Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Bulu Sebagai Adsorben Untuk Menjerap Logam Kadmium (II) dan Timbal (II)

ABSTRAK

Adsorben cangkang kerang bulu dapat digunakan dalam mengadsorpsi ion logam
berat seperti Cd(II) dan Pb(II). Hal ini terlihat dari hasil analisa penjerapan logam
dengan mengukur nilai persentase penjerapan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh dalam pembuatan adsorben,
menentukan sifat dan karakteristik dari cangkang kerang bulu dan mengetahui
banyaknya senyawa yang dijerap serta nilai Isoterm Langmuir dan Freundlich. Bahan
– bahan yang digunakan antara lain cangkang kerang bulu, aquadest, dan larutan
logam Cd(II) dan Pb(II). Variabel dalam penelitian ini adalah suhu aktivasi, jumlah
adsorben, konsentrasi larutan logam yang digunakan dan waktu sampai setimbang.
Penelitian ini diawali dengan melakukan pengecilan ukuran cangkang kerang bulu
menjadi seukuran 140 mesh, kemudian dilakukan aktivasi termal pada suhu 110ᴼC,
500ᴼC dan 800ᴼC di dalam furnace. Selanjutnya dilakukan proses analisa dengan
melakukan karakterisasi adsorben dengan menggunakan peralatan BET, mengukur
berat jenis, kadar air dan abu, serta mengadsopsi adsorben 500ᴼC dengan larutan
logam dan mengukur larutan sisa tersebut dengan peralatan AAS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa luas permukaan adsorben yang diaktivasi pada suhu 110ᴼC,
500ᴼC dan 800ᴼC sebesar 725,43; 807,94; dan 803,822 m2/kg. Berat jenis berbanding
terbalik dengan suhu aktivasi, nilai kadar air dan abu tidak melewati nilai SNI yang
ditetapkan. Adsorben yang diaktivasi pada suhu 500ᴼC lebih baik mengikuti

persamaan Isoterm Freundlich.

Kata kunci : suhu aktivasi, BET, Isoterm Langmuir dan Freundlich

vi
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Adsorbent from the fur shells could be used to adsorb heavy metal ions such as
Cd(II) and Pb(II). This is shown from the results of the analysis of metal adsorption
by measuring the percentage entrapment values. This research was aimed to identify
factors - factors that influenced the making of adsorbent, determine the nature and
characteristics of the fur shells and to know how much was the compound had been
adsorbed as well as the value of Langmuir and Freundlich Isotherm. Materials materials used include fur shells, aquadest, and a solution of metal Cd(II) and Pb(II).
Variables in this research was the activation temperature, the amount of adsorbent,
the concentration of the metal solution was used and the time until equilibrium. This
research was began with fur shells reduction to the size of 140 mesh, and then
activation thermal at a temperature 110ᴼC, 500ᴼC and 800ᴼC in the furnace.
Furthermore, the analysis process by performing adsorbent characterization using

BET equipment, measure its density, moisture content and ash, as well as adsorbed
adsorbent 500ᴼC with a solution of metal and measured the remaining solution by
AAS equipment. The result showed that adsorbent activated at temperatures 110ᴼC,
500ᴼC and 800ᴼC had surface area 725.43; 807.94; and 803.822 m2/kg. Density was
inversely proportional to the activation temperature, the value of moisture content
and ash was the specified with the value by SNI. Adsorbents activated at
temperatures 500ᴼC better followed Freundlich Isotherm equation.

Keyword : the activation temperature, BET, Langmuir and Freundlich Isotherm

vii
Universitas Sumatera Utara