Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia terdiri dari banyak pulau yang didiami oleh berbagai suku
memungkinkan terjadinya perbedaan dalam pemanfaatan tumbuhan sebagai obat
tradisional. Hal ini disebabkan setiap suku memiliki pengalaman empiris dan
kebudayaan yang khas sesuai dengan daerahnya masing – masing. Kehidupan
nenek moyang yang menyatu dengan alam menumbuhkan kesadaran bahwa alam
adalah penyedia obat bagi dirinya dan masyarakat (Ditjen BKAK, 2007).
Obat tradisional merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang perlu
digali dan dikembangkan lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal
(Kamal, dkk., 2013).
Menurut Novianti (2014), pengolahan tumbuhan obat dengan cara direbus
paling banyak digunakan pada masyarakat karena direbus bisa mengurangi rasa
hambar dan pahit dibandingkan dimakan langsung, serta direbus lebih steril karena
bisa membunuh kuman ataupun bakteri patogen lainnya.
Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) salah satu tanaman keluarga
Moraceae yang banyak terdapat di Indonesia dan dimanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari. Mardiana dan Tim Ketik Buku (2012), menyatakan daun dari tanaman
sukun ini mempunyai banyak manfaat untuk pengobatan yaitu sebagai anti
inflamasi, antiplatelet, antioksidan, antiatherosklerosis, antinefritis, antimikroba,

antidiabetes, jantung dan ginjal karena daun sukun mengandung flavonoid, saponin,
polifenol, asam hidrosianat, kalium, asetilkolin, tanin, riboflavin, dan fenol.

1

Universitas Sumatera Utara

Di beberapa negara berkembang, telah dilaporkan bahwa penderita penyakit
kronis diubah pengobatannya menggunakan beberapa obat herbal sebagai alternatif
pengobatan obat sintesis. Ketertarikan dalam hal penggunaan obat herbal
dipercayai akibat beberapa faktor antara lain efek samping yang tidak lebih besar
dibandingkan dengan obat modern, mudah didapat dan ketersediaannya, tingginya
biaya sintesis obat dan faktor budaya (Chikezie dan Ojiako, 2015).
Di Indonesia, diperoleh angka prevalensi penderita batu ginjal sebesar 51,9
per 10.000 penduduk dengan resiko penderita lebih banyak dialami pria daripada
wanita dengan perbandingan 3:1 (Nessa, dkk., 2013).
Kandungan batu ginjal yang utama berupa kalsium oksalat dan kalsium
fosfat atau gabungan keduannya dengan prevalensi sebesar 80-85% (Muhgni, 2013;
Winston, 2011).
Ginjal merupakan organ penting pada manusia. Ginjal memiliki banyak

fungsi seperti pengatur keseimbangan air, konsentrasi garam dalam darah,
keseimbangan asam basa darah, ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam.
Namun, banyak juga masalah pada ginjal yang mungkin terjadi, antara lain penyakit
batu ginjal,radang saluran kencing, dan radang ginjal (Nessa, dkk., 2013; Muhgni,
2013).
Batu ginjal adalah batu yang terdapat di ginjal maupun di saluran kemih.
Batu yang paling sering dijumpai tersusun dari kristal kalsium. Kalsium pada batu
ginjal terdapat sebagai senyawa oksalat, karbonat, dan fosfat. Komponen yang lebih
jarang membentuk batu adalah struvit atau magnesium, ammonium, asam urat, atau
kombinasi bahan- bahan lain (Corwin, 2008).
Kalium di dalam tubuh dapat diperoleh melalui makanan, minuman, obat
dan bahan alami lainnya, seperti daun tempuyung, kumis kucing dan daun sukun.

2

Universitas Sumatera Utara

Menurut Winarto dan Tim Karyasari (2004), kandungan kalium dalam larutan daun
tempuyung mampu menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa
karbonat, oksalat atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal, sehingga

endapaan batu ginjal dapat larut dan keluar bersama urin.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terhadap beberapa jenis
tanaman yang hasilnya dapat melarutkan batu ginjal. Menurut Rusdiana, dkk.,
(2015), infus herba seledri mampu melarutkan komponen kalsium secara
signifikan. Menurut Hidayati, dkk., (2009), penggunaan teh daun tempuyung kering
dengan frekuensi tertentu dapat melarutkan kalsium oksalat yang diukur dengan
metode gravimetri. Menurut Nisma (2012), ekstrak etanol 70% buah anggur biru
mempunyai kemampuan melarutkan kalsium batu ginjal yang diukur dengan
spektrofotometer serapan atom.
Berbagai metode seperti metode kompleksometri, spektrofotometri serapan
atom, gravimetri, dan inductively coupled plasma telah banyak digunakan untuk
penetapan kadar kalsium tetapi, pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer serapan atom karena mempunyai kepekaan yang tinggi (batas
deteksi kurang dari 1 ppm) dan pelaksanaannya relatif cepat dan sederhana, dan
interferensinya sedikit (Gandjar dan Rohman, 2008).
Pengobatan batu ginjal dengan teknik yang lebih canggih seperti
pembedahan atau gelombang ultrasonik membutuhkan biaya yang relatif cukup
tinggi sehingga obat tradisional lebih dipilih untuk mencegah dan meluruhkan batu
ginjal (Pearle dkk., 2004). Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas maka dalam
penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif kandungan garam kalsium (oksalat,

fosfat dan karbonat) pada 6 batu ginjal serta analisis kelarutannya pada batu ginjal
dalam infusa daun sukun secara spektrofotometri serapan atom.

3

Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat garam oksalat, fosfat dan karbonat pada 6 batu ginjal
secara kualitatif?
2. Apakah infusa daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) dapat
melarutkan garam kalsium pada 6 batu ginjal secara spektrofotometri
serapan atom?
3. Berapa persentase melarutkan garam kalsium pada 6 batu ginjal dalam
infusa

daun


sukun

(Artocarpus

altilis

(Park.)

Fosberg)

secara

spektrofotometri serapan atom?
1.3 Hipotesis
1. Terdapat garam oksalat, fosfat dan karbonat pada 6 batu ginjal secara
kualitatif.
2. Infusa daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) dapat melarutkan
garam kalsium pada 6 batu ginjal secara spektrofotometri serapan atom.
3. Persentase melarutkan 6 batu ginjal dalam infusa daun sukun (Artocarpus
altilis (Park.) Fosberg) didapat secara spektrofotometri serapan atom.

1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adanya garam oksalat, fosfat dan karbonat pada 6 batu
ginjal secara kualitatif.
2. Untuk mengetahui kemampuan melarutkan garam kalsium pada 6 batu
ginjal dalam infusa daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara
spektrofotometri serapan atom.

4

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui persentase melarutkan garam kalsium pada 6 batu ginjal
dalam infusa daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara
spektrofotometri serapan atom.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang kemampuan melarutkan
garam kalsium pada 6 batu ginjal dalam infusa daun sukun (Artocarpus
altilis (Park.) Fosberg) secara spektrofotometri serapan atom.
2. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang persentase melarutkan
garam kalsium pada 6 batu ginjal dalam infusa daun sukun (Artocarpus

altilis (Park.) Fosberg).
3. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk masyarakat dan peneliti
selanjutnya untuk perkembangan obat tradisional.

5

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penggunaan Berbagai Jenis Kompos Terhadap Pertumbuhan Sukun (Artocarpus communis Forst ) Pada Daerah Tangkapan Air Danau Toba, Kecamatan Haranggaol Horison

0 68 50

Pertumbuhan Stek Akar Sukun (Artocarpus communis Forst.) Berdasarkan Perbedaan Jarak Akar Dari Batang Pohon

4 84 47

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Meniran (Phyllantus niruri L.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Meniran (Phyllantus niruri L.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 52

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 3

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara Spektrofotometri Serapan Atom Chapter III V

0 0 19

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 2

Analisis Kelarutan Garam Kalsium pada Batu Ginjal dalam Infusa Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 5 18