Sosialisasi Program Bidang Dikmenjur dan Perti Tahun 2015 | Bidang Dikdas, Dinas Dikpora Kab. Magetan BKSP Jatim

SERTIFIKASI
KOMPETENSI
MENJAWAB TANTANGAN
KE DEPAN

SETIYO AGUSTIONO
BKSP JAWA TIMUR

2

Tuntutan Global

LINK & MATCH

Perusahaan
dalam persaingan bebas

Kemampuan SDM
• SDM harus mempunyai kompetensi
standar dan bersertifikat
• Menghasilkan produk yang

berkualitas, efisien waktu, harga
murah ( bersaing )
• Persaingan dalam negeri dengan
barang import yang masuk ke
indonesia
• Persaingan ekspor dalam pasar
internasional

Pendidikan
dalam
masyarakat
(Communit
y
Education)

Pelatihan
berbasis
kompetensi

SDM

KOMPETEN

Sistem/pola
kerja
industri
berbasis
kompetensi

Pendidikan
berbasis
kompetensi

Profesi

adalah keahlian pada bidang
pekerjaan tertentu

Sertifikasi

Profesi adalah proses

pemberian pengakuan keahlian individu
pada bidang pekerjaan tertentu melalui uji
kompetensi

Pengertian

Kemampuan

manusia (yang dapat
ditunjukkan dengan karya, pengetahuan,
ketrampilan, perilaku, sikap, motif
dan/atau bakatnya) ditemukan secara
nyata dapat membedakan antara mereka
yang sukses dan biasa-biasa saja di
tempat kerja.

Pengertian
Kompetensi
© JS




Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) adalah :

Uraian kemampuan yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja
minimal yang harus dimiliki seseorang untuk
menduduki JABATAN tertentu yang berlaku
secara nasional

1.

Standar Kompetensi Perusahaan
2. Standar Kompetensi Jabatan
3. Standar Kompetensi Khusus
4. Standar Kompetensi Model
RMCS(Regional Model Competency
Standard)


4 Model Standar
Kompetensi

Standar

Perusahaan atau Enterprise
Standar adalah Standar yang ditetapkan
oleh Perusahaan atau Industri Perusahaan
(pada umumnya MNC)
– Misalnya : Standar Perusahaan Mc
Donald,Pizza Hut, Toyota, BMW, dsb

Standar Kompetensi
Perusahaan

Standar

Jabatan adalah Standar yang
dikembangkan mengacu kepada jabatanjabatan yang ada pada Institusi/ Lembaga/
Industri sebagai penjabaran Struktur

Organisasi

Standar Kompetensi
Jabatan

Standar

Kompetensi Khusus adalah
standar pada bidang tertentu yang
dirumuskan dan ditetapkan oleh Institusi/
Organisasi Nasional/ Internasional

– Misalnya: dibidang Pengelasan,
Penerbangan, Minyak dan Gas Bumi, dsb.

Standar Kompetensi
Khusus

Standar


Kompetensi Model RMCS adalah
Standar yang dikembangkan berdasarkan
pada tugas atau pekerjaan yang
dibutuhkan dari suatu bidang pekerjaan
sesuai dengan jenis dan sektornya, dan
dirumuskan kedalam unit kompetensi
– misalnya di sektor kesehatan, konstruksi,
manufaktur, dsb.

Standar Kompetensi Model RMCS (Regional Model Competency Standard)

 Diperkenalkan

oleh negara Asia/Pasific, kompatibel secara
Internasional, serta telah dipakai di Inggris, Kanada, Australia dan
negaranegara persemakmuran

• Multi Skills:
• Berbasis pada kebutuhan industri
• Mudah dipaketkan/dikemas kedalam kualifikasi

jabatansesuai dengan kebutuhan spesifik
perusahaan/industri
• Fleksibel untuk rujukan penyusunan program pelatihan
• Fleksibel dan akomodatif untuk pelaksanaan sertifikasi
kompetensi

Mengapa SKKNI memilih Model RMCS ?

•

Untuk Institusi Pendidikan dan Pelatihan:
– Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum
– Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi
• Untuk Dunia Usaha/Industri dan penggunaan Tenaga Kerja:
– Membantu dalam rekruitmen
– Membantu penilaian unjuk kerja
– Dipakai untuk membuat uraian jabatan
– Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar
kebutuhan dunia usaha/industri

• Untuk Institusi penyelenggara Pengujian dan Sertifikasi:
– Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi
sesuai dengan kualifikasi dan levelnya
– Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi

Mengapa Standar Kompetensi
diperlukan

Dalam rangka implementasi AEC 2015, khususnya
untuk mendukung pergerakan ketenagakerjaan bagi
tenaga kerja terampil (skilled labour), ASEAN telah
menyepakati Perjanjian dan Pengaturan Saling
Pengakuan di sektor jasa ketenagakerjaan yaitu :


ASEAN Agreement Movement on Natural Persons
(MNP) dan




Mutual
Recognition
Arrangements/Saling
Pengakuan untuk beberapa jasa professional yaitu
(i) Architect,
(ii) Engineering, (iii)
Medical Practitioners, (iv) Dental Practitioners, (v)
Nursing, (vi) Surveying, (vii) Accountancy dan (viii)
Tourism.

16

Globalisasi

mendorong persaingan ketat:
antar negara dan antar bisnis sejenis
didalam dan diluar negeri
• Free-Flow of Goods & Manpower antar
negara

• Penerapan Standar Internasional,
Termasuk HAM dan Hak Dasar Pekerja

Kebersamaan menghadapi
tantangan pasar bebas

Tujuan

Umum dari Sertifikasi Profesi
adalah untuk menjamin dan memelihara
kompetensi individual sesuai persyaratan
pihak pengguna (user)

Tujuan

Khusus dari Sertifikasi Profesi
adalah:
1. Meningkatkan kualitas produk
2. Meningkatkan kualitas jasa/pelayanan
3. Meningkatkan kualitas keselamatan

Tujuan

BAGAN ALUR SERTIFIKASI PROFESI
BNSP
Lisensi

LSP
Perusahaan

Verifikasi
Peserta Uji

Lembaga Diklat
Masyarakat

Pengujian
untuk bidang
yang belum
ada LSP nya

Tempat
Uji Komptensi
( TUK )
Lulus Uji
Tenaga
Kerja
Kompeten

Dunia
Usaha/
Industri

MANFAAT SERTIFIKAT KOMPETENSI
• Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi
jaminan untuk
rekruitmen tenaga kerja
kompeten.
• Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi dasar
penetapan remunerasi.
• Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi dasar
untuk pengembangan karir tenaga kerja.
• Sertifikat kompetensi dapat menjadi acuan untuk
perundingan Mutual Recognition Arrangement
(MRA) antar negara dalam rangka kesepakatan
WTO dan AFTA.



Didirikannya AEC pada 2015 bertujuan untuk menjadikan
kawasan ASEAN menjadi kawasan dimana barang, jasa, investasi,
pekerja terlatih dan modal dapat bergerak bebas.



ASEAN Vision 2020, visi untuk menjadikan ASEAN sebuah
kawasan yang stabil, sejahtera, berdaya saing tinggi dengan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan , mengurangi
kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi.



4 pilar AEC, antara lain:
1. Pasar tunggal dan basis produksi;
2. Kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi;
3. Kawasan
yang
berkelanjutan;

mampu

membangun

secara

4. Kawasan yang terintegrasi penuh dengan perekonomian
global

Asean economic community (AEC ) 2015

Terima Kasih
Setiyo
Agustiono
BKSP JATIM

23