Tugas Teknologi Pengolahan Hewani PEMANF

Tugas Teknologi Pengolahan Hewani

PEMANFAATAN TEPUNG TULANG SEBAGAI BAHAN
PAKAN IKAN TINGGI KALSIUM

Disusun oleh :
Mentari Febrianti Darma Pertiwi
(0911010050)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

PEMANFAATAN TEPUNG TULANG SEBAGAI BAHAN PAKAN IKAN
TINGGI KALSIUM
Pemotongan ternak selain menghasilkan karkas juga menghasilkan sejumlah hasil
samping dan limbah dalam jumlah yang besar. Hasil samping atau limbah dari pemotongan
sapi di peternakan antara lain berupa kulit, tulang, dan darah hewan ternak. Tulang

merupakan hasil samping dari peternakan yang jumlahnya cukup besar dan sejauh ini
hanya dianggap sebagai limbah.
Tulang atau kerangka adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk
pada tubuh. Tulang termasuk komponen yang keras, sehingga hal inilah yang menyebabkan
tulang tidak mudah diuraikan oleh decomposer, sehingga tulang tersebut menjadi limbah
padat yang lebih dikenal sebagai sampah yang seringkali dianggap tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu, perlu pengolahan lebih
lanjut agar limbah tulang tidak menjadi sampah yang mencemari lingkungan dan dapat
dimanfaatkan secara maksimal, Salah satu penanganan tulang adalah dengan cara
ditepungkan. Hal ini disebabkan tingginya kandungan mineral yang ada pada tulang,
sehingga sayang apabila dibuang dengan percuma. Selain itu dengan cara pengolahan
lebih lanjut pada limbah tulang ini akan memberikan nilai ekonomis.
Tulang merupakan salah satu bentuk limbah dari industri yang memiliki kandungan
kalsium terbanyak karena unsure utama dari tulang adalah kalsium, fosfor dan karbonat.
Berikut adalah mineral-mineral penyusun tulang:

Gambar1. Kandungan mineral dalam tulang (Hernaiawati,2008)

Tepung tulang merupakan hasil penggilingan tulang yang telah diekstrak gelatin atau
colagennya. Tulang yang akan ditepungkan biasanya diperoleh dari RPM (Rumah Potong

Hewan) dan berasal dari hewan ternak yang sehat dan bebas penyakit. Produk ini dapat
digunakan untuk bahan baku pakan ikan yang merupakan sumber mineral (terutama
kalsium) dan sedikit asam amino. Tepung tulang berbentuk serpihan (tepung) berwarna
coklat dengan tekstur yang kasar jika dirasakan, dengan aroma khas seperti daging sapi tapi
ada juga yang tidak berbau. Dalam pembuatan pakan ikan, tepung tulang biasa digunakan
sebagai pendamping bagi tepung ikan yang kaya protein. Mineral tidak dibutuhkan dalam
jumlah yang terlalu banyak pada pakan, namun tetap harus ada. Dengan adanya
penambahan tepung tulang komposisi gizi pada pakan ikan akan terpenuhi dengan baik.
Berikut ini adalah proses pembuatan tepung tulang:

Gambar2. Diagram Alir Pembuatan Tepung Tulang
Cara Pembuatan Tepung Tulang:
1. Tulang dipotong sepanjang 5-10 cm, dilakukan proses perebusan selama 2-4 jam dengan
suhu 100⁰C, kemudian dihancurkan hingga menjadi serpihan sepanjang 1-2 cm (perebusan
ini berfungsi untuk mempermudah pemisahan tulang dengan daging liat yang sulit dilepas
dari tulang)

2. Serpihan tulang direndam dalam air kapur 10% selama 4-5 minggu dan dicuci dengan air
tawar. Perendaman dalam air kapur dapat berfungsi untuk memperbaiki tekstur dari tulang
supaya menjadi renyah. Dimana kerenyahan ini diperoleh karena kalsium dari larutan kapur

berpenetrasi ke dalam jaringan tulang yang telah di giling menjadi lebih kompak dengan
terbentuknya ikatan baru antara kalsium dengan senyawa- senyawa yang terdapat pada
tulang (Aninda,2010)
3. Pemisahan gelatin dengan pemanasan 3 tahap yaitu perebusan pada suhu 60oC 4 jam,
suhu 70⁰C selama 4 jam, dan 100oC selama 5 jam
4. Tulang dikeringkan pada suhu 100oC sampa kadar air 5% dan digiling hingga menjadi
tepung.
5. Pengemasan dan penyimpanan
Tepung tulang dapat disimpan dalam karung / kantong plastik.


Kandungan gizi yang terdapat dalam tepung tulang sebagai berikut:

Protein
25,54 %
Lemak
3,80 %
Serat
1,80 %
Air

5,52 %
Kalsium
46,34 %
Phosphat
17 %
Tabel1. Kandungan nutrisi dalam tepung tulang (Anonimous, 2011)
Dari kandungan nutrisi dalam tepung tulang yang sudah diterangkan diatas, tepung
tulang banyak mengandung kalsium, sehingga manfaat dari tepung tulang tidak lepas dari
peranan kalsium, yaitu berperan dalam pembentukan tulang, sisik serta sirip ikan serta
menjaga dari kekeroposan akibat asupan kandungan mineral yang minim dari pakan ikan
yang lebih kaya akan protein. Perpaduan dari formulasi untuk pakan ikan ini sangat
menguntungkan karena pada pakan ikan yang mengandung banyak protein akan berperan
dalam penyerapan kalsium ke dalam mukosa usus, karena transportasi kalsium melalui sel
usus terjadi secara difusi melalui jasa protein dari ransum pakan tersebut (Kaup,1991)

DAFTAR PUSTAKA

Aninda, Rahma., dkk.2010. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Bandeng Sebagai Bakso
Berkalsium Tinggi. Universitas Malang. Malang
Anonymous.2011. Tepung Tulang (Bone Meal). http://indonetwork.co.id/pthanra/2409736/

tepung-tulang-bone-meal.htm, diakses tanggal 16 Oktober 2012.
Herniawati.2008.Mineral dan Homeotasis.FMIPA UPI. Bandung
Kaup SM, Greger JL, Lee K.1991. Nutritional evaluation with animal model of cottage
cheese fortified with calcium and guar gum. J Food Sci 56 (3): 692-695