PERGUB NOMOR 081 Tahun 2017 SOP BIRO KESRA 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
NOMOR 081 TAHUN 2017
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI SERTA PENETAPAN
PENERIMA HIBAH DAERAHPADABIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT
DAERAHPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang:

Mengingat:

a.

bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan hibah daerah
berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor
021 Tahun 2017, dipandang perlu menetapkan Standar
Operasional Prosedur Hibah Daerah;

b.


bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Standar Operasional Prosedur Monitoring dan Evaluasi serta
Penetapan Penerima Hibah Daerah Pada Biro Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan;

1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antaralain mengenai
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1956 Nomor 65, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1106);

2.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);

3.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

-25.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4846);

6.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);

7.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);

8.


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah,
Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4693);

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4738);

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209);

-313.

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Tahun Nomor
5257);

14.


Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6041);

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

16.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil

Pemerintah diWilayah Provinsi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 342) sebagaimana telah
diubahbeberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan KeempatAtas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 51);

17.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan BantuanSosial yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 541);

18.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang
Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 704);

19.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 649);

20.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar
Pelayanan;

-421.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Standar Pelayanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 15);

22.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

23.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13

Tahun 2007 tentangPokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2007 Nomor 13);

24.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 Tahun
2013 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2013 Nomor 4);

25.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12
Tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Publik Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2014 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2014 Nomor 88);

26.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 100);

27.

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
(Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor
72);

28.

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 021 Tahun
2017 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan
Penatausahaan Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta
Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber
dari
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah(Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017
Nomor 21);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI SERTA PENETAPAN
PENERIMA HIBAH DAERAH PADA BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT
SEKRETARIAT DAERAHPROVINSI KALIMANTAN SELATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1.

Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

-52.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.

3.

Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.

4.

Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

5.

Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

6.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan adalah Asisten Sekretaris Daerah
di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

7.

Biro Kesejahteraan Rakyat adalah Biro di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.

8.

Kepala Biro adalah Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.

9.

Kepala Bagian adalah semua Kepala Bagian di Lingkungan Biro Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

10. Kepala Sub Bagian adalah semua Kepala Sub Bagian di Lingkungan Biro
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
11. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro yang selanjutnya disebut Kasubbag TU
adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Kesejahteraan Rakyat.
12. Hibah adalah pemberian dengan sukarela dengan mengalihkan hak atas sesuatu
kepada orang lain.
13. Hibah Daerah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah lain, Badan Usaha Milik
Negara/Badan
Usaha
Milik
Daerah,
Badan,
Lembaga
danorganisasi
kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah.
14. Monitoring dan evaluasi yang selanjutnya disebut Monevadalah proses rutin
pengumpulan data/informasi dan pengukuran kemajuan atas objektif program.
15. Tim Monitoring dan Evaluasi yang selanjutnya disebut Tim Monev adalah tim
pelaksama kegiatan monitoring dan evaluasi yang dibentuk dan diberikan tugas
melalui surat keputusan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan selaku Kuasa Pengguna Anggaran, yang terdiri dari
personil Biro Kesra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
16. Penetapan Penerima Hibah adalah proses penetapan calon penerima hibah yang
telah memenuhi kriteria dan persyaratan untuk diusulkan sebagai penerima
hibah daerah.
17. Verifikasi adalah suatu proses memeriksa, mencatat, dan membandingkan
kelengkapan proposal dengan ketentuan persyaratan penerima hibah.
18. Disposisi adalahcatatan berupa saran/tanggapan/instruksi setelah proposal
hibah dibaca oleh pimpinan.
19. Proposal adalah sebuah rencana yang dituangkan ke dalam bentuk surat
permohonan, rancangan kerja dan perencanaan kegiatan yang disusun dan
disampaikan oleh pemohon hibah.
20. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas, bagaimana dan kapan harus dilakukan dimana dan oleh siapa
dilakukan.

-6-

BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Bagian Kesatu
Jenis-jenis Standar Operasional Prosedur
Pasal 2
Standar Operasional Prosedur Biro Kesejahteraan Rakyat, terdiri atas:
1. SOPMonitoring dan Evaluasi (Monev) Hibah Daerah.
2. SOPPenetapan Penerima Hibah Daerah.

Bagian Kedua
Standar Operasional Prosedur
Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Hibah Daerah
Pasal 3
Kepala Sub Bagian yang membidangi membuat konsep rencana Monevke
kabupaten/kota, konsep surat pemberitahuan Monev dan konsep nota dinas.
Pasal 4
Kepala Bagian yang membidangi menerima konsep rencana Monevke kabupaten/kota,
mengoreksi dan memaraf konsep surat pemberitahuan Monev, dan konsep nota dinas.
Pasal 5
Kepala Biro menerima konsep rencana Monev, memaraf konsepkonsep surat
pemberitahuan Monevdan menandatangani nota dinas.
Pasal 6
Kasubbag TUmemberi nomor nota dinas dan
Perekonomian dan Pembangunan untuk diparaf.

meneruskan

surat

ke

Asisten

Pasal 7
Asisten Perekonomian dan Pembangunan menerima dan memaraf konsep Konsep
surat pemberitahuan Monev.
Pasal 8
Sekretaris Daerah menerima dan menandatangani surat pemberitahuan Monev.
Pasal 9
Kasubbag TUmenerima dan mendistribusikan surat pemberitahuan Monev.
Pasal 10
Kepala Sub Bagianyang membidangi melaksanakan rapat persiapan.

-7-

Pasal 11
Kepala Sub Bagian membuat konsep surat tugas.
Pasal 12
Kepala Bagian memeriksa dan memaraf konsep surat tugas.
Pasal 13
Kepala Biro memeriksa dan memaraf surat tugas.
Pasal 14
Asisten Perekonomian dan Pembangunan memeriksa dan menandatangani surat
tugas.
Pasal 15
Kepala Sub Bagian menerima surat tugas yang sudah ditandatangani.
Pasal 16
Tim Monevmenerima surat tugas dan melaksanakan Monev.
Pasal 17
Tim Monev membuat konsep laporan hasil Monev.
Pasal 18
Kepala Sub Bagian menerima, mengoreksi, memaraf konsep laporan dan meneruskan
ke Kepala Bagian yang membidangi.
Pasal 19
Kepala Bagian yang membidangi menerima, mengoreksi dan memaraf konsep laporan
dan meneruskan ke Kepala Biro.
Pasal 20
Kepala Biro menerima dan menandatangani konsep Laporan.
Pasal 21
Kepala Sub Bagian menerima laporan Monev yang sudah ditandatangani oleh Kepala
Biro.
Pasal 22
Format Standar Operasional Prosedur Monitoring dan Evaluasi Hibah Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini.

-8-

Bagian Ketiga
Standar Operasional Prosedur Penetapan Penerima Hibah Daerah
Pasal 23
Kasubbag TU menerima dan mencatat proposal permohonan hibah daerah.
Pasal 24
Kepala Biro menerima proposal dan memberikan disposisi.
Pasal 25
Kasubbag TUmenerima proposal yang telah disposisi dan mendistribusikan kepada
Kepala Bagianyang membidangi.
Pasal 26
Kepala Bagian yang membidangi menerima, mempelajari dan mendisposisi berkas
proposal kemudian meneruskan proposal kepada Kepala Sub Bagian.
Pasal 27
Kepala Sub Bagian yang membidangi menerima, mencatat, dan memverifikasi
proposal.
Pasal 28
Kepala Sub Bagian membuat konsep daftar penerima hibah.
Pasal 29
Kepala Bagian memeriksa dan memaraf konsep daftar penerima hibah.
Pasal 30
Kepala Biro mengoreksi dan memberikan persetujuan daftar penerima hibah untuk
dibuatkan SK Gubernur tentang penetapan penerima hibah daerah.
Pasal 31
Kepala Sub Bagianyang membidangi membuat konsep Keputusan Gubernur tentang
penetapan penerima hibah daerah dan konsep nota dinas mohon koreksi Keputusan
Gubernur.
Pasal 32
Kepala Bagian memeriksa konsep Keputusan Gubernur dan memaraf konsep nota
dinas.
Pasal 33
Kepala Biro menerima, memeriksa dan menandatangani nota dinas.

Pasal 34
Kasubbag TU memberi nomor dan mengirimkan nota dinas dan konsep Keputusan
Gubernur ke Biro Hukum.

-9-

Pasal 35
Biro Hukum menerima dan mengoreksi konsep Keputusan Gubernur.
Pasal 36
Biro Hukum mengirim hasil koreksian konsep Keputusan Gubernur.
Pasal 37
Kepala Sub Bagian yang membidangi membuat konsep nota dinas kepada Sekretaris
Daerah mohon tandatangan Naskah Keputusan Gubernur.
Pasal 38
Kepala Bagian yang membidangi memeriksa dan memaraf nota dinas.
Pasal 39
Kepala Biro memeriksa dan menandatangani nota dinas.
Pasal 40
Kasubbag TU memberi nomor nota dinas dan mengirimkan ke Asisten Perekonomian
dan Pembangunan.
Pasal 41
Asisten Perekonomian dan Pembangunan memeriksa dan memaraf Naskah Keputusan
Gubernur serta mendisposisi nota dinas.
Pasal 42
Sekretaris Daerah memeriksa dan menandatangani Naskah Keputusan Gubernur atas
nama Gubernur.
Pasal 43
Kepala Sub Bagian yang membidangi menerima Naskah Keputusan Gubernur yang
telah ditandatangani oleh Sekretaris Daerah.
Pasal 44
Format Standar Operasional Prosedur Penetapan Penerima Hibah Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Gubernur ini.

(1)

BAB III
TATA KERJA
Pasal 45
Setiap pejabat dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan di Biro
Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan wajib menguasai, memahami,
dan melaksanakan sistem dan ketentuan yang berlaku dalam melaksanakan
kegiatan.

- 10 (2)

Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Biro kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan wajib
membangun komitmen tinggi untuk mendukung pelaksanaannya.

(3)

Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan wajib mengembangkan
koordinasi dan kerjasama maksimal dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kegiatan keagamaan.

(4)

Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan wajib memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan tugas.

(1)

(2)

BAB IV
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 46
Untuk menunjang efisiensi dan efetivitas pelaksanaan Standar Operasional
Prosedur dalam kegiatan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan,
dipandang perlu menyediakan Fasilitasi dan Sarana serta Prasarana pendukung
kegiatan sesuai dengan kebutuhan.
Fasilitasi Sarana Prasarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dioperasionalkan secara khusus dalam kegiatan Biro Kesejahteraan Rakyat
Provinsi Kalimantan Selatan secara efisien, efektif, dan tepat waktu sesuai dengan
standar waktu maksimal untuk setiap kegiatan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal47

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 20 September 2017
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. SAHBIRIN NOOR
Diundangkan di Banjarbaru
pada tanggal 20 September 2017
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. ABDUL HARIS
BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN2017NOMOR 81

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN OLEH OKNUM POLISI DALAM PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR (PUTUSAN NOMOR 136/PID.B/2012/PN.MR)

3 64 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98