Penentuan Residu Minyak Pada Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada PTPN IV Unit Usaha Mayang

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit bukanlah tanaman asli di Indonesia dan baru ditanam secara komersil pada
tahun 1911. Istilah kelapa sawit mungkin dimaksud sebagai istilah umum untuk jenis palm.
Meskipun demikian perkataan sawit sudah ada sejak lama.. Kebun industri kelapa sawit
pertama dibuka pada tahun 1911 di Tanah Itam Ulu oleh maskapai Oliepalmen Cultuur dan
di Pulau Raja oleh maskapai Huilleries de Sumatra –RCMA (Lubis, 1987).
Salah satu jenis limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit
(TKKS). Tempurung kelapa sawit termasuk juga limbah padat hasil pengolahan kelapa sawit.
Limbah padat mempunyai ciri khas pada komposisinya. Komponen terbesar dalam limbah
padat tersebut adalah selulosa, disamping komponen lain meskipun lebih kecil seperti abu,
hemiselulosa, dan lignin (Fauzi,Y 2004).
Tanaman kelapa sawit menghasilkan tandan yang mengandung minyak 25% dan inti
sawit 7%. Tandan tersebut harus mendapat perlakuan fisika dan mekanika dalam pabrik
sehingga diperoleh minyak dan inti.
Berdasrkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul :
Penentuan Residu Minyak Pada Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada PTPN IV Unit Usaha
Mayang.


1.2 Permasalahan
Berapakah jumlah residu minyak crude palm oil (CPO) pada tandan kosong di PTPN IV
Unit Usaha Mayang.

Universitas Sumatera Utara

1.3 Pembatasan Masalah
Permasalahan dibatasi pada penentuan residu minyak pada tandan kosong melalui proses
ekstraksi sokletasi.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan tugas akhir ini untuk mengetahui besarnya persentase residu minyak yang
diperoleh dari ekstraksi tandan kosong kelapa sawit.

1.5 Manfaat
Memberikan informasi jumlah residu minyak yang terdapat pada tandan kosong kelapa
sawit, serta memberikan petunjuk dalam perbandingan antara pengaruh alat yang digunakan
apakah masih dalam keadaan yang layak digunakan.


Universitas Sumatera Utara