Renja SKPD | Website Resmi Kabupaten Tulang Bawang

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala
Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726) 3100 Fax (0726) 3100
e-mail: bappedatulangbawang@ymail.com

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN TULANG BAWANG
NOMOR : 900/5/SK/VI.1/TB/I/2016
TENTANG
INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2016-2017
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN TULANG BAWANG,

Menimbang

Mengingat

: a.


bahwa dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja
serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap satuan
kerja perangkat daerah, perlu menetapkan indikator kinerja
utama di lingkungan instansi masing-masing;

b.

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) point c
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah, Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menetapkan
Indikator Kinerja Utama;

c.

bahwa penetapan Indikator Kinerja Utama sebagaimana
dimaksud pada pertimbangan huruf a, dan huruf b, perlu
diatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tulang
Bawang.

: 1.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan
Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tanggamus (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3667);
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

2.

3.

4.

5.

6.


Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4614);
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2018
MEMUTUSKAN :
Menetapkan


:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG TENTANG PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULANG
BAWANG

KESATU

:

Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini,merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan
oleh Bappeda untuk menetapkan Rencana Kerja Tahunan,
menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun
dokumen Penetapan Kinerja, menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja.


KEDUA

KEEMPAT

: Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi
terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan Unit
Kerja dan disampaikan kepada Bupati Tulang Bawang.
:

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengen
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Menggala
Pada tanggal :
Januari 2016
KEPALA BAPPEDA,

Ir.ANTHONI, MM
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19690414 199402 1 001


Lampiran : Keputusan Kepala Bappeda Kab. Tulang Bawang
Nomor
: 900/5/SK/VI.1/TB/I/2016
Tanggal :
Januari 2016

NO.
(1)
1.

SASARAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

FORMULASI PERHITUNGAN

(3)

(4)


(2)

Meningkatnya
ketersediaan
dokumen Jumlah dokumen perencanaan pembangunan
perencanaan daerah yang berkualitas
daerah yang partisipatif dan berkualitas
Jumlah dokumen
potensi ekonomi

2.

3.

Meningkatnya
kualitas
pembangunan daerah

Meningkatnya

ketersediaan
pembangunan daerah

kajian

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan

pengembangan

Jumlah dokumen kajian pengembangan potensi
ekonomi

pengendalian Persentase kesesuaian program/kegiatan
yang direncanakan terhadap program/kegiatan
yang dianggarkan (APBD)

(Jumlah program/kegiatan yang dianggarkan
dalam APBD dibagi jumlah program/kegiatan
yang direncanakan dalan Renja) x 100%


Persentase SKPD menyusun Renstra sesuai
peraturan perundangan tepat waktu

(Jumlah SKPD menyusun Renstra sesuai
peraturan perundangan tepat waktu dibagi
Jumlah total SKPD) x 100%

Persentase SKPD menyusun Renja sesuai
peraturan perundangan tepat waktu

(Jumlah SKPD menyusun Renja sesuai
peraturan perundangan tepat waktu dibagi
Jumlah total SKPD) x 100%

informasi Jumlah dokumen/data
pembangunan daerah

informasi

statistik


Jumlah dokumen/data informasi pembangunan
daerah

KEPALA BAPPEDA,

Ir. ANTHONI, M.M.
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19690414 199402 1 001

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................... i
BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 2
1.3. Landasan Hukum ........................................................................................ 2

BAB II

PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA .................................................. 4

2.1. Definisi Indikator Kinerja Utama ............................................................... 4
2.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama .................................................... 4
BAB III GAMBARAN UMUM .................................................................................. 6
3.1. Visi ............................................................................................................. 6
3.2. Misi............................................................................................................. 8
3.3. Tujuan......................................................................................................... 9
3.4. Sasaran ...................................................................................................... 10
3.5. Strategi ...................................................................................................... 10
3.6. Kebijakan .................................................................................................. 11
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 13

i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembangunan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan kegiatan
diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut lembaga pemerintah harus mampu
menerakan sistem yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan sejak dari
perencanaan

hingga

proses

evaluasi.

Prinsip

Good

Governance

atau

kepemerintahan yang baik merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam
penyelenggaraan kepemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan,
efektif, efisien akuntabel, demokratis dengan tetap menjungjung supremasi
hukum.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah,
maka diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau
kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam Indikator
Kinerja. Agar sasaran kegiatan dan program berjalan efektif, efisien dan optimal
maka ditetapkan suatu pengukuran Indikator Kinerja strategis yang menjadi
prioritas di setiap Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran
sehingga diharapkan tujuan visi dan misi organisasi dapat tercapai sesuai dengan
perencanaan yang tertuang dalam RPJMD, RENSTRA maupun RENJA, yang
telah ditetapkan.
Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator Kerja Utama
di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja
utama

melibatkan

pemangku

kepentingan

dilingkungan

lembaga/Instansi

pemerintah yang bersangkutan, maka Pimpinan Instansi Pemerintah diwajibkan
menetapkan Indikator Kinerja Utama.

1

1.2. Maksud dan Tujuan
Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Tulang Bawang disusun dengan maksud dan tujuan :
1.

Untuk memproleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan menejeman kinerja secara baik.

2.

Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja.

1.3. Landasan Hukum

1. Undang–Undang Nomor 02 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II
Tanggamus;
2.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

4.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;

5.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;

8.

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;

2

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tulang Bawang
Tahun 2013-2018.

3

BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

2.1. Definisi Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib merumuskan
Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang
mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
Indikator Kinerja Utama pada Unit Organisasi setingkat Eselon II/SKPD/Unit
kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah Indikator keluaran (output) untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis.
2.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama
Penetapan Indikator Utama harus memenuhi karakteristik dan kriteria Indikator
Kinerja yang memadai untuk pengukuran kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yaitu:
1.

Spesifik;
Indikator Kinerja harus spesifik mengacu pada apa yang akan diukur,
sehingga mempunyai persepsi yang sama.

2.

Measurable;
Indikator Kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif.

3.

Achievable;
Indikator Kinerja yang ditetapkan harus dapat dikumpulkan datanya oleh
organisasi.

4

4.

Relevant;
Indikator Kinerja harus merupakan alat ukur yang menggambarkan sedekat
mungkin ( keberhasilan/kegagalan) yang akan diukur.

5.

Timelines;
Indikator kinerja yang ditetapkan menggambarkan suatu kinerja yang dapat
dicapai untuk kurun waktu tertentu. Sedapat mungkin Indikator Kinerja juga
fleksibel apabila dikemudian hari terjadi perubahan.

Dalam penetapkan dan pemilihan Indikator Kinerja Utama

hendaknya

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.

Adanya keselarasan dan mengacu pada Dokumen RPJMD, RENSTRA dan
Kebijakan Umum;

2.

Bidang kewenangan, tugas dan fungsi SKPD;

3.

Kebutuhan informasi kinerja untuk menyelenggarakan Akuntabilitas Kinerja;

4.

Kebutuhan statistik pemerintah;

5.

Perkembangan issue dan ilmu pengetahuan.

5

BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1. Visi
Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa
mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Bappeda Kabupaten Tulang Bawang.
Visi yang ditetapkan harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa
yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai
titik temu, memiliki fleksibilitas dan kreativitas dalam pelaksanaannya.
Visi harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a.

Dapat dibayangkan (imaginable) oleh pimpinan dan staf;

b.

Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh pimpinan dan staf;

c.

Memungkinkan untuk dicapai (achievable);

d.

Terfokus pada permasalahan utama;

e.

Berwawasan jangka panjang (5 s/d 20 tahun) dan tidak mengabaikan
perkembangan;

f.

Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Berdasarkan kriteria dan persyaratan tersebut, maka ditetapkan Visi Bappeda
Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2018 adalah :
“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG
BERKUALITAS, PARTISIPATIF, TERPADU, BERKELANJUTAN DAN
AKUNTABEL SESUAI DENGAN POTENSI DAERAH”.

6

Berdasarkan visi tersebut, kondisi yang ingin diwujudkan adalah:
1.

Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas
Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dapat diartikan bahwa
perencanaan pembangunan daerah yang dihasilkan harus mempertimbangkan
berbagai aspek perencanaan daerah dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

2.

Perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif.
Perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif dapat diartikan bahwa
perencanaan pembangunan yang disusun merupakan hasil partisipasi
masyarakat, pengusaha, aparatur dan seluruh stakeholders pembangunan.

3.

Perencanaan pembangunan daerah yang terpadu
Perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dapat diartikan bahwa
perencanaan pembangunan yang disusun merupakan keterpaduan dari
berbagai kebutuhan, sektor, kebutuhan masyarakat, kebutuhan daerah dan
kebutuhan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

4.

Perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat diartikan bahwa
perencanaan pembangunan yang disusun merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dan meneruskan proses perencanaan

yang telah

dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
5.

Perencanaan pembangunan daerah yang akuntabel.
Perencanaan pembangunan daerah yang akuntabel dapat diartikan bahwa
perencanaan pembangunan yang disusun merupakan suatu perencanaan yang
teratur, terukur dan berkesinambungan.

6.

Perencanaan pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi daerah.
Perencanaan pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi daerah dapat
diartikan bahwa perencanaan pembangunan yang disusun harus mampu
memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Tulang Bawang sesuai

7

dengan kondisi sosial budaya, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia
yang tersedia.
3.2. Misi
Misi merupakan langkah-langkah yang diambil dalam mencapai Visi dengan
menawarkan keuanggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik,
inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan semangat bagi pimpnan dan seluruh
staf unit kerja.
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, maka Bappeda Kabupaten Tulang
Bawang merumuskan misi yang harus dilaksanakan. Berikut adalah misi yang
ditetapkan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten
Tulang Bawang:
Misi 1

: Meningkatkan kualitas sistem perencanaan daerah

Misi 2

: Meningkatkan kualitas sistem pengendalian pembangunan daerah.

Misi 3

: Meningkatkan kualitas sistem informasi pembangunan daerah.

Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan
misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah
yang berhubungan dengan layanan dan tugas serta fungsi SKPD. Sedangkan
sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan. Rumusan tujuan dan
sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan
dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Dalam upaya merealisasikan visi
dan misi yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan langkah-langkah operasional
yang lebih terarah dalam bentuk tujuan dan sasaran. Tujuan yang ditetapkan oleh
Bappeda Kabupaten Tulang Bawang dalam rencana strategis ini adalah:
a.

Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan daerah

b.

Meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan daerah

c.

Meningkatkan kualitas informasi pembangunan daerah.

8

Sedangkan Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan secara terukur yaitu sesuatu yang ingin dicapai/ dihasilkan
secara nyata oleh Bappeda dengan kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Dalam sasaran dirancang indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada implementasi program/kegiatan yang
disertai dengan rencana tingakt capaian (target masing-masing indikator dari
program dan kegiatan).
3.3. Tujuan
Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan
misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah
yang berhubungan dengan layanan dan tugas serta fungsi SKPD. Sedangkan
sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan. Rumusan tujuan dan
sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan
dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Dalam upaya merealisasikan visi dan misi yang telah dirumuskan, perlu
ditetapkan langkah-langkah operasional yang lebih terarah dalam bentuk tujuan
dan sasaran.
Tujuan yang ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Tulang Bawang dalam rencana
strategis ini adalah:
a.

Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan daerah;

b.

Meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan daerah;

c.

Meningkatkan kualitas informasi pembangunan daerah.

3.4. Sasaran
Berdasarkan tujuan diatas, sasaran yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut:

9

a.

Sasaran untuk mencapai tujuan misi pertama yaitu:
 Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan daerah yang berkualitas

b.

Sasaran untuk mencapai tujuan misi kedua yaitu:
 Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah

c.

Sasaran untuk mencapai tujuan misi ketiga yaitu:
 Meningkatnya ketersediaan informasi pembangunan daerah.

3.5. Strategi
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif
tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien.
Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai
sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi.
Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi
juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat
tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki
kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi
informasi.
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan rencana yang menyeluruh dan
terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan,
program operasional dan kegiatan, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi
serta keadaan lingkungan yang dihadapi.
Penetapan strategi akan memberi kesatuan pandangan dan langkah dalam
mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pemilihan strategi
merupakan proses pembuatan keputusan untuk memilih alternatif terbaik dalam
upaya mencapai tujuan dan sasaran. Kunci keberhasilan yang telah ditetapkan
sangat tergantung pada komitmen pimpinan.
Pemilihan srategi harus mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan strategis,
baik eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan, kelemahan, peluang,
dan tantangan) pembangunan daerah. Berikut adalah analisis SWOT yang

10

dilakukan

untuk

mengevaluasi

faktor-faktor

lingkungan

strategis

yang

mempengaruhi pembangunan daerah.
Bappeda Kabupaten Tulang Bawang menetapkan beberapa strategi yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, sebagai
berikut:
I.

Meningkatkan kualitas perencanaan daerah sesuai dengan potensi daerah,
aspirasi dan kebutuhan masyarakat;

II. Mengembangkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif;
III. Meningkatkan pengendalian dan pelaksanaan pembangunan daerah;
IV. Mewujudkan sistem evaluasi perencanaan daerah yang konsisten dan
akuntabel;
V. Meningkatkan kualitas data dan informasi sebagai dasar penyusunan
perencanaan daerah.
3.6. Kebijakan
Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati beberapa keputusan
strategis dan komitmen yang kuat dari pimpinan Bappeda Kabupaten Tulang
Bawang untuk dijadikan pedoman, pegangan dan petunjuk bagi setiap kegiatan
agar tercapai, keterpaduan, dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi
Bappeda Kabupaten Tulang Bawang.
Kebijakan yang ditetapkan dalam mencapai tujuan dan sasaran pelayanan
Bappeda adalah sebagai berikut:
1.

Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran misi pertama, yaitu:


Peningkatan kualitas perencanaan daerah.



Peningkatan kualitas SDM perencana.



Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung

11



Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program antar bidang, sektor,
dan wilayah secara sistematis, efektif, efisien, dinamis, terpadu dan
berkelanjutan.

2.

Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran misi kedua, yaitu:


Peningkatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan secara berkala bersama-sama dengan pihakpihak terkait.



Pelaksanaan sistem evaluasi perencanaan daerah yang konsisten dan
akuntabel.

3.

Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran misi ketiga, yaitu:


Peningkatan kualitas dan kuantitas data dan informasi sebagai dasar
penyusunan perencanaan.

12

BAB IV
PENUTUP

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/20/M.PAN/11/2007, tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja
Utama (IKU), bahwa setiap unit kerja wajib melaksanakan penetapan IKU
dalamrangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam Laporan
Akuntabilitas Kinerja sebagai parameter terhadap pencapaian kinerja yang telah
ditetapkan dalam RPJMD dan Renstra masing-masing unit kerja.
Indikator Kinerja Utama Bappeda Kabupaten Tulang Bawang merupakan
acuan ukuran kinerja yang digunakan

untuk menentukan keberhasilan suatu

tujuan dan sasaran strategis yang telah tersusun dalam RPJMD dan Renstra
Bappeda.

13