Renja SKPD | Website Resmi Kabupaten Tulang Bawang
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya
penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2013-2018.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2013-2018 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan RENSTRA dimaksudkan
untuk menetapkan standar ukuran keberhasilan pembangunan selama lima tahun
yaitu tahun 2013-2018 dibidang Kelautan dan Perikanan sekaligus sabagai dasar
evaluasi keberhasilan program dan kegiatan dalam tiap tahunnya.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2013-2018 mempunyai nilai yang cukup strategis sebagai wujud
nyata pembangunan di bidang Kelautan dan Perikanan dalam pelaksanaan otonomi
daerah.
Proses penyusunan Rencana Strategis ini tidak terlepas dari keterlibatan dan
peran aktif dari semua pihak. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya penyusunan Rencana
Strategis ini. Harapan kami dokumen perencanaan ini dapat digunakan sebagai
acuan pelaksanaan pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang sampai dengan lima tahun kedepan.
Semoga Rencana Strategis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di
bidang Kelautan dan Perikanan.
Menggala,
November 2013
KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TULANG BAWANG,
Ir. INDRA BANGSAWAN
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19580904 198503 1 004
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara yuridis formal Kabupaten Tulang Bawang ditetapkan sebagai
Kabupaten dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997. Sebelumnya daerah ini
merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara. Salah satu orientasi
pembangunan yang berkembang adalah konsep pembangunan berkelanjutan
(suistainable development) yang dapat diwujudkan melalui keterkaitan yang tepat
antara alam, aspek sosial ekonomis dan kultur. Dalam kerangka inilah diperlukan
adanya rencana strategis (RENSTRA) yang dapat menyeimbangkan proses
perubahan, sehingga eksploitasi sumber daya alam, arah investasi, orientasi
perkembangan teknologi dan perubahan kelembagaan dapat konsisten dengan
kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
Dinas Kelautan dan Perikanan Tulang Bawang selaku penyelenggara urusan
rumah tangga daerah di bidang perikanan berkewajiban merencanakan kegiatan
pembangunan dan pemerintahan di bidang perikanan. Kegiatan tersebut meliputi :
mengarahkan, mengendalikan, mengkoordinasikan, memfasilitasi dan mengawasi
pengelolaan potensi sumberdaya ikan yang sangat besar tersebut sehingga dapat
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi masyarakat Tulang Bawang
sendiri khususnya maupun masyarakat di luar daerah.
Untuk itulah Rencana Strategis (RENSTRA) ini disusun yang memuat visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategis pengelolaan yang terpadu dan dapat menjadi
pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) di Kabupaten
Tulang Bawang. Dokumen RENSTRA ini merupakan dokumen yang dinamis yang
harus dikaji ulang setiap tahun atau perlu direview untuk setiap 3 (tiga) tahun untuk
mengantisipasi setiap perubahan dan penyesuaian akibat dari pembangunan.
1
1.2
Landasan Hukum
Dalam penyusunan laporan Rencana Strategi (Renstra) ini didasarkan pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut :
1.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Pemerintah Daerah;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan
pertanggung jawaban Keuangan Daerah;
4.
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
5.
Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang tentang Rencana Strategis
(Renstra) Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2008-2013;
6.
Surat Keputusan Ketua LAN Nomor 589/IX/TB/2003 Tahun 1999 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
7.
Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 6 Tahun 2011 tenteng Rincian Tuigas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang.
8.
Peraturan Daerah Nomor : 01 Tahun 2012 tanggal 13 Februari 2012 tentang
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tulang
Bawang Tahun Anggaran 2012.
1.3
Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan arah kebijakan pembangunan bidang Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang periode 2013-2018 yang dituangkan dalam SKPD.
2.
Mengidentifikasi masalah dan tantangan pembangunan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang.
3.
Menjadi acuan dalam menyusun prioritas program pembangunan bagi para
pelaku pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.
4.
Mengidentifikasi sumber daya unit kerja.
2
Sedangkan tujuan dari penyusun Renstra ini adalah sebagai berikut :
1.
Mewujudkan visi dan misi Bupati Tulang Bawang priode 2013-2018
2.
Khususnya pada Bidang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.
3.
Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
mendatang sesuai dengan visi dan misi yang diaplikasikan melalui program
kegiatan SKPD dengan sasaran yang mengacu kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tulang Bawang.
1.4
Sistematika Penulisan
Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-
2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan
2.2 Sumberdaya Dinas Kelautan dan Perikanan
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan
dan Perikanan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
3
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan dan Perikanan
4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.1
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan
Dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
dan PP No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pusat dan kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom dan PP No. 84 tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah, memberikan kewenangan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang dengan didasarkan pada azas Desentralisasi dalam
wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Untuk menyusun kembali
kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dan
organisasi perangkat Dinas dituangkan dalam Perda dan Keputusan Bupati yaitu
sebagai berikut :
1.
Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun 2011 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang;
2.
Keputusan Bupati Tulang Bawang Nomor 23 tahun 2011 tentang Penjabaran
Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tulang Bawang.
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan dibidang Kelautan dan Perikanan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang mempunya fungsi sebagai berikut:
a) Perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan Perikanan;
b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang
Kelautan dan Perikanan;
c)
Pembinaan dan pelaksanaan dibidang Kelautan dan Perikanan;
d) Pelayanan asministrasi dalam lingkup tugasnya;
5
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dibidang Kelautan dan
Perikanan.
Struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang,
terdiri dari:
a.
Kepala Dinas;
b. Sekretaris, membawahi:
1. Sub Bagian Bina Program
2. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan
c.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), membawahi:
1. Seksi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan;
2. Seksi Sumberdaya dan Pengembangan Usaha.
d. Kepala Bidang Bina Produksi Ikan, membawahi:
1. Seksi Perikanan Budidaya;
2. Seksi Perikanan Tangkap.
e.
Kepala Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP),
membawahi:
1. Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan;
2. Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.
f.
Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas dan dalam menjalankan tugasnya Kepala Dinas dibantu oleh
seorang Sekretaris dan tiga orang Kepala Bidang serta beberapa staf.
Dalam menjalankan kegiatan operasional Dinas Kelautan dan Perikanan
memiliki pejabat-pejabat fungsional yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :
Kepala Dinas
Kepala
Dinas
mempunyai
tugas
memimpin,
mengendalikan
dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
menyelenggarakan kewenangan rumah tangga Kabupaten dalam bidang
Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan dan tugas – tugas lain sesuai
6
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan
Perundangan – undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada peraturan ini, Kepala
Dinas mempunyai fungsi :
a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang Kelautan dan Perikanan;
b. Penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka pelaksanaan
tugas;
c.
Penyelenggraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kelautan dan Perikanan;
d. Penyelenggaraan kebijakan di bidang Kelautan dan Perikanan yang
ditetapkan oleh Bupati;
e.
Pemberian informasi saran dan pertimbangan di bidang Kelautan dan
Perikanan kepada Bupati sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan
atau membuat keputusan;
f.
Penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan kerjasama dengan
semua instansi, untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
g.
Pembinaan terhadap personil Dinas, UPTD dan Jabatan Fungsional dalam
rangka pelaksanaan tugas di bidang Kelautan dan Perikanan;
h. Pelayanan administratif;
i.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sekretariat
Sekretariat
mempunyai
penyelenggaraan
tugas
administrasi
mengkoordinasikan,
umum,
kepegawaian,
megatur
rumah
tertib
tangga,
perlengkapan, keuangan, tata laksana, kehumasan, perencanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan dilingkup Dinas Kelautan dan Perikanan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretatariat mempunyai fungsi :
a.
Pengelolaan, pembinaan, administrasi kepegawaian;
b. Pengelolaan administrasi keuangan;
c.
Pengelolaan, pembinaan dalam arti melakukan urusan ketatausahaan,
perlengkapan dana kerumahtanggaan;
7
d. Pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat, dokumentasi dan informasi
Kelautan dan Perikanan;
e.
Pelaksanaan urusan perencanaan program serta monitoring dan evaluasi
program Kelautan dan Perikanan.
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugasnya sekreatris dibantu oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:
(1)
Sub Bagian Bina Program mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
dan penyajian data informasi bidang Kelautan dan Perikanan,
penyusunanan rencana kerja dan anggaran serta evaluasi Kinerja Dinas di
bidang Kelautan dan Perikanan.
Rincian tugas Sub Bagian Bina Program adalah sebagai berikut :
a.
Menyiapkan usulan, perubahan dan pembahasan rencana kerja dan
anggaran dinas.
b. Mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data informasi
pengelolaan kelautan dan perikanan;
c.
Menyiapkan bahan perumusan rencana dan penyusunan program
serta memfasilitasi dan melaksankan kerjasama dibidang pengelolaan
kelautan dan perikanan;
d. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan program pengelolaan
kelautan dan perikanan;
e.
Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP);
f.
Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi
program serta menyiapkan bahan laporan kegiatan;
g.
Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Bina
Program;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikanan oleh Sekretaris sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2)
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan, pembinaan dalam arti melakukan urusan
ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pelaksanaan kegiatan
8
hubungan
kemasyarakatan, dokumentasi, pembinaan
administrasi
kepegawaian serta melaksankana pengelolaan administrasi keuangan
dalam lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan.
Rincian tugas Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan adalah
sebagai berikut :
a.
Melaksanakan pengurusan surat masuk dan keluar serta penataaan
dan pengarsipan;
b. Mengatur, menyediakan alat tulis kantor, penghgunaan stempel
Dinas Kelautan dan Perikanan, operator telepon dan faximile, pramu
tamu serta pengemudi kendaraan dinas operasional;
c.
Menyelenggarakan administrasi barang inventarisasi Dinas mulai dari
rencana
kebutuhan,
pengadaan,
penomoran
inventaris,
penyimpanan, penggunaan dan perawatan serta inventaris ruangan
sampai penghapusan inventaris;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan kehumasan, dokumentasi,
informasi dan koordinasi pelaksanaan pameran;
e.
Menyiapkan
bahan
pengusulan
kebutuhan
formasi
pegawai,
kenaikan pangkat, perbantuan/perpindahan wilayah pembayaran gaji
dan batas usia pensiun karena telah mencapai batas usia;
f.
Menyiapkan
bahan
pelaksanaan
mutasi
pegawai,
meliputi
peningkatan status, pengangkatan dalam jabatan, penyesuaian
ijasah,
peninjauan
masa
kerja,
pemberhentian
sementara,
pemberhentian dan pensiun;
g.
Menyiapkan pelaksanaan pelayanan penyelesaian Karpeg, Karis /
Karsu, Askes, Taspen, cuti, kenaikan gaji berkala dan pemberian
penghargaan PNS;
h. Menyelenggaraan
tata
usaha
kepegawaian,
meliputi
absen,
pelaksanaan apel, pembinaan mental, tindakan adminstratif,
promosi, diklat dan tugas / ijin belajar;
i.
Menyiapkan berkas pengiriman sumber daya manusia untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan, kursus dan pembinaan lainnya
di bidang pengelolaan kelauatan dan perikanan;
9
j.
Mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
k.
Menyiapakan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja Dinas Kelautan dan Perikanan, baik belanja langsung maupun
belanja tidak langsung;
l.
Melaksanakan
verifikasi
pertanggungjawaban
keuangan
dan
bimbingan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
m. Mencatat dan mengklarifikasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
n. Menyiapkan laporan pelaksanaankegiatan Sub Bagian Umum,
Kepegawaian dan Keuangan;
o. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP)
Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dalam rangka
pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Bidang Pengelolaan dan Pemasaran
Hasil Perikanan (P2HP).
Untuk melaksanakan tuagas tersebut, Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil
Perikanan (P2HP) mempunyai fungsi :
a.
Pemahaman semua peraturan Perundang–undangan dan ketentuan
lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanakan tugas;
b. Pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan sarana dan
prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
c.
Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit alat penyimpanan hasil
perikanan;
d. Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit alat penyimpanan hasil
perikanan;
e.
Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengembangan konsumsi ikan yang
aman dan gizi masyarakat;
10
f.
Penyusunan perencanaan, pembinaan pengembangan pemasaran dalam
kabupaten dan luar kabupaten;
g.
Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengembangan usaha kecil,
menengah dan modern;
h. Penyelenggaraan bimbingan teknis di bidang pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan;
i.
Pembangunan, perawatan dan pengelolaaan pasar ikan;
j.
Pelaksanaan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan
unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP;
k.
Pelasanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik dan
cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya serta perairan/lingkungan
tempat ikan hidup;
l.
Pelaksanaan kebijakan investasi dan pengembangan usaha hasil perikanan;
m. Pelaksanaan kebijakan perizinan usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan di kabupaten;
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil
Perikanan (P2HP) dibantu oleh 2 (dua) seksi yaitu:
(1)
Seksi
Teknologi
Pengelolaan
Hasil
Perikanan
mempunyai
tugas
menyelenggarakan, perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan
penyusunan laporan Seksi Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan.
Rincian tugas Seksi Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan adalah sebagai
berikut:
a.
Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan Seksi Teknologi Pengelolaan
Hasil Ikan dan Gizi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi dan menghimpun bahan
bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pengelolaan hasil
perikanan dan sistem rantai dingin (cold chains system);
c.
Menyiapkan bahan pembinaan, pengembangan komsumsi ikan yang
aman dan gizi masyarakat;
11
d. Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman pelaksanaan
inpeksi surveilain dan verifikasi penerapan Program Manajemen
Mutu Terpadu (PMMT)/Hazard Analysis Critical Control point
(HACCP);
e.
Menyiapkan bahan pelaksanaan apresiasi dan sosialisasi penerapan
sistem pengawasan dan pengendalian mutu;
f.
Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi terhadap siatem
pengawasan dan pengendalian mutu hasil perikanan;
g.
Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Teknologi
Pengelolaan Hasil Perikanan;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
(2)
Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha mempunyai tugas
menyelenggarakan, perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan
penyusunan laporan Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha.
Rincian tugas Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha adalah
sebagai berikut:
a.
Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan Seksi Sumber Daya dan
Pengembangan Usaha;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberdayaan pengolahan usaha
kecil, menengah, dan modern;
c.
Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pemasaran dalam
kabupaten dan luar kabupaten;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan jaringan, distribusi
pemasaran dan informasi pasar;
e.
Meyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan dan kemitrausahaan di
bidang pemasaran dalam kabupaten maupun luar kabupaten;
f.
Melakukan promosi, pengembangan investasi dan permodalan usaha
perikanan;
g.
Menyiapkan
bahan
pelaksanaan
pengumpulan,
pengolahan,
penyajian informasi data statistik pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan;
12
h. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan Seksi Sumber Daya dan
Pengembangan Usaha;
i.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Bina Produksi Ikan
Bidang Bina Produksi Ikan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kelautan dan Perikanan di Bidang Bina Produksi Ikan dalam rangka
pelaksanaan tugas desentralisasi.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Bina Produksi Ikan
mempunyai fungsi :
a.
Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan di wilayah laut kewenangan
kabupaten;
b.
Koordinasi dan pelaksanaan estimasi stok ikan di wilayah perairan
kewenangan kabupaten;
c.
Pelaksanaan dan koordinasi pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan
plasma nutfah sumber daya ikan kewenangan kabupaten;
d.
Dukungan pembuatan dan penyebarluasan peta pola migrasi dan
penyebaran ikan di perairan wilayah kewenagan kabupaten;
e.
Penetapan kebijakan dan pelaksanan penguatan perikanan kewenangan
kabupaten;
f.
Penetapan
kebijakan
usaha
perikanan
tangkap
dalam
wilayah
kewenangan kabupaten;
g.
Pelaksanaan kebijakan peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan
perikanan tangkap kewenangan kabupaten;
h.
Pelaksanaan kebijakan usaha perikanan tangkap dalam wilayah
kewenangan kabupaten;
i.
Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan
serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan kabupaten;
j.
Pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan di Tempat Pelelangan Ikan
(TPI);
k.
Pelaksanaan kebijakan pembuatan alat penangkapan ikan;
l.
Pelaksanaan kebijakan pemeriksaan fisik kapal perikanan berukuran
sampai dengan 10 GT;
13
m.
Pelaksanaan kebijakan dan standarisasi kelaikan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkap ikan yang menjadi kewenangan kabupaten;
n.
Pelaksanaan dan koordinasi pemanfaatan dan penetapan rumpon di
perairan laut kewenangan kabupaten;
o.
Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan;
p.
Pelaksanaan kebijakan produk pembenihan perairan di air tawar, air
payau dan laut;
q.
Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan;
r.
Pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan Balai Benih Ikan
air tawar, air payau dan laut;
s.
Pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis, dan pakan ikan;
t.
Pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikat pembenihan ikan;
u.
Pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan
pembudidayaan ikan;
v.
Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan saran dan prasarana
pembudidayaan ikan;
w.
Pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih ikan;
x.
Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan;
y.
Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan;
z.
Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk per jenis, induk
dasar dan benih alam;
aa.
Pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan IUP di bidang
pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja asing di
wilayah kabupaten;
bb.
Pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, peredaran
dan/atau pemeliharaan ikan;
cc.
Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya;
dd.
Pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan
hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan
lingkunganya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan
lingkungannya;
ee.
Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah wabah
penyakit;
ff.
Pelaksanaan sistem informasi benih ikan di wilayah kabupaten;
14
gg.
Pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik lokasi;
hh.
Pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan
sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan;
ii.
Pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan
wilayah laut kewenangan kabupaten;
jj.
Pembinaan serta pengembangan sarana dan prasarana budidaya dan
teknik budidaya ikan;
kk.
Pembinaan pencegahan, pemberantasan hama penyakit dan pencemaran
lingkungan;
ll.
Pembinaan dan pengembangan teknik penangkapan ikan;
mm. Pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan;
nn.
Pembinaan dan pengawasan mutu yang meliputi produk, tenaga, saran,
prosedur, dan metode pengujian sesuai standar HACCP/PMMT;
oo.
Pembinaan dan pengembangan kerjasama kemitraan UPR, POKDAKAN,
penyuluhan, peneliti, dan pengusaha di bidang perikanan;
pp.
Pemberdayaan dan pengolahan usaha perikanan skala kecil, menengah,
dan industri serta melakukan pengembangan sarana dan prasarana
pengolahan usaha perikanan;
qq.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Bina Produksi Ikan dibantu oleh 2
(dua) seksi yaitu:
(1)
Seksi
Perikanan
Budidaya
mempunyai
tugas
menyelenggarakan,
perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan
Seksi Perikanan Budidaya.
Rincian tugas Seksi Perikanan Budidaya adalah sebagi berikut:
a.
Melaksanakan pembinaan peningkatan teknik budidaya pembenihan
dan pemasaran pada BBI, UPR serta kelompok pembudidayaan ikan
(POKDAKAN);
b. Melaksanakan
monitoring
serta
pengelolaan
pembenihan,
peningkatan teknik pemijahan, seleksi dan penyaluran induk/benih
unggul kepada UPR dan POKDAKAN;
15
c.
Melaksankan pengamatan pemberantasan hama penyakit serta
pengamatan pencemaran perairan budidaya;
d. Mengawasi peredaran mutu benih dan memberikan bimbingan
produksi;
e.
Memberikan bimbingan penerapan standar-standar teknis dan
sertifikasi pembenihan meliputi sarana dan prasarana tenaga kerja;
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2)
Seksi
Perikanan
Tangkap
mempunyai
tugas
menyelenggarakan,
perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan
Seksi Perikanan Tangkap.
Rincian tugas Seksi Perikanan Tangkap adalah sebagai berikut :
a.
Melaksanakan monitoring perkembangan teknologi penangkapan
ikan, musim penangkapan dan daerah penangkapan;
b. Mempelajari teknik penggunaan sarana penangkapan ikan;
c.
Melaksanakan monitoring tingkat pengelolaan dan sumber hayati
perikanan serta melaksanakan usaha-usaha pencegahan pencemaran
lingkungan;
d. Membangun dan mengelola Unit Pengembangan Mobilitas Bertahap
(UPMB);
e.
Penyiapan bahan penetapan tata ruang laut sesuai dengan peta
potensi laut;
f.
Mengembangkan usaha perikanan tangkap;
g.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP)
Bidang Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan (PSDKP) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di
Bidang Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan (PSDKP).
16
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengawasan,
Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai
tugas :
a.
Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, dan pengembangan pesisir laut;
b. Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, mitigasi bencana dan pencemaran
lingkungan;
c.
Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
tata ruang laut dan pesisir;
d. Pengawasan, pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan;
e.
Pengawasan pembenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian
hama dan penyakit ikan;
f.
Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan
bakunya;
g.
Pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan, alat transportasi dan
unit penyimpanan hasil perikanan;
h. Pemantauan mutu ekspor hasil perikanan;
i.
Pengawasan, pemanfaatan dan perlindungan sumber daya di pulau–pulau
kecil di wilayah kabupaten;
j.
Pengawasan pemanfaatan sumber daya ikan di wilayah laut kewenangan
kabupaten;
k.
Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, penanganan dan pelanggaran;
l.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dibantu oleh 2 (dua) seksi yaitu:
(1)
Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan,
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
perencanaan,
pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan Seksi
Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
Rincian Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :
17
a.
Menyiapkan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian
sumber daya kelautan dan perikanan;
b. Mengembangkan dan meningkatkan Sistem Masyarakat Pengawas
(SISMAWAS);
c.
Menyiapkan dan memelihara sarana dan prasarana pengawasan dan
pengendalian sumberdaya perikanan dan sumberdaya kelautan;
d. Penataan wilayah konservasi dan konservasi ikan;
e.
Rehabilitasi wilayah konservasi dan konservasi ikan;
f.
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2)
Seksi pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan evaluasi,
koordinasi dan penyusunan laporan Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.
Rincian tugas Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir adalah sebagai berikut :
a.
Pengelolaan dan pemanfaatan pesisir laut;
b. Pengendalian pesisir;
c.
Rehabilitasi dan pendayagunaan pesisir dan lautan;
d. Penyusunan tata ruang laut dan pesisir;
e.
Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang laut dan pesisir;
f.
Pengumpulan, pengelolaan, analisis, penyajian dan pesisir;
g.
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
Adapun bagan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai
berikut :
18
19
2.2 Sumber Daya Dinas Kelautan dan Perikanan
Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintah dan pembangunan Dinas
Kelautan dan Perikanan jumlah pegawai di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang s/d tahun 2013 didukung oleh potensi sumber daya
manusia sebanyak 69 orang dengan rincian sebagai berikut :
Golongan I
= 1 orang
Golongan II
= 17 orang
Golongan III
= 17 orang
Golongan IV
= 5 orang
PHL
= 2 orang
Tenaga Kontrak
= 30 orang
Adapun PNS dalam jabatan struktural di lingkungan Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang s/d tahun 2013 sebanyak 13 orang dengan
rincian sebagai berikut :
Eselon II
= 1 orang
Eselon III
= 4 orang
Eselon IV
= 8 orang
Tabel 2.1 Pegawai Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Tulang Bawang
berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
PEGAWAI
JUMLAH
1.
SD
-
2.
SLTP/Sederajat
-
3.
SLTA/Sederajat
36
4.
Diploma - I
-
5.
Diploma – II
-
6.
Diploma – III
8
7.
Diploma – IV
-
8.
Spesialis
-
9.
S- 1
20
10.
S- 2
5
11.
S- 3
-
Jumlah
69
20
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang, ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana
sebagai berikut :
No
I.
II.
III.
Sarana dan Prasarana
Jumlah
Kondisi
Baik
Kurang Baik
Ket
Kendaraan Bermotor
Ranmor Minibus Roda 4 (Strada)
2
Ranmor Minibus Roda 4 (Avanza)
1
Ranmor Pickup Roda 4 (Panther)
1
Ranmor Roda 2
14
Komputer PC
8
5
Laptop
9
Printer
8
Mesin Tik
2
AC 2 PK
12
Televisi dan Parabola
1
Mesin Speedboat
1
Pelampung Speedboat
12
Mesin Potong Rumput
1
Kursi Rapat
68
Kursi Kerja ½ Biro
14
Meja Kerja ½ Biro
5
Papan Larangan Ilegal Fishing
25
Dispenser
1
Piring dan Gelas
1
Karpet Lantai
1
Teralis Kantor
1
Korden Kantor
1
Handycam
1
Pesawat HT
5
Mess (Pintu)
5
Aula
1
Kantor
2
WC
6
Tempat Parkir
1
Rehab Tambak
35
Normalisasi Saluran Inlet
1
Normalisasi Saluran Outlet
1
Alat Kantor
3
rusak
Bangunan
21
2.3
Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tulang Bawang,
maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang yang merupakan
Organisasi Perangkat Daerah berfungsi mendukung penyelenggaraan urusan
pemerintah di bidang Kelautan dan Perikanan melalui:
a.
Pembinaan umum dibidang kelautan dan perikanan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. Pembinaan teknis dibidang tehnologi kelautan dan perikanan dalam batas
kewenangan kabupaten;
c.
Penyelenggaraan pemberian ijin rekomendasi dan pembinaan usaha sesuai
dengan tugasnya dalam batas kewenangan kabupaten;
d. Penyelenggaraan pembinaan, penyuluhan dan bimbingan usaha perikanan;
e.
Pengkajian, penerapan teknologi anjuran ditingkat usaha tani;
f.
Pengembangan wilayah pesisir dan laut batas 4 mil;
g.
Pelaksanaan pengawasan pengelolaan laut batas 4 mil;
h. Pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis Dinas Kelautan dan Perikanan;
Dalam penyelenggaraannya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang mempunyai 3 indikator kinerja sasaran yakni :
1.
Produksi perikanan dan kelautan yang terdiri dari :
a.
Hasil budidaya perikanan.
b. Hasil perikanan tangkapan.
c.
Hasil perbenihan dari Balai Benih Ikan (BBI).
2.
Keberhasilan menangani serangan penyakit pada usaha perikanan budidaya.
3.
Rehabilitasi dan konservasi sumber daya perikanan dan kelautan.
Penyelenggaraan urusan Kelautan dan Perikanan ini mengemban sasaran
meningkatnya produksi perikanan dan kelautan. Hasil penilaian dan analisa capaian
terhadap masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut di atas pada tahun 20082012 adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan
Pada tahun 2008 – 2012 sasaran ini memiliki indikator kinerja dengan tingkat
keberhasilan sebagai berikut:
22
a)
Peningkatan produksi perikanan dan kelautan
Indikator ini menggambarkan total hasil produksi perikanan dan kelautan
tahun 2008 - 2012. Pengukuran kinerjanya didasarkan pada peningkatan
total hasil produksi perikanan dan kelautan tahun yang bersangkutan.
Perkembangan hasil produksi perikanan tahun 2008 sampai dengan tahun
2012 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tahun
Hasil Produksi (ton)
Budi Daya
Tangkap
Jumlah
2008
5.340,64
8.153,77
13.494,41
2009
7.020,90
8.782,01
15.802,91
2010
8.236,81
7.164,88
15.401,69
2011
10.673,65
7.522,98
18.196,63
2012
13.156,88
7.956,64
21.113,52
Hasil produksi perikanan tangkap sedikit mengalami peningkatan. Hal ini
merupakan pengaruh adanya perbaikan sumberdaya kelautan dan
perikanan akan tetapi kondisi alam yang kurang mendukung (anomali iklim)
peningkatan produksi perikanan tangkap, sehingga nelayan sebagai pelaku
produksi mengalami kesulitan dalam melakukan penangkapan ikan di laut.
Dinas Kelautan dan Perikanan akan terus berupaya melakukan pemulihan
sumber daya perikanan dan kelautan dengan memasang terumbu karang
buatan dan rumpon serta melakukan transplantasi terumbu karang di
perairan laut, rehabilitasi mangrove dan penebaran benih di perairan
umum yang diharapkan dapat memberikan dampak cukup baik terhadap
hasil tangkapan ikan di laut dan perairan umum.
Sedangkan hasil produksi budidaya ikan mengalami peningkatan yang
cukup berarti. Peningkatan produksi budidaya ikan terjadi karena adanya
upaya mengembangkan usaha perikanan air tawar dan air payau di
beberapa wilayah yang potensial, baik melalui ekstensifikasi, intensifikasi
usaha maupun diversifikasi komoditi. Disamping itu juga adanya upaya :
penyediaan benih ikan yang berkualitas;
peningkatan penerapan teknologi tepat guna;
perbaikan daya dukung lingkungan tambak dengan probiotik dan
pupuk organik;
23
penyediaan prasarana perikanan budidaya di kawasan budidaya
(normalisasi saluran tambak, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan
jalan produksi);
pemberian subsidi bantuan selisih harga benih ikan (BSHBI) kepada
pembudidaya ikan ;
memfasilitasi
kredit
dengan
bunga
murah,
sehingga
dapat
menggairahkan kembali perikanan budidaya.
Adapun jumlah produksi benih ikan dari Balai Benih Ikan (BBI) Penataan
yang merupakan asset dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang pada
tahun 2008-2012 terus mengalami peningkatan produksi seiring dengan
adanya upaya peningkatan sarana prasarana pembenihan termasuk
peningkatan kuantitas dan kualitas induk ikan.
b) Disamping indikator tersebut diatas, terdapat indikator lain yaitu
keberhasilan menangani serangan penyakit pada usaha perikanan
budidaya yang menggambarkan kejadian hama penyakit ikan yang berhasil
ditangani pada tahun 2008 - 2012, yang pengukuran kinerjanya didasarkan
pada jumlah kejadian yang berhasil ditangani dibandingkan dengan jumlah
kejadian serangan hama penyakit ikan.
Pada tahun 2008 - 2012 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang berhasil
menangani serangan hama dan penyakit ikan pada usaha budidaya ikan air
tawar, dengan rata-rata persentase penanganan hama dan penyakit
meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2008 mencapai 90,91 % dan tahun
2012 mencapai 107,14 % dari target yang telah ditetapkan. Dikarenakan
adanya pengujian sampel air dan tanah yang dilakukan secara intensif pada
lahan budidaya ikan, sehingga dapat dilakukan pencegahan awal jika terjadi
penurunan kualitas air.
c)
Persentase rehabilitasi dan konservasi sumberdaya perikanan dan kelautan
Sumberdaya perikanan dan kelautan yang ada di wilayah Kabupaten Tulang
Bawang antara lain kawasan pertambakan (pantai), rawa (genangan bekas
galian pasir) dan danau, sungai serta perairan laut. Sesuai hasil
inventarisasi tahun 2003 luas areal perikanan dan kelautan yang
membutuhkan rehabilitasi adalah 725.000,00 m 2, sedangkan target
24
rehabilitasi tahun 2008-2012 yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang adalah 141.120 m2.
Sampai dengan tahun 2012 luas areal yang telah direhabilitasi adalah
172.850 m2. Sehingga capaian indikatornya adalah 122,48% dari target
yang ditetapkan yaitu seluas 141.120 m2. Realisasi rehabilitasi atas areal
pada tahun 2008 -2012 diperuntukkan bagi habitat perkembangbiakan ikan
di laut dengan pembuatan terumbu karang buatan, habitat mangrove
dengan penanaman mangrove dan peningkatan jumlah ikan diperairan
umum dengan penebaran benih.
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan dan
Perikanan
Berdasarkan analisis faktor internal, eksternal, potensi dan permasalahan
Kelautan dan Perikanan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi
dalam melaksanakan pembangunan Kelautan dan Perikanan lima tahun ke depan.
Tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumber daya alam masih
perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya penggunaan
bahan dan alat penangkap ikan terlarang;
2)
Rendahnya produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan yang
antara lain disebabkan struktur armada yang masih di dominasi oleh kapalkapal berukuran kecil, belum terintegrasinya sistem produksi hulu dan hilir
dan masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dibangun.
3)
Dalam pengembangan perikanan budidaya, masih dihadapkan pada
permasalahan implementasi kebijakan tata ruang, terbatasnya prasarana
saluran irigasi, terbatasnya ketersediaan dan distribusi induk dan benih unggul
dan serangan hama dan penyakit ikan/udang serta adanya pencemaran yang
mempengaruhi kualitas lingkungan perikanan budidaya;
4)
Aktifitas pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berada di
daratan maupun sepanjang pesisir pantai dan lautan, tidak luput dari
tantangan alam dan potensi bencana alam yang dapat terjadi. Bencana alam
seringkali menimbulkan berbagai kerusakan mulai dari tingkat ringan hingga
berat yang merusakkan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan,
perumahan penduduk hingga korban jiwa, yang memerlukan upaya mitigasi
yang lebih baik.
25
Adapun peluang yang mendukung pembangunan Kelautan dan Perikanan lima
tahun ke depan antara lain:
1)
Adanya upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan kelautan dan
perikanan yang didukung dengan kebijakan ekonomi serta iklim sosial politik
yang kondusif. Dalam kaitan ini, koordinasi dan dukungan lintas sektor serta
para pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu prasyarat yang sangat
penting;
2)
Peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat
akan meningkatkan permintaan terhadap produksi kelautan dan perikanan.
Selain itu adanya globalisasi ekonomi semakin lebih membuka peluang
pengembangan pasar ekspor. Meningkatnya permintaan pasar tersebut perlu
didukung munculnya usaha-usaha kelautan dan perikanan baru yang inovatif,
produktif dan tanggap terhadap kebutuhan pasar.
3)
Peningkatan permintaan akan produk kelautan dan perikanan, serta
peningkatan kesadaran gizi ikan yang lebih sehat dapat menjadi peluang
pengembangan pasar bagi komoditas dan produk perikanan;
4)
Adanya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan
perikanan dan kelautan.
26
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kelautan dan Perikanan
Pelaksanaan pembangunan perikanan yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu tahun 2008 – 2012 dapat memberikan manfaat maupun dampak positif yang
bisa dirasakan oleh nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, tentunya tidak
terlepas dari berbagai permasalahan ataupun kendala yang dihadapi.
Secara garis besar permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan perikanan dan kelautan Kabupaten Tulang Bawang antara lain:
1.
Pada budidya air payau yang dilaksanakan masyarakat masih bersifat
tradisional.
2.
Penanganan pasca panen tidak optimal mengakibatkan penurunan kualitas
produk.
3.
Rusaknya sabuk hijau (green belt) di Pantai Timur akibat pembukaan tambak
yang tidak berwawasan lingkungan.
4.
Masih banyaknya masyarakat yang menangkap dengan bahan peledak/bom,
bahan beracun/pestisida, aliran listrik, strum dan yang lain sebagainya.
5.
Menurunnya kualitas air sungai akibat pencemaran baik industri maupun
rumah tangga yang berakibat rendahnya produktivitas budidaya ikan dengan
menggunakan kurungan/jaringan/keramba.
6.
Belum optimalnya dan kesinambungan sarana prasarana produksi perikanan,
baik ikan maupun udang.
7.
Belum optimalnya pengelolaan TPI Kuala Teladas.
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi
Bertitik tolak dari berbagai kondisi pembangunan yang dihadapi Kabupaten Tulang
Bawang 2013-2018, maka dibutuhkan solusi-solusi strategis untuk mengatasinya
selama lima tahun mendatang. Untuk itu, pembangunan Kabupaten Tulang Bawang
2013-2018 mempunyai landasan visi:
27
Terwujudnya Kabupaten Tulang Bawang sebagai Kawasan Agribisnis yang
Bermartabat, Aman, Ragam, Unggul (BARU) , Sejahtera, serta Berwawasan
Lingkungan sesuai Potensi Sumber Daya dan Kearifan Sosial Budaya”
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi yang akan dilakukan adalah:
1.
Meningkatkan Kondisi lingkungan Masyarakat
yang Aman, Harmonis,
Religius, dan Berbudaya. Serta Penguatan Kearifan Lokal, dengan indikator
sasaran :
a.
Meningkatnya ketentraman, ketertiban, dan kerukunan hidup masyarakat
baik antar umat beragama dan antar suku yang ada.
b. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan masyarakat.
c.
Meningkat pelestarian dan pengembangan nilai nilai budaya daerah
d. Meningkatnya kualitas Organisasi Kemasyarakatan & Kehidupan Politik
yang lebih sehat, dekmokratis dan harmonis dalam kehidupan Masyarakat.
e.
Meningkatnya Ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum, serta
tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan.
f.
2.
Meningkatnya kualitas perlindungan kepada Masyarakat.
Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Optimalisasi Pembangunan
Wilayah secara Sistimatis, Terpadu, dan Merata, serta mendukung Efektifitas
Tata Kelola Sumber Daya Strategis. Adapun indikator sasarannya adalah :
a.
Meningkatnya pengembangan dan kualitas pelayanan pendidikan
b. Meningkatnya pengembangan dan kualitas pelayanan kesehatan.
c.
Meningkatnya kualitas dan perlindungan tenaga kerja
d. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan perempuan,
e.
Meningkatnya
Kualitas
dan
Aktifitas
Kegiatan
Kepemudaan
dan
Keolahragaan Daerah.
f.
Meningkatnya Pembinaan Permasalahan Kesejahteraan Sosial.
g.
Meningkatnya
pembangunan infrastruktur di perkampungan, pusat
pertumbuhan, kawasan tertinggal, dan daerah-daerah rawan bencana.
28
3.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Tulang Bawang yang Unggul
dan Berdayasaing, dengan indikator sasaran :
a.
Meningkatnya kualitas dan tingkat pendidikan masyarakat
b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan.
c.
Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan baik
secara kualitas
maupun kuantitas.
d. Meningkatnya mutu guru dan mutu lulusan sekolah.
e.
Meningkatnya derajat kualitas kesehatan masyarakat dan berkurangnya
penyakit yang diderita oleh masyarakat.
f.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan.
g.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga medis .
h. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat.
i.
Meningkatnya lapangan kerja, kualitas tenaga kerja dan terserapnya
angkatan kerja oleh pasar tenaga kerja.
4.
Meningkatkan kualitas pengelolaan potensi ekonomi secara dinamis,
produktif, dan berdaya saing yang didukung oleh dunia usaha secara
berkelanjutan. Adapun indikator sasarannya antara lain :
29
a.
Meningkatnya produksi pertanian, dan ketersediaan pangan, serta
kesejahteraan petani, nelayan, dan pekebun.
b. Meningkatnya pertumbuhan industri kecil, menengah, rumah tangga, dan
industri skala besar
c.
Meningkatnya kemampuan pengelolaan serta pertumbuhan dari UMKM
dan Koperasi menjadi badan usaha yang mandiri dan sehat serta mampu
berperan dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
d. Meningkatnya kelancaran distribusi barang dan jasa dari dan keluar
daerah.
e.
Meningkatnya pertumbuhan Investasi Daerah dan Kualitas iklim dunia
usaha yang lebih sehat dan kondusif.
f.
Meningkatnya kemitraan antara usaha besar dan menengah dengan usaha
kecil.
g.
Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan kawasan atau pusat-pusat
perdagangan dan jasa pada wilayah-wilayah potensial.
h. Menigkatnya Pelestarian SDA dan Pengendalian lingkungan hidup.
5.
Meningkatkan Kreatifitas, Prakarsa, dan Profesionalisme SDM Aparatur
dalam
peningkatan
Pengelolaan Keuangan
Daerah,
Penyelenggaraan
Pemerintahan, Kualitas Perencanaan, Kualitas Pelayanan Publik, serta
Pemberdayaan Masyarakat, dengan indikator sasaran :
a.
Meningkatnya kualitas kelembagaan, kinerja dan efektivitas aparatur
pemerintah daerah.
b. Meningkatnya
pemahaman
tugas
pokok
dan
fungsi
aparatur
pemerintahan.
c.
Meningkatnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
d. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan pembangunan partisipatif.
e.
Meningkatnya sistem dan pelaksanaan pengawasan pembangunan.
f.
Meningkatnya pembinaan administrasi pengelolaan keuangan dan
penerimaan daerah.
g.
Meningkatnya koordinasi, dan sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan.
30
h. Meningkatnya kualitas penelitian dan pengkajian potensi dan kebijakan
pemerintah.
6.
Meningkatkan Pemanfaatan Ruang yang Berkeadilan serta Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan secara Berkelanjutan, dengan
indikator sasaran :
a.
Menciptakan sistem pertambangan yang tidak merusak kelestarian
lingkungan dan dapat merehabilitasi serta menata kembali lahan pasca
penambangan.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam
perlindungan dan pemeliharaan fungsi hutan.
c.
Meningkatnya
keberhasilan
pelaksanaan
kegiatan
reboisasi
dan
pengembangan hutan rakyat di daerah kritis dan sumber air.
d. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, optimal
dan efisien untuk kemakmuran rakyat.
e.
Memantapkan pengelolaan pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang terutama untuk mempertahankan pemanfaatan fungsi
lahan irigasi teknis dan kawasan-kawasan lindung;
f.
Meningkatnya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan.
g.
Mempertahankan luasan kawasan lindung agar keanekaragaman hayati
yang ada di dalamnya termasuk jasa-jasa lingkungan lainnya, persediaan air
bagi kehidupan manusia, baik air tanah maupun air permukaan dapat
terjaga dengan baik.
3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi
Dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi pembangunan nasional pro-
poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, akan dilakukan melalui:
a. Pro poor
Pendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat
pelaku usaha kelautan dan perikanan.
31
b. Pro job
Pendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan potensi perikanan
budidaya yang belum tergarap dan penumbuhan wirausaha baru untuk
menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangan kerja
diiringi dengan dukungan pengembangan akses terhadap modal dankepastian
berusaha.
c.
Pro growth
Pendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor
kelautan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui
transformasi pelaku ekonomi kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi
subsistem
menjadi
pelaku
usaha
modern,
melalui
berbagai
dukungan
pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.
d. Pro-environment
Pendekatan pro-environment dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarian
lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi
terhadap perubah
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya
penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2013-2018.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2013-2018 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan RENSTRA dimaksudkan
untuk menetapkan standar ukuran keberhasilan pembangunan selama lima tahun
yaitu tahun 2013-2018 dibidang Kelautan dan Perikanan sekaligus sabagai dasar
evaluasi keberhasilan program dan kegiatan dalam tiap tahunnya.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2013-2018 mempunyai nilai yang cukup strategis sebagai wujud
nyata pembangunan di bidang Kelautan dan Perikanan dalam pelaksanaan otonomi
daerah.
Proses penyusunan Rencana Strategis ini tidak terlepas dari keterlibatan dan
peran aktif dari semua pihak. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya penyusunan Rencana
Strategis ini. Harapan kami dokumen perencanaan ini dapat digunakan sebagai
acuan pelaksanaan pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang sampai dengan lima tahun kedepan.
Semoga Rencana Strategis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di
bidang Kelautan dan Perikanan.
Menggala,
November 2013
KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TULANG BAWANG,
Ir. INDRA BANGSAWAN
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19580904 198503 1 004
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara yuridis formal Kabupaten Tulang Bawang ditetapkan sebagai
Kabupaten dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997. Sebelumnya daerah ini
merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara. Salah satu orientasi
pembangunan yang berkembang adalah konsep pembangunan berkelanjutan
(suistainable development) yang dapat diwujudkan melalui keterkaitan yang tepat
antara alam, aspek sosial ekonomis dan kultur. Dalam kerangka inilah diperlukan
adanya rencana strategis (RENSTRA) yang dapat menyeimbangkan proses
perubahan, sehingga eksploitasi sumber daya alam, arah investasi, orientasi
perkembangan teknologi dan perubahan kelembagaan dapat konsisten dengan
kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
Dinas Kelautan dan Perikanan Tulang Bawang selaku penyelenggara urusan
rumah tangga daerah di bidang perikanan berkewajiban merencanakan kegiatan
pembangunan dan pemerintahan di bidang perikanan. Kegiatan tersebut meliputi :
mengarahkan, mengendalikan, mengkoordinasikan, memfasilitasi dan mengawasi
pengelolaan potensi sumberdaya ikan yang sangat besar tersebut sehingga dapat
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi masyarakat Tulang Bawang
sendiri khususnya maupun masyarakat di luar daerah.
Untuk itulah Rencana Strategis (RENSTRA) ini disusun yang memuat visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategis pengelolaan yang terpadu dan dapat menjadi
pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) di Kabupaten
Tulang Bawang. Dokumen RENSTRA ini merupakan dokumen yang dinamis yang
harus dikaji ulang setiap tahun atau perlu direview untuk setiap 3 (tiga) tahun untuk
mengantisipasi setiap perubahan dan penyesuaian akibat dari pembangunan.
1
1.2
Landasan Hukum
Dalam penyusunan laporan Rencana Strategi (Renstra) ini didasarkan pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut :
1.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Pemerintah Daerah;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan
pertanggung jawaban Keuangan Daerah;
4.
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
5.
Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang tentang Rencana Strategis
(Renstra) Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2008-2013;
6.
Surat Keputusan Ketua LAN Nomor 589/IX/TB/2003 Tahun 1999 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
7.
Peraturan Bupati Tulang Bawang Nomor 6 Tahun 2011 tenteng Rincian Tuigas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang.
8.
Peraturan Daerah Nomor : 01 Tahun 2012 tanggal 13 Februari 2012 tentang
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tulang
Bawang Tahun Anggaran 2012.
1.3
Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan arah kebijakan pembangunan bidang Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang periode 2013-2018 yang dituangkan dalam SKPD.
2.
Mengidentifikasi masalah dan tantangan pembangunan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang.
3.
Menjadi acuan dalam menyusun prioritas program pembangunan bagi para
pelaku pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.
4.
Mengidentifikasi sumber daya unit kerja.
2
Sedangkan tujuan dari penyusun Renstra ini adalah sebagai berikut :
1.
Mewujudkan visi dan misi Bupati Tulang Bawang priode 2013-2018
2.
Khususnya pada Bidang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.
3.
Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
mendatang sesuai dengan visi dan misi yang diaplikasikan melalui program
kegiatan SKPD dengan sasaran yang mengacu kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tulang Bawang.
1.4
Sistematika Penulisan
Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-
2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan
2.2 Sumberdaya Dinas Kelautan dan Perikanan
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan
dan Perikanan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Kelautan dan Perikanan
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
3
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kelautan dan Perikanan
4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.1
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan
Dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
dan PP No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pusat dan kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom dan PP No. 84 tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah, memberikan kewenangan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang dengan didasarkan pada azas Desentralisasi dalam
wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Untuk menyusun kembali
kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dan
organisasi perangkat Dinas dituangkan dalam Perda dan Keputusan Bupati yaitu
sebagai berikut :
1.
Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun 2011 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang;
2.
Keputusan Bupati Tulang Bawang Nomor 23 tahun 2011 tentang Penjabaran
Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tulang Bawang.
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan dibidang Kelautan dan Perikanan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang mempunya fungsi sebagai berikut:
a) Perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan Perikanan;
b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang
Kelautan dan Perikanan;
c)
Pembinaan dan pelaksanaan dibidang Kelautan dan Perikanan;
d) Pelayanan asministrasi dalam lingkup tugasnya;
5
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dibidang Kelautan dan
Perikanan.
Struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang,
terdiri dari:
a.
Kepala Dinas;
b. Sekretaris, membawahi:
1. Sub Bagian Bina Program
2. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan
c.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), membawahi:
1. Seksi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan;
2. Seksi Sumberdaya dan Pengembangan Usaha.
d. Kepala Bidang Bina Produksi Ikan, membawahi:
1. Seksi Perikanan Budidaya;
2. Seksi Perikanan Tangkap.
e.
Kepala Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP),
membawahi:
1. Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan;
2. Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.
f.
Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas dan dalam menjalankan tugasnya Kepala Dinas dibantu oleh
seorang Sekretaris dan tiga orang Kepala Bidang serta beberapa staf.
Dalam menjalankan kegiatan operasional Dinas Kelautan dan Perikanan
memiliki pejabat-pejabat fungsional yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :
Kepala Dinas
Kepala
Dinas
mempunyai
tugas
memimpin,
mengendalikan
dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
menyelenggarakan kewenangan rumah tangga Kabupaten dalam bidang
Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan dan tugas – tugas lain sesuai
6
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan
Perundangan – undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada peraturan ini, Kepala
Dinas mempunyai fungsi :
a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang Kelautan dan Perikanan;
b. Penyusunan dan penetapan program kerja dalam rangka pelaksanaan
tugas;
c.
Penyelenggraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kelautan dan Perikanan;
d. Penyelenggaraan kebijakan di bidang Kelautan dan Perikanan yang
ditetapkan oleh Bupati;
e.
Pemberian informasi saran dan pertimbangan di bidang Kelautan dan
Perikanan kepada Bupati sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan
atau membuat keputusan;
f.
Penyelenggaraan koordinasi dan mengadakan hubungan kerjasama dengan
semua instansi, untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
g.
Pembinaan terhadap personil Dinas, UPTD dan Jabatan Fungsional dalam
rangka pelaksanaan tugas di bidang Kelautan dan Perikanan;
h. Pelayanan administratif;
i.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sekretariat
Sekretariat
mempunyai
penyelenggaraan
tugas
administrasi
mengkoordinasikan,
umum,
kepegawaian,
megatur
rumah
tertib
tangga,
perlengkapan, keuangan, tata laksana, kehumasan, perencanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan dilingkup Dinas Kelautan dan Perikanan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretatariat mempunyai fungsi :
a.
Pengelolaan, pembinaan, administrasi kepegawaian;
b. Pengelolaan administrasi keuangan;
c.
Pengelolaan, pembinaan dalam arti melakukan urusan ketatausahaan,
perlengkapan dana kerumahtanggaan;
7
d. Pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat, dokumentasi dan informasi
Kelautan dan Perikanan;
e.
Pelaksanaan urusan perencanaan program serta monitoring dan evaluasi
program Kelautan dan Perikanan.
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugasnya sekreatris dibantu oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:
(1)
Sub Bagian Bina Program mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
dan penyajian data informasi bidang Kelautan dan Perikanan,
penyusunanan rencana kerja dan anggaran serta evaluasi Kinerja Dinas di
bidang Kelautan dan Perikanan.
Rincian tugas Sub Bagian Bina Program adalah sebagai berikut :
a.
Menyiapkan usulan, perubahan dan pembahasan rencana kerja dan
anggaran dinas.
b. Mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data informasi
pengelolaan kelautan dan perikanan;
c.
Menyiapkan bahan perumusan rencana dan penyusunan program
serta memfasilitasi dan melaksankan kerjasama dibidang pengelolaan
kelautan dan perikanan;
d. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan program pengelolaan
kelautan dan perikanan;
e.
Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP);
f.
Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi
program serta menyiapkan bahan laporan kegiatan;
g.
Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Bina
Program;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikanan oleh Sekretaris sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2)
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan, pembinaan dalam arti melakukan urusan
ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pelaksanaan kegiatan
8
hubungan
kemasyarakatan, dokumentasi, pembinaan
administrasi
kepegawaian serta melaksankana pengelolaan administrasi keuangan
dalam lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan.
Rincian tugas Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan adalah
sebagai berikut :
a.
Melaksanakan pengurusan surat masuk dan keluar serta penataaan
dan pengarsipan;
b. Mengatur, menyediakan alat tulis kantor, penghgunaan stempel
Dinas Kelautan dan Perikanan, operator telepon dan faximile, pramu
tamu serta pengemudi kendaraan dinas operasional;
c.
Menyelenggarakan administrasi barang inventarisasi Dinas mulai dari
rencana
kebutuhan,
pengadaan,
penomoran
inventaris,
penyimpanan, penggunaan dan perawatan serta inventaris ruangan
sampai penghapusan inventaris;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan kehumasan, dokumentasi,
informasi dan koordinasi pelaksanaan pameran;
e.
Menyiapkan
bahan
pengusulan
kebutuhan
formasi
pegawai,
kenaikan pangkat, perbantuan/perpindahan wilayah pembayaran gaji
dan batas usia pensiun karena telah mencapai batas usia;
f.
Menyiapkan
bahan
pelaksanaan
mutasi
pegawai,
meliputi
peningkatan status, pengangkatan dalam jabatan, penyesuaian
ijasah,
peninjauan
masa
kerja,
pemberhentian
sementara,
pemberhentian dan pensiun;
g.
Menyiapkan pelaksanaan pelayanan penyelesaian Karpeg, Karis /
Karsu, Askes, Taspen, cuti, kenaikan gaji berkala dan pemberian
penghargaan PNS;
h. Menyelenggaraan
tata
usaha
kepegawaian,
meliputi
absen,
pelaksanaan apel, pembinaan mental, tindakan adminstratif,
promosi, diklat dan tugas / ijin belajar;
i.
Menyiapkan berkas pengiriman sumber daya manusia untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan, kursus dan pembinaan lainnya
di bidang pengelolaan kelauatan dan perikanan;
9
j.
Mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
k.
Menyiapakan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran
belanja Dinas Kelautan dan Perikanan, baik belanja langsung maupun
belanja tidak langsung;
l.
Melaksanakan
verifikasi
pertanggungjawaban
keuangan
dan
bimbingan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
m. Mencatat dan mengklarifikasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta
menyiapkan bahan tindak lanjut;
n. Menyiapkan laporan pelaksanaankegiatan Sub Bagian Umum,
Kepegawaian dan Keuangan;
o. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP)
Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dalam rangka
pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang Bidang Pengelolaan dan Pemasaran
Hasil Perikanan (P2HP).
Untuk melaksanakan tuagas tersebut, Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil
Perikanan (P2HP) mempunyai fungsi :
a.
Pemahaman semua peraturan Perundang–undangan dan ketentuan
lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanakan tugas;
b. Pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan sarana dan
prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
c.
Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit alat penyimpanan hasil
perikanan;
d. Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian
mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit alat penyimpanan hasil
perikanan;
e.
Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengembangan konsumsi ikan yang
aman dan gizi masyarakat;
10
f.
Penyusunan perencanaan, pembinaan pengembangan pemasaran dalam
kabupaten dan luar kabupaten;
g.
Penyusunan perencanaan, pembinaan, pengembangan usaha kecil,
menengah dan modern;
h. Penyelenggaraan bimbingan teknis di bidang pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan;
i.
Pembangunan, perawatan dan pengelolaaan pasar ikan;
j.
Pelaksanaan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan
unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP;
k.
Pelasanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik dan
cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya serta perairan/lingkungan
tempat ikan hidup;
l.
Pelaksanaan kebijakan investasi dan pengembangan usaha hasil perikanan;
m. Pelaksanaan kebijakan perizinan usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan di kabupaten;
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil
Perikanan (P2HP) dibantu oleh 2 (dua) seksi yaitu:
(1)
Seksi
Teknologi
Pengelolaan
Hasil
Perikanan
mempunyai
tugas
menyelenggarakan, perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan
penyusunan laporan Seksi Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan.
Rincian tugas Seksi Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan adalah sebagai
berikut:
a.
Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan Seksi Teknologi Pengelolaan
Hasil Ikan dan Gizi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi dan menghimpun bahan
bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana pengelolaan hasil
perikanan dan sistem rantai dingin (cold chains system);
c.
Menyiapkan bahan pembinaan, pengembangan komsumsi ikan yang
aman dan gizi masyarakat;
11
d. Menyiapkan bahan penyusunan konsep pedoman pelaksanaan
inpeksi surveilain dan verifikasi penerapan Program Manajemen
Mutu Terpadu (PMMT)/Hazard Analysis Critical Control point
(HACCP);
e.
Menyiapkan bahan pelaksanaan apresiasi dan sosialisasi penerapan
sistem pengawasan dan pengendalian mutu;
f.
Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi terhadap siatem
pengawasan dan pengendalian mutu hasil perikanan;
g.
Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Teknologi
Pengelolaan Hasil Perikanan;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
(2)
Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha mempunyai tugas
menyelenggarakan, perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan
penyusunan laporan Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha.
Rincian tugas Seksi Sumber Daya dan Pengembangan Usaha adalah
sebagai berikut:
a.
Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan Seksi Sumber Daya dan
Pengembangan Usaha;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberdayaan pengolahan usaha
kecil, menengah, dan modern;
c.
Menyiapkan bahan bimbingan teknis di bidang pemasaran dalam
kabupaten dan luar kabupaten;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan jaringan, distribusi
pemasaran dan informasi pasar;
e.
Meyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan dan kemitrausahaan di
bidang pemasaran dalam kabupaten maupun luar kabupaten;
f.
Melakukan promosi, pengembangan investasi dan permodalan usaha
perikanan;
g.
Menyiapkan
bahan
pelaksanaan
pengumpulan,
pengolahan,
penyajian informasi data statistik pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan;
12
h. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan Seksi Sumber Daya dan
Pengembangan Usaha;
i.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Bina Produksi Ikan
Bidang Bina Produksi Ikan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kelautan dan Perikanan di Bidang Bina Produksi Ikan dalam rangka
pelaksanaan tugas desentralisasi.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Bina Produksi Ikan
mempunyai fungsi :
a.
Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan di wilayah laut kewenangan
kabupaten;
b.
Koordinasi dan pelaksanaan estimasi stok ikan di wilayah perairan
kewenangan kabupaten;
c.
Pelaksanaan dan koordinasi pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan
plasma nutfah sumber daya ikan kewenangan kabupaten;
d.
Dukungan pembuatan dan penyebarluasan peta pola migrasi dan
penyebaran ikan di perairan wilayah kewenagan kabupaten;
e.
Penetapan kebijakan dan pelaksanan penguatan perikanan kewenangan
kabupaten;
f.
Penetapan
kebijakan
usaha
perikanan
tangkap
dalam
wilayah
kewenangan kabupaten;
g.
Pelaksanaan kebijakan peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan
perikanan tangkap kewenangan kabupaten;
h.
Pelaksanaan kebijakan usaha perikanan tangkap dalam wilayah
kewenangan kabupaten;
i.
Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan lokasi pembangunan
serta pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan kabupaten;
j.
Pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan di Tempat Pelelangan Ikan
(TPI);
k.
Pelaksanaan kebijakan pembuatan alat penangkapan ikan;
l.
Pelaksanaan kebijakan pemeriksaan fisik kapal perikanan berukuran
sampai dengan 10 GT;
13
m.
Pelaksanaan kebijakan dan standarisasi kelaikan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkap ikan yang menjadi kewenangan kabupaten;
n.
Pelaksanaan dan koordinasi pemanfaatan dan penetapan rumpon di
perairan laut kewenangan kabupaten;
o.
Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan;
p.
Pelaksanaan kebijakan produk pembenihan perairan di air tawar, air
payau dan laut;
q.
Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan;
r.
Pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan Balai Benih Ikan
air tawar, air payau dan laut;
s.
Pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis, dan pakan ikan;
t.
Pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikat pembenihan ikan;
u.
Pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan
pembudidayaan ikan;
v.
Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan saran dan prasarana
pembudidayaan ikan;
w.
Pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih ikan;
x.
Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan;
y.
Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan;
z.
Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk per jenis, induk
dasar dan benih alam;
aa.
Pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan IUP di bidang
pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja asing di
wilayah kabupaten;
bb.
Pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, peredaran
dan/atau pemeliharaan ikan;
cc.
Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya;
dd.
Pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan
hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan
lingkunganya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan
lingkungannya;
ee.
Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah wabah
penyakit;
ff.
Pelaksanaan sistem informasi benih ikan di wilayah kabupaten;
14
gg.
Pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik lokasi;
hh.
Pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan
sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan;
ii.
Pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan
wilayah laut kewenangan kabupaten;
jj.
Pembinaan serta pengembangan sarana dan prasarana budidaya dan
teknik budidaya ikan;
kk.
Pembinaan pencegahan, pemberantasan hama penyakit dan pencemaran
lingkungan;
ll.
Pembinaan dan pengembangan teknik penangkapan ikan;
mm. Pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan;
nn.
Pembinaan dan pengawasan mutu yang meliputi produk, tenaga, saran,
prosedur, dan metode pengujian sesuai standar HACCP/PMMT;
oo.
Pembinaan dan pengembangan kerjasama kemitraan UPR, POKDAKAN,
penyuluhan, peneliti, dan pengusaha di bidang perikanan;
pp.
Pemberdayaan dan pengolahan usaha perikanan skala kecil, menengah,
dan industri serta melakukan pengembangan sarana dan prasarana
pengolahan usaha perikanan;
qq.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Bina Produksi Ikan dibantu oleh 2
(dua) seksi yaitu:
(1)
Seksi
Perikanan
Budidaya
mempunyai
tugas
menyelenggarakan,
perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan
Seksi Perikanan Budidaya.
Rincian tugas Seksi Perikanan Budidaya adalah sebagi berikut:
a.
Melaksanakan pembinaan peningkatan teknik budidaya pembenihan
dan pemasaran pada BBI, UPR serta kelompok pembudidayaan ikan
(POKDAKAN);
b. Melaksanakan
monitoring
serta
pengelolaan
pembenihan,
peningkatan teknik pemijahan, seleksi dan penyaluran induk/benih
unggul kepada UPR dan POKDAKAN;
15
c.
Melaksankan pengamatan pemberantasan hama penyakit serta
pengamatan pencemaran perairan budidaya;
d. Mengawasi peredaran mutu benih dan memberikan bimbingan
produksi;
e.
Memberikan bimbingan penerapan standar-standar teknis dan
sertifikasi pembenihan meliputi sarana dan prasarana tenaga kerja;
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2)
Seksi
Perikanan
Tangkap
mempunyai
tugas
menyelenggarakan,
perencanaan, pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan
Seksi Perikanan Tangkap.
Rincian tugas Seksi Perikanan Tangkap adalah sebagai berikut :
a.
Melaksanakan monitoring perkembangan teknologi penangkapan
ikan, musim penangkapan dan daerah penangkapan;
b. Mempelajari teknik penggunaan sarana penangkapan ikan;
c.
Melaksanakan monitoring tingkat pengelolaan dan sumber hayati
perikanan serta melaksanakan usaha-usaha pencegahan pencemaran
lingkungan;
d. Membangun dan mengelola Unit Pengembangan Mobilitas Bertahap
(UPMB);
e.
Penyiapan bahan penetapan tata ruang laut sesuai dengan peta
potensi laut;
f.
Mengembangkan usaha perikanan tangkap;
g.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP)
Bidang Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan (PSDKP) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di
Bidang Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan (PSDKP).
16
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengawasan,
Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai
tugas :
a.
Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, dan pengembangan pesisir laut;
b. Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, mitigasi bencana dan pencemaran
lingkungan;
c.
Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
tata ruang laut dan pesisir;
d. Pengawasan, pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan;
e.
Pengawasan pembenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian
hama dan penyakit ikan;
f.
Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan
bakunya;
g.
Pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan, alat transportasi dan
unit penyimpanan hasil perikanan;
h. Pemantauan mutu ekspor hasil perikanan;
i.
Pengawasan, pemanfaatan dan perlindungan sumber daya di pulau–pulau
kecil di wilayah kabupaten;
j.
Pengawasan pemanfaatan sumber daya ikan di wilayah laut kewenangan
kabupaten;
k.
Inventarisasi, identifikasi, perencanaan, penanganan dan pelanggaran;
l.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dibantu oleh 2 (dua) seksi yaitu:
(1)
Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan,
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
perencanaan,
pelaksanaan evaluasi, koordinasi dan penyusunan laporan Seksi
Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
Rincian Seksi Pengawasan, Pengendalian, Konservasi Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :
17
a.
Menyiapkan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian
sumber daya kelautan dan perikanan;
b. Mengembangkan dan meningkatkan Sistem Masyarakat Pengawas
(SISMAWAS);
c.
Menyiapkan dan memelihara sarana dan prasarana pengawasan dan
pengendalian sumberdaya perikanan dan sumberdaya kelautan;
d. Penataan wilayah konservasi dan konservasi ikan;
e.
Rehabilitasi wilayah konservasi dan konservasi ikan;
f.
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2)
Seksi pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan evaluasi,
koordinasi dan penyusunan laporan Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.
Rincian tugas Seksi Pengelolaan Tata Ruang dan Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir adalah sebagai berikut :
a.
Pengelolaan dan pemanfaatan pesisir laut;
b. Pengendalian pesisir;
c.
Rehabilitasi dan pendayagunaan pesisir dan lautan;
d. Penyusunan tata ruang laut dan pesisir;
e.
Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang laut dan pesisir;
f.
Pengumpulan, pengelolaan, analisis, penyajian dan pesisir;
g.
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
Adapun bagan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai
berikut :
18
19
2.2 Sumber Daya Dinas Kelautan dan Perikanan
Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintah dan pembangunan Dinas
Kelautan dan Perikanan jumlah pegawai di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang s/d tahun 2013 didukung oleh potensi sumber daya
manusia sebanyak 69 orang dengan rincian sebagai berikut :
Golongan I
= 1 orang
Golongan II
= 17 orang
Golongan III
= 17 orang
Golongan IV
= 5 orang
PHL
= 2 orang
Tenaga Kontrak
= 30 orang
Adapun PNS dalam jabatan struktural di lingkungan Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang s/d tahun 2013 sebanyak 13 orang dengan
rincian sebagai berikut :
Eselon II
= 1 orang
Eselon III
= 4 orang
Eselon IV
= 8 orang
Tabel 2.1 Pegawai Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Tulang Bawang
berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
PEGAWAI
JUMLAH
1.
SD
-
2.
SLTP/Sederajat
-
3.
SLTA/Sederajat
36
4.
Diploma - I
-
5.
Diploma – II
-
6.
Diploma – III
8
7.
Diploma – IV
-
8.
Spesialis
-
9.
S- 1
20
10.
S- 2
5
11.
S- 3
-
Jumlah
69
20
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tulang Bawang, ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana
sebagai berikut :
No
I.
II.
III.
Sarana dan Prasarana
Jumlah
Kondisi
Baik
Kurang Baik
Ket
Kendaraan Bermotor
Ranmor Minibus Roda 4 (Strada)
2
Ranmor Minibus Roda 4 (Avanza)
1
Ranmor Pickup Roda 4 (Panther)
1
Ranmor Roda 2
14
Komputer PC
8
5
Laptop
9
Printer
8
Mesin Tik
2
AC 2 PK
12
Televisi dan Parabola
1
Mesin Speedboat
1
Pelampung Speedboat
12
Mesin Potong Rumput
1
Kursi Rapat
68
Kursi Kerja ½ Biro
14
Meja Kerja ½ Biro
5
Papan Larangan Ilegal Fishing
25
Dispenser
1
Piring dan Gelas
1
Karpet Lantai
1
Teralis Kantor
1
Korden Kantor
1
Handycam
1
Pesawat HT
5
Mess (Pintu)
5
Aula
1
Kantor
2
WC
6
Tempat Parkir
1
Rehab Tambak
35
Normalisasi Saluran Inlet
1
Normalisasi Saluran Outlet
1
Alat Kantor
3
rusak
Bangunan
21
2.3
Kinerja Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 06 tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Tulang Bawang,
maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang yang merupakan
Organisasi Perangkat Daerah berfungsi mendukung penyelenggaraan urusan
pemerintah di bidang Kelautan dan Perikanan melalui:
a.
Pembinaan umum dibidang kelautan dan perikanan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. Pembinaan teknis dibidang tehnologi kelautan dan perikanan dalam batas
kewenangan kabupaten;
c.
Penyelenggaraan pemberian ijin rekomendasi dan pembinaan usaha sesuai
dengan tugasnya dalam batas kewenangan kabupaten;
d. Penyelenggaraan pembinaan, penyuluhan dan bimbingan usaha perikanan;
e.
Pengkajian, penerapan teknologi anjuran ditingkat usaha tani;
f.
Pengembangan wilayah pesisir dan laut batas 4 mil;
g.
Pelaksanaan pengawasan pengelolaan laut batas 4 mil;
h. Pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis Dinas Kelautan dan Perikanan;
Dalam penyelenggaraannya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang
Bawang mempunyai 3 indikator kinerja sasaran yakni :
1.
Produksi perikanan dan kelautan yang terdiri dari :
a.
Hasil budidaya perikanan.
b. Hasil perikanan tangkapan.
c.
Hasil perbenihan dari Balai Benih Ikan (BBI).
2.
Keberhasilan menangani serangan penyakit pada usaha perikanan budidaya.
3.
Rehabilitasi dan konservasi sumber daya perikanan dan kelautan.
Penyelenggaraan urusan Kelautan dan Perikanan ini mengemban sasaran
meningkatnya produksi perikanan dan kelautan. Hasil penilaian dan analisa capaian
terhadap masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut di atas pada tahun 20082012 adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan
Pada tahun 2008 – 2012 sasaran ini memiliki indikator kinerja dengan tingkat
keberhasilan sebagai berikut:
22
a)
Peningkatan produksi perikanan dan kelautan
Indikator ini menggambarkan total hasil produksi perikanan dan kelautan
tahun 2008 - 2012. Pengukuran kinerjanya didasarkan pada peningkatan
total hasil produksi perikanan dan kelautan tahun yang bersangkutan.
Perkembangan hasil produksi perikanan tahun 2008 sampai dengan tahun
2012 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tahun
Hasil Produksi (ton)
Budi Daya
Tangkap
Jumlah
2008
5.340,64
8.153,77
13.494,41
2009
7.020,90
8.782,01
15.802,91
2010
8.236,81
7.164,88
15.401,69
2011
10.673,65
7.522,98
18.196,63
2012
13.156,88
7.956,64
21.113,52
Hasil produksi perikanan tangkap sedikit mengalami peningkatan. Hal ini
merupakan pengaruh adanya perbaikan sumberdaya kelautan dan
perikanan akan tetapi kondisi alam yang kurang mendukung (anomali iklim)
peningkatan produksi perikanan tangkap, sehingga nelayan sebagai pelaku
produksi mengalami kesulitan dalam melakukan penangkapan ikan di laut.
Dinas Kelautan dan Perikanan akan terus berupaya melakukan pemulihan
sumber daya perikanan dan kelautan dengan memasang terumbu karang
buatan dan rumpon serta melakukan transplantasi terumbu karang di
perairan laut, rehabilitasi mangrove dan penebaran benih di perairan
umum yang diharapkan dapat memberikan dampak cukup baik terhadap
hasil tangkapan ikan di laut dan perairan umum.
Sedangkan hasil produksi budidaya ikan mengalami peningkatan yang
cukup berarti. Peningkatan produksi budidaya ikan terjadi karena adanya
upaya mengembangkan usaha perikanan air tawar dan air payau di
beberapa wilayah yang potensial, baik melalui ekstensifikasi, intensifikasi
usaha maupun diversifikasi komoditi. Disamping itu juga adanya upaya :
penyediaan benih ikan yang berkualitas;
peningkatan penerapan teknologi tepat guna;
perbaikan daya dukung lingkungan tambak dengan probiotik dan
pupuk organik;
23
penyediaan prasarana perikanan budidaya di kawasan budidaya
(normalisasi saluran tambak, perbaikan jaringan irigasi, pembangunan
jalan produksi);
pemberian subsidi bantuan selisih harga benih ikan (BSHBI) kepada
pembudidaya ikan ;
memfasilitasi
kredit
dengan
bunga
murah,
sehingga
dapat
menggairahkan kembali perikanan budidaya.
Adapun jumlah produksi benih ikan dari Balai Benih Ikan (BBI) Penataan
yang merupakan asset dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang pada
tahun 2008-2012 terus mengalami peningkatan produksi seiring dengan
adanya upaya peningkatan sarana prasarana pembenihan termasuk
peningkatan kuantitas dan kualitas induk ikan.
b) Disamping indikator tersebut diatas, terdapat indikator lain yaitu
keberhasilan menangani serangan penyakit pada usaha perikanan
budidaya yang menggambarkan kejadian hama penyakit ikan yang berhasil
ditangani pada tahun 2008 - 2012, yang pengukuran kinerjanya didasarkan
pada jumlah kejadian yang berhasil ditangani dibandingkan dengan jumlah
kejadian serangan hama penyakit ikan.
Pada tahun 2008 - 2012 Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang berhasil
menangani serangan hama dan penyakit ikan pada usaha budidaya ikan air
tawar, dengan rata-rata persentase penanganan hama dan penyakit
meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2008 mencapai 90,91 % dan tahun
2012 mencapai 107,14 % dari target yang telah ditetapkan. Dikarenakan
adanya pengujian sampel air dan tanah yang dilakukan secara intensif pada
lahan budidaya ikan, sehingga dapat dilakukan pencegahan awal jika terjadi
penurunan kualitas air.
c)
Persentase rehabilitasi dan konservasi sumberdaya perikanan dan kelautan
Sumberdaya perikanan dan kelautan yang ada di wilayah Kabupaten Tulang
Bawang antara lain kawasan pertambakan (pantai), rawa (genangan bekas
galian pasir) dan danau, sungai serta perairan laut. Sesuai hasil
inventarisasi tahun 2003 luas areal perikanan dan kelautan yang
membutuhkan rehabilitasi adalah 725.000,00 m 2, sedangkan target
24
rehabilitasi tahun 2008-2012 yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang adalah 141.120 m2.
Sampai dengan tahun 2012 luas areal yang telah direhabilitasi adalah
172.850 m2. Sehingga capaian indikatornya adalah 122,48% dari target
yang ditetapkan yaitu seluas 141.120 m2. Realisasi rehabilitasi atas areal
pada tahun 2008 -2012 diperuntukkan bagi habitat perkembangbiakan ikan
di laut dengan pembuatan terumbu karang buatan, habitat mangrove
dengan penanaman mangrove dan peningkatan jumlah ikan diperairan
umum dengan penebaran benih.
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan dan
Perikanan
Berdasarkan analisis faktor internal, eksternal, potensi dan permasalahan
Kelautan dan Perikanan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi
dalam melaksanakan pembangunan Kelautan dan Perikanan lima tahun ke depan.
Tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumber daya alam masih
perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya penggunaan
bahan dan alat penangkap ikan terlarang;
2)
Rendahnya produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan yang
antara lain disebabkan struktur armada yang masih di dominasi oleh kapalkapal berukuran kecil, belum terintegrasinya sistem produksi hulu dan hilir
dan masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dibangun.
3)
Dalam pengembangan perikanan budidaya, masih dihadapkan pada
permasalahan implementasi kebijakan tata ruang, terbatasnya prasarana
saluran irigasi, terbatasnya ketersediaan dan distribusi induk dan benih unggul
dan serangan hama dan penyakit ikan/udang serta adanya pencemaran yang
mempengaruhi kualitas lingkungan perikanan budidaya;
4)
Aktifitas pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berada di
daratan maupun sepanjang pesisir pantai dan lautan, tidak luput dari
tantangan alam dan potensi bencana alam yang dapat terjadi. Bencana alam
seringkali menimbulkan berbagai kerusakan mulai dari tingkat ringan hingga
berat yang merusakkan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan,
perumahan penduduk hingga korban jiwa, yang memerlukan upaya mitigasi
yang lebih baik.
25
Adapun peluang yang mendukung pembangunan Kelautan dan Perikanan lima
tahun ke depan antara lain:
1)
Adanya upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan kelautan dan
perikanan yang didukung dengan kebijakan ekonomi serta iklim sosial politik
yang kondusif. Dalam kaitan ini, koordinasi dan dukungan lintas sektor serta
para pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu prasyarat yang sangat
penting;
2)
Peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat
akan meningkatkan permintaan terhadap produksi kelautan dan perikanan.
Selain itu adanya globalisasi ekonomi semakin lebih membuka peluang
pengembangan pasar ekspor. Meningkatnya permintaan pasar tersebut perlu
didukung munculnya usaha-usaha kelautan dan perikanan baru yang inovatif,
produktif dan tanggap terhadap kebutuhan pasar.
3)
Peningkatan permintaan akan produk kelautan dan perikanan, serta
peningkatan kesadaran gizi ikan yang lebih sehat dapat menjadi peluang
pengembangan pasar bagi komoditas dan produk perikanan;
4)
Adanya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan
perikanan dan kelautan.
26
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kelautan dan Perikanan
Pelaksanaan pembangunan perikanan yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu tahun 2008 – 2012 dapat memberikan manfaat maupun dampak positif yang
bisa dirasakan oleh nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, tentunya tidak
terlepas dari berbagai permasalahan ataupun kendala yang dihadapi.
Secara garis besar permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan perikanan dan kelautan Kabupaten Tulang Bawang antara lain:
1.
Pada budidya air payau yang dilaksanakan masyarakat masih bersifat
tradisional.
2.
Penanganan pasca panen tidak optimal mengakibatkan penurunan kualitas
produk.
3.
Rusaknya sabuk hijau (green belt) di Pantai Timur akibat pembukaan tambak
yang tidak berwawasan lingkungan.
4.
Masih banyaknya masyarakat yang menangkap dengan bahan peledak/bom,
bahan beracun/pestisida, aliran listrik, strum dan yang lain sebagainya.
5.
Menurunnya kualitas air sungai akibat pencemaran baik industri maupun
rumah tangga yang berakibat rendahnya produktivitas budidaya ikan dengan
menggunakan kurungan/jaringan/keramba.
6.
Belum optimalnya dan kesinambungan sarana prasarana produksi perikanan,
baik ikan maupun udang.
7.
Belum optimalnya pengelolaan TPI Kuala Teladas.
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi
Bertitik tolak dari berbagai kondisi pembangunan yang dihadapi Kabupaten Tulang
Bawang 2013-2018, maka dibutuhkan solusi-solusi strategis untuk mengatasinya
selama lima tahun mendatang. Untuk itu, pembangunan Kabupaten Tulang Bawang
2013-2018 mempunyai landasan visi:
27
Terwujudnya Kabupaten Tulang Bawang sebagai Kawasan Agribisnis yang
Bermartabat, Aman, Ragam, Unggul (BARU) , Sejahtera, serta Berwawasan
Lingkungan sesuai Potensi Sumber Daya dan Kearifan Sosial Budaya”
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi yang akan dilakukan adalah:
1.
Meningkatkan Kondisi lingkungan Masyarakat
yang Aman, Harmonis,
Religius, dan Berbudaya. Serta Penguatan Kearifan Lokal, dengan indikator
sasaran :
a.
Meningkatnya ketentraman, ketertiban, dan kerukunan hidup masyarakat
baik antar umat beragama dan antar suku yang ada.
b. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan masyarakat.
c.
Meningkat pelestarian dan pengembangan nilai nilai budaya daerah
d. Meningkatnya kualitas Organisasi Kemasyarakatan & Kehidupan Politik
yang lebih sehat, dekmokratis dan harmonis dalam kehidupan Masyarakat.
e.
Meningkatnya Ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum, serta
tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan.
f.
2.
Meningkatnya kualitas perlindungan kepada Masyarakat.
Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Optimalisasi Pembangunan
Wilayah secara Sistimatis, Terpadu, dan Merata, serta mendukung Efektifitas
Tata Kelola Sumber Daya Strategis. Adapun indikator sasarannya adalah :
a.
Meningkatnya pengembangan dan kualitas pelayanan pendidikan
b. Meningkatnya pengembangan dan kualitas pelayanan kesehatan.
c.
Meningkatnya kualitas dan perlindungan tenaga kerja
d. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan perempuan,
e.
Meningkatnya
Kualitas
dan
Aktifitas
Kegiatan
Kepemudaan
dan
Keolahragaan Daerah.
f.
Meningkatnya Pembinaan Permasalahan Kesejahteraan Sosial.
g.
Meningkatnya
pembangunan infrastruktur di perkampungan, pusat
pertumbuhan, kawasan tertinggal, dan daerah-daerah rawan bencana.
28
3.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Tulang Bawang yang Unggul
dan Berdayasaing, dengan indikator sasaran :
a.
Meningkatnya kualitas dan tingkat pendidikan masyarakat
b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan.
c.
Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan baik
secara kualitas
maupun kuantitas.
d. Meningkatnya mutu guru dan mutu lulusan sekolah.
e.
Meningkatnya derajat kualitas kesehatan masyarakat dan berkurangnya
penyakit yang diderita oleh masyarakat.
f.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan.
g.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga medis .
h. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat.
i.
Meningkatnya lapangan kerja, kualitas tenaga kerja dan terserapnya
angkatan kerja oleh pasar tenaga kerja.
4.
Meningkatkan kualitas pengelolaan potensi ekonomi secara dinamis,
produktif, dan berdaya saing yang didukung oleh dunia usaha secara
berkelanjutan. Adapun indikator sasarannya antara lain :
29
a.
Meningkatnya produksi pertanian, dan ketersediaan pangan, serta
kesejahteraan petani, nelayan, dan pekebun.
b. Meningkatnya pertumbuhan industri kecil, menengah, rumah tangga, dan
industri skala besar
c.
Meningkatnya kemampuan pengelolaan serta pertumbuhan dari UMKM
dan Koperasi menjadi badan usaha yang mandiri dan sehat serta mampu
berperan dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
d. Meningkatnya kelancaran distribusi barang dan jasa dari dan keluar
daerah.
e.
Meningkatnya pertumbuhan Investasi Daerah dan Kualitas iklim dunia
usaha yang lebih sehat dan kondusif.
f.
Meningkatnya kemitraan antara usaha besar dan menengah dengan usaha
kecil.
g.
Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan kawasan atau pusat-pusat
perdagangan dan jasa pada wilayah-wilayah potensial.
h. Menigkatnya Pelestarian SDA dan Pengendalian lingkungan hidup.
5.
Meningkatkan Kreatifitas, Prakarsa, dan Profesionalisme SDM Aparatur
dalam
peningkatan
Pengelolaan Keuangan
Daerah,
Penyelenggaraan
Pemerintahan, Kualitas Perencanaan, Kualitas Pelayanan Publik, serta
Pemberdayaan Masyarakat, dengan indikator sasaran :
a.
Meningkatnya kualitas kelembagaan, kinerja dan efektivitas aparatur
pemerintah daerah.
b. Meningkatnya
pemahaman
tugas
pokok
dan
fungsi
aparatur
pemerintahan.
c.
Meningkatnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
d. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan pembangunan partisipatif.
e.
Meningkatnya sistem dan pelaksanaan pengawasan pembangunan.
f.
Meningkatnya pembinaan administrasi pengelolaan keuangan dan
penerimaan daerah.
g.
Meningkatnya koordinasi, dan sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan.
30
h. Meningkatnya kualitas penelitian dan pengkajian potensi dan kebijakan
pemerintah.
6.
Meningkatkan Pemanfaatan Ruang yang Berkeadilan serta Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan secara Berkelanjutan, dengan
indikator sasaran :
a.
Menciptakan sistem pertambangan yang tidak merusak kelestarian
lingkungan dan dapat merehabilitasi serta menata kembali lahan pasca
penambangan.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam
perlindungan dan pemeliharaan fungsi hutan.
c.
Meningkatnya
keberhasilan
pelaksanaan
kegiatan
reboisasi
dan
pengembangan hutan rakyat di daerah kritis dan sumber air.
d. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, optimal
dan efisien untuk kemakmuran rakyat.
e.
Memantapkan pengelolaan pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang terutama untuk mempertahankan pemanfaatan fungsi
lahan irigasi teknis dan kawasan-kawasan lindung;
f.
Meningkatnya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan.
g.
Mempertahankan luasan kawasan lindung agar keanekaragaman hayati
yang ada di dalamnya termasuk jasa-jasa lingkungan lainnya, persediaan air
bagi kehidupan manusia, baik air tanah maupun air permukaan dapat
terjaga dengan baik.
3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi
Dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi pembangunan nasional pro-
poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, akan dilakukan melalui:
a. Pro poor
Pendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat
pelaku usaha kelautan dan perikanan.
31
b. Pro job
Pendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan potensi perikanan
budidaya yang belum tergarap dan penumbuhan wirausaha baru untuk
menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangan kerja
diiringi dengan dukungan pengembangan akses terhadap modal dankepastian
berusaha.
c.
Pro growth
Pendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor
kelautan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui
transformasi pelaku ekonomi kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi
subsistem
menjadi
pelaku
usaha
modern,
melalui
berbagai
dukungan
pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.
d. Pro-environment
Pendekatan pro-environment dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarian
lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan adaptasi
terhadap perubah