Politik Anggaran : Keterkaitan Musrenbang terhadap Pembuatan APBD Binjai Tahun 2014
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
RENI ISMAYANTI (110906063)
POLITIK ANGGARAN: Keterkaitan Musrenbang terhadap Pembuatan APBD Kota
Binjai Tahun 2014
Rincian isi skripsi, 71 halaman,1 tabel, 5 gambar, 6 bagan/grafik, 8 lampiran,17 buku, 6
UU/Peraturan sejenisnya, 4 situs internet
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis tentang Politik Anggaran, yaitu
mengenai keterkaitan musrenbang terhadap pembuatan APBD Kota Binjai tahun 2014.
Dalam rangka menyiapkan rancangan APBD, Pemerintah Daerah menyusun arah dan
kebijakan umum APBD yang memuat petunjuk dan ketentuan-ketentuan umum yang
disepakati sebagai pedoman dalam penyusunan APBD yang akan + dalam satu tahun
anggaran. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap daerah harus melaksanakan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). penyusunan rencana
pembangunan Nasional dan rencana pembangunan daerah. Implementasi dari
musrenbang daerah berpedoman kepada Surat Edaran Bersama antara Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri
Nomor : 1354/M.PPN/03/2004 dan 050/744/SJ Tentang Pedoman Pelaksanaan Forum
Musrenbang dan Perencanaan Partisipatif Daerah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan teknik analisis data deskriptif, yaitu memecahkan masalah yang ada
berdasarkan fakta dan data yang ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
wawancara dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis dan informan
dalam penelitian ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Pembangunan Kota Binjai yang masih jalan ditempat dan bersifat mikro
dikarenakan dalam proses permusyawaratan dalam musrenbang tersebut tidak
sepenuhnya dihadiri oleh kelompok atau tokoh masyarakat yang ahli dalam bidangnya
yang dengan kata lain hanya bersifat kekerabatan dan “kawan dekat” yang kurang faham
terhadap kebutuhan daerah. Ini diakibatkan juga karena kurangnya sosialisasi pihak
aparatur pemerintah dalam menginformasikan keberlangsungan musrenbang. Alhasil, apa
yang diusulkan dalam kegiatan musrenbang pun hanya bersifat mikro pembangunan,
seperti banjir, akses jalan, dan sebagainya, sehingga kurang inisiatif. Selain itu, tidak
terlaksananya hasil musrenbang pada praktiknya disebabkan juga adanya keterbatasan
dana dan kurangnya komunikasi baik antara internal pemerintahan daerah maupun antara
aparatur pemerintahan dengan masyarakat di daerah. Dengan demikian secara tidak
langsung, tepat tidak tepatnya orientasi APBD tergantung dari hasil proses
permusyawaratan musrenbang. Hal ini dikarenakan dana APBD diperuntukan untuk
pembangunan di daerah berdasarkan kesepakatan dalam musrenbang.
(Kata Kunci: Politik Anggaran, Musyawarah Perencanaan Pembangunan, komunikasi
politik, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD)).
iv
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTHERN SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
RENI ISMAYANTI (110906063)
BUDGET POLITICS: The linkage of development planning meetings on the budget
Manufacture of Binjai City In 2014 Details of thesis contents, 71 pages, 1 tables, 5
images, 6 chart, 8 attachments, 17 books, 6 public policy, 4 internet sites.
ABSTRACT
This study describes and analyzes about the politics of Budget, which is about the
relevance of activities towards making development planning budget of Binjai City in
2014. In order to prepare the draft Budget, Local Government jointly develop legislative
and policy direction of the general budget which includes instructions and general
provisions agreed upon as a guide in preparing the budget. General policy direction and
budget includes the components of service and level of achievement expected in each line
of government authority that will be implemented in a budget year. As explained in the
Law Number 25 Year 2004 About the National Development Planning System, each
region must implement the Development Planning Consultation (Musrenbang).
Development Planning Consultation (Musrenbang) is a forum among different
participants in the framework of national development plans and local development plans.
Implementation of the Planning Discussion guided by Joint Circular of the Ministry of
National Development Planning / Chairman of BAPPENAS and the Ministry of Home
Affairs Number: 1354/M.PPN/03/2004 and 050/744/SJ About Musrenbang Forum
Guidelines and Local Participatory Planning (Bappeda).
The methods of this research was qualitative research with descriptive data
analysis techniques to solve existing problems based on facts and data. All of the data’s
research is taken from interviews and literature study. The unit of analysis and
informants of this research was the Development Planning Agency at Sub-National Level.
Development of Binjai City still going nowhere and micro nature because in
the process of deliberation in planning forums are not fully attended by a group or
community leaders who are experts in the field which in other words is merely kinship
and "close friend" are not sure what the region needs. This result is also due to the lack of
socialization in informing the government apparatus musrenbang sustainability. As a
result, what is proposed in musrenbang activity was merely a micro-development, such as
flooding, road access, and so forth, so the lack of initiative. In addition, non-performance
results in practice due musrenbang also the shortage of funds and lack of communication
between regions and between the internal governance apparatus of government with
communities in the area. Thus indirectly, the right not to be exact orientation of the
budget depends on the consultative process musrenbang. This is because the budget funds
allocated for development in the region based on the agreement in musrenbang.
(Keywords: Budget Politics, Development Planning, political communication, Budget
revenue and expenditure (APBD)).
v
Universitas Sumatera Utara
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
RENI ISMAYANTI (110906063)
POLITIK ANGGARAN: Keterkaitan Musrenbang terhadap Pembuatan APBD Kota
Binjai Tahun 2014
Rincian isi skripsi, 71 halaman,1 tabel, 5 gambar, 6 bagan/grafik, 8 lampiran,17 buku, 6
UU/Peraturan sejenisnya, 4 situs internet
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis tentang Politik Anggaran, yaitu
mengenai keterkaitan musrenbang terhadap pembuatan APBD Kota Binjai tahun 2014.
Dalam rangka menyiapkan rancangan APBD, Pemerintah Daerah menyusun arah dan
kebijakan umum APBD yang memuat petunjuk dan ketentuan-ketentuan umum yang
disepakati sebagai pedoman dalam penyusunan APBD yang akan + dalam satu tahun
anggaran. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap daerah harus melaksanakan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). penyusunan rencana
pembangunan Nasional dan rencana pembangunan daerah. Implementasi dari
musrenbang daerah berpedoman kepada Surat Edaran Bersama antara Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri
Nomor : 1354/M.PPN/03/2004 dan 050/744/SJ Tentang Pedoman Pelaksanaan Forum
Musrenbang dan Perencanaan Partisipatif Daerah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan teknik analisis data deskriptif, yaitu memecahkan masalah yang ada
berdasarkan fakta dan data yang ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
wawancara dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis dan informan
dalam penelitian ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Pembangunan Kota Binjai yang masih jalan ditempat dan bersifat mikro
dikarenakan dalam proses permusyawaratan dalam musrenbang tersebut tidak
sepenuhnya dihadiri oleh kelompok atau tokoh masyarakat yang ahli dalam bidangnya
yang dengan kata lain hanya bersifat kekerabatan dan “kawan dekat” yang kurang faham
terhadap kebutuhan daerah. Ini diakibatkan juga karena kurangnya sosialisasi pihak
aparatur pemerintah dalam menginformasikan keberlangsungan musrenbang. Alhasil, apa
yang diusulkan dalam kegiatan musrenbang pun hanya bersifat mikro pembangunan,
seperti banjir, akses jalan, dan sebagainya, sehingga kurang inisiatif. Selain itu, tidak
terlaksananya hasil musrenbang pada praktiknya disebabkan juga adanya keterbatasan
dana dan kurangnya komunikasi baik antara internal pemerintahan daerah maupun antara
aparatur pemerintahan dengan masyarakat di daerah. Dengan demikian secara tidak
langsung, tepat tidak tepatnya orientasi APBD tergantung dari hasil proses
permusyawaratan musrenbang. Hal ini dikarenakan dana APBD diperuntukan untuk
pembangunan di daerah berdasarkan kesepakatan dalam musrenbang.
(Kata Kunci: Politik Anggaran, Musyawarah Perencanaan Pembangunan, komunikasi
politik, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD)).
iv
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTHERN SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
RENI ISMAYANTI (110906063)
BUDGET POLITICS: The linkage of development planning meetings on the budget
Manufacture of Binjai City In 2014 Details of thesis contents, 71 pages, 1 tables, 5
images, 6 chart, 8 attachments, 17 books, 6 public policy, 4 internet sites.
ABSTRACT
This study describes and analyzes about the politics of Budget, which is about the
relevance of activities towards making development planning budget of Binjai City in
2014. In order to prepare the draft Budget, Local Government jointly develop legislative
and policy direction of the general budget which includes instructions and general
provisions agreed upon as a guide in preparing the budget. General policy direction and
budget includes the components of service and level of achievement expected in each line
of government authority that will be implemented in a budget year. As explained in the
Law Number 25 Year 2004 About the National Development Planning System, each
region must implement the Development Planning Consultation (Musrenbang).
Development Planning Consultation (Musrenbang) is a forum among different
participants in the framework of national development plans and local development plans.
Implementation of the Planning Discussion guided by Joint Circular of the Ministry of
National Development Planning / Chairman of BAPPENAS and the Ministry of Home
Affairs Number: 1354/M.PPN/03/2004 and 050/744/SJ About Musrenbang Forum
Guidelines and Local Participatory Planning (Bappeda).
The methods of this research was qualitative research with descriptive data
analysis techniques to solve existing problems based on facts and data. All of the data’s
research is taken from interviews and literature study. The unit of analysis and
informants of this research was the Development Planning Agency at Sub-National Level.
Development of Binjai City still going nowhere and micro nature because in
the process of deliberation in planning forums are not fully attended by a group or
community leaders who are experts in the field which in other words is merely kinship
and "close friend" are not sure what the region needs. This result is also due to the lack of
socialization in informing the government apparatus musrenbang sustainability. As a
result, what is proposed in musrenbang activity was merely a micro-development, such as
flooding, road access, and so forth, so the lack of initiative. In addition, non-performance
results in practice due musrenbang also the shortage of funds and lack of communication
between regions and between the internal governance apparatus of government with
communities in the area. Thus indirectly, the right not to be exact orientation of the
budget depends on the consultative process musrenbang. This is because the budget funds
allocated for development in the region based on the agreement in musrenbang.
(Keywords: Budget Politics, Development Planning, political communication, Budget
revenue and expenditure (APBD)).
v
Universitas Sumatera Utara