W12 Transportation Model

2

1

3

3

2

4
1

Transportation Problem

Transportation Problem

Suatu permasalahan dalam
melakukan distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk
yang sama, ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal


Transportation
Problem

Heuristic

Optimization

Linear Programming
Vogel

Least Cost Method
Northwest Corner
Rule

≠ optimal

Stepping
Stone
MODI


Transportation Problem (Lanjutan)
 Secara general permasalahan model transportasi dideskripsikan

sebagai berikut:
1. Terdiri dari satu set titik supply sebanyak (m) titik dimana titik
tersebut merupakan daerah asal pengiriman suatu barang
tertentu. Titik supply (i) memasok sejumlah (si) units.
2. Terdapat satu set titik demand sebanyak (n) dimana titik
tersebut merupakan daerah tujuan dari pengiriman barang. Titik
demand (j) memiliki permintaan produk sebanyak (dj) units.
3. Tiap produk yang dikirim dari titik supply tertentu menuju titik
demand tertentu dikenakan biaya sebesar (cij).
Variabel keputusannya adalah  xij = jumlah barang yang dikirim
dari titik i ke titik j.
Fungsi tujuan secara general adalah:

Contoh Kasus
Suatu perusahaan yang mempunyai 3 buah pabrik
di W, H, P. Perusahaan menghadapi masalah alokasi

hasil produksinya dari pabrik-pabrik tersebut ke
gudang-gudang penjualan di A, B, C
Kapasitas
Permintaan
Pabri
produksi Gudang
k
(ton)
tiap bulan
W

90 ton

A

50

H

60 ton


B

110

P

50 ton

C

40

Jumla
h

200 ton

Jumlah


200

Contoh Kasus (Cont.)

Dari
Pabrik W

Biaya tiap ton (dalam ribuan
rupiah)
ke
ke
ke
Gudang A Gudang B Gudang C
20
5
8

Pabrik H

15


20

10

Pabrik P

25

10

19

Contoh Kasus (Lanjutan)
1. jumlah kebutuhan tiap-tiap gudang
Aturan

Ke
Dari
Pabrik

W
Pabrik
H
Pabrik
P
Kebutuhan
Gudang

diletakkan pada baris terakhir
2. kapasitas tiap pabrik pada kolom
terakhir
3. biaya pengangkutan diletakkan pada
segi empat kecil
Gudang A

Gudang B

Gudang C

X11


20

X12

5

X13

8

X21

15

X22

20

X23


10

X31

25

X32

10

X33

19

50

110

40


Kapasitas
Pabrik

90
60
50
200

Metode Linear Programming
Dari

Ke

Gudang A

Pabrik

20


X11

W
Pabrik

15

X21

H
Pabrik

25

X31

P
Kebutuhan
Gudang

Gudang B
5

X12

20

X22

10

X32

50

110

Kapasitas
Pabrik

Gudang C
8

X13

10

X23

19

X33
40

Minimumkan Z = 20X11 + 15X21 + 25X31 + 5X12 + 20X22 + 10X32 +
8X13 + 10X23 + 19X33

Batasan

X11 + X12 + X13 = 90

X11 + X21 + X31 = 50

X21 + X22 + X23 = 60

X12 + X22 + X32 = 110

X31 + X32 + X33 = 50

X13 + X23 + X33 = 40

90
60
50
200

Metode Northwest Corner Rule
Prosedur
1. Mulai
dari sudut kiri atas dari X11

dialokasikan sejumlah maksimum produk
dengan melihat kapasitas pabrik dan
kebutuhan gudang
2. Kemudian setelah itu, bila Xij merupakan
kotak terakhir yang dipilih dilanjutkan
dengan mengalokasikan pada Xi,j+1 bila i
mempunyai kapasitas yang tersisa
3. Bila tidak, alokasikan ke Xi+1,j, dan
seterusnya sehingga semua kebutuhan
telah terpenuhi

Metode Northwest Corner Rule
(Lanjutan)
Tabel Alokasi
Dari

Ke

Gudang A

Pabrik
W

20

50

Kapasitas
Pabrik

Gudang C
5

8

20

10

10

19

40

Pabrik

15

60

H
Pabrik

25

10

P
Kebutuhan
Gudang

Gudang B

50

40
110

40

90

60

50
200

Biaya transportasinya yang harus dibayar adalah
50(Rp 20,-) + 40(Rp 5,-) + 60(Rp 20,-) + 10(Rp 10,-)
+ 40(Rp 19,-) = Rp 2360,-

Least Cost Method
Tabel Alokasi
Ke
Dari

Gudang A

Pabrik

Gudang B

20

Kapasitas
Pabrik

Gudang C
5

8

15

20

10

25

10

19

90

W
Pabrik
H
Pabrik
P
Kebutuhan
Gudang

50

110

40

90

60

50
200

Least Cost Method (Lanjutan)
Tabel Alokasi
Ke
Dari

Gudang A

Gudang B

Gudang C

Pabrik

90
0

90

W
Pabrik

15

20

25

10

19

20

P
Kebutuhan
Gudang

10

40

H
Pabrik

50

Kapasitas
Pabrik

110
20

40

60

50
200

Least Cost Method (Lanjutan)
Tabel Alokasi
Ke
Dari

Gudang A

Gudang B

Gudang C

Kapasitas
Pabrik

Pabrik

90

W
Pabrik
H

15

20

40

Pabrik
P
Kebutuhan
Gudang

60
20

25

30

50
30

20
50

20
0

40
`0

200

Least Cost Method (Lanjutan)
Tabel Alokasi
Ke
Dari

Gudang A

Gudang B

Pabrik

90

Pabrik

20

Pabrik
P

Kapasitas
Pabrik

5

W

H

Gudang C

15

10

40
25

30

10

20

Kebutuhan
Gudang

Biaya transportasinya yang harus dibayar adalah
90(Rp 5,-) + 20(Rp 15,-) + 40(Rp 10,-) + 30(Rp 25,-)
+ 20(Rp 10,-) = Rp 2100,-

Metode Vogel (Vogel’s Approximation)
Langkah-langkah nya:
1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber,
dan biaya pengangkutan ke dalam matrik.
2. Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai
absolut), yaitu biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap
baris dan kolom pada matrik (Cij).
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar di
antara semua nilai perbedaan pada kolom dan baris.
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam
kolom atau baris terpilih, yaitu pada segi empat yang
biayanya terendah di antara segi empat lain pada
kolom/baris itu. Isiannya sebanyak mungkin yang bisa
dilakukan.

Metode Vogel
Ke
Dari

Gudang
A

Pabrik

Gudang
B

Gudang
C

Kapasitas
Pabrik

20

5

8

15

20

10

25

10

19

W
Pabrik

H
Pabrik

P
Kebutuhan
Gudang

50

110

40

90
60
50
200

Metode Vogel (Vogel’s Approximation)

Gudang

Pabrik
Kebutuhan
Perbedaan
Kolom

W
H
P

A

B

C

20
15
25
50
5

5
20
10
110
5

8
10
19
40
2

Perbedaan
Kapasitas
baris
3
90
5
60
9
50
Pilihan XPB = 50
Hilangkan baris P

P mempunyai perbedaan baris/kolom
terbesar dan B mempunyai biaya angkut
terkecil

Metode Vogel (Vogel’s Approximation)

Gudang

Pabrik

Kapasitas

A

B

C

W

20

5

8

90

H

15

20

10

60

Perbedaan
baris
3
5

Pilihan XWB = 60
Kebutuhan
Perbedaan
Kolom

50
5

60
15

40
2

Hilangkan kolom B

Kebutuhan
Gd B menjadi
60 krn telah
B mempunyai
perbedaan
diisi
kapasitas
pabrik P=50
baris/kolom
terbesar
dan W
(dihilangkan)
mempunyai
biaya angkut terkecil

Metode Vogel (Vogel’s Approximation)
Gudang
A
Pabrik
Kebutuhan
Perbedaan
Kolom

W
H

20
15
50
5

B

C
8
10
40
2

Kapasitas
Pabrik W menjadi
30 krn
W mempunyai
perbedaan
telah
diangkut ke
pabrik dan
B=60
baris/kolom
terbesar
C
(dihilangkan)
mempunyai
biaya angkut terkecil

Kapasitas
30
60

Perbedaan
baris
12
5

Pilihan XWC = 30
Hilangkan baris W

Metode Vogel (Vogel’s Approximation)
Gudang
A

B

C

Kapasitas

Perbedaan
baris

W
Pabrik

H

5
15

10

60
Pilihan XHA = 50

Kebutuhan

50

10

Pilihan XHC = 10

Perbedaan
Kolom

Kebutuhan gudang C menjadi 10
krn telah diisi pabrik W=30
(dihilangkan)

H mempunyai perbedaan
baris/kolom terbesar dan C
mempunyai biaya angkut terkecil

Metode Vogel (Hasil Optimal)
Ke
Dari

Gudang
A

Pabrik

20

W
Pabrik

H

50

Pabrik

P
Kebutuhan
Gudang

50

Gudang
B

Gudang
C
5

60

15

20

25

10

50
110

Kapasitas
Pabrik

8

30

10

10

19

40

90
60
50
200

Biaya transportasinya yang harus dibayar adalah
60(Rp 5,-) + 30(Rp 8,-) + 50(Rp 15,-) + 50(Rp 15,-) +
10(Rp 10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp 1.890,-

Exercise
PLN mempunyai tiga power plant untuk memasok kebutuhan listrik di
empat kota. Kebutuhan supply-demand dapat dilihat pada tabel 1.
To

Suppl
y
(millio
n
kwh)

Kota 1

Kota 2

Kota 3

Kota 4

Plant A

$8

$6

$10

$9

35

Plant B

$9

$12

$13

$7

50

Plant C

$14

$9

$16

$5

40

From

Deman
d
45 meminimumkan
20
30
30 dengan
Tentukan(millio
alokasi untuk
biaya
n kwh)
metode LP,
Northwest Corner Rule, Least Cost Method,

dan Vogel Approximation!