PERENCANAAN PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATA (1)

PERENCANAAN PERHI TUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON
BERTULANG JALAN RAPAK MAHANG DI DESA SUNGAI KAPIH
KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARI NDA

Her man Waris
Npm : 07.11.1001.7311.0 40

INTISARI

Per encanaan Jembatan Dengan Bentang 15 Met er Di Desa Sungai Kapih
Kecamat an Sambutan Kota Samar inda Pr ovinsi Kalimant an Timur . Tugas Akhir ,

Fakultas Teknik Jur usan Teknik Sipil Univer sitas 17 Agustus 1945 Samar inda.
Jembatan ini dibuat dengan konstruksi beton ber tulang dengan bentang
15 M, gelegar – gelegar memanjang dibuat dengan konstr uksi beton ber tulang
yang merupakan satu kesatuan dengan lantai kendar aan.
Jembatan beton ber tulang balok “T” Gir der adalah salah satu dar i
ber bagai jenis jembatan yang dapat digunakan untuk menghubungkan tepi
dar atan ke tepi dar atan selanjutnya, namun kemampuan efektif jembatan beton
ber tulang balok “T” Gir der hanyalah 10 - 26 meter (Bambang Supr iadi 2007) ,
sehingga keberadaan jembatan jenis ini banyak di jumpai pada bentang

efektifnya. Oleh kar na itu dalam mer encanakan kontuksi jembatan beton
ber tulang balok “T” diper lukan penelitian yang komleks dan spesifik sehingga
akan di per oleh kebutuhan bentang jembatan efektif.
Desa Sungai Kapih mer upakan bagian dar i Kecamatan Sambutan Kota
Samar inda ini memiliki jembatan yang sudah tidak layak di lalui kendar aan
per usahaan sumber daya alam dan kendar aan pengangkut hasil per tanian dan
per kebunan masyar akat setempat karena bahan str uktur jembatan hanya
menggunakan batang – batang pohon yang di susun dan di sejajarkan dan itupun
sudah ter lihat ker ing dan sebagian batang pohon sudah ter lihat lapuk.

Untuk mengatasi masalah diatas. Dengan tugas akhir ini per hitungan
jembatan beton ber tulang Blok “T” Gir der tujuanya adalah untuk mengetahui
car a perhitungan kebutuhan dimensi dan tulangan str uktur atas dan baw ah
jembatan.
Dar i pr oses perhitungan di peroleh kesimpulan bahwa kebutuhan
dimensi dan penulangan masing-masing elemen str uktur ber beda-beda,
kebutuhan tulangan mulai dar i diameter 8mm, 10mm, 12mm, 16mm, 19mm,
25mm, dan 32mm. untuk pondasi tiang pancang digunakan diameter 30cm,
kedalaman 24 meter dalam keadaan End Bear ing, ser ta dibutuhkan 27 buah titik
pancang.

Dar i pr oses per hitungan diper oleh kesimpulan dimensi dan penulangan
str uktur utama berupa balok gelegar adalah 160cm x 60cm dengan tulangan
utama 20D32 dan tulangan geser Ø12-150, balok diafragma 2D19 dan tulangan
geser D12-200, dan tebal plat lantai kendar aan 20cm dengan tulangan utama
D16-150 dan tulangan bagi Ø12-150. Dimensi hasil per hitungan abutment
dengan lebar 3.30m, panjang 9.00m dan tinggi 5.10m.

I. PENDAHULUAN
Kota Samar inda adalah salah satu kota sekaligus mer upakan ibu kota
pr ovinsi Kalimantan Timur , Indonesia. Selur uh w ilayah kota ini berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kutai Kar tanegara. Kota Samar inda dapat dicapai
dengan per jalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang
membelah di tengah Kota Samar inda, yang menjadi "ger bang" menuju
pedalaman Kalimantan Timur . Kota Samar inda memiliki luas w ilayah 718
kilometer per segi 2 dan ber penduduk 726.223 jiw a (hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2010), menjadikan kota ini ber penduduk terbesar di seluruh
Kalimantan.
Kecamatan Sambutan adalah salah satu kecamatan di Kota Samar inda,
Kalimantan Timur , Indonesia. Sambutan mer upakan hasil pemekaran dar i
kecamatan Samar inda Ilir pada tanggal 28 Desember 2010.

Dalam
rangka
mew ujudkan
tingkat
per ekonomian
masyarakat,
Pemer intahan Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan
daer ah. Sasar an utamanya adalah peningkatan sar ana dan pr asar ana
tr anspor tasi dengan tujuan agar memper mudah mobilisasi war ga desa Sungai
Kapih. Pemer intahan Pr ovinsi Kalimantan Timur , melalui Dinas Peker jaan
Umum Pr ovinsi Kalimantan Timur , mengadakan kegiatan pembangunan jalan
dan jembatan untuk menunjang sarana dan pr asarana tr anspor tasi. Jembatan
merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk menghubungkan suatu
daer ah yang terhalang oleh suatu r intangan yang ber ada lebih rendah. Tempat
yang lebih r endah ber upa sungai, danau, rawa, lembah, salur an irigasi, jalan dan
lain-lain.
Dar i per timbangan di atas, maka diper lukan pembangunan Jembatan dijalan
Rapak Mahang RT. 25 Desa Sungai Kapih untuk menunjang kegiatan masyarakat,
mobilisasi antar daer ah ser ta untuk membantu meningkatkan kemajuan daer ah
yang selama ini ter isolir karena ter halang suatu r intangan ber upa sungai, danau,

r awa, lembah, salur an ir igasi dan lain-lain.
Pada umumnya per hitungan jembatan ter bagi atas dua bagian penting yaitu
bagian atas jembatan dan bagian bawah jembatan. Bagian atas jembatan akan
memikul langsung beban – beban lalu lintas diatasnya sedangkan bagian bawah

jembatan memikul beban diatasnya dan mener uskan beban – beban ter sebut
kelapisan tanah keras.

II . PERMASALAHAN
Dalam per umusan
per masalahan yaitu :




masalah

penulis

mencoba


untuk

mengangkat

Bagaimana per hitungan per encanaan bangunan atas jembatan ?
Bagaimana per hitungan per encanaan bangunan baw ah jembatan
menggunakan metode beton ber tulang ?

III. METODE PENELITIAN
Lokasi yang diteliti untuk dijadikan bahan skr ipsi ini berada Di Desa Sungai
Kapih Kecamatan Sambutan Kota Samar inda. Untuk memper oleh data yang
sesuai dengan masalah yang diteliti atau akan dibahas, maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai ber ikut :

3.1 Data Primer
Untuk Mendapatkan data pr imer dilakukan sur vey lapangan ( pengamatan
langsung lokasi ) . Sur vey dimaksud untuk mengamati kondisi yang sebenar nya
akan dir encanakan, survey ini meliputi :


-

Pengamatan Kondisi Hidr ologi Pengamatan
mengetahui kondisi hidrologi secar a langsung
Pengamatan bentuk / penampang sungai
Pengamatan Kondisi Topografi

ini

dimaksud

untuk

3.2 Pengambilan Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapatkan dar i instansi ter kait, data
ter sebut antara lain :

-

Studi Literatur

Data Tanah
Data Cur ah Hujan

-

Data Pendukung Lain

3.3 Metode Analisa Data
Untuk penunjang menganalisis struktur jembatan, diper lukan data-data
per encanaan sebagai ber ikut :
1. Analisa Str uktur Atas dengan menggunakan :

-

RSNI T01-2005 tentang Standar Pembebanan Untuk Jembatan.

-

Ser ta buku – buku lain yang dapat menunjang dalam penyelesaian
tugas akhir ini


2. Analisa Str uktur Bawah dengan menggunakan :

-

Analisa pondasi dalam

IV. PEMBAHASAN
4.1.
4.1.1

PERHITUNGAN TIANG SANDARAN
Berat Tiang Railling
Jar ak antar a tiang r ailling

= 1.5 m

Beban hor isontal pada r ailing (H 1)

= 0.75 kN/ m


Gaya hor isontal HTP = H1 . L

= 1.13 kN

Lengan ter hadap sisi baw ah r alling y

= 0.50 m

Momen pada r alling M TP = HTP . Y

= 0.56 kNm

Faktor beban ultimit

= 1.80

Momen ultimit M u = M TP . KTP

= 1.01 kNm


Gaya geser ultimit Vu = HTP . K TP
4.1.2

Penulangan Tiang Railling

A.

Penulangan lentur

= 2.03 kN

Momen tumpuan ultimit r encana

Mu

= 1.01 kNm

Kuat kar akter istik beton


f' c

= 20.75 MPa

Kuat leleh baja

fy

= 240 MPa

Lebar Tiang r eling

b

= 160 mm

Jar ak tulangan ter hadap sisi luar

d'

= 35 mm

Modulus elastisitas baja

Es

= 200000 MPa

Faktor bentuk distr ibusi tegangan beton β1

= 0.85

ρb = 0,85.β1.(f' c/ f y).(600/ ( 600 + f y))

= 0.045

Rasio penulangan kondisi seimbang

Faktor tahanan momen maksimum

ρb

Rmax = 0,75.ρb.f y .[1 - 0,5.0,75.ρb.f y/ ( 0,85.f' c)]

Faktor r eduksi kekuatan lentur
Faktor r eduksi kekuatan geser
Lebar efektif tiang d = h - d'
Momen nominal Mn = Mu / ф

Faktor tahanan Rn = M n.10 6 / (b.d 2)

Rmax

ф

= 0.80

= 6.203

ф

= 0.60

d

= 125 mm

Mn

= 1.27 kNm

Rn

= 0.51 < Rmax ( Ok)

Rasio tulangan yang diper lukan :
Rasio penulangan

ρ = 0,85.(fc'/ f y).{1 - √[1 - 2. Rn/ ( 0,85.f c')]}

= 0.00214

Rasio penulangan minimum ρm in =1.4 / f y

= 0.00583

Rasio penulangan ter pakai

= 0.00214

Luasan tul. Per lu As = ρ * b * d

= 116.677 mm 2

Diameter tulangan yang digunakan D

= 10 mm

Jar ak tulangan
Digunakan tulangan
B.

n = As / (0.25.π .D2)

= 1.49 mm 2
=2

Ø 10 mm

Penulangan geser
Gaya geser rencana Vu = 2.03 kN

= 2025 N

Kuat geser beton Vc = (1/ 6) . √f'c . b .d

= 15184 N

Luas tul. geser per lu

Kontr ol

ф.Vc > Vu

ф .Vc

= 9110 N

9110 > 2025 ( Oke)

Secar a teor i kemampuan beton menahan geser lebih besar dar i
gaya geser yang beker ja sehingga tidak per lu tulangan geser atau cukup
diber i tulangan geser minimum sebagai pengikat.

Digunakan tulangan geser

Ø
A s = 0,25.π.d 2

Luas tulangan geser

= 8 mm
= 50.24 mm 2

Luas tul. geser total

A V = 2 . As

= 100.48 mm 2

Jar ak antar tulangan

S = (3.Av.f y) / b

= 452.16 mm

Jar ak antar tulangan dipakai

S

= 200 mm

4.2. PERHITUNGAN TROTOAR
4.2.1 Berat Sendir i Trotoar

Jar ak antar a tiang r alling

L

= 2.00 m

Berat beton ber tulang

wc

= 25.00 kN/ m 3

Bidang
1
2
3

Tabel 4.1. Per hitungan Beban dan Momen Tr otoar
L
Berat
Lengan
Momen
Lebar Tinggi
Shape
(m)
(m)
(m)
(kN)
(m)
(kN.m)
1.00
0.20
1.00
2.00
10.00
0.50
5.00
0.84
0.25
1.00
2.00
10.50
0.42
4.41
0.16
1.00
0.55
2.00
8.00
0.92
7.36

4

Pipa 3"
Ber at/ m
0.63
4.00
Total
(sumber : Hasil per hitungan 2013)

2.52
31.02

0.90

Berat sendir i tr otoar per meter lebar

PMS

= 15.51 kN

Momen tr otoar per meter lebar

M MS

= 9.519 kNm

2.27
19.04

4.3 PERHITUNGAN PLAT INJAK

A. Beban Truck T (TT) Pada Pelat Injak Arah Melintang Jembatan
Faktor beban ultimit

KTT

= 2.00

Beban hidup pada pelat injak

T

= 100 kN

Faktor beban dinamis truck

DLA

= 0.30

Beban truck

T TT = (1 + DLA) . T = 130 kN

B. Perhitungan Momen Pada Pelat Injak Arah Melintang Jembatan
Tebal pelat injak

h

= 0.20 m

Tebal lapisan aspal

ta

= 0.10 m

Lebar bidang kontak roda truck

b

= 0.50 m

b' = b + ta
Kuat tekan beton

f'c

= 0.60 m
= 20.75 MPa

Momen maksimal pada pelat injak akibat beban roda dihitung dengan
persamaan : Mmax = TTT/2*[1-(ρ*√2/I)0.6]
Nilai I = [Ec*h 3/(12*(1-ʋ2)*Ks)]0.25
Angka poisson (ʋ)

= 0.2

Modulus reaksi tanah (Ks)

= 81500 kN/m3

Modulus elastisitas beton (Ec)

4700 * √f'c

= 21409518 kN/m3

Lebar penyebaran beban terpusat (b)
ρ = (b' / 2)
Nilai l

3

2

= 0.3 m
0.25

I = [Ec*h /(12*(1-ʋ )*Ks)]

= 0.65 m

Momen maksimal M max = TTT/2*[1-(ρ*√2/I)0.6]

= 20.85 kNm

Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan :
Mu = KTT*Mmax

= 41.703 kNm

C. Perhitungan Penulangan Pelat Injak arah Melintang Jembatan
Momen ultimit rencana

Mu

= 41.703 kNm

Kuat karakteristik beton

f'c

= 20.75 MPa

Kuat leleh baja

fy

= 240 MPa

Tebal slab

h

= 200 mm

Jarak tulangan terhadap sisi luar

d'

= 35 mm

Modulus elastisitas baja

Es

= 200000 MPa

Faktor bentuk distribusi tegangan beton

β1

= 0.85

ρb

= 0.045

Rmax = 0,75.ρb.fy.[1 - 0,5.0,75.ρb.fy/(0,85.f'c)]

R max

= 6.203

Faktor reduksi kekuatan lentur

ф

= 0.80

Tebal efektif slab d = h - d'

d

= 165 mm

Tinjauan slab

b

= 1000 mm

Momen nominal Ultimit rencana

Mu

= 41.703 kNm

Momen nominal Mn = Mu / ф

Mn

= 52.13 kNm

Faktor tahanan Rn = M n.106 / (b.d2)

Rn

= 1.915 < R max (Ok)

Rasio penulangan kondisi seimbang
ρb = 0,85.β1.(f'c/fy).(600/(600 + fy))
Faktor tahanan momen maksimum

Rasio tulangan yang diperlukan :
Rasio penulangan
ρ = 0,85.(fc'/fy).{1 - √[1 - 2. R n/(0,85.fc')]}

= 0.00847

Rasio penulangan minimum ρmin =1.4 / fy

= 0.006

Rasio penulangan terpakai

= 0.00847

Luasan tul. Perlu As = ρ * b * d

= 1396.85 mm2

Diameter tulangan yang digunakan
Jarak tulangan

D

s = (0.25*π*D2*b)/As

Digunakan tulangan

= 143.866 mm2
D 16 – 100 mm

As' = (0.25*π*D2*b)/s

Kontrol luas tulangan

Diameter tulangan yang digunakan
Tulangan susut
Jarak tulangan

= 16 mm

D

= 1405.31 mm2
= 12 mm
= 702.66 mm2

As' = 0.5 * As
s = (0.25 * π * D2 * b)/As

Digunakan jarak tulangan

= 160.88 mm
D 12 - 100

2

Kontrol luas tulangan As' = (0.25*π*D *b)/s)

= 706.50 mm2

4.4. PERHITUNGAN LANTAI KENDARAAN

A. Data dimensi penampang
Tebal slab lantai jembatan

ts

= 0.20 m

Tebal lapisan aspal + overlay

ta

= 0.10 m

Tebal genangan air

th

= 0.05 m

Jarak antara balok girder

s

= 1.50 m

Lebar jalur lalu lintas

B1

= 6.00 m

Lebar trotoar

B2

= 0.50 m

Lebar total Jembatan B = B1 + (B2 X 2)
Panjang bentang jembatan

= 7.00 m
L

= 15.00 m

K

= 350 kg/m2

B. Bahan Struktur Beton
Mutu Beton

Mutu beton yang diisyaratkan f'c = [0.83 x K]/10 = 29.05 MPa

Ec = 4700 * √f'c

Modulus elastisitas
Angka poison

= 25332 MPa

u

Modulus geser

= 0.2

G = Ec/(2*(1+u))

= 10555 MPa

α

= 0.00001 /oC

Mutu baja tulangan utama

U

= 39

Mutu baja tulangan geser

U

= 24

Tegangan leleh baja tulangan utama

fy

= 390 MPa

Tegangan leleh baja tulangan geser

fy

= 240 MPa

Berat jenis beton bertulang

wc

= 25.00 kN/m3

Berat jenis beton

w'c

= 24.00 kN/m3

Berat jenis aspal

wa

= 22.00 kN/m3

Berat Jenis air

ww

= 9.80 kN/m3

Berat baja

ws

= 77.00 kN/m3

Koefisien muai panjang beton
C. Bahan Stuktur baja

D. Berat Jenis Material

1. Rekapitulasi Momen
Tabel 4.4. Rekapitulasi Momen
Jenis
Beban
Mati
Tambahan
Truk T
Angin
Temperatur

Faktor
Beban
MMS
MMA
MTT
MEW
MET

Daya
Layan
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0

(sumber : Hasil perhitungan 2013)

Keadaan
Ultimit
1.30
2.00
1.80
1.20
1.20

Momen
Tumpuan
0.938
0.630
30.469
0.158
0.007

Momen
Lapangan
0.469
0.315
27.422
0.213
0.036

2. Kombinasi 1 (Mati + Tambahan + Truck)

Jenis
Beban
Mati
Tambahan
Truk T
Angin
Temperatur

Tabel 4.5. Rekapitulasi Momen kombinasi 1
Keadaan
Momen
Momen
Momen
Ultimit
Tumpuan Lapangan Tumpuan
1.30
0.938
0.469
1.219
2.00
0.630
0.315
1.261
1.80
30.469
27.442
54.844
1.20
0.158
0.213
0.158
1.20
0.007
0.036
0.007

Total momen ultimit kombinasi 1

Mu =

57.488

(sumber : Hasil perhitungan 2013)

Momen
Lapangan
0.609
0.630
49.356
0.213
0.036
50.848
kNm

3. Kombinasi 2 (Mati + Tambahan + Angin + Temperatur)
Tabel 4.6. Rekapitulasi Momen Kombinasi 2
Jenis
Beban
Mati
Tambahan
Truk T
Angin
Temperatur

Keadaan
Ultimit
1.30
2.00
1.80
1.20
1.20

Momen
Tumpuan
0.938
0.630
30.469
0.158
0.007

Total momen ultimit kombinasi 2
(sumber : Hasil perhitungan 2013)

Momen
Lapangan
0.469
0.315
27.442
0.213
0.036
Mu =

Momen
Tumpuan
1.219
1.261
30.469
0.189
0.008
33.146

Momen
Lapangan
0.609
0.630
27.422
0.255
0.043
28.960
kNm

4.5.

PERHITUNGAN T - GIRDER BETON BERTULANG

4.5.1.

Data Struktur Atas

Panjang bentang jembatan

L

= 15.00 m

Lebar jalan (jalur lalu-lintas)

B1

= 6.00 m

Trotoar

: Lebar

B2

= 0.50 m

: Tinggi

tt

= 0.25 m

Lebat total jembatan

B = B1 + (B2 X 2)

Jarak antar girder
Dimensi Girder

= 7.00 m

s

= 1.50 m

: Lebar Girder,

b

= 0.50 m

: Tinggi Girder,

h

= 1.20 m

Dimensi Diafragma

: Lebar Diafragma,

bd

= 0.30 m

: Tinggi Diafragma,

hd

= 0.50 m

Tebal slab lantai jembatan

ts

= 0.20 m

Tebal lapisan aspal + overlay

ta

= 0.10 m

Tinggi genangan air hujan

th

= 0.05 m

Tinggi bidang samping

ha

= 2.50 m
h

Sd

Sd

Sd

Sd

Sd

L

Gambar 4.15. Penampang Balok Diafragma

Jumlah balok diafragma sepanjang L,

nd

Jarak antar balok diafragma,

Sd = (L /nd)+1 = 3.00 m

4.5.2

= 5.00 bh

Bahan Struktur
Mutu beton

K - 350

Kuat tekan beton

fc' = 0.83x(K/10)

= 29.05 MPa

Modulus elastic

Ec = 4700*√fc'

= 25332 MPa

ʋ

Angka poison
Modulus geser

= 0.20

G = Ec/[2x(1+ʋ)]

= 10555 MPa



= 0.00001 /oC

Koefisien muai panjang untuk beton,
Mutu baja :

Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U – 39
Tegangan leleh baja,

fy = U x 10

= 390 MPa

Untuk baja tulangan dengan Ø ≤ 12 mm : U – 24
Tegangan leleh baja,

fy = U x 10

= 240 MPa

Berat Jenis Bahan
Berat beton bertulang

Wc

= 25.00 kN/m3

Berat beton tidak bertulang ( beton rabat )

W'c

= 24.00 kN/m3

Berat aspal padat

Wa

= 22.00 kN/m3

Berat jenis Air

Ww

= 9.80 kN/m3

Tabel 4.7. Perhitungan berat sendiri pada Girder
LEBAR
TEBAL
BERAT
No
JENIS
(m)
(m)
(kN/m³ )
1 Plat lantai
1.50
0.20
25.00
2 Girder
0.50
1.00
25.00
3 Diafragma
Qd =
QMS =

BEBAN
(kN/m)
7.50
12.50
1.125
21.13

(sumber : Hasil perhitungan 2013)

Tabel 4.8. Perhitungan Beban mati tambahan pada Girder
LEBAR
TEBAL
BERAT BEBAN
No
JENIS
(m)
(m)
(kN/m³) (kN/m)
1 Lapisan Aspal Overlay
1.50
0.10
22.00
3.30
2 Air hujan
1.50
0.05
9.80
0.74
Beban mati tambahan :
(sumber : Hasil perhitungan 2013)

QMA =

4.035

A.

Kombinasi Beban Ultimit
Tabel 4.9. Kombinasi

No
1
2
3
4
5
6
7

Faktor
Beban
1.30
2.00
1.80
1.80
1.20
1.20
1.00

Berat sendiri (MS)
Beban mati tambahan (MA)

Beban lajur "D" (TD)
Gaya rem (TB)
Beban angin (EW)
Pengaruh temperatur (ET)
Beban gempa (EQ)

Kombinasi Kombinasi Kombinasi
1
2
3















(sumber : Hasil perhitungan 2013)

Tabel 4.10. Kombinasi Momen Ultimit pada Girder
KOMBINASI MOMEN ULTIMIT
KOMB -1 KOMB -2
No
1
2
3
4
5
6
7

Faktor
Beban
1.30
Berat sendiri (MS)
2.00
B. M. Tam (MA)
1.80
B. lajur "D" (TD)
1.80
Gaya rem (TB)
B. angin (EW)
1.20
1.20
P. Temperatur (ET)
B. Gempa (EQ)
1.00
Jenis Beban

M
(kN/m)
594.14
113.48
726.19
62.50
28.35
27.00
78.02

Mu
(kN/m)
772.38
6226.97
1307.14
112.50
34.02

Mu
(kN/m)
772.38
6226.97
1307.14
112.50

KOMB -3
Mu
(kN/m)
772.38
6226.97
1307.14

32.4
2453.01

2451.39

78.02
2384.50

(sumber : Hasil perhitungan 2013)

Tabel 4.11. Kombinasi Gaya Geser Ultimit Pada Girder
KOMBINASI GAYA GESER ULTIMIT
KOMB -1 KOMB -2 KOMB -3
No

Jenis Beban

1
2
3

Berat sendiri (MS)

B. M. Tam (MA)
B. lajur "D" (TD)

Faktor
Beban
1.30
2.00
1.80

V
kNm
158.44
30.26
192.50

Vu
kNm
205.97
60.53
346.50

Vu
kNm
205.97
60.53
346.50

Vu
kNm
205.97
60.53
346.50

4
5
6
7

Gaya rem (TB)

B. angin (EW)
P. Temperatur (ET)

B. Gempa (EQ)

1.80
1.20
1.20
1.00

8.33
7.56
1.80
20.80

15.00
9.07

15.00
2.16

637.07

630.15

20.80
633.80

(sumber : Hasil perhitungan 2013)

Tabel 4.12. Kontrol Lendutan
KOMB -1
KOMB -2
KOMB -3
Jenis beban
No
δ (m)
δ (m)
δ (m)
1 Berat sendiri (MS)
0.008
0.008
0.008
2 Beban mati tambahan (MA)
0.002
0. 002
0. 002
3 Beban lajur "D" (TD)
0.009
0.009
0.009
4 Gaya rem (TB)
0.0005
0.0005
5 Beban angin (EW)
0.0014
6 Pengaruh temperatur (ET)
0.0002
7 Beban gempa (EQ)
0.0011
Lendutan total (kombinasi) :
0.0193
0.0191
0.0194