Renja SKPD | Website Resmi Kabupaten Tulang Bawang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG
NOMOR : 900/

/SK/III.08/TB/I/2016

TENTANG
INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2016-2017
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG,

Menimbang

Mengingat

: a.

bahwa dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja
serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap satuan

kerja perangkat daerah, perlu menetapkan indikator kinerja
utama di lingkungan instansi masing-masing;

b.

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) point c
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah, Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menetapkan
Indikator Kinerja Utama;

c.

bahwa penetapan Indikator Kinerja Utama sebagaimana
dimaksud pada pertimbangan huruf a, dan huruf b, perlu
diatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Tulang Bawang.


: 1.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan
Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tanggamus (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3667);
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

2.

3.

4.

5.

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4614);
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2018
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI
LINGKUNGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

KESATU

:

Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini,merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan
oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
untuk menetapkan Rencana Kerja Tahunan, menyampaikan
Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen Penetapan
Kinerja, menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja serta
melakukan evaluasi pencapaian kinerja.

KEDUA

:


Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi
terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan Unit
Kerja dan disampaikan kepada Bupati Tulang Bawang.

KETIGA

:

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengen
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Menggala
Pada tanggal :
Januari 2016

Lampiran : Keputusan Kepala BPPKB Kab. Tulang Bawang
Nomor
: 900/ /SK/III.08/TB/I/2016
Tanggal :
Januari 2016


NO.
(1)
1.

SASARAN
(2)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

FORMULASI PERHITUNGAN

(3)

(4)

Meningkatnya kualitas pelayanan KB dan Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang
Kesehatan Reproduksi
mengikuti program KB
Persentase keluarga

keluarga sejahtera I

2.

pra

sejahtera

dan

Meningkatnya peran perempuan dalam Partisipasi angkatan kerja perempuan
pembangunan dan perlindungan terhadap
perempuan dan anak
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

(Jumlah pasangan usia subur yang mengikuti
program KB / jumlah pasangan usia subur) x
100%
Jumlah keluarga pra sejahtera ditambah dengan
keluarga sejahtera I

Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan

Jumlah capaian
pemerintah

perempuan

di

lembaga

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................... i
BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................... 2
1.3. Landasan Hukum ....................................................................... 2


BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA ........................................ 4
2.1. Definisi Indikator Kinerja Utama ................................................. 4
2.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama ....................................... 4
BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................... 6
3.1. Visi ........................................................................................... 6
3.2. Misi........................................................................................... 7
3.3. Tujuan ...................................................................................... 8
3.4. Sasaran .................................................................................... 8
3.5. Strategi ..................................................................................... 9
3.6. Kebijakan ..................................................................................10
BAB IV PENUTUP ................................................................................. 11

i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembangunan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan

kegiatan diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut lembaga
pemerintah harus mampu menerakan sistem yang kondusif bagi
berlangsungnya pembangunan sejak dari perencanaan hingga proses
evaluasi. Prinsip Good Governance atau kepemerintahan yang baik
merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam penyelenggaraan
kepemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan, efektif,
efisien akuntabel, demokratis dengan tetap menjungjung supremasi
hukum.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja
pemerintah,

maka

diperlukan

suatu

pengukuran

kinerja

untuk

menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang
kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Agar sasaran kegiatan dan
program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu
pengukuran Indikator Kinerja strategis yang menjadi prioritas di setiap
Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran sehingga
diharapkan tujuan visi dan misi organisasi dapat tercapai sesuai dengan
perencanaan yang tertuang dalam RPJMD, RENSTRA maupun RENJA,
yang telah ditetapkan.

1

Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator
Kerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan penetapan
Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan dilingkungan
lembaga/Instansi pemerintah yang bersangkutan, maka Pimpinan Instansi
Pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja Utama.
1.2. Maksud dan Tujuan
Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Tulang Bawang disusun dengan maksud
dan tujuan:
1. Untuk memproleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan
dalam menyelenggarakan menejeman kinerja secara baik.
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan
dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan
kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
1.3. Landasan Hukum

1. Undang–Undang Nomor 02 Tahun 1997 tentang Pembentukan
Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah
Tingkat II Tanggamus;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan;

2

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan

Presiden

Nomor

29

Tahun

2014

tentang

Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2013-2018.

3

BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

2.1. Definisi Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah
wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas
program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam
RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Indikator

Kinerja

Utama

pada

Unit

Organisasi

setingkat

Eselon

II/SKPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah Indikator keluaran
(output) untuk mendukung pencapaian sasaran strategis.
2.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama
Penetapan Indikator Utama harus memenuhi karakteristik dan kriteria
Indikator Kinerja yang memadai untuk pengukuran kinerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yaitu:
1. Spesifik;
Indikator Kinerja harus spesifik mengacu pada apa yang akan diukur,
sehingga mempunyai persepsi yang sama.
2. Measurable;
Indikator Kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif.
3. Achievable;
Indikator Kinerja yang ditetapkan harus dapat dikumpulkan datanya
oleh organisasi.

4

4. Relevant;
Indikator Kinerja harus merupakan alat ukur yang menggambarkan
sedekat mungkin ( keberhasilan/kegagalan) yang akan diukur.
5. Timelines;
Indikator kinerja yang ditetapkan menggambarkan suatu kinerja yang
dapat dicapai untuk kurun waktu tertentu. Sedapat mungkin Indikator
Kinerja juga fleksibel apabila dikemudian hari terjadi perubahan.
Dalam penetapkan dan pemilihan Indikator Kinerja Utama hendaknya
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Adanya keselarasan dan mengacu pada Dokumen RPJMD, RENSTRA
dan Kebijakan Umum;
2. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi SKPD;
3. Kebutuhan informasi kinerja untuk menyelenggarakan Akuntabilitas
Kinerja;
4. Kebutuhan statistik pemerintah;
5. Perkembangan issue dan ilmu pengetahuan.

5

BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1. Visi
Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada
masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Bappeda Kabupaten
Tulang Bawang. Visi yang ditetapkan harus mampu memperlihatkan
gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas,
mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas
dan kreativitas dalam pelaksanaannya.
Visi harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh pimpinan dan staf;
b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh pimpinan dan staf;
c.

Memungkinkan untuk dicapai (achievable);

d. Terfokus pada permasalahan utama;
e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 20 tahun) dan tidak mengabaikan
perkembangan;
f.

Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Berdasarkan kriteria dan persyaratan tersebut, maka ditetapkan Visi
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2013-2018 adalah :

“TERWUJUDNYA KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER, SERTA
PERLINDUNGAN HAK-HAK ANAK MENUJU KELUARGA KECIL,
SEHAT, SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERKUALITAS”.

6

3.2 Misi
Misi merupakan langkah-langkah yang diambil dalam mencapai Visi
dengan menawarkan keuanggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil
yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan semangat
bagi pimpnan dan seluruh staf unit kerja.
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, maka Badan Pemberdayaan
Perempuan

dan

Keluarga

Berencana

Kabupaten

Tulang

Bawang

merumuskan misi yang harus dilaksanakan. Berikut adalah misi yang
ditetapkan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan oleh Bappeda
Kabupaten Tulang Bawang:
1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan
2. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak
3. Meningkatkan peran serta lintas sektor dan partisipasi masyarakat
dalam pelayanan KB dan pengarusutamaan gender
4. Memberdayakan dan menggerakkan masyarakat untuk membangun
keluarga kecil, sehat, sejahtera, mandiri dan berkualitas
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi;
6. Meningkatkan sistem informasi manajemen (SIM) berbasis Teknologi
Informasi (TI) tentang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,
keluarga berencana serta keluarga sejahtera.
7. Memperkuat SDM, sarana dan prasarana pendukung program KB
dan KS.

7

3.3 Tujuan
Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan
pembangunan daerah yang berhubungan dengan layanan dan tugas serta
fungsi SKPD. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu
tujuan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun
pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi
pilihan tersebut.
Dalam upaya merealisasikan visi dan misi yang telah dirumuskan, perlu
ditetapkan langkah-langkah operasional yang lebih terarah dalam bentuk
tujuan dan sasaran.
Tujuan yang ditetapkan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Tulang Bawang dalam rencana strategis
ini adalah:
a. Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera;
b. Mewujudkan keluarga yang berketahanan secara fisik, sosial dan
psikologis;
c.

Mewujudkan
perempuan

persamaan
dan

anak

gender
dari

dan

berbagai

perlindungan
tindak

terhadap

kekerasan

dan

perdagangan orang.
3.4 Sasaran
Berdasarkan

tujuan

diatas,

sasaran

yang

ditetapkan

oleh

Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
b. Meningkatnya

peran

perempuan

dalam

perlindungan terhadap perempuan dan anak.

8

pembangunan

dan

3.5 Strategi
Strategi

dan

arah

kebijakan

merupakan

rumusan

perencanaan

komperhensif tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran
dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif,
strategi

juga

dapat

digunakan

sebagai

sarana

untuk

melakukan

tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan
strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga
segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat
tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya
memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan
pemanfaatan teknologi informasi.
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan rencana yang
menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi
penetapan

kebijakan,

program

operasional

dan

kegiatan,

dengan

memperhatikan sumberdaya organisasi serta keadaan lingkungan yang
dihadapi.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Tulang Bawang menetapkan beberapa strategi yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, sebagai
berikut:
1) Meningkatkan peran mitra kerja dalam pelaksanaan program keluarga
berencana dan keluarga sejahtera;
2) Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung program KB, KS,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
3) Peningkatan kualitas dan kuantitas petugas penyuluh KB;
4) Melaksanakan

sosialisasi

produk

hukum

tentang

penghapusan

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), trafiking dan perlindungan
anak;

9

5) Peningkatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis IT;
6) Optimalisasi

peran

Pusat

Pelayanan

Terpadu

Pemberdayaan

Perempuan dan Anak (P2TP2A);
7) Pengembangan dan optimalisasi peran gender.
3.6 Kebijakan
Kebijakan

merupakan

ketentuan

yang

telah

disepakati

beberapa

keputusan strategis dan komitmen yang kuat dari pimpinan Bappeda
Kabupaten Tulang Bawang untuk dijadikan pedoman, pegangan dan
petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai, keterpaduan, dalam upaya
mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana Kabupaten Tulang Bawang.
Kebijakan yang ditetapkan dalam mencapai tujuan dan sasaran pelayanan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebagai
berikut:
1.

Meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan anak;

2.

Mengendalikan pertumbuhan penduduk secara seimbang;

3.

Memperkuat

struktur

dan

kelembagaan

ekonomi

masyarakat,

mendukung kemandirian dan ketahanan pangan;
4.

Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap perempuan
dan anak;

5.

Mewujudkan kesetaraan gender.

10

BAB IV
PENUTUP

Sesuai dengan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2007, tentang Pedoman Penyusunan
Indikator

Kinerja

melaksanakan

Utama

penetapan

(IKU),
IKU

bahwa

setiap

dalamrangka

unit

kerja

meyakinkan

wajib

keandalan

informasi yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai
parameter terhadap pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam
RPJMD dan Renstra masing-masing unit kerja.
Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Tulang Bawang merupakan acuan ukuran
kinerja yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu tujuan dan
sasaran strategis yang telah tersusun dalam RPJMD dan Renstra Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

11