Renja SKPD | Website Resmi Kabupaten Tulang Bawang

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TULANG BAWANG
NOMOR : 900/5

/SK/VI.1/TB/I/2016

TENTANG
INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2016-2017
KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TULANG BAWANG,

Menimbang

Mengingat

: a.

bahwa dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja
serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap satuan
kerja perangkat daerah, perlu menetapkan indikator kinerja

utama di lingkungan instansi masing-masing;

b.

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) point c
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah, Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menetapkan
Indikator Kinerja Utama;

c.

bahwa penetapan Indikator Kinerja Utama sebagaimana
dimaksud pada pertimbangan huruf a, dan huruf b, perlu
diatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang.

: 1.


Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan
Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tanggamus (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3667);
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5587);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

2.

3.

4.

5.

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4614);
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2018
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

KEPUTUSAN KEPALA KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

TULANG BAWANG TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA DI LINGKUNGAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TULANG BAWANG

KESATU

:

Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini,merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan
oleh Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menetapkan Rencana
Kerja Tahunan, menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran,
menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian
kinerja.

KEDUA

KETIGA


: Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi
terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan Unit
Kerja dan disampaikan kepada Bupati Tulang Bawang.
:

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengen
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Menggala
Pada tanggal :
Januari 2016

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Nomor
: 900/5/SK/VI.1/TB/I/2016
Tanggal :
Januari 2016

NO.


SASARAN

(1)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

FORMULASI PERHITUNGAN

(3)

(4)

(2)

1.

Meningkatnya
kelautan

produksi


perikanan

dan Produksi Perikanan

(Jumlah produksi ikan (ton) dibagi target daerah
(ton)) x 100%

2.

Meningkatnya
pembinaan
dan Konsumsi Ikan
pendampingan masyarakat perikanan dalam
mengembangkan usaha perikanan yang
memenuhi standar keamanan pangan

(Jumlah konsumsi ikan (kg) dibagi target daerah
(kg) x 100%


3.

Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan Cakupan Bina Kelompok Nelayan
sumber daya perikanan dan kelautan secara
optimal dan berkelanjutan

(Jumlah kelompok nelayan yang mendapatkan
bantuan dibagi jumlah kelompok nelayan) x 100%

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kebijakan umum pemerintah mengacu kepada pembangunan yang good
governance, dimana dalam menjalankan pemerintahan berorientasi kepada hasil
(result oriented government). Pelaksanaan pemerintahan berupaya untuk
menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Output adalah hasil langsung dari program-program atau kegiatan-kegiatan yang
dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana, barang dan jasa pelayanan
kepada masyarakat. Sedangkan outcome adalah berfungsinya sarana, barang dan

jasa tersebut sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat. Output dan
Outcome inilah yang selayaknya dipandang sebagai kinerja. Bukan kemampuan
menyerap anggaran seperti persepsi yang ada selama ini. Namun demikian uang
tetap merupakan faktor penting untuk mencapai kinerja tertentu, karena itu prinsip
dasar manajemen berbasis kinerja adalah no performance, no money.
Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah yang telah dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good
governence dan sekaligus result oriented goverment, perlu terus dikembangkan
dan informasi kinerjanya

diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan

pelaporan sesuai dengan amanat UU. No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara serta berbagai
peraturan perundangan dibawahnya. Dengan demikian, kedepan anggaran negara
baik pusat maupun daerah menjadi anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran
yang dihitung dan disusun berdasarkan perencanaan kinerja atau dengan kata lain
dihitung dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk menghasilkan output dan
outcome yang diinginkan masyarakat.


I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

1

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka
penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah telah dikeluarkannya
Peraturan

Menteri

Negara

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor

:

PER/09/M.PAN/5/2007, tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Setiap Instansi
Pemerintah wajib menetapkan Indikator Kinerja Utama (Key Performance
Indicators) secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing
tingkatan (level) secara berjenjang. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada unit
organisasi setingkat Eselon II/Satuan Kerja/Unit kerja mandiri sekurangkurangnya adalah indikator keluaran (output). Dengan ditetapkannya indikator
kinerja utama secara formal dalam suatu lembaga pemerintah, diharapkan akan
diperoleh informasi kinerja yang penting diperlukan dalam menyelenggarakan
manajemen

kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari

pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk
perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan indikator kinerja utama pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang adalah untuk memperoleh gambaran atau
sebagai alat ukur mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan dinas sebagai
penjabaran dari visi, misi dan sasaran strategis Dinas Kelautan dan Perikanan
yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan,
sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Tujuan dari penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) ini adalah:
1.

Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik;

2.

Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dan pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja.

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

2

1.3. Landasan Hukum

1. Undang–Undang Nomor 02 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II
Tanggamus;
2.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

4.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;

5.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;

8.

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tulang Bawang
Tahun 2013-2018.

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

3

BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

1.1. Definisi Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib merumuskan
Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang
mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
Indikator Kinerja Utama pada Unit Organisasi setingkat Eselon II/SKPD/Unit
kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah Indikator keluaran (output) untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis.
1.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama
Penetapan Indikator Utama harus memenuhi karakteristik dan kriteria Indikator
Kinerja yang memadai untuk pengukuran kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yaitu:
1.

Spesifik;
Indikator Kinerja harus spesifik mengacu pada apa yang akan diukur,
sehingga mempunyai persepsi yang sama.

2.

Measurable;
Indikator Kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif.

3.

Achievable;
Indikator Kinerja yang ditetapkan harus dapat dikumpulkan datanya oleh
organisasi.

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

4

4.

Relevant;
Indikator Kinerja harus merupakan alat ukur yang menggambarkan sedekat
mungkin ( keberhasilan/kegagalan) yang akan diukur.

5.

Timelines;
Indikator kinerja yang ditetapkan menggambarkan suatu kinerja yang dapat
dicapai untuk kurun waktu tertentu. Sedapat mungkin Indikator Kinerja juga
fleksibel apabila dikemudian hari terjadi perubahan.

Dalam penetapkan dan pemilihan Indikator Kinerja Utama

hendaknya

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.

Adanya keselarasan dan mengacu pada Dokumen RPJMD, RENSTRA dan
Kebijakan Umum;

2.

Bidang kewenangan, tugas dan fungsi SKPD;

3.

Kebutuhan informasi kinerja untuk menyelenggarakan Akuntabilitas Kinerja;

4.

Kebutuhan statistik pemerintah;

5.

Perkembangan issue dan ilmu pengetahuan.

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

5

BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1. Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan. Keadaan yang diinginkan tersebut akan diwujudkan melalui
berbagai usaha pembangunan daerah yang terencana, terarah dan berkelanjutan
selama kurun waktu tertentu (panjang atau menengah) dengan melibatkan pihak
masyarakat, swasta dan pemerintah. Salah satu wujud pembangunan yang
dikembangkan dalam upaya mendukung pembangunan daerah adalah melalui
pembangunan sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Tulang Bawang.
Kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan merupakan wujud implementasi
dari visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Tulang Bawang.
Adapun Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang adalah
sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA

SEKTOR

KELAUTAN

DAN

PERIKANAN

YANG

TANGGUH, TERTATA DAN BERKUALITAS MENUJU KEHIDUPAN
MASYARAKAT NELAYAN DAN PETANI IKAN YANG MAKMUR DAN
SEJAHTERA”.
Untuk mencapai visi diperlukan adanya rumusan upaya-upaya sesuai dengan
sektor pembangunan di masing-masing Satuan Perangkat Daerah melalui misi
pembangunan kelautan dan perikanan. Adapun misi Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang adalah sebagai berikut:
1.

Membangun dan mendukung pembangunan fisik prasarana dan sarana di
bidang Kelautan dan Perikanan.

2.

Meningkatkan perekonomian melalui konsentrasi pada sektor Kelautan dan
Perikanan dengan melakukan upaya pemulihan stabilitas ekonomi, titik berat
pada pembangunan kerakyatan;

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

6

3.

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang beriman, bertaqwa dan
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;

4.

Membuka peluang dan kesempatan investasi yang bersifat ramah lingkungan;

5.

Pelestarian dan pemanfaatan dumber daya perairan dan lingkungannya secara
proporsional;

6.

Membuka peluang dan mendorong investasi sub sektor perikanan;

7.

Menata tumbuh kembangkan kawasan sentra produksi pembudidayaan
sebagai embrio lumbung.

3.2. Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan
menangani isu-isu strategis. Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas Kalautan
dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang, adalah sebagai berikut :
a.

Berkembangnya perikanan berbasis rakyat mencakup aspek produksi dan
pemasaran.

b.

Berkembangnya dan berdaya gunanya perikanan berdasarkan manajemen
perikanan yang mengacu pembangunan fisik di bidang Kelautan dan
Perikanan yang berkelanjutan.

c.

Meningkatkan

kualitas sumber daya manusia bidang Kelautan dan

Perikanan.
d.

Meningkatnya pemanfaatan sumber daya perairan dan lingkungan secara
profesional berdasarkan prinsip pembangunan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan.

e.

Meningkatkan pengelolaan dan melestarikan sumberdaya Kelautan dan
Perikanan serta meningkatnya peluang dan kesempatan investasi yang
bersifat ramah lingkungan terbuka secara luas.

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

7

3.3. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang dioptimalisasikan
secara terukur, spesifikasi, mudah dicapai, rasional untuk dicapai dalam waktu
5 (lima) tahun kedepan, adapun sasaran yang ingin dicapai Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang, sebagai berikut:
a.

Meningkatnya produksi perikanan rakyat;

b.

Terwujudnya dan meratanya kualitas sumber daya manusia yang beriman dan
bertaqwa serta menguasai iptek;

c.

Berkembangnya pemasaran hasil perikanan;

d.

Berkembangnya Unit Pembenihan Rakyat (UPR);

e.

Terbukanya dan berpeluangnya kesempatan berinvestasi yang bersifat ramah
lingkungan;

f.

Tergali dan berkembangnya produk-produk perikanan yang berorientasi
aquabisnis;

g.

Terwujudnya ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kemampuan dan
keahlian di bidang Kelautan dan Perikanan;

h.

Menurunnya tingkat penangkapan ikan dengan menggunakan alat dan bahan
terlarang.

3.4. Strategi dan Kebijakan
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian
kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipenuhi dalam melakukan
tindakan-tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah
dalam mencapai tujuan dan sasaran. Berikut strategi dan kebijakan yang sudah
dirumuskan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang, yaitu :

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

8

Strategi:


Peningkatan produksi Kelautan dan Perikanan dengan memanfaatkan
teknologi dan sumberdaya manusia yang tersedia.



Peningkatan sumberdaya manusia dengan memanfaatkan peran lembaga
penelitian, pelatihan - pelatihan, bimtek, serta mengoptimalkan pengunaan
sarana dan prasarana.



Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan.



Pengawasan terhadap pelestariaan lingkungan sumberdaya ikan.



Penguatan kelembagaan dan memperluas lapangan pekerjaan di bidang
perikanan.

Kebijakan:


Memanfaatkan teknologi dan sumberdaya manusia yang tersedia untuk
mengelola sumberdaya alam yang ada secara optimal, guna meningkatkan
produksi dan produktifitas secara berkelanjutan.



Memanfaatkan peran lembaga penelitian yang ada serta mengoptimalkan
pembangunan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan sumberdaya
manusia aparatur dan masyarakat perikanan.



Meningkatnya kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan yang berdaya
saing melalui investasi, pemanfaatan teknologi dan penggunaan input yang
memadai serta pemanfaatan saran dan prasarana yang ada.



Membangun pula pemberdayaan masyarakat perikanan secara partisifatif dan
dinamis sekaligus mampu memberikan lapangan kerja di bidang perikanan.

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

9

BAB IV
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tulang Bawang, diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
mengukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan dinas, sehingga dapat
dijadikan dasar dalam pembuatan kontrak kinerja yang baik diwujudkan oleh para
pejabat sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Dengan Indikator Kinerja
Utama ini diharapkan para pimpinan instansi tidak hanya mengelola anggaran
saja,

akan

tetapi

pimpinan

juga

harus

mampu

menunjukkan

serta

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat.
Mudah-mudahan Indikator Kinerja Utama ini dapat dijadikan parameter
terhadap

pencapaian

kinerja

aparatur

pemerintah

dalam

pelaksanaan

pembangunan.

I K U Dinas K elautan dan Perikanan K abupaten Tulang Bawang

10