Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Meniran (Phyllantus niruri L.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

ANALISIS KELARUTAN GARAM KALSIUM PADA BATU
GINJAL DALAM INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri L.)
SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Niv
ers
SKRIPSI

OLEH:
FRANSISCA WONGSO
NIM 121501052

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KELARUTAN GARAM KALSIUM PADA BATU

GINJAL DALAM INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri L.)
SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Niv
Ers
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
FRANSISCA WONGSO
NIM 121501052

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016


Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS KELARUTAN GARAM KALSIUM PADA BATU GINJAL
DALAM INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri L.) SECARA
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
era
OLEH:
FRANSISCA WONGSO
NIM 121501052
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal: 18 Juli 2016

Disetujui Oleh:
Pembimbing I

Panitia Penguji

Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt. Prof. Dr. rer nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt.

NIP 195401101980032001
NIP 195306191983031001

Pembimbing II

Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt.
NIP 195401101980032001

Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt.
NIP 195006221980021001

Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt.
NIP 195201041980031002

Dra. Sudarmi, M.Si., Apt.
NIP 195409101983032001

Medan, Agustus 2016
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
dan kasihNya yang berlimpah sehingga penulis dapat menjalani masa perkuliahan
dan penelitian hingga akhirnya menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Meniran
(Phyllantus niruri L.) secara Spektrofotometri Serapan Atom”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku
Dekan Fakultas Farmasi USU Medan, yang telah memberikan fasilitas sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Ibu Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si.,
Apt., dan Bapak Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt., yang telah membimbing dan

memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga selesainya
skripsi ini. Bapak Prof. Dr. rer nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt., dan Bapak
Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt., serta Ibu Dra. Sudarmi, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan arahan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas
Farmasi USU Medan yang telah mendidik selama perkuliahan dan Bapak Drs.
Immanuel S. Meliala, M.Si., Apt., selaku penasehat akademik yang selalu
memberikan bimbingan, perhatian dan motivasi kepada penulis selama masa
perkuliahan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada
terhingga kepada Ayahanda Budianto dan Ibunda Relawati yang telah

iv
Universitas Sumatera Utara

memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun,
pengorbanan baik moril maupun materil beserta dukungan dan doa yang tulus
yang tidak pernah berhenti. Abang Ferry Wongso, kakak Stefanny Wongso, dan
adik-adik Francelia Wongso, Kevin Montan Wongso serta Karin Oxana Wongso
yang selalu mendukung dan memberikan semangat serta doa kepada penulis.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat terbaikku,
Amiyori, Cindy Febriani, Christina Lois, Hady Wiraputra, Anthony Tias, Calson,
Michael Khosasih, Jansen B.L., Kak Maria S. Girsang, asisten-asisten
Laboratorium Farmasi Fisik dan teman-teman Farmasi angkatan 2012 untuk
kebersamaan dan dorongan semangatnya serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga selesainya penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2016
Penulis,

Fransisca Wongso
NIM 121501052

v
Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama mahasiswa

: Fransisca Wongso

Nomor Induk mahasiswa

: 121501052

Program studi

: Sarjana Farmasi

Judul

: Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu
Ginjal dalam Infusa Meniran (Phyllantus niruri L.)
secara Spektrofotometri Serapan Atom


Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat adalah hasil karya saya
sendiri, bukan plagiat dan apabila dikemudian hari diketahui skripsi saya ini
plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi yang
diberikan oleh Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Sumatera Utara. Saya
tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dalam keadaan
sehat.
Medan, Agustus 2016
Yang membuat surat pernyataan,

Fransisca Wongso
NIM 121501052

vi
Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KELARUTAN GARAM KALSIUM PADA BATU GINJAL
DALAM INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri L.) SECARA
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ABSTRAK
Batu ginjal adalah batu yang terdapat di ginjal maupun saluran kemih.
Batu yang paling sering dijumpai tersusun dari kristal kalsium. Sebanyak 60%
kandungan batu ginjal terdiri atas kalsium oksalat, fosfat, karbonat, asam urat,
magnesium, dan ammonium. Meniran merupakan tumbuhan yang berkhasiat
sebagai peluruh air seni dan penghancur atau penghambat pembentukan batu
ginjal. Didalam meniran terdapat kalium yang dapat menyingkirkan kalsium
untuk bergabung dengan senyawa oksalat, karbonat, fosfat atau urat membentuk
senyawa yang larut dan secara perlahan-lahan akan ikut keluar bersama urin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dan perbedaan infusa
meniran tanpa destruksi dan dengan destruksi terhadap kelarutan kalsium batu
ginjal utuh dan gerus secara in vitro.
Metodologi penelitian yang dilakukan berupa pelarutan batu ginjal utuh
dan gerus dalam infusa meniran tanpa destruksi dan dengan destruksi dengan
konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% lalu diinkubasi pada suhu 37ºC selama 4
jam. Kelarutan kalsium diketahui dengan mengukur kadar kalsium (Ca) awal dan
setelah diinkubasi dengan batu ginjal. Kalium (K) sebagai faktor yang dapat
melarutkan batu ginjal dan diukur kadarnya secara spektrofotometri serapan atom.
Hasil penelitian berupa adanya peningkatan kadar kalsium setelah inkubasi
dengan batu ginjal utuh dan gerus dengan infusa meniran tanpa destruksi dan

dengan destruksi dengan berbagai konsentrasi, pada infusa 2% kadar Ca terlarut
adalah 25,41% dan 43,78%; 30,01% dan 66,85%, pada infusa konsentrasi 4%
adalah 24,56% dan 34,26%; 32,52% dan 65,14%, pada infusa konsentrasi 6%
adalah 8,70% dan 20,86%; 16,45% dan 49,34%, pada infusa konsentrasi 8%
adalah 7,95% dan 16,76%; 9,93% dan 50,24%, dan pada infusa konsentrasi 10%
adalah 7,76% dan 16,61%; 7,26% dan 41,18%. Uji perolehan kembali untuk
kalsium adalah 116,54% yang menunjukkan akurasi yang baik pada metode ini.
Metode yang digunakan mempunyai presisi yang baik dengan hasil simpangan
baku relatif untuk kalsium adalah 1,2210%.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kelarutan kalsium dalam batu ginjal utuh dan gerus pada infusa meniran tanpa
destruksi dan dengan destruksi yaitu sebesar 49% dan 168,96%.
Kata Kunci:

Kelarutan, Kalsium, Batu Ginjal, Infusa Meniran, Destruksi,
Spektrofotometer Serapan Atom.

vii
Universitas Sumatera Utara


ANALYSIS OF CALCIUM SALT SOLUBILITY IN KIDNEY STONES
USING STONEBREAKER INFUSE (Phyllanthus niruri L.) WITH ATOMIC
ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY
ABSTRACT
Kidney stones are stones that occur either in kidney and urethra. The most
common type of stones are made of calcium crystal. About 60% kidney stones
contain calcium oxalate, phosphate, carbonate, uric acid, magnesium, and
ammonium. Meniran (stonebreaker) has benefit as diuretic and inhibitor or
breaker of kidney stone formation. It contained potassium that can replace
calcium to join carbonate, oxalate, or uric forming soluble compounds and slowly
will come out together with urine. The purpose of this study was to observe the
ability and difference of stonebreaker infuse before and after destruction on the
solubility of calcium kidney stones intact and crushed.
Methodology of research conducted in form of dissolving kidney stones
intact and crushed in stonebreaker infuse before and after destruction with a
concentration of 2%, 4%, 6%, 8%, and 10%, then incubated at 37ºC for 4 hours.
The solubility of calcium is known by measuring the levels of calcium (Ca) early
and after incubation with kidney stones. Potassium (K) as a factor that can
dissolve kidney stones in infusion and also measured by atomic absorption
spectrophotometry.
Results of research in the form of an increase in calcium levels after
incubation with kidney stones intact and crushed using stonebreaker infuse before
and after destruction with various concentrations, in the infusion of 2% levels of
Ca dissolved was 25.41% and 43.78%; 30.01% and 66.85%, in the infusion of 4%
levels of Ca dissolved was 24.56% and 34.26%; 32.52% and 65.14%, in the
infusion of 6% level Ca dissolved was 8.70% and 20.86%; 16.45% and 49.34%,
in the infusion of 8% concentration of Ca dissolved was 7.95% and 16.76%;
9.93% and 50.24%, in the infusion of 10% level of Ca dissolved 7.76% and
16.61%; 7.26% and 41.18%. Recovery test for calcium was 116.54% which
showed good accuracy in this method. The methods that was used had a good
precision with relative standard deviation for calcium was 1.2210%.
Based on this study, concluded that the difference between stonebreaker
infuse before and after destruction in case of dissolving calcium in kidney stones
intact and crushed are 49% and 168.96%
Keywords: Solubility, Calcium, Kidney Stones, Stonebreaker Infuse, Destruction,
Atomic Absorption Spectrophotometry.

viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .....................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL ................................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

iii

KATA PENGANTAR .............................................................................

iv

SURAT PERNYATAAN .........................................................................

vi

ABSTRAK ...............................................................................................

vii

ABSTRACT .............................................................................................

viii

DAFTAR ISI ............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR DALAM LAMPIRAN ..........................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

1

1.1 Latar Belakang .....................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .............................................................

4

1.3 Hipotesis ..............................................................................

4

1.4 Tujuan ..................................................................................

5

1.5 Manfaat ................................................................................

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................

6

2.1 Meniran ................................................................................

6

2.2 Batu Ginjal (Renal Calculi) .................................................

7

2.2.1 Definisi .......................................................................

7

ix
Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Etiologi .......................................................................

8

2.2.3 Proses pembentukan batu saluran kemih ...................

10

2.2.4 Komposisi batu ginjal ................................................

11

2.3 Mineral .................................................................................

14

2.3.1 Kalium (K) .................................................................

15

2.3.2 Kalsium (Ca) ..............................................................

16

2.4 Destruksi ..............................................................................

17

2.4.1 Destruksi basah ..........................................................

18

2.4.2 Destruksi kering .........................................................

18

2.5 Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) ...............................

18

2.6 Validasi Metode Analisis .....................................................

22

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

25

3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................

25

3.2 Jenis Penelitian .....................................................................

25

3.3 Alat-Alat ..............................................................................

25

3.4 Bahan-Bahan ........................................................................

25

3.4.1 Sampel .......................................................................

25

3.4.2 Pereaksi ......................................................................

26

3.5 Identifikasi Sampel ..............................................................

26

3.6 Pembuatan Pereaksi .............................................................

26

3.6.1 Larutan H2SO4 1 N .....................................................

26

3.6.2 Larutan asam pikrat 1% .............................................

26

3.7 Prosedur Penelitian ..............................................................

26

3.7.1 Pengambilan sampel ..................................................

26

x
Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Penyiapan sampel ......................................................

27

3.7.2.1 Pembuatan infusa ........................................

27

3.7.2.2 Pembuatan batu ginjal gerus ........................

27

3.7.2.3 Penyiapan infusa untuk analisis kalsium dan
kalium awal tanpa destruksi dan dengan
destruksi ......................................................
3.7.2.4 Penyiapan infusa untuk analisis kalsium
sesudah inkubasi dengan batu ginjal utuh
dan gerus tanpa destruksi dan dengan
destruksi ......................................................
3.7.3 Pembuatan larutan uji I ..............................................

27

27
28

3.7.3.1 Pembuatan larutan uji I tanpa destruksi ......

28

3.7.3.2 Pembuatan larutan uji I dengan destruksi ...

28

3.7.4 Pembuatan larutan uji II .............................................

28

3.7.4.1 Pembuatan larutan uji II untuk kalium tanpa
destruksi dan dengan destruksi ....................

28

3.7.4.2 Pembuatan larutan uji II untuk kalsium
tanpa destruksi dan dengan destruksi ..........
3.7.5 Analisis kualitatif .......................................................

29
29

3.7.5.1 Kalium .........................................................

29

3.7.5.2 Kalsium .......................................................

30

3.7.6 Analisis kuantitatif .....................................................

30

3.7.6.1 Pembuatan kurva kalibrasi ..........................

30

3.7.6.2 Analisis kadar kalsium dan kalium pada
sampel...........................................................
3.7.7 Analisis data secara statistik ......................................

31
32

3.7.7.1 Penolakan hasil pengamatan .......................

32

3.7.7.2 Analisis kelarutan batu ginjal setelah
inkubasi .......................................................

33

3.7.8 Penentuan batas deteksi dan batas kuantitasi .............

34

3.7.9 Uji perolehan kembali (Recovery) .............................

34

xi
Universitas Sumatera Utara

3.7.10 Simpangan baku relatif ............................................

35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................

36

4.1 Identifikasi Sampel ............................................................

36

4.2 Analisis Kualitatif ..............................................................

36

4.3 Analisis Kuantitatif ............................................................

37

4.4 Analisis Kadar Mineral dan Kelarutan Batu Ginjal pada
Sampel tanpa Destruksi dan dengan Destruksi ................

38

4.5 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ...................................

44

4.6 Uji Perolehan Kembali (Recovery) ....................................

45

4.7 Simpangan Baku Relatif ....................................................

46

KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................

47

5.1 Kesimpulan ........................................................................

47

5.2 Saran ..................................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

48

LAMPIRAN .............................................................................................

50

BAB V

xii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Tabel
4.1

Halaman
Hasil Analisis Kualitatif pada Sampel Infusa Meniran yang
telah Didestruksi ........................................................................

36

Hasil Analisis Kadar Kalsium dan Kalium Awal Sebelum
Inkubasi dengan Batu Ginjal tanpa Destruksi ............................

39

Hasil Analisis Kadar Kalsium dan Kalium Awal Sebelum
Inkubasi dengan Batu Ginjal dengan Destruksi .........................

39

4.4

Kadar Terlarut pada Batu Ginjal Utuh tanpa Destruksi .............

40

4.5

Kadar Terlarut pada Batu Ginjal Gerus tanpa Destruksi ...........

40

4.6

Kadar Terlarut pada Batu Ginjal Utuh dengan Destruksi ..........

40

4.7

Kadar Terlarut pada Batu Ginjal Gerus dengan Destruksi ........

40

4.8

Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium dan Kalium .........

45

4.9

Persen Uji Perolehan Kembali (Recovery) Kadar Kalsium .......

45

4.10

Nilai Simpangan Baku dan Simpangan Baku Relatif Kalsium .

46

4.2
4.3

xiii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

4.1

Kurva Kalibrasi Kalsium ...........................................................

37

4.2

Kurva Kalibrasi Kalium .............................................................

38

4.3

Grafik Kadar Kalsium Terlarut pada Batu Ginjal Utuh tanpa
Destruksi dan dengan Destruksi .................................................

42

Grafik Kadar Kalsium Terlarut pada Batu Ginjal Gerus tanpa
Destruksi dan dengan Destruksi .................................................

43

Grafik Kadar Kalsium Terlarut pada Batu Ginjal Utuh dan
Gerus tanpa Destruksi ................................................................

44

Grafik Kadar Kalsium Terlarut pada Batu Ginjal Utuh dan
Gerus dengan Destruksi .............................................................

44

4.4
4.5
4.6

xiv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR DALAM LAMPIRAN
Gambar

Halaman

1

Tanaman Meniran ......................................................................

50

2

Meniran ......................................................................................

50

3

Batu Ginjal Utuh ........................................................................

51

4

Batu Ginjal Gerus ......................................................................

51

5

Infusa Meniran ...........................................................................

52

6

Infusa Meniran untuk Pengukuran Awal ...................................

52

7

Infusa Meniran Setelah diinkubasi dengan Batu Ginjal ............

53

8

Infusa Meniran Setelah didestruksi ............................................

53

9

Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-2000 ......................

54

10

Panci Infusa ................................................................................

54

11

Kristal Kalsium Sulfat ................................................................

55

12

Kristal Kalium Pikrat .................................................................

55

xv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1

Gambar Sampel .......................................................................

50

2

Gambar Alat yang Digunakan .................................................

54

3

Hasil Analisis Kualitatif ..........................................................

55

4

Bagan Alir Proses Pembuatan Sampel ....................................

56

5

Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Uji untuk Kalium
tanpa Destruksi ........................................................................

58

Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Uji untuk Kalsium
tanpa Destruksi ........................................................................

59

Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Uji untuk Kalium
dengan Destruksi .....................................................................

60

Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Uji untuk Kalsium
dengan Destruksi .....................................................................

61

Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan
Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien
Korelasi (r) ...............................................................................

62

Data Kalibrasi Kalium dengan Spektrofotometer Serapan
Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien
Korelasi (r) ...............................................................................

64

Hasil Analisis Kadar Kalsium, Kalium Awal dan Setelah
Inkubasi dengan Batu Ginjal Utuh dan Gerus tanpa Destruksi

66

Hasil Analisis Kadar Kalsium, Kalium Awal dan Setelah
Inkubasi dengan Batu Ginjal Utuh dan Gerus dengan
Destruksi ..................................................................................

74

Contoh Perhitungan Kadar Kalsium Awal, Kalium, Kalsium
Setelah Inkubasi dengan Batu Ginjal Utuh dan Gerus tanpa
Destruksi ..................................................................................

82

Contoh Perhitungan Kadar Kalsium Awal, Kalium, Kalsium
Setelah Inkubasi dengan Batu Ginjal Utuh dan Gerus dengan
Destruksi ..................................................................................

84

6
7
8
9

10

11
12

13

14

xvi
Universitas Sumatera Utara

15

Perhitungan Statistik Kadar Kalsium, Kalium pada Infusa
Meniran Sebelum dan Setelah Inkubasi dengan Batu Ginjal
Utuh dan Gerus tanpa Destruksi ..............................................

86

Perhitungan Statistik Kadar Kalsium, Kalium pada Infusa
Meniran Sebelum dan Setelah Inkubasi dengan Batu Ginjal
Utuh dan Gerus dengan Destruksi ...........................................

106

Contoh Perhitungan Kadar Terlarut dan Persen Kelarutan
pada Batu Ginjal Utuh dan Gerus Sesudah Inkubasi dengan
Sampel Infusa Meniran tanpa Destruksi ..................................

126

Contoh Perhitungan Kadar Terlarut dan Persen Kelarutan
pada Batu Ginjal Utuh dan Gerus Sesudah Inkubasi dengan
Sampel Infusa Meniran dengan Destruksi ...............................

127

Perhitungan Persentase Kenaikan Kadar Kalsium pada Batu
Ginjal Utuh dan Gerus yang Larut dalam Infusa Meniran
(Phyllanthus niruri L.) tanpa Destruksi dan dengan Destruksi
..................................................................................................

128

20

Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi .....................

129

21

Hasil Analisis Kadar Kalsium Setelah Penambahan Larutan
Baku pada Sampel ...................................................................

131

Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kalsium
pada Sampel .............................................................................

132

23

Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kalsium .

133

24

Hasil Identifikasi Tanaman ......................................................

134

25

Tabel Distribusi t .....................................................................

135

16

17

18

19

22

xvii
Universitas Sumatera Utara