Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kerangka Teori
Teori dapat digunakan sebagai landasan atau dasar berpikir dalam

memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah. Teori merupakan sebuah konsep
abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan-hubungan diantara konsepkonsep yang dapat membantu untuk memahami sebuah fenomena. Menurut
Singarimbun teori adalah serangkaian konsep, defenisi, dan proposisi yang saling
berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang
suatu fenomena. 2
Menurut Singarimbun teori adalah keterkaitan suatu konsep, defenisi, dan
proposisi yang dapat menjadi landasan dalam memberikan gambaran tentang
suatu fenomena atau permasalahan yang akan diteliti. Melihat dari hal ini dapat di
artikan jika hanya terdapat defenisi atau konsep saja maka tidak dapat dijadikan
sebagai landasan dan kerangka teori.
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun penelitian ini, maka
dibutuhkan teori-teori sebagai pedoman kerangka berpikir untuk dapat
menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih yang
dapat disebut sebagai kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir

untuk melakukan penelitian yang digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial
yang menjadi objek penelitian. Sugiono menyebutkan landasan teori perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar
perbuatan coba-coba. 3
Berdasarkan uraian di atas maka , kerangka teori sangat dibutuhkan dalam
suatu penelitian karena dalam melakukan penelitian diperlukan dasar yang kokoh
dalam memberikan gambaran yang sistematis pada suatu permasalahan.
2

Singarimbun, Masri dan sofyan Efendi. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta, LP3S. Hal:18
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Alfabeta. Hal: 55

3

17
Universitas Sumatera Utara

2.1.1

Strategi


Strategi adalah untuk mencapai tujuan dan tindakan yang bersifat selalu
meningkatkan untuk dimasa yang akan datang. Strategi berasal dari kata yakni
strategois yang berarti jenderal. Oleh karena itu, kata strategi secara harfiah
berarti“ seni para jenderal”4. Kata tersebut mengacu pada apa yang merupakan
perhatian utama manajemen puncak organisasi.
Secara khusus, strategi adalah “penempatan” misi perusahaan, penetapan
sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan
kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran utama organisasi akan
tercapai. Dan dalam dewasa ini, strategi adalah istilah yang paling lazim untuk
apa yang biasa disebut kebijakan, tetapi terdapat kesepakatan tentang hal itu5.
Pengertian strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Strategi bukan hanya sekedar suatu rencana atau cara tetapi strategi rencana yang
mengikat semua bagian organisasi menjadi satu dan meliputi semua aspek penting
dalam organisasi dan serasi dan sesuai. Menurut Pearce dan RobinsonStrategi
adalah rencana main dari suatu perusahaan, yang mencerminkan kesadaran suatu
perusahaan mengenai kapan, dimana dan bagaimana ia harus bersaing dalam
menghadapi lawan dengan maksud dan tujuan tertentu.

David Hunger dan Thomas L. Wheelen mengatakan Strategi adalah
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan

dalam

jangka

panjang.

Strategi

menurut

A.Halimstrategi

4

Prof. Dr. J. Salusu, M.A. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta. PT. Gramedia Widjasarana Indonesia.1996.

Hal 55
5
Ibid

18
Universitas Sumatera Utara

merupakansesuai peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta
kemampuan internal dan sumber daya6.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah perumusan rencana yang disusun secara menyeluruh dan efektif untuk
mengambil kepetusan akhir dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang
sudah ditargetkan oleh suatu perusahaan atau organisasi pemerintahan.
2.1.1.1 Perencanaan Strategi
Strategi sangat penting untuk menentukan kesuksesan orang sehingga
inilah yang menjadi alasan mengapa strategi sangat bermanfaat dan akan lebih
baik jika dengan menggunakan manajemen strategi. Manajemen strategi akan
membantu manajer pada semua tingkat dari suatu organisasi dapat berinteraksi
dalam menyusun perencanaan strategi dan mengimplementasikannya.
Perencanaan strategi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat

menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi atau perusahaan akan
diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan
selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan Strategi juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan
organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Perencanaan strategi mensyaratkan
pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternatif dan menekankan
implikasi masa depan pada keputusan sekarang. Perencanaan strategi dapat
memfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi kepentingan dan nilai
6

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/10-pengertian-strategi-menurut-para-ahlilengkap.html

19
Universitas Sumatera Utara

yang berbeda dan membantu pembuatan keputusan secara tertib maupun
keberhasilan implementasi keputusan.
Menurut Robert N. Anthony perencanaan strategi adalah proses
memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan

perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama
beberapa tahun ke depan7.
Berdasarkan pemikiran dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa

perencanaan strategi adalah suatu proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan serta merancang tujuan tersebut dalam rangka
mencapai tujuan terbaik baik itu jangka panjang atau pun jangka pendek.
Manajemen strategidapat diartikan sebagai seni dan ilmu penyusunan,
pencapaian dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan atau organisasi, pengembangan kebijakan dan
perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen strategi mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Tentunya strategi tidak
langsung

diimplementasikan,terlebihdahulu


harus

dirumuskan

dan

diimplementasikan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Beberapa langkah
menurut Hariadi yang perlu dilakukan organisasi atau perusahaan dalam
merumuskan strategi, yaitu8:

7

https://rukanahep.wordpress.com/perencanaan-pembangunan/pengertian-dan-definisiperencanaan-strategis-menurut-ahli/
8
Denny Bagus “ Konsep, Strategi, Defenisi dan Perumusan Strategi” diakses dari jurrnal
sdm.blogspot.co.id/2009/08/konsep-strategi-defenisi-perumusan html?m=1agustus 2009

20
Universitas Sumatera Utara


1. Mengindentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh organisasi atau
perusahaan di masa depan dan menentukan misi organisasi atau
perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi
oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang
dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif
strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan
kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek
dan jangka panjang.
2.1.1.2 Strategi Pengembangan Pariwisata
Pembangunan pariwisata pada hakekatnya merupakan upaya untuk
mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata. Sesuai dengan
asas otonomi daerah yang berlaku, maka pengembangan pariwisata juga menjadi
bagian dari proses pembangunan daerah otonom. Undang-undang nomor 10 tahun

2009 merupakan dasar hukum pengembangan pariwisata9. Dalam UU No 10
Tahun 2009 tentang kepariwisataan yaitu bahwa penyelenggaraan pembangunan
kepariwisataan di Indonesia harus dilakukan berdasarkan pada asas manfaat,
kekeluargaan,adil

dan

merata,

keseimbangan,

kemandirian,

kelestarian,

partisipatif, berkelanjutan, demokratis, kesetaraan dan kesatuan yang kesemuanya
diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan
memperlakukan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta
kebutuhan manusia untuk berwisata.


9

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/article/viewFile/7720/7285

21
Universitas Sumatera Utara

Mendasar kepada segenap prinsip penyelengaraan kepariwisataan diatas,
UU No 10 Tahun 2009 juga telah mengarahkan bahwa tujuan kepariwisataan di
Indonesia adalah untuk :
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
3. Menghapus kemiskinan
4. Mengatasi penganguran
5. Melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya
6. Memajukan kebudayaan
7. Mengangkat citra bangsa
8. Memupuk rasa cinta tanah air
9. Memperkukuh jati diri dari kesatuan bangsa
10. Mempererat persahabatan antar bangsa.

Kepariwisataan dipandang bukan sekedar sebagai bentuk interaksi antara
wisatawan dan objek wisata saja, akan tetapi dimengerti lebih luas sebagai suatu
kesatuan sistem yang paling berkaitan antara paling tidak ada empat komponen
sebagai berikut10:
a. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
b. Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang ada dalam satu atau
lebih wilayah administrasi yang didalamnya terdapat daya tarik wisata,
fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesbiitas serta masyarakat yang
saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
c. Pemasaran pariwisata meliputi pemasaran pariwisata bersama, terpadu dan
berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
serta pemasaran yang bertanggung jawab dalam membangun citra
Indonesia sebgai destinasi pariwisata yang berdaya saing.
d. Kelembagaan kepariwisataan sebagai keseluruhan institusi Pemerintah,
Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia,
regulasi serta mekanisme operasional yang terkait dengan kepariwisataan.
Sesuai mandat yang sangat penting yang telah ditetapkan dalam Undangundang Kepariwisataan yakni terkait dengan penyelenggaraan kepariwisataan

10

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisatawan

22
Universitas Sumatera Utara

dengan diberikannya kewenangan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah,
baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk menyusun dan menetapkan rencana
induk pembangunan kepariwisataan sesuai dengan tingkat kewenangan.
Perencanaan pembangunan kepariwisataan merupakan suatu proses untuk
mempersiapkan secara sistematis dan rasional segenap kegiatan atau aktivitas
kepariwisataan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan
merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut secara optimal dengan
mengalokasikan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien. Adapun
strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yaitu11:
1. Strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yang mengutamakan
pertumbuhan (growth oriented model)
2. Strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada
pemberdayaan masyarakat (community based tourism development)
3. Strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada
keberlanjutan pembangunan kepariwisataan (sustanaible tourism
development).
2.1.1.3 Strategi Peningkatan Kunjungan
Setiap negara berusaha membuat pariwisata mereka semakin dikenal oleh
orang banyak. Indonesia juga memiliki peluang yang besar untuk menarik
wisatawan asing untuk berkunjung. Adapun strategi yang dilakukan untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan adalah :
1. Promosi terus-terusan dan memasarkan produk pariwisata
Promosi wajib dilakukan agar wisatawan asing semakin mengenal daerah
tujuan wisata. Baik dengan ikut pameran internasional dan juga melalui
website dan media sosial, sehingga dunia banyak tahu tentang banyaknya
objek wisata yang potensial dan patut untuk dikunjungi. Dengan adanya
pemasaran produk pariwisata maka akan memudahkan dalam
mengenalkan produk-produk pariwisata.
11

Sunaryo, Bambang . 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata-Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta. Gava Media

23
Universitas Sumatera Utara

2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan akomodasi pariwisata
Pelayanan yang dimaksud yaitu dengan bersikap baik pada wisatawan dan
mengutamakan kepuasan wisatawan yang datang. Sehingga wisatawan
merasa senang dan ingin berkunjung kembali. Juga harus melakukan
perbaikan dan pengoptimalan penggunaan sarana dan prasarana atau
fasilitas umum.
3. Mengolah potensi wisata yang ada sebagai daya tarik wisata
Dengan potensi wisata yang dimiliki maka akan lebih baik jika wisata
tersebut dapat diolah dengan baik dan sangat cantik dan mengundang
banyak pengunjung lokal dan mancanegara.
2.1.2

Pariwisata
Istilah pariwisata terlahir dari kata wisata. Didalam UU No 10 Tahun

2009, tentang Kepariwisataan pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan
seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan untuk
tujuan wisata seperti berekreasi, berbisnis, maupun untuk memenuhi kebutuhankebutuhan khusus yang lain disebut sebagai wisatawan (tourist).
Dalam UU No 10 Tahun 2009, keseluruhan ruang lingkup kegiatan
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai
fasilitas serta layananan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
2.1.2.1 Jenis-jenis Pariwisata
Menurut Pendit, jenis-jenis Pariwisata terdiri dari 12:
1. Wisata Budaya

12

Pendit, Nyoman S.1994. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya
Paramita

24
Universitas Sumatera Utara

2.

3.

4.

5.

6.

2.1.3

Wisata budaya ini dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas
pandangan hidup seseorang dengan melakukan kegiatan perjalanan ke
tempat lain, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan, adat-istiadat mereka,
cara hidup mereka, dan budaya dan seni mereka.
Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini biasanya dikaitkan oleh kegiatan olahraga air seperti
danau, pantai, dan laut. Misalnya memancing, berlayar, berselancar,
menyelam sambil melakukan pemotretan, dan lain sebaginya.
Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Wisata ini biasanya melakukan kegiatan perjalanan ke daerah taman atau
hutan lindung yang dikaitkan dengan keindahan alamnya, kesegaran udara
pegunungan, serta flora dan fauna yang jarang ditemukan ditempat lain.
Wisata Konvensi
Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan
menyediakan fasilitas bangunan, ruangan-ruangan tempat bersidang bagi
para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi, atau pertemuan
lainnya baik bersifat nasional maupun internasional.
Wisata Pertanian (Agrowisata)
Wisata pertanian ini melakukan perjalanan wisata ke perkebunan, ladang
pembibitan, dan sebagainya.
Wisata Pilgrim
Jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat, dan
kepercayaan umat, kelompok atau masyarakat. Wisata pilgrim banyak
dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke
makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau
pegunungan yang dianggap keramat.
Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan unsur pelaksana otonomi

daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang bertangung jawab kepada
Bupati melalui sekretaris Daerah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Dairi yang mempunyai tugas dan fungsi. Tugasnya adalah sebagai pelaksana
otonomi daerah Kabupaten Dairi yang memiliki tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan daerah dalam bidang kebudayaan, pariwisata,

25
Universitas Sumatera Utara

pemuda, dan olahraga.Dan untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pariwisata,
Kebudayaan menyelenggarakan fungsi13.
a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang kebudayaan, pariwisata,
pemuda dan olahraga;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dalam bidang
kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas teknis dalam bidang kebudayaan,
pariwisata, pemuda dan olahraga;
d. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas
dan fungsinya.
Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah penyusunan rencana
pembangunan dalam meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan dalam usaha pencapaian
rencana pembangunan yang telah ditetapkan tersebut.
2.1.4

Manajemen Strategis
Manajemen Strategis berasal dari dua kata yaitu manajemen dan strategis.

Manajemen srategis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat, muncul
sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan dan akibat semakin
komlpleksnya dinamika lingkungan organisasi. Bidang ilmu ini melihat
pengelolaan organisasi secara menyeluruh dan berusaha menjawab tantangan
perubahan lingkungan. Ciri khusus manajemen strategis adalah penekanan pada
pengambilan keputusan strategisberhubungan dengan masa yang akan datang
dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan.
Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau
program yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan

13

Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Dairi.

26
Universitas Sumatera Utara

lingkungan internal dari organisasi atau program tersebut. Dalam manajemen
strategis terdapat dua bagian yang saling berhubungan yaitu perencanaan strategis
dan pelaksanaan pengelolaan dari hasil perencanaan strategi tersebut14.
2.1.4.1 Manfaat Manajemen Strategi
Manajemen strategi menurut David adalah membuat organisasi lebih
proaktif daripada reaktif dalam membentuk masa depan, manajemen
strategimembuat organisasi dapat memulai dan mempengaruhi berbagai kegiatan
dan dengan demikian mengendalikan nasib sendiri. 15
Salusu menyebutkan beberapa manfaat pentingnya manajemen strategis,
yakni16:




Identifikasi peluang, yaitu memungkinkan ancaman dari lingkungan dapat
dihindari seminimal mungkin dengan menggunakan kekuatan yang
dimiliki organisasi, sehingga organisasi dapat memperbaiki kelemahankelemahannya dan member petunjuk untuk mengantisipasi perubahanperubahan awal dari lingkungan eksternal. Semangat korps, yaitu mampu
menetapkan sinergi dan semangat korps sehingga meningkatkan
produktivitas.
Perubahan-perubahan strategis, yaitu apabila terjadi perubahan dalam
lingkungan organisasi maka dengan manajemen strategik dapat
menyesuaikan arah perjalanan organisasi dengan misi dan tujuan yang
dicapai.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi

dapat membuat organisasi menjadi lebih aktif dalam merencanakan tujuan di masa
depan dengan cara mengidentifikasi peluang yaitu menghindari ancaman dengan
menggunakan kekuatan serta mampu menghindari perubahan-perubahan strategis
di dalam organisasi.

14

Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI
David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis : Konsep. Jakarta: Salemba Empat
16
Salusu, J. 2008. Pengambilan Keputusan Stratejik, Organisasi Publik dan Nonprofit. Jakarta:
Grasindo

15

27
Universitas Sumatera Utara

2.1.4.2 Proses Manajemen Strategi
Proses manajemen strategi menurut David17 terdiri dari 3 tahap, yaitu:
formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
a. Tahap Formulasi
Tahap ini meliputi pengembangan visi dan misi, pengindentifikasi peluang
dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, penentuan kekuatan
dan kelemahan dari lingkungan internal organisasi, pembuatan sasaran
jangka panjang, pembuatan strategi (strategi alternatif), serta pengambilan
keputusan strategi yang dipilih untuk diterapkan.
b. Tahap Implementasi
Tahap ini meliputi penentuan sasaran tahunan, pengelolaan kebijakan,
pemotivasian pegawai, pengalokasian sumber-sumber daya agar strategi
yang diformulasikan dapat dilaksanakan. Termasuk didalamnya adalah
pengembangan kultur yang mendukung strategi, penciptaan struktur
organisasi yang efektif, pengarahan usaha-usaha pemasaran, penyiapan
anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta
mengkaitkan kompensasi pegawai dengan kinerja organisasi.
c. Tahap Evaluasi
Tahap ini meliputi kegiatan mencermati apakah strategi berjalan dengan
baik atau tidak. Hal ini dibutuhkan untuk memenuhi prinsip bahwa strategi
organisasi haruslah secara terus-menerus disesuaikan dengan perubahanperubahanyang selalu terjadi di lingkungan eksternal maupun internal.
2.1.5

Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek bisnis/perusahaan atau
suatu spekulasi bisnis.
Menurut Sudarmo analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu18:


17

Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.

David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis : Konsep. Jakarta: Salemba Empat
Sudarmo, Indriyo Gito. Manajemen strategi. Yogyakarta: BPFE

18

28
Universitas Sumatera Utara



Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
Opportunity (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa
datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.
Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar.
Ancaman ini dapat menggangu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.





Analisis SWOT merupakan awal proses perumusan strategi. Selain
analisis situasi juga mengharuskan manajer/pimpinan strategis untuk menemukan
kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal, disamping
memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal. Mengingat bahwa
SWOT adalah akronim untuk Strengths, Weakness, Opportunity, Threats dari
organisasi yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis.
Tabel 2.1
Matriks SWOT
Strength (S)

Weakness (W)

Identifikasi kekuatan

Identifikasi kelemahan

Opportunity

Strategi (SO)

Strategi (WO)

(O)

Menciptakan

Identifikasi

menggunakan kekuatan untuk meminimal kelemahan untuk

peluang

memanfaatkan peluang

memanfaatkan peluang

Threats (T)

Strategi (ST)

Strategi (WT)

Identifikasi

Menciptakan

ancaman

menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan dan

Internal
Eksternal

strategi

strategi

mengatasi ancaman

yang Menciptakan

yang Menciptakan

strategi

strategi

yang

yang

menghindari ancaman.

Dari matriks SWOT diatas dapat diperoleh 4 strategi yaitu :

29
Universitas Sumatera Utara

a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
b. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk
memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT
bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari
ancaman eksternal.
Hasil analisis SWOT ini akan memberikan sebuah arahan kearah mana
organisasi akan memberikan perumusan strategi, implementasi bahkan evaluasi
yang dapat mendukung keunggulan organisasi dan kesempatan yang ada untuk
perkembangan sebuah organisasi dan rumusan strategi yang dapat memperkecil
kelemahan bahkan memprediksi ancaman di masa depan serta menghasilkan cara-

30
Universitas Sumatera Utara

cara untuk mengantisipasinya. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi
relasi-relasi sumber daya pariwisata dengan sumber daya lain. Jadi kekuatan dan
kelamahan sumber daya tersebut perlu ditegaskan sejak awal.
Manfaat dari analisis ini adalah untuk dapat melihat suatu topik atau suatu
permasalahan yang di lihat dari 4 sisi berbeda. Hasil yang ditemukan akan
menjadi analisa yang dapat menjadi rekomendasi atau arahan tentang bagaimana
mempertahankan perusahaan di masa yang akan datang dari berbagai masalah
yang akan datang.
2.1.6

Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan

untuk menggambarkan secar abstrak kejadian atau keadaan kelompok atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial19. Tujuan adanya defenisi
konsep adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya
interprestasi ganda dari varibel yang teliti. Melalui konsep, peneliti diharapkan
akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah
untuk beberapa kejadian.
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis memberikan batasan atau
defenisi dari beberapa konsep yang digunakan antara lain :
1. Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah penyusunan rencana
pembangunan dalam meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan
dalam usaha pencapaian rencana tersebut.
19

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. Metode Penelitian Survai.2008. Jakarta, LP3S

31
Universitas Sumatera Utara

2. Strategi pengembangan dalam peningkatan pengunjung adalah cara atau
usaha negara membuat pariwisata mereka semakin dikenal oleh banyak
orang dan datang berkunjung.
2.1.7

Hipotesis Kerja
Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal.

Oleh karena itu berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, penulis
merumuskan hipotesis kerja, yaitu: “Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Dairi terkait pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam
meningkatkan kunjungan wisatawan meliputi strategi Strength-Opportunity (SO),
strategi Strength-Threats (ST), strategi Weakness-Opportunity (WO), strategi
Weakness-Threats (WT) pengembangan peningkatan pengunjung.

32
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Upaya Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kota Medan

21 240 59

Pengembangan Objek Wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dairi Oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dairi

23 144 112

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

16 84 174

PERAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN (Studi Pengembangan Ekowisata Di Kabupaten Nganjuk).

1 6 161

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 15

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 1 2

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 4

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 2

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 6

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

1 3 10