ALTERNATIF PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MELALUI TRADISI TU’U PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI DESA BATUTUA, ROTE BARAT DAYA, ROTE NDAO, NUSA TENGGARA TIMUR) | Puspitasari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8835 18663 1 SM

ALTERNATIF PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MELALUI TRADISI
TU’U PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI DESA BATUTUA,
ROTE BARAT DAYA, ROTE NDAO,
NUSA TENGGARA TIMUR)
Desi Puspitasari, Nurhadi, Siany Indria Liestyasari
Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS, Email: dessy7puspitasari@gmail.com
Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS, Email: nurhadi1974@gmail.com
Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS, E-Mail: liestyasari2003@yahoo.co.uk

Abstract & Keywords
Desi Puspitasari. K8412017. AN ALTERNATIVE OF EDUCATION COST
THROUGH THE TRADITION EDUCATION TU’U (A CASE STUDY AT
BATUTUA VILLAGE, IN THE SOUTHWEST OF ROTE, ROTE NDAO, NUSA
TENGGARA TIMUR. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Eucation.
Sebelas Maret University, June 2016.
The aims of this research are to know, 1) how the history and forms of tu’u
organization that grow in the Batutua society, 2) how the stage of education
organization of tu’u at the Batutua society, and 3) how the role and function of
educaton tradition of tu’uin a context the Batutua society.
The researcher uses a qualitative approach with the intrinsic case study.
Informants are from the society of Batutua village that have organized and joined the

tu’u of education.The techniqe of sampling used is a purposive sampling technique,
while the data was collected from unstructure interview, observation, and
documentation. The data was validated by using data and sources
triangulation.While the data analysis uses the sorting stage, interpretation, and
abstraction.
The findings show that firstly, the history of tu’u was started from the funding’s
needs to fulfil the needs of mariage belis. Tu’u is devided into four types, namely tu’u
of marriage, tu’u of looking for a job, tu’u of building house, and tu’u of education.
Secondly, the steps of organizing tu’u starts from listening manaleo, spreading the
invitation card, setting the house, waiting for a guest, and mbale ndunak. Thirdly,
according to structural-functional theory, tu’u plays social’s role as a binder
relationship, power sharing, the fulfilment of economic, maintaining the cultural
identity, and preserving the modern integrated cultural.
Keywords: Education tu’u, funding, identity

1

2

Abstrak& Kata Kunci

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui, 1) Bagaimana sejarah dan
bentuk-bentuk penyelenggaraan tu’u yang berkembang di masyarakat Batutua 2)
Bagaimana tahapan penyelenggaraan tu’u pendidikan pada masyarakat Batutua 3)
Bagaimana peran dan fungsi tradisi tu’u pendidikan dalam konteks masyarakat
Batutua.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus
intrinsik. Informan berasal dari masyarakat Batutua yang telah menyelenggarakan
dan mengikuti tu’u pendidikan. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik
purposive sampling, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan wawancara tidak terstruktur, observasi dan dokumentasi. Uji validitas yang
digunakan adalah triangulasi sumber dan data. Teknik analisis data menggunakan
tahapan pemilahan, interpretasi dan abstraksi.
Hasil penelitian yang di peroleh yaitu: 1) Sejarah tu’u dimulai dari kebutuhan
pendanaan untuk memenuhi kebutuhan belis perkawinan. Tu’u terbagi kedalam tu’u
pernikahan, tu’u mencari pekerjaan, tu’u membangun rumah dan tu’u pendidikan.
2) Tahapan dalam penyelenggaraan tu’u dimulai dari mendengarkan manaleo,
menyebar undangan, menata rumah, menunggu tamu dan mbale ndunak. 3) Secara
struktural fungsional tu’u ini menjalankan fungsi-fungsi sosial sebagai pengikat
hubungan, pembagian kekuasaan, pemenuhan ekonomi, mempertahankan identitas
kebudayaan serta melestarikan kebudayaan yang terintegritas dengan kemajuan

jaman.
Kata kunci : Tu’u pendidikan, pembiayaan, identitas

PENDAHULUAN

menjadi kelebihan dan kelemahan bagi

Sebagai

negara

yang

Negara Indonesia untuk melakukan

bekedaulatan,

Indonesia

dikenal


pemerataan pembangunan. Salah satu

dengan

kelemahan Negara kepulauan adalah

yang

sulitnya memberikan akses untuk di

sebagai

negara

17.504

pulau

kepulauan

(BPS,

2014)

memiliki karakteristik yang berbeda

lakukan

seperti

menyeluruh. Kesulitan tersebut di

flora,

pencaharian,

fauna,
ras,

iklim,


agama,

mata

bahasa,

pembangunan

sebabkan

daerah

belum

secara

dapat

teknologi, sitem organisasi dan sistem


mengotimalkan sumber daya yang ada

ekonomi. Perbedaan tersebut dapat

secara

maksimal

terutama

daerah

2

perbatasan yang kurang mendapatkan

dengan Australia)

perhatian karena jauh dari pusat


Indonesia dengan 20 kabupaten yang

pemerintahan. Sehingga sering kali

di

daerah perbatasan tergolong sebagai

tertinggal

daerah tertinggal karena pendidikan,

Kabupaten Rote Ndao (BPS, 2014).

kesehatan,

Untuk

perekonomian,


teknologi masih rendah.

dan

Selain itu

dan tertinggal di

indikatorkan

sebagai

salah

satunya

mengejar

Pemerintah


daerah
yaitu

ketertinggalan

Daerah

melakukan

daerah tertinggal di definisikan sebagai

berbagai macam inovasi salah satunya

daerah yang relatif kurang berkembang

dengan

di bandingkan daerah lain dalam skala


kebudayaan

dengan

“tu’u

untuk

nasional (Kemendesa, 2015). Sehingga

pendidikan,

kurangi

pesta

pora

ketidakseimbangan pembangunan ini

sekolahkan

anak”. Revitalisasi ini

menimbulkan

secara garis besar merupakan inovasi

daerah

dari

kesenjangan
tingkat,

antar
provinsi,

mengadakan

pemerintah
meningkatkan

kabupaten hingga ke tingkat desa.
Untuk mengurangi kesenjangan

masyarakat

revitalisasi

daerah

untuk

kualitas

pendidikan

Rote

Ndao

dengan

telah

mengadakan bantuan dana pendidikan.

untuk

Bantuan dana pendidikan ini pertama

mengoptimalkan potensi daerah sesuai

kali di cetuskan oleh Bapak Johannes

potensi

B.

antar

daerah

memberikan

pemerintah
dukungan

daerahnya

masing-masing

Ndolu

sebagai

bentuk

atas

kualitas

melalui peraturan otonomi daerah.

keprihatinannya

Namun, dengan otonomi daerah masih

pendidikan di Rote Ndao yang masih

banyak daerah perbatasan yang belum

rendah(Kompas,

dapat memanfaatkan sumber dayanya

masyarakat meyakini bahwa dengan

secara

kualitas

pendidikan sebagai wahana untuk

manusia yang masih lemah dalam

memperluas akses dan mobilitas sosial

pengetahuan dan teknologi.

dalam masyarakat baik secara vertical

maksimal

karena

Nusa Tenggara Timur sebagai
salah satu daerah terluar (berbatasan

2011).

Karena

maupun horizontal sekaligus sebagai

3

alat

pemberantas

kemiskinan

berbagai macam keragaman budaya
yang tidak pernah ada ujungnya.

(Supriyadi, 1994)
Ndao

secara

Keberagaman budaya yang di ciptakan

kendala

dalam

oleh masyarakat di susun secara rapi

letak

membentuk struktur sosial yang unik

geografis dengan pulau-pulau. Kendala

untuk memenuhi kebutuhan manusia

SDM salah satunya dilihat dari angka

yang tak terbatas untuk, 1) Bagaimana

melek huruf

sejarah

Namun,

Rote

khusus

memiliki

sumber

daya

manusia

dan

dan buta huruf yang

dan

bentuk-bentuk
tu’u

masih di 90,11 persen penduduk

penyelenggaraan

kabupaten Rote Ndao yang artinya

berkembang di masyarakat Batutua. 2)

masih ada 9,89 persen penduduk Rote

Bagaimana tahapan penyelenggaraan

Ndao yang yang berumur 10 tahun

tu’u pada masyarakat Batutua. 3)

keatas yang belum dapat menulis dan

Bagaimana peran dan fungsi tradisi

membaca. (SUSENAS, 2012-2013).

tu’u

Untuk

itu,

bertolak

dari

pendidikan

dalam

yang

konteks

masyarakat Batutua.

kebutuhan akan tulisan tentang suatu
kelompok

masyarakat

di

METODE

Nusa

Peneliti memilih menggunakan

Tenggara Timur khususnya kabupaten
Rote Ndao

dengan

keaneragaman

pendekatan kualitatif karena desainnya

dalam kesukuan yang ada, dan makin

yang

meningkatnya partisipasi masyarakat

menerus

dalam

terhadap pendidikan dengan program

Sehingga

dapat

menemukan

pembiayaan yang terus berkembang.

hubungan

yang

bersifat

Maka,

melakukan

untuk menggambarkan realitas yang

menggunakan

kompleks di masyarakat yang dapat

analisis teori struktural fungsional

memberikan pemahaman makna dalam

Radcliffe-Brown untuk menunjukan

konteks yang sesungguhnya.

peneliti

ingin

penelitian kualitatif

fleksibel

berkembang
proses

terus

penelitian.
pola

interaktif

dan menggambarkan bahwa dalam

Penelitian ini dilakukan dengan

masyarakat yang terus dinamis muncul

jenis penelitian studi kasus intrinsik.

4

Menurut Yin, Studi kasus adalah suatu

peneliti.Dalam penelitian ini, validitas

pendekatan

data

kualitatif

yang

diperoleh

melalui

mencangkup studi tentang kasus dalam

modeltrianggulasi

kehidupan

triangulasi sumber untuk dapat diuji

nyata,

dalam

konteks

kotemporer

(Sage:135).Studi

kasus

menrupakan

jenis

yang

penelitian

teknik

kebenarannya.

dapat digunakan untuk memahami

HASIL PENELITIAN DAN

latar belakang suatu persoalan dalam

PEMBAHASAN

unit sosial kelompok masyarakat dan
di manfaatkan untuk memahami lebih

dan

1. Kondisi Masyarakat Batutua
Desa

Batutua

terletak

di

mendalam kasus tu’u pendidikan untuk

kecamatan Rote Barat Daya yang

dapat menjelaskan struktur sosial yang

tepatnya pada garis lintang 10° 51’

ada

41.9” dan garis bujur timur 122°

di

masyarakat.
tu’u

Sehingga
dapat

58’ 58.9” berjarak ± 50 kilometer

dijelaskan dengan mendetail, holistik

dari Ba’a ibukota kabupaten. Desa

dan sistematis.

batutua merupakan desa pesisir

kedudukan

pendidikan

Penelitian ini menggunakan data
primer

melalui

wawancara

tidak

yang di kelilingi oleh padang
rumput

yang hijau ketika musim

menggunakan

hujan dan akan menjadi padang

pedoman yang berupa garis-garis besar

sabana ketika musim kemarau,

permasalahan yang tidak tersusun

ketika musim hujan datang banyak

secara sitematis namun dapat fleksibel

petani

ditanyakan

dan

ladangnya untuk menanam padi

dengan cara pengamatan kegiatan

karena kodisi persawahan disini

sehari-hari masyarakat. Peneliti juga

adalah sawah tadah hujan. Selain di

menggunakan data sekunder yang di

kelilingi oleh padang rumput desa

peroleh dari dokumentasi yang di

ini juga di kelilingi oleh aliran

lakukan

maupun

tepian pantai yang membentang

lakukan

sepajang garis desa, sehingga desa

terstruktur

dengan

kepada

oleh

dokumentasi

informan

informan
yang

di

yang

memanfaatkan

5

desa

11% , 7% sebagai Nelayan, petani

nelayan. Letak desa ini berada di

penggarap tanah dan pedagang

pusat

terbagi

masing-masing 3%, anggota TNI

menjadi lima dusun yaitu Dusun I,

dan pensiunan PNS/TNI masing-

Dusun II, Dusun III (Oederas),

masing 2% dan dengan persentase

Dusun IV (Lutukok) dan Dusun V

1% bekerja sebagai pengusaha.

ini

juga

disebut

kecamatan

sebagai

yang

Untuk

(Nggauk).
Menurut data monografi Desa

jenjang

angka

pendidikan

mengenai
di

Batutua

Batutua pada bulan Desember 2015

masih cukup rendah. Seperti yang

penduduk Desa Batutua mayoritas

ditunjukan dalam data monografi

memeluk agama Kristen yang di

desa Batutua yang sebagian besar

ikuti agama Islam dan Katolik dan

masyarakatnya hanya menempuh

jumlah penduduk sejumlah 1.897

jenjang

jiwa yang terdiri dari 468 Kepala

Dasar. Untuk jenjang pendidikan

Keluarga yang terdiri atas 934 jiwa

tinggi

berjenis kelamin laki-laki dan 963

dibandingkan dengan lulusan SMA

jiwa berjenis kelamin perempuan.

yang ada.

bahwa

penduduk

tergolong

di

Sekolah

masih

rendah

Untuk keadaan sosial budaya

Dari komposisi piramida penduduk
menunjukan

pendidikan

Desa Batutua yang secara struktural

Batutua sedang dalam masa usia

pemerintahan

produktif dengan lebih dari 50%

Kepala Desa dan jajaranya untuk

penduduknya sedang dalam usia

mengatur

produktif antara 15-64 tahun.

administratif masyarakat. Namun

Sedangkan untuk jenis mata

untuk

di

pimpin

segala

oleh

kebutuhan

menggerakan

seluruh

pencaharian

masyarakat

yaitu

masyarakat yang ada, tidak hanya

terdapat

hampir

59%

melalui

struktural

pemerintahan

masyarakatnya bekerja di sektor

saja tetapi juga melalui struktural

pertanian, buruh bangunan sebesar

adat. Struktural adat yang ada di

12%, Pegawai Negeri Sipil sebesar

pimpin oleh seorang manaleo atau

6

kepala suku.

Manaleo memiliki

dan leo kekadulu (Haning,1994 :

peranan penting dalam masyarakat

44-45)

untuk

nusak

mempersatukan

segala

Selain suku yang ada di
thie,

desa

batutua

juga

kebutuhan masyarakat karena adat

ditinggali oleh suku-suku lain dari

istiadat

luar rote yang akhirnya menetap di

dan

tradisi

masih

desa Batutua seperti suku dari

berkembang cukup baik.
Manaleo

dibentuk

untuk

mempermudah

raja

dalam

mengkoordinir

masing-masing

analeo yang ada disetiap nusak atau

flores, sumba, bima, dan bajo.

2. Sejarah Penyelenggaraan Tu’u dan
Bentuk-Bentuk Tu‘u

kerajaan. Desa batutua termasuk

Sebagian besar masyarakat

dalam nusak thie dimana sebagian

menyebut tu’u sebagai acara untuk

besar analeo tinggal di Batutua,

menolong sesama yang sedang

sedangkan untuk manaleo sebagian

membutuhkan,

tinggal di batutua dan ada juga desa

menyebut tu’u sebagai sebuah acara

lain. Dari semua suku di nusak thie

“makan

dibagi menjadi dua leo besar yaitu

setiap undangan tu’u sudah pasti

Sabarai dan Taratu. Leo sabarai

akan

terdiri atas leo mburala’e, leo

banyak untuk dimakan ataupun

sabala’e,

leo

dapat dibawa pulang. Namun salah

nggaupandi, leo tolaumbuk, leo

manaleo mengatakan bahwa tu’u

meoleok, leo kanaketu, leo su’a, leo

memiliki

makna

“akan

rubuh”

le’e, leo musuhu, leo kolek, leo

sehingga

ketika

kita

melihat

sandi, dan leo kona. Sedangkan leo

keluarga yang akan rubuh/jatuh

taratu terdiri dari leo moiumbuk,

maka

kita

sebagai

keluarga

leo

berkewajiban

untuk

segera

leo

todefeo,

henula’e,

leo

nalefeo,

leo

ada

daging”
disediakan

pula

karena

yang
dalam

daging

yang

mesafeo, leo ndanafeo, leo feosoru,

membatunya untuk kembali tegak.

leo manedato, leo langgalodo, leo

Untuk membantu keluarga yang

bibimae, leo sorumbuk, mokaleok,

akan rubuh maka diadakan sebuah

7

acara untuk mengumpulkan bantuan

keluarga inti.Dalam diskusi ini

dari

di

seluruh

sanak

saudara,

bahas

berbagai

macam

sehingga mereka menyebut acara

kebutuhan yang di perlukan

ini dengan sebutan tu’u.

untuk

tu’u

melaksanakan

Tu’u awal di lakukan untuk

seperti, target pendapatan dari

acara pernikahan, untuk membantu

hasil tu’u, jumlah undangan,

keluarga mempelai pria memenuhi

tempat

belis

hiburan dan lain sebagainya.

yang

di

minta

keluarga

acara,

hidangan,

mempelai perempuan. Kemudian
berkembang

menjadi

beberapa

b. Menyebar Undangan

bentuk yaitu: 1) Tu’u pernikahan.

Menyebar undangan ini

2). Tu’u mencari pekerjaan. 3) Tu’u

di lakukan untuk memberikan

Tu’u

informasi kepada masyarakat

membangun

rumah.

pendidikan,

yang

4)

sama-sama

memerlukan biaya banyak.

bahwa salah satu

sedang membutuhkan biaya,
sehingga

3. Tahapan Penyelenggaraan Tu’u
Beberapa bagian dari prosesi
pelaksanaan

tu’umasih

keluarga

dijaga

undangan

ini

di

sampaikan untuk mengundang
keluarga lain untuk datang
membawa

bantuannya.

keasliannya hingga sekarang dan

Semakin banyak undangan dan

beberapa

relasi

sudah

dimodifikasi

keluarga

maka

akan

mengikuti perkembangan zaman.

semakin besar pula hasil yang

Penyelenggaraan tu’u dimulai dari

akan di peroleh.

beberapa tahapan berikut ini :
a. Mendengarkan Manaleo
Mendengarkan manaleo

c. Menata Rumah
Seperti

sebuah

pesta

melakukan

untuk menyelenggakan acara

diskusi dengan di pimpin oleh

ini perlu di siapkan sebuah

manaleo yang di ikuti oleh

tempat untuk menampung tamu

artinya

adalah

8

undangan yang datang.Tempat

sore harinya di lakukan prosesi

yang

pemberian

di

gunakan

biasanya

nasihat

kepada

adalah rumah pribadi keluarga

penerima dana hasil tu’u untuk

yang menyelenggarakan dan

di pergunakan sebagai mana

sebagin dari halaman tetangga

mestinya

dan

manaleo

bila

memimpin

acara

sekaligus

tidak

mencukupi.Untuk

menyambut tamu di perlukan

mengumumkan hasil yang di

pemasangan tenda, meja, kursi

peroleh dari kegiatan tu’u hari

dan penataan tempat-tempat

itu dari penjumlahan yang di

seperti

lakukan oleh manto’u lei.

untuk

memasak,

menyembelih daging, mencuci,
menyimban
hingga

bahan

makanan

tempat

untuk

e. Mbale Ndunak
Mbale

ndunak

adalah

hidangan.

prosesi yang di perlukan ketika

Semuanya di atur secara kerja

saat pengumuman hasil dana

sama

dan bantuan yang di umumkan

menyantap

dan

gotong

royong

saat itu masih kurang dari

dengan para tetangga.

target yang di inginkan saat
perencanaan acara. Hal ini di

d. Menunggu Tamu
Menunggu tamu artinya
menunggu

bantuan

lakukan

dengan

menarik

bantuan

lagi

kepada

datang.Untuk menyambut tamu

masyarakat untuk menambah

Masyarakat Rote menggunakan

bantuan

sirih pinang sebagai wujud

berikan.Biasanya

penghargaan atas kedatangan

ndunak hanya di lakukan di

seorang tamu dan sopi sebagai

dalam keluarga inti saja untuk

minuman

untuk

menghemat pengeluaran acara

suasana.

dan di lalukan pada hari itu

menghangatkan

Sebelum acara selesai, pada

juga.

yang

di
mbale

9

Setelah
selesai,

serangkaian

maka

acara

penyelenggara

gejala sosial yang di identifikasi
sebagai

sebuah

struktur

sosial.

untuk

Seperti yang di sampaikan oleh

mengembalikan sumbangan yang di

Radcliffe-Brown (Kuper, 1996:59)

berikan

di

bahwa struktur sosial terdiri dari

kemudian hari dan begitu seterusnya.

penjumlahn total semua hubungan

Sehingga menjadi hubungan yang

sosial

terus berputar terus menerus.

tertentu.

memiliki

kewajiban

kepada

penyumbang

dan

individu

Hubungan
4. Struktural Fungsional Tu’u

membuat

Masyarakat

tercermin

merupakan

pada

ini

sebuah
dalam

saat

tercipta

sitem

yang

mekanisme

kesatuan hubungan antara individu

pelaksanan tu’u, dan aktor –aktor

dengan individu yang menjalin

berperan sesuai tugas dan fungsinya

interaksi

kemudian

dalam

kelompok

menentukan bentuk tu’u yang akan

merupakan

di selenggarakan dan norma-norma

bentuk hubungan yang diciptakan

juga di ciptakan untuk mengontrol

antar

saling

jalannya tu’u agar tetap seimbang

berbalas.Kelompok masyarakat ini

dan dinamis yang di ikat oleh

menciptakan

sentiman solidaritas dengan etika

yang

membentuk
masyarakat.Interaksi

individu

individu

yang

hubungan
untuk

bagi

berkerjasama

acara.

Kegunaan

sosial

berbalas budi.

dengan kelompok untuk mencapai
maksud
terjalinlah

tertentu.Kemudian
hubungan-hubungan

5. Tu’u Sebagai Sumber Pengikat
Hubungan

sosial dan individu yang semakin

Tu’u Pendidikan merupakan

luas dan besar yang membentuk

salah satu bentuk tu’u yang ada di

sebuah

Masyarakat Rote. Tu’u Pendidikan

sistem.Sistem

yang

terbangun di masyarakat akhirnya

adalah

menggambarkan

memperoleh biaya yang di gunakan

adanya

gejala-

salah

satu

cara

untuk

10

untuk

kepentingan

pendidikan.

Melalui tu’u ini dapat dengan

kembali

kepada

pemberi

sumbangan.

mudah memperoleh biaya yang
besar dan mudah tanpa harus
mengorbankan material yang di

Penyumbang/
Nasabah
• Uang

Perantara/Teller
• Manto'u lei

miliki. Yang perlu di korbankan
hanya

beberapa

unsur

untuk

memenuhi kebutuhan acara seperti
peralatan untuk tamu dan hidangan
untuk tamu yang dapat di tutupi

Bank
• Penyelenggara acara

Nasabah
• Uang

Gambar 4.14 Diagram Hubungan
Aktor Dalam Tu’u

dengan hasil tu’u pendidikan.
Tu’u Pendidikan ini sangat

Sistem ini yang terus berjalan di

dengan

sistem

masyarakar Rote, dimana manto’u lei

masyarakat.

Tu’u

memiliki kewajiban untuk melakukan

Pendidikan berkaitan dengan sistem

pencatatan dalam sebuah buku dan

perekonomian karena adanya jalur

menyimpan bantuan selama beberapa

berkaitan

erat

ekonomi

kita

waktu sebelum di pindahkan kepada

mengetahui bahwa tu’u pendidikan

pemilik acara pada saat itu. Manto’u

ini ada untuk memenuhi kebutuhan

lei juga memiliki hak untuk menolak

masyarakat

kebutuhan

atau meneruskan transaksi bila terjadi

material yang berkaitan dengan

pelanggaran atas nilai-nilai tertentu

kebutuhan ekonomi. Dalam prosesi

yang berkaitan dengan bantuan yang

tu’u ini terjadi proses ekonomi

diberikan. Layaknya teller yang akan

layaknya

lembaga

menolah uang yang sudah robek dan

terjadi

tidak dapat diganti dengan uang baru

interaksi timbal balik yang terus

seperti itulah hak manto’u lei dalam

menerus antara pemberi bantuan

memerankan tugasnya.

pendanaan

dalam

akan

sebuah

perbangkan.

kepada

tu’u.

Karena

lembaga

bank

yang

diteruskan dan dikelola hingga

Sedangkan pemilik acara dapat
berperan

layaknya

bank

yang

11

menerima dana dari para penyumbang

tanah, surat kepemilikan kendaraan

untuk dikelola sedemikian rupa hingga

dan lain sebagainya. Maka sistem yang

menghasilkan

untuk

terbentuk dalam tu’u pendidikan ini

membiayai jalanya sistem. Pemilik

jaminannya sebuah nilai moral yang

acara dapat mengelolanya dengan

tidak dapat di pegang yang berwujud

membuatnya sebagai modal usaha

kepercayaan

ataupun menyimpanya disuatu tempat,

Meskipun balas budi ini tidak dapat di

dan

pegang

dapat

kepentingan

keuntungan

dipergunakan
yang

untuk

mendatangkan

akan

secara

balas

budi.

realitas

namun

kepercayaan akan balas budi ini telah

yang

menjadi keteraturan moral yang di

diterima dapat berupa material maupun

pegang oleh mereka yang memberikan

non material. Namun disini pemilik

pinjaman.

keuntungan.

Keuntungan

Sehingga tu’u pendidikan ini

acara juga memiliki kewajiban untuk
melakukan

menjadi nilai investasi yang dapat di

pengembalian terhadap nasabah yang

ambil keuntungannya di masa depan.

telah melakukan transaksi di awal baik

Dengan

dengan bunga maupun tanpa bunga.

sampai

dikemudian

hari

Hubungan perbangkan ini tidak

menyekolahkan
jenjang

anaknya

pendidikan

tinggi

menjadi modal investasi pekerjaan

hanya bersifat tabungan tetapi dapat

yang

pula

pinjaman.

memerlukan kekuatan fisik) dan long

Bersifat tabungan jika di lihat dari

life karena dapat mengubah pola pikir

orang

yang berorientasi pada kenyamanan

berbentuk

yang

sebuah

memberikan

bantuan,

tetapi jika di lihat dari orang yang
menerima bantuan maka ini sifatnya
sebuah pinjaman. Berbeda dengan
sistem bank, ketika seseorang ingin
mendapatkan

pinjaman

maka

di

perlukan adanya jaminan yang dapat di
tangguh pihak bank seperti sertifikat

lebih

ringan

dan ketenangan hidup.

(karena

tidak

12

adat

hanya

berkumpul

dengan

mereka sesama penganut agama
tertentu, pekerjaan, dan kenalan.

Kerjasama

Gotong
Royong

tu’u

Sedangkan
Moral

Pembagian
Kekuasaan

Tabungan
Politik

Tu’u
Pendidikan

Kewenanga
n

Ekonomi

satunya acara adat
mengumpulkan

yang dapat

semua

golongan

yang ada di masyarakat dengan satu
tujuan
Ketahanan
Ekonomi Rumah
Tangga

untuk

kepentingan

pendidikan.
Selain itu tu’u pendidikan
juga

memiliki

fungsi

mempertahankan
Gambar 4.15 Diagram Peran dan

non

formal

yang

lebih

terhadap

Tu’u pendidikan juga menjadi

masyarakatnya..Karena

pengikat

hubungan

untuk

kepemimpinan

Fungsi Tu’u Pendidikan
satu-satunya

satu-

Investasi

Sosial

Pengikat
Hubungan

menjadi

peka

kebutuhan
hanya

melalui kegiatan semacam tu’u ini

kekerabatan yang lebih erat dan

manaleo

dekat dengan masyarakat yang luas

perannya

yang

bahkan di luar leo. Karena tu’u

berhubungan

dengan

pendidikan berjalan tidak terbatas

Kemudian melalui acara tu’u ini

dalam satu leo saja tetapi juga lintas

seorang

leo yang lebih besar. Hal ini

sebagai seorang kepala suku yang

menjadi satu satunya cara untuk

memiliki pengaruh dan menjadi

mengikat

seseorang yang di segani atas

hubungan

kekerabatan

karena hanya melalui tu’u ini

sering

manaleo

memberikan
langsung

di

analeonya.

tampilkan

kepemimpinan dan kewibawaanya.

melakukan

Dibalik motif ekonomi dan

interaksi di dalam organisasi adat.

politik tu’u juga memiliki fungsi

Karena masyarakat di luar acara

penting di dalam masyarakat yaitu

masyarakat

sering

sebagai identitas suatu kelompok

13

masyarakat. Identitas ini dapat di

keperluan. Salah satunya keperluan

kenali oleh masyarakat lain karena

tu’u ini yang membutuhkan banyak

keunikannya

tenaga,

sehingga

dapat

sehingga

para

tetangga

diterima oleh kelompok masyarakat

bergotong royong untuk membantu

lain sebagai sebuah kebudayaan.

jalannya acara dengan memainkan

Selain

untuk

menunjukan

peran masing-masing tanpa ada

identitas suatu masyarakat tu’u juga

imbalan secara khusus layakanya

berfungsi untuk mempertahankan

upah di masyarakat perkotaan.

nilai-nilai moral seperti kerja sama
dan gotong royong. Hal ini dapat di

6. Tu’u Pendidikan Sebagai Sumber

tunjukan adanya kerja sama di

Pembiayaan Pendidikan

antara berbagai macam unsur yang

Pembiayaan

pendidikan

terlibat untuk membuat suatu acara

merupakan salah satu komponen

berjalan secara lancar. Tanpa kerja

penting

sama maka semua pekerjaan akan

terselenggaranya

terasa berat dan sulit dilakukan.

pendidikan

Begitu pula dengan gotong royong,

Sumber

meskipun di masyarakat perkotaan

yang di peroleh melalui Pemerintah

sudah

Pusat, Pemerintah Daerah,

gotong

mulai

hilang

royong

perubahan

akibat

mata

masyarakat

kebiasaan

dan

dalam

mendukung
program

secara

terintegratif.

pembiayaan

pendidikan

dan

adanya

Masyarakat menurut UU Sikdinas

pencaharian

No. 20 Tahun 2003 Pasal 46 Ayat 1

orientasi

masa

menjadi

salah

satu

sumber

depan yang lebih kompleks, di

pembiayaan pendidikan dasar bagi

masyarakat nilai gotong royong ini

terselenggaranya sistem pendidikan

masih tetap dijaga. Salah satu nilai

yang baik.

gotong

royong

dilestarikan

yang

adalah

masih
dengan

Bila kita mengkerucutkan ke
dalam

salah

menggunakan

tetangga

untuk

pembiayaan

membantunya

dalam

segala

masyarakat

yang
akan

satu

sumber

berasal
kita

dari

temukan

14

berbagai cara atau model yang

pelaksanaanya

dapat di gunakan sebagai sumber

melibatkan

pembiayaan

masyarakat

pendidikan.

Seperti

model asuransi yang merupakan

investasi

salah satu bentuk investasi masa

depan.

depan

beasiswa

guna

menghadapi

tu’u

tetapi

kebudayaan
untuk

tradisi
membuat

ekonomi
Berbeda

untuk
lagi

yang

juga

masa
dengan

mensyaratkan

yang

penerima dana harus pandai dalam

kendalikan

soft skill dan hard skill maka

anggarannya. Selain itu ada model

melalui tu’u pendidikan semua

lain

kelompok

orang dapat mendapatkan dana

masyarakat tersebut secara sadar

untuk di gunakan dalam memenuhi

membentuk sebuah organisasi atau

kebutuhan pendidikan.

pembiayaan
semakin

pendidikan

sulit

yang

di

pada

komunitas untuk menyalurkan dana

Sehingga

Farida

(2009)

adanya

kriteria

yang di kelola untuk keperluan

mensyaratkan

perbaikan

bahwa biaya pendidikan itu,

kualitas

pendidikan

dengan cara memberikan beasiswa

Pertama, bersifat kuantitatif

bagi mereka yang berprestasi dan

yaitu

membutuhkan.

keluarkan

untuk

kegiatan

pendidikan

yang

kemudia

dapat

atas tu’u pendidikan juga berasal

besaran

biayanya.

dari masyarakat. Namun sedikit

inheren dengan hasil yaitu

berbeda dengan dua model sumber

berapapun

pembiayaan pendidikan di atas

pendidikan yang di keluarkan

Seperti hal kedua model di

maka,

tu’u

merupakan
pembiayaan

pendidikan
salah

satu

pendidikan

juga
sumber
yang

di

di

hitung
kedua,

besaran

dana

harus berpengaruh terhadap
jumlah

dan

pendidikan.

mutu

hasil

ketiga,

dana

berbasis dari masyarakat namun

tersebut dapat di perkirakan

tidak seperti asuransi yang hanya

secara

menggunakan dasar ekonomi dalam

rasional.

keempat,

15

dana yang di peroleh itu tidak

tanpa

dapat di hindarkan.

kebudayaan tersebut.

Dibalik keempat kriteria di
atas, ada yang spesial dari tu’u
pendidikan ini yang membedakan
dari sumber pembiayaan lain. Tu’u
pendidikan

tidak

hanya

mengedepankan besarnya dana yang
akan

di

peroleh

melalui

tu’u

pendidikan ini tetapi melalui tu’u
pendidikan

ini

mereka

juga

mengenalkan kebudayaan Rote yaitu
tu’u kepada masyarakat luas bahwa
tradisi

dapat

beriringan

dengan

kebutuhan masyarakat modern.
Melaui tu’u pendidikan ini
masyarakat masih dapat megenalkan
unsur-unsur kebudayaan masyarakat

Sehingga

tu’u

pendidikan

rangkaian

acaranya.

masyarakat

tetap

dapat

melihat

kebudayaanya sendiri tanpa perlu
takut mengikuti perkembangan jaman
yang

semakin

modern.

Karena

kebudayaan asli telah di inovasi
mengikuti

kebutuhan

masyarakat

tu’u

pendidikan

yang

masyarakat

dengan

dari

pendidikan

berasal

dari

mengadakan

iuran bersama untuk mendorong
pertumbuhan peningkatan pendidikan
di masyarakat. Selain itu melalui
wadah

ini

kebutuhan

untuk

melestarikan

kebudayaan

dapat

tercapai

sejalan

dengan

perkembangan jaman. Melaui wadah
ini

juga

akan

memperluas

kesempatan bagi siapa saja yang
ingin mendapatkan pendidikan tinggi
yang

baik

dengan

memperkecil

beban yang harus di tanggung.

SIMPULAN DAN SARAN

melalui
Sehingga

identitas

dapat menjadi alternatife pembiayaan

Rote yang ada tetap di pertahankan
dalam

mengubah

Sejarah awal tu’u sebagai sebuah
kegiatan pengumpulan dana/bantuan
untuk memenuhi kebutuhan adanya
belis

yang

pernikahan.

tinggi
Seiring

pada

acara

perkembangan

masyarakat dan semakin tingginya
kebutuhan

yang

harus

dipenuhi

masyarakat, maka tu’u berkembang
sesuai

tujuan

pemenuhan

16

tu’u

hanya dilakukan ketika dana yang

berkembang kedalam beberapa bentuk

didapat masih kurang dari target yang

yaitu tu’u untuk pernikahan, tu’u untuk

ditentukan saat perencanaan.

kebutuhannya.

mencari

Kemudian

tu’u

pekerjaan,

Tu’u pendidikan ini menjalankan

untuk

membangun rumah dan tu’u untuk

peran

pendidikan.

pengikat

Tahapan penyelenggaraan tu’u
pendidikan
perencanaan

berproses

fungsi

sosial

hubungan,

kekuasaan,

sebagai

pembagian

pemenuhan

ekonomi,

sebuah

mempertahankan identitas kebudayaan

pertama,

serta melestarikan kebudayaan yang

dari

dengan

dan

mendengarkan amanat dari manaleo

terintegritas dengan kemajuan jaman.
Saran dari hasil penelitian ini

beserta anggota keluarga yang lain
untuk menentukan dan mempersiapkan
tu’u.

adalah

diharapatkan

untuk

segera

Kedua,

melakukan evaluasi terkait hasil akhir

melakukan penyebaran undangan tu’u

dari kegiatan ini. Kita ketahui bahwa

untuk

kepada

dalam

sebuah

kontrol masyarakat terhadap mereka

segala

keperluan

menginformasikan

masyarakat

bahwa

ada

pelaksanaanya

bantuan. Ketiga, dilakukan penataan

pendidikan. Kontrol yang di maksud

rumah untuk dipersiapkan menyambut

adalah dalam pengalokasian dana yang

para

datang

terpantau oleh lembaga adat seperti

Keempat,

pemberian penghargaan atau sanksi

menunggu tamu untuk menerima dana

terhadap keluarga dana anak yang

bantuan dan melakukan pencatatan

menerima dana di akhir masa studi.

bantuan untuk dapat dikembalikan

Sehingga dapat di ketahui seberapa

suatu saat nanti. Pada acara ini

besar keberhasilan anak yang mampu

terdapat kegiatan pemberian nasihat

menyelesaikan studi dan mengapa

kepada anak penerima dana tu’u

anak tidak dapat menyelesaikan studi

pendidikan

tetua.

sehingga dapat di lakukan pencegahan.

Terakhir adalah mbale ndunak yang

Hingga akhirnya tu’u pendidikan ini

memberikan sumbangan.

oleh

beberapa

dana

tu’u

yang

yang

menerima

ada

keluarga yang sedang membutuhkan

undangan

telah

belum

17

menjadi

salah

satu

cara

untuk

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

mendapatkan biaya pendidikan dan

Tentang

sebagai

Nasional

pengawas

perkembangan
BPS

pendidikan.

Sistem

Pendidikan

dan

Persentase

RI.Jumlah
Penduduk

Miskin,

Garis

Kemiskinan, Indeks Kedalaman

DAFTAR PUSTAKA
Pembiayaan

Kemiskinan (P1), dan Indeks

Perspektif

Keparahan Kemiskinan (P2)

Efisiensi Dan Nilai Ekonomi:

Menurut Provinsi, September

Cakrawala Vol 4, No. 8. 2010.

2014

Farida.

(2009).

Pendidikan:

diakses

Sabtu 17

Haning, Paul.(1994). Sekapur Sirih

Oktober Pukul 11.27 WIB dari

Untuk Generasi Muda Dalek

http://www.bps.go.id/linkTabel

Esa . Kupang:NN

Statis/view/id/1488

Kuper, Adam. (1996). Pokok dan
Tokoh

Terj.

( A P S ) Menurut Provinsi

Jakarta:

Tahun 2003-2013diakses Sabtu

Antropologi.

Achmad

Fedyani.

BPS RI .Angka Partisipasi Sekolah

17 Oktober Pukul 11.30 WIB

Bharata.
Poerwanto,

Dr.

Hari.

darihttp://www.bps.go.id/linkT

(2000).

Kebudayaan dan Lingkungan
Dalam Perspektif Antropologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sage.

(2013). Penelitian Kualitatif
dan

Desain

Diantara
Terj.

Riset:Memilih

Lima

John

W

Pendekatan.
Creswell.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Supriyadi, Dedi, (1994). Masalah

abelStatis/view/id/1527.
BPS

RI.

Indeks

Manusia

Pembangunan

(IPM)

Menurut

Kabupaten/Kota,

2005-

2013diakses Sabtu 17 Oktober
Pukul

11.31

WIB

dari

http://ntt.bps.go.id/linkTableDi
namis/view/id/11
BPS Kabupaten Rote Ndao,2014.

Pendidikan untuk Anak Miskin:

Indikator

Kesejahteraan

Jurnal Prisma Vol.5. 1994.

Masyarakat Rote Ndao 2013.

18

Diakses

pada

26

diakses pada Senin, 26 Oktober

Oktober 2015 Pukul 19.15WIB

2015 Pukul 19.11 WIB dari

Paparan Dirjen PDTu Kemendesa-

http://edukasi.kompas.com/read

Rakornas Kominfo 2015

/2011/12/15/0855542/John.Nda

Kompas. Inovator pendidikan John

lu.Inisiator.arisan.Pendidikan.d

Ndalu,
Pendidikan

Senin,

Inisiator
di

Pulau

Arisan
rote

i.Pulau.Rote

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN BUKU FOTO ESAI PEREMPUAN DAN TENUN IKAT KABUPATEN ROTE-NDAO NUSA TENGGARA TIMUR | Kana | Jurnal DKV Adiwarna 3191 6006 1 SM

0 1 15

MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO | WIDYASTUTI | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2802 6287 1 SM

0 0 9

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ADIL GENDER DI PONDOK PESANTREN AL – MUAYYAD SURAKARTA | Zahara | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10386 22102 1 SM

0 1 21

IMPLEMENTASI NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DI SMA N 7 SURAKARTA | Mahardhika | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10326 21979 1 SM

0 1 19

INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM PENDIDIKAN KARAKTER PADA KEGIATAN PRAMUKA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN | Rohman | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9029 19122 1 SM

0 0 15

TAYUBAN DALAM TRADISI BERSIH DESA DI DUSUN SAMBENG, DESA KEPUHSARI, KECAMATAN MANYARAN, KABUPATEN WONOGIRI | Maytisa | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8629 18220 1 SM

0 1 18

EKSISTENSI TOKOH ADAT PEREMPUAN (Studi Fenomenologi Tradisi Mitoni Di Desa Palur, Mojolaban, Sukoharjo) | Prihananti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8520 17969 1 SM

0 0 1

TU’UPENDIDIKAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKATDI BATUTUA, ROTE BARAT DAYA, ROTE NDAO, NUSA TENGGARA TIMUR | Puspitasari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8519 17966 1 SM

0 0 20

PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PELESTARIAN WAYANG KULIT DI DESA KEPUHSARI, KECAMATAN MANYARAN, KABUPATEN WONOGIRI | Widyamaharani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8494 17909 1 SM

0 0 19

STUDI EPIDEMIOLOGI KEMATIAN IBU DI KABUPATEN ROTE – NDAO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

0 0 12