, data transaksi yang hilang, kesalahan dalam pencatatan, dan lambatnya penanganan transaksi akan terbantu dengan cepat dan tepat sehingga meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Inanta berada di wilayah kota Padangsidimpuan tepatnya di Jl.Sisingamangaraja No. 85/87 merupakan salah satu instansi kesehatan yang setiap hari dikunjungi oleh pasien, baik pasien dengan skala penyakit ringan maupun berat. Banyaknya pasien yang datang setiap hari tentunya akan membuat kerepotan pihak rumah sakit dalam melayani pasien. Pada bagian administrasi Rumah Sakit Umum Inanta, petugas akan memberikan print out total pembayaran pada pasien jika pasien meminta print out total pembayaran untuk claim asuransi, sementara untuk pasien yang tidak memiliki asuransi tidak diberikan print out total pembayaran sehingga dapat memberikan peluang penambahan atau pengurangan biaya pelayanan oleh petugas karena transparansi biaya tidak diketahui.

Hal ini merupakan salah satu permasalahan seperti informasi yang tidak tepat waktu, dan duplikasi data yang dapat menghambat pelayanan. Dengan pengolahan sistem pembayaran secara komputerisasi, maka akan mempermudah proses pencatatan mulai penginputan data, proses pengambilan data, pengupdate-an data, mengurpengupdate-angi tingkat kesalahpengupdate-an perhitungpengupdate-an biaya pada pasien di rumah sakit dan juga sebagai transparansi tarif yang dikenakan kepada pasien.


(18)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di lihat bahwa Rumah Sakit Umum Inanta dalam melayani pasien masih menggunakan proses pencatatan sampai proses penghitungan secara manual sehingga perlu merancang sistem pembayaran untuk mempermudah pengolahan data, mempercepat dan mengurangi tingkat kesalahan dalam pengolahan data pasien.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Merancang sistem pembayaran (Billing System) pasien di Rumah Sakit Inanta Kota Padangsidimpuan dengan menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan MYSQL dan C#.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Membuat perhitungan rincian biaya pada pasien rawat jalan 2. Membuat perhitungan rincian biaya pada pasien rawat inap 3. Membuat penerimaan deposit awal pada pasien rawat inap

1.4. Manfaat

1. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Inanta mengenai tagihan atau biaya baik kepada pasien maupun keluarga pasien.

2. Mempermudah proses pencatatan dan seluruh kegiatan pembiayaan yang akan dikenakan terhadap pasien

3. Bagi pasien rawat inap maupun keluarganya dapat mengetahui besar tagihan biaya setiap harinya.

4. Bagi pasien maupun keluarganya dapat memperoleh informasi tagihan pembayaran tepat waktu dan akurat.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pembayaran Pasien di Rumah Sakit 2.1.1. Sistem Pembayaran

Kata “sistem” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud atau bisa juga diartikan sebagai cara atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu. Sedangkan pembayaran diartikan sebagai perpindahan nilai antara dua belah pihak. Secara sederhana, kedua belah pihak adalah pihak pembeli dan pihak penjual. Jadi pada saat bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa. Dengan pengertian ini, maka dalam setiap kegiatan ekonomi, dimana terjadi perpindahan barang atau jasa, pasti melibatkan apa yang disebut dengan proses pembayaran.

Secara eksplisit, Sistem Pembayaran adalah suatu sistem yang melakukan pengaturan kontak, fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran, serta

pemenuhan kewajiban pembayaran yang dikumpulkan melalui pertukaran “nilai”

antar perorangan, bank, lembaga lainnya baik domestik maupun antar negara (Pohan, 2011).

2.1.1.1. Sistem Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan

Beberapa jenis prosedur sistem pembayaran:

1. Sistem pembayaran berdasarkan charge (charge based system) yaitu penyedia layanan tidak mengharapkan keuntungan yang berlebih,


(20)

dimana pengaturan biaya tergantung pada beberapa aspek dari biaya yang harus dicakup, yaitu:

a. Operasi (operation)

Kategori ini mencakup semua biaya operasi, saat ini dan selanjutnya dimasa depan. Charge harus mencakup biaya yang terkait persediaan, perlengkapan, tenaga kerja, dan modal kerja; dan juga mencakupi keuntungan untuk memastikan kompensasi staf yang ada saat ini, dan menjaga teknologi serta fasilitas. b. Peluang (oppurtunity)

Penyedia layanan harus mengembangkan kenaikan harga yang pantas sehingga mereka mendapatkan manfaat peluang untuk bertahan atau memperluas pasar.

c. Peristiwa yang tidak terduga (contingencies)

Lingkungan perubahan tidak hanya ada berbagai peluang, tetapi juga berbagai kejadian yang tidak terduga. Misalnya perubahan sistem pembayaran, kekurangan tenaga kerja, dan terjadinya bencana besar.

d. Pengembalian investasi (return on investment)

Untuk penyedia layanan pencari laba, charge harus mencukupi kompensasi organisasi untuk investasi.

2. Sistem Pembayaran berdasarkan biaya (cost based payment) yaitu hal yang mempengaruhi pemberian charge pada pasien seperti unit pada cost-based pasien dalam membayar penyedia layanan dan juga


(21)

permasalahan terkait unit pelayanan. Kelemahan sistem pembayaran ini adalah apabila pasien mengabaikan pembayaran padahal pelayanan telah diberikan, maka penyedia layanan harus melakukan penggeseran biaya kepada pasien lain.

3. Sistem Pembayaran Tetap (flat fee system) yaitu pembayaran dapat ditentukan oleh pasien atau hasil negosiasi antara pasien dan penyedia layanan.

2.1.1.2. Metode Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan

Dalam suatu pelayanan jasa kesehatan terdapat beberapa metode pembayaran (Bastian, 2008) yaitu:

1. Pembayaran Retrospektif adalah pembayaran yang disetujui dan di lakukan setelah jasa dilakukan.

Fee for Service Payment-Payment per items

Merupakan metode pembayaran dengan cara pasien atau penanggung dana membayar secara penuh kepada penyedia layanan kesehatan setelah layanan kesehatan selesai dilakukan. Metode ini sering disebut sebagai pembayaran per item pelayanan, misalnya berupa tindakan diagnosis, terapi, dan pelayanan kesehatan. Jumlah yang dibayar sesuai dengan apa yang tertera pada tagihan. Pembayaran dihitung per hari perawatan dengan cara lump sum per hari yang dimulai ketika pasien melakukan admisi di rumah sakit. Metode ini merupakan bentuk pembayaran


(22)

yang paling tidak efisien karena menyebabkan kenaikan biaya perawatan kesehatan.

Fee for Service Payment-Payment per day

Metode ini menyatukan semua jasa yang dilakukan setiap harinya sehingga pembayaran dilakukan secara lump sum untuk tiap hari rawat inap. Tidak adanya insentif untuk melakukan prosedur yang mahal, namun ada insentif untuk memperpanjang waktu tinggal di pusat layanan kesehatan atau Length of Stay (LOS).

2. Pembayaran Prospektif adalah pembayaran yang disetujui dan dilakukan lebih lanjut sebelum jasa dilakukan tanpa memperdulikan berapa biaya aktual yang dikeluarkan oleh penyedia layanan kesehatan.

 Pembayaran Kapitasi

Pembayaran kapitasi merupakan pembayaran yang dilakukan dalam jumlah yang tetap per orang selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Formula metode kapitasi berdasarkan karakteristik penduduk, misalnya demografi atau jenis penyakit yang signifikan.

 Pembayaran dengan Anggaran Global

Dalam pembayaran dengan anggaran global ini, penyedia layanan kesehatan diberi suatu anggaran, biasanya pada awal tahun, untuk menutup semua layanan yang tersedia. Anggaran


(23)

tersebut biasanya didasarkan pada anggaran pengeluaran tahun sebelumnya.

 Pembayaran Case-Mix

Pembayaran Case-Mix adalah pembayaran bagi paket pelayanan atau episode pelayanan. Daftar pembayaran mungkin tidak berkaitan dengan biaya pelayanan sesungguhnya yang diberikan kepada pasien tertentu, biasanya di rumah sakit atau poliklinik dengan fasilitas rawat inap.

2.1.2. Pasien

Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient, dari bahasa Inggris yang artinya sabar. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya menderita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis (Wikipedia, 2014).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit.

2.1.3. Rumah Sakit

Rumah sakit dalam bahasa Inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dari kata dalam bahasa Latin hospitalis yang berarti tamu secara lebih luas kata itu bermakna menjamu para tamu. Menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit adalah suatu lembaga yang bersifat kedermawanan (charitable), untuk merawat


(24)

pengungsi atau memberikan pendidikan bagi orang-orang yang kurang beruntung (miskin), berusia lanjut, cacat, atau para pemuda (Sculz R. and Jhonson A.C, 1970).

Sedangkan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit di Indonesia dibedakan ke dalam dua jenis (Hartono, 2010) yakni:

1. Rumah Sakit Publik, yaitu rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah (termasuk pemerintah daerah) dan badan hukum lain yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik meliputi:

a. Rumah Sakit milik Departemen Kesehatan. b. Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi. c. Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kab/Provinsi. d. Rumah Sakit milik Tentara Nasional Indonesia (TNI). e. Rumah Sakit milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

f. Rumah Sakit milik Departemen di luar Departemen Kesehatan (termasuk milik Badan Usaha Milik Negara seperti Pertamina). 2. Rumah Sakit Privat, yaitu rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum

dengan tujuan profit yang terbentuk perseroan terbatas atau persero. Rumah sakit privat meliputi:


(25)

a. Rumah Sakit milik yayasan. b. Rumah Sakit milik perusahaan.

c. Rumah Sakit milik penanam modal (dalam negeri dan luar negeri). d. Rumah Sakit milik badan hukum lain

Jika ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, Rumah Sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam (Azrul Azwar, 1996) yakni:

1. Rumah Sakit kelas A

Rumah Sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas. Oleh pemerintah, Rumah Sakit kelas A ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital) atau disebut pula sebagai Rumah Sakit Pusat.

2. Rumah Sakit kelas B

Rumah Sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Direncakan rumah sakit kelas B didirikan di setiap ibukota Propinsi (provincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit Kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A juga di klasifikasikan sebagai Rumah Sakit kelas B.

3. Rumah Sakit kelas C

Rumah Sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada empat macam pelayanan spesialis ini yang disediakan yakni pelayanan


(26)

penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta pelayanan kebidanan dan kandungan. Direncanakan rumah sakit kelas C ini akan didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency Hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS.

4. Rumah Sakit kelas D

Rumah Sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. pada saat ini kemampuan rumah sakit kelas D hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan Rumah Sakit kelas C, Rumah Sakit kelas D ini juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari PUSKESMAS.

5. Rumah Sakit kelas E

Rumah Sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (special hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Pada saat ini banyak Rumah Sakit kelas E yang telah ditemukan. Misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak dan lain sebagainya yang seperti ini.

2.2. Sistem Informasi

Sistem infomasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.


(27)

Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005):

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

2. Manusia dan Prosedur yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.1 lima komponen sistem informasi

2.3. Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalaha suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit (Barsasella, 2012).

Adapun tiga kegiatan pokok yang dilakukan rumah sakit, yaitu: 1. Adanya transaksi, karena adanya transfer barang dan jasa. 2. Adanya catatan kesehatan pasien dan catatan biaya pasien. 3. Memberikan informasi dari berbagai data dan kegiatan.

DATA

Hardware (Perangkat Keras)

Software (Perangkat

Lunak)

Prosedures (prosedur)

People (Manusia)


(28)

2.4. Database Management System

Database adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan yang digunakan untuk menampung beberapa tabel atau query yang dijadikan media untuk menyimpan data sebagai sumber pengolahan data. Webdatabase adalah database yang dapat diakses melalui internet dengan menggunakan pemrograman web. Webdatabase merupakan suatu keharusan untuk menampung informasi yang semakin besar dan kompleks (Haris Saputro, 2008) .

2.5. MYSQL

MySQL dibuat sekitar tahun 1994/1995 dan dikembangkan oleh sebuah perusahaan di Swedia yang bernama MySQL AB dengan istilah T.c.X Data Konsul AB. MySQL termasuk dalam kategori database managemen system, yaitu suatu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan datanya. MySQL meupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakkan di server yang bisa diakses melalui komputer client. Pengaksesan dapat dilakukan apabila komputer telah terhubung dengan server. Berbeda dengan database desktop, dimana segala pemrosesan data harus dilakukan pada komputer yang bersangkutan (Saputro, 2008).

MySQL merupakan database yang memiliki kecepatan tinggi dalam pemrosesan data, dapat di andalkan, mudah digunakan dan mudah dipelajari. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, Phyton, Java dan PHP. Bahasa perograman tersebut dapat digunakan untuk berinteraksi maupun berkomunikasi dengan MySQL server.


(29)

Setiap Relation Database Management System seperti MySQL memiliki tool yang dapat digunakan untuk mempermudah pengoperasian database. MySQL memiliki tool atau aplikasi yang disebut Php MyAdmin.

PHP MyAdmin merupakan aplikasi berbasiskan web yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Melalui PHP MyAdmin, user dapat melakukan perintah query tanpa harus mengetikkan seperti pada MC DOS. Perintah tersebut misalnya administrasi user dan privileges, export dan import database, manajemen database, manajemen tabel dan struktur tabel dan sebagainya. PHP MyAdmin sangat user friendly, sehingga mudah untuk digunakan walaupun pengguna baru (Haris Saputro, 2008).


(30)

2.6. C#

C# atau CSharp adalah pemrograman berbasis komponen. Pada bulan September tahun 2000, C# distandarisasi sebagai sebuah bahasa pemrograman standar oleh badan standarisasi ECMA. Hal ini tercantum pada standar ECMA-334 yang didalamnya juga menyatakan tujuan bahasa C# yakni sebuah pemrograman yang sederhana, modern, general purpose, dan berorientasi objek.

Dari spesifikasi bahasa, C# yang ditulis oleh Anders Hejlsberg dan Scott Wiltamuth, tersirat bahwa C# adalah bahasa pemrograman yang hadir untuk menjembatani pengembangan aplikasi yang andal, sederhana, tentunya mempunyai performa yang memadai.

Terlepas dari asumsi beberapa pihak. C# dapat dikatakan sebagai pengembangan bercabang dari bahasa C++. Sama seperti C++ yang berasal dari rumpun bahasa C. Baik C maupun C++ adalah bahasa yang powerfull dan berperan sebagai bahasa pemrograman yang bersifat umum mulai dari UNIX, hingga Windows mulai dari desktop hingga Mobile (Ferdiana, 2006).

2.7. Pengembangan Sistem

2.7.1. Metode Daur Hidup Pengembangan Sistem

Daur Hidup Pengembangan Sistem/ SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan terbagi dalam tiga kegiatan utama (Ladjamudin, 2005) yaitu:

1. Analysis

Tahapan analisis digunakan oleh analisis sistem untu membuat keputusan. Apabila sistem ini mempunyai masalah atau tidak


(31)

berfungsi secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Seorang analisis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang di tanganinya, perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan melalukan identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya.

2. Design

Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan meliputi perancangan input, output, dan file.

3. Implementation

Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logical ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah pembuatan program dan test data, pelatihan dan pergantian sistem.

2.7.2. Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.


(32)

Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, (Ladjamudin, 2005) yaitu:

1. System Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.

2. Program Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah suatu program. Flowchart yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni:

Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung/ Alur)  Processing Symbols (Simbol Proses)

Input-output Symbols (Simbol Input-Output)

Bentuk table yang digunakan dalam database sistem pembayaran Rumah Sakit Inanta sebagai berikut:

Tabel 2.1 Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung/ alur)

1 Simbol arus / flow

Untuk menyatakan jalannya arus sesuatu proses.

2 Simbol Communication Link

Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data / informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

3 Simbol Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/ lembar yang sama.


(33)

4 Simbol Offline Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

Tabel 2.2 Processing Symbols (Simbol Proses)

1 Simbol Offline Connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

2 Simbol Manual

Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh computer.

3 Simbol Decision/ logika

Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.

4 Simbol Terminal

Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

5 Simbol Keying Operation

Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard

6 Simbol Offline Storage

Untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.

7 Simbol Manual Input

Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.

8 Simbol Predefined Proses

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.


(34)

Tabel 2.3 Input-output Symbols (Simbol Input-Output)

1 Simbol Input-output

Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

2 Simbol Punched Card

Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

3 Simbol Magnetic-tape unit

Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita.

4 Simbol Disk Storage

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.

5 Simbol Dokumen

Untuk mencetak laporan ke printer.

6 Simbol Display

Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layanan (video, komputer).

2.7.3. Kaidah-kaidah pembuatan flowchart

Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrograman dengan pemrograman lainnya. Namun secara garis besar, setiap pengolahan terdiri dari tiga bagian utama yaitu:


(35)

Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan pemecahan suatu masalah, yaitu:

Start

Berisi intruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.

Read/Scanf

Berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.  Process

Berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah sesuai dengan data yang dibaca.

Print/Write/Printf/Count

Berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output.  End/Stop


(36)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Metode

Pengembangan sistem pembayaran pasien di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan menggunakan Daur Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SLDC) berfungsi menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama yaitu analisis, design, implementation.

3.2. Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada bagian administrasi Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan. Sistem pembayaran yang digunakan di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan masih menggunakan sistem pencatatan manual yang sering kali mengalami permasalahan seperti kesalahan perhitungan biaya, data yang disimpan membutuhkan ruangan yang cukup luas pada bagian ruangan rekam medis dan juga menyulitkan petugas ketika ingin menemukan kembali data pasien yang pernah berkunjung ke rumah sakit. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibuat suatu program aplikasi Sistem Pembayaran di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan dengan sistem komputer yaitu melalui program MySql dan C#. Program ini bersifat localhost karena tidak menggunakan jaringan internet.

3.3. Analisis Sistem

Proses analisis ini dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan petugas administrasi, petugas rekam medis, dan juga beberapa pasien yang ada di


(37)

Rumah Sakit Umum Inanta kemudian menganalisa fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan suatu sistem yang diinginkan.

3.3.1. Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak untuk proses yang dilakukan. Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan ini pada bagian administrasinya memiliki 1 unit komputer.

3.3.1.1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pemrograman Sistem Pembayaran (Billing System) Pasien di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan adalah:

a. CPU

b. Layar Monitor VGA

c. Perangkat Input (mouse dan keyboard) d. Printer

3.3.1.2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program ini adalah program aplikasi opensource dari MySQL versi 5.5.16 untuk membuat database, untuk server yang digunakan adalah server local dengan aplikasi opensource Apache2Triad 2.2.21. dan menulis kode script pemrograman C# dengan menggunakan Visual Studio 2012.


(38)

3.4. Perancangan

Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini meliputi perancangan input, file dan output.

Perancangan Sistem Secara Umum

Desain program menggambarkan langkah dari masing-masing proses menggunakan bagan alir sistem. Secara umum pada sistem pembayaran (Billing System) pasien di Rumah Sakit Umum Inanta adalah sebagai berikut:


(39)

Gambar 3.1 Flowchart Halaman Utama Mulai

Log in Admin

Log in

Input NIP dan

Password Status =NIP

NIP & Password Salah

Halaman Utama Pasien Baru

Obat

Keluar

Dokter Pasien Lama


(40)

3.4.1. Perancangan Masukan

Perancangan masukan bertujuan untuk menentukan data-data masukan beserta semua kode-kode yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Desain masukan pada sistem pembayaran pasien di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan berupa data administrator, identitas pasien, data rekam medis rawat jalan, data rekam medis rawat inap, data obat, pilihan obat,data dokter.

Data masukan terdiri dari 7 tabel yang akan dimasukkan dalam database yaitu:

Table 3.1. Tabel Administrator

No Field Name Data Type Size Description

1 Username integer 12 Primary, auto_increment 2 Password varchar 12 Password yang valid dgn user

Tabel 3.2. Identitas Pasien

No Field Name Data Type Size Description

1 NoRM integer 6 Primary key 2 Nama varchar 25 Nama Pasien

3 TglLahir date - Tanggal Lahir Pasien 4 Umur integer 3 Umur Pasien

5 Jeniskelamin varchar 2 Jenis Kelamin Pasien 6 Alamat varchar 50 Alamat Pasien 7 Agama varchar 10 Agama Pasien

8 Status varchar 10 Status Perkawinan Pasien 9 NamaPenjamin varchar 25 Nama Penjamin Pasien 10 TipeRuangan varchar 30 Tipe Ruangan Pasien 11 TglMasuk date - Tanggal Masuk Pasien


(41)

Tabel 3.3. Rekam Medis

No Field Name Data Type Size Description

1 NoRM integer 6 Primary key

2 TipeRR varchar 20 Tipe Ruang Rawatan Pasien 3 NamaDokter varchar 30 Nama Dokter yang merawat 4 Diagnosis Masuk longtext - Diagnosis Masuk Pasien 5 Diagnosis Keluar/

Utama

varchar 1000 Diagnosis Keluar/ Utama Pasien

6 Diagnosis lain (Komplikasi)

varchar 1000 Diagnosis lain / Komplikasi Pasien

7 Tindakan varchar 1000 Tindakan Terhadap Pasien 8 EKG varchar 30 Pemeriksaan EKG

9 USG varchar 30 Pemeriksaan USG 10 GULA varchar 30 Pemeriksaan Gula Darah 11 KeadaanKeluar varchar 10 Keadaan Keluar Pasien 12 Deposit integer 8 Biaya Awal Pasien

Table 3.4. Dokter

No Field Name Data Type Size Description

1 NIP integer 20 Primary key

2 NamaDokter varchar 100 Nama Dokter yang merawat 3 JenisPelayanan varchar 25 Jenis Pelayanan Dokter 4 Alamat varchar 100 Alamat Dokter

Table 3.5. Obat

No Field Name Data Type Size Description

1 Kode integer 4 Primary key 2 Nama varchar 50 Nama Obat

3 Bentuk varchar 20 Cair, kapsul, tablet, dll 4 Harga integer 7 Harga Obat


(42)

Table 3.6. Pilih Obat

No Field Name Data Type Size Description

1 NoRM integer 6 Nomor Rekam Medis Pasien 2 Jobat1 varchar 30 Jenis Obat 1

3 Jobat2 varchar 30 Jenis Obat 2 4 Jobat3 varchar 30 Jenis Obat 3 5 Jobat4 varchar 30 Jenis Obat 4 6 Jobat5 varchar 30 Jenis Obat 5 7 Jobat6 varchar 30 Jenis Obat 6 8 Jobat7 varchar 30 Jenis Obat 7 9 Jobat8 varchar 30 Jenis Obat 8 10 Tanggal varchar 20 Tanggal Obat

Tabel 3.7. Rekam Medis Rawat Jalan

No Field Name Data Type Size Description

1 NoRM integer 6 Primary key

2 NamaDokter varchar 25 Nama Dokter yang merawat 3 Diagnosa varchar 1000 Diagnosa Pasien

4 Tindakan varchar 1000 Tindakan Terhadap Pasien 5 EKG varchar 30 Pemeriksaan EKG

6 USG varchar 30 Pemeriksaan USG 7 KadarGulaDarah varchar 30 Pemeriksaan Gula Darah

3.4.2. Perancangan file

Perancangan file pada sistem pembayaran pasien di Rumah Sakit Umum Inanta terdiri dari beberapa tabel, yaitu:

Perancangan Database

Database merupakan kumpulan dari data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Desain database program aplikasi sistem pembayaran di Rumah Sakit Umum Inanta adalah sebagai berikut:


(43)

Gambar 3.2. Perancangan Database Sistem Pembayaran Rekam Medis  No.RM  Nama  TipeRR  NamaDokter  DiagnosisMasuk  DiagnosisKeluar  DiagnosisLain  Tindakan  Pemeriksaan Penunjang  KeadaanKeluar  Deposit Dokter  NIP

 Nama Dokter  Jenis Pelayanan  Alamat Pilih Obat Identitas Pasien - No.RM - Nama - TglLahir - JenisKelamin - Alamat - Agama - Status - NamaPenjamin - Tipe Ruangan

Data Obat  Kode Obat  Nama Obat  Bentuk Obat  Harga Obat  Harga Obat Login Admin

Username Password

BILL PASIEN


(44)

RUMAH SAKIT UMUM INANTA

Jl. Sisingamangaraja No.85/87 Telp. (0634) 21451

Padangsidimpuan

SUMUT

NO:……./ ADM / RSUI / I / 2015

PERINCIAN BIAYA

SUDAH DI TERIMA DARI :

SEJUMLAH UANG BANYAKNYA : Rp……….

UNTUK MEMBAYAR BIAYA :

 NAMA :

 UMUR :

 NAMA PENJAMIN :

 DIRAWAT DI :

 DARI TANGGAL :

 DOKTER YANG MERAWAT :  DENGAN PERINCIAN :

NO KETERANGAN JUMLAH

1. Rawatan 2. Status Rawatan 3. Obat-obatan 4. Visite Dokter

5. Pemeriksaan Penunjang

Jumlah Deposit TOTAL PEMBAYARAN Terbilang: Padangsidimpuan,………. Diterima oleh:

3.4.3. Perancangan Keluaran

Perancangan keluaran bertujuan untuk menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Desain output pada pemrograman sistem pembayaran Rumah Sakit Umum Inanta ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3. Perancangan Output


(45)

3.3. Implementasi

Pengujian sistem dilakukan di ruang Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU. Setelah uji coba, maka dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petugas administrasi Rumah Sakit tentang cara penggunaan program sistem pembayaran ini.


(46)

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN SISTEM

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Inanta

Rumah Sakit Umum Inanta merupakan rumah sakit kelas C adalah sebuah fasilitas layanan kesehatan yang mulai beroperasi sejak bulan Februari tahun 1990 merupakan rumah sakit swasta yang di dirikan oleh Ibu Hj.M.Ida Siregar. Rumah sakit ini telah beroperasi sebagai rumah sakit umum swasta pertama, dimana sebelumnya rumah sakit ini beroperasi sebagai Klinik Bersalin pada tahun 1979.

Rumah sakit ini terletak di Jalan Sisingamangaraja No. 85/87 kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara dan telah mendapatkan izin operasional tetap sejak tahun 2004 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. YM.02.04.3.5.5166.

4.2. Visi

Kami membangun sebuah rumah sakit yang berkelas dan sehat.

4.3. Misi

a. Operasional mengemban sebagai pelayan masyarakat di bidang kesehatan yang bersifat proaktif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif secara paripurna dengan memproritaskan pelayanan terhadap pasien sesuai standar dan prosedur berbasis kompetensi sumber daya manusia dan perlengkapan medis.


(47)

b. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang kekeluargaan dengan keramahan dan kesabaran sehingga tercipta susasana lingkungan yang aman dan nyaman untuk membantu kesembuhan rohani dan jasmani. c. Merangkul mitra kerja yang mengutamakan komitmen peningkatan

mutu pelayanan rumah sakit

d. Mengikutsertakan paramedik dalam pengembangan kompetensi dan sumber daya untuk menjaga mutu terbaik pelayanan di rumah sakit melalui pelatihan dan pendidikan terus-menerus.

e. Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam usaha memerangi tingginya angka mordibitas dan mortalitas terutama ibu dan anak pada kasus obstetrik.

f. Memberdayakan rekam medis, kajian dan dokumentasi data-data morbiditas dan mortalitas.

g. Melakukan pengukuran kinerja pelayanan terhadap pasien dengan mengumpulkan data yang bersumber dari pengguna layanan melalui instrument kotak saran atau angket untuk dipakai sebagai salah satu acuan peningkatan mutu pelayanan.

h. Mengutamakan pelayanan sebelum menerapkan pola tarif dan mempertimbangkan kemampuan pembiayaan pasien sehingga penerapan pola tarif tidak kaku.


(48)

4.4. Jenis Palayanan

Rumah Sakit Umum Inanta memiliki beberapa jenis pelayanan seperti: 1. IGD/Dokter Jaga 24 jam

2. Poliklinik Spesialis: - Bedah Umum - Penyakit Dalam - Kandungan - Anak - Gigi - Paru - Saraf

3. Poliklinik Umum

4.5. Fasilitas Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Inanta memiliki beberapa fasilitas seperti: 1. Ruang Rawat Inap

- VIP - KELAS I - KELAS II - KELAS III 2. Ruang Operasi 3. Ruang bersalin 4. USG


(49)

6. Instalasi Farmasi 7. Ambulance 24 jam

4.6. Ketenagaan dan Kepegawaian Rumah Sakit Umum Inanta

1. Dokter Umum : 6 orang 2. Dokter gigi : 1 orang 3. Dokter Anak : 1 orang 4. Dokter Kandungan : 2 orang 5. Dokter Penyakit Dalam : 1 orang 6. Dokter Bedah : 1 orang 7. Doketr Spesialis Paru : 1 orang 8. Dokter Spesialis Saraf : 1 orang 9. Anastesi : 1 orang 10.Perawat : 15 orang 11.Bidan : 17 orang 12.Rekam medis : 2 orang 13.Apoteker : 1 orang 14.Asisten Apoteker : 1 orang

4.7. Tarif Pelayanan Rumah Sakit Umum Inanta

Tarif pada Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan menggunakan jenis prosedur sistem pembayaran berdasarkan charge (charge based system) yang dimana pihak rumah sakit tidak mengharapkan keuntungan yang berlebih melainkan bergantung pada aspek biaya yang mencakup biaya operasi, peluang, peristiwa yang tidak terduga, dan juga pengembalian investasi sedangkan metode


(50)

metode pembayaran per item layanan seperti tindakan pelayanan kesehatan, diagnosis, terapi, dan pemeriksaan penunjang yang dibayar sesuai dengan apa yang tertera pada tagihan. Berikut adalah tarif Rumah Sakit Umum Inanta:

Tarif Ruangan

TIPE JUMLAH RUANGAN HARGA

VIP 12 Rp 420.000,-

KELAS I 6 Rp 320.000,-

KELAS II 2 Rp 150.000,-

KELAS III 2 Rp 100.000,-

Tarif Kunjungan Dokter

TIPE JUMLAH

RUANGAN

DOKTER UMUM

DOKTER SPESIALIS

VIP 12 Rp 110.000,- Rp 115.000,- KELAS I 6 Rp 105.000,- Rp 110.000,- KELAS II 2 Rp 85.000,- Rp 90.000,- KELAS III 2 Rp 80.000,- Rp 85.000,- IGD 1 Rp 85.000,- Rp 85.000,-

Tarif Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN HARGA

ELEKTROCARDIOGRAFI (EKG) Rp 100.000,- ULTRASONOGRAFI (USG) + PRINT Rp 100.000,- KADAR GULA DARAH Rp 25.000,-

4.8. Sistem Pelayanan Administrasi Pasien di Rumah Sakit Umum Inanta

Sistem pelayanan di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan selama ini masih menggunakan sistem manual baik berupa pencatatan identitas, rekam medis maupun pembayarannya.


(51)

Setiap pasien baru yang datang akan di tanya identitasnya dan kemudian dicatat dalam selembar kertas. Sementara pada pasien lama akan dicarikan berkas rekam medisnya sesuai dengan nomor registrasi yang tertera pada kartu pasien. Setelah mendapatkan berkas rekam medis, petugas mengantarkan pasien ke ruang poli tujuan berobat pasien. Diruangan poli ini pasien akan ditentukan oleh dokter apakah pasien hanya rawat jalan saja atau perlu dirawat inap. Setiap hasil pemeriksaan dicatat kembali dalam berkas rekam medik. Selanjutnya pada pasien rawat jalan, akan mengambil obat ke ruang obat (apotek) di rumah sakit. Petugas apotek memberi obat dan mencatat obat yang diberi dalam buku obat keluar. Sementara pada pasien rawat inap harus mendaftar ulang ke bagian pendaftaran pasien dan memilih ruangan untuk di rawat inap sesuai keinginan pasien.

Pada ruang administrasi Rumah Sakit Umum Inanta, petugas akan menghitung biaya pengobatan pasien. Pasien akan membayar biaya pengobatan sesuai dengan tagihan yang diberikan pihak rumah sakit. Diruangan ini terdapat 2 orang karyawan dan 1 unit komputer yang hanya digunakan apabila pasien memerlukan print out total pembayaran untuk claim asuransi.

4.9. Sistem Pembayaran Pasien di RSU Inanta Padangsidimpuan

Sistem pembayaran pasien di Rumah Sakit Umum Inanta dikembangkan melalui perancangan input, perancangan file, dan perancangan output. Perancangan input yang dibuat meliputi identitas pasien, data dokter, data obat, dan rekam medis. Perancangan file merupakan penyimpanan dan pengelolahan database. Perancangan output yang di buat yaitu laporan biaya perawatan pasien rawat jalan dan laporan biaya pasien rawat inap.


(52)

Perancangan input dan output didesain dengan menggunakan perangkat lunak C# pada Visual Studio 2012 dan perancangan database menggunakan perangkat lunak MySQL versi 5.5.16.

Program sistem pembayaran ini telah dilakukan uji coba program pada tanggal 24 Juni 2015 dan 30 Juni 2015 di Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU. Dari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik namun masih perlu beberapa perbaikan seperti kunjungan pasien lama yang akan berobat kembali dan hasil pemeriksaan penunjang.

4.10. Cara Kerja Program Sistem Pembayaran Pasien di Rumah Sakit

Aktifkan terlebih dahulu XAMPP control panel dengan mengklik dua kali XAMPP control panel yang ada di desktop maka akan terbuka tampilan XAMPP Contol Panel Aplication. Lalu klik start pada modules Svc Apache dan Svc MySql pada XAMPP Control Panel Application tersebut.

Selanjutnya klik start, kemudian buka program Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan, maka akan muncul tampilan awal program sistem pembayaran pasien seperti di bawah ini:


(53)

Gambar 4.1 Form Log in Petugas

Untuk dapat menjalankan program Sistem Pembayaran, pada halaman awal harus dilakukan log in dahulu. Setiap petugas yang ditetapkan sebagai user dapat menjalankan program. Jika proses login benar, maka akan tampil halaman menu utama yang siap digunakan.

1. Menu Utama Program Sistem Pembayaran

Menu utama ini merupakan menu penting yang berhubungan dengan pelayanan administrasi kesehatan yang menggunakan fasilitas terkomputerisasi dari Rumah Sakit Umum Inanta.


(54)

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama

Pada menu ini terdapat dua menu utama yaitu menu file dan menu exit. Menu file memiliki empat sub menu berupa sub menu pasien baru, sub menu pasien lama, sub menu dokter, sub menu obat sedangkan menu exit merupakan menu untuk menutup aplikasi.

2. Form Dokter

Sebelum memulai mengisi data pasien, petugas harus terlebih dahulu mengisi identitas seluruh dokter yang ada di Rumah Sakit Umum Inanta agar dapat terkoneksi dengan rekam medis pasien. Berikut tampilan form dokter:


(55)

Gambar 4.3 Form Dokter

Pada form dokter, petugas dapat mengisi empat item sesuai identitas dokter. Adapun item pengisian form dokter terdiri dari NIP, Nama, Jenis Pelayanan, dan Alamat. Untuk jenis pelayanan, terdapat dua pilihan yaitu umum

atau spesialis. Kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpan data dokter, tombol “Ulang” digunakan untuk mengulang data dokter dan tombol “Batal”

untuk kembali ke menu utama. Dengan terisinya identitas dokter, maka data dokter akan masuk ke bagian database dokter. Petugas dapat melihat data dokter di bagian database dokter.

3. Form Obat

Selain identitas dokter, petugas juga harus mengisi form obat sebelum mengentri data pasien. Berikut tampilan form obat:


(56)

Gambar 4.4 Form Obat

Pada form data obat, petugas harus mengisi data-data obat yang ada di Rumah Sakit Umum Inanta berdasarkan kode, nama, bentuk yang terdapat beberapa pilihan, dan harga yang sesuai dengan harga obat di apotek rumah sakit.

Kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpan data obat. Data obat yang tersimpan akan muncul di bagian database obat sehingga petugas dapat dengan mudah melihat data obat yang ada. Tombol “Ulang” berguna untuk mengulang


(57)

4. Form Pasien Baru

Form pasien baru dapat diisi setelah form dokter dan form obat telah diisi oleh petugas. Klik “Pasien Baru” di menu file sehingga muncul tampilan seperti berikut:

Gambar 4.5 Form Pasien Baru

Pada form pasien baru ini terdapat 2 pilihan menu yaitu rawat inap dan rawat jalan.

4.1. Form Pasien Baru Rawat Jalan

Form pasien baru rawat jalan dapat dibuka dengan mengklik rawat jalan di form pasien baru (Gambar 4.5). Berikut tampilan masukan data pasien :


(58)

Gambar 4.6 Form Masukan Data Pasien Rawat Jalan

Form pasien baru rawat jalan ini berfungsi untuk memasukkan data-data identitas pasien rawat jalan. Data tersebut terdiri nomor rekam medis, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, agama dan status. Untuk tanggal lahir, jenis kelamin, agama, dan status, petugas hanya tinggal mengklik tombol combox lalu memilih sesuai identitas pasien. Setalah data diisi, klik tombol

“Simpan” maka data pasien akan tersimpan. Data pasien yang telah tersimpan dapat dilihat di bagian database pasien. Untuk menghapus salah satu data pasien juga dapat di lakukan di bagian database tersebut dengan cara mengklik di bagian


(59)

nama pasien yang ingin di hapus, kemudian akan muncul pertanyaan “Apakah yakin akan dihapus” dan klik tombol “ok” untuk menghapus data pasien. Pada form pasien baru rawat jalan ini terdapat tiga tombol yaitu “Simpan” untuk menginput data pasien dan masuk ke form rekam medis rawat jalan, tombol

“Ulang” untuk mengulang data pasien, dan tombol “Batal” untuk kembali ke menu utama.

4.1.1. Form Rekam Medis Rawat Jalan

Form rekam medis rawat jalan dapat di buka setelah petugas menginput data pasien rawat jalan di form pasien baru jawat jalan (Gambar 4.6). Berikut tampilan form rekam medis rawat jalan:


(60)

Petugas harus mengisi data-data yang terdiri dari nama dokter, diagnosis, tindakan, dan memilih salah satu pemeriksaan penunjang bila ada pemeriksaan.

Petugas dapat mengklik tombol “kembali” untuk kembali ke rekam medis rawat

jalan. Kemudian petugas dapat mengklik tombol “Pilih Obat” untuk memilih obat. Berikut tampilan pilihan obat:

Gambar 4.8 Form Pilihan Obat

Petugas dapat memilih obat sesuai resep dokter kemudian mengklik

tombol “Lanjut” atau mengklik tombol “Batal” untuk kembali ke form rekam medis rawat jalan.

Setelah kembali ke form rekam medis rawat jalan (Gambar 4.7), petugas dapat mengklik tombol “Ulang” apabila salah mengisi data rekam medis pasien, tombol “Keluar” apabila petugas ingin kembali ke menu utama, dan tombol


(61)

“Simpan” untuk menyimpan data rekam medis pasien dan menuju ke form cetak rawat jalan.

4.1.2. Form Cetak Rawat Jalan

Pada form cetak rawat jalan ini petugas dapat melihat biaya sementara pasien sebelum petugas mengklik tombol “Print”. Berikut tampilan form cetak rawat jalan pasien:


(62)

Setalah rincian biaya rawat inap sesuai, petugas dapat mengetik nama pembayar di item “isi disini”, mengetik jumlah obat yang berada pada item

“Jumlah”.

Pada form cetak terdapat tiga pilihan tombol yaitu “Print Priview” untuk

melihat laporan pembayaran secara sementara, tombol “Print” untuk mencetak laporan pembayaran yang terhubung langsung dengan printer, tombol “Keluar”

untuk kembali ke menu utama.

4.2. Form Pasien Baru Rawat Inap

Form pasien baru rawat inap dapat dibuka dengan mengklik rawat inap di form pasien baru (Gambar 4.5). Berikut tampilan masukan data pasien :


(63)

Pada form pasien baru, petugas dapat mengisi identitas pasien yang terdiri dari nomor rekam medis, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, agama, status, nama penjamin, tipe ruangan, dan deposit. Setalah data di input,

klik tombol “Simpan” maka data pasien akan tersimpan dan masuk ke form rekam medis rawat jalan. Petugas dapat menekan tombol “Ulang” untuk mengulang data pasien, dan tombol “Batal” untuk kembali ke menu utama.

4.2.1. Form Rekam Medis Rawat Inap

Form rekam medis rawat inap dapat di buka setelah petugas mengisi data pasien rawat inap di form pasien baru jawat inap (Gambar 4.10). Berikut tampilan form rekam medis rawat inap:


(64)

Pada form rekam medis rawat inap, petugas harus mengisi data-data yang terdiri dari nama dokter, diagnosis masuk, diagnosis keluar/utama, lain/komplikasi, tindakan, kemudian memilih salah satu pemeriksaan penunjang bila ada pemeriksaan, dan keadaan keluar pasien apakah dalam keadaan sehat atau meninggal. Kemudian petugas dapat mengklik tombol “Pilih Obat” untuk memilih obat yang tampilannya padat dilihat pada gambar 5.8. Setelah semua data telah diisi, maka petugas dapat memilih tombol “tombol “Simpan” untuk masuk ke laporan biaya pasien.

4.2.2. Form Cetak Rawat Inap

Pada form cetak rawat inap ini sama halnya dengan form cetak rawat jalan. Petugas dapat melihat biaya sementara pasien sebelum petugas mengklik tombol “Print”. Berikut tampilan form cetak rawat inap pasien:


(65)

Gambar 4.12 Form Cetak Rawat Inap

Setelah rincian biaya rawat inap sesuai, petugas dapat mengetik nama pembayar di item “isi disini”, memilih tanggal masuk pasien di item “dari

tanggal”, mengetik jumlah obat yang berada di sebelah jenis obat, mengetik


(66)

dapat mengklik tombol “print preview” untuk melihat laporan sementara yang berbentuk pdf seperti gambar berikut:

Gambar 4.13 Print Preview Laporan Pembayaran

Petugas dapat menekan tombol “Close” untuk kembali ke form cetak untuk mencetak laporan pembayaran, kemudian klik tombol “Print”.


(67)

5. Form Pasien Lama

Pada form pasien lama, identitas pasien dapat di cari dengan dengan tiga pilihan berdasarkan nomor rekam medis, nama pasien, dan alamat pasien kemudian klik tombol cari, maka data pasien akan muncul berdasarkan pilihan tersebut. Berikut tampilan form pasien lama:

Gambar 4.14. Form Pasien Lama

Apabila pasien lama kembali berkunjung ke rumah sakit, petugas dapat mencari data pasien, kemudian mengklik nama pasien sehingga muncul tampilan sebagai berikut:


(68)

Gambar 4.15 Pilihan Rawatan Pasien Lama

Petugas dapat mengklik rawat jalan apabila pasien hanya rawat jalan dan memilih rawat inap apabila pasien harus di rawat inap.


(69)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Keuntungan Sistem Pembayaran Pasien

Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan program Sistem Pembayaran Pasien di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan:

1. Kemudahan dalam menginput data pasien

Dengan adanya program Sistem Pembayaran ini, proses input data pasien lebih mudah di bandingkan dengan cara manual. Petugas hanya perlu mengisi beberapa form untuk memasukkan data pasien dan rekam medis pasien. Pemilihan obat dan pemilihan nama dokter dapat dilakukan setelah petugas mengisi form dokter dan form obat terlebih dahulu.

2. Kemudahan dalam mencari data kembali

Keuntungan ini dapat dirasakan jika pasien lama berobat kembali ke Rumah Sakit Umum Inanta. Ketika pasien datang kembali, petugas hanya perlu mengetikkan nomor rekam medis maka program sistem pembayaran akan mencari data pasien, bahkan jika pasien lupa nomor rekam medis petugas hanya perlu mengetikkan nama atau alamat pasien maka program sistem pembayaran akan mencari data pasien yang memiliki huruf/kata yang sama dengan yang diketikkan petugas di form pasien lama.

3. Kemudahan dalam perhitungan biaya pasien

Dengan adanya program ini, petugas akan dengan mudah mengetahui total biaya pasien tanpa harus menggunakan kalkutor atau alat hitung lain seperti


(70)

biasanya. Biaya perawatan akan disesuaikan dengan tarif yang telah ditentukan oleh pihak rumah sakit.

4. Kemudahan dalam membuat laporan pembayaran pasien

Penggunaan program sistem pembayaran juga dapat mempermudah dalam proses pembuatan bill pasien. Sehingga pasien mengetahui jenis-jenis pembayaran seperti biaya ruangan, biaya obat-obatan dan biaya visite dokter. Laporan pembayaran pasien ini juga dapat digunakan pasien untuk mengclaim biaya selama perawatan ke bagian asuransi yang pasien miliki.

5. Efisiensi waktu

Pengentrian data akan menjadi lebih cepat karena sebagian data pasien yang di isi cukup dengan memilih saja. Demikian juga untuk mencari kembali data pasien, hanya dengan mengetikkan nomor registrasi atau nama atau alamat pasien. Jadi waktu yang dibutuhkan unutk melayani pasien menjadi lebih efisien. 6. Keamanan data

Data yang tersimpan dalam database akan lebih terjamin keamanannya karena untuk menggunakan program sistem pembayaran ini, harus melalukan log in terlebih dahulu sehingga hanya petugas yang di tentukan saja yang dapat menggukan program ini.

7. Keakuratan data

Dengan menggunakan program sistem pembayaran ini, data yang dihasilkan lebih akurat. Keakuratannya dapat dilihat dari kesamaan informasi pada saat proses penginputan data dengan hasil akhir saat menampilkan data input.


(71)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat di ambil dari program Sistem Pembayaran (Billing System) di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan, antara lain:

1. Dengan Program Sistem Pembayaran ini, tagihan biaya pasien rawat inap dapat dicetak.

2. Dengan Program Sistem Pembayaran ini, tagihan biaya pasien rawat jalan dapat dicetak.

3. Pasien rawat inap dapat menanyakan jumlah biaya setiap harinya selama di rawat inap.

4. Program Sistem Pembayaran ini hanya diinstalasi pada 1 unit komputer saja.

6.2. Saran

Untuk mengembangkan sistem pembayaran di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan ini lebih lanjut, beberapa saran yang perlu dikemukakan:

1. Diharapkan adanya ketegasan dari pihak manajemen Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan untuk menerapkan program ini dibagian administrasi Rumah Sakit demi pengalaman dan pemanfaatan program sistem pembayaran bagi pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Diharapakan rumah sakit dapat menambah jumlah komputer sehingga


(72)

jaringan LAN kebeberapa komputer dengan 1 komputer sebagai server.

3. Petugas diharapkan dapat melengkapi data dokter, data obat dan data pasien yang perlu.


(73)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,U. 2009. 10 Langkah Membuat Program Pengolahan Citra Menggunakan Visual C#, Yogyakarta : Graha Ilmu

Azwar, A. 1996. Pengantar Aministrasi Kesehatan, Jakarta : Binarupa Aksara.

Barsasella, D. 2012. Sistem Informasi Kesehatan, Jakarta : Mitra Wacana Medika.

Bastian, I. 2008. Akuntansi Kesehatan, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Dwi, R.H. 2014. Membuat Format Currency/Mata Uang Indonesia dengan VB.NET dan C#. http://kafekoding.blogspot.com/2014/08/membuat-format-currencymata-uang_27.html. Diakses: 26 Juni 2015

Dwi, R.H. 2015. Fungsi Terbilang dengan C#.

http://dwirandyherdinanto.blogspot.com/2015/03/membuat-fungsi-terbilang-dengan-c-dan.html. Diakses: 1 Juni 2015

Eka, Y. 2014. Buku Pintar Pemrograman C#, Yogyakarta : Mediakom.

Ferdiana, R. 2006. Membangun Apikasi Smart Client dengan Visual C# dan Visual Web Developer Express, Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Hartono, B. 2010. Manajemen Pemasaran untuk Rumah Sakit, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Ladjamudin, A. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Nugroho, B. 2005. Administrasi Database MySQL, Yogyakarta : Graha Ilmu. Pohan, A. 2011. Sistem Pembayaran, Jakarta : Rajawali Pers.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.


(74)

Rachamtullah, A. 2008. Mempelajari C# Bahasa Pemrograman Modern. https://slayerlewilda.files.wordpress.com/2008/01/mempelajari-c.pdf. Diakses: 10 Mei 2015.

Nurdiana R.L. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Medan : USU Press.

Sugiri, H.S. 2008. Pengelolahan MySQL dengan Php MyAdmin, Baturaja : Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Wikipedia, 2014. Pasien. http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Pasien. Diakses 14 Maret 2015.


(75)

(76)

(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat di ambil dari program Sistem

Pembayaran (Billing System) di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan,

antara lain:

1. Dengan Program Sistem Pembayaran ini, tagihan biaya pasien rawat

inap dapat dicetak.

2. Dengan Program Sistem Pembayaran ini, tagihan biaya pasien rawat

jalan dapat dicetak.

3. Pasien rawat inap dapat menanyakan jumlah biaya setiap harinya

selama di rawat inap.

4. Program Sistem Pembayaran ini hanya diinstalasi pada 1 unit

komputer saja.

6.2. Saran

Untuk mengembangkan sistem pembayaran di Rumah Sakit Umum Inanta

Padangsidimpuan ini lebih lanjut, beberapa saran yang perlu dikemukakan:

1. Diharapkan adanya ketegasan dari pihak manajemen Rumah Sakit

Umum Inanta Padangsidimpuan untuk menerapkan program ini

dibagian administrasi Rumah Sakit demi pengalaman dan pemanfaatan

program sistem pembayaran bagi pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Diharapakan rumah sakit dapat menambah jumlah komputer sehingga


(2)

jaringan LAN kebeberapa komputer dengan 1 komputer sebagai

server.

3. Petugas diharapkan dapat melengkapi data dokter, data obat dan data


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,U. 2009. 10 Langkah Membuat Program Pengolahan Citra Menggunakan Visual C#, Yogyakarta : Graha Ilmu

Azwar, A. 1996. Pengantar Aministrasi Kesehatan, Jakarta : Binarupa Aksara.

Barsasella, D. 2012. Sistem Informasi Kesehatan, Jakarta : Mitra Wacana Medika.

Bastian, I. 2008. Akuntansi Kesehatan, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Dwi, R.H. 2014. Membuat Format Currency/Mata Uang Indonesia dengan VB.NET dan C#. http://kafekoding.blogspot.com/2014/08/membuat-format-currencymata-uang_27.html. Diakses: 26 Juni 2015

Dwi, R.H. 2015. Fungsi Terbilang dengan C#.

http://dwirandyherdinanto.blogspot.com/2015/03/membuat-fungsi-terbilang-dengan-c-dan.html. Diakses: 1 Juni 2015

Eka, Y. 2014. Buku Pintar Pemrograman C#, Yogyakarta : Mediakom.

Ferdiana, R. 2006. Membangun Apikasi Smart Client dengan Visual C# dan Visual Web Developer Express, Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Hartono, B. 2010. Manajemen Pemasaran untuk Rumah Sakit, Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Ladjamudin, A. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Nugroho, B. 2005. Administrasi Database MySQL, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Pohan, A. 2011. Sistem Pembayaran, Jakarta : Rajawali Pers.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.


(4)

Rachamtullah, A. 2008. Mempelajari C# Bahasa Pemrograman Modern. https://slayerlewilda.files.wordpress.com/2008/01/mempelajari-c.pdf. Diakses: 10 Mei 2015.

Nurdiana R.L. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Medan : USU Press.

Sugiri, H.S. 2008. Pengelolahan MySQL dengan Php MyAdmin, Baturaja : Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia.

Wikipedia, 2014. Pasien. http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Pasien. Diakses 14 Maret 2015.


(5)

(6)