Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH Renstra--BAB I-II

KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SEMARANG
NOMOR :
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SEMARANG
TAHUN 2010 – 2015
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SEMARANG
Menimbang

: a. bahwa Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga
Berencana Kota Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga berencana
sebagimana tertuang dalam Peraturan Daerah (PERDA) Kota Semarang


Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang
b. bahwa dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan
pembangunan pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga
berencana sesuai visi misi Walikota Semarang, maka perlu disusun
Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Semarang dengan
Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan
Keluarga Berencana Kota Semarang.

Mengingat

: 1. Undang - Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nonor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik

1

Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tenatang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3079);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan
Kecamatan di Wilayah Kabupaten-kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga,
Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal, serta penataan Kecamatan di Wilayah
Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1992 Nomor 89);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ;
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 79-II-Tahun 2010, Tentang Renstra
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Tahun 2010-2014 ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Di Daerah ;
10. Undang – Undang 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga ;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Tengah ;
12. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor
Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun
2010-2015 ;
13. Peraturan Walikota Semarang, Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Penjabaran
Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Semarang.


2

MEMUTUSKAN

Menetapkan
PERTAMA

:
: Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan
Keluarga Berencana Kota Semarang Tentang Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Dan Keluarga Berencana
Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini.

KEDUA

: Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Masyarakat
Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Semarang Tahun 2010 – 2015
sebagai dokumen perencanaan jangka menengah dalam melaksanakan
pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan

keluarga berencana selama 5 (lima) Tahun yang menjadi pedoman dalam :
a. arah kebijakan dan strategi ;
b. target kinerja dan kebutuhan pendanaan ;
c. landasan serta acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA)
Tahunan

KETIGA

: Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestnya.

Ditetapkan di Semarang
Pada Tanggal

2010

KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SEMARANG


LILIK HARYANTO, SH
Pembina Tingkat I
NIP 19600317 198801 1 013

3

RANCANGAN
Lampiran: Surat Keputusan Kepala
BAPERMAS,PEREMPUAN&KB
Kota Semarang
Nomor :
Tanggal :

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,
PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SEMARANG
TAHUN 2010 – 2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penetapan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana
pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap
perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka
menengah (5 tahun) maupun jangka pendek atau tahunan (1 tahun). Setiap daerah baik
provinsi, kabupaten ataupun kota harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Peraturan dan perundangan di era desentralisasi memperlihatkan komitmen politik
pemerintah untuk menata kembali dan meningkatkan sistem, mekanisme, prosedur dan
kualitas proses perencanaan dan penganggaran daerah. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan
tata kelola pemerintahan daerah yang lebih baik, demokratis, dan pembangunan daerah
yang berkelanjutan.

4


Pada peraturan dan perundangan yang baru, penyusunan rencana diharapkan dapat
memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom-up dan top
down. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah
penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, akuntabel, konsisten dengan
rencana lainnya yang relevan. Disamping itu, kepemilikan rencana (sense of ownership)
menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses
pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana
yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) merupakan satu
dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan SKPD
khususnya, dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke
depan masa pimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Renstra SKPD sebagai
suatu dokumen rencana yang penting sudah sepatutnya pemerintah daerah, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan masyarakat memberikan perhatian penting pada
kualitas proses penyusunan dokumen tersebut, dan tentunya diikuti dengan pemantauan,
evaluasi, dan review berkala terhadap implementasinya.

Proses penyusunan Dokumen Renstra SKPD sangat terkait dengan visi dan misi Kepala

Daerah terpilih yang dituangkan dalam RPJMD dengan berlandaskan semangat mewujudkan
Semarang Setara dengan Sapta Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, maka
kualitas penyusunan Renstra SKPD akan sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD untuk
menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan mengimplementasikan Visi, Misi dan Agenda
Kepala Daerah (KDH), tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD ke dalam
penyusunan Renstra SKPD sesuai tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) SKPD. Kinerja
penyelenggaraan urusan SKPD akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan daerah dan
KDH selama masa kepemimpinanya.

Motto Pe eri tah Kota “e ara g

“e ara g “etara de ga

Visi Terwujud ya

Semarang Kota Perdagangan Dan Jasa, Yang Berbudaya Me uju Masyarakat “ejahtera aka
diwujudkan melalui 5 (lima) Misi : (1) Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat

5


Kota Semarang yang berkualitas (2) Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan
efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum
(3) Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah (4) Mewujudkan Tata Ruang Wilayah
Dan Infrastruktur Yang Berkelanjutan (5) Mewujudkan kehidupan masyarakat yang
sejahtera.
Renstra SKPD menjawab 3 (tiga) pertanyaan dasar yakni pertama, kemana pelayanan
SKPD akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima tahun)
mendatang? kedua, bagaimana mencapainya? dan yang ketiga, langkah-langkah strategis
apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai? dalam rangka merintis terwujudnya
Semarang Setara.

Dalam konteks ini, adalah sangat penting bagi Renstra SKPD untuk mengklarifikasikan
secara eksplisit visi dan misi KDH terpilih dan dokumen RPJMD, kemudian menerjemahkan
secara strategis, sistematis, dan terpadu ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program
prioritas SKPD serta tolok ukur pencapaiannya. Untuk mendapatkan dukungan yang optimal
bagi implementasinya, proses penyusunan dokumen Renstra SKPD perlu membangun
komitmen dan kesepakatan dari semua stakeholder (termasuk Forum Multistakeholder
SKPD) untuk mencapai tujuan Renstra SKPD melalui proses yang transparan, demokratis, dan
akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis.


Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Semarang, maka setiap SKPD di lingkungan
Pemerintah Kota Semarang memiliki kewajiban untuk menyusun dokumen perencanaan
yang sifatnya merupakan implementasi program. Dokumen perencanaan tersebut adalah
Rencana Strategis SKPD dan Rencana Kerja SKPD. Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan Keluarga Berencana (BAPERMAS,PEREMPUAN & KB) Kota Semarang
sebagai salah satu SKPD lembaga teknis daerah tidak Iuput dari kewajiban untuk menyusun
Renstra dan Renja dimaksud yang didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya.

1.2 LANDASAN HUKUM
Landasan penyusunan dokumen Rencana Strategis BAPERMAS,PEREMPUAN & KB
Kota Semarang terdiri dari

landasan hukum yang bersifat nasional sebagai landasan
6

hukum yang cakupannya lebih luas dan landasan hukum yang bersifat lokal yang
cakupannya lebih sempit. Adapun landasan hukum yang bersifat nasioanal dalam
penyusunan Renstra ini ada 10 (sepuluh) landasan hukum utama yang mengatur sistem,
mekanisme, proses dan prosedur tentang Renstra SKPD khususnya dan perencanaan dan
penganggaran daerah pada umumnya di era desentralisasi ini, yaitu:
1. Undang- Undang Nomor 25/2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN)
2. Undang- Undang Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara
3. Undang- Undang Nomor 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Undang- Undang Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Peraturan Pemerintah No 65/2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 6/2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Penetapan Standar Pelayanan Minimal
8. SEB Menteri Negara Perencanaan PembangunanNasional/Kepala BAPPENAS dan
Menteri Dalam Negeri0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007
9. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050 I 2020 / SJ Tanggal 11 Agustus
2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Sedangkan dasar hukum yang bersifat lokal meliputi:
1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Provnsi Jawa Tengah Nomor 3 Seri E Nomor 3);
2. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Penyusunan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008
Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13);

7

3. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor...........Tahun 2010 Tentang RPJMD Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015;
4. Peraturan Daerah (PERDA) Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Semarang ;
5. Peraturan Walikota Semarang, Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan
Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Semarang.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
Berencana Kota Semarang dimaksudkan untuk memberikan landasan dan acuan bagi
BAPERMAS,PEREMPUAN & KB dalam pencapaian visi, misi dan program, serta sebagai
tolok ukur kinerja. Rencana Strategis BAPERMAS,PEREMPUAN & KB Kota Semarang juga
disusun dalam rangka implementasi RPJMD Kota Semarang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi BAPERMAS,PEREMPUAN & KB Kota Semarang.

Tujuan penyusunan Renstra BAPERMAS,PEREMPUAN & KB Kota Semarang adalah
untuk menetapkan kebijakan dan program strategis dalam merencanakan pembangunan
daerah yang didasarkan melalui evaluasi pembangunan lima tahun yang telah berjalan,
menelaah situasi saat ini dan membuat peramalan serta proyeksi pembangunan, dengan
harapan

dapat

dipilih

beberapa

sasaran

yang

tepat

sesuai

kewenangan

BAPERMAS,PEREMPUAN & KB untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yang selanjutnya
dapat dituangkan dalam Rencana Kerja sebagai dokumen operasional tahunan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Rencana Strategis BAPERMAS,PEREMPUAN & KB Kota Semarang
adalah sebagai berikut :

8

Bab I

PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi mengenai latar belakang yang berupa makna dan esensi
dari Renstra, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BAPERMAS,PEREMPUAN & KB KOTA SEMARANG
Pada bagian ini menguraikan secara ringkas mengenai tugas pokok, fungsi dan
susunan organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan.

BAB III

ISU STRATEGIS PEMBERDAYAAN MASAYARAKAT, PEREMPUAN DAN KB KOTA
SEMARANG
Pada bab ini akan digambarkan indikasi permasalahan, telaah visi misi KDH
terpilih serta merumuskan beberapa isu permasalahan di bidang bidang
pemberdayaan masayarakat, perempuan dan KB di Kota Semarang.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Pada bab ini menguraikan perumusan visi dan misi dari BAPERMAS,PEREMPUAN
& KB Kota Semarang. Selain itu juga diuraikan analisa SWOT sebagai dasar
perumusan kebijakan dan strategi yang diusulkan terkait dengan upaya
mewujudkan visi dan misi yang telah dirumuskan sebelumnya

BAB V

RENCANA

PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini berisi rencana program prioritas yang menjabarkan kebijakan daerah.

BAB VI

INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bab ini memadukan sinergitas dan daya dukung program pada sasaran
RPJMD

BAB VII

PENUTUP

9

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN

2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 pasal 15, Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BAPERMAS,PEREMPUAN
& KB) adalah merupakan unsur pendukung tugas Walikota. Selain itu juga Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang
Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPERMAS,PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
2.2.1 Tugas Bapermas,perempuan dan KB
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 paragraf 2 pasal
16

Badan

Pemberdayaan

Masyarakat,

Perempuan

(BAPERMAS,PEREMPUAN&KB)

mempunyai

tugas

dan

Keluarga

melaksanakan

Berencana

penyusunan

dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pemberdayaan masyarakat,
perempuan dan keluarga berencana. Bidang yang bersifat spesifik tersebut diantaranya
terkait dengan bidang pengembangan sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup (LH) dan
teknologi tepat guna (TTG), bidang kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, bidang
pengembangan ekonomi masyarakat; bidang pemberdayaan perempuan serta bidang
keluarga berencana.

2.2.2 Fungsi Bapermas,perempuan dan KB
Terkait dengan tugasnya, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13
Tahun 2008 paragraf 3 pasal 17 BAPERMAS,PEREMPUAN & KB mempunyai sejumlah fungsi
sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan ,sumber daya alam,
lingkungan hidup dan teknologi tepat guna, kelembagaan dan sosial budaya
masyarakat, pengembangan ekonomi masyarakat, pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana;

10

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengembangan sumber daya alam, lingkungan hidup dan teknologi tegat guna,
kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, pengembangan ekonomi masyarakat,
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas (Penyusunan rencana program dan rencana
kerja anggaran Badan) di bidang pengembangan sumber daya alam, lingkungan dan
teknologi tepat guna, kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, pengembangan
ekonomi masyarakat, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya, yang meliputi:
Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan keluarga Berencana;
Pelaksanaan kajian teknis atau rekomendasi di bidang pemberdayaan
masyarakat, perempuan dan keluarga berencana
Pengelolaan urusan kesekretariatan Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan keluarga Berencana;
Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta
monitoring, evaluasi terhadap UPTB;
Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan keluarga berencana.
2.3 SUSUNAN ORGANISASI BAPERMAS,PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
Setiap badan atau lembaga dalam pemerintahan baik dalam sekala nasional maupun
daerah, memiliki susunan organisasi masing-masing terkait dengan Tupoksinya. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008, susunan organisasi
BAPERMAS,PEREMPUAN & KB terdiri dari :
a. Kepala Badan,
b. Sekretariat, terdiri dari :
sub bagian perencanaan dan evaluasi
sub bagian keuangan; dan
sub bagian umum dan kepegawaian

11

c. Bidang pengembangan sumber daya alam, lingkungan, dan teknologi tepat guna,
terdiri dari :
Sub bidang fasilitasi lingkungan dan pemukiman pedesaan
Sub bidang pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna
d. Bidang kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, terdiri dari :
Sub bidang kelembagaan masyarakat
Sub bidang sosial budaya masyarakat
e. Bidang pengembangan ekonomi masyarakat, terdiri dari:
Sub bidang pengembangan jaringan penanggulangan kemiskinan
Sub bidang pengembangan usaha ekonomi dan ketahanan keluarga
f. Bidang pemberdayaan perempuan, terdiri dari :
Sub bidang pengarusutamaan gender
Sub bidang perlindungan perempuan dan anak
g. Bidang keluarga berencana, terdiri dari :
Sub bidang pelayanaan keluarga berencana dan perlindungan hak reproduksi
Sub bidang jejaring dan informasi keluarga berencana
h. UPTB, terdiri dari UPTB Pemberdayaan masyarakat, perempuan, dan keluarga
berencana kecamatan
i. Kelompok jabatan fungsional
Sekretariat sebagaimana dimaksud pada poin b dipimpin oleh seorang
sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala
badan
bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada point b, masing-masing dipimpin
oleh

seorang

kepala

bidang

yang

berkedudukan

di

bawah

dan

bertanggungjawab kepada kepala badan.
UPTB sebagaimana dimaksud pada point b, dipimpin oleh seorang kepala UPTB
yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala badan
sub bagian – sub bagian sebagaimana dimaksud pada point b, masing-masing
dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab pada sekretaris

12

sub bagian – sub bagian sebagaimana dimaksud pada point b, masing-masing
dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada kepala bidang yang bersangkutan

Secara skematis susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyaiakat,
Perempuan Keluarga dan Berencana dapat digambarkan sebagai berikut:

13

KEPALA
SEKRETARIAT

SUB BAGIAN
PERENCANAAN
DAN EVALUASI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

:

BIDANG
PENGEMBANGAN SDA,
LINGKUNGAN DAN TTG

BIDANG KELEMBAGAAN
DAN SOSIAL BUDAYA
MASYARAKAT

SUBBID FASILITASI
LINGK. & PERMUKIMAN
PERDESAAN

SUBBID
KELEMBAGAAN
MASYARAKAT

SUBBID PENGELOLAAN
SDA, LINGKUNGAN &
TEKNOLOGI TEPAT
GUNA

SUBBID SOSIAL
BUDAYA
MASYARAKAT

SUB BAGIAN
KEUANGAN

SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN

BIDANG
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

BIDANG KELUARGA
BERENCANA

SUBBID
PENGEMBANGAN
JARINGAN
PENANGGULANGAN
KEMISKINAN

SUBBID
PENGARUSUTAMAAN GENDER

SUBBID
PELAYANAN KB &
PERLINDUNGAN
HAK REPRODUKSI

SUBBID
PENGEMBANGAN
USAHA EKONOMI &
KETAHANAN KELG.

SUBBID
PERLINDUNGA
N PEREMPUAN
DAN ANAK

BIDANG
PENGEMBANGAN
EKONOMI

SUBBID JEJARING
DAN INFORMASI
KB

UPT BPMKB
UPT BPMKB
UPT BPMKB
KECAMATAN
KECAMATAN
KECAMATAN
Gambar 2.1
Struktur Organisasi BAPPERMASPER dan KB Kota Semarang

14

2.4 SUMBER DAYA APARATUR
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Berencana Kota Semarang
merupakan badan baru (Tahun 2009) yang mengemban tugas pelayanan dibidang
pemberdayaan masyarakat, perempuan dan keluarga berencana serta mempunyai unit
pelaksana teknis badan (UPTB) di 16 Kecamatan .
Tahun 2009 jumlah SDM Aparatur berjumlah 132 Personil sedangkan pada Tahun
2010 mendapat tambahan pegawai / CPNS sebanyak 27 personil dengan demikian total SDM
seluruhnya berjumlah 159 Personil, dengan komposisi sebagai berikut :

NO

TINGKAT
PENDIDIKAN

GOLONGAN
I

GOLONGAN
II

GOLONGAN III

GOLONGAN
IV

a

a

a

a

b

c

d

b

c

d

b

c

d

b

c

JUMLAH

d

SD

0

SLTP

1

1

SLTA

2

11

25

19

SARMUD / D 3

0

3

4

SARJANA / S 1

1

1

15

SARJANA / S 2

57
7

39

2

4

CPNS
- SARMUD/D3
- SARJANA
LAIN-LAIN

JUMLAH

0

4

62

1

5
0
6
21
0

6
21

0

0

0

0

0

0

1

2

12

29

38

43

2

5

0

0

159

15

2.5 KINERJA PELAYANAN
Berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang,
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana merupakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baru sebagai salah satu unsur perangkat pemerintah kota
yang membidangi urusan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor 46 Tahun 2008 Tentang
Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga
Berencana (BAPERMAS,PEREMPUAN & KB) Kota Semarang dengan Unit Pelaksana Teknis
Badan yang diatur dengan Peraturan Walikota Semarang, Nomor 89 Tahun 2008 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan Dan Keluarga Berencana (UPTB) Kecamatan Kota Semarang.
Renstra Bapermas, Perempuan dan KB 2010-2015 disusun dengan memperhatikan
pencapaian kinerja program kegiatan pada periode sebelumnya (2009-2010), serta kondisi
lingkungan strategis dalam lingkup kewenangan SKPD dengan mengemban tiga (3) urusan
pokok yang masing masing secara hirarki mengkoordinasikan program dan kegiatannya pada
Kementrian dan Lembaga yang berbeda di Tingkat Pusat/Nasional yaitu Menteri Dalam
Negeri pada Dirjen Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Anak serta Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKkbN) Pusat sedangkan di
Tingkat Provinsi berkoordinasi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
(Bapermasdes), Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) serta BKkbN.
Penyelenggaraan

pelayanan

masyarakat

dididang Pemberdayaan

Masyarakat,

Perempuan Dan Keluarga Berencana pada Tahun 2009 dan 2010 melayani urusan urusan
sebagai berikut :
1. Urusan Pemerintahan Umum
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH ; dengan kegiatan :
1) Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
2) Pelaksanaan wasdal bantuan infrastruktur pemerintah yg lebih tinggi

16

2. Urusan Perencanaan
Program Pengembangan Data Informasi ; dengan kegiatan :
1) Pengembangan Sistem Informasi Profil Kelurahan

3. Urusan Kesehatan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat ; dengan kegiatan :
1) Pemberian Tambahan Makanan Dan Vitamin

4. Urusan Sosial
Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial ; dengan kegiatan :
1) Peningkatan kapasitas dan jaring kelembagaan pemberdayaan perempuan
dan anak (SERUNI)
5. Urusan Pemberdayaan Perempuan
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
c. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
d. Program peningkatan pelayanan kedinasan KDH
e. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak & perempuan ; dengan
kegiatan :
1) Perumusan kebijakan peningkatan peran dan posisi perempuan dibidang
politik dan jabatan publik
f. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan Gender dan Anak ; dengan
kegiatan :
1) Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan
2) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan Gender dan Anak ;
3) Peningkatan kapasitas & jaringan kelembagaan pemberd PA
4) Pameran hasil karya perempuan

17

g. Program Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; dengan
kegiatan :
1) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan thd tindak kekerasan
h. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan ;
dengan kegiatan :
1) Pembinaan organisasi perempuan
2) Diklat peningkatan peran serta dan kesetaraan gender
i.

Program peningkatan peran perempuan di perdesaan ; dengan kegiatan :
1) Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha ekonomi produk

6. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Program Keluarga Berencana ; dengan kegiatan :
1) Penyediaan Pelayanan KB & Alkon bagi Keluarga Miskin ;
2) Pembinaan KB
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja ; dengan kegiatan :
1) Advokasi & KIE ttg Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
2) Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat
c. Program Pelayanan Kontrasepsi ; dengan kegiatan :
1) Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB ;
2) Pelayanan KB MO ;
3) Pengadaan Sarana Pelayanan KB
d. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri ; dengan kegiatan :
1) Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB
e. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR ; dengan
kegiatan :
1) Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya
di luar sekolah
f. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak ; dengan kegiatan :

18

1) Pengumpulan bahan informasi ttg pengasuhan & pembinaan tumbuh
kembang anak
g. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga ; dengan
kegiatan :
1) Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kec ;
2) Pengadaan BKB Kit

7. Urusan Pemberdayaan Masyarakat
a. Program peningkatan keberdayaan masy desa ; dengan kegiatan :
1) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masy Pedesaan(RT/RW DAN LPMK)
2) Evaluasi pemberdayaan masyarakat ;
3) Penyusunan kebijakan dan strategi pemberdayaan masy ;
4) Fasilitasi kegiatan penanggulangan kemiskinan ;
5) BBGRM ;
6) Penyusunan bahan dan konsep rancangan perda kelembagaan masy.
b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan ; dengan kegiatan :
1) Fasilitasi permodalan bagi UMKM ;
2) Penerapan dan pengembangan TTG ;
3) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan bagi KPM ;
4) Pemberdayaan Kader Pemberdayaan Masy ;
5) Monev dan pelaporan penanggulangan kemiskinan
c. Program peingkatan partisipasi masyarakat ; dengan kegiatan :
1) Pembinaan kelompok masy pembangunan desa ;
2) TMMD ;
3) P3MD ;
4) KKN

2.5.1 Urusan Pemerintahan Umum
Secara garis besar kinerja pembangunan bidang pemerintahan umum pada Bapermas
perempuan dan KB yang menjadi sebagian tupoksi Bidang Pengembangan Sumber
Daya Alam, Lingkungan, dan Teknologi Tepat Guna adalah melaksanakan pengawasan

19

dan pengendalian kebijakan KDH dibidang pemberdayaan masyarakat baik berupa
bantuan maupun peran serta masyarakat dengan telah menunjukkan hasil yang
akuntabel dan transparan, dimana kebijakan pemerintah dalam perencanaan telah
bersinergi dengan kepentingan masyarakat melalui musryawarah pembangunan
(musrenbang) dimana skala prioritas pembangunan disesuaikan dengan kemampuan
keuangan daerah dan potensi daya dukung masyarakat sehingga tercipta laju
pertumbuhan pembangunan yang partisipatif diwilayahnya.
Fasilitasi dan pengendalian stimulan bantuan infrastruktur pembangunan fasilitasi
lingkungan dari pemerintah yang lebih tinggi telah disalurkan dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat melalui sistem pelayanan yang transparan dan berjenjang
dari panitia ditandatangani oleh Lurah, LPMK dan Camat.
Pada Tahun 2009 Jumlah proposal yang masuk mencapai 122 buah dengan jenis
proposal antara lain pavingisasi, pengaspalan jalan, pembangunan talud dan rehab
rumah dan yang mendapat persetujuan sebayak 48 proposal dengan nilai nominal
sebesar Rp. 1.139.000.000,-dengan swadaya masyarakat sebesar Rp. 286.267.500,Pada Tahun 2010 sampai dengan semester I jumlah proposal yang masuk mencapai
116 Kelompok dan yang telah mendapat persetujuan sebanyak 25 Kelompok dengan
nilai bantuan sebesar Rp. 509.000.000,- dan swadaya masyarakat sebesar Rp.
142.625.500,-

2.5.2 Urusan Perencanaan
Urusan Perencanaan pada Bapermas Perempuan & KB menjadi salah satu tupoksi
Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat.
Perencanaan Pembangunan pemberdayaan masyarakat hendaknya berbasis pada data
dan data yang mendukung bidang pemberdayaan masyarakat adalah data dasar profil
kelurahan yang memotret potensi wilayah, untuk memenuhi kebutuhan pendataan
potensi sumber daya kelurahan tesebut telah dikembangkan data dasar profil
kelurahan agar pola pemberdayaan dapat tepat sasaran serta diketahui tingkat
perkembangan kelurahan.

20

Pelaksanaan pendataan dengan menggunakan sistem informasi profil kelurahan telah
diinventarisir 177 Kelurahan dengan dasar pelaksanaan Permendagri Nomor 12 Tahun
2007 Tentang Pedoman Penyusunan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan.

2.5.3 Urusan Kesehatan
Urusan Kesehatan pada Bapermas perempuan & KB menjadi salah satu tupoksi Bidang
Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat.
Dengan dasar Surat Menteri Dalam Negeri No. 411.04/1231/PMD tanggal 20
September 02 perihal Pedoman Umum Pemberian Makanan Tambahan – Anak Sekolah
(PMT-AS)

maka

menitikberatkan

Bapermas
pada

perempuan

pemberdayaan

dan

KB

dalam

masyarakat

urusan

dengan

kesehatan
memberikan

kursus/pelatihan/ketrampilan bagi kader PKK sebanyak 180 ibu-ibu PKK pemasak
kudapan dan orangtua murid sekitar lokasi dalam pengolahan makanan kudapan
berbasis potensi pangan lokal guna memenuhi asupan gizi 15 – 20 % dari kebutuhan
gizi rata-rata perhari anak sekolah SD/MI sehingga dapat menambah semangat belajar
dan tumbuh kembang anak.
Jumlah pemberian makanan tambahan anak sekolah sebanyak 4200 Siswa di 16 SD dan
2 MI yang ada di 18 Kelurahan 16 Kecamatan selama 72 hari sesuai kalender
pendidikan namun terealisasi 53 hari dikarenakan keterlambatan APBD.

2.5.4 Urusan Sosial
Urusan Sosial pada Bapermas perempuan & KB menjadi salah satu tupoksi Bidang
Pemberdayaan Perempuan pada Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan
sosial ; dengan kegiatan Peningkatan kapasitas dan jaring kelembagaan pemberdayaan
perempuan dan anak (SERUNI).
SERUNI merupakan partner kerja Pemerintah Kota Semarang yang memfasilitasi
perlindungan korban tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk
mendapatkan pendampingan dan perlindungan hukum dengan mengacu UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT).
Penanganan KDRT difasilitasi oleh Bapermas perempuan dan KB mewakili Pemerintah
Kota Semarang bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) SERUNI
21

(Semarang Terpadu Rumah Perlindungan Untuk Membangun Nurani dan Cinta Kasih
Insani) dan ditetapkan dengan SK Walikota Semarang, Nomor 463.05/112 Tanggal 4
Mei 2005 Tentang Pembentukan Tim Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak
ya g berbasis Ge der “ERUNI Kota “e ara g.
Pada Tahun Anggaran 2010 kegiatan ini dimasukkan dalam Urusan Wajib
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Program Peningkatan Kualitas
Hidup dan Perlindungan Perempuan dengan nama kegiatan Fasilitasi Upaya
Perlindungan Perempuan Terhadap Tindak Kekerasan.
Pelayanan kepada Mitra (sebutan bagi Korban) sebagai berikut :
1) Tahun 2009 :
a. triwulan I : - memfasilitasi 9 mitra terdiri dari 8 Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT) dan 1 Kekerasan Dalam Ekonomi (KDE) dengan 2
secara ligitasi dan 7 non ligitasi ;
- mendampingi 2 mitra di PA ;
- mengadakan audiensi dan mediasi kasus sebanyak 14 kali.
b. triwulan II : - memfasilitasi 12 mitra terdiri dari 11 KDRT, 1 Kekerasan Dalam
Pacaran (KDP) dengan 2 secara litigasi dan 10 non litigasi;
- memfasilitasi pemulangan korban sebanyak 90 mitra.
c. triwulan III : - memfasilitasi 32 mitra terdiri dari 30 KDRT, 1 Kekerasan Dalam
Bisnis (KDB) dan 1 Kekerasan Dalam Ekonomi (KDE) dengan 4
secara litigasi dan 28 non littigasi.
d. triwulan IV : - memfasilitasi 40 mitra KDRT, dengan 4 secara litigasi dan 36 non
litigasi ;
- pendampingan di PA, 4 mitra sebanyak 16 kali ;
- mediasi kasus 32 kali

22

Pada Tahun 2010 Program penanganan KDRT masuk pada Urusan Pemberdayaan
Perempuan.
2) Tahun 2010 sampai dengan Semester I :
a. triwulan I : - melaksanakan rujukan dan tindakan medis Mitra baik fisik
maupun non fisik melalui kerjasama dengan Rumah Sakit
maupun Puskesmas;
- menangani 3 mitra yang pada Tahun 2009 belum sampai pada
putusan hakim, 4 secara litigasi dalam proses.
b. triwulan II : - memfasilitasi 32 mitra terdiri dari 30 KDRT dan 2 KDP dengan 26
secara ligitasi dan 6 non ligitasi ;
- pendampingan di PA kepada 6 mitra sebanyak 19 kali ;
- mediasi kasus non litigasi sebanyak 10 kali kegiatan.

2.5.5 Urusan Pemberdayaan Perempuan
Urusan Pemberdayaan Perempuan pada Bapermas perempuan & KB mejadi tupoksi
Bidang Pemberdayaan Perempuan.
Pembangunan Pemberdayaan Perempuan diarahkan pada Program Pengarusutamaan
Gender yaitu strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu
dimensi integral dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dengan dasar Instruksi
Presiden RI Nomor 9 Tahun 2000 Tanggal 19 Desember 2000 tentang Pedoman
Pengarusutamaan

Gender

Dalam

Pembangunan

Nasional.

Bertujuan

agar

terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksana, pemantauan, dan evaluasi
atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender dalam
rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Adapun ruang lingkup pengarusutamaan
gender meliputi seluruh perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi kebijakan dan program pembangunan nasional.

23

Pemerintah Kota Semarang senantiasa mengoptimalkan peran pemberdayaan lembaga
masyarakat sebagai upaya terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan untuk
meningkatkan wawasan, kepedulian, perhatian dan kapasitas lembaga masyarakat
dalam berperan aktif di bidang pembangunan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.
Pelayanan pemberdayaan perempuan sebagai berikut :
1) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak & perempuan dengan
kegiatan Perumusan kebijakan peningkatan peran dan posisi perempuan dibidang
politik dan jabatan publik.
2) Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan Gender dan Anak dengan
kegiatan :
a. Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan ;
b. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan Gender dan Anak ;
c. Peningkatan kapasitas & jaringan kelembagaan pemberd PA, dengan hasil
antara lain dirumuskannya Profil Anak Kota Semarang yang diharapkan akan
mengantarkan Kota Semarang menuju Kota Layak Anak; Pembentukan Forum
Anak dan Penanganan Anak Jalanan.
d. Pameran hasil karya perempuan
3) Program Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dengan kegiatan
Fasilitasi upaya perlindungan perempuan thd tindak kekerasan
4) Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
dengan kegiatan :
a. Pembinaan organisasi perempuan
b. Diklat peningkatan peran serta dan kesetaraan gender
5) Program peningkatan peran perempuan di perdesaan ; dengan kegiatan :
Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha ekonomi produktif, dengan
memberikan bimbingan ketrampilan serta fasilitasi pemberdayaan usaha ekonomi
produktif bagi 40 mitra korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.

24

2.5.6 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Urusan KB da KS pada Bapermas perempuan & KB, menjadi tupoksi Bidang Keluarga
Berencana dan sebagian pada Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
Peningkatan perekonomian daerah akan menjadi tidak signifikan atau mempunyai nilai
pada pertumbuhan ekonomi keluarga apabila secara bersamaan pertambahan jumlah
penduduk menjadi tidak terkendali.
Program Keluarga Berencana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera
merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga. Laju Pertumbuhan Penduduk mendorong
Pemerintah dalam pemberdayaan KB dengan pencanangan Era Kebangkitan Keluarga
Berencana, sejalan dengan hal tersebut amanat UU No 25 Tahun 2000 Tentang
program nasional bahwa Program KB mencakup 4 (empat) program pokok yaitu
Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi Remaja, Ketahanan dan Pemberdayaan
Keluarga serta Penguatan Kelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas dan Jaringan KB.
Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber KB Tahun 2009 sebesar
198.086 dengan PUS 250.891 (78,95 %) dan pada Tahun 2010 sebesar 198.040 dengan
PUS 254.798 (77,72 %) menunjukkan peningkatan.
Peserta KB baru Tahun 2009 sebesar 35.967 dari Target 33.810 (106,38%) dan pada
Tahun 2010 sebesar 20.499 dari target 39.347 (52,10%)
Penundaan Usia Perkawinan (PUS ฀ 20 Tahun dibanding total PUS) dapat
dipertahankan ฀ 1 % , Tahun 2009 dan 2010 realisasi 0,5 % .
TFR sampai saat ini berada pada angka 2,1 sedang rata rata jumlah jiwa dalam
keluarga 3,8
Pelayanan pemberdayaan KB dan KS meliputi :
1) Program Keluarga Berencana, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
ber KB melalui penyediaan Pelayanan KB & Alkon bagi Keluarga Miskin serta
Pembinaan KB.
Kegiatan pelayanan KB dengan dukungan Klinik Keluarga Berencana (KKB) dan
rumah sakit yang ada diperoleh hasil peserta KB baru sebanyak 2.749 (6,99%)
Akseptor, dengan metode kontrasepsi IUD 185, MOW 215, MOP 5, Implant 93,
25

Suntik 1.698, Pil 445, Kondom 108, dari jumlah peserta KB baru tersebut apabila
dilihat berdasarkan tempat pelayanan adalah sebagai berikut Klinik Pemerintah 766
(27,86%), Klinik Swasta 850 (30,92%), Dokter Praktek Swasta 263 (9,57%) dan Bidan
Praktek Swasta 870 (31,65%).
Tingkat partisipasi masyarakat sebanyak 196.699 (77,35%) dari Pasangan Usia
Subur (PUS) sebesar 254.307 dengan alkon, IUD 14.454, MOW 13.716, MOP 2.246,
Implant 11.155, Suntik 113.555, Pil 28.408, Kondom 13.165.
2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja, untuk memberikan informasi dan
konseling dalam upaya mempertahankan angka kelahiran (TFR) bagi Remaja,
Sebaya maupun Pasangan Usia Subur (PUS) melalui advokasi & KIE ttg Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR) serta memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat.
3) Program Pelayanan Kontrasepsi, untuk menjaga pelayanan ketersediaan Alat
Kontrasepsi KB kepada masyarakat melalui pengadaan sarana pelayanan KB hingga
fasilitasi Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB serta Pelayanan KB MO.
4) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri ,
untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR melalui
Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB.
5) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR, untuk
merintis pembentukan kelompok di tingkat basis dalam penyampaian informasi
dan konseling tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) serta penyuluhan
tentang Narkoba dan HIV/AIDS melalui Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi
kelompok remaja dan kelompok sebaya di luar sekolah. Kota Semarang pada Tahun
2009 telah terbentuk 29 Kelompok Pusat Informasi dan Konseling – Kesehatan
Reprodukasi Remaja (PIK-KRR) dan Tahun 2010 meningkat menjadi 40 Kelompok,
tersebar di 16 Kecamatan.
6) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak, untuk memberikan ketersediaan informasi tentang
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui Pengumpulan bahan
informasi ttg pengasuhan & pembinaan tumbuh kembang anak.
7) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga, untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendamping kelompok bina keluarga

26

melalui Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di Kecamatan serta
Pengadaan BKB Kit.
Pendampingan Kelompok bina – bina sebagai berikut :
a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak 816, yang aktif sebanyak 670 dengan jumlah
anggota 11.800, adapun anggota yang menerima bantuan modal sebanyak
9.692 (82,14%) dan berusaha sebesar 6.391 (54,16%), adapun jenis usaha
terdiri dari Industri rumah tangga, Rumpun Pertanian, Jasa, Perdagangan,
Kerajinan, Makanan-minuman ;
b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada 241 Kelompok BKL di 16 Kecamatan dengan jumlah anggota 8.552 anggota
dengan sasaran BKL sejumlah 67.959 KK, pendampingan yang dilaksanakan
antara lain Pembinaan dan Usaha Ekonomi Produktif ;
c. Kelompok Bina Lingkungan Keluarga (BLK)
Jumlah BLK di 16 Kecamatan sebanyak 27 Kelompok , pada Kecamatan
Candisari;Gajahmungkur; Pedurungan;Ngaliyan ada 2 Kelompok dan 8
Kelompok di Kecamatan Banyumanik .
Jumlah Kader BLK sebanyak 150 Kader dengan binaan kepada 663 KK per
kelompok 24 – 25 peserta, dilihat dari tahapan KS peserta sejumlah 663 KK
terdiri dari Pra Sejahtera 12 KK; KS I 73 KK; KS II 163 KK; KS III 319 KK; KS III (+)
96 KK ;
d. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada 291 Kelompok di 16 Kecamatan, yang aktif 277 Kelompok dengan 1.762
kader, dari jumlah tersebut kader yang terlatih 1200 kader yang belum 562
kader, sedangkan jumlah ibu peserta BKB sejumlah 10.878 peserta ;
e. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)
Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 152 Kelompok dengan 223 Kader yang terlatih
dan 295 belum terlatih sedangkan jumlah anggota BKR sejumlah 4.962.

27

2.5.7 Urusan Pemberdayaan Masyarakat
Urusan Pemberdayaan Masyarakat pada Bapermas perempuan & KB menjadi tupoksi
utama 3 (tiga) Bidang yaitu Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat (PEM), Bidang
Pengembangan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Teknologi Tepat Guna (SDA-TTG)
serta Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat (SOSBUD).
Pemberdayaan Masyarakat dalam program pengembangannya akan selalu berorientasi
pada manusia dan berpihak kepada masyarakat serta berpijak pada UU No 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintah Daerah ; PP No 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan.
Kinerja Pemberdayaan Masyarakat pada Bidang sebagai berikut :
1) Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat (PEM) dengan melaksanakan :
Fasilitasi kegiatan penanggulangan kemiskinan, sesuai Peraturan Presiden No
13 Tahun 2009 Tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang
dijabarkan dalam Permendagri No 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang mengindikasikan bahwa pronangkis merupakan program
bersama baik Pemerintah Pusat sampai Daerah juga keterlibatan masyarakat
melalui upaya review strategi penanggulangan kemiskinan, data base
kemiskinan, rapat koordinasi jejaring pronangkis, pelatihan kewirausahaan bagi
4 (empat) Kelurahan Percontohan pengentasan kemiskinan yaitu Kelurahan
Genuksari Genuk, Kelurahan Tandang Tembalang, Kelurahan Krobokan
Semarang Barat, Kelurahan Bubakan Mijen, serta kegiatan sosialisasi pronangkis
bagi LSM Ormas Toga Toma ;
Monev dan pelaporan penanggulangan kemiskinan, bahwa program bantuan
yang telah diterima dan dimanfaatkan daam rangka penanggulangan
kemiskinan di Kota Semarang sebagai berikut : Askeskin (3,2 %), Jamkesmas
(22,7 %), BLT (22,7%), Raskin (25,5 %), P2KP-BKM (10,1 %), Konversi minyak
tanah ke LPG (5,7 %), PNPM Mandiri (6,9 %), UED-SP (3,2 %), sedangkan
program prioritas yang diinginkan oleh masyarakat miskin di Kota Semarang
adalah (1) pemberian dana usaha, (2) renovasi pasar, (3) sembako murah ;
Fasilitasi permodalan bagi UMKM, dalam rangka pemberdayaan usaha
ekonomi masyarakat kelurahan melalui Lembaga Ekonomi Mikro yang

28

berbentuk Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) dengan memberikan
bantuan modal kepada UED-SP terbaik di tingkat Kecamatan ;
Pelatihan ketrampilan kewirausahaan bagi KPM antara lain pelatihan teknisi
AC.

2) Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Teknologi Tepat Guna
(SDA-TTG) dengan kegiatan :
Penerapan dan pengembangan TTG, dasar pelaksanaan Inpres RI Nomor 3
tahun 2001 ttg Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Instruksi
Mendagri Nomor 24 tahun 1998 ttg Posyantekdes (Pos Pelayanan Teknologi
Pedesaan) dan Keputusan Mendagri dan Otda Nomor 4 tahun 2001 ttg
Penerapan Teknologi Tepat Guna, adapun realisasi kegiatan melalui partisipasi
agenda reguler tahunan Depdagri dibidang Teknologi pada Gelar Teknologi
Tepat Guna (Gelar TTG) Nasional,

fasilitasi penguatan kelembagaan

Posyantekdes di 16 Kecamatan sebagai Posyantekdes Percontohan Provinsi
Jawa Tengah menunjuk Posyantekdes Kecamatan Tembalang Kota Semarang,
lomba kreativitas inovasi teknologi TTG ;
Fasilitasi pelaksanaan TMMD Tahun 2009 :
-

Sengkuyung Tahap I di Kelurahan Karangmalang dan Kelurahan Bubakan
Kecamatan Mijen untuk pengaspalan jalan, rehab tempat ibadah,
Poskamling, pembuatan bak tandon serta rehab rumah tidak layak huni,
sedangkan kegiatan non fisik meliputi pasar murah, pengobatan gratis,
pelayanan KB dan penyuluhan peraturan peraturan pemerintah, menyerap
dana APBD I Rp. 143.000.000,-; APBD II Rp. 37.179.550,-; Swadaya
Masyarakat Rp. 30.000.000,- ;

-

Sengkuyung Tahap II di Kelurahan Gondoriyo dan Podorejo Kecamatan
Ngaliyan untuk pengaspalan jalan, pembangunan tempat ibadah, rehab
poskamling, pemasangan sarana prasarana air dan pembuatan talud,
menyerap dana APBD I Rp 143.000.000,-; APBD II Rp 32.859.775,-; Swadaya
Masyarakat Rp 45.000.000,- ;

-

Tahun 2010 Semester I, Sengkuyung Tahap I di Kelurahan Tambakrejo
Kecamatan Gayamsari dengan kegiatan pavingisasi jalan, pembuatan
29

pondasi pagar bumi masjid, rehab poskamling, pemasangan mesin pompa,
rehab posyandu, pengerukan sedimentasi dan rehab rumah tidak layak
huni, menyerap dana APBD I Rp 145.000.000,-; APBD II Rp 45.967.000,-;
Swadaya Masyarakat Rp 15.000.000,- ;

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Pembekalan, Pengarahan terhadap mahasiswa
KKN, pemberian penunjangan,/Stimulan Wilayah Kecamatan (12 Kec) dan 40
Wilayah Kelurahan.

3) Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat (SOSBUD) dengan kegiatan :
Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa (POSYANDU), Tahun
2009 sampai semester I Tahun 2010 terdata 1.550 posyandu, pemberian
bantuan diberikan guna peningkatan gizi balita berupa Pemberian Makanan
Tambahan dan pegelolaan administrasi pokjanal posyandu serta pelatihan
kader Posyandu di 16 Kecamatan ;
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masy Pedesaan(RT/RW DAN LPMK),
sampai dengan semester I Tahun 2010 data RT/RW sejumlah 10.750 yang tediri
dari 9.350 RT dan 1.400 RW, pemerintah Kota Semarang telah memberikan
bantuan operasional RT/RW setiap Semester sebesar Rp. 240.000,- dan LPMK
sebesar Rp 100.000,-perbulan ;
Evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui lomba kelurahan dan festival
kakikol dengan dasar pelaksanaan Permendagri No. 13 / 2005 tentang
Penyelenggaraan Lomba Desa dan Kelurahan adapun sasaran evaluasi
pemberdayaan masyarakat pada 177 Kelurahan dan 16 Kec di kota Semarang,
hasil dan manfaatnya adalah terpilihnya 5 Kelurahan terbaik dalam Lomba
Kelurahan, meningkatkan K-3 di 16 Kecamatan dan terpilihnya pemenang
Festival Kakikol di 6 (enam)

Klas Jalan, meningkatnya pemberdayaan

Masyarakat dalam rangka membantu kegiatan di Pemerintahan Kelurahan
dengan dampak terwujudnya pemberdayaan masyarakat di 177 Kelurahan dan
kepedulian masyarakat dalam meningkatkan K-3 ;

30

Bulan Bakthi Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dilaksanakan dalam rangka
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan perkotaan perlu selalu ditumbuh
kembangkan, agar masyarakat ikut memiliki dan bertanggung jawab terhadap
pembangunan , dengan dasar pelaksanaan Imendagri No. 3/2004 ttg Bulan
Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Permendagri No. 42/2005
tentang Penyelenggaraan Pelaksanaan BBGRM ;
Penyusunan bahan dan konsep rancangan perda kelembagaan masyarakat,
dalam rangka memberikan payung hukum dan legislasi yang dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum terhadap lembaga lembaga masyarakat
di tingkat basis maka disusun Raperda Kelembagaan Masyarakat ;
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa (P3MD)
sebagaimana diamanatkan dalam Surat Mendagri No. 414.2/2435/SJ tanggal 21
September

Dokumen yang terkait

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Kebudayaan dan Pariwisata - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH skpd

0 0 42

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Kepegawaian Daerah - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH matriks

0 0 4

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Kepegawaian Daerah - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH Indikator

0 0 1

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH Renstra--BAB VI

0 0 3

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH RENSTRA 2O11-SK

0 0 5

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH COVER RENSTRA

0 0 1

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH tabel 5

0 0 8

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH tabel 4.1

0 0 1

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH tabel 2.2

0 0 1

Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 SKPD-SKPD di Pemerintah Kota Semarang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH tabel 2.1

0 0 2