Sistem Bagi Hasil Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Di Bidang Usaha Pertambangan

NASKAH PUBLIKASI

SISTEM BAGI HASIL PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH DAERAH DI BIDANG USAHA
PERTAMBANGAN
TESIS

OLEH:

JULIANDI HASUDUNGAN DOLOK SARIBU
097005075

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

SISTEM BAGI HASIL PEMERINTAH PUSAT DAN

PEMERINTAH DAERAH DI BIDANG USAHA
PERTAMBANGAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora
Dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh:

JULIANDI HASUDUNGAN DOLOK SARIBU
097005075

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014


Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis

: SISTEM BAGI HASIL PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH

DAERAH

DI

BIDANG

USAHA

PERTAMBANGAN
Nama Mahasiswa : JULIANDI HASUDUNGAN DOLOK SARIBU
Nomor Pokok


: 097005075

Program Studi

: Ilmu Hukum

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Suhaidi, SH. MH)
Ketua

(Prof. Dr. Sumarni, SH. M.Hum)
Anggota

(Dr. Mahmul Siregar, SH. M.Hum)
Anggota

Ketua Program Studi Ilmu Hukum


Dekan

(Prof. Dr. Suhaidi, SH. MH)
NIP. 196207131988031003

(Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum.)
NIP. 19561110 198503 1 022

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal 20 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

:

Prof. Dr. Suhaidi, SH. MH


Anggota

:

1. Prof. Dr. Sumarni, SH. M.Hum
2. Dr. Mahmul Siregar, SH. M.Hum
3. Dr. Mirza Nasution, SH, M.Hum
4. Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

Nama

: JULIANDI HASUDUNGAN DOLOK SARIBU

Tempat / Tgl. Lahir : Muara Bungo, 20 Juli 1986
Jenis Kelamin


: Laki - Laki

Agama

: Kristen Protestan

Alamat

: Lorong Hikmah RT 005/002
Sungai Pinang, Bungo Dani - Jambi

Pendidikan

:
-

SD Negeri 286 Muara Bungo Jambi,
Lulus Tahun 1998

-


SMP Negeri 4 Muara Bungo Jambi,
Lulus Tahun 2001

-

SMA Negeri 1 Muara Bungo Jambi,
Lulus Tahun 2004

-

S-1 Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen,
Lulus Tahun 2008

-

S-2 Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatra Utara, Medan,
Lulus Tahun 2014


Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Bidang usaha pertambangan merupakan sumber daya alam strategis tidak
terbarukan yang berdasarkan UU Pasal 33 1945 dikuasai oleh Negara serta
merupakan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak dan
mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional sehingga harus dikelola
secara maksimal untuk memberi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Perubahan
sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi memberikan kepada
pemerintah daerah kekuasaan yang besar dalam mengelola daerahnya termasuk dalam
bidang usaha pertambangan. Sektor Pertambangan yang berlansung di berbagai
pemerintahan daerah berdampak positif dalam meningkatkan penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) melalui Dana Bagi Hasil (DBH).
Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan gambaran tentang mengapa
sistem bagi hasil antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu dilakukan
dalam bidang usaha pertambangan, bagaimana ketentuan sistem bagi hasil antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bidang usaha pertambangan, apakah
yang menjadi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan sistem bagi hasil pemerintah
pusat dan pemerintah daerah dalam bidang usaha pertambangan. .
Metode penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian hukum normative yang

bersifat kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan terhadap data sekunder (bahan
hukum) yang dikumpulkan dengan menggunakan cara penelitian studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak era reformasi, gagasan otonomi
daerah terus bergulir, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma
pembangunan yang bersifat sentralistik atau top-down dan hanya terfokus pada
pertumbuhan ekonomi bergeser ke paradigma pembangunan yang berlandaskan
prinsip dasar demokrasi, kesetaraan, dan keadilan dalam bentuk otonomi daerah.
Melalui pembagian dan alokasi dana bagi hasil antara pusat dan daerah penghasil
tambang telah diatur dalam hukum positif di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan, Undang-undang Nomor 32 tahun
2004. Walaupun demikian daerah-daerah penghasil tambang di Indonesia beberapa
kali mengutarakan ketidakpuasan mereka terhadap Dana Bagi Hasil karena dirasa
sangat diskriminatif, dan tidak adil bagi pemerintah daerah yang mendapatkan porsi
penerimaan pertambangan yang lebih kecil dibandingkan pemerintah pusat kendati
sebagai wilayah penghasil, begitu juga akan ketidakjelasan pembagian hasil dan
waktu pendistribusian hasil dari Negara atas eksplorasi tambang di daerah. Keluhan
tersebut datang dari pemerintah daerah yang merasa bahwa pembagian hasil dirasa
kurang bagi daerah hal ini disebabkan dana bagi hasil (DBH) perimbangan keuangan
pusat (pemerintah pusat) dan daerah (pemda) atas hasil pertambangan bukan hanya
masalah manajemen pembagiannya, juga bukan sekadar soal kebijakan pilihan bidang

pertambangan yang dibagihasilkan dan persentase pembagiannya, melainkan amat
terkait dengan substansi kebijakan pengelolaan pertambangan dalam hubungannya
dengan para pihak pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

i
Universitas Sumatera Utara

Disarankan agar dilakukan perumusan kembali/ulang atau revisi terhadap
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dalam hal alokasi dana perimbangan yang
dirasa tidak adil bagi daerah penghasil tambang. Sehingga tersalurkannya Dana Bagi
Hasil antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang adil untuk mengurangi
kesenjangan fiskal pusat-daerah karena pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah
daerah harus mempunyai sumber keuangan yang memadai untuk membiayai
penyelenggaraan otonomi termasuk sumber pendapatan dalam bidang usaha
pertambangan. Substansi dari otonomi daerah menggunakan arah baru kebijakan
pertambangan yang mengakomodasikan prinsip kepentingan nasional, kemanfaatan,
untuk masyarakat, jaminan berusaha, desentralisasi pengelolaan pertambangan yang
baik.


Kata Kunci : Bagi Hasil, Pertambangan

ii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Businesses mining is natural resources strategic non renewable that based on
constitution 33 1945 controlled by the state and is vital commodities that dominate
his life the people and had an important role in the national economy so that should
be managed optimally to provide prosperity and the people's welfare. System change
of government from centralization to decentralization give to local government great
dominion in managing its territory included in businesses mining. The Mining sector
was conducted in various governance areas impacted positively in increasing the
acceptance of the original Regional Revenue (PAD) through the Fund for the results
(DBH). This research mean to get picture of contribution of execution in system profit
sharing central government and regional government in other businesses mining,
government role central and regional realize in funding for the results on society and
implementation funding for results.
The method of this research is conducted by the method of normative legal
research is qualitative. Qualitative analysis of secondary data (legal materials) that
was collected by using the means of research studies library.
The result showed that since reformation era, idea of regional autonomy,
continue thus causing the occurrence of paradigm shift.The paradigm is sentralistik
or top-down and just focused on economic growth paradigm shift to development
which based on the basic principles of democracy, equality, and justice in the form of
autonomous region. Through the distribution and allocation of funds for intermediate
results-producing mines and the Centre has been set up in positive law in Indonesia,
namely Act No. 33 of 2004 concerning the Financial Equalization, law No. 32 of
2004. However the mine-producing regions in Indonesia several times expressed
their dissatisfaction against funds for the results because both feel very
discriminatory and unfair to local governments that get a portion of the revenues of
the smaller mining although the Central Government as compared to regions, so too
will the obscurity of Division results and time distribution of the results of the
country's top mining exploration in the area. The complaints came from the local
government who feel that the division's results proved less for area this is due to
funding for the results (DBH) Equalization Financial Center (Central Government)
and regional (regional government) of the result mining Management Division is not
only a problem, nor is it merely a question of policy options the been distributed and
mining Division, but the percentage is related to the substance of the mining
management policies in relation to the parties of the Central Government and local
governments.
It is recommended that do back/formulation or revision of Act No. 33 of 2004
concerning the Financial Equalization between the Central Government and local
governments, in terms of the allocation of equalization funds which is considered
unfair to the producers mine. So the channeled funds for the result between the
Central Government and local governments that are fair to reduce fiscal disparities

iii
Universitas Sumatera Utara

Center-region since the implementation of regional autonomy, local governments
must have adequate financial resources to finance the implementation of autonomy
including the income source in the field of mining enterprises. The substance of the
autonomous region is using a new policy direction that accommodate mining
principles of national interest, the benefit, to the community, the guarantee sought,
decentralized management of mining which is good.
Keyword : For the Result, Mining

iv
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat kasih karunia-Nyalah penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar
Sarjana Magister Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum di Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatra Utara.
Dalam tesis ini, penulis menyajikan judul : “Analisis Hukum Bagi Hasil
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di bidang Usaha Pertambangan”. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna karena kemampuan
penulis yang sangat terbatas. Untuk itu dengan segenap kerendahan hati, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak untuk
penyempurnaannya dikemudian hari.
Pada kesempatan ini, dengan segala hormat penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.&H., M.Sc. (C.T.M.), Sp.A.(K)
selaku Rektor Universitas Sumatra Utara.

2.

Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahmat Matondang, M.S.I.E. selaku Direktur Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara.

3.

Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H selaku Ketua Program Magister Ilmu
Hukum Sekolah Pasca Sarjana USU dan juga selaku Ketua Komisi
Pembimbing yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

v
Universitas Sumatera Utara

4.

Ibu Prof Dr. Sunarmi, SH, M.Hum selaku anggota Komisi Pembimbing yang
dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan-arahan yang
sangat membantu dalam penyelesaian penulisan tesis ini.

5.

Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum selaku Anggota Komisi
Pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, perhatian, dan
dukungan yang tiada henti- hentinya demi selesainya penulisan tesis ini tepat
pada waktunya.

6.

Bapak Dr. Mirza Nasution, SH, M.Hum selaku Anggota Komisi Penguji.

7.

Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum selaku Anggota Komisi Penguji

8.

Para Dosen Penulis pada Sekolah Pasca Sarjana USU yang telah banyak
memberikan ilmunya dan membuka cakrawala berpikir penulis yang akan
bermanfaat dikemudian hari.

9.

Orangtuaku tercinta, Ayahanda T. Dolok Saribu dan Ibunda R. Butar-Butar
yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan doa yang tiada putusputusnya demi kebaikan dan keberhasilan anaknya dan Saudara-Saudariku
serta segenap keluarga yang selalu memberikan dorongan kepada Penulis
untuk menyelesaikan perkuliahan dan tesis ini

10. Rekan-rekan seperjuangan pada Kelas Reguler Program Studi Ilmu Hukum
USU Angkatan Tahun 2009, atas dukungan dan kebersamaanya.
11. Seluruh staf dan pegawai di Program Studi Ilmu Hukum USU atas segala
bantuan-bantuan, pelayanan dan kemudahan yang telah diberikan, kiranya
Tuhan jualah yang membalas semua kebaikannya.

vi
Universitas Sumatera Utara

Akhirnya Penulis berharap bahwa tesis ini dapat berguna sebagai sumbang
dan saran pemikiran mengenai “Analisis Hukum Bagi Hasil Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah di bidang Usaha Pertambangan”. Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin

Medan,

Agustus 2014
Penulis

Juliandi Hasudungan Dolok Saribu

vii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ....................................................................................................
i
ABSTRACT ....................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
v
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
BAB I

PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................
B. Perumusan Masalah ..............................................................
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
E. Keaslian Penelitian ................................................................
F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional ........................
1. Kerangka Teori ..............................................................
2. Landasan Konsepsional ..................................................
G. Metode Penelitian ................................................................
1. Jenis dan Sifat Penelitian ...............................................
2. Sumber Data ...................................................................
3. Teknik Pengumpulan Data ..............................................
4. Analisis Data ..................................................................

1
1
3
4
4
5
5
6
8
8
9
10
11
12

BAB II

ALASAN – ALASAN PERLUNYA BAGI HASIL ANTARA
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM BIDANG USAHA PERTAMBANGAN .....................
14
A. Penguasaan Negara atas Kekayaan Alam yang Terkandung di
bawah Tanah..................................................................................
14
1.Pengertian dan Konsep Penguasaan Negara .........................
14
2.Tujuan Penguasaan Negara ...................................................
15
3. Kedudukan Pemerintah Daerah dalam Penguasaan Negara
15
B. Alasan dari Segi Hukum Pertimbangan Bagi HasilAntara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Dalam Bidang Usaha
Pertambangan ................................................................................
16
C. Alasan lain Pentingnya Sistem Bagi Hasil Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Bidang Usaha
Pertambangan ...........................................................................
16
1. Pertimbangan Politik ............................................................
17
2.Pertimbangan Ekonomi .........................................................
17
3.Pertimbangan Sosiologi ........................................................
17

viii
Universitas Sumatera Utara

BAB III

SISTEM BAGI HASIL ANTARA PEMERINTAH PUSAT
DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM BIDANG USAHA
PERTAMBANGAN
BERDASARKAN
PERUNDANGUNDANGAN ................................................................................
19
A. Sistem Bagi Hasil Antara Pemerintah Pusatdan Pemerintah
Daerah ......................................................................................
19
1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.........................
19
2. Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ...............
19
B. Pengaturan Usaha Pertambangan di Indonesia ......................
20
1. Landasan Konstitusi ...........................................................
20
2. Asas Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara ...........
21
3. Peraturan Perundang-undangan .........................................
21
a. Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam
Bidang Usaha Pertambangan Menurut UU NO 32 Tahun
2004 Tentang Otonomi Daerah ...................................
22
b. Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Daerah Dalam
Bidang Usaha Pertambangan Menurut UU NO 4 Tahun
2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara .....
22
c. Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Daerah Dalam
Bidang Usaha Pertambangan Menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2010
Tentang Wilayah Pertambangan ..................................
22
C. Sistem Bagi Hasil Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah dalam Bidang Usaha Pertambangan ............................
22
22
1. Ruang Lingkup Bagi Hasil ................................................
2. Penataan Bagi Hasil...........................................................
23
3. Sistem Bagi Hasil .............................................................
24

BAB IV

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM BAGI HASIL ANTARA
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM BIDANG USAHA PERTAMBANGAN .....................
26
A. Hambatan Dari Segi Hukum ....................................................
26
B. Hambatan Dari Luar Hukum....................................................
26

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran.........................................................................................

28
28
32

DAFTARPUSTAKA ......................................................................................

34

ix
Universitas Sumatera Utara