Analisis Yuridis Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengaturan Dan Pengawasan Terhadap Lembaga Pembiayaan Konsumen
ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN
DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
TESIS
OLEH
ABDUL RAHMAN SIREGAR
137011070/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN
DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ABDUL RAHMAN SIREGAR
137011070/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Telah diuji pada
Tanggal : 24 Augustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH
Anggota
: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum
3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum
4. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum
ABSTRAK
Lembaga pembiayaan konsumen merupakan bagian dari kegiatan usaha di
industri jasa keuangan dan melakukan kegiatan usaha pembiayaan pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen berupa pembiayaan kendaraan bermotor,
pembiayaan alat-alat rumah tangga, pembiayaan barang-barang elektronik dan
pembiayaan perumahan. Pranata hukum pembiayaan konsumen di Indonesia dimulai
pada tahun 1988, yaitu dengan dikeluarkannya Keppres No.61 Tahun 1988 Tentang
Lembaga Pembiayaan, dan Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013/1988
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Lembaga
Pembiayan Konsumen dalam pranata hukum di Indonesia diatur dalam Buku III
KUHPerdata Tentang Perikatan, UU No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa
Keuangan, PMK No. 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan, Peraturan
Presiden RI Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur tentang kegiatan usaha lembaga pembiayaan.
Bentuk pengaturan Otoritas Jasa Keuangan berupa penetapan peraturan dan
kebijakan terhadap kegiatan usaha pembiayaan konsumen dan bentuk pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan berupa pengawasan tidak langsung dan pengawasan
langsung. Pengawasan juga dilakukan sebagai sarana pencegahan terjadinya
penyimpangan atas aktivitas sebelum dilaksanakan suatu kegiatan. Dengan adanya
pengawasan maka gerak-gerik perbuatan yang kurang baik dapat terdeteksi dengan
mudah yang pada akhirnya aktivitas penyimpangan dapat segera dicegah. Selain itu,
tujuan pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap kegiatan usaha
perusahaan pembiayaan konsumen agar tercipta ketertiban, dan keamanan dalam
perekonomian, kemakmuran, meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam
bertransaksi dan menambah keuntungan bagi pelaku usaha dengan terlaksananya tata
kelola perusahaan yang baik.
Pelanggaran atas peraturan/ketentuan dan tidak dipenuhinya ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan akan mengakibatkan perusahaan pembiayaan ini terkena sanksi hukum
yaitu sanksi administratif. Sanksi administratif dapat berupa pemberitahuan atau
pemenuhan ketentuan yang telah ditetapkan, peringatan tertulis, pembekuan kegiatan
usaha dan pencabutan izin usaha. Kewenangan ini diperoleh berdasarkan UU No.21
Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Sanksi administratif yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan berupa
pemberitahuan, peringatan tertulis dan pembekuan kegiatan usaha tidak
mengakibatkan aktivitas kegiatan usaha perusahaan pembiayaan terhenti.
Sedangkan sanksi pencabutan izin kegiatan usaha akan mengakibatkan kegiatan
usaha perusahaan pembiayaan terhenti. Selain itu, sanksi yang dikeluarkan Otoritas
Jasa Keuangan tidak mempengaruhi perjanjian pembiayaan yang telah diadakan
sebelumnya antara konsumen dengan perusahaan tersebut.
Kata kunci : Otoritas Jasa Keuangan, Pengaturan Dan Pengawasan, Lembaga
Pembiayaan Konsumen.
i
\
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan
berkat dan karunia-Nya penulisan tesis ini dengan judul “ANALISIS YURIDIS
KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN
DAN
PENGAWASAN
TERHADAP
LEMBAGA
PEMBIAYAAN
KONSUMEN”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH,
MS, CN dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum selaku Komisi
Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk
kesempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil
sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Hukum, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, MHum, selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan dalam menyelesaikan pendidikan ini.
iii
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum, selaku Sekretaris Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah
dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan
penulisan tesis ini.
6. Bapak Dr. Dedi Harianto, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah
dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan
penulisan tesis ini.
7. Bapak dan ibu dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu
yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar di bangku kuliah.
8. Seluruh staf/pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
selama ini menjalankan pendidikan.
9. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Magister Kenotariatan, khususnya
angkatan tahun 2013 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis
dalam memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis
ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup
sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan terarah.
10. Motivator terbesar dalam hidup penulis yang selaku memberikan cinta, kasih
sayang, dukungan dan doa yang tak putus-putusnya dari istri tercinta Dewi
Aryani Lubis, anak tercinta Rifanisa Arda Siregar, ibunda Maryam Harahap,
iv
ayahanda Alm.Sutan Siregar dan abang serta kakak saya tercinta yang telah
memberikan semangat dan doa kepada penulis.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenaan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil
sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan
terarah.
Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013, khususnya Grup A Reguler. Dan
akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis
berharap semoga perhatian dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan
yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan
pada khususnya.
Amiin Ya Rabbal’Alamin.
Medan,
Agustus 2015
Penulis
(ABDUL RAHMAN SIREGAR)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
II.
III.
IV.
V.
Data Pribadi
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Status
Agama
Alamat
Email
:
:
:
:
:
:
Data Orang Tua
Nama Ayah
Nama Ibu
: Alm.Sutan Siregar
: Maryam Harahap
Data Keluarga
Nama Isteri
Tempat/Tanggal Lahir
Nama Anak
Tempat/Tanggal Lahir
:
:
:
:
Dewi Aryani Lubis
Medan, 31 Desember 1971
Rifanisa Arda Siregar
Medan, 01 Maret 2000
Pendidikan
1. Sekolah Dasar
2. Sekolah Menengah Pertama
3. Sekolah Menengah Atas
4. Strata-1
:
:
:
:
SD Negeri 060801 Medan, Lulus 1984
SMP Negeri 10 Medan, Lulus 1987
SMA Negeri 6 Medan, Lulus 1990
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Padang, Lulus 1996
Abdul Rahman Siregar
Medan, 30 Juli 1970
Menikah
Islam
Jalan Sosro Gg.Pertiwi Baru No.8 Medan
[email protected]
Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
Lembaga Advokasi Anak Indonesia
PT. Federal Internasional Finance
PT. Suzuki Finance Indonesia
PT. Al Ijarah Indonesia Finance
vi
:
:
:
:
1996-1997
1997-2007
2008-2014
2015
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .........................................................................................................
i
ABSTRACT ........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................
vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................
vii
DAFTAR ISTILAH ..........................................................................................
x
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................
xviii
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
14
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
14
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
15
E. Keaslian Penelitian ....................................................................
15
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ...................................................
17
G. Metode Penelitian......................................................................
24
KEBERADAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
DALAM INDUSTRI JASA KEUANGAN DAN PRANATA
HUKUM INDONESIA ..................................................................
29
BAB II
A. Keberadaan Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Industri
Jasa Keuangan Indonesia ..........................................................
29
1. Industri Jasa Keuangan Di Indonesia ..................................
29
2.
Pembiayaan Konsumen Dalam Kegiatan Usaha Industri
Jasa Keuangan ....................................................................
vii
64
B. Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum
Indonesia ...................................................................................
1.
Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum
Indonesia ............................................................................
2.
66
Perjanjian
Pembiayaan
Konsumen
Dalam
66
Pranata
Hukum Indonesia ...............................................................
70
BAB III BENTUK
PENGATURAN
DAN
PENGAWASAN
OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP LEMBAGA
PEMBIAYAAN KONSUMEN ......................................................
78
A. Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor Industri
Jasa Keuangan ...........................................................................
1.
Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan Di
Indonesia ............................................................................
2.
78
Struktur Organisasi Dan Independensi Otoritas Jasa
Keuangan ...........................................................................
3.
78
81
Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor
Industri Jasa Keuangan ......................................................
87
B. Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pelaksanaan
Tugas Pengaturan Dan Pengawasan Terhadap Industri Jasa
Keuangan...................................................................................
1.
Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Sistem
Keuangan Indonesia ...........................................................
2.
90
Kewenangan Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan
Usaha Industri Jasa Keuangan Di Indonesia .....................
3.
90
93
Peranan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengaturan Dan
Pengawasan Terhadap Industri Jasa Keuangan Di
Indonesia ............................................................................
viii
95
C. Ruang Lingkup Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan Usaha
Di Lembaga Pembiayaan Konsumen ........................................
1.
Bentuk
Pengaturan
Kegiatan
Usaha
Lembaga
Pembiayaan Konsumen ......................................................
2.
Pengawasan
Kegiatan
Usaha
99
Lembaga
Pembiayaan Konsumen ......................................................
111
Tujuan Pengaturan Dan Pengawasan .................................
116
AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN KETENTUANKETENTUAN YANG DITETAPKAN OLEH OTORITAS
JASA
KEUANGAN
TERHADAP
LEMBAGA
PEMBIAYAAN KONSUMEN .....................................................
120
3.
BAB IV
Bentuk
99
A. Bentuk Pemberian Sanksi Dan Akibat Hukum Terhadap
Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Konsumen ...............
1.
Bentuk
Dan
Akibat
Pemberian
Sanksi
Terhadap
Perusahaan Pembiayaan Konsumen...................................
2.
120
120
Akibat Hukum Atas Pemberian Sanksi Terhadap
Perjanjian Dalam Pembiayaan Konsumen .........................
125
B. Praktik Pemberian Sanksi Oleh Otoritas Jasa Keuangan
Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan.......................................
129
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum ....
129
2.
Praktik Pemberian Sanksi Otoritas Jasa Keuangan
Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan ................................
131
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
136
A. Kesimpulan ...............................................................................
136
B. Saran ..........................................................................................
137
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
139
BAB V
ix
DAFTAR ISTILAH
Abstrak
:
Tidak berwujud
Actio Paulina
:
Hak yang diberikan oleh undang-undang kepada
setiap kreditur/suatu upaya hukum untuk menuntut
pembatalan perbuatan-perbuatan hukum debitur
yang merugikan krediturnya
Administrative Agencies
:
Agen Administrasi
Akseptasi
:
Pembenaran, penerimaan
Akuntabilitas
:
Setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus
dapat dipertangungjawabkan kepada publik
Alternatif
:
Pilihan
Analisis
:
Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya
Argumentasi
:
Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat
Artifisial
:
Tidak alami, buatan
Aspirasi
:
Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa
yang akan datang
Bancaassurance
:
Suatu konsep gabungan dari industri perbankan
dan industri asuransi, dengan penggabungan
terjadi antara sistem, produk dan distribusi dari
asuransi melalui jaringan bank
Bisnis
:
Usaha komersial di dunia perdagangan
Card Holder
:
Pemegang Kartu
Cashback
:
Dana Tunai
Cessie
:
Cara pengalihan piutang-piutang atas nama dan
barang-barang lain yang tidak bertubuh dilakukan
dengan cara membuat akta otentik atau di bawah
tangan yang melimpahkan hak-hak atas barangbarang itu kepada orang lain
x
Check and Balance
:
Aturan dan proses yang memungkinkan sistem
dan lingkungan yang tepat untuk tata kelola yang
seimbang dan terkontrol atas badan hukum dan
organisasi lainnya
Command
:
Perintah
Commercial Papers
:
Surat utang jangka pendek (kurang dari 270
hari), yang diterbitkan oleh perusahaan besar yang
memiliki peringkat kredit tinggi
Complementary Insurance :
Business
Usaha Penunjang Usaha Asuransi
Complementary Insurance :
Company
Perusahaan yang menjalankan usaha penunjang
usaha asuransi
Consumer Finance
:
Pembiayaan konsumen
Credit Card
:
Kartu kredit
Credit Card Company
:
Perusahaan kartu kredit
Defisit
:
Kekurangan
Defisit Financial
:
Kekurangan keuangan
Derivatif
:
Kontrak yang bersifat bilateral
Deskriptif
:
Menggambarkan apa adanya
Dewan Audit
:
Organ pendukung Dewan Komisioner yang
bertugas melakukan evaluasi atas pelaksanaan
tugas OJK serta menyusun standar audit dan
manajemen resiko OJK
Dinamis
:
Mudah menyesuaikan diri dengan keadaan
Down Payment
:
Uang muka
Edukasi
:
Pendidikan
Efek
:
Surat berharga
Eksistensi
:
Keberadaan
Eksplisit
:
Tegas
Ekuitas
:
Kepemilikan di bentuk nilai uang
xi
Emiten
:
Badan Usaha (Perusahaan) yang mengeluarkan
kertas berharga untuk diperjualbelikan guna
membutuhkan modal
Empiris
:
Kenyataan
Evenemen
:
Suatu keadaan atau peristiwa yang menurut
manusia tidak dapat diperkirakan atau diketahui
bahwa peristiwa atau keadaan tersebut akan
terjadi/suatu peristiwa atau keadaan yang
diperkirakan sudah pasti akan terjadi namun tidak
diketahui secara pasti kapan peristiwa itu akan
terjadi, yang mana apabila peristiwa atau keadaan
itu terjadi maka akan menimbulkan kerugian
(resiko)
Ex-officio
:
Jabatan seseorang pada lembaga tertentu karena
tugas dan kewenangannya pada lembaga lain
Factoring
:
Anjak piutang
Fasilitator
:
Pihak yang menyediakan fasilitas
Filosofis
:
Cara pemikiran manusia secara
dijabarkan dalam konsep mendasar
Finance Charge
:
Biaya bunga
Financing Institution
:
Lembaga Pembiayaan
Finansial
:
Keuangan
Fiskal
:
Pendapatan negara (Pajak)
Gearing Ratio
:
Suatu ukuran kapasitas portofolio penjaminan
yang dilakukan perusahaan penjaminan dalam satu
periode tertentu
Generalisasi
:
Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum
dari suatu kejadian
Globalisasi
:
Proses masuknya ke ruang lingkup dunia
Hazard
:
Suatu peristiwa atau keadaan yang
memperbesar timbulnya suatu resiko
Holistik
:
Suatu cara pandang yang menyatakan bahwa
keseluruhan sebagai satu kesatuan lebih penting
daripada bagian-bagiannya
xii
kritis
dan
akan
Human being
:
Manusia
Implisit
:
Tersirat
Independen
:
Bebas atau tidak dapat dipengaruhi oleh pihak
manapun
Indikasi
Inovasi
:
:
Petunjuk, tanda-tanda yang menarik perhatian
Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru
Institusi
:
Sesuatu yang dilembagakan undang-undang
Instrumen
:
Sarana, alat
Insurance Business
:
Usaha asuransi
Insurance Company
:
Perusahaan Asuransi
Integrasi
:
Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh
dan bulat
Integritas
:
Berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam
setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan
Intelektual
:
Berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan
Interaksi
:
Berhubungan
Intermediasi
:
Berperan menjadi perantara antara pihak yang
kelebihan dana dan membutuhkan dana
Investasi
:
Penanaman uang atau modal di suatu perusahaan
atau proyek dengan tujuan memperoleh
keuntungan
Investee Company
:
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan
Invicible and intangible
:
Tidak dapat dilihat dan diraba
Juridische realiteit
:
Kenyataan yuridis
Jurisprudence
:
Keputusan hakim terdahulu sering diikuti dan
dijadikan dasar keputusan hakim kemudian
mengenai masalah yang sama
Komite Etik
:
Organ pendukung Dewan Komisioner yang
bertugas
mengawasi
kepatuhan
Dewan
Komisioner, pejabat dan pegawai OJK terhadap
kode etik
xiii
Kompetensi
:
Kewenangan (kekuasaan)
(memutuskan sesuatu)
Kompleks
:
Mengandung beberapa unsur pelik, rumit, sulit
dan saling berhubungan
Komprehensif
:
Bersifat luas dan lengkap
Konglomerasi
:
Keutuhan yang terjadi dari bermacam-macam
unsur
Konsepsi
:
Rancangan
Konsisten
:
Berkesinambungan/terus menerus dilakukan
Konsumtif
:
Tidak menghasilkan sendiri, hanya memakai
Konvensional
:
Umum
Lease
:
Sewa Menyewa
Leasing
:
Sewa guna usaha
Legal act
:
Perbuatan hukum
Lembaga
:
Badan (organisasi) yang tujuannya melakukan
suatu usaha
Levering
:
Penyerahan
Likuiditas
:
Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yg segera harus dipenuhi
Logika
:
Jalan pikiran yang masuk akal
Logis
:
Rasional
Market Abuses
:
Penyalahgunaan pasar
Marketing
:
Pemasaran
Merchant
:
Pedagang
Metodelogis
:
Prinsip yang menjelaskan suatu keahlian dan
teknik untuk mempelajari dan mendekati inti suatu
ilmu
Moneter
:
Berhubungan dengan keuangan
Money Laundering
:
Pencucian uang
Muamalah
:
Hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan
xiv
untuk
menentukan
Multi Finance
:
Membiayai banyak jenis pembiayaan
Multiguna
:
Banyak gunanya
Musyarakah
:
Perseroan
Non Negotiable
:
Tidak dapat dialihkan dan dikuasakan
Nonbank
Financial :
Institution
Non Performing Financing :
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Rasio Kualitas Piutang Pembiayaan Bermasalah
adalah perbandingan antara NPF dengan total
piutang pembiayaan untuk kendaraan bermotor
dengan cara pembelian dengan pembayaran secara
angsuran
Objektivitas
:
Sikap jujur, tidak dipengaruhi pendapat dan
pertimbangan pribadi atau golongan dalam
mengambil putusan atau tindakan
Obligasi
:
Surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu
tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan
oleh perusahaan untuk menarik dana dari
masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan
Opsi
:
Hak memilih atau pilihan dari sejumlah alternatif
Pandhuis Reglement
:
Aturan Dasar Pegadaian
Partisipan
:
Orang yang ikut berperan serta di suatu kegiatan
Pawn Shop
:
Pegadaian
Pengelola Statuter
:
Orang perseorangan atau badan hukum yang
ditetapkan OJK untuk melaksanakan kewenangan
OJK
Portofolio Efek
:
Kumpulan surat berharga, termasuk saham,
obligasi, unit penyertaan reksadana yang dijual
dalam penawaran umum, serta surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang
Produktif
:
Memberi hasil atau bermanfaat
Promissory Notes
:
Surat sanggup bayar
xv
Realitas
:
Kenyataan
Rechtsbetrekking
:
Hubungan hukum
Rechtshandeling
:
Perbuatan hukum
Regulasi
:
Pengaturan
Regulator
:
Alat yang mengatur (pengatur)
Rentabilitas
:
Kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu, juga
bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas
manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaannya
Research
:
Penelitian
Responsibilitas
:
Bertanggung jawab
Sale and Lease Back
:
Jual dan disewakan kembali
Separate
:
Terpisah
Simbolis
:
Menjadi lambang
Sistematis
:
Teratur menurut sistem
Struktural
:
Susunan (tersusun dengan pola tertentu)
Subrogasi
:
Penggantian hak-hak si berpiutang oleh seorang
pihak ketiga, yang membayar kepada si berpiutang
itu, terjadi baik dengan persetujuan maupun demi
undang-undang
Substansi
:
Materi, isi, pokok suatu hal
Superpower
:
Mempunyai kekuatan besar
Supplier
:
Penyedia barang
Surplus
:
Kelebihan
Surplus Financial
:
Kelebihan keuangan
Syariah
:
Aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan
kepada hamba-hamba Nya
Takaful
:
Saling menanggung resiko di antara sesama
manusia
xvi
Teknologi
:
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
Tematis
:
Aspek struktur kalimat yang menghubungkan
kalimat itu dengan konteknya
Terintegrasi
:
Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh
dan bulat
Trading
:
Pengalihan kepemilikan barang dan jasa dari satu
orang atau badan lain dengan mendapatkan
sesuatu
sebagai
imbalan
dari
pembeli
(perdagangan)
Transaksi
:
Persetujuan jual beli antara dua pihak
Transendental
:
Menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian
Transformasi
:
Masa perubahan bentuk
Transparansi
:
Keterbukaan
Valid
:
Menurut cara yang semestinya, berlaku
Variasi
:
Tindakan atau hasil perubahan dari keadaan
semula
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ADP
Bapepam-LK
BI
BLBI
BMI
DPS
:
:
:
:
:
:
Aturan Dasar Pegadaian
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Bank Indonesia
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
Dewan Pengawas Syariah
IKNB
Kabag
Keppres
KMK
LJK
LKBB
LPJK
LPS
NPF
OJK
PERJAN
PERUM
PKU
PMK
POJK
PP
PPU
PSP
RUPS
SBI
SK
Stbl
UU
UU OJK
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Industri Keuangan Non Bank
Kepala Bagian
Keputusan Presiden
Keputusan Menteri Keuangan
Lembaga Jasa Keuangan
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Pengawas Jasa Keuangan
Lembaga Penjamin Simpanan
Non Performing Financing
Otoritas Jasa Keuangan
Perusahaan Jawatan
Perusahaan Umum
Pembekuan Kegiatan Usaha
Peraturan Menteri Keuangan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Peraturan Pemerintah
Perusahaan Pasangan Usaha
Pemegang Saham Pengendali
Rapat Umum Pemegang Saham
Sertifikat Bank Indonesia
Surat Keputusan
Staatsblad
Undang-Undang
Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan
xviii
DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
TESIS
OLEH
ABDUL RAHMAN SIREGAR
137011070/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN
DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ABDUL RAHMAN SIREGAR
137011070/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Telah diuji pada
Tanggal : 24 Augustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH
Anggota
: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum
3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum
4. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum
ABSTRAK
Lembaga pembiayaan konsumen merupakan bagian dari kegiatan usaha di
industri jasa keuangan dan melakukan kegiatan usaha pembiayaan pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen berupa pembiayaan kendaraan bermotor,
pembiayaan alat-alat rumah tangga, pembiayaan barang-barang elektronik dan
pembiayaan perumahan. Pranata hukum pembiayaan konsumen di Indonesia dimulai
pada tahun 1988, yaitu dengan dikeluarkannya Keppres No.61 Tahun 1988 Tentang
Lembaga Pembiayaan, dan Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013/1988
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Lembaga
Pembiayan Konsumen dalam pranata hukum di Indonesia diatur dalam Buku III
KUHPerdata Tentang Perikatan, UU No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa
Keuangan, PMK No. 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan, Peraturan
Presiden RI Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur tentang kegiatan usaha lembaga pembiayaan.
Bentuk pengaturan Otoritas Jasa Keuangan berupa penetapan peraturan dan
kebijakan terhadap kegiatan usaha pembiayaan konsumen dan bentuk pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan berupa pengawasan tidak langsung dan pengawasan
langsung. Pengawasan juga dilakukan sebagai sarana pencegahan terjadinya
penyimpangan atas aktivitas sebelum dilaksanakan suatu kegiatan. Dengan adanya
pengawasan maka gerak-gerik perbuatan yang kurang baik dapat terdeteksi dengan
mudah yang pada akhirnya aktivitas penyimpangan dapat segera dicegah. Selain itu,
tujuan pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap kegiatan usaha
perusahaan pembiayaan konsumen agar tercipta ketertiban, dan keamanan dalam
perekonomian, kemakmuran, meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam
bertransaksi dan menambah keuntungan bagi pelaku usaha dengan terlaksananya tata
kelola perusahaan yang baik.
Pelanggaran atas peraturan/ketentuan dan tidak dipenuhinya ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan akan mengakibatkan perusahaan pembiayaan ini terkena sanksi hukum
yaitu sanksi administratif. Sanksi administratif dapat berupa pemberitahuan atau
pemenuhan ketentuan yang telah ditetapkan, peringatan tertulis, pembekuan kegiatan
usaha dan pencabutan izin usaha. Kewenangan ini diperoleh berdasarkan UU No.21
Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Sanksi administratif yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan berupa
pemberitahuan, peringatan tertulis dan pembekuan kegiatan usaha tidak
mengakibatkan aktivitas kegiatan usaha perusahaan pembiayaan terhenti.
Sedangkan sanksi pencabutan izin kegiatan usaha akan mengakibatkan kegiatan
usaha perusahaan pembiayaan terhenti. Selain itu, sanksi yang dikeluarkan Otoritas
Jasa Keuangan tidak mempengaruhi perjanjian pembiayaan yang telah diadakan
sebelumnya antara konsumen dengan perusahaan tersebut.
Kata kunci : Otoritas Jasa Keuangan, Pengaturan Dan Pengawasan, Lembaga
Pembiayaan Konsumen.
i
\
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan
berkat dan karunia-Nya penulisan tesis ini dengan judul “ANALISIS YURIDIS
KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN
DAN
PENGAWASAN
TERHADAP
LEMBAGA
PEMBIAYAAN
KONSUMEN”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH,
MS, CN dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum selaku Komisi
Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk
kesempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil
sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Hukum, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, MHum, selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan dalam menyelesaikan pendidikan ini.
iii
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum, selaku Sekretaris Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah
dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan
penulisan tesis ini.
6. Bapak Dr. Dedi Harianto, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah
dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan
penulisan tesis ini.
7. Bapak dan ibu dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu
yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar di bangku kuliah.
8. Seluruh staf/pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
selama ini menjalankan pendidikan.
9. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Magister Kenotariatan, khususnya
angkatan tahun 2013 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis
dalam memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis
ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup
sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan terarah.
10. Motivator terbesar dalam hidup penulis yang selaku memberikan cinta, kasih
sayang, dukungan dan doa yang tak putus-putusnya dari istri tercinta Dewi
Aryani Lubis, anak tercinta Rifanisa Arda Siregar, ibunda Maryam Harahap,
iv
ayahanda Alm.Sutan Siregar dan abang serta kakak saya tercinta yang telah
memberikan semangat dan doa kepada penulis.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenaan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil
sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan
terarah.
Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013, khususnya Grup A Reguler. Dan
akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis
berharap semoga perhatian dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan
yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan
pada khususnya.
Amiin Ya Rabbal’Alamin.
Medan,
Agustus 2015
Penulis
(ABDUL RAHMAN SIREGAR)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
II.
III.
IV.
V.
Data Pribadi
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Status
Agama
Alamat
:
:
:
:
:
:
Data Orang Tua
Nama Ayah
Nama Ibu
: Alm.Sutan Siregar
: Maryam Harahap
Data Keluarga
Nama Isteri
Tempat/Tanggal Lahir
Nama Anak
Tempat/Tanggal Lahir
:
:
:
:
Dewi Aryani Lubis
Medan, 31 Desember 1971
Rifanisa Arda Siregar
Medan, 01 Maret 2000
Pendidikan
1. Sekolah Dasar
2. Sekolah Menengah Pertama
3. Sekolah Menengah Atas
4. Strata-1
:
:
:
:
SD Negeri 060801 Medan, Lulus 1984
SMP Negeri 10 Medan, Lulus 1987
SMA Negeri 6 Medan, Lulus 1990
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Padang, Lulus 1996
Abdul Rahman Siregar
Medan, 30 Juli 1970
Menikah
Islam
Jalan Sosro Gg.Pertiwi Baru No.8 Medan
[email protected]
Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
Lembaga Advokasi Anak Indonesia
PT. Federal Internasional Finance
PT. Suzuki Finance Indonesia
PT. Al Ijarah Indonesia Finance
vi
:
:
:
:
1996-1997
1997-2007
2008-2014
2015
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .........................................................................................................
i
ABSTRACT ........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................
vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................
vii
DAFTAR ISTILAH ..........................................................................................
x
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................
xviii
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
14
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
14
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
15
E. Keaslian Penelitian ....................................................................
15
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ...................................................
17
G. Metode Penelitian......................................................................
24
KEBERADAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
DALAM INDUSTRI JASA KEUANGAN DAN PRANATA
HUKUM INDONESIA ..................................................................
29
BAB II
A. Keberadaan Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Industri
Jasa Keuangan Indonesia ..........................................................
29
1. Industri Jasa Keuangan Di Indonesia ..................................
29
2.
Pembiayaan Konsumen Dalam Kegiatan Usaha Industri
Jasa Keuangan ....................................................................
vii
64
B. Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum
Indonesia ...................................................................................
1.
Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum
Indonesia ............................................................................
2.
66
Perjanjian
Pembiayaan
Konsumen
Dalam
66
Pranata
Hukum Indonesia ...............................................................
70
BAB III BENTUK
PENGATURAN
DAN
PENGAWASAN
OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP LEMBAGA
PEMBIAYAAN KONSUMEN ......................................................
78
A. Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor Industri
Jasa Keuangan ...........................................................................
1.
Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan Di
Indonesia ............................................................................
2.
78
Struktur Organisasi Dan Independensi Otoritas Jasa
Keuangan ...........................................................................
3.
78
81
Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor
Industri Jasa Keuangan ......................................................
87
B. Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pelaksanaan
Tugas Pengaturan Dan Pengawasan Terhadap Industri Jasa
Keuangan...................................................................................
1.
Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Sistem
Keuangan Indonesia ...........................................................
2.
90
Kewenangan Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan
Usaha Industri Jasa Keuangan Di Indonesia .....................
3.
90
93
Peranan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengaturan Dan
Pengawasan Terhadap Industri Jasa Keuangan Di
Indonesia ............................................................................
viii
95
C. Ruang Lingkup Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan Usaha
Di Lembaga Pembiayaan Konsumen ........................................
1.
Bentuk
Pengaturan
Kegiatan
Usaha
Lembaga
Pembiayaan Konsumen ......................................................
2.
Pengawasan
Kegiatan
Usaha
99
Lembaga
Pembiayaan Konsumen ......................................................
111
Tujuan Pengaturan Dan Pengawasan .................................
116
AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN KETENTUANKETENTUAN YANG DITETAPKAN OLEH OTORITAS
JASA
KEUANGAN
TERHADAP
LEMBAGA
PEMBIAYAAN KONSUMEN .....................................................
120
3.
BAB IV
Bentuk
99
A. Bentuk Pemberian Sanksi Dan Akibat Hukum Terhadap
Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Konsumen ...............
1.
Bentuk
Dan
Akibat
Pemberian
Sanksi
Terhadap
Perusahaan Pembiayaan Konsumen...................................
2.
120
120
Akibat Hukum Atas Pemberian Sanksi Terhadap
Perjanjian Dalam Pembiayaan Konsumen .........................
125
B. Praktik Pemberian Sanksi Oleh Otoritas Jasa Keuangan
Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan.......................................
129
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum ....
129
2.
Praktik Pemberian Sanksi Otoritas Jasa Keuangan
Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan ................................
131
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
136
A. Kesimpulan ...............................................................................
136
B. Saran ..........................................................................................
137
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
139
BAB V
ix
DAFTAR ISTILAH
Abstrak
:
Tidak berwujud
Actio Paulina
:
Hak yang diberikan oleh undang-undang kepada
setiap kreditur/suatu upaya hukum untuk menuntut
pembatalan perbuatan-perbuatan hukum debitur
yang merugikan krediturnya
Administrative Agencies
:
Agen Administrasi
Akseptasi
:
Pembenaran, penerimaan
Akuntabilitas
:
Setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus
dapat dipertangungjawabkan kepada publik
Alternatif
:
Pilihan
Analisis
:
Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya
Argumentasi
:
Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat
Artifisial
:
Tidak alami, buatan
Aspirasi
:
Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa
yang akan datang
Bancaassurance
:
Suatu konsep gabungan dari industri perbankan
dan industri asuransi, dengan penggabungan
terjadi antara sistem, produk dan distribusi dari
asuransi melalui jaringan bank
Bisnis
:
Usaha komersial di dunia perdagangan
Card Holder
:
Pemegang Kartu
Cashback
:
Dana Tunai
Cessie
:
Cara pengalihan piutang-piutang atas nama dan
barang-barang lain yang tidak bertubuh dilakukan
dengan cara membuat akta otentik atau di bawah
tangan yang melimpahkan hak-hak atas barangbarang itu kepada orang lain
x
Check and Balance
:
Aturan dan proses yang memungkinkan sistem
dan lingkungan yang tepat untuk tata kelola yang
seimbang dan terkontrol atas badan hukum dan
organisasi lainnya
Command
:
Perintah
Commercial Papers
:
Surat utang jangka pendek (kurang dari 270
hari), yang diterbitkan oleh perusahaan besar yang
memiliki peringkat kredit tinggi
Complementary Insurance :
Business
Usaha Penunjang Usaha Asuransi
Complementary Insurance :
Company
Perusahaan yang menjalankan usaha penunjang
usaha asuransi
Consumer Finance
:
Pembiayaan konsumen
Credit Card
:
Kartu kredit
Credit Card Company
:
Perusahaan kartu kredit
Defisit
:
Kekurangan
Defisit Financial
:
Kekurangan keuangan
Derivatif
:
Kontrak yang bersifat bilateral
Deskriptif
:
Menggambarkan apa adanya
Dewan Audit
:
Organ pendukung Dewan Komisioner yang
bertugas melakukan evaluasi atas pelaksanaan
tugas OJK serta menyusun standar audit dan
manajemen resiko OJK
Dinamis
:
Mudah menyesuaikan diri dengan keadaan
Down Payment
:
Uang muka
Edukasi
:
Pendidikan
Efek
:
Surat berharga
Eksistensi
:
Keberadaan
Eksplisit
:
Tegas
Ekuitas
:
Kepemilikan di bentuk nilai uang
xi
Emiten
:
Badan Usaha (Perusahaan) yang mengeluarkan
kertas berharga untuk diperjualbelikan guna
membutuhkan modal
Empiris
:
Kenyataan
Evenemen
:
Suatu keadaan atau peristiwa yang menurut
manusia tidak dapat diperkirakan atau diketahui
bahwa peristiwa atau keadaan tersebut akan
terjadi/suatu peristiwa atau keadaan yang
diperkirakan sudah pasti akan terjadi namun tidak
diketahui secara pasti kapan peristiwa itu akan
terjadi, yang mana apabila peristiwa atau keadaan
itu terjadi maka akan menimbulkan kerugian
(resiko)
Ex-officio
:
Jabatan seseorang pada lembaga tertentu karena
tugas dan kewenangannya pada lembaga lain
Factoring
:
Anjak piutang
Fasilitator
:
Pihak yang menyediakan fasilitas
Filosofis
:
Cara pemikiran manusia secara
dijabarkan dalam konsep mendasar
Finance Charge
:
Biaya bunga
Financing Institution
:
Lembaga Pembiayaan
Finansial
:
Keuangan
Fiskal
:
Pendapatan negara (Pajak)
Gearing Ratio
:
Suatu ukuran kapasitas portofolio penjaminan
yang dilakukan perusahaan penjaminan dalam satu
periode tertentu
Generalisasi
:
Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum
dari suatu kejadian
Globalisasi
:
Proses masuknya ke ruang lingkup dunia
Hazard
:
Suatu peristiwa atau keadaan yang
memperbesar timbulnya suatu resiko
Holistik
:
Suatu cara pandang yang menyatakan bahwa
keseluruhan sebagai satu kesatuan lebih penting
daripada bagian-bagiannya
xii
kritis
dan
akan
Human being
:
Manusia
Implisit
:
Tersirat
Independen
:
Bebas atau tidak dapat dipengaruhi oleh pihak
manapun
Indikasi
Inovasi
:
:
Petunjuk, tanda-tanda yang menarik perhatian
Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru
Institusi
:
Sesuatu yang dilembagakan undang-undang
Instrumen
:
Sarana, alat
Insurance Business
:
Usaha asuransi
Insurance Company
:
Perusahaan Asuransi
Integrasi
:
Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh
dan bulat
Integritas
:
Berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam
setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan
Intelektual
:
Berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan
Interaksi
:
Berhubungan
Intermediasi
:
Berperan menjadi perantara antara pihak yang
kelebihan dana dan membutuhkan dana
Investasi
:
Penanaman uang atau modal di suatu perusahaan
atau proyek dengan tujuan memperoleh
keuntungan
Investee Company
:
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan
Invicible and intangible
:
Tidak dapat dilihat dan diraba
Juridische realiteit
:
Kenyataan yuridis
Jurisprudence
:
Keputusan hakim terdahulu sering diikuti dan
dijadikan dasar keputusan hakim kemudian
mengenai masalah yang sama
Komite Etik
:
Organ pendukung Dewan Komisioner yang
bertugas
mengawasi
kepatuhan
Dewan
Komisioner, pejabat dan pegawai OJK terhadap
kode etik
xiii
Kompetensi
:
Kewenangan (kekuasaan)
(memutuskan sesuatu)
Kompleks
:
Mengandung beberapa unsur pelik, rumit, sulit
dan saling berhubungan
Komprehensif
:
Bersifat luas dan lengkap
Konglomerasi
:
Keutuhan yang terjadi dari bermacam-macam
unsur
Konsepsi
:
Rancangan
Konsisten
:
Berkesinambungan/terus menerus dilakukan
Konsumtif
:
Tidak menghasilkan sendiri, hanya memakai
Konvensional
:
Umum
Lease
:
Sewa Menyewa
Leasing
:
Sewa guna usaha
Legal act
:
Perbuatan hukum
Lembaga
:
Badan (organisasi) yang tujuannya melakukan
suatu usaha
Levering
:
Penyerahan
Likuiditas
:
Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yg segera harus dipenuhi
Logika
:
Jalan pikiran yang masuk akal
Logis
:
Rasional
Market Abuses
:
Penyalahgunaan pasar
Marketing
:
Pemasaran
Merchant
:
Pedagang
Metodelogis
:
Prinsip yang menjelaskan suatu keahlian dan
teknik untuk mempelajari dan mendekati inti suatu
ilmu
Moneter
:
Berhubungan dengan keuangan
Money Laundering
:
Pencucian uang
Muamalah
:
Hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan
xiv
untuk
menentukan
Multi Finance
:
Membiayai banyak jenis pembiayaan
Multiguna
:
Banyak gunanya
Musyarakah
:
Perseroan
Non Negotiable
:
Tidak dapat dialihkan dan dikuasakan
Nonbank
Financial :
Institution
Non Performing Financing :
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Rasio Kualitas Piutang Pembiayaan Bermasalah
adalah perbandingan antara NPF dengan total
piutang pembiayaan untuk kendaraan bermotor
dengan cara pembelian dengan pembayaran secara
angsuran
Objektivitas
:
Sikap jujur, tidak dipengaruhi pendapat dan
pertimbangan pribadi atau golongan dalam
mengambil putusan atau tindakan
Obligasi
:
Surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu
tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan
oleh perusahaan untuk menarik dana dari
masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan
Opsi
:
Hak memilih atau pilihan dari sejumlah alternatif
Pandhuis Reglement
:
Aturan Dasar Pegadaian
Partisipan
:
Orang yang ikut berperan serta di suatu kegiatan
Pawn Shop
:
Pegadaian
Pengelola Statuter
:
Orang perseorangan atau badan hukum yang
ditetapkan OJK untuk melaksanakan kewenangan
OJK
Portofolio Efek
:
Kumpulan surat berharga, termasuk saham,
obligasi, unit penyertaan reksadana yang dijual
dalam penawaran umum, serta surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang
Produktif
:
Memberi hasil atau bermanfaat
Promissory Notes
:
Surat sanggup bayar
xv
Realitas
:
Kenyataan
Rechtsbetrekking
:
Hubungan hukum
Rechtshandeling
:
Perbuatan hukum
Regulasi
:
Pengaturan
Regulator
:
Alat yang mengatur (pengatur)
Rentabilitas
:
Kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu, juga
bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas
manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaannya
Research
:
Penelitian
Responsibilitas
:
Bertanggung jawab
Sale and Lease Back
:
Jual dan disewakan kembali
Separate
:
Terpisah
Simbolis
:
Menjadi lambang
Sistematis
:
Teratur menurut sistem
Struktural
:
Susunan (tersusun dengan pola tertentu)
Subrogasi
:
Penggantian hak-hak si berpiutang oleh seorang
pihak ketiga, yang membayar kepada si berpiutang
itu, terjadi baik dengan persetujuan maupun demi
undang-undang
Substansi
:
Materi, isi, pokok suatu hal
Superpower
:
Mempunyai kekuatan besar
Supplier
:
Penyedia barang
Surplus
:
Kelebihan
Surplus Financial
:
Kelebihan keuangan
Syariah
:
Aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan
kepada hamba-hamba Nya
Takaful
:
Saling menanggung resiko di antara sesama
manusia
xvi
Teknologi
:
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
Tematis
:
Aspek struktur kalimat yang menghubungkan
kalimat itu dengan konteknya
Terintegrasi
:
Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh
dan bulat
Trading
:
Pengalihan kepemilikan barang dan jasa dari satu
orang atau badan lain dengan mendapatkan
sesuatu
sebagai
imbalan
dari
pembeli
(perdagangan)
Transaksi
:
Persetujuan jual beli antara dua pihak
Transendental
:
Menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian
Transformasi
:
Masa perubahan bentuk
Transparansi
:
Keterbukaan
Valid
:
Menurut cara yang semestinya, berlaku
Variasi
:
Tindakan atau hasil perubahan dari keadaan
semula
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ADP
Bapepam-LK
BI
BLBI
BMI
DPS
:
:
:
:
:
:
Aturan Dasar Pegadaian
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Bank Indonesia
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
Dewan Pengawas Syariah
IKNB
Kabag
Keppres
KMK
LJK
LKBB
LPJK
LPS
NPF
OJK
PERJAN
PERUM
PKU
PMK
POJK
PP
PPU
PSP
RUPS
SBI
SK
Stbl
UU
UU OJK
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Industri Keuangan Non Bank
Kepala Bagian
Keputusan Presiden
Keputusan Menteri Keuangan
Lembaga Jasa Keuangan
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Pengawas Jasa Keuangan
Lembaga Penjamin Simpanan
Non Performing Financing
Otoritas Jasa Keuangan
Perusahaan Jawatan
Perusahaan Umum
Pembekuan Kegiatan Usaha
Peraturan Menteri Keuangan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Peraturan Pemerintah
Perusahaan Pasangan Usaha
Pemegang Saham Pengendali
Rapat Umum Pemegang Saham
Sertifikat Bank Indonesia
Surat Keputusan
Staatsblad
Undang-Undang
Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan
xviii